Anda di halaman 1dari 5

FENOMENOLOGI FRANZ BRENTANO

Kelompok:
Hidayatul Rahmasari (180701011)
Rizka Wahidah (180701056)
Lazuardi Imani M (180701074)

PEMBAHASAN

A. BIODATA FRANZ BRENTANO

Name : Franz Clemenz Honoratus Hermann Brentano

Born : in Marienberg near Boppard am Rein

Date : 16 January 1838

Origin : Italy

Society/ Life in : German

Siblings : 3 Sisters, Maria Ludovica, Shopie, and Claudine. A brother, Lujo

===============================

Education :

Brentano memulai Pendidikan formal pada usia 17 tahun di


Aschaffenburger Gymnasium. Pada usia 18 tahun, Brentano terdaftar di
Universitas Munich selama 3 semester pada musim gugur 1856. Brentano
muda mulai studi yang matang di fakultas Filsafat. Brentano kemudian masuk
Universitas Wurzburg, Berlin, dan Munster. ia menyelesaikan gelar
doktoralnya dalam bidang filsafat yang bukan di Münster atau Berlin tetapi di
Tübingen. Gelar PhD-nya, dianugerahkan untuk sebuah disertasi tentang
metafisika Aristotle didedikasikan untuk trendelenburg.

===============================

1
Karya :

1. Psychology from an Empirical Standpoint


2. Philosophical Investigation on Time, Space and the Continuum. English.
1988.
3. The True and The Evident (Routledge Revivals). English. 1966
4. The Origin of Our Knowledge of Right and Wrong (Routledge revivals).
1889.
5. On The Several Sense of Being in Aristotle, 1981.
6. The Psychology of Aristotle: In Particular His Doctrine of The Achive
Intellect with an Appendix Concerning the Activity of Aristotle’s God.
1977.
7. The Foundation and Construction of Ethics (Routledge Revivals). 1952
8. Briefwechsel Uber Psychophysik. Ditulis oleh Franz Brentano dan Gustav
Theodor Fechner. 1874 – 1878

B. FENOMENOLOGI

Fenomenologi sebuah disiplin ilmu dan studi inkuiri deskriptif yang


meletakkan perhatiannya pada studi atas penampakan (fenomena), akuisisi
pengalaman, dan kesadaran. Singkatnya, adalah studi mengenai pengalaman
dan bagaimana pengalaman tersebut terbentuk. Pengalaman yang dimaksud
adalah pengalaman subjektif dan intensionalitasnya. Studi ini kemudian
mengarahkan pada analisis kondisi kemungkinan intensionalitas, latar belakang
praktek sosial, analisis Bahasa.

===============================

Fenomenologi Husserl memiliki antisipasi pertama dalam upaya


Brentano untuk memikirkan kembali sifat psikologi sebagai ilmu. Brentano
telah mengusulkan bentuk psikologi deskriptif yang akan berkonsentrasi pada
menerangi sifat batin, tindakan sadar diri kognisi tanpa menarik bagi kausal

2
atau penjelasan genetik. Dengan kata lain, Brentano mengusulkan semacam
psikologi filosofis, atau filsafat pikiran. Dalam Psikologinya dari sudut
pandang yang empiris (1874), Brentano menetapkan untuk melakukan 'empiris
psikologi 'dengan deskriptif mengidentifikasi domain mental dalam hal dari
intensionalitas.

===============================

Menurut Brentano psikologi empiris bertentangan dengan 'psikologi


genetik'. Psikologi genetik mempelajari material psikis tindakan-sifat organ-
organ indera, pola saraf, dan sebagainya dan pada dasarnya berkomitmen untuk
penjelasan kausal. Psikologi empiris adalah menjadi deskriptif, ilmu
klasifikasi, menawarkan taksonomi mental tindakan. Kemudian, dalam
ceramah pada Psikologi Deskriptif (1889), Brentano menjelasakan fase
'psikologi deskriptif atau fenomenologi deskriptif' untuk membedakan ilmu ini
dari genetik atau fisiologis psychologi.

C. PRINSIP BRENTANO

Salah satu prinsip utama Brentano adalah bahwa filsafat harus dilakukan
dengan metode yang seketat dan setepat metode ilmu pengetahuan alam. Sudut
pandang ini jelas tercermin dalam pendekatan empirisnya terhadap psikologi.
Penggunaan kata "empiris" oleh Brentano menyimpang secara substansial dari
apa yang telah menjadi makna standarnya dalam psikologi saat ini. Dia
menekankan bahwa semua pengetahuan kita harus didasarkan pada
pengalaman langsung. Bukan berpendapat,

===============================

Brentano memiliki pandangan tentang persepsi, ia membedakan antara


outer presepsi dan inner persepsi. Inner persepsi adalah kunci untuk
menemukan tingkat psikis kita. Inner persepsi adalah bukti, sementara
observasi internal atau intropeksi adalah sesuai yang subjektif dan bisa keliru.
Persepsi batin ini bagi Brentano adalah sesuatu yang terberi begitu saja. Ketika
seseorang mencerap sesuai, ia muncul begitu saja dalam kesadaran subjek.

3
Objek pada dirinya sendiri itu pada dasarnya tidak bisa dipahami oleh
kesadaran. Brentano setuju dengan Mach dan Comte yang menyebut bahwa
segala hal yang kita cerap secara fisik pada dasarnya merupakan efek dari
objek fisik yang berhubungan dengan organ persepsi kita.

Dalam hal ini, kita tidak memiliki pengalaman apa pun tentang apa yang
sebenarnya bereksistensi. Dalam hal ini, kebenaran objektif pada dasarnya
adalah kebenaran yang relatif.

Sementara itu, pengetahuan kita akan fenomena fisik pada dasarnya


selalu mungkin salah. Salah satunya, yakni fenomena mental kita.

Brentano membedakan antara persepsi batin dan persepsi luar. Persepsi


batin adalah semua penampakan yang kita tangkap dari batin kita. Sedangkan
persepsi luar adalah semua penampakan yang kita tangkap dari objek yang ada
di luar diri kita.

===============================

Pandangan Brentano diadopsi oleh Husserl bahwa filsafat harus menjadi


ilmu pengetahuan yang ketat, bukan spekulatif. Pada mulanya Husserl
mengembangkan program Brentano tentang Psikologi Deskriptif dengan
mengedepankan gagasan tentang intensionalitas, apa itu intensionalitas?

Setiap bentuk kesadaran selalu merupakan kesadaran akan sesuatu.


Ketika berpikir tentang makanan, anda membentuk gambaran tentang makanan
di dalam pikiran anda. Ketika melihat sebuah mobil, anda membentuk
gambaran tentang mobil di dalam pikiran anda. Inilah yang disebut Husserl
sebagai intensionalitas (intentionality), yakni bahwa kesadaran selalu
merupakan kesadaran akan sesuatu.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://www.qureta.com/post/mengenal-franz-brentano

https://www.qureta.com/post/franz-brentano-dan-psikologi-deskriptif

Mhd Halkis. 2015. Fenomenologi: Alternatif Pengembangan Ilmu. Universitas


Pertahanan: Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol.14 , No.1

Anda mungkin juga menyukai