Anda di halaman 1dari 12

EMPIRISME

Dosen Pembina:
Prof. Dr. H. Zainuddin Maliki, M.Si

Nama Kelompok:
1. Rohmatin (NIM: 20172550006)
2. Millata Rosalina (NIM: 20172550007)
3. Mustofa (NIM: 20172550008)
4. Fitriyah Cholishoh (NIM: 20172550009)
5. Alfina Herwantery (NIM: 20172550010)
PENGERTIAN EMPIRISME
Istilah empiris berasal dari kata Yunani, emperia,
yang berarti pengalaman inderawi.
Empirisme secara etimologis berasal dari kata
bahasa Inggris empiricism dan experience. Kata-
kata ini berakar dari kata bahasa
Yunani (empeiria) yang berarti
pengalaman.
Menurut A.R. Lacey berdasarkan akar katanya
Empirisme adalah aliran dalam filsafat yang
berpandangan bahwa pengetahuan secara
keseluruhan atau parsial didasarkan kepada
pengalaman yang menggunakan indera.
Bagi penganut empirisme sumber pengetahuan
yang memadai itu adalah pengalaman. Yang dimaksud
dengan pengalaman disini adalah pengalaman lahir yang
menyangkut dunia dan pengalaman bathin yang menyangkut
pribadi manusia. Sedangkan akal manusia hanya berfungsi
dan bertugas untuk mengatur dan mengolah bahan-bahan
atau data yang diperoleh melalui pengalaman.
Hal ini bertolak belakang dengan para penganut aliran
rasionalisme. Mereka menentang pendapat-pendapat para
penganut rasionalisme yang didasarkan atas kepastian-
kepastian yang bersifat apriori. Menurut pendapat penganut
empirisme, metode ilmu pengetahuan itu bukanlah bersifat
apriori tetapi posteriori, yaitu metode yang berdasarkan atas
hal-hal yang datang, terjadinya atau adanya kemudian.
AJARAN-AJARAN POKOK EMPIRISME
1. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber
pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
2. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung
pada data inderawi.
3. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita
pengetahuan tentang realitas tanpa acuan pada
pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera
kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah
bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
4. Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui
bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan.
JENIS EMPERISME

Empirio-Kritisisme
Disebut juga Machisme. Sebuah aliran
filsafat yang bersifat subyaktif-idealistik. Aliran
ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti
aliran ini adalah ingin membersihkan
pengertian pengalaman dari konsep substansi,
keniscayaan, kausalitas, dan sebagainya, sebagai
pengertian apriori. Aliran ini juga anti
metafisik.
Empirisme Logis
Empirisme Logis berpegang pada
pandangan-pandangan berikut:
Ada batas-batas bagi Empirisme. Prinsip
sistem logika formal dan prinsip kesimpulan
induktif tidak dapat dibuktikan dengan
mengacu pada pengalaman.
Semua proposisi yang benar dapat dijabarkan
(direduksikan) pada proposisi-proposisi
mengenai data inderawi yang kurang lebih
merupakan data indera yang ada seketika.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat
kenyataan yang terdalam pada dasarnya
tidak mengandung makna.
Empiris Radikal
Suatu aliran yang berpendirian bahwa semua
pengetahuan dapat dilacak sampai pada
pengalaman inderawi. Apa yang tidak dapat
dilacak secara demikian itu, dianggap bukan
pengetahuan. Ada pihak yang belum dapat
menerima pernyataan bahwa penyelidikan
empiris hanya dapat memberikan kepada kita
suatu pengetahuan yang belum pasti (Probable).
Mereka mengatakan bahwa pernyataan-
pernyataan empiris, dapat diterima sebagai pasti
jika tidak ada kemungkinan untuk mengujinya
lebih lanjut dan dengan begitu tak ada dasar
untuk keraguan.
TOKOH-TOKOH EMPIRISME

Francis Bacon (1210-1292 M)


Menurut Bacon, pengetahuan yang
sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima
orang melalui persentuhan indrawi dan dunia
fakta. Pengetahuan haruslah dicapai dengan
induksi. Kata Bacon selanjutnya bahwa kita
sudah terlalu lama dipengaruhi oleh metode
deduktif. Menurutnya, ilmu yang benar adalah
yang telah terakumulasi antara pikiran dan
kenyataan, kemudian diperkuat oleh sentuhan
indrawi.
John Locke (1632-1704 M)
Ia lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan
wafat tahun 1704 di Oates Inggris. Ia juga ahli
politik, ilmu alam, dan kedokteran. Aliran ini
muncul sebagai reaksi terhadap aliran
rasionalisme. Bila rasionalisme mengatakan bahwa
kebenaran adalah rasio, maka menurut empiris,
dasarnya ialah pengalaman manusia yang
diperoleh melalui panca indera. Dengan ungkapan
singkat Locke: Segala sesuatu berasal dari
pengalaman inderawi, bukan budi (otak). Otak tak
lebih dari sehelai kertas yang masih putih, baru
melalui pengalamanlah kertas itu terisi.
David Hume (1711-1776 M)
David Hume lahir di Edinburg Scotland
tahun 1711 dan wafat tahun 1776 di kota yang
sama. Hume seorang yang menguasai hukum,
sastra dan juga filsafat.
pemikiran Hume ini merupakan usaha
analisias agar empirisme dapat di rasionalkan
teutama dalam pemunculan ilmu pengetahuan
yang di dasarkan pada pengamatan (observasi
) dan uji coba (eksperimentasi), menimbulkan
kesan-kesan, kemudian pengertian-pengertian
dan akhirnya pengetahuan.
TELAAH KRITIS ATAS PEMIKIRAN
FILSAFAT EMPIRISME
Meskipun aliran filsafat empirisme memiliki beberapa keunggulan
bahkan memberikan andil atas beberapa pemikiran selanjutnya,
kelemahan aliran ini cukup banyak. Prof. Dr. Ahmad Tafsir
mengkritisi empirisme memiliki kelemahan, yaitu:
Indera terbatas, benda yang jauh kelihatan kecil padahal tidak.
Keterbatasan kemampuan indera ini dapat melaporkan obyek
tidak sebagaimana adanya.
Indera menipu, pada orang sakit malaria, gula rasanya pahit,
udara panas dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan
pengetahuan empiris yang salah juga.
Obyek yang menipu, contohnya ilusi, fatamorgana. Jadi obyek itu
sebenarnya tidak sebagaimana ia ditangkap oleh alat indera; ia
membohongi indera. Ini jelas dapat menimbulkan pengetahuan
inderawi salah.
TERIMAKASIH,

SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai