Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN SOSIAL

(Kelompok 2)
Rizka Wahidah (180701056)
Ody Tegar Pratama (180701066)
Lazuardi Imani M (180701074)

A. PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL

Hubungan sosial dapat menunjukkan pada suatu bentuk interaksi sosial


yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial, antara dua orang atau lebih yang
memiliki posisi dan peran sosial. Menurut hirarkhi sosiologi, konsep hubungan
sosial itu lebih luas daripada tingkah laku, tindakan, tingkah laku sosial, kontak
sosial, dan interaksi sosial. Selain itu, hubungan sosial juga dapat mengandung
arti sebagai asosiasi (perkumpulan / pergaulan), kerja sama, saling
ketergantungan, dan saling memiliki. Meskipun istilah hubungan sosial sering
digunakan dalam bidang ilmu sosial, namun banyak yang tidak sependapat
dengan pengertian konsep hubungan sosial tersebut.

Menurut Gillin Dan Gillin, hubungan sosial adalah hubungan yang


dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, antar orang
dengan kelompok. Secara umum hubungan sosial adalah hubungan timbal balik
antara individu yang satu dengan individu yang lain, saling memengaruhi dan
didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong.

Proses hubungan sosial dapat terjadi secara langsung dengan tatap muka
maupun secara tidak langsung atau mengunakan media, misalnya telepon,
televisi, radio, surat menyurat, dan lain-lain. Proses hubungan sosial akan terjadi
pada saat ada dua individu atau lebih yang saling mengadakan kontak sosial
maupun komunikasi.

B. JENIS HUBUNGAN SOSIAL

Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang


menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, ataupun antara individu

1
dengan kelompok. Dalam kehidupan sehari - hari, terdapat tiga pola proses atau
interaksi sosial sebagai berikut.

1. Hubungan antara Individu dan Individu

Hubungan ini merupakan hubungan antara individu yang satu memberikan


pengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individu lainnya sehingga akan
memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Contohnya, berjabat tangan, saling
mengucap salam, berbincang - bincang.

2. Hubungan antara Individu dan Kelompok

Hubungan ini dapat dilihat dari contoh berikut. Seorang juru kampanye
dari salah satu partai politik sedang berpidato di depan orang banyak sehingga
orang-orang tersebut akan tertarik dan terpengaruh pada isi pidato tersebut.

3. Hubungan antara Kelompok dan Kelompok

Hubungan ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok


merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kelompok lain. Contohnya, satu
regu pramuka yang sedang melakukan permainan antar tim. Walaupun, setiap
pemain memainkan perannya masing-masing, pada dasarnya mereka bermain
untuk tim.

C. CIRI DAN FAKTOR HUBUNGAN SOSIAL


Ciri-Ciri Hubungan Sosial

Secara ringkas hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari


dapat kita identifikasikan melalui ciri-ciri yang nampak berupa:

1. Ada pelaku lebih dari satu orang.


2. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan pelaku.
3. Ada komunikasi antar pelaku dengan memakai simbol-simbol dalam
bentuk bahasa lisan maupun bahasa isyarat.
4. Ada dimensi waktu (masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang)
yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Sosial

Seseorang melakukan hubungan sosial secara naluri didorong oleh


beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar dirinya.

Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial:

1. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan


dengan melalui perkawinan antara dua orang yang berlainan jenis
saling tertarik dan berinteraksi.
2. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi
serangan dari apapun.
4. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.

Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial

1. Simpati, adalah suatu sikap tertarik kepada orang lain karena sesuatu
hal. Ketertarikan tersebut karena penampilannya, kebijaksanaan,
ataupun pola pikirnya. Simpati menjadi dorongan yang kuat pada
diri seseorang untuk melakukan komunikasi atau interaksi sehingga
terjadi pertukaran atau nilai pendapat. Contohnya, ketika kita
mengetahui teman kita bersedih maka kita ikut merasakan
kesedihannya, ketika di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam,
Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa
Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua mendapat
bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun
lainnya) yang menghancurkan semua maka kita pun ikut merasakan
penderitaan dan berusaha membantu mereka.
2. Motivasi, adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang yang
mendasari orang melakukan perbuatan. Motivasi muncul biasanya
karena rasionalitas, seperti motif ekonomis, motif popularitas, atau
politik. Motivasi juga dapat muncul dari pengaruh orang lain.

3
Contohnya, dengan diberikan tugas dari guru maka murid akan
termotivasi untuk selalu rajin belajar setiap hari.
3. Empati, merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai
akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya.
Empati adalah kelanjutan dari rasa simpati. Contoh ketika kita
melihat anak kecil kehilangan orang tuanya kerena bencana maka
tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya(simpati)
sehingga kita ingin membantu meringankan penderitaannya
(empati).
4. Sugesti, adalah kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang
kepada orang lain atau sesuatu. Pengaruh sugesti ini muncul tiba -
tiba dan tanpa adanya pemikiran untuk mempertimbangkan terlebih
dahulu. Sugesti akan mendorong individu untuk melakukan suatu
interaksi sosial.
5. Imitasi, adalah dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang
lain. Imitasi muncul karena adanya minat, perhatian atas sikap
mengagumi terhadap orang lain yang dianggap cocok atau sesuai.
Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.
6. Identitas, adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya
identik atau sama dengan orang lain. Identifikasi karena terikat oleh
suatu aturan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri
seperti orang lain, atau atas dasar kesenangan sehingga tertarik
menyesuaikan diri. Contohnya, pakaian seragam yang harus
dikenakan murid di suatu sekolah.

D. BENTUK HUBUGAN SOSIAL

Hubungan Sosial Asosiatif

Hubungan sosial asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin


kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok. Asosiatif memiliki
bentuk-bentuk berikut ini.

4
1. Kerja sama

Kerja sama dapat dilakukan paling sedikit oleh dua individu untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Kerja sama dibedakan atas beberapa bentuk
berikut ini.

a. Koalisi (coalition), yaitu kombinasi antara dua pihak atau lebih yang
bertujuan sama.
b. Joint venture, yaitu kerja sama antara pihak asing dengan pihak
setempat dalam pengusahaan proyek - proyek tertentu.
c. Kerukunan merupakan bentuk kerja sama yang paling sederhana dan
mudah diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Bargaining merupakan bentuk kerja sama yang dihasilkan melalui
proses tawar - menawar antara dua pihak atau lebih untuk mencapai
suatu kesepakatan.
e. Kooptasi (co-optation), yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik suatu organisasi agar
tidak terjadi keguncangan organisasi tersebut.

2. Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan


tanpa menghancurkan pihak lawan. Bentuk-bentuk akomodasi sebagai berikut.

a. Koersi adalah yang dilakukan dengan kekerasan dan paksaan


b. Kompromi adalah yang dilakukan dengan cara kelompok-kelompok
yang berselisih mengurangi tuntutannya sehingga terjadi
kesepakatan damai.
c. Arbitrase adalah yang dilakukan dengan cara menghadirkan pihak
ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang memiliki kedudukan
lebih tinggi daripada pihak yang bertikai.
d. Mediasi adalah yang dilakukan dengan cara menghadirkan pihak
ketiga sebagai penasihat.

5
e. Konsiliasi adalah yang dilakukan dengan cara mempertemukan
keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan
bersama.
f. Toleransi adalah yang dilakukan ketika satu pihak menerima pihak
lain tanpa adanya persetujuan formal
g. Stalemate adalah ketika tiap - tiap pihak menghentikan pertikaian
karena memiliki kekuatan yang seimbang
h. Ajudikasi adalah yang dilakukan melalui pengadilan

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila kelompok masyarakat


dengan latar belakang kehidupan yang berbeda saling bergaul secara interaktif
dalam jangka waktu yang lama. Akibat dari asimilasi adalah kebudayaan asli
akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi asimilasi antara lain:

a. Toleransi
b.Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
c. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
d.Sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
f. Perkawinan campuran, dan
g.Adanya musuh bersama dari luar.

4. Akulturasi

Akulturasi adalah suatu keadaan diterimanya unsur - unsur budaya asing


ke dalam kebudayaan sendiri.

Hubungan Sosial Disosiatif

Hubungan sosial yang berakhir dengan permusuhan. Disosiatif disebut


juga opositional proceses, yaitu proses sosial yang cenderung membawa
kelompok ke arah perpecahan dan merenggangkan solidaritas kelompok.

6
1. Persaingan/Kompetisi

Persaingan adalah proses sosial ketika individu atau kelompok-kelompok


manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan.

2. Pertentangan/Konflik

Pertentangan terjadi karena adanya faktor-faktor berikut ini.

a. Perbedaan antarindividu. Setiap individu memiliki sifat khas yang


berbeda dengan individu lainnya.
b. Perbedaan antarkebudayaan. Tiap-tiap suku bangsa aau kelompok
masyarakat memiliki kebudayaan yang khas.
c. Perbedaan antarkepentingan. Setiap individu atau kelompok sosial
kadang-kadang memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
d. Terjadinya perubahan sosial. Perubahan yang cepat dalam
kehidupan masyarakat akan menyebabkan pergeseran nilai-nilai
yang mengakibatkan guncangan - guncangan dalam masyarakat.

E. TUJUAN HUBUNGAN SOSIAL

Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu


dalam proses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara
langsung dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses sosial tidak
langsung dilakukan antara lain dengan menggunakan sarana komunikasi seperti
telepon dan surat. Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan,
antara lain:

1. menjalin hubungan persahabatan;


2. menjalin hubungan usaha;
3. mendiskusikan sebuah persoalan;
4. melakukan kerja sama; dan lain-lain.

7
Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar.
Proses dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat,
yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Kontak Sosial

Kata kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya bersama-sama.
Secara harflah berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala sosial,
kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya cukup dengan
tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi
dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum dan berjabat
tangan. Kontak sekunder terjadi jika ada perantara.

Komunikasi

Komunkasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti


hubungan. Jadi, komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
Interaksi tindakan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi.
Komunikasi terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku
orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu
menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh
orang tersebut. Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan
bisa terjadi pertentangan atau perkelahian karena salah paham.

8
KESIMPULAN

Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang


satu dengan individu yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada
kesadaran untuk saling menolong. Hubungan social dipengaruhi oleh factor
internal dan factor eksternal. Sedangkan bentuk-bentuk hubungan social terdiri
dari proses asosiatif dan proses disosiatif. Adapun tujuan adanya hubungan
social yaitu untuk menjalin hubungan persahabatan, menjalin hubungan usaha,
mendiskusikan sebuah persoalan, melakukan kerja sama, dll. Jenis hubungan
social terdiri dari hubungan individu dan individu, individu dan kelompok, dan
kelompok dan kelompok. Salah satu dampak positif hubungan social adalah
mendorong masyarakat berpikir maju dan dampak negatifnya adalah dapat
menimbulkan ketegangan sosial.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/307875974/Hubungan-Sosial-Di-Lingkungan-
Masyarakat

https://www.scribd.com/document/55940938/Bentuk-Bentuk-Hubungan-Sosial

10

Anda mungkin juga menyukai