Alfian Yoga Pratama1, Niko Siameva Uletika, S.T., M.eng.2, M. Fadri Al Baihaqi, S.KM., M.H3
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Jl. Mayjend
Sungkono KM 5, Blater, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia 53371.
email: Alfianpratama28@gmail.com
Mahasiswa Pemakalah1, Dosen Pembimbing2, Pembimbing Lapangan3
Abstrak. PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk.,. Unit Cirebon adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk penataan ulang gudang penyimpanan pakan jadi
metode dedicated storage. Data yang akan dianalisis adalah hanya berupa data historis input dan output dari 27
jenis pakan jadi yang ada di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon selama satu bulan pada bulan Februari
2019 yang berupa satuan coli (karung) beserta data rata-rata input dan output tiap jenis pakan jadi per-harinya.
periode 01 Februari sampai 01 Maret 2019. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menghasilkan sebagai
berikut:Berdasarkan perhitungan jarak yang dihitung menggunakan metode rectilinear distance, diketahui kavling
nomor 10 yang paling dekat dengan loading area, kemudian di ikuti oleh kavling nomor 9, 8, 7, 6, 17, 5, 16, 4, 24,
15, 3, 23, 31, 14, 2, 22, 30, 13, 1, 21, 29, 12, 20, 28, 11, 19, 27, 18, 26, dan yag paling jauh adalah kavling nomor
25. Berdasarkan penelitian jenis pakan jadi yang harus di prioritaskan penempatannya adalah pakan jadi berjenis
Boiler MED C 1 yang selanjutnya di tempatkan di kavling nomor 10.
Dari hasil pencocokan antara pakan jadi yang di produksi dan jumlah kavling yang ada di gudang Buyut A masih
belum terisi penuh dikarenakan ada sebagian jenis pakan jadi yang tidak di produksi saat itu.
Kata kunci. Tata Letak Gudang, Dedicated Storage, Space Requirement, Rectilinear Storage, Jarak Perpindahan
I. PENDAHULUAN 1 menganalisis Prioritas penempatan pada
Tata letak (layout) atau pengaturan laporan ini. Penempatan pakan jadi yang ada
dari fasilitas pakan jadi dan area kerja di PT. JCI Tbk. unit Cirebon mereka
yang ada merupakan landasan utama menempatkan pakan jadi secara acak dimana
dalam dunia industri. Pada umumnya tata ketika ada kavling yang kosong maka disitulah
letak pabrik yang terencana dengan baik pakan jadi di tempatkan meskipun pakan jadi
akan ikut menentukan efisiensi dan dalam itu adalah jenis pakan yang sering keluar
beberapa hal akan juga menjaga masuk gudang.
kelangsungan hidup ataupun kesuksesan
kerja suatu industri (Purnomo 2014). BERDASARKAN URAIAN DIATAS, MAKA
DAPAT DIRUMUSKAN PERMASALAHANNYA
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Unit Cirebon adalah suatu industri yang 1. Bagaimana kondisi tata letak inventori
bergerak dibidang pakan jadi pakan pakan jadi pakan jadi di PT. JCI Tbk.
ternak. Namun pada perusahaan ini yang Unit Cirebon?
membedakan dengan perusahaan pakan 2. Bagaimana tingkat permintaan
ternak lain adalah perusahaan ini masing-masing pakan jadi pakan jadi?
memproduksi pakan unggas contohnya 3. Bagaimana frekuensi perpindahan
seperti Broiler I MED C - 1, Broiler II masuk dan keluar pakan jadi pakan
SUPER Pellet MED C - 1, Suprafeed SP jadi di PT. JCI Tbk. Unit Cirebon?
42 Cr MED C -1, dan lain-lain. 4. Seberapa besar kapasitas gudang yang
ada di PT. JCI Tbk. Unit Cirebon?
Berdasarkan pengamatan yang
5. Seberapa luas kavling dan jarak antar
dilakukan penulis selama kerja praktik selama
kavling yang digunakan untuk
periode Februari-Maret 2019, penempatan
menyimpan pakan jadi yang ada di PT.
pakan jadi di gudang PT. JCI Tbk. Unit
JCI Tbk. Unit Cirebon?
Cirebon beberapa jenis pakan jadi belum
mempunyai tempat khusus untuk di Berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah yang didapatkan maka
tempatkan, sehingga proses keluar masuk tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pakan membutuhkan waktu untuk mencari. mengetahui prioritas penyimpanan pakan jadi
di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk., Unit
Sehingga memungkinkan penulis untuk Ciebon.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri
No Nama Produk IN OUT Indonesia Tbk. Unit Cirebon ini ada 2 gudang
(kapasitas 63 palet)
(kapasitas 76 palet)
Space Requirement
Space Requirement
Jumlah Pakan Jadi
Nama Produk
Per-PaletIN
(karung)
Kavling
Kavling
Rata-Rata
No
1 SB 10 3 87 0.013 1 0.011 1
SUPER 6
FC MED
C–1
2 Broiler 1 3 388 0.057 1 0.047 1
Fine Cr 6
MED C –
1
3 Broiler 0 3 754 0.111 1 0.092 1
Gambar 2. Layout Awal Gudang Pakan Jadi
FC MED 6
D. Space Requirement C–1
Metode ini adalah salah satu bagian 4 Broiler 0 3 80 0.012 1 0.010 1
SUPER 6
tahap pengolahan dari dedicated storage
FC MED
dimana produk yang disimpan diletakan pada C–1
5 Broiler 1 3 3686 0.542 1 0.449 1
lokasi yang spesifik dan juga hanya satu jenis
MED C 1 6
produk dalam satu kavling. 6 Broiler 1 3 801 0.118 1 0.098 1
SUPER 6
Untuk setiap pakan jadi yang akan
CC MED
disusun di gudang ditumpuk diatas sebuah AC
7 Broiler 1 3 122 0.018 1 0.015 1
palet yang terdiri dari 36 tumpukan karung
SUPER 6
yang menjadi satu tumpuk. Tumpukan karung CC MED
C -1
diatas palet itu selanjutnya akan di susun di
8 SP 42 Cr 3 1613 0.237 1 0.197 1
tiap-tiap kavling yang ada di gudang yang MED C – 6
1
mana setiap kavling mampu menampung 63
9 G 11 FC 3 386 0.057 1 0.047 1
dan 76 palet yang dapat ditumpuk sebanyak 3 MED AC 6
(kapasitas 63 palet)
(kapasitas 76 palet)
(kapasitas 63 palet)
(kapasitas 76 palet)
Space Requirement
Space Requirement
Space Requirement
Space Requirement
Jumlah Pakan Jadi
Nama Produk
Per-PaletIN
Per-PaletIN
(karung)
(karung)
Kavling
Kavling
Kavling
Kavling
Rata-Rata
Rata-Rata
No
No
12 SB 11 3 88 0.013 1 0.011 1 25 KLK 3 568 0.084 1 0.069 1
SUPER 6 SUPER 6
MED AC 26 AD I 3 88 0.013 1 0.011 1
13 SB 11 3 53 0.008 1 0.006 1 6
SUPER 6 27 AD II 3 79 0.012 1 0.010 1
MED C 1 6
14 Greatfeed 3 11 0.002 1 0.001 1
511 MED 6 E. Perhitungan Throughput
C–1
Istilah throughput digunakan sebagai
15 Broiler II 3 495 0.073 1 0.060 1
MED C – 6 ukuran jumlah aktivitas penyimpanan yang
1
terjadi per periode waktu, jadi perhitungan
16 SP 44 3 212 0.031 1 0.026 1
PLT 6 didasarkan pada pengukuran aktivitas
MED C –
penerimaan dan pengiriman dalam gudang
1
17 Broiler II 3 1109 0.163 1 0.135 1 pakan jadi.
SUPER 6
Pellet Aktivitas untuk aliran material handling dari
MED C –
penerimaan dan pengiriman dengan
1
18 SB 12 3 88 0.013 1 0.011 1 menggunakan forklift, setiap aktivitas forklift
SUPER 6
hanya dapat mengangkut satu palet saja, dan
Pellet
MED C 1 ini merupakan batas maksimal yang
19 Par Doc 3 114 0.017 1 0.014 1
diperbolehkan dalam proses pemindahan
FC MED 6
C–1 pakan jadi. Maka untuk menentukan
20 Par S 3 61 0.009 1 0.007 1
banyaknya pakan jadi yang diangkut dapat
MED C – 6
1 dihitung dari hasil konversi antara rata-rata
21 Par G FC 3 33 0.005 1 0.004 1
penerimaan dibagi dengan jumlah karung
MED C – 6
1 yang diangkut pada palet dan ditambah
22 PUYUH 3 27 0.004 1 0.003 1
dengan rata-rata pengiriman dibagi jumlah
PETELU 6
R FC karung yang diangkut pada palet. Untuk pakan
23 KBR 3 39 0.006 1 0.005 1
jadi SB 10 SUPER FC MED C – 1 diketahui
KHUSUS 6
24 KGR I 3 34 0.005 1 0.004 1 rata-rata penerimaannya sebanyak 87 karung
6
dan rata-rata pengirimannya sebanyak 66
karung yang di tumpuk diatas palet sebanyak Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi
Rata- Rata
36 tumpukan, maka jumlah aktivitas yang di Nama Nilai
No OUT
lakukan pada pakan jadi SB 10 SUPER FC Produk IN (karung) Throughput
(karung)
MED C – 1 sebanyak 4 aktivitas. Perhtungan G 11 S CR
10 1953 1857
MED C 1 106
throughput untuk tiap jenis pakan jadi dapat
G 11 S FC
dilihat pada tabel dibawah. 11 18 17
MED C - 1 1
SB 11
Tabel 4. Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi 12 SUPER 88 88
Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi
MED AC 5
Rata- Rata
Nama Nilai SB 11
No OUT
Produk IN (karung) Throughput 13 SUPER 53 52
(karung)
MED C 1 3
SB 10
Greatfeed
1 SUPER FC 87 66
14 511 MED 11 10
MED C - 1 4
C-1 1
Broiler 1
Broiler II
2 Fine Cr 388 448 15 495 460
MED C - 1 27
MED C - 1 23
SP 44 PLT
Broiler 0 16 212 214
MED C - 1 12
3 FC MED C 754 936
Broiler II
-1 47
SUPER
Broiler 0 17 1109 1180
Pellet
4 SUPER FC 80 119
MED C - 1 64
MED C - 1 6
SB 12
Broiler 1
5 3686 3488 SUPER
MED C 1 199 18 88 211
Pellet
Broiler 1
MED C 1 8
SUPER
6 801 48 Par Doc
CC MED
19 FC MED C 114 109
AC 24
-1 6
Broiler 1
Par S MED
SUPER 20 61 63
7 122 160 C-1 3
CC MED
Par G FC
C -1 8 21 33 36
MED C - 1 2
SP 42 Cr
8 1613 1468 PUYUH
MED C - 1 86
22 PETELUR 27 27
G 11 FC
9 386 385 FC 2
MED AC 21
KBR
23 39 39
KHUSUS 2
Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Nama Produk
Throughput
No OUT
Ranking
Nilai
Produk IN (karung) Throughput
(karung)
24 KGR I 34 43 2
KLK Broiler II SUPER
25 568 522 4 64
SUPER 30
Pellet MED C - 1
26 AD I 88 102 5
27 AD II 79 86 5 Broiler 0 FC MED C -
5 47
1
F. Perangkingan Nilai Throughput
Setelah kita mengetahui nilai throughput pada 6 KLK SUPER 30
Throughput
17 5
Ranking
Nilai
AC
18 AD II 5
1 Broiler 1 MED C 1 199
SB 10 SUPER FC
2 G 11 S CR MED C 1 106 19 4
MED C - 1
3 SP 42 Cr MED C - 1 86 20 Par S MED C - 1 3
RANKING THROGUHPUT G. Penempatan Pakan Jadi Berdasarkan
Jarak Kavling Dengan Loading Area
Nama Produk
Throughput
Penempatan pakan jadi dilakukan dengan
Ranking
Nilai
berdasarkan urutan jarak antara kavling
dengan loading area yang sudah dihitung
SB 11 SUPER MED C
21 3 menggunakan metode rectilinear distance
1
dimulai dari jarak yang terdekat hingga
22 KBR KHUSUS 2
terjauh. Disini kavling yang di hitung sudah di
23 KGR I 2
rangking terlebih dahulu dari mulai jarak
24 Par G FC MED C - 1 2
kavling yang terekat hingga yang terjauh dari
25 PUYUH PETELUR FC 2
loading area.
26 G 11 S FC MED C - 1 1
Tabel 6. Jarak Antar Kavling Dengan
Greatfeed 511 MED C Loading Area
27 1 Dij
-1
Rangking
Kavling
No.
xi yi xj yj
(m)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
1 10 23.19 1.69 0.69 22.19 2
throughput tertinggi sebesar 199 aktivitas
2 9 36.56 1.69 0.69 22.19 15.38
pada produk Broiler 1 MED C 1, dan nilai 3 8 50.13 1.69 0.69 22.19 28.94
throughput terendah sebesar 1 aktivitas pada 4 7 63.63 1.69 0.69 22.19 42.44
5 6 77.13 1.69 0.69 22.19 55.94
produk Greatfeed 511 MED C – 1 dan G 11 S
6 17 63.63 22.19 0.69 22.19 62.94
FC MED C - 1. Artinya pada saat penentuan 7 5 90.75 1.69 0.69 22.19 69.56
slot penyimpanan, Broiler 1 MED C 1harus 8 16 77.13 22.19 0.69 22.19 76.44
9 4 104.19 1.69 0.69 22.19 83
ditempatkan pada blok yang paling dekat
10 24 63.63 43.13 0.69 22.19 83.88
dengan titik I/O dan mampu menampung
11 15 90.75 22.19 0.69 22.19 90.06
semua produk tersebut. Sedangkan Greatfeed 12 3 117.75 1.69 0.69 22.19 96.56
Kavling
No. xi yi xj yj
No. Kavling
Throughput
(m)
Ranking
Satuan
Nilai
Nama Produk Jarak
23 12 131.31 22.19 0.69 22.19 130.63
24 20 117.75 43.13 0.69 22.19 138
Broiler 0 FC
25 28 104.19 62.63 0.69 22.19 143.94 5 47 6 55.94 m
MED C - 1
26 11 144.88 22.19 0.69 22.19 144.19
6 KLK SUPER 30 17 62.94 m
27 19 131.31 43.13 0.69 22.19 151.56
Broiler II MED
28 27 117.75 62.63 0.69 22.19 157.50 7 27 5 69.56 m
C-1
29 18 144.88 43.13 0.69 22.19 165.13
Broiler 1
30 26 131.31 62.63 0.69 22.19 171.06
8 SUPER CC 24 16 76.44 m
31 25 144.88 62.63 0.69 22.19 184.63
MED AC
Broiler 1 Fine
Setelah didapat rangking kavling sesuai jarak 9 23 4 83 m
Cr MED C - 1
yang terdekat hingga yang terjauh dengan G 11 FC MED
10 21 24 83.88 m
AC
loading area kemudian di pasangkan dengan
SP 44 PLT
pakan jadi yang sudah di rangking untuk 11 12 15 90.06 m
MED C - 1
memprioritaskan penempatan jarak terdekat SB 12 SUPER
12 8 3 96.56 m
dengan pakan jadi yang paling besar nilai Pellet MED C 1
Broiler 1
Throughputnya dan jarak terjauh dengan
13 SUPER CC 8 23 97.38 m
pakan jadi yang paling kecil nilai MED C -1
Satuan
SB 11 SUPER
Nilai
No. Kavling
pakan jadi yang tidak di produksi saat itu.
Throughput
Ranking
Satuan
Nilai
Nama Produk Jarak
REFERENSI
Par G FC MED [1] D.M. Lambert and J.R. Stock, Strategic
24 2 20 138 m
C-1 Logistic Manajement, Fourth Edition, Mc
PUYUH
25 2 28 143.94 m Graw Hill, New York - USA.2001.
PETELUR FC
G 11 S FC MED [2] J.M. Apple, Tata Letak Pabrik dan
26 1 11 144.19 m
C-1 Pemindahan Bahan 3rd ed. ITB Bandung,
Greatfeed 511
27 1 19 151.56 m 1990
MED C - 1
[3] S. Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan 2nd ed, Guna Widya,
IV. KESIMPULAN Jakarta, 2008
Berdasarkan penelitian yang dilakuka, dapat
[4] R.A. Hadiguna dan H. Setiawan, Tata
diarik kesimpulan sebagai berikut:
Letak Pabrik, Penerbit Andi, Yogyakarta,
1) Berdasarkan perhitungan jarak yang
2008.
dihitung menggunakan metode rectilinear
[5] N.P.A. Hidayat, Perancangan Tata Letak
distance, diketahui kavling nomor 10 yang
Gudang dengan Metoda Class-Based
paling dekat dengan loading area,
Storage Studi Kasus CV. SG Bandung,
kemudian di ikuti oleh kavling nomor 9, 8,
Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan
7, 6, 17, 5, 16, 4, 24, 15, 3, 23, 31, 14, 2,
Teknologi, vol. 1 (3), pp. 105-115, Maret
22, 30, 13, 1, 21, 29, 12, 20, 28, 11, 19, 27,
2012
18, 26, dan yag paling jauh adalah kavling
[6] Basuki, & Hudori, M. (2016).
nomor 25.
Implementasi Penempatan dan
2) Berdasarkan penelitian jenis pakan jadi
Penyusunan Barang di Gudang Finished
yang harus di prioritaskan penempatannya
Goods Menggunakan Metode Class Based
adalah pakan jadi berjenis Boiler MED C
Storage. Industrial Engineering Journal
1 yang selanjutnya di tempatkan di kavling
Vol.5 No 2, 11-16.
nomor 10.
[7] Permana, I. H. (2014). RELAYOUT
3) Dari hasil pencocokan antara pakan jadi
TATA LETAK GUDANG PRODUK
yang di produksi dan jumlah kavling yang
JADI BAJA TULANGAN DENGAN
ada di gudang Buyut A masih belum terisi
MENGGUNAKAN METODE
Jurnal Ilmiah Teknik Industri