Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia perunggasan Indonesia saat ini sudah sangat berkembang,
sehingga bisa dikatakan bahwa agrobisnis perunggasan, terutama ayam
petelur dan pedaging, merupakan salah satu usaha yang sudah berskala
industri agrobisnis modern. Hal ini salah satunya diakibatkan dari
perkembangan zaman yang membuat masyarakat semakin sadar akan
pentingnya gizi dari bahan hewani diiringi dengan pertambahan penduduk
tiap tahunnya, yang menyebabkan permintaan akan daging semakin
meningkat (Anonim, 2010). Beberapa waktu terakhir bermunculan
perusahaan yang bergerak di bidang perunggasan seperti misalnya perusahaan
budidaya, pemeliharaan, pembibitan, pembuatan pakan ternak, obat-obatan
dan lain sebagainya. Kesemuanya bergerak dengan tujuan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat akan konsumsi protein hewani.
Manajemen pemeliharaan dalam industri peternakan ayam, merupakan
kemampuan manusia dalam membuat perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan serta pengawasan pada usaha peternakan yang meliputi tiga
faktor yaitu bibit (breeding), pakan (feeding) dan manajemen. Manajemen
sendiri masih dapat dibagi menjadi beberapa aspek yaitu bibit, pakan dan
minuman, perkandangan, seleksi dan culling, produksi telur, dan penangan
limbah (manure) dan recording(Achmanu dan Muharlien,2011). Manajemen
produksi dan pemeliharaan ini merupakan suatu rangkaian yang sangat
penting sehingga perlu dijaga agar didapat kualitas produk yang baik.
Kualitas produk yang dihasilkan akan sangat terpengaruh oleh tatalaksana
pengendalian penyakit yang tidak bias dilepaskan dari peranan professional
medic veteriner di lapang yaitu dokter hewan (Irawan, 1995). Kualitas produk
yang baik akan dapat memenuhi kebutuhan pangan yang sehat bagi
masyarakat Indonesia oleh karena itu peranan seorang medic veteriner sangat
diperlukan sehingga dalam hal ini mahasiswa koasistensi belajar untuk

1
menjalankan fungsi, peran dan tanggung jawab dokter hewan untuk mencapai
kompetensi sebagai seorang medic veteriner.
PT. Japfa Comfeed Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibagian perunggasan mulai dari sektor breeding, hatchery, produksi pakan
serta pemeliharaan yang sudah terintegrasi di Indonesia. Oleh karena itu,
sebagai calon dokter hewan yang akan terjun ke dalam industri perunggasan
harus mempersiapkan kemampuan, wawasan, kepribadian dalam menerapkan
disiplin ilmu sesuai dengan profesi medik veteriner. Kemampuan tersebut
dapat tercapai melalui berbagai pembekalan melalui pendalaman
pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. Salah satu media untuk
mendapatkan pendalam tersebut bagi calon dokter hewan adalah melakukan
rotasi koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) di PT. Japfa
Comfeed Tbk.
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya merupakan proses pendidikan untuk menghasikan
dokter hewan yang memiliki intelektual tinggi, profesional, dan memiliki
kualitas untuk bersaing dalam kancah Internasional. Oleh karena itu, adanya
kegiatan rotasi Industri yang dilakukan di PT. Japfa Comfeed Tbk
merupakan kesempatan untuk mencapai kualifikasi sebagai dokter hewan
yang profesional dan memiliki kualitas yang mampu bersaing secara global.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sistem operasional perusahaan peternakan unggas meliputi
breeding, pemeliharaan bibit, penetasan (hatchery) dan distribusi produk
di PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk.?
2. Bagaimana upaya pencegahan, penanganan dan pengendalian penyakit
unggas di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.?
3. Bagaimana peran serta dokter hewan pada setiap tahap alur produksi
ternak unggas di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.?

2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya tentang operasional perusahaan peternakan unggas
meliputipembibitan (breeding farm), pemeliharaan bibit, penetasan
(hatchery), pendistribusian produk serta upaya pencegahan, penanganan
serta pengendalian penyakit unggas.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mengetahui system operasional perusahaan perternakan
unggas meliputi pembibitan (breeding farm), pemeliharaan bibit,
penetasan (hatchery), pendistribusian produk.
2. Mahasiswa mengetahui upaya pencegahan, penanganan serta pengendalian
penyakit ungags.
3. Mahasiswa memahami peran serta dokter hewan dalam setiap alur
produksi ternak ungags.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi
Dokter Hewan (PPDH) Industri ini adalah mendapat pengetahuan,
pengalaman, wawasan dan keterampilan baik softskill maupun hardskill di
bidang perunggasan, selain itu bagi mahasiswa koasistensi juga dapat
mencapai kompetensi profesional medik veteriner.

3
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Profil Perusahaan


PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang agri-food terbesar dan ter-integritas di Indonesia.
Unit bisnis utama perusahaan ini yakni pembuatan pakan ternak, pembibitan
ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan pertanian. Awal
berkembangnya perusahaan ini dimulai pada era tahun 1970-an. Japfa
pertama kali didirikan sejak tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing
Factory. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan yang terjalin antara
PT Perusahaan Dagang & Industri Ometraco dan International Graanhandel
Thegra NV of the Netherlands. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam
industri kopra pelet sebagai produk utamanya. Sejak berdirinya perusahaan
terus melakukan ekspansi. Puncaknya yakni perubahan status perusahaan
menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham perusahaan di
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak Oktober 1989. Dengan dilakukannya
penawaran saham sejak tahun 1990, perusahaan kemudian menjelma menjadi
perusahaan yang memiliki kekuatan finansial dalam sektor pakan ternak.
Japfa terus melakukan pengembangan perusahaan dengan melakukan
kerjasama kemitraan dengan beberapa perusahaan lainnya. Pada era tahun
1990-an, Japfa melakukan akuisisi strategis dengan empat perusahaan yang
bergerak dalam bidang pakan ternak. Perusahaan tersebut antara lain PT
Comfeed Indonesia, PT Ometraco Satwafeed, PT Indopell Raya serta PT Suri
Tani Pemuka. Di samping itu, Japfa juga melakukan proses akuisisi tahap
kedua pada tahun 1992 dengan mengambil alih PT Multibreeder Adirama
Indonesia dengan bisnis utama pembibitan ayam. Tak hanya itu, pada tahun
yang sama Japfa juga melakukan pengambilalihan terhadap PT Ciomas
Adisatwa yang bergerak dalam pengolahan unggas dan Suri Tani Pemuka
dengan budidaya udang. Dengan berbagai rangkaian akuisi ini mendukung
perusahaan menjadi salah satu perusahaan produsen unggas dan udang
terbesar di Indonesia.

4
Japfa beroperasi dengan didukung oleh beberapa divisi antara lain
Divisi Unggas, Divisi Daging, Divisi Aquaculture dan beberapa divisi bisnis
lainnya. Dalam divisi Unggas, Japfa berperan sebagai salah satu produsen
unggas ter-integrasi secara global. Divisi ini memproduksi pakan unggas,
DOC pembibitan dan pengolahan ayam. Tiap tahunnya divisi ini memberikan
kontribusi keuangan sebesar 83% dari penjualan bersih perusahaan. Dalam
divisi Daging, perusahaan beroperasi dalam 3 tahap produksi utama yakni
pembibitan, perawatan, serta pengolahan sapi potong. Divisi ini beroperasi
dengan merek "Santori" yang merupakan peternakan terbesar di Asia. Divisi
ini terbagi dalam dua nama, yakni PT Santosa Agrindo dan PT Austasia
Stockfeed. Sedangkan untuk divisi Aquaculture, Japfa berkembang dengan
budidaya udang lokal yang tumbuh untuk komoditas ekspor. Hingga saat ini
Japfa terus menyebar melalui anak-anak perusahaan serta jaringan produksi
yang tersebar di beberapa kota-kota besar di Indonesia.

2.2 Struktur Organisasi


Berikut ini adalah bagan struktur organisasi dari PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk.:

Dewan komisaris

Direksi

Direktur Utama

Kepala Audit Internal Sekretaris


Perusahaan Perusahaan

Wakil Presiden Direktur Utama Direktur Direktur


Direktur

- Kepala Divisi - Kepala Divisi - Kepala Divisi - Kepala


Pakan Ternak Budidaya Teknologi Divisi
Perairan Informasi
- Kepala Divisi
Keuangan
Pembibitan - Kepala Divisi Korporasi
- Kepala Divisi
Ayam Sumber daya
Perdagangan - Kepala divisi
Manusia
- Kepala Divisi - Kepala Divisi Pengawas
- Kepala Divisi
Peternakan Peternakan Sapi Keuangan
Pengadaan
Komersial Potong Korporasi
5
2.3 Tugas dan Fungsi Dokter Hewan
Bidang pekerjaan dokter hewan menurut OIE adalah sebanyak 33
jenis.di 110 negara, diantaranya yaitu bidang veterinary medicine, zoonosis,
nutrition, animal welfare, biosecurity, dan distribusi ternak. Peran tersebut
merupakan tugas dokter hewan yang bekerja di dalam bidang Industri
Perunggasan, dimana setiap bidang memiliki fungsi masing-masing:
1. Veterinarymedicine
Sesuai dengan UU No. 41 Tahun 2014 mengenai Peternakan dan
Kesehatan Hewan Bab V tentang kesehahatan hewan pasal 43 menyatakan
bahwa pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan merupakan
penyelenggaraan kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan dalam bentuk
pengamatan dan pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan,
pemberantasan, dan atau pengobatan. Dalam bidang perunggasan, dokter
hewan diwajibkan untuk bertanggung jawab dengan kesehatan hewan
terutama ternak unggas yang berada di peternakan tersebut.Vaksinasi
merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh dokter hewan yang
bekerja di Peternakan Unggas.
2. Zoonosis
Sesuai dengan UU No. 41 Tahun 2014 mengenai Peternakan dan
Kesehatan Hewan pasal 56 menyatakan bahwa dokter hewan yang bekerja di
Industri Perunggasan memiliki tugas sebagai penyelenggara kesehatan ternak
melalui pengendalian dan penanggulangan zoonosis. Tugas seorang dokter
hewan yang bekerja di Industri Perunggasan bidang zoonosis adalah dengan
memastikan bahwa lokasi, alat dan bahan, pangan, lingkungan serta ternak itu
sendiri memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sehingga tidak
menimbulkan potensi penularan penyakit terutama yang bersifat zoonosis.
3. Nutririon
Dokter hewan yang bekerja dalam Industri Perunggasan juga harus
memperhatikan nutrisi pakan dan minum yang diberikan kepada ternak
unggas. Pemberian nutrisi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan
reproduktivitas pada unggas.

6
4. Animal welfare
Sesuai dengan Pasal 56 mengenai Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Kesejahteraan Hewan, dalam bidang kesejahteraan hewan juga dipengang
oleh dokter hewan yang memiliki tanggung jawab terhadap bidang animal
welfare. Kesejahteraan hewan yang meliputi hewan bebas dari rasa takut dan
ketakutan, hewan terbebas dari rasa sakit dan kesakitan, hewan bebas
mengekspresikan tingkah laku, hewan bebas dari rasa haus dan lapar, dan
hewan harus bebas dari tekanan atau tertekan. Hal tersebut harus diperhatikan
juga karena dapat mempengaruhi produktivitas dan reproduktivitas pada
ternak unggas.
5. Biosecurity
Pada peternakan unggas selalu memperhatikan Biosecurity yang
mempunyai arti sebagai beberapa prosedur atau usaha yang dilakukan untuk
dapat mencegah kontak antara ternak dalam peternakan dengan agen atau
sumber penyakit sehingga dapat menekan resiko dan konsekuensi penularan
penyakit. Prinsip yang dialikasikan di Industri Perunggasan dalam
melaksanakan Biosecurity antara lain, Isolasi, Kontrol lalu lintas, Sanitasi dan
Kontrol Hama.
6. Distribusi ternak
Dokterhewan yang bekerja di Industri Peunggasan juga memiliki peran
sebagai pengontrol kualitas dalam manajemen produksi hingga distribusi. Hal
tersebut dikarenakan untuk menjamin kualitas dan kuantitas produk yang
dihasilkan akan menjamin kesehatan masyarakat yang sesuai dengan Pasal 56
mengenai Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.

7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) rotasi
Industri dilakukan selama 19 hari pada tanggal 1 Oktober – 19 Oktober 2018
di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Breeding Division.

3.2 Metode Kegiatan


Metode kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan koasistensi
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) di PT. Japfa Comfeed Indonesia
Tbk adalah:Pengumpulan data sebagai bahan kajian di lakukan dengan cara
pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer kami mendapatkan
dengan beberapa metode, diantaranya:
3.2.1 Observasi Partisipatori
Kegiatan observasi dilakukan dengan terlibat langsung di lapang.
Observasi parameter dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
Koasistensi dengan cara mengamati prosedur pencegahan dan penanganan
penyakit secara langsung kondisi yang terjadi di PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk.

3.2.2 Wawancara

Data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan yang terkait


parameter. Kegiatan ini dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak-pihak
terkait, baik pegawai lapangan, dokter hewan maupun paramedik di
Perusahaan.

3.2.3 Studi Dokumentasi

Pengumpulan data pendukung dilakukan dengan studi dokumentasi


yang telah dilakukan mahasiswa selama Koasistensi meliputi dokumen
elektronik maupun tulisan.

8
Pengumpulan data sebagai data sekunder kami ambil dari buku,
jurnal dan laporan kegiatan yang telah dilakukan di PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk setiap tahunnya, catatan kesehatan ternak, jadwal vaksinasi,
sistem biosekuriti serta kegiatan rutin lainnya.

3.3 Peserta PPDH


Peserta kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan
(PPDH) di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Breeding Division adalah
mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya Gelombang 11 Tahun Ajaran 2018/2019. Jumlah
mahasiswa koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)
Universitas Brawijaya adalah sebanyak 3 orang dengan rincian sebagai
berikut:

1. Satriya Wijayanto Putra, S.KH


2. Bagus Ikhtiarsa Dhewanta, S.KH
3. Dite Nanda Lumaksono, S.KH

Berikut kami sertakan biodata ketua kelompok koasistensi industri


di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk:

Nama : Satriya Wijayanto Putra, S.KH

Program Studi : Pendidikan Profesi Dokter Hewan

Fakultas : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Alamat : Jl. Rajabasa No 29 Malang

No HP : 085736351268

9
3.4 RencanaJadwal Kegiatan
Kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) di PT.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Breeding Division tercantum pada Tabel 3.1
dibawah ini:
Tabel 3.1 RencanaJadwal Kegiatan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Pelaksanaan
Senin, 1 Oktober 2018  Penerimaan Mahasiswa PPDH  Petugas Pelaksana
 Briefing  Mahasiswa PPDH
 Pengenalan peran dokter
hewan dalam struktur kerja
PT. Japfa Comfeed Indonesia
Tbk.
Selasa, 2 Oktober 2018  Observasi Kegiatan Vaksinasi  Petugas Pelaksana
dan pengobatan  Mahasiswa PPDH
 Pengecekan kandang rutin
Rabu, 3 Oktober 2018  Observasi analisa resiko  Petugas Pelaksana
zoonosis  Mahasiswa PPDH
 Pengecekan kandang rutin
Kamis, 4 Oktober 2018  Perlakuan Kesejahteraan  Petugas Pelaksana
Hewan  Mahasiswa PPDH
 Pengecekan kandang rutin
Jumat, 5 Oktober 2018  Pengobatan rutin  Petugas Pelaksana
 Pengecekan kandang rutin  Mahasiswa PPDH
Senin, 8 Oktober 2018  Pengobatanrutin  Petugas Pelaksana
 Diskusi dengan dokter hewan  Mahasiswa PPDH
Selasa, 9 Oktober 2018  Pengobatan hewan  Petugas Pelaksana
 Diskusi dengan dokter hean  Mahasiswa PPDH
Rabu, 10 Oktober 2018  Observasi manajemen  Petugas Pelaksana
outbreak  Mahasiswa PPDH
 Diskusi dengan dokter hewan
Kamis, 11 Oktober 2018  Pengobatan rutin  Petugas Pelaksana
 Diskusi dengan dokter hewan  Mahasiswa PPDH
Jumat, 12 Oktober 2018  Observasi biosekuriti  Petugas Pelaksana

10
 Diskusi dengan dokter hewan  Mahasiswa PPDH
Senin, 15 Oktober 2018  Pengecekan rutin kandang  Petugas Pelaksana
 Diskusi dengan dokter hewan  Mahasiswa PPDH
Selasa, 16 Oktober 2018  Pengecekan kandang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan rutin  Mahasiswa PPDH
Rabu, 17 Oktober 2018  Diskusi dengan dokter hewan  Petugas Pelaksana
 Mahasiswa PPDH
Kamis, 18 Oktober 2018  Diskusi dengan dokter hewan  Petugas Pelaksana
 Mahasiswa PPDH
Jumat, 19 Oktober 2018  Pelepasan dan Pulang  Petugas Pelaksana
 Mahasiswa PPDH

3.5 Bentuk Kegiatan


Kegiatan koasistensi yang akan dilakukan di PT. Japfa Comfeed Indonesia
Tbk Breeding Division adalah mengikuti seluruh kegiatan di peternakan
dengan metode observasi partisipan, wawancara, diskusi, dan dokumentasi.
Berikut merupakan rencana bentuk kegiatan yang dilakukan di PT. Japfa
Comfeed Indonesi Tbk. Breeding Division antara lain:
1. Briefing
Kegiatan ini adalah penjelasan dari pihak PT. Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. Breeding Division kepada mahasiswa koasistensi mengenai segala
bentuk kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan kegiatan ini.
Kegiatan ini meliputi pengenalan keadaan perusahaan, kegiatan umum,
pemeliharaan ayam parent stok, sistem perkandangan, sistem administrasi
perusahaan.
2. Observasi Partisipan terkait Manajemen Pemeliharaan Ayam
Mahasiswa mengikuti kegiatan pemeliharaan, seperti:
a. Pemilihan bibit ayam,
b. Seleksi ayam,
c. Pemberian cahaya,
d. Sistem sirkulasi udara,
e. Pemberian pakan dan minum,
f. Pengambilan telur,
11
g. Manajemen liter,
h. Recording telur dan vaksinasi.
3. Heatching Egg
Ikut serta dalam grading telur berdasarkan kualitas dan klasifikasi telur,
penanganan pasca grading.
4. Manajemen Nutrisi pada Ternak
Mengamati komposisi nutrisi unggas, mengamati bahan aditif pada pakan
unggas, menganalisa hubungan antara nutrisi ungags dengan tingkat
kesehatannya.
5. Manajemen Kesejahteraan Hewan (Kesrawan)
Membantu penilaian Kesrawan (Animal Welfare Assassment) mulai dari
pengangkutan DOC, penurunan DOC, kepadatan ayam yang
mempengaruhi ruang gerak ayam, pembatasan pakan dan minum,
infrastruktur, hingga distribusi.
6. Manajemen biosekuriti
Mengamati dan memahami kegiatan biosekuriti yang diterapkan oleh PT.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Breeding Division, meliputi isolasi, sanitasi
dan lalu lintas ternak unggas, operator kandang, peralatan, dan alat
transportasi.
7. Materia medika di PT. Japfa Comfeed IndonesiaTbk. Breeding Division
Mengamati dan memahami kegunaan dari jenis obat, vaksin, vitamin, feed
additive, feed supplement, desinfektan dan antiseptik yang digunakan di
PT. Japfa Comfeed Indonesis Tbk. Breeding Division
8. Manajemen Kesehatan Hewan
Mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan perencanaan program vaksinasi,
pencegahan penyakit, pemilihan dan pengambilan sampel, prosedur
pengiriman sampel, penentuan diagnosis, penanganan penyakit, dan
pelaksanaan nekropsi.
9. Manajemen Outbreak
Menganalisis data-data kasus yang pernah terjadi di peternakan,
memahami alur diagnose penyakit hingga penentuan diagnosa, serta
memahami alur pelaporan.

12
10. Manajemen Pengolahan Limbah
Mengamati infrastruktur tempat pembuangan limbah, memahami
teknologi pengolahan limbah, menejemen pemanfaatan limbah serta
mengerti proses pengolahan limbah.
11. Pengafkiran Ayam
Ikut serta dalam pelaksanaan penilaian masa afkir, proses afkir, hingga
istirahat kandang.
12. Distribusi
Mengamati proses distribusi mulai dari DOC, starter, grower, layer hingga
ayam afkir.

3.6 Substansi dan Standar Kompetensi Koasistensi Industri


3.6.1 Standar Kompetensi Koasistensi Industri
Mahasiswa Pendidikan Kedokteran Hewan mengikuti setiap kegiatan
operasional di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk meliputi pembibitan (breeding
farm), pemeliharaan bibit, penetasan (hatchery), pendistribusian produk, serta
memahami peran serta dokter hewan dalam setiap alur produksi ternak unggas.
3.6.2 Standar Kompetensi Koasistensi Industri
1. Mampu memahami kegiatan operasional di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
3.6.3 Komponen Kompetensi Koasistensi Industri
1. Memahami kegiatan operasional di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
2.Memahami management pemeliharaan, Heatching Egg, kesehatan hewan,
biosecurity,dan pengolahan limbah.
3.6.4 Kompetensi Kualitatif Koasistensi Karantina
1. Observasi dalam pemilihan bibit, seleksi ayam dan sistem kandang.
2. Pengendalian Penyakit
3. Management Outbreak Penyakit
4. Management Kesejahteraan Hewan
5. Biosecurity

13
BAB IV
PENUTUP

Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Industri


Perunggasan di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Breeding Division diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang menejemen peternakan,
pembibitan (breeding), penetasan (hatchery), dan penanganan penyakit pada
ternak unggas. Mahasiswajugadiharapkan mampu mempelajari tugas, peran dan
wewenang dokter hewan sebagai profesi medik veteriner di
lapangterutamadalamindustriperunggasan. Oleh karena itu, kami memohon izin
untuk penyediaan tempat koasistensi dan bimbingan dalam seluruh kegiatan
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) industri perunggasan di PT. Japfa
Comfeed Indonesia Tbk Breeding Division.
Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terwujud. Kami menyadari
bahwa pembekalan teori (hard skill) dan soft skill yang kami miliki sangat
membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari pihak terkait di Perusahaan PT.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk Breeding Division. Semoga hubungan kerjasama
ini dapat terlaksana dengan baik dan pihak-pihak yang terkait dapat menerima
kedatangan mahasiswa dan membantu serta membimbing dalam proses
pelaksanaan kegiatan koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)
tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Statistika Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan,


Kementerian Pertanian. Jakarta. Hlm.287

Achmanu dan Muharlien. 2011. Ilmu Ternak unggas. UB Press. Malang

Irawan, A. 1995. Menanggulangi Berbagai Penyakit Ayam. Solo: CV Aneka

15
Lampiran 1. Biodata Peserta Koasistensi Industri PT. Japfa Comfeed Tbk
1. Nama : Satriya Wijayanto Putra, S.KH

Alamat :Jalan Rajabasa no 29


Malang

No. HP : 085736351268

E-mail : satriyaputra7@gmail.com

2. Nama : Bagus Ikhtiarsa D, S.KH

Alamat : Jalan Jalan Rajabasa no 29


Malang

No. HP : 081944811010

E-mail : bagusdewanta@gmail.com

3. Nama : Dite Nanda L, S.KH

Alamat : Jalan Joyo Tamansari No.62

HP : 082247514167

E-mail : dite6890@gmail.com

4.

16

Anda mungkin juga menyukai