Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ilmiah Teknik Industri

PENATAAN ULANG GUDANG PENYIMPANAN PAKAN JADI DENGAN


METODE DEDICATED STORAGE STUDI KASUS PT. JAPFA COMFEED
INDONESIA, Tbk., UNIT CIREBON

Alfian Yoga Pratama1, Niko Siameva Uletika, S.T., M.eng.2, M. Fadri Al Baihaqi, S.KM., M.H3

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Jl. Mayjend
Sungkono KM 5, Blater, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia 53371.
email: Alfianpratama28@gmail.com
Mahasiswa Pemakalah1, Dosen Pembimbing2, Pembimbing Lapangan3

Abstrak. PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk.,. Unit Cirebon adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk penataan ulang gudang penyimpanan pakan jadi
metode dedicated storage. Data yang akan dianalisis adalah hanya berupa data historis input dan output dari 27
jenis pakan jadi yang ada di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon selama satu bulan pada bulan Februari
2019 yang berupa satuan coli (karung) beserta data rata-rata input dan output tiap jenis pakan jadi per-harinya.
periode 01 Februari sampai 01 Maret 2019. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menghasilkan sebagai
berikut:Berdasarkan perhitungan jarak yang dihitung menggunakan metode rectilinear distance, diketahui kavling
nomor 10 yang paling dekat dengan loading area, kemudian di ikuti oleh kavling nomor 9, 8, 7, 6, 17, 5, 16, 4, 24,
15, 3, 23, 31, 14, 2, 22, 30, 13, 1, 21, 29, 12, 20, 28, 11, 19, 27, 18, 26, dan yag paling jauh adalah kavling nomor
25. Berdasarkan penelitian jenis pakan jadi yang harus di prioritaskan penempatannya adalah pakan jadi berjenis
Boiler MED C 1 yang selanjutnya di tempatkan di kavling nomor 10.
Dari hasil pencocokan antara pakan jadi yang di produksi dan jumlah kavling yang ada di gudang Buyut A masih
belum terisi penuh dikarenakan ada sebagian jenis pakan jadi yang tidak di produksi saat itu.

Kata kunci. Tata Letak Gudang, Dedicated Storage, Space Requirement, Rectilinear Storage, Jarak Perpindahan
I. PENDAHULUAN 1 menganalisis Prioritas penempatan pada
Tata letak (layout) atau pengaturan laporan ini. Penempatan pakan jadi yang ada
dari fasilitas pakan jadi dan area kerja di PT. JCI Tbk. unit Cirebon mereka
yang ada merupakan landasan utama menempatkan pakan jadi secara acak dimana
dalam dunia industri. Pada umumnya tata ketika ada kavling yang kosong maka disitulah
letak pabrik yang terencana dengan baik pakan jadi di tempatkan meskipun pakan jadi
akan ikut menentukan efisiensi dan dalam itu adalah jenis pakan yang sering keluar
beberapa hal akan juga menjaga masuk gudang.
kelangsungan hidup ataupun kesuksesan
kerja suatu industri (Purnomo 2014). BERDASARKAN URAIAN DIATAS, MAKA
DAPAT DIRUMUSKAN PERMASALAHANNYA
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Unit Cirebon adalah suatu industri yang 1. Bagaimana kondisi tata letak inventori
bergerak dibidang pakan jadi pakan pakan jadi pakan jadi di PT. JCI Tbk.
ternak. Namun pada perusahaan ini yang Unit Cirebon?
membedakan dengan perusahaan pakan 2. Bagaimana tingkat permintaan
ternak lain adalah perusahaan ini masing-masing pakan jadi pakan jadi?
memproduksi pakan unggas contohnya 3. Bagaimana frekuensi perpindahan
seperti Broiler I MED C - 1, Broiler II masuk dan keluar pakan jadi pakan
SUPER Pellet MED C - 1, Suprafeed SP jadi di PT. JCI Tbk. Unit Cirebon?
42 Cr MED C -1, dan lain-lain. 4. Seberapa besar kapasitas gudang yang
ada di PT. JCI Tbk. Unit Cirebon?
Berdasarkan pengamatan yang
5. Seberapa luas kavling dan jarak antar
dilakukan penulis selama kerja praktik selama
kavling yang digunakan untuk
periode Februari-Maret 2019, penempatan
menyimpan pakan jadi yang ada di PT.
pakan jadi di gudang PT. JCI Tbk. Unit
JCI Tbk. Unit Cirebon?
Cirebon beberapa jenis pakan jadi belum
mempunyai tempat khusus untuk di Berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah yang didapatkan maka
tempatkan, sehingga proses keluar masuk tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pakan membutuhkan waktu untuk mencari. mengetahui prioritas penyimpanan pakan jadi
di PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk., Unit
Sehingga memungkinkan penulis untuk Ciebon.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri

II. METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini data yang penulis
dapatkan menggunakan metode-metode
pengumpulan diantaranya:
1. Observasi, Mengadakan pengamatan
secara langsung dan sistematis.
Pengamatan dilakukan dengan cara
melihat proses pembuatan bahan pakan
ternak meliputi, pengadaan bahan baku,
prosesing dan penyimpanan..
2. Interview, Mengadakan wawancara
dengan instruktur lapangan dan sebagian
karyawan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan segala aspek
kegiatan PT. Japfa Comfeed Indonesia
Tbk Unit Cirebon. Wawancara di
laksanakan dengan instruktur lapangan Tahapan penelitian akan diuraikan pada
dan sebagian karyawan yang mengetahui gambar 1.
Gambar 1. Metodologi Penelitian
proses pembuatan bahan pakan yang
meliputi pengadaan, prosesing, dan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
penyimpanan.
A. Data Jenis Produk
Sumber Data Data yang akan dianalisis adalah hanya berupa
Sumber data yang didapat penulis, yaitu: data historis input dan output dari 27 jenis
1. Data Primer, yaitu merupakan data yang pakan jadi yang ada di PT. Japfa Comfeed
didapat oleh penulis dengan cara Indonesia Tbk. Unit Cirebon selama satu
bulan pada bulan Februari 2019 yang berupa
mewawancarai pihak terkait maupun
satuan coli (karung).
pengamatan langsung di lapangan. Tabel 1. Data Jenis Pakan Jadi
2. Data Sekunder, yaitu merupakan data .
yang didapat dari berbagai sumber JENIS PRODUK
tertentu berdasarkan dokumen-dokumen No Nama Produk
perusahaan yang berkaitan. 1 SB 10 SUPER FC MED C - 1
Metodologi Penelitian
JENIS PRODUK B. Jumlah Rata-rata Penerimaan Dan
No Nama Produk Pengeluaran Produk
PT. JCI Tbk., Unit Cirebon setiap harinya
2 Broiler 1 Fine Cr MED C - 1 menerima produk kurang lebih sebanyak
3 Broiler 0 FC MED C - 1 12.985 coli(karung). Rata-rata penerimaan
produk tiap-tiap jenis pada setiap harinya
4 Broiler 0 SUPER FC MED C - 1 ditunjukkan pada Tabel 2
5 Broiler 1 MED C 1
Tabel 2. Rata-rata produk per-hari
6 Broiler 1 SUPER CC MED AC RATA-RATA PRODUK PERHARI
7 Broiler 1 SUPER CC MED C -1 Rata- Rata
8 SP 42 Cr MED C - 1 No Nama Produk IN OUT
9 G 11 FC MED AC (karung) (karung)
10 G 11 S CR MED C 1 SB 10 SUPER FC
1 87 66
11 G 11 S FC MED C - 1 MED C - 1
12 SB 11 SUPER MED AC Broiler 1 Fine Cr
2 388 448
13 SB 11 SUPER MED C 1 MED C - 1
14 Greatfeed 511 MED C - 1 Broiler 0 FC MED
3 754 936
15 Broiler II MED C - 1 C–1
16 SP 44 PLT MED C - 1 Broiler 0 SUPER
4 80 119
17 Broiler II SUPER Pellet MED C - 1 FC MED C - 1
18 SB 12 SUPER Pellet MED C 1 Broiler 1 MED C
5 3686 3488
19 Par Doc FC MED C - 1 1
20 Par S MED C – 1 Broiler 1 SUPER
6 801 48
21 Par G FC MED C - 1 CC MED AC
22 PUYUH PETELUR FC Broiler 1 SUPER
7 122 160
23 KBR KHUSUS CC MED C -1
24 KGR I SP 42 Cr MED C -
8 1613 1468
25 KLK SUPER 1
26 AD I 9 G 11 FC MED AC 386 385
27 AD II G 11 S CR MED
10 1953 1857
C1
G 11 S FC MED C
11 18 17
-1
Jurnal Ilmiah Teknik Industri

RATA-RATA PRODUK PERHARI C. Kondisi Gudang Saat ini


Rata- Rata Gudang penyimpanan di PT. Japfa Comfeed

No Nama Produk IN OUT Indonesia Tbk. Unit Cirebon ini ada 2 gudang

(karung) (karung) penyimpanan pakan jadi yaitu di buyut dan di


Ahmad Yani, hanya saja disini akan lebih
SB 11 SUPER
12 88 88 fokus menganalisis gudang penyimpanan
MED AC
yang ada di buyut karena di buyutlah kantor
SB 11 SUPER
13 53 52 untama dari PT. JCI Tbk. Unit Cirebon ini.
MED C 1
Gudang buyut memiliki luas 2879 m2 dan
Greatfeed 511
14 11 10 tidak ada pintu outbound maupun inbound,
MED C - 1
karena gudang sudah menyatu dengan ruang
Broiler II MED C
15 495 460 produksi dan tempat loading kendaraan
-1
distribusi.
SP 44 PLT MED
16 212 214 Di gudang buyut kavling penyimpanan pakan
C-1
jadi ada sebanyak 31 kavling yang di tandai
Broiler II SUPER
17 1109 1180 oleh nomor dari kavling 1-31. Setiap kavling
Pellet MED C - 1
di bagi menjadi tiga baris pallet dengan
SB 12 SUPER
18 88 211 maksimal tumpuk yaitu 3 tumpuk. Untuk
Pellet MED C 1
kavling 1 sampai dengan kavling 24 dapat
Par Doc FC MED
19 114 109 menampung 63 pallet dengan daya tampung
C-1
bagging pakan sebanyak 2268 coli per kavling
20 Par S MED C - 1 61 63
dan luas kavlingnya adalah 15 m x 12,6 m per
Par G FC MED C
21 33 36 kavling. Kemudian untuk kavling 25 sampai
-1
dengan kavling 31 menampung 76 pallet
PUYUH
22 27 27 dengan daya tampung bagging pakan 2736
PETELUR FC
coli per kavling dan luas kavlingnya adalah 18
23 KBR KHUSUS 39 39
m x 12,6 m.
24 KGR I 34 43
Penataan pakan jadi di gudang PT.JCI., Tbk.
25 KLK SUPER 568 522
Unit Cirebon ini masih random atau pakan jadi
26 AD I 88 102
akan di tempatkan dimana saja selama kavling
27 AD II 79 86
itu kosong atau tidak ada isinya meskipun
JUMLAH 12985 12234
produk tersebut banyak keluar masuk gudang.
Disana juga untuk penanda kavling hanya
diberikan nomor kavling yang berada diatas
kavling. Tabel 3. Kebutuhan Ruang (Space
Requirement) Tiap Produk Dan Tiap Kavling

(kapasitas 63 palet)

(kapasitas 76 palet)
Space Requirement

Space Requirement
Jumlah Pakan Jadi
Nama Produk

Per-PaletIN

(karung)

Kavling

Kavling
Rata-Rata
No
1 SB 10 3 87 0.013 1 0.011 1
SUPER 6
FC MED
C–1
2 Broiler 1 3 388 0.057 1 0.047 1
Fine Cr 6
MED C –
1
3 Broiler 0 3 754 0.111 1 0.092 1
Gambar 2. Layout Awal Gudang Pakan Jadi
FC MED 6
D. Space Requirement C–1
Metode ini adalah salah satu bagian 4 Broiler 0 3 80 0.012 1 0.010 1
SUPER 6
tahap pengolahan dari dedicated storage
FC MED
dimana produk yang disimpan diletakan pada C–1
5 Broiler 1 3 3686 0.542 1 0.449 1
lokasi yang spesifik dan juga hanya satu jenis
MED C 1 6
produk dalam satu kavling. 6 Broiler 1 3 801 0.118 1 0.098 1
SUPER 6
Untuk setiap pakan jadi yang akan
CC MED
disusun di gudang ditumpuk diatas sebuah AC
7 Broiler 1 3 122 0.018 1 0.015 1
palet yang terdiri dari 36 tumpukan karung
SUPER 6
yang menjadi satu tumpuk. Tumpukan karung CC MED
C -1
diatas palet itu selanjutnya akan di susun di
8 SP 42 Cr 3 1613 0.237 1 0.197 1
tiap-tiap kavling yang ada di gudang yang MED C – 6
1
mana setiap kavling mampu menampung 63
9 G 11 FC 3 386 0.057 1 0.047 1
dan 76 palet yang dapat ditumpuk sebanyak 3 MED AC 6

tumpukan ke atas. Kebutuhan ruang atau 10 G 11 S 3 1953 0.287 1 0.238 1


CR MED 6
kavling untuk setiap jenis pakan jadi dapat C1

dilihat pada tabel dibawah 11 G 11 S 3 18 0.003 1 0.002 1


FC MED 6
C–1
Jurnal Ilmiah Teknik Industri

(kapasitas 63 palet)

(kapasitas 76 palet)

(kapasitas 63 palet)

(kapasitas 76 palet)
Space Requirement

Space Requirement

Space Requirement

Space Requirement
Jumlah Pakan Jadi

Jumlah Pakan Jadi


Nama Produk

Nama Produk
Per-PaletIN

Per-PaletIN
(karung)

(karung)
Kavling

Kavling

Kavling

Kavling
Rata-Rata

Rata-Rata
No

No
12 SB 11 3 88 0.013 1 0.011 1 25 KLK 3 568 0.084 1 0.069 1
SUPER 6 SUPER 6
MED AC 26 AD I 3 88 0.013 1 0.011 1
13 SB 11 3 53 0.008 1 0.006 1 6
SUPER 6 27 AD II 3 79 0.012 1 0.010 1
MED C 1 6
14 Greatfeed 3 11 0.002 1 0.001 1
511 MED 6 E. Perhitungan Throughput
C–1
Istilah throughput digunakan sebagai
15 Broiler II 3 495 0.073 1 0.060 1
MED C – 6 ukuran jumlah aktivitas penyimpanan yang
1
terjadi per periode waktu, jadi perhitungan
16 SP 44 3 212 0.031 1 0.026 1
PLT 6 didasarkan pada pengukuran aktivitas
MED C –
penerimaan dan pengiriman dalam gudang
1
17 Broiler II 3 1109 0.163 1 0.135 1 pakan jadi.
SUPER 6
Pellet Aktivitas untuk aliran material handling dari
MED C –
penerimaan dan pengiriman dengan
1
18 SB 12 3 88 0.013 1 0.011 1 menggunakan forklift, setiap aktivitas forklift
SUPER 6
hanya dapat mengangkut satu palet saja, dan
Pellet
MED C 1 ini merupakan batas maksimal yang
19 Par Doc 3 114 0.017 1 0.014 1
diperbolehkan dalam proses pemindahan
FC MED 6
C–1 pakan jadi. Maka untuk menentukan
20 Par S 3 61 0.009 1 0.007 1
banyaknya pakan jadi yang diangkut dapat
MED C – 6
1 dihitung dari hasil konversi antara rata-rata
21 Par G FC 3 33 0.005 1 0.004 1
penerimaan dibagi dengan jumlah karung
MED C – 6
1 yang diangkut pada palet dan ditambah
22 PUYUH 3 27 0.004 1 0.003 1
dengan rata-rata pengiriman dibagi jumlah
PETELU 6
R FC karung yang diangkut pada palet. Untuk pakan
23 KBR 3 39 0.006 1 0.005 1
jadi SB 10 SUPER FC MED C – 1 diketahui
KHUSUS 6
24 KGR I 3 34 0.005 1 0.004 1 rata-rata penerimaannya sebanyak 87 karung
6
dan rata-rata pengirimannya sebanyak 66
karung yang di tumpuk diatas palet sebanyak Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi
Rata- Rata
36 tumpukan, maka jumlah aktivitas yang di Nama Nilai
No OUT
lakukan pada pakan jadi SB 10 SUPER FC Produk IN (karung) Throughput
(karung)
MED C – 1 sebanyak 4 aktivitas. Perhtungan G 11 S CR
10 1953 1857
MED C 1 106
throughput untuk tiap jenis pakan jadi dapat
G 11 S FC
dilihat pada tabel dibawah. 11 18 17
MED C - 1 1
SB 11
Tabel 4. Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi 12 SUPER 88 88
Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi
MED AC 5
Rata- Rata
Nama Nilai SB 11
No OUT
Produk IN (karung) Throughput 13 SUPER 53 52
(karung)
MED C 1 3
SB 10
Greatfeed
1 SUPER FC 87 66
14 511 MED 11 10
MED C - 1 4
C-1 1
Broiler 1
Broiler II
2 Fine Cr 388 448 15 495 460
MED C - 1 27
MED C - 1 23
SP 44 PLT
Broiler 0 16 212 214
MED C - 1 12
3 FC MED C 754 936
Broiler II
-1 47
SUPER
Broiler 0 17 1109 1180
Pellet
4 SUPER FC 80 119
MED C - 1 64
MED C - 1 6
SB 12
Broiler 1
5 3686 3488 SUPER
MED C 1 199 18 88 211
Pellet
Broiler 1
MED C 1 8
SUPER
6 801 48 Par Doc
CC MED
19 FC MED C 114 109
AC 24
-1 6
Broiler 1
Par S MED
SUPER 20 61 63
7 122 160 C-1 3
CC MED
Par G FC
C -1 8 21 33 36
MED C - 1 2
SP 42 Cr
8 1613 1468 PUYUH
MED C - 1 86
22 PETELUR 27 27
G 11 FC
9 386 385 FC 2
MED AC 21
KBR
23 39 39
KHUSUS 2
Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Throughput Tiap Jenis Pakan Jadi RANKING THROGUHPUT


Rata- Rata
Nama Nilai

Nama Produk

Throughput
No OUT

Ranking

Nilai
Produk IN (karung) Throughput
(karung)
24 KGR I 34 43 2
KLK Broiler II SUPER
25 568 522 4 64
SUPER 30
Pellet MED C - 1
26 AD I 88 102 5
27 AD II 79 86 5 Broiler 0 FC MED C -
5 47
1
F. Perangkingan Nilai Throughput
Setelah kita mengetahui nilai throughput pada 6 KLK SUPER 30

tabel 4. diatas selanjutnya mengurutkan 7 Broiler II MED C - 1 27

perangkingan nilai Throughput dimana Broiler 1 SUPER CC


8 24
pengurutannya adalah mengurutkan nilai MED AC
Throughput yang paling besar ke yang paling Broiler 1 Fine Cr MED
9 23
kecil yang mana itu menunjukan jumlah C-1
aktivitas dari tiap-tiap jenis pakan jadi. 10 G 11 FC MED AC 21
Perangkingan bertujuan untuk mencari produk 11 SP 44 PLT MED C - 1 12
mana yang paling banyak aktivitasnya maka SB 12 SUPER Pellet
12 8
produk itu yang harus lebih dekat dengan MED C 1
pintu inbound ataupun outbound. Untuk data Broiler 1 SUPER CC
13 8
perangkingan dapat dilihat pada tabel dibawah MED C -1
ini: 14 Par Doc FC MED C - 1 6
Broiler 0 SUPER FC
Tabel 5. Perangkingan Throughput Tiap Jenis 15 6
MED C - 1
Pakan Jadi
RANKING THROGUHPUT 16 AD I 5
SB 11 SUPER MED
Nama Produk

Throughput

17 5
Ranking

Nilai

AC
18 AD II 5
1 Broiler 1 MED C 1 199
SB 10 SUPER FC
2 G 11 S CR MED C 1 106 19 4
MED C - 1
3 SP 42 Cr MED C - 1 86 20 Par S MED C - 1 3
RANKING THROGUHPUT G. Penempatan Pakan Jadi Berdasarkan
Jarak Kavling Dengan Loading Area

Nama Produk

Throughput
Penempatan pakan jadi dilakukan dengan
Ranking

Nilai
berdasarkan urutan jarak antara kavling
dengan loading area yang sudah dihitung
SB 11 SUPER MED C
21 3 menggunakan metode rectilinear distance
1
dimulai dari jarak yang terdekat hingga
22 KBR KHUSUS 2
terjauh. Disini kavling yang di hitung sudah di
23 KGR I 2
rangking terlebih dahulu dari mulai jarak
24 Par G FC MED C - 1 2
kavling yang terekat hingga yang terjauh dari
25 PUYUH PETELUR FC 2
loading area.
26 G 11 S FC MED C - 1 1
Tabel 6. Jarak Antar Kavling Dengan
Greatfeed 511 MED C Loading Area
27 1 Dij
-1
Rangking

Kavling
No.
xi yi xj yj
(m)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
1 10 23.19 1.69 0.69 22.19 2
throughput tertinggi sebesar 199 aktivitas
2 9 36.56 1.69 0.69 22.19 15.38
pada produk Broiler 1 MED C 1, dan nilai 3 8 50.13 1.69 0.69 22.19 28.94

throughput terendah sebesar 1 aktivitas pada 4 7 63.63 1.69 0.69 22.19 42.44
5 6 77.13 1.69 0.69 22.19 55.94
produk Greatfeed 511 MED C – 1 dan G 11 S
6 17 63.63 22.19 0.69 22.19 62.94
FC MED C - 1. Artinya pada saat penentuan 7 5 90.75 1.69 0.69 22.19 69.56
slot penyimpanan, Broiler 1 MED C 1harus 8 16 77.13 22.19 0.69 22.19 76.44
9 4 104.19 1.69 0.69 22.19 83
ditempatkan pada blok yang paling dekat
10 24 63.63 43.13 0.69 22.19 83.88
dengan titik I/O dan mampu menampung
11 15 90.75 22.19 0.69 22.19 90.06
semua produk tersebut. Sedangkan Greatfeed 12 3 117.75 1.69 0.69 22.19 96.56

511 MED C – 1 dan G 11 S FC MED C – 1 13 23 77.13 43.13 0.69 22.19 97.38


14 31 63.63 62.63 0.69 22.19 103.38
bisa diletakkan pada blok penyimpanan yang
15 14 104.19 22.19 0.69 22.19 103.50
memiliki jarak terjauh dengan titik I/O 16 2 131.31 1.69 0.69 22.19 110.13
dikarenakan kecilnya nilai throughput dari 17 22 90.75 43.13 0.69 22.19 111
18 30 77.13 62.63 0.69 22.19 116.88
produk tersebut.
19 13 117.75 22.19 0.69 22.19 117.06
20 1 144.88 1.69 0.69 22.19 123.69
21 21 104.19 43.13 0.69 22.19 124.44
22 29 90.75 62.63 0.69 22.19 130.50
Jurnal Ilmiah Teknik Industri

Dij PENEMPATAN PAKAN JADI


Rangking

Kavling
No. xi yi xj yj

No. Kavling
Throughput
(m)

Ranking

Satuan
Nilai
Nama Produk Jarak
23 12 131.31 22.19 0.69 22.19 130.63
24 20 117.75 43.13 0.69 22.19 138
Broiler 0 FC
25 28 104.19 62.63 0.69 22.19 143.94 5 47 6 55.94 m
MED C - 1
26 11 144.88 22.19 0.69 22.19 144.19
6 KLK SUPER 30 17 62.94 m
27 19 131.31 43.13 0.69 22.19 151.56
Broiler II MED
28 27 117.75 62.63 0.69 22.19 157.50 7 27 5 69.56 m
C-1
29 18 144.88 43.13 0.69 22.19 165.13
Broiler 1
30 26 131.31 62.63 0.69 22.19 171.06
8 SUPER CC 24 16 76.44 m
31 25 144.88 62.63 0.69 22.19 184.63
MED AC
Broiler 1 Fine
Setelah didapat rangking kavling sesuai jarak 9 23 4 83 m
Cr MED C - 1
yang terdekat hingga yang terjauh dengan G 11 FC MED
10 21 24 83.88 m
AC
loading area kemudian di pasangkan dengan
SP 44 PLT
pakan jadi yang sudah di rangking untuk 11 12 15 90.06 m
MED C - 1
memprioritaskan penempatan jarak terdekat SB 12 SUPER
12 8 3 96.56 m
dengan pakan jadi yang paling besar nilai Pellet MED C 1
Broiler 1
Throughputnya dan jarak terjauh dengan
13 SUPER CC 8 23 97.38 m
pakan jadi yang paling kecil nilai MED C -1

Throughputnya. Par Doc FC


14 6 31 103.38 m
MED C - 1
Broiler 0
Tabel 7. Penempatan Pakan Jadi Berdasarkan
Rangking Throughput dan Jarak 15 SUPER FC 6 14 103.50 m
PENEMPATAN PAKAN JADI MED C - 1
16 AD I 5 2 110.13 m
No. Kavling
Throughput
Ranking

Satuan

SB 11 SUPER
Nilai

Nama Produk Jarak 17 5 22 111 m


MED AC
18 AD II 5 30 116.88 m
Broiler 1 MED
1 199 10 2 m SB 10 SUPER
C1 19 4 13 117.06 M
FC MED C - 1
G 11 S CR MED
2 106 9 15.38 m Par S MED C -
C1 20 3 1 123.69 m
1
SP 42 Cr MED
3 86 8 28.94 m SB 11 SUPER
C-1 21 3 21 124.44 m
MED C 1
Broiler II
22 KBR KHUSUS 2 29 130.50 m
4 SUPER Pellet 64 7 42.44 m
23 KGR I 2 12 130.63 m
MED C - 1
PENEMPATAN PAKAN JADI penuh dikarenakan ada sebagian jenis

No. Kavling
pakan jadi yang tidak di produksi saat itu.

Throughput
Ranking

Satuan
Nilai
Nama Produk Jarak

REFERENSI
Par G FC MED [1] D.M. Lambert and J.R. Stock, Strategic
24 2 20 138 m
C-1 Logistic Manajement, Fourth Edition, Mc
PUYUH
25 2 28 143.94 m Graw Hill, New York - USA.2001.
PETELUR FC
G 11 S FC MED [2] J.M. Apple, Tata Letak Pabrik dan
26 1 11 144.19 m
C-1 Pemindahan Bahan 3rd ed. ITB Bandung,
Greatfeed 511
27 1 19 151.56 m 1990
MED C - 1
[3] S. Wignjosoebroto, Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan 2nd ed, Guna Widya,
IV. KESIMPULAN Jakarta, 2008
Berdasarkan penelitian yang dilakuka, dapat
[4] R.A. Hadiguna dan H. Setiawan, Tata
diarik kesimpulan sebagai berikut:
Letak Pabrik, Penerbit Andi, Yogyakarta,
1) Berdasarkan perhitungan jarak yang
2008.
dihitung menggunakan metode rectilinear
[5] N.P.A. Hidayat, Perancangan Tata Letak
distance, diketahui kavling nomor 10 yang
Gudang dengan Metoda Class-Based
paling dekat dengan loading area,
Storage Studi Kasus CV. SG Bandung,
kemudian di ikuti oleh kavling nomor 9, 8,
Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan
7, 6, 17, 5, 16, 4, 24, 15, 3, 23, 31, 14, 2,
Teknologi, vol. 1 (3), pp. 105-115, Maret
22, 30, 13, 1, 21, 29, 12, 20, 28, 11, 19, 27,
2012
18, 26, dan yag paling jauh adalah kavling
[6] Basuki, & Hudori, M. (2016).
nomor 25.
Implementasi Penempatan dan
2) Berdasarkan penelitian jenis pakan jadi
Penyusunan Barang di Gudang Finished
yang harus di prioritaskan penempatannya
Goods Menggunakan Metode Class Based
adalah pakan jadi berjenis Boiler MED C
Storage. Industrial Engineering Journal
1 yang selanjutnya di tempatkan di kavling
Vol.5 No 2, 11-16.
nomor 10.
[7] Permana, I. H. (2014). RELAYOUT
3) Dari hasil pencocokan antara pakan jadi
TATA LETAK GUDANG PRODUK
yang di produksi dan jumlah kavling yang
JADI BAJA TULANGAN DENGAN
ada di gudang Buyut A masih belum terisi
MENGGUNAKAN METODE
Jurnal Ilmiah Teknik Industri

DEDICATED STORAGE DI PT. ABC.


Banten: Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
[8] R. Patrisina, dan Indawati, Perancangan
Tataletak Gudang Dengan Metoda
Dedicated Storage Location Policy (Studi
Kasus: PT. X), Jurnal Optimasi Sistem
Industri, vol. 9 (10), pp. 37-44, April 2010.

Anda mungkin juga menyukai