Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

FILSAFAT UMUM
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas

Mata Kuliah Filsafat Umum

Dosen Pengampu: Moh.Iqbal Trihidayat,S.Sos.I,M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3 : 1. Anuar

2. Lina Lestari

3. Nurhaliza

4. Sonia Utari

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) BATURAJA

Tahun Akademik 2018/2019


INTUISIONISME , EMPIRISME , RASIONALISME

A. INTUISIONISME

Intuisionisme merupakan suatu aliran filsafat yang menganggap adanya


satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi. Tokoh
aliran ini adalah Henri Bergson.

Menurut Bergson, intuisi adalah suatu sarana untuk mengetahui secara


langsung dan seketika. Dimana pengetahuan yang diperoleh dengan jalan
pelukisan, tidak dapat menggantikan hasil pengenalan secara lansung dari
pengetahuan intuitif.

Salah satu unsur-unsur yang berharaga dalam intuisionisme Bergon ialah,


paham ini memungkinkan adanya suatu bentuk pengalaman disamping
pengalaman yang dihayati oleh indera. Dengan demikian data yang
dihasilkannya dapat menjadi bahan tambahan bagi pengetahuan di samping
pengetahuan pengetahuan yang dihasilkan oleh penginderaan.

Perlu diingat, intuisionisme tidak mengingat nilai pengalaman inderawi yang


biasa dan pengetahuan yang disimpulkan dari dirinya. Intuisionisme setidaknya
dalam berapa bentuk hanya mengatakan bahwa pengetahuan yang lengkap di
peroleh melalui intuisi. Intuisi adalah suatu bentuk pemikiran akal, sebab
pemikiran intuisi bersifat dinamis.

Funsi intuisi adalah untuk mengenal hakikat pribadi atau “aku” denagn lebih
murni dan untuk mengenal hakikat seluruh kenyataan. Intuisi inilah yang dapat
memahami kebenaran yang utuh , yang tetap dan menangkap objek langsung
tanpa melalui pemikiran.
Aliran intuisionisme dikembangkan di barat oleh HENRI BERGSON yang
dipelopori oleh LUITZEN EGBARTUS JAN BROUWER ( 1881-1966 )
berkebangssan belanda sejalan dengan falsafah umum yang dicentuskan oleh
IMMANUEL KANT.

1.Luitzen Egbartus Jan Brouwer ( 1881-1966 )

Brouwer lahir pada tanggal 27 februari 1881 di kota Overschie, belanda.


Menurut Brouwer, dasar dari intisionisme adalah pemikiran. Namun ,
pemikiran-pemikiran yang dicentuskannya banyak dipengaruhi oleh
pandanagn Immanuel khant. Matematika didefinisikan oleh brouwer sebagai
aktivitas berfikir secara bebas, namun matematika adalah suatu aktivitas yang
ditemukan dari intusi pada saat tertentu. Kesimpulanya brouwer
mengungkapkan bahwa tiada kebenaran tanpa dilakukan pembuktian.

2. Arend Heyting ( 1898-1980 )

Heyting lahir pada tanggal 9 mei 1898 di kota Amsterdam , Belanda. Ia


adalah murid dari bruower yang berpengaruh besar terhadap perkembangan
intuisionisme filsafat matematika. Heyting membangun sebuah formula logika
intuisionisme yang sangat tepat. System ini dinamakan “predikat kalkulus
heyting”. Heyting mengskan bahwa metafisika adalah pokok dalam kebenaran
realism logika klasik. Bahasa matematika klasik adalah pengertian factor-faktor
objektif sebagai syarat-syarat kebenaran yang terbaik. Heyting menegaskan
logika bergantung pada matematika bukan yang lain.

3. sir Michael Anthony eardley dumment ( 1925-2011 )

Sir Michael Anthony eardley dumment lahir pada tanggal 27 juni 1925 di
ota London, inggris. Ia dalah seorang filsuf inggris yang sangat berpengaruh
dalam filsafat bahasa, metafisika, logika, filosofi matematika, dan sejarah
filsafat analitik.
Pendekatan utaman dummett adalah bahwa matematika dan logika
adalah bahasa dari awal. Filsafat dummett lebih mementingkan pada logika
intuisionik dari pada matemtika itu sendiri. Dummett tidak memiliki orientasi
memilih , ia mengusulkan beberapa pertimbangan mengenai logika adalah
benar yang psds akhirnya harus tergantung pada arti pertanyaan. Ia juga
mengambil pandangan yang diperoleh secara luas, yang kemudian disebut
sebagai terminologi logika.

B . EMPIRISME
Empirisme berasal dari kata yunani “empiris” yang berarti pengalaman
indrawi. Karena itu, empirisme dinisbatkan kepada faham yang memilih
pengalaman lahiriah menyangkut dunia maupun pengalaman batihinia yang
menyangkut pribadi manusia. Pada dasarnya aliran ini sangat dengan
rasionalisme.

Penganut empirisme mengatakan bahwa pengalaman tidak lain akibat


suatu objek yang merangsang alat-alat indrawi, yang kemudian dipahami
didalam otak, dan akibat dari rangsangan tersebut terbentuklah tanggapan-
tanggapan mengenai objek telah merangsang alat-alat indrawi tersebut.
Empitisme memegang peranan yang amat penting bagi pengetahuan. Akan
tetapi, aliran ini banyak memiliki kelemahan : (1) indra sifatnya terbatas , (2)
indra sering menipu , (3) objek juga menipu, seperti ilusi/fatamorgana, dan (4)
indra dansekaligus objeknya. Kelemahan empirisme ini karena ketebatasan
indra manusia sehingga muncullah aliran rasionalisme.

Tokoh-yokoh aliran ini antara lain : Francis Bacon (1210-1292 M),


Thomas Hobbes (1588-1679 M), Jhon Locke (1632-1704 M), George Berkeley
(1665-1753 M), David Hume (1711-1776 M), Herbert Spencer (1820-1903 M),
Dan Roger Bacon (1214-1294 M).
C.Rasionalisme
Rasionalisme adaalh suatu paham yang berdasarkan rasio, ide-ide yang
masuk akal. Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki. Zaman
rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke-XVII. Pada zaman ini hal
yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yng ekslusif daya akal
budi ( ratio ) untuk menumukan kebenaran. Ternyata, penggunaan akal budi
yang demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang besar
sekali akibat perkenbangn yang pesat dari ilmu- ilmu alam.

Menurut filsafat inggris Isaac Newton ( 1643-1727 ) fisika itu terdiri dari
bagian-bagian kecil ( atom ) yang berhubungan satu sam lain berdasarkan
hukum sebab akibat. Sebagai aliran dalam filsafat yang mengutamakan rasio
untuk memperoleh pengetahuan dan kebenaran, rasionalisme selalu
berpendapat bahwa akal merupakan factor fundamental dalam suatu
pengetahuan.

Menurut rasionalisme, pengalaman tidak mungkin dapat menguji


kebenaran hukum “sebab-akibat” , karena peristiwa yang takterhingga dalam
kejadian alam inni tidak mungkin dapat diovservasi. Rasionalisme tidak
mengingkari kegunaan indra dalam memperoleh pengetahuan.

Tokoh-tokoh aliran rasionalisme ini adalah : Rene Descartes (1596-1650


M), Nicholas Malerbranche (1638-1775 M), B. De Spionoza (1632-1677 M),
G.W.Leibniz (1646-1716 M ), Christian Wolff (1679-1754 M), Dan Bla.Ise
Pascal (1623-1662 M)

Anda mungkin juga menyukai