diperlukan akal sehat, agar setiap orang mau melepaskan haknya untuk berbuat sekehendaknya sendiri. Untuk
itu, mereka harus bersatu membuat perjanjian untuk menaati terhadap penguasa. Dan orang-orang
dipersatukan itu namanya adalah Commonwealth.[3] 2.
Rasionlisme Rasionalisme dipelopori
oleh Rene Descartes (1596-650) yang disebut sebagai bapak filsafat modern.ia ahli dalam ilmu alam,ilmu
hokum,dan ilmu kedokteran.ia menyatakan,bahwa ilmu pengetahuan harus satu,tanpa bandingannya,harus
disusun oleh satu orang,sebagai bangunan yang berdiri sendiri menurut satu metode yang umum.yang harus
dipandang sebagai hal yang benar adalah apa yang yang jelas dan terpilah-pilah.ilmu pengetahuan harus
mengikuti langkah ilmu pasti karena ilmu pasti dapat dijadikan model cara mengenal secara dinamis. Rene
Descartes yang mendirikan aliran Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat di
percaya adalah akal. Hanya pengetahuan yang diperoleh lewat akallah yang memenuhi syarat yang dituntut
oleh semua ilmu pengetahuan ilmiah. Dengan akal dapat diperoleh kebenaran dengan metode deduktif, seperti
yang dicontohkan dalam ilmu pasti. Latar belakang munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk
membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional (skolastik), yang pernah diterima,tetapi ternyata tidak
mampu menangani hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Apa yang ditanam Aristoteles dalam pemikiran
saat itu juga masih dipengaruhi oleh khayalan-khayalan. Descartes menginginkan cara yang baru dalam
berpikir, maka diperlukan titk tolak pemikiran pasti yang dapat ditemukan dalam keragu-raguan, Cogito ergo
su (saya berpkir maka saya ada).jelasnya, bertolak dari keraguan untuk mendapatkan kepastian[4]. Dan
menurut Descartes, spinoza,leibniz menyatakan bahwa rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan
bahwa akal adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan, maka rasionalisme mengajarkan bahwa
pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir itu ialah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
Rasionalisme ada dua macam: dalam bidang agama, dan dalam bidang falsafat. Dalam bidang agama
rasionalisme adalah lawan outoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme[5]. 3.
Intuisi Banyak kalangan yang menyebut bahwa intuisi dapat menjadi sumber pengetahuan. Dengan intuisi,
manusia memperoloeh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses penalaran tertentu. Henry Bergeson,
misalnya menganggap intusi merupakan hasil evaluasi pemikiran yang tinggi, tetapi bersifat personal. Intuisi
sebagai sumber pengetahuan biasanya dihadapkan pada fakta bahwa kita perlu pikiran kritis dan bukan berfikir
sesaat untuk mendapatkan pengetahuan. Penganjur berfikir seperti gladwell tampaknya hanya membedakan
dan memperkokoh intuisi sebagai kekuatan mental. Dia mengatakan bahwa intuisi sebagai sebuah sumber
potensial dari dasar perbuatan baik yang tidak terkekang dan sangat bermanfaat. Dia mengatakan apa yang
akan terjadi kalau kita menganggapi serius insting kita. Tentu banya kyang menganggap bahwa
mempercayakan intuisi semata akan membahayakan, apalagi untuk menghasilkan pengetahuan yang
berkaitan dengan pembutan keputusan keputusan dan kebijakan yang penting. Cara kita membuat keputusan
yang tepat dan menghasilakan kerja yang baik adalah teknik mental yang tak seragam yang melibatkan emosi,
observasi, intuisi, dan nalar kritis. Emosi dan intuisi hanyalah bagian mdahnya saja, bagian otomatis.skill
observasi, dan nalar keritis adalah bagian yang sulit, bagian yang didapatkan kemudian, latar belakang yang
penting bagi semua itu adalah dasar pengetahuan yang kuat. Semakin besar dasarnya, semakin mungkin
seseorang memahami dan menguasai berbagai macap konsep, model, dan cara untuk menginterpretasi dunia.
Semakin besar dasar tersebut, semakin mungkin semua bagian cocok bersama-sama. Namun sama seperti
intuisi yang dimiliki semua manusia, kamampuan berfikir dan menalar secara kritis juga dimiliki oleh semua
manusia. Pandangan tentang pentingnya intuisi dan pentingnya kesan pertama sebagai sumber
pengetahuan mendapatkan legitimasi dari generasi filsafat pospodernis akademis dara para aktivis yang
dengan giat berusaha mempreteli setiap sisi dari alam dan masyarakat kedalam berbagai asumsi yang
nyeleneh tidak sesuai. Yang bernuansa ragu padanalar rasional dan kritis. Mereka menganggap bahwa pikiran
rasional itu reduksionis dan selalu di curigai bersesuaian dengan pandangan yang mapan. Kepercayaan yang
sempit tersebut membuat mereka tak percaya pada hal yang ilmiah, yang objektif. Mereka mengagukan
subjektivitas sebagai seumber pengetahuan, yaitu yang mengagunggkan intuisi,insting, dan emosi[6] Dan ada
juga yang berpendapat bawasanya intuisi itu merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses
penalaran tertentu. Seseorang yang berpusat pemikirannya pada suatu masalah tiba-tiba saja menemukan
jawaban atas permasalahn tersebut, tanpa melalui proses berpikir yang berliku-liku tiba-tiba saja dia sudah
sampai di situ. Jawaban atas permasalahan yang sedang dipikirkannya muncul dibenaknya bagikan kebenaran
yang membukakan pintu. Atau juga bisa intuisi ini bekerja dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar, artinya
jawaban atas permasalahan ditemukan tidak ada waktu orang tersebut secara sadar. Intuisi bersifat personal
dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur maka intuisi ini tdak
dapat diandalkan. Pengetahuan intuisi dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi anlisis selanjutnya dalam
menentukan benar dan tidaknya pernyataan yang dikemukakan kebenarannya[7] 4.
Wahyu Suber
pengetahuan yang disebut wahyu identik dengan agama atau kepercayaan yang sifatnya mistis. Ia
merupakan pengetahuan yang bersumber dari tuhan melalui hambanya yang terpilih untuk menyampaikan
nabi dan rosul. Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang sejumlah penegetahuan. Baik yang
terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh manusia.[8] Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan
tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang di utusnya sepanjang zaman. Agama
merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga
mencakup masalah-masalah yang bersifat trasendental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari
kemudian di akherat nanti. Pengetahuan ini didasarkan pada kepercayaan kepada tuhan yang merupakan
sumber pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu sebagai
cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. Kepercayaan adalah titik tolak dalam
agama. Suatu pernyataan harus dipercaya dahulu utuk dapat diterima, pernyataan ini bisa saja selanjutnya
dikaji dengan metode lain. Secara rasional bisa dikaji umpamanya apakah pernyataan-pernyataaan yang
terkandung didalamnya bersifat konsisten atau tidak. Dipihak lain secara empiris bisa dikumpulkan fakta-fakta
yang mendukung pernyataan tersebut atau tidak. Singkatnya agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat
pengajian selanjutnya kepercayaan itu bisa meningkat atau menurun. Pengetahuan lain seperti ilmu
perumpamaannya. Ilmu dimulai dengan rasa tidak percaya, dan setelah melalui proses pengkajian ilmiah, kita
bisa diyakinkan atau tetap pada pendiria semula. B.
Sumber Ilmu Perspektif Islam Memperhatikan kajian
teoritis di atas, diskusi tentang sumber ilmu pengetahuan tampaknya dipusatkan pada pertanyaan: Apa
sebenarnya yang memberi manusia pengetahuan? Rasiokah, empirikkah, atau fenomenologikah? Berikut
penulis akan menjelaskan kajian tentang sumber ilmu menurut Islam. Namun, sebelum menjawab pertanyaan
ini, terlebih dahulu akan dijelaskan bagaimana pandangan Islam tentang fakultas manusia yang memberi
manusia ilmu pengetahuan. 1. Alat Mendapatkan Ilmu a)
Rasio ( )Dalam al-Qur`an dijumpai 49
kali kosa kata yang berakar kata a-q-l ( )dalam berbagai bentuk. Misalnya: -
Sebarannya sebagai berikut: kata ( aqaluh) dijumpai dalam 1 ayat, kata ( taqilun) 24 ayat, ( naqil)
1 ayat, ( yaqiluha) 1 ayat, dan ( yaqilun) 22 ayat. Makna kosa kata itu dalam arti paham dan mengerti
Sebagai contoh dapat dilihat pada ayat-ayat berikut:
)( Maka apakah kamu (muslimin) sangat mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, sedangkan
segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal
mereka mengetahuinya? (Al-Baqarah/2: 75).
)( Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat
memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah
hati yang di dalam dada. (Al-Hajj/22: 46) )( Demikianlah Allah menerangkan
kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti. (Al-Baqarah/2: 242 )( Dan
mereka berkata, Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami
tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala. (Al-Mulk/67: 10). )(
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya
kecuali mereka yang berilmu. (Al-Ankabut/29: 43). Dalam Lisan al-Arab dijelaskan bahwa al-aql berarti al-hijr
(menahan) dan al-qil adalah orang yang menahan diri (yahbis) dan mengekang hawa nafsu. Selanjutnya
dijelaskan pula bahwa al-aql mengandung arti kebijaksanaan (al-nuh), lawan dari lemah pikiran (al-humq).
Al-aql juga mengandung arti al-qalb (kalbu). Lebih lanjut disebutkan bahwa kata aqala mengandung arti
memahami. Menurut Harun Nasution, kata aqala kelihatannya bermakna mengikat dan menahan. Orang yang
qil di zaman Jahiliyah, yang dikenal dengan hammiyah atau darahnya panas, adalah orang yang dapat
menahan amarahnya dan oleh karenanya dapat mengambil sikap dan tindakan yang berisi kebijaksanaan
dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Dari keseluruhan kosa kata yang berakar pada a-q-l dapat
disimpulkan bahwa al-aql adalah fakultas manusia yang berfungsi untuk mengerti atau memahami sesuatu.
Al-aql (rasio) dalam ayat-ayat di atas tidak dibicarakan dalam konteks sumber ilmu tetapi dalam konteks alat
yang darinya manusia memperoleh ilmu. Baharuddin mengatakan bahwa dari keseluruhan ayat-ayat al-Qur`an
yang memiliki akar kata a-q-l, tidak satu pun ayat yang menyebut akal sebagai kata benda, semuanya dalam
bentuk kata kerja (fiil). Baharuddin melanjutkan: Hal ini menunjukkan bahwa aql bukanlah suatu substansi
(jauhar) yang bereksistensi, melainkan aktivitas dari suatu substansi. Jika dipahami demikian, akan
mengandung suatu pertanyaan, yaitu substansi apakah yang berakal itu? Pertanyaan itu dapat dikembalikan
kepada Al-Qur`an. Dalam ayat lain dijelaskan bahwa substansi yang mampu ber-aql itu adalah qalb. Firman
Allah menjelaskan: Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi? Mereka
mempunyai kalbu yang mereka ber-aql dengannya b) Indera Dalam Al-Qur`an alat-alat indera yang
beraktifitas dan berfungsi bagi manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah al-sam dan al-absar. Kata alsam dan berbagai kata jadiannya disebut 185 kali, sedangkan kata al-sam sendiri dijumpai 12 kali dalam AlQur`an. Kata al-absar dan berbagai kata jadiannya disebut 148 kali. Sementara kata al-absar disebut 18 kali.
Di antara ayat-ayat yang mengandung kosa kata al-sam sebagai berikut:
Katakanlah (Muhammad), Siapakah
yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran
dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati
dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab, Allah. Maka
katakanlah, Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)? (Yunus/10: 131).
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu
bersyukur. (An-Nahl/16: 78). Dan Dialah yang telah menciptakan
bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. (Al-Mu`minun/23:
78). Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan
ruh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu,
(tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (As-Sajdah/32: 9). Di antara ayat yang mengandung kosa kata alabsar sebagai berikut:
)( Sesungguhnya, telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang berhadap-hadapan. Satu
golongan berperang di jalan Allah dan yang lain (golongan) kafir yang melihat dengan mata kepala, bahwa
mereka (golongan muslim) dua kali lipat mereka. Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya bagi siapa yang
Dia kehendaki. Sungguh pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan. (Ali Imran/3: 13). )( Dia tidak dapat dicapai oleh
penglihatan mata, sedang Dia melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus, Maha Teliti. (AlAnam/6: 103). )( Maka
tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat
mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. (AlHajj/22: 46)" Berdasarkan penelusuran terhadap ayat-ayat Al-Qur`an yang memiliki kosa kata al-sam dan alabsar dapat dijelaskan bahwa kemampuan mendengar karena manusia diberikan alat berupa telinga (uzun)
dan kemampuan melihat karena manusia diberikan alat berupa mata (ain). Mata, yang memiliki kemampuan
melihat, bisa saja tidak memberi manusia pengetahuan, oleh karena qalbu-nya tidak paham (buta). Sesuatu
yang jelas terlihat bahwa bagi Al-Qur`an, al-sam dan al-basr adalah aktifitas. c. Hati (Fuad) Kata fu`ad dan
yang seakar kata dengannya tersebar dalam 16 ayat. Semuanya dalam bentuk kata benda, yakni al-fu`ad dan
al-af`idah. Mahmud Yunus mengartikannya sebagai hati atau akal. Kedua kata ini seakar dengan f`idah
(jamak: faw`id) artinya faedah atau guna. Makna yang dapat ditarik dari penggunaan Al-Quran terhadap
kata al-fu`ad dan al-af`idah adalah bahwa al-fu`ad memiliki fungsi akal (memahami, mengerti), sama dengan
al-qalb. Dalam surat Yusuf/12: 120 disebutkan:
)( Dan semua kisah-kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu
Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan
peringatan bagi orang yang beriman. Secara tekstual, Allah menceritakan, yang bermakna Nabi Saw
mendengarkan kisah-kisah Rasul terdahulu. Lalu dengan kisah-kisah itu menjadi kuat fu`ad (hati) Nabi.
Dengan al-fuad itu berarti Nabi mendapatkan makna atau hikmah sejarah. Dalam ayat lain disebutkan:
)( Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh hampir
saja dia menyatakan (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk
orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). Makna al-fuad dalam ayat terakhir juga sama dengan makna
al-fuad pada ayat sebelumnya. Makna yang sama juga dinyatakan oleh Allah ketika menjelaskan bahwa hati
Nabi Saw tidak mendustakan apa yang ia lihat oleh beliau ketika Jibril mendekat kepadanya untuk
menyampaikan wahyu.(An-Najm/53: 1-19). Berdasarkan ayat-ayat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa alfu`ad merupakan sentral dan pengendali bagi aktifitas al-aql dan al-qalb dalam menetapkan pengetahuan
yang benar, baik dan berguna bagi manusia. Secara umum, bagi Al-Qur`an indera dalam dan luar manusia
seperti al-aql, al-qalb, al-fuad, al-sam, al-absar adalah alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dan obyek
pengetahuan adalah ayat-ayat Allah baik yang qauliyah/tanziliyah maupun yang kauniyah. Berbeda sekali
dengan perspektif Barat yang memandang bahwa akal dan indera sebagai fakultas yang memberi manusia
pengetahuan. Hemat penulis, Barat berpandangan demikian karena hirarki pengetahuan mereka hanya
berhenti pada tataran empirikal. Asumsi-asumsi teologis-metafisik telah terputus dari epistemologi keilmuan
Barat, sejalan dengan pandangan humanis mereka yang sekular-ateistik. [1] Nurani Soyomukti, Penagantar
Filsafat Ilmu, hal 155 [2] Ibid 156-157 [3] Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hal 116-118 [4] Asmoro
Achmadi, filsafat Umum, hal 115-116 [5] Prof. DR. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal dan Hati Sejak Thales
Sampai Capra, hal 127 [6] Nurani Soyomukti, Pengantar Filsafat Umum, 160-162 [7] Jujun S. Suriasumantri,
filsafat ilmu, sebuah pengantar populer, hal 53 [8] Nuranti Soyomukti, Pengantar filsafat Umum, hal 162
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
dengan peranannya sebagai seorang wakil Allah dan sebuah tanda kebijaksanaan dan
kamahatahuan-Nya.
Kalau kita ingat terhadap hadits Rasulullah, Tuntutlah ilmu walaupun sampai kenegeri Cina. Sebenarnya islam itu tidak pasif dan tidak menutup diri dalam masalah-masalah
cara mendapatkan ilmu pengetahuan. Karena pada waktu itu neger cina belum mengenal
agama islam atau belum islam. Dan juga haditsnya lihatlah apa yang di bicarakan dan jangan
melihat siapa berbicara. Dengan dasar-dasar itulah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
tidak hanya Al-Quran yang menjadi sumber pengetahuan menurut islam. Jadi islam juga
mengadopsi ilmu-ilmu pengetahuan yang datang luar islam. Karena dalam Al-Quran
mengakui potensi-potensi yang terdapat pada manusia yang di topang oleh dua faktor yang
kuat. Peratama, menggunakan dan memanfaatkan pengalaman orang lain baik dari kalangan
generasi dulu maupun kini. Kedua, menggunakan akal dan pengalaman kita dalam upaya
mencari kebenaran agar keta mendapat petunjuk dan hidayah yang orang lain tidak
mendapatkannya. Dan menurut ungkapan Al-Quran, yang pertama melalui pendengaran dan
yang kedua dengan akal.3
Selanjutnya pembahasan kita tentang aliran-aliran ilmu pengetahuan barat yang dapat
yang mungkin dapat di pelajari untuk menunjang ilmu-ilmu pengetahuan dalam islam sebagai
berikut: Pertama, Rasionalisme (Descartes-Spinoza-Leibniz), aliran ini mengatakan bahwa
akal adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan, yaitu lewat cara berpikir. Alat
dalam berpikir itu ialah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika. Kaitannya dengan ini,
dalam Al-Quran juga mendorong manusia untuk selalu berpikir dengan menggunakan akal.
Kata yang di gunakan Al-Quran dalam bentuk kata kerja yang di sebutkan oleh para ulama
kira-kira ada 30 ayat dalam Al-Quran. 4 Dan bukan hanya ini yang membicarakan kedudukan
akal akan tetapi banyak lagi yang membahas tentang fungsi akal pada manusia. Jadi AlQuran tidak menafikan fungsi akal yang di berikan kepada manusia dan karena akallah
manusia mengetahui dirinya dan orang lain.
Kedua, Empirisme (John Locke), aliran ini lebih menekankan pada pranan
pengalaman empiris dalam memproleh pangetahuan tertentu, dan lebih menekankan pada
mengecilkan fungsi akal. Paham ini mengatakan bahwa jiwa manusia, tatkala manusia di
lahirkan, dalam keadaan kosong seperti tabula rasa kertas putih yang belum ada tulisan sama
sekali, dan setiap idea yang di perolehnya datang dari pengalaman-pengalaman. 5Dalam hadits
Rasulullah juga menyebutnya bahwa setiap anak yang di lahirkan itu adalah dalam keadaan
suci, tergantung kedua orang tuanya yang akan menjadikan dia nasrani, majuzi dan
sebagainya. Tetapi dalam islam tidak serta-merta diserahkan pada pemahaman empiris yang
membentuk kepribadian manusia. Kata suci di situ di maksudkan sebagai potensi yang ada
pada manusia sebagai pemberian Allah.
Lihat Buku yang berjudul Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran karya Prof. Dr. Harun Nasution.
Munculnya Filsof-Filsof Islam pada abad Ke 8 sampai abad Ke 13. Hal. 103.
Membahas tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan menurut AlQuran baik di prolihnya secara akal (Rasionalisme) maupun secara pengalaman (Empirisisme). Prof. Ali
Abdul Azhim, Falsafat al-Marifat fi al-Quran al-Karim, yang diterjemah oleh Khalilullah Ahmas Masjkur
Hakim. Hal. 16-38.
Lihat Prof. Dr. Harun Nasution, Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran. Hal. 139-141.
Lihat Miska Muhammad Amien, Epistemologi Islam Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam. Hal. 22-23.
Fungsi utama al-Quran yaitu sebagai hidayah (petunjuk) bagi manusia dalam mengelola
hidupnya di dunia secara baik dan merupakan rahmat untuk alam semesta, disamping pembeda
antara yang hak dan batil, juga sebagai penjelas terhadap segala sesuatu, akhlak, moralitas,
dan etika-etika yang patut dipraktekkan manusia dalam kehidupan mereka. Penerapan ajaran
Tuhan itu akan membawa dampak positif bagi manusia sendiri.
Disamping fungsi utama, hidayah Tuhan, juga memiliki fungsi-fungsi lain yang tidak kalah
pentingnya, yaitu sebagai mujizat Nabi Muhammad saw untuk membuktikan bahwa ia adalah
Nabi dan rasul Tuhan, dan bahwa al-Quran adalah firmanNya bukan ucapan atau ciptaan
Muhammad sendir.
Juga sebagai hakim pemutus yang diberi wewenang oleh Allah guna memberikan keputusan
pamungkas mengenai berbagai masalah yang diperselisihkan di kalangan para pemimpin agama
dari pelbagai macam agama. Dan juga sebagai penguat terhadap kebenaran kitab-kitab
terdahulu sebelum al-Quran dan kebenaran para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad saw.
Disamping itu, fungsi al-Quran adalah sebagai keterangan yang jelas, sebagai pelajaran yang
baik bagi orang-orang yang bertakwa (Ali Imran:138) dan sebagai penyembuh (syifa) serta
rahmat bagi orang beriman (Yunus:57).
Terkait dengan fungsi al-Quran sebagai petunjuk, ulama-ulama tafsir mencurahkan perhatian
yang besar untuk lebih mengedepankan fungsi itu, Muhammad Abduh yang dikutip oleh Rifat
Syauqi Nawawi, memberikan perhatiannya yang begitu besar terhadap segi hidayah al-Quran,
beliau mengatakan kelemahan dan kemunduran umat Islam serta hilangnya kejayaan mereka di
masa silam adalah karena mereka berpaling dari petunjuk al-Quran. Untuk memperoleh
kejayaan, kepemimpinan dan kehormatan hidup, menurutnya jalan yang harus ditempuh ialah
kembali kepada petunjuk al-Quran dan berpegang teguh kepadanya, umat Islam tidak hanya
mengimani al-Quran sebagai kitab suci melainkan melaksanakan apa yang telah diajarkan alQuran dalam kehidupan sehari-hari dalam wujud perbuatan nyata. (Rifat Syauqi Nawawi,
2009: 203-206).
KEMUKJIZATAN AL-QURAN
Al-Quran sebagai mujizat Nabi Muhammad saw yang besifat Logis dan Rasional, hal ini sejalan
dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan peradaban manusia, dari yang dulunya
tenggelam dalam mitos dan kebodohan menuju era yang semakin maju, logis dan rasional.
Mujizat Nabi Muhammad saw selalu menantang nalar dan logika untuk mengkaji dan
membuktikan kebenarannya.
Kemukjizatannya akan selalu terungkap sejalan dengan perkembangan pengetahuan,
peradaban dan kemampuan nalar manusia, disamping paparannya logis dan rasional, ia juga
tidak pernah musnah dan tergantikan meskipun waktu dan tempat yang selalu berubah (Yusuf
Ahmad, 2009: 27-28).
Adapun garis besar isi kandungan dalam al-Quran meliputi:
1.
Akidah
Ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap
orang di dunia. Al-quran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu, yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak.
2.
Ibadah
Menurut bahasa adalah taat, tunduk, ikut atau nurut. Sedangkan menurut pengertian Fuqaha,
ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan
ridha Allah SWT. Bentuk ibadah dalam ajaran agama Islam yakni seperti yang tercantum dalam
rukun Islam.
3.
Akhlak
Perilaku yang dimiliki manusia, baik akhlak yang terpuji (akhlakul karimah) maupun tercela
(akhlakul madzmumah). Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki akhlak
manusia. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi laranganNya.
4.
Hukum-hukum
Hukum yang ada dalam Al-Quran adalah memberi perintah kepada orang yang beriman untuk
mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah.
Hukum dalam Islam berdasarkan Al-Quran ada beberapa jenis seperti Jinayat, Muamalat,
Munakahat, Faraidh dan Jihad.
5.
Peringatan (tadzkir)
Sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa
neraka atau waaid, maupun berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya
dengan balasan berupa nikmat surga Jannah atau waaad. Disamping itu ada pula gambaran
yang menyenangkan di dalam Al-Quran yang disebut Targhib dan kebalikannya ganbaran yang
menakutkan yang disebut Tahrib.
6.
Sejarah atau kisah
Cerita mengenai orang-orang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada
Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebiasaan akibat tidak taat atau ingkar kepada Allah
SWT. Dari sejarah itu dapat diambil hikmah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari atau
dengan istilah lain disebut ikhbar.
7.
Dorongan untuk berfikir
Didalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran
manusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama
mengenai alam semesta. Inilah yang akan kita kaji pada pembahasan selanjutnya.
ILMU PENGETAHUAN DALAM AL-QURAN
Menurut Yusuf Ahmad (2009), ilmu dalam Islam adalah ibadah, ibadah secara etimologi berarti
merendahkan diri dan secara istilah adalah tunduk kepada Allah swt atas apa yang Dia
perintahkan dan Dia larang. Sedangkan ilmu dalam bahasa berarti mengungkap sesuatu untuk
mengetahui hakikatnya.
Manusia adalah mahluk yang paling utama dimuka bumi dibekali dengan akal dan indera agar
mengetahui dan mengenal-Nya, mengetahui dan mengenal Allah adalah dengan memahami
jejak-jejak penciptaan-Nya, menghayati keindahan ciptaan-Nya dan merasakan keagungan
ayat-ayatNya, mereka yang mampu melakukan semua itu adalah orang-orang yang memiliki
pengetahuan luas.
Di dalam ayat-ayat al-Quran banyak dijelaskan tentang ilmu-ilmu pengetahuan, diantaranya:
1.
Manusia mengembangkan studi ilmu alam, fenomena-fenomena alam dan hasil
penelitian manusia tidaklah melenceng seperti apa yang diterangkan dalam al-Quran, manusia
meneliti tentang bentuk muka bumi dan segala yang berada diatasnya seperti gunung-gunung
dan sungai-sungai (QS. An-Nahl: 15, An-Naba: 6-7), al-Quran juga memaparkan tentang laut
dan segala sesuatu yang terdapat didalamnya (QS. An-Nahl: 14, Fathir: 12, al-Furqan: 53, arRahman: 19-21), al-Quran menjelaskan fenomena alam di langit dan hubungannya dengan
bumi (QS. Ar-Rum: 24, ar-Rad: 12-13).
2.
Manusia menemukan ilmu tentang perbintangan / astronomi, namun al-Quran sudah
jauh menjelaskan tentang hal itu, seperti al-Quran menyebutkan langit yang dipenuhi oleh
bintang dan Planet (QS. Al-Hijr: 16), bintang sebagai petunjuk bagi manusia (QS. Al-Anam:
97), Matahari dan bulan serta menjelaskan hubungannya dengan bumi dan kehidupan manusia
(QS. Yunus: 5, al-Isra: 12, Fathir: 13).
3.
Manusia mengembangkan Ilmu Botani (tumbuh-tumbuhan), dan al-Quran menerangkan
tentang air dan tumbuh-tumbuhan serta hubungan antara keduanya dengan kehidupan manusia
dan binatang (QS. As-Sajdah: 27), menjelaskan tumbuhan dan masanya (QS. az-Zumar: 21),
menjelaskan macam-macam buah (QS. Al-Anam: 141, an-Nahl: 10-11).
4.
Manusia mengembangkan ilmu Biologi, dan al-Quran menjelaskan asal kehidupan
binatang dan jenis-jenisnya (QS. An-Nur: 45), menjelaskan proses kehidupan manusia dan
tahapannya (QS. Al-Muminun: 12-14, al-Hajj: 5).
5.
Al-Quran menyebutkan tentang kesehatan dengan melarang makan dan minum
berlebihan (QS. Al-Araf: 31) kemudian disusunlah Ilmu tentang Kedokteran.
6.
Kemudian al-Quran menjelaskan semua (point 1-5) dalam satu ayat secara ilmiah,
seperti QS. Al-Baqarah: 164, dan al-Jatsiah: 3-5.
7.
Al-Quran mengajak manusia untuk melakukan perjalanan (petualangan) di muka bumi
melalui darat atau laut agar bisa saling mengenal secara lebih dekat antara berbagai suku,
bangsa-bangsa dan kelompok yang ada di bumi (QS. Al-Hujurat: 13).
8.
Al-Quran mendorong manusia untuk menceritakan tentang kisah-kisah kaum dan suku
bangsa terdahulu dengan tujuan untuk mengungkap kejadian yang mereka alami (QS. Ar-Rum:
9, Ali Imran: 137, al-Ankabut: 20), maka kemudian disusunlah ilmu geografi dan sejarah.
Berdasarkan itu semua, jika kita mau menjadi ilmuwan maka harus memahami al-Quran
dengan ilmu tafsir yang ditunjang oleh kaidah bahasa dan garamatika arab, disamping itu
dibekali dengan ilmu logika , mengetahui kandungan hukumnya berdasarkan ilmu fikih
didukung oleh kajian ilmu ushul, mengungkap fenomena langit dengan ilmu astronomi,
memahami bumi serta isinya dengan disiplin ilmu alam dan geologi dan juga melakukan
observasi dimuka bumi untuk menemukan jalur antara berbagai tempat dan daerah dengan
geografi, merekontruksi peristiwa-peristiwa masa lampau dan meneliti kisah-kisah dengan ilmu
sejarah dan mengetahui berbagai macam penyakit dan kesehatan dengan kedokteran.
Oleh karena itu, maka tidak heran apabila banyak tokoh-tokoh ilmuwan muslim yang banyak
ahli diberbagai disiplin ilmu, seperti:
1.
Yakub al-Kindi dan Abu Bakar ar-Razi adalah pakar kedokteran, filsafat, astronomi,
kimia dan music.
2.
Ibnu Sina adalah seorang filsuf, dokter, ahli fikih dan penyair.
3.
4.
5.
Abu Hanifah ad-Dainuri ahli dibidang astronomi dan matematika, juga bidang botani.
6.
7.
KESIMPULAN
Al-Quran merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Rasul Muhammad saw sebagai
penguat kenabiannya, yang berfungsi sebagai petunjuk dan memberikan pedoman bagi
kehidupan manusia menuju kejalan yang benar, disamping itu juga al-Quran mengajarkan dan
mendorong manusia untuk berfikir logis dan rasional, menggunakan daya akalnya untuk
mengungkapkan segala keagungan Tuhan yang dapat dilihat dan diteliti melalui penciptaanNya.
Maka dari itu tak heran apabila kaum muslimin setelah sepeninggalan Rasulullah, banyak
mengkaji al-Quran dan Sunnah dalam kehidupannya sehingga jaya dan terangkatlah derajat
umat muslim dan menjadikannya umat yang paling maju yang pernah dialami dalam sejarah
dunia.
Terdapat banyak ayat-ayat dalam al-Quran yang berisi tentang Ilmu pengetahuan yang bersifat
Ilmiyah dan sesuai atau selaras dengan hasil penelitian manusia zaman sekarang, sehingga
terbuktilah kebenaran dan kemukjizatan al-Quran.
Jun 1, 2015
5412
www.nytimes.com
Al-Quran adalah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad. Al-Quran juga satusatunya mukjizat yang bertahan hingga sekarang. Selain sebagai sumber
kebahagiaan di dunia dan akhirat, al-Quran juga merupakan sumber ilmu
pengetahuan
yang
tidak
pernah
mati.
Jika
dicermati,
kebanyakan
ilmu
pengetahuan yang saat ini berkembang, sejatinya telah Allah tuliskan dalam alQuran.
Ayat al-Quran yang pertama kali turun menunjukkan dasar ilmu pengetahuan
adalah surat al-Alaq ayat 1-5,
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1]. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Qs. al-Alaq: 1-5)
Dalam ayat ini, kita dianjurkan untuk belajar melalui baca-tulis, mengkaji ilmu
yang ada dalam al-Quran, meneliti lebih jauh tentang ilmu pengetahuan yang
sudah Allah ajarkan dalam al-Quran.
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.(Qs. Az-Zumar: 9)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. al-Mujadalah: 11)
Kedua ayat di atas menunjukkan pentingnya seseorang untuk memiliki ilmu
pengetahuan.
Jika kita cermati, dengan membaca al-Quran, maka akan kita menemukan
banyak ilmu pengetahuan tentang alam semesta yang tak terkira.
Sebuah contoh, dalam surat Yunus ayat 5 yang menjelaskan tentang ilmu falak
atau perbintangan.
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan
oleh-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu supaya
kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[2]. Dia menjelaskan
tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Qs.
Yunus: 5)
Lalu di dalam surat Yasin,
Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan
manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir)
kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua[3]. Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs. Yasin: 38-40)
Bukti lain tentang al-Quran sebagai dasar ilmu pengetahuan adalah surat anNahl ayat 66 tentang ilmu hewan:
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran
bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah yang mudah ditelan bagi
orang-orang yang meminumnya.(Qs. an-Nahl: 66)
Atau
dalam
surat
ar-Rad
ayat
yang
menjelaskan
ilmu
tumbuhan:
dengan
Kami
melebihkan
sebagian
4. Umm al-Hasan binti Abu Jafar dan al-Hafidz dua orang wanita ahli
kedokteran.
5. Ibun Batuthah dari Tangier, Maroko ahli geografi
6. Dan banyak lagi para ilmuan Islam yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Kita mengatahui saat itu kaum Muslimin masih sangat memegang teguh alQuran sebagai sumber pengetahuan. Kejaayaan Islam dan para pemikir Islam
ini tentu mengundang pertanyaan dari para cendiakawan Eropa. Mereka
penasaran dan mulai mempelajari bahasa Arab agar bisa menerjemahkan bukubuku karangan umat Islam.
Bahkan para pemuda-pemuda kristen Eropa juga mulai belajar di universitasuversitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Sevile, Malaga, Granada
dan Salamance.
Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku ilmiah
karya para sarjana Muslim. Pusat pemerintah berada di Toledo. Setelah pulang
ke negaranya masing-masing, mereka mengajarkan ilmu yang didapat kepada
pelajar di Eropa.
Mahabesar Allah dengan segala Kebesaran-Nya. Semua penjelasan tentang
pengetahuan bisa kita dapat dalam al-Quran, andai kita mau memerhatikan dan
mencerna lebih dalam atas ayat-ayat yang diturunkan. Bahkan bangsa Eropa
sebelum semaju sekarang mengakui kebesaran umat Islam dan al-Quran.
[Kazuhana El Ratna Mida/Bersamadakwah]
Keterangan
[4] Yang dimaksud dengan negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya ialah
negeri yang berada di Syam karena kesuburannya, dan negeri- negeri yang
berdekatan ialah negeri-negeri antara Yaman dan Syam sehingga orang-orang
dapat berjalan dengan aman siang dan malam tanpa terpaksa berhenti di
padang pasir, dan tanpa mendapat kesulitan.
Berbagai Sumber (Srobyong, 11 Mei 2015)
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun
520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakimhakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang
anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak
ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd
mendalami
filsafat
dari
Abu
Ja'far
Harun
dan
Ibnu
Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan
pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu
Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat
pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The
Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap:
Al-Qanun
fi
At
Tibb).
Kehidupannya dikenal lewat sumber - sumber berkuasa. Suatu
autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan
sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga
sekretarisnya
dan
temannya.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana,
sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia).
Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan,
dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di
salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan
(dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di
Bukhara.
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili,
pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan
luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14
tahun.
Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan
kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman diantara para
tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap intellectual dan
seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah
menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia.
Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai
untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu
mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.
Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada
beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun
berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak
rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan
meninggalkan buku - bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke
masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan
belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu
kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan
memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca
Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam
ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka
menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang
merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang
tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang
sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang
sejarah.
4.
Al-Khawarizmi
Nama
Asli
dari
alKhawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau
dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. AlKhawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, alAhawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi.
Beliau
dilahirkan
di
Bukhara.Tahun
780-850M
adalah
zaman
kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220
dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal
pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di
Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun
266H/850M
di
Baghdad.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang
tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya
bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika,
aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
Al-Khawarizmi
sebagai
guru
aljabar
di
Eropa
memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angkaangka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau
juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. AlKhawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan
aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari
dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika
yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
PERANAN
DAN
SUMBANGAN
AL-KHAWARIZMI
al-Khawarizmi
Jabir
Ibnu
Hayyan
Al-Khawarizmi telah
of Chaster ke dalam
karya yang berjudul
al-Khawarizmi pada
istilah
aljabar.
/ Ibnu
Geber
Modern.
Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di
Damaskus. Pada masamasa inilah, ia banyak mendapatkan pengalaman
dan pengetahuan baru di sekitar kimia. Berbekal pengalaman dan
pengetahuannya itu, sempat beberapa kali ia mengadakan penelitian soal
kimia. Namun, penyelidikan secara serius baru ia lakukan setelah
umurnya
menginjak
dewasa.
Dalam penelitiannya itu, Jabir mendasari eksperimennya secara
kuantitatif dan instrumen yang dibuatnya sendiri, menggunakan bahan
berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. Jabir mempunyai kebiasaan
yang cukup konstruktif mengakhiri uraiannya pada setiap eksperimen.
Antara lain dengan penjelasan : Saya pertamakali mengetahuinya
dengan melalui tangan dan otak saya dan saya menelitinya hingga
sebenar mungkin dan saya mencari kesalahan yang mungkin masih
terpendam
.
Dari Damaskus ia kembali ke kota kelahirannya, Kuffah. Setelah 200
tahun kewafatannya, ketika penggalian tanah dilakukan untuk pembuatan
jalan, laboratoriumnya yang telah punah, ditemukan. Di dalamnya
didapati peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona, dan
sebatang
emas
yang
cukup
berat.
Teori
Jabir
Ibnu
Muslim
Ismail
Penemu
Konsep
Al
Robotika
Jazari
Modern:
Abu
Al
Penemu
Zahrawi
Gips
/
Era
ALBUCASIS
Islam:
8.
Ilmuwan
Ibnu
Optik
Haitham/AL
dari
HAZEN
Basrah:
dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah
digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar
pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah
menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama
Tricella
mengetahui
hal
tersebut
500
tahun
kemudian.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, salah satunya adalah Light dan
On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja
dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang
dan
gerhana.
Ibnu Haitham membuktikan dirinya begitu bergairah mencari dan
mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Banyak buku yang
dihasilkannya dan masih menjadi rujukan hingga saat ini. Di antara bukubukunya itu adalah AlJami fi Usul alHisab yang mengandung teori-teori
ilmu matemetika dan matematika penganalisaan; Kitab al-Tahlil wa
alTarkib mengenai ilmu geometri; Kitab Tahlil aimasail al Adadiyah
tentang aljabar; Maqalah fi Istikhraj Simat alQiblah yang mengupas
tentang arah kiblat; Maqalah fima Tadu llaih mengenai penggunaan
geometri dalam urusan hukum syarak; dan Risalah fi Sinaat al-Syir
mengenai
teknik
penulisan
puisi.
Meski menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap
hidup dalam kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi
tapi
kaya
ilmu
pengetahuan.
9. Al-Jahiz
Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr alKinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari
Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan
teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan
Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan
Charles Darwin pernah berujar, Teori evolusi yang dikembangkan umat
Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi
Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral. AlJahiz lah ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah
teori
evolusi
.
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak lingkungan
terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan hidup.
Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama
yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle for
existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus
berjuang, seperti yang pernah dialaminya semasa hidup. Beliau dilahirkan
dan dibesarkan di keluarga miskin. Meskipun harus berjuang membantu
perekonomian keluarga yang morat-marit dengan menjual ikan, ia tidak
putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau
bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari banyak
hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum
Islam,
serta
Al-Quran
dan
hadist.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan.
Menurutnya, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni
sebuah komunitas tertentu. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia
terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal. Berkat teoriteori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi
terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di
kota Basra, Irak itu berhasil menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku
tentang Binatang). Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori
evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun tercatat sebagai
ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui
migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu
menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran binatang melalui
penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh
terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri.
Karirnya sebagai penulis ia awali dengan menulis artikel. Ketika itu AlJahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus menulis hingga menulis dua ratus
buku
semasa
hidupnya.
Pada abad ke-11, Khatib al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz memplagiat
sebagian pekerjaannya dari Kitab al-Hayawan of Aristotle. Selain alHayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers or Avarice
& the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of eloquence
Ar-Razi
RAZHES
Kedokteran=
Cacar
dan
campak
Alergi
dan
demam
kedokteran
ama
Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
dengan berkata Iqra!, pada ayat pertama di dalam Al-Quran. Iqra bukan hanya berarti
bacalah, namun juga berarti belajarlah. Begitulah kalimat pertama dalam wahyu-Nya
yang ternyata mempunyai arti dan makna yang sangat berguna sekali bagi kehidupan
manusia Bumi di kemudian hari.
*****
Nabi Muhammad SAW adalah seorang buta huruf. Beliau bukanlah seorang pengarang.
Dan Al-Qur an diwahyukan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari
sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang menjadi asbaabun-nuzul (sebab-sebab
turunnya) ayat-ayat al=Qur an itu. Sehingga selama diwahyukan, Al-Quran diturunkan
tidak berurutan ayat demi ayat, tetapi acak, beda surat, beda ayat, beda kota dan beda
keadaan. Kemudian dihafalkannya beserta semua shahabatnya agar tidak saling lupa.
Namun ketika tiap ayat dalam Al-Qur an yang telah diwahyukan tersebut disusun,
ternyata menjadi beraturan! Itulah salah satu kitab Ilahi yang sempurna, mukzizat yang
tiada duanya karena tidak hanya dapat dinikmati oleh Rasul dan kaum di zamannya,
namun oleh segenap umatnya hingga akhir zaman.
*****
Di dalam Islam, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk menjadi manusia yang selalu
bertaqwa dan berbudaya dengan baik. Yaitu, percaya kepada Allah, menggali ilmu (ilm),
dan mencintai sesama manusia. Islam sering kali diberikan gambaran oleh orang-orang
dan golongan yang tidak pernah mengenalnya sebagai agama yang mundur dan
memundurkan. Islam juga dikatakan tidak pernah menggalakkan umatnya untuk
menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu pengetahhuan. Kenyataan dan
gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi justru bertentangan dengan
hakikat sejarah yang sebenarnya.
Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa
dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat
dalam berbagai bidang keilmuwan. Dalam ajaran Islam, jika seseorang menemukan alat
atau apapun yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya
untuk menyebarkan hasil temuannya itu.Menyebarkannya kepada umat manusia agar
mereka semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin
bersyukur kepada Allah.Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk hak paten atau
upeti lainnya akibat temuannya tersebut.
Dan oleh orang-orang Barat ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama
mereka masing-masing untuk mencari keuntungan. Banyak sekali penemuan-penemuan
dari kebudayaan Islam yang tak tercatat sejarah. Misalkan, diantaranya adalah
keilmuwan dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan,
agama, pengobatan, astronomi dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan
pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu
tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai keilmuwan tersebut
dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara
bersamaan. Inilah Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang Berjasa Bagi Dunia
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razy
Di dunia Barat dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang
hidup antara tahun 864 930. Ar-Razy juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan
dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Razy, Teheran
pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razy sejak muda telah
mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia
berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya
untuk memimpin sebuah rumah sakit di Razy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah
Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad.
Ar-Razy merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
ar-Razy diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit alergi asma,
dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu
tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar
pada musim panas. Ar-Razy juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan
demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi
juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-Razy juga
mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri. Semasa hidupnya ia menulis
tidak kurang dari 200 buku ilmiyah. Karya Zakaiya Ar-Razy antara lain sebagai berikut:
1.
AL-HAWI (buku penyuluhan); buku ini dianggap sebagai buku induk dalam
bidang kedokteran
2.
Ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 10 jilid, jilid ke 9 buku ini di tulis
bersama Al-Qanun Fi Al-Tibl karya Ibnu Shinna
3.
ALJUDARI WAL HASABAH (cacar dan campak)
4.
AL-KYMIA merupakan buku acuan penting dalam ilmu kimiya
5.
AL-ASRAR (rahasia-rahasia)
Karya-karya besar ar-raji tersebut merupakan buku rujukan penting dalam
perkembangan dunia kedokteran. Saat itu dan untuk masa-masa berikutnya. Buku-buku
karya banyak di jumpai di musium-musium Eropa dan banyak digiunakan sebagai buku
rujukan untuk dunia kedokteran di dunia Barat. Selain itu banyak sekali penemuan
monumental Ar-razi yang sangat berarti bagi perlembangan ilmu kedokteran di
antaranya:
1.
Small-fox (penyakit cacar). Penemuan ini melembungkan namanya dalam dunia
medis, sebab ia adalah sarjana pertama yang meneliti penyakit tesebut. Ia membedakan
penyakit ini menjadi penyakit air (variola) dan cacar merah (vougella).
2.
Air raksa (HG) yaitu salah satu penemuan besar beliau dan banyak manfaatnya
di dunia kedokteran.
3.
Diagonsa Hipertensi ar-Razy adalah seorang dokter yang pertama kali
melakukan diagonsa terhadap hipertensi (darah tinggi). Ia melakukan penelitian dan
Beliau dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah
seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri,
pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan
telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.
Sebagai pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh
sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum
pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur
ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat
zenit
Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M. Dia
adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang
pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal sebagai ilmu kimia.
Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan peneltian) adalah bidang : Logika,
Filosofi, Kedokteran, Fisika, Mekanika, dan sebagainya.
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia Barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi
semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama
orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang
tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun Barat
mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam,
karena karya original mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka
sendiri. Al Khindi adalah ilmuwan ahli ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli
matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani
kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin
ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran
Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani
Seorang cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid dari
Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang geometri dan logika.
Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain bin Hayy Al-Tajibi, tak ada yang
sepandai Al-Kirmani dalam memahami geometri atau jawaban atas pertanyaanpertanyaannya yang tersulit, dan dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan
bentuknya. Ia lalu pindah ke Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia
mempelajari geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di
Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti amputasi dan
kauterisasi.
Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi
Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah,
maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik
pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada
era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam
mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.
Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa.
Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al
Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi
termasuk gips yang membalut tangan pasien. Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut
belum sepenuhnya pulih atau kembali ke tempat semula secara tepat, maka perban
maupun gips yang membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan pasien dibalut
lagi dengan gips dan perban yang baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari
hingga lengan pasien benar-benar sembuh total.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi
penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah
dilakukannya proses operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik
sublimasi. Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam
beberapa bahasa oleh para penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada
tahun 1519 dengan judul Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii. Salah satu
risalah buku tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di
Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga
diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam
Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van Cremona di
Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia. Dengan demikian
kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya
yang mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al
Zahrawi ini menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.Al
Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga
lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di
berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam
kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-Maturidi
al-Hanafi atau Abu Mansyur Almaturiddi
Seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi dilahirkan di
Maturid, dekat Samarqand. Di bidang ilmu agama, beliau berguru pada Abu Nasr al`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis tentang Mutazilah,
Qarmati, dan Syiah.
Ibnu Rushd
Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah,
perubatan, matematik,teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains.
Rushd adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam.
Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas di dunia Islam, tetapi juga di kalangan
masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Ave Roes Ia juga ahli fisika, ahli
bahasa, ahli filsafat Yunani kuno. Seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun
1126 Marrakesh, Maroko, dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu
Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan,
essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya
sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang
Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap
keberagamaannya. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia
dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk
mengabdi sebagai Kadi (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal
sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi
filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas.
Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran
dan masalah hukum.
Abu Raihan Al-Biruni
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-950
Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga
mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan
sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science, Music, salah
satu karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas.
Walaupun Al-Farabi lebih dikenal sebagai seorang fiolsof dari pada ilmuwan, namun
karya-karyanya banyak pula yang menyangkut selain bidang filsapat. Karya-karya
besarnya di bidang filsapat adalah
1.
Organon, yaitu buku/risalah berisi komentar dan ulasan beliau tentang pikiran
Aristoteles tersebut kepada Bangsa Arab
2.
Introduction section of logic yaitu sebuah buku tentang perkenalan/mukodimah
logika.
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani (Buzhgan,
Nishapur, Iran, 940 997 / 998)
Sebagai seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul
Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana. Dia
juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wfa
sesuai dengan namanya. Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah
mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel
trigonometri
Abul Qashim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti
Seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus
(Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau
1007 M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus,
memperbaiki terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi,
menyusun tabel konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknikteknik geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia
Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia benar-benar salah satu penulisnya.
Abu Ali Al-Husein Ibnu Shina
Beliau dikenal dengan nama Ave Cenna, yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang
ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan
Syeh Al-Rais. Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal AlQur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada
pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi,
Mineralogi. Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy. Penulis
kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran Barat), menulis
buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC,Diabetes dan penyakit yang
ditimbulkan oleh efek fikiran.
Nama lengkapnya Abu Al-Husain Bin Abdullah Bin Ali Bin Sina. Ia lebih populer dengan
sebutan Ibnu Shina, orang Barat menyebutnya Avecenna. Ia lahir bulan safar 470 H/980
M di Afshanah, Afghanistan dan meninggal pada tahu 1037 M. Ia merupakan seorang
dokter dan filosof Muslim yang ternama. Sejak kecil Ibnu Shina mempelajari al-Quran
dan ilmu-ilmu agama. Setelah itu, ia mempelajari matematika, logika, fisika, geometri,
astronomi, metafisika, dan kedokteran. Profesinya di bidang kedokteran mualai pada
usia 17 tahun ketika ia berhasil menyembuhkan Nuh Bin Mansur, salah seorang
penguasa Dinasti Samaniyyah. Pada masa Dinasti Hamdani ia dua kali menjabat
sebagai menteri. Kebesaran Ibnu Shina terlihat pada gealar yang diberikan kepadanya .
di bidang filsapat ia digelari asy-Syikh ar-Rais (guru para raja). Di bidang kedokteran ia
digelari Pangeran para dokter Ibnu Shina meninggalkan tidak kurang dari 200 karya tulis
kebnyakan tulisan itu menggunakan bahasa Arab. Sedangkan sebagaian lainnya
menggunakan bahasa Fersia. Buku-bukunya yang terkenal antara lain:
1.
Asy-syifa (penyembuhan)
2.
Al-qanum Fi-tibb (peraturan-peraturan dalam kedokteran)
3.
Al-isyarat wa at-tanbihat (isyarat dan penjelasan)
4.
Mantiq al-masyrikiyyin (logika timur)
Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama
tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II,
lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik,
sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099
Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan
jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat.
Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi
Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau
Rogers Book yaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi
tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan perihal masyarakat,
budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau
turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan
sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan
peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.
Piri Reis
Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun
merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslim tersebut. Peta
yang dibuat di atas sepotong kulit rusa berukuran 9065 centimeter tersebut benarbenar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil perbandingan dengan
pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan menggunakan satelit saat ini memiliki
bentuk yang sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan
peta tersebut.
Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan
lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru
setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno
karya ilmuwa muslim bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar
yang ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci.
Omar Al-Khayym
Seorang penyair, ahli matematik, dan ahli astronomi. Kahyyam yang lahir: 18 Mei 1048
di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember 1131 itu mempunyai nama asli
Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim Al-Nisaburi Khayami. Khayam adalah
perkataan pinjaman bahasa Arab yang bermakna pembuat khemah. Beliau paling
dikenali kerana himpunan puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam. Beliau memecahkan
persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu
aljabar tertinggi dalam matematika modern,
Sebagai penyair. ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah
perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam,
garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air
raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi
terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru
pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia
mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga
setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat
berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah
merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam
penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta
pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui
Merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam
tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan.
Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan
sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di
Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal
di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 1036)
matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan
sejumlah persamaan trigonometri.
Ibnu Khaldun (1406)
Seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi. Ibnu
Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan
muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi
dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Ibnu Thufail (1185)
Seorang dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan
kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe
Ibnu Al Muqaffa (757)
Pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.
Ikhwan Ash Shafa (983)
Pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti
yang diakui sekarang).
Abu Wafa (997)
Mengembangkan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan
Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.
Abul Hasan Tsabit bin Qurra bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 18 Februari
901)
Adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai
Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh
pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir.
Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang
berjudul Geograpia.
Al Battani (929)
Ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi matahari, alat ukur gata
gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3
desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi.
( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.
Al Tusi atau Nasir al-Din Tusi (1274)
Seorang astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan
planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.
Ibnu Bajjah
Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh merupakan filsuf
dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace.
Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada
1138. Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar
Albert. Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena
kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran,
Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya
pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya
ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.
ahli biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di
kota Basra, Irak itu berhasil menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang).
Dalam kitab itu dia menulis tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi
binatang. Al-Jahiz pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan
hidup burung melalui migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M.
Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran
binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh
terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri. Karirnya sebagai
penulis ia awali dengan menulisnartikel. Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia
terus menulis hingga menulis dua ratus buku semasa hidupnya. Pada abad ke-11, Khati
al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz memplagiat sebagian pekerjaannya dari Kitab alHayawan of Aristotle.
Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers or Avarice &
the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of eloquence and
demonstration), Kitab Moufakharat al Jawari wal Ghilman (The book of dithyramb of
concubines and ephebes), dan Risalat mufakharat al-sudan ala al-bidan (Superiority Of
The Blacks To The Whites).Suatu ketika, pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. AlJahiz meninggal setelah lima puluh tahun menetap di Baghdad pada tahun 869, ketika
ia berusia 93 tahun.
Kamaluddin Ad Damiri (1450)
Mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang
kehidupan hewan.
Abu Bakar Al Bayta (1340)
Pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.
Al Khazini (1121)
Ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi
keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat
pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)
Al Farghani (870)
Pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan
dipakai oleh Dante jauh kemudian.
Banu Musa bersaudara (abad ke 9)
Pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti
pengisi tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang
terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei
dan pembuatan tambang bawah tanah.
Abul Hasan Ali Al-Masudi
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan
di Baghdad, dia juga merupakan seorang ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah
mengembara ke Sepanyol, Rusia, India, Sri Lanka dan China serta menghabiskan
umurnya di Syiria dan Mesir. Dia berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad,
Abdullah bin Masud. Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Maadin al-Jawahir (Padang Emas
dan Lombong Manikam) yang ditulis pada 943, merupakan himpunan kisah perjalanan
dan pembelajarannya. Ia menyentuh aspek sosial dan kesusasteraan sejarah,
perbincangan mengenai agama dan penerangan geografi. Dia juga menulis buku AlTanbih wa al-Ashraf, yang merupakan buku terakhirnya
Nasir Al-Din Al-Tusi (12011274)
Adalah ahli sains Islam Syiah berkebangsaan Iran yang dikenali sebagai ahli falsafah,
matematik, astronomi, teologi, serta pakar perubatan dan penulis, iaitu beliau adalah
seorang pakar dalam pelbagai bidang. Bidang lainnya: Astronomy, Non-Euclidean
Geometry.
Al Farazi (790)
Perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu
astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan
bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.
Taqiuddin (1565)
Perintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.
Ibnu Nafis (1288)
Menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia
(Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).
Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi
Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi Merupakan
salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun meninggal pada tahun 1248.
Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan di Malaga, Spanyol.
Az Zahra (939)
Pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan
ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.
Al Ibadi (873)
Pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.
Ibnu Fadlan (abad 10)
Membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah
tersebut.
Ali Ibn Rabban Al-Thabari
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun 838 870.
Ibnu Batutah (1369)
Membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium,
Rusia Selatan.
Ibnu Majid (abad 15)
Pemandu Vasco da Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan
pelaut
Ibnu Khuradadhbih (abad 9)
Penulis geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri
China, Korea dan Jepang.
Imam Hanafi,
Nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun 700 M di Kufah, Irak.
Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Quran dan hadis. Beliau
tidak menghendaki adanya taklid dan bidah yang tidak ada dasarnya dalam Al Quran
dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih beliau bersumber pada Al Quran, hadis,
qiyas dan ihtisan.
Imam Maliki,
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas. Beliau lahir di Madinah tahun
716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih,
beliau berpedoman pada Al Quran, hadis, ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat)
penduduk Madinah. Buku karangannya diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki
ini adalah guru Imam Syafii.
Imam Syafii,
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy Syafii. Beliau
dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat, beliau telah mahir membaca dan
menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz.
Pada usia 10 tahun, beliau sudah menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al
Muwaththa karya Imam Malik. Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi
hadis dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan untuk
mengajar dan memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru besar di Masjidil
Haram, Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafii berpedoman pada Al Quran,
hadis, ijma dan qiyas. Buku karangan Imam Syafii adalah Ar Risalah dan. Al Um.
Ajaran Imam Syafii terkenal dengan Mazhab Syafii yang banyak dianut oleh umat Islam
di Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.
Imam Hambali,
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy Syaibani. Beliau lahir di Baghdad
tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali. Dalam menetapkan
hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Quran, hadis, dan fatwa para sahabat.
Imam Ghazali,
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali. Beliau
lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih,
ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul
Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang
terkenal adalah Ihya Ulumuddin.
Al Masudi
Menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat
dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).
Al Idris (1154)
Ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan
penggunaan kompas.
Yaqut Hawami (1229)
Membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat
yang dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya,
geografi matematika dan politik.
Seorang matematikawan, putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang
matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah
bersama bapaknya ke Damaskus pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo,
dan dari sini lah namanya mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).
Abu-L Abbas Ahmad ibn Khallikan
Seorang sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah
Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus
Biografis. Dia lahir Irbil, 22 September 1211. Damaskus, Suriah dan meninggal 30
Oktober 1282. Menurut Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih bahan faktual
untuk biografinya dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis dan buku ini juga
menyebutkan ia adalah seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk
karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah tidak lagi
ada. Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274
Said Al-Andalus(Almera, 1029 Toledo, 1070)
Al-Tulaytuli (dari Toledo) adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus.
Karyanya yang terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang
banyak dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah
Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.
Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa (800 873)
Seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya
(Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku
sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa
kekhalifahan Al-Mamun.
Mlik ibn Anas bin Malik bin mr al-Asbahi Lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H).
Beliau meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta
pendiri Mazhab Maliki.
Yusuf al-Qaradawi
Lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926 (umur 84 tahun) adalah seorang
cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal sebagai seorang Mujtahid pada
era modern ini. Selain sebagai seorang Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang
ketua majelis fatwa. Banyak dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan
rujukan atas permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik fatwafatwanya.
Jalaluddin as-Suyuthi
Lahir 1445 (849H) wafat 1505 (911H). Dia adalah ulama dan cendekiawan muslim
yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau pernah berguru pada al Bulqini
sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga belajar hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al
Manaawi. Dalam Kitab beliau yang berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan
bahwa dari setiap guru yang aku datangi aku mendapatkan lisensi dan aku
menghitungnya sampai sejumlah 150 ijazah dari 150 guru.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah,
Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23
September 1350) adalah seorang Imam Sunni, cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup
pada abad ke-13. Ia adalah ahli fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang
ahli Tafsir, ahli hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam,
sekaligus seorang mujtahid.
Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936)
Seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Quran yang
puitis dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk agama Kristen yang
kemudian berpindah agama memeluk Islam.
Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan
E.M Forster, juga seorang jurnalis, kepala sekolah serta pemimpin politik dan agama.
Dididik di Harrow, ia terlahir pada keluarga Inggris kelas menengah, yang akar
keluarganya mencapai ksatria terkenal William sang penakluk.
Pickthall berkelana ke banyak negara-negara Timur, mendapat reputasi sebagai ahli
masalah Timur Tengah. Ia menerbitkan terjemahannya atas Al Quran (The meaning of
the Holy Quran), ketika menjadi pejabat di bawah pemerintahan Nizam dari Hyderabad.
Terjemahannya ini menjadi terjemahan dalam bahasa Inggris pertama yang dilakukan
oleh seorang Muslim dan diakui oleh Universitas Al Azhar (Mesir); terjemahan ini oleh
Times Literary Supplement disebut sebagai sebuah pencapaian penulisan yang besar.
Pickthall dimakamkan di pemakaman Muslim di Brookwood.
Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030)
Meerupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh politik yang
aktif selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam terutama berkaitan
dengan isu etik.
Al-Jhiz (781 Desember 868/Januari 869)
Seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia merupakan
sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi,
sejarah, filsafat, psikologi, Teologi Mutaziliyah, dan polemik-polemik politik religi.
Ibnu Ismail Al Jazari Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari
mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari
dikenal sebagai mesin robot. Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang
begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain,
merakit, dan membuat sebuah mesin (Donald Hill). Kalimat di atas merupakan
komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah
teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari
merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira,
yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai Tigris
dan Efrat.
Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya
adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki,
selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan
sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak
mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion
engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.Ia
dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris
dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar
Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik. Keunggulan
buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill
(1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari
tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang,
merakit, dan membuat mesin. Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari membuat jam
gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara
otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal
dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami
pengembangan robot masa sekarang.
Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai
bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang
diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan
hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang AlJazari, yaitu jam air. Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya
terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam
puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.
Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail
dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka
menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain . Bahkan ia pun
menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan. Karyanya juga
dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks
penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang
menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat.
Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa
masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di
Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah
naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan
masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu
karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat. Jika
menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan
kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian,
yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa
air dari sumber airnya Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah
peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada
masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang
ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sementara Saqiya
merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga
binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman
Roma.
Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil
yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin
yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin
yang pernah ada sebelumnya. Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk
merancang lima mesin pada abad ketiga belas.
Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah
pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang. Satu
mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan
diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat
sungai tersebut. Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga
binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan
gigi gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya
yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin.
Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian
yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting
setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa
sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan.
Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod di sebuah mesin yang berputar
ceritanya lain. Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap
sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup
pada awal abad kelima belas.
Referensi:
1.
Taman Cerita K
Jika kita search makna ulul albab di google rata-rata kita akan
menemukan penjelasannya sebagai ilmuwan, cendikiawan muslim,
atau orang-orang yang berpikir. Secara sederhana pengertian itu dapat
diterima. Hanya yang menjadi pertanyaannya adalah adalah yang
kaya bagaimana?
Jika membaca ayat tadi maka yang menjadi ciri ulul albab itu ada
dua. Pertama yang mengingat Allah dalam berbagai keadaan baik
berdiri, duduk atau saat berbaring. Yang dimaksud mengingat disini
bukan mengingat seperti halnya recalling atauretrieving memory. Jadi
yang dimaksud mengingat disini adalah dzikir.Dzikir disini juga berbeda
dengan rapal wirid setelah sholat.
Sebelum melanjutkan tentang dzikir. Akan diulas
mengenaienthusiast atau inspiration. Enthusiasm itu bahasa inggris
yang diserap dari bahasa Yunani dari dua kata yaitu en artinya masuk,
dan theos artinya Tuhan atau hal yang ghoib. Sama
denganinspiration, dari kata in yaitu masuk danspirit. Kalau
pengertian saya jadi spiritualitas.
Jadi yang dimaksud mengingat disini ya dzikir. Dengan pengertian
dzikir adalah antusias dan mendapat inspirasi dari Allah untuk
mengulik ilmu pengetahuan. Maksudnya juga sama dengan mengingat
Allah, membuat yang mengingatnya menjadi semangat, seolah
mendapat energi, atau merasa sangat dimudahkan. Lebih ikhlas dan
siap berjihad yaitu bersungguh-sungguh.
Ciri kedua dari ulul albab yaitu memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi. Memikirkan disini berusaha mencari penjelasan atas hal-hal
yang ada di langit dan bumi itu. Dari sini pentingnya beda cara berpikir
cendikiawan muslim dengan yang bukan bisa dilihat dari cara berpikir
di sini. Banyak orang yang kebalik-balik dan pada akhirnya kehilangan
filter akal dan menjadi anti-theis.
Untuk membahas ciri kedua ini perlu dijelaskan apa filsafat (philosphy).
Secara sederhana filsafat itu upaya untuk finding the right way to
think about things. Manusia butuh untuk menjelaskan segala sesuatu
untuk membuat dunia masuk akalnya.
Misal mengapa hujan? Mengapa dia cantik? Dan lain-lain. Selain islam,
filsafat memprovide kebutuhan manusia akan penjelasan itu, cuma
beda cara berpikirnya. Karena cara berpikir mereka yang filsafati
mengharuskan seseorang untuk mencari akar (radict) sehingga disebut
radikal. Padahal dalam Islam akar itu sudah jelas, sangat jelas.
Jika dipermudah dengan prinsip sebab-akibat. Filsafat menuntun kita
untuk senantiasa mencari sebab dari setiap pertanyaan soal dunia.
Sementara Islam justru mengajak atau menuntun kita untuk berpikir ke
arah akibat.
Misal ketika saya mencoba menjelaskan mengapa saya cerdas?
Dengan filsafat kita dituntun untuk mencari sebab atau awal mula
sehingga saya menjadi cerdas. Dalam Islam yang dituntun adalah apa
akibat yang bisa dihasilkan dari kecerdasan ini. Karena alasan
sebabnya sudah jelas semua karena kuasa Allah.
Dari cara berpikir itu bibit atheis penggemar filsafat yang tanpa filter
jika terus mencari-cari sebab yang bukan karena Allah ya jadinya
atheis.
Jadi poin ulil albab kedua ini memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi itu adalah untuk mencari penjelasan kira-kira untuk apa ini
diciptakan dan dengan itu apa manfaat akhiratnya nanti. Jadi ulul albab
ini adalah menjadi orang yang antusias dalam mengeksplorasi ilmu
pengetahuan untuk bekal dunia dan akhirat serta menjadi cendikiawan
muslim yang sejati. Wallahualam.
14 Juli 2014
Catatan #16 dari 30 tulisan selama Ramadhan. Berangsur-angsur satu
hari satu tulisan. Semoga ini Ramadhan yang Terbaik
KARAKTER INTELEKTUAL
MUSLIM
Oleh: Fadlullah
(Universitas Tirtayasa)
sebagai makrokosmos, jati diri manusia sebagai mikrokosmos, dan alQuran sebagai kalam Allah (baca: metakosmos). Tiga realitas ini
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang memiliki kebenaran
yang paralel. Karena itu, untuk menemukan kebenaran secara objektif
perlu korespondensi antara wahyu ilahi yang tertulis dengan ilmuilmu sosial kemanusiaan dan hukum yang berlaku dalam jagad raya.
Alquran dan alam semesta harus dipahami sebagai hukum Allah
yang saling menjelaskan. [fdh]
*) Diolah dari berbagai sumber; **) Dosen Agama Islam, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa neraka. (QS.3:190-191)
Suatu ketika, selepas shalat berjamaah di masjid, Rasulullah saw. berkumpul bersama para
sahabatnya. Kemudian beliau meminta sahabat Ibnu Mas'ud membacakan ayat-ayat Qur'an.
Pada awalnya Ibnu Mas'ud menolak halus karena ia merasa Rasulullah jauh lebih memahami
Qur'an daripada dirinya. Namun sesungguhnya Rasulullah mengetahui kelebihan masing-masing
dari para sahabatnya. Dan Ibnu Mas'ud ini, meskipun tubuhnya kecil dan sedikit cacat kakinya
(pincang jalannya), namun ia memiliki suara yang merdu dan bacaannya bagus. Sehingga ketika
Rasulullah memintanya kembali, Ibnu Mas'ud pun menurutinya. Ketika itu Ibnu Mas'ud membaca
ayat-ayat Qur'an surah Ali Imran. Dan ketika sampai pada ayat 190-191(seperti di atas),
terdengar isak tangis Rasulullah, sehingga Ibnu Mas'ud menghentikan bacaannya. Para sahabat
pun merasa heran melihat Rasulullah menangis, sehingga meraka bertanya seperti pertanyaan
yang diajukan Bilal kepada Rasulullah ketika ayat tersebut baru saja turun pada kisah asbabun
nuzul di atas. Rasulullah bersabda : "Celakalah bagi orang yang membaca ayat ini, namun
tidak memahami maknanya".
Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw berkata: "Wahai 'Aisyah saya pada malam
ini beribadah kepada Allah SWT". Jawab Aisyah ra: "Sesungguhnya saya senang jika Rasulullah
berada di sampingku. Saya senang melayani kemauan dan kehendaknya" Tetapi baiklah! Saya
tidak keberatan. Maka bangunlah Rasulullah saw dari tempat tidurnya lalu mengambil air
wudu, tidak jauh dari tempatnya itu lalu salat. Di waktu salat beliau menangis sampai-sampai
air matanya membasahi kainnya, karena merenungkan ayat Alquran yang dibacanya. Setelah
salat beliau duduk memuji-muji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu. Kemudian beliau
mengangkat kedua belah tangannya berdoa dan menangis lagi dan air matanya membasahi
tanah. Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi saw menangis ia bertanya:
"Wahai Rasulullah! Mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa
Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang". Nabi menjawab: "Apakah saya ini
bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah SWT? Dan bagaimana saya
tidak menangis? Pada malam ini Allah SWT telah menurunkan ayat kepadaku. Selanjutnya
beliau berkata: "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikir
dan merenungkan kandungan artinya".
Imam Auza'i mengomentari jawaban Rasulullah tersebut, bahwa ayat tersebut tidak sekedar
dibaca, tetapi harus dipahami isinya dan direnungkan maknanya. Bagi orang yang memiliki
pemikiran luas dan mendalam atau berinteligensi tinggi, maka seluruh apa yang ada di langit
dan di bumi yang tercipta itu merupakan kenyataan ontologis, sebagai ayat kauniyyah Allah
untuk dipelajari. Demikian pula tentang pergantian waktu malam dan siang memberikan
makna tertentu, paling tidak dapat menimbulkan pertanyaan yang semakin mendalam,
kemudian menyimpulkan secara sederhana bahwa ada fenomena alam yang penuh keteraturan
dan keajegan, sebagai suatu hukum alam yang berlaku atau sunnatullah. Dan kunci tabir
sunnatullah tersebut tersirat dalam Qur'an bagi orang yang memperhatikan dan memahaminya.
Banyak di antara kaum muslimin yang pandai membaca Qur'an, bahkan mengerti artinya.
Namun umumnya mereka tidak pandai membaca ayat-ayat kauniyyah yang ada di alam ini,
sehingga mereka tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Atau sebaliknya, banyak
kaum muslimin yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi jauh dari Qur'an atau
tidak mau membaca Qur'an. Sehingga kemudian terjadi dikotomi antara petunjuk Qur'an dan
ilmu pengetahuan, bahkan dalam beberapa hal saling bertentangan. Oleh karenanya, Allah
akan mengangkat derajat seorang muslim yang mampu menyatukan petunjuk Qur'an dan ilmu
pengetahuan sebagai satu kebenaran, dimana dalam beberapa firmanNya orang tersebut diberi
predikat sebagai ulul albab (QS Ali Imran 190-191 dan Ar Ra'd 19-22)
Istilah Ulul Albab diambil dari bahasa Al-Quran sehingga untuk memahaminya diperlukan kajian
terhadap nash-nash yang berbicara tentang Ulul Albab, karena itu agar diperoleh pemahaman
yang utuh mengenai istilah tersebut, maka diperlukaan kajian mendalam terhadap ayat-ayat
yang berkaitan dengan Ulul Albab, baik dari segi lughawi (bahasa) maupun dari kandungan
makna yang dibangun dari pemahaman terhadap pesan, kesan, dan keserasian (munasabah)
antara ayat yang satu dengan ayat-ayat sebelumnya.
Menurut Prof . Dr. M. Qurash Shihab (1993) seorang ahli tafsir di Indonesia menjelaskan bahwa
kata Albab adalah bentuk jamak dari kata lubb yang berarti saripati sesuatu. Kacang
misalnya, memiliki kulit yang menutupi isinya, maka isi kacang itulah yang disebut dengan
lubb. Dengan demikian, Ulul Albab adalah orang-orang yang memiliki akal yang murni, yang
tidak diselubungi oleh kulit atau kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan dalam berfikir
sebagaimana terungkap dalam Al-Quran Surat Ali Imron ayat 190-191. Dalam kaitannya dengan
Al-Quran surat Ali Imron ayat diatas, ia menjelaskan bahwa orang yang berdzikir dan berfikir
(secara murni) atau merenungkan tentang fenomena alam raya, maka akan dapat sampai pada
bukti yang sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah.
Muhaimin (2003) yang berdasarkan hasil kajian terhadap istilah Ulul Albab, sebagaimana
terkandung dalam 16 ayat al-Quran, ditemukan adanya 16 ciri khusus yang selanjutnya diperas
ke dalam 5 (lima) ciri utama, yaitu: (1) Selalu sadar akan kehadiran Tuhan disertai dengan
kemampuan menggunakan potensi kalbu (dzikir), dan akal (pikir) sehingga sampai pada
keyakinan adanya keagungan Allah swt dalam segala ciptaannya; (2) Tidak takut kepada
siapapun kecuali kepada Allah swt, mampu membedakan dan memilih antara yang baik dan
yang jelek; (3) Mementingkan kualitas hidup baik dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan,
sabar dan tahan uji; (4) Bersungguh-sungguh dan kritis dalam menggali ilmu pengetahuan; (5)
Bersedia menyampaikan ilmunya kepada masyarakat dan terpanggil hatinya untuk ikut
memecahkan problem yang dihadapi masyarakat.
Dalam ayat 191, diterangkan karakteristik Ulil Albab, yaitu selalu melakukan aktivitas dzikir
dan fikir sebagai metode memahami alam, baik yang ghaib maupun yang nyata.
Dzikir, secara bahasa berasal dari kata dzakara , tadzakkara, yang artinya menyebut,
menjaga, mengingat-ingat. Secara istilah dzikir artinya tidak pernah melepaskan Allah dari
ingatannya ketika beraktifitas. Baik ketika duduk, berdiri, maupun berbaring. Ketiga hal itu
mewakili aktifitas manusia dalam hidupnya. Jadi,dzikir merupakan aktivitas yang harus selalu
dilakukan dalam kehidupan. Dzikir dapat dilkukan dengan hati,lisan, maupun perbuatan. Dzikir
dengan hati artinya kalbu manusia harus selalu bertaubat kepada Allah, disebabkan adanya
cinta, takut, dan harap kepada-Nya yang berhimpun di hati (Qolbudz Dzakir). Dari sini tumbuh
keimanan yang kokoh, kuat dan mengakar di hati. Dzikir dengan lisan berarti menyebut nama
Allah dengan lisan. Misalnya saat mendapatkan nikmat mengucapkan hamdalah. Ketika
memulai suatu pekerjaan mengucapkan basmalah. Ketika takjub mengucapkan tasbih. Dzikir
dengan perbuatan berarti memfungsikan seluruh anggota badan dalam kegiatan yang sesuai
dengan aturan Allah .
Fikir, secara bahasa adalah fakara, tafakkara yang artinya memikirkan, mengingatkan,
teringat. Dalam hal ini berpikir berarti memikirkan proses kejadian alam semesta dan berbagai
fenomena yang ada di dalamnya sehingga mendapatkan manfaat daripadanya dan teringat atau
mengingatkan kita kepada sang Pencipta alam, Allah SWT
Keberhasilan hidup bagi penyandang Ulul Albab bukan terletak pada jumlah kekayaan,
kekuasaan, sahabat, dan sanjungan yang diperoleh, melainkan terletak pada keselamatan dan
kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Penyandang Ulul Albab selalu memilih jenis dan cara
kerja yang shaleh artinya mereka bekerja dengan cara yang benar, lurus, ikhlas, dan
profesional.
Ulul Albab meyakini adanya kehidupan jasmani dan ruhani, dunia dan akhirat. Kedua dimensi
kehidupan tersebut harus memperoleh perhatian yang seimbang dan tidak dibenarkan hanya
memprioritaskan salah satunya. Keberuntungan dunia harus berdampak positif pada kehidupan
akhirat, demikian juga sebaliknya. Hal ini didasari ajaran Rasulullah yang mengharuskan umat
Islam untuk mencari kehidupan dunia seolah-olah akan hidup selamanya, dan mencari
kehidupan akhirat seolah-olah kematian sudah di depan mata. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka pendidikan harus mampu mengembangkan dzikir, fikr, dan amal shaleh. Menurut
Suprayogo (2004) ukuran keberhasilan dari pendidikan Ulul Albab dianggap tercapai ketika
pribadi yang terbentuk dalam proses pendidikan memiliki kualitas sebagai berikut: 1)
Mempunyai ilmu pengetahuan yang luas; 2) Mempunyai penglihatan yanag tajam; 3) Bercorak
cerdas; 4) Berhati lembut; 5) Bersemangat juang tinggi karena Allah sebagai pengejawantahan
amal shaleh.
Dari uraian tentang ulul albab diatas, menurut penulis bentuk operasional suatu alat ukur
adalah konsep Ulul Albab yang ditandai adanya empat kekuatan yaitu:
Kedalaman spiritual yaitu kemampuan individu dalam memaknai kehidupan dan
berperilaku yang didasari dengan adanya semangat spiritual. Kemampuan ini dicirikan dengan
adanya kesadaran terhadap kehadiran Allah, kemampuan untuk mengagumi ciptaan Allah, rasa
takut hanya oleh Allah.
Keagungan akhlak yaitu kemampuan individu untuk berperilaku mulia sesuai dengan
ajaran Islam sehingga perilaku tersebut menjadi ciri dari kepribadiannya. Kemampuan ini
dicirikan dengan adanya kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup baik berupa
keyakinan, lisan, maupun perbuatan, dan kemampuan untuk bersabar dalam menghadapi
cobaan, dan kemampuan membedakan yang baik dan yang buruk.
Keluasan ilmu yaitu kualitas seseorang yang dicirikan dengan kepintaran dan kecerdikan
dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang keahliannya. Kemampuan ini dicirikan
dengan sikap bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, kemampuan untuk selalu menggunakan
potensi akal fikiran, dan kemampuan untuk selalu menggunakan potensi kalbu (perasaan).
terulis (kauniyyah) berupa alam semesta seisinya dan berbagai fenomena kejadian di
dalamnya. Mereka senantiasa mengingat Allah dalam keadaan yang bagaimana pun, disamping
selalu menggunakan akalnya untuk mengambil hikmah dari berbagai kejadian di alam ini.
Dalam firman Allah yang lain orang-orang seperti ini disebut juga sebagai ulul abshar (orang
yang menggunakan pengamatannya), seperti pada ayat berikut ini : Allah membuat malam dan
siang silih berganti. Sesungguhnya itu semua merupakan pelajaran bagi ulul abshar (QS An Nuur
44). Kita saat ini butuh orang-orang yang berpredikat ulul albab atau ulul abshar, agar Islam
kembali memancarkan cahayanya dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, agar
umat Islam bangkit dari ketertinggalannya dari umat lain, dan kembali pada jaman
kejayaannya seperti yang terjadi di masa lalu. Mudah-mudahan kita, atau ada di antara kita
yang berpredikat ulul albab atau ulul abshar. Semoga.
3. Dengan dzikir manusia akan memahami secara jelas petunjuk ilahiyah yang tersirat maupun
yang tersurat dalam al-Quran maupun as-sunnah sebagai minhajul hayah (pedoman hidup).
Dengan fikir, manusia mampu menggali berbagai potensi yang terhampar dan terkandung pada
alam semesta. Aktivitas dzikir dan fikir tersebut harus dilakukan secara seimbang dan sinergis
(saling berkaitan dan mengisi).
Sebab jika hanya melakukan aktivitas fikir, hidup manusia akan tenggelam dalam kesesatan.
Jika hanya melakukan aktivitas dzikir, manusia akan terjerumus dalam hidup jumud (tidak
berkembang, statis). Sedangkan, jika melakukan aktivitas dzikir dan fikir tetapi masing-masing
terpisah, dikhawatirkan manusia akan menjadi sekuler.
WALLAHUALAM BISAWAB.
( 190)
(191)
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
Artinya: Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:
Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya
itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Q.S. Ali
Imran [3]: 7).
Kedua, Rajin Shalat Malam
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman :
Artinya: Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung
ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan
sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran. (Q.S. Az-Zumar [39]: 9)
Ketiga, Tidak Takut Kecuali kepada Allah
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman :
Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling
baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi
Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai
akal. (Qs. Az-Zumar : 18)
Kelima, Mengembangkan Ilmunya untuk Memperbaiki
Masyarakat
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman :
Artinya: (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi
manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan
supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang
Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil
pelajaran. (Q.S. Ibrahim [14]: 52).
Menurut Dr. Mahdi Ghulsyani, ilmu dipandang bermanfaat apabila
memenuhi kriteria antara lain; pertama, dia dapat meningkatkan
pengetahuan pemiliknya akan Allah. Kedua, dia dengan efektif
dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan
Artinya: Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang
baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka
bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu
mendapat keberuntungan. (Q.S.. Al-Maaidah [5]: 100).
Ketujuh, Menjadikan Al Quran sebagai Pusat Perhatian
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman :
Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu
penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayatayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran.(Q.S. Shaad [38]: 29)
Tanggung Jawab Ulul Albaab
Firman Allah :
( 19)
( 20)
(21)
Artinya: Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan
orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang
dapat mengambil pelajaran (19). (yaitu) orang-orang yang
memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian (20). dan
orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada
Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk (21). (Q.S. Ar-Rad
[13]: 19-21).
Pada ayat ini Allah menyebutkan dua tanggung jawab utama Ulul
Albabyaitu :
Pertama, Memenuhi Janji
Janji Allah yang disebut mitsaq ini didefinisikan oleh Dr.
Muhammad Mahmud Hijazi sebagai apa yang mengikat diri
mereka dalam hubungan antara mereka dengan Tuhan mereka,
antara diri mereka dengan diri mereka, antara mereka dengan
manusia yang lain.
Janji tertua manusia kepada Allah yang mereka ungkap sejak masih
di alam arwah disebutkan dalam firman-Nya :
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
..
Artinya: Dan berpegang kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah seraya berjamaah, dan janganlah kamu berceraiberai. (Q.S. Ali Imran [3]: 103).
1.
3.
4.
1393 H./1973 M.
5.
Al-Raghib Al-Ashfahani, Al-Mufradat Fie Gharib Al Quran,
Daar Al-Maarif, Beirut, cet. II,
1420 H./1999 M.
6.
7.
8.
hadits dari Bahz bin Hakim bahwa tatkala membaca ayat ini Rasulullah s.a.w.
bersabda:
Kalian adalah penyempurna dari 70 umat, kalian yang terbaik di antara mereka
dan termulia di sisi Allah Azza wa Jalla (HR. at-Tirmidzi).
Menurut al-Qurthubi dan Ibnu Katsir, predikat tersebut sama dengan
predikat ummatan wasathan yang Allah sebut dalam firman-Nya:
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang
adil dan pilihan [Umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena
mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari
kebenaran baik di dunia maupun di akhirat] agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang
mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu
terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh
Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS al-Baqarah, 2: 143)
Berkaitan dengan kondisi umat yang terpuruk sekarang ini, ada yang bertanya
apakah predikat tersebut hanya untuk kaum muslimin terdahulu, yakni di masa
shahabat, ataukah berlaku hingga hari kiyamat?
Menurut Ibnu Abbas r.a., sebagaimana dikutip al-Qurthubi, kelompok orang yang
berpredikat umat terbaik yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orangorang yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah, yang ikut dalam perang Badar,
dan ikut dalam perjanjian Hudaibiyah. Namun Umar bin Khaththab mengatakan
bahwa siapa saja yang beramal seperti mereka, levelnya seperti mereka.
Dan dengan cepatnya umat terbaik yang senantiasa membimbing umat manusia
ke jalan Islam, mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, membuka
berbagai wilayah bagi tegaknya kedaulatan Islam, serta mendapati umat
manusia dari berbagai bangsa, bahasa, negara, dan adat istiadat menerima
Islam sebagai keyakinan dan tataaturan hukum buat kehidupan mereka.
Mereka mengarahkan pikiran umat manusia dengan cara yang argumentatif logis
sebagaimana diajarkan oleh Allah SWT agar senantiasa mengajak manusia
berpikir dengan bukti-bukti yang nyata, yakni dakwah bil hikmah (QSan-Nahl,
16: 125).
Apabila ada halangan fisik terhadap dakwah, mereka dengan gagah berani
menyingkirkan halangan fisik itu dengan jihad fi sabilillah. Dan karena mereka
adalah manusia unggulan, dalam perang pemikiran maupun perang fisik pun
mereka senantiasa unggul. Allah SWT menjamin kualitas unggulan mereka
dalam firman-Nya:
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mumin itu untuk berperang. Jika ada
dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat
mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar)
di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir,
disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. (QS al-Anfl, 8:
65).
Jelaslah bahwa kualitas umat terbaik itu dibandingkan dengan orang-orang kafir,
atau umat-umat lain, adalah 1 orang muslim bisa mengalahkan 10 (sepuluh)
orang kafir. Itu dalam kondisi prima, dalam kondisi kaum muslimin ada
kelemahan, Allah SWT masih memberikan garansi bahwa kaum muslimin akan
sanggup mengalahkan kekuatan orang kafir yang jumlahnya dua kali lipat
kekuatan mereka (QS al- Anfl, 8: 66). Dan sebab orang-orang kafir itu kalah
adalah karena mereka adalah kaum yang tak mengerti.
C. Syarat Unggulan Umat Terbaik
D. Kesimpulan
Jelaslah kini mengapa kaum muslimin disebut Allah SWT sebagai ( umat
terbaik) dan ( umat yang adil dan pilihan), yakni lantaran umat ini
beriman kepada Allah SWT yang telah menurunkan syariat Islam yang paripurna
(QS al-Midah, 5: 3) kepada rasul-Nya, Muhammad s.a.w., serta senantiasa
menegakkan pelaksanaan syariat Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam
(rahmatan lil lamn) dengan aktivitasamar maruf nahi munkar. Jika umat ini
masih memiliki unsur-unsur kebaikan umat tersebut, maka predikat terbaik dan
pilihan tersebut tentu masih lekat. Sebaliknya jika sifat itu hilang, layaklah
predikat itu tak tersandang lagi.
(Dikutip dari tulisan Muhammad Al-Khaththath dalam
http://lembagadakwahkampus.wordpress.com/2009/06/18/tafsir-surat-aliimran-110/)