Anda di halaman 1dari 4

 Judul Novel : Leena’s World Map

 Pengarang : Kawaguchi Tsukasa


 Penerbit : PT Shining Rose Media
 Tahun Terbit : 2014
 Tempat Terbir : Jakarta
 Tebal : 410 Halaman
Sinopsis

Leena’s World Map mengisahkan perjalanan Leena, sang putri kelima dari
raja penguasa kerajaan Eden, Raja Oltra. Meskipun seorang putri raja,namun
tingkah laku Leena tidak menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang anggota
keluarga istana, Alih-alih menggunakan gaun bagus dan hidup dalam kemewahan,
Leena lebih suka memakai pakaian biasa dan berkeliaran keluar istana untuk
berjalan menyusuri jalanan ibukota. Tak jarang ia mampir ke bar untuk
mendengarkan kisah-kisah para petualang dan berbincang dengan penduduk sekitar.

Ulasan
Menawarkan kisah Mapping Fantasy, Leena’s World Map menyajikan cerita
fantasi yang beda dengan yang biasanya. Bila novel, anime, maupun manga bertema
fantasi biasanya menceritakan seseorang yang berkelana untuk melawan monster
raksasa, Leena’s World Map menceritakan mengenai usaha pembuatan peta yang
dilakukan Leena. Kisah pembuatan peta ini menjadikan Leena’s World Map sedikit
berbeda dan unik dari cerita-cerita fantasi ala game Role Playing lainnya.

Pengenalan karakter yang ada dijelaskan dengan cukup informatif dan mudah
untuk dicerna. Satu per satu karakter yang muncul dijelaskan dengan alur yang tidak
terlalu cepat, sehingga mudah bagi para pembaca untuk mengetahui berbagai
karakter yang ada.

Berbicara mengenai karakter, sosok Leena merupakan karakter yang cukup


unik. Seorang putri raja yang hampir tidak menunjukkan tingkah laku
kebangsawanan nya menjadikan Leena sosok yang merakyat. Karakter Leena ini
mengingatkan kita pada sosok Nike Lemercier dalam seri anime Soredemo Sekai wa
Utsukushii yang juga kerap kabur dari istana untuk ngobrol santai bersama rakyat
biasa.

Kualitas ilustrasi yang disajikan oleh Minamino Kanata cukup memukau mata.
Sosok Leena dan yang lainnya digambarkan dengan lumayan apik.
Namun seperti kisah fantasi lainnya, banyak ditemukan penggunaan berbagai
istilah-istilah khas fantasi yang muncul. Banyaknya penggunaan istilah ini terkadang
dapat menyulitkan bagi pembaca yang kurang terbiasa dengan kisah fantasi. Dalam
novel ini, bahkan terdapat istilah tersendiri untuk melambangkan pengukuran
panjang, yaknileybe dan belsta. Karena mengisahkan pembuatan peta yang akrab
dengan pengukuran jarak, istilah ini terkadang menyulitkan pembaca untuk
membayangkan berapa ukuran tempat yang sedang digambar oleh Leena. Meski di
awal telah dijelaskan bahwa satuan 1 leybe = 70 cm dan 1 belsta = 1000 leybe,
namun tetap saja terkadang terkesan sedikit menyulitkan dalam membaca novel ini.

Karena merupakan novel yang menceritakan 1 hal, terkadang beberapa cerita


dalam novel ini mengalir dengan begitu cepat. Dalam 1 bab, bisa ada lebih dari 2
inti cerita yang disajikan karena alur cerita yang terkadang mengalir dengan cepat.

Meski banyak disebut berbagai kota dan tempat dalam novel ini, namun kisah
yang terjadi mayoritas hanya berlangsung dalam sekitar kota Magek. Begitu juga
dengan sistem ras, meskipun disebutkan bahwa dalam universe kisah Leena’s World
Map terdapat ras manusia, elf, orcs, dan yang lainnya, namun cerita yang terjadi
hanya berkutat pada ras manusia saja, meski dijelaskan sedikit mengenai bangsa orcs.
Menyajikan universe yang cukup luas, namun kisah yang terjadi hanya dalam tempat
yang tidak terlalu luas.
Kesimpulan
Bagi para penggemar novel ringan, terlebih lagi penggemar kisah fantasi,
Leena’s World Map cocok untuk menempati ruang di lemari buku kalian.
Menyajikan kisah Mapping Fantasy dan karakter yang terbilang unik, menjadikan
novel ini tidak ada salahnya untuk dimiliki.

Namun meski membawa kisah fantasi dengan wilayah yang cukup luas,
namun kisah yang ditampilkan hanya terjadi dalam lingkup yang tidak terlalu luas.
Cerita yang dibawakan pun terkadang berlangsung dengan cukup cepat dalam
beberapa bagian tertentu.

Nilai moral yang dapat dipetik dari novel ini adalah mengenai kerendahan hati.
Setinggi apapun posisi kita, apapun status sosial yang dimiliki, kita harus dapat tetap
bergaul dengan siapapun tanpa memandang rendah orang lain. Selain itu, keberanian
untuk menghadapi berbagai persoalan juga menjadi nilai moral yang disampaikan
novel ini. Kejujuran, dan ketulusan dalam bertindak harus menjadi motivasi utama
dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

“Aku akan menggambar tiap jalan yang kulalui, juga tiap pemandangan yang
kulihat. Inilah yang akan menjadi petaku.” - Leena

Nama : M.Rayi.Ramadhan.T

Kelas : XII – IPA 1

Anda mungkin juga menyukai