Anda di halaman 1dari 20

BERNALAR

ILMIAH
MADEIN
P a s t e l P r e s e n t a ti o n
KELOMPOK 9 MKDU 2021
OLEH:

Ryan Gustomo,dr – 012028066306


Fidelis Pali, dr. – 012028096307
Meilani Yevista Debora Br. Pasaribu, dr. – 012028026305
Marisa Setiawan, dr. – 012028156304
Siti Annisa Dewi Rani, dr. – 012028116302
Harris Kristanto Soedjono, dr. – 012028036301
Ni Nyoman Ayu Ratih Pradnyani, dr. – 012028086301
Maulidina Agustin, dr. – 012028206302
BAB I
PENDAHULUAN
MADEIN
P a s t e l P r e s e n t a ti o n
LATAR BELAKANG

• Umat Manusia memiliki rasa ingin tahu yang


menjadi kebutuhan hidup
• Keingintahuan  dasar dalam kegiatan bernalar
ilmiah
• Kemampuan Bernalar  diperlukan untuk
Your Title Here
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Bernalar ilmiah  Penalaran deduktif &
Penalaran induktif
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan penalaran


ilmiah?
2. Apa saja jenis penalaran ilmiah?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dalam melakukan
penalaran ilmiah?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MADEIN
P a s t e l P r e s e n t a ti o n
DEFINISI
• Penalaran 
• Cara berpikir logis
• Mengembangkan sesuatu dengan logika
• Mengembangkan pikiran dari fakta

• Ilmiah  ilmu pengetahuan

• Penalaran ilmiah  pemikiran tentang isi ilmu pengetahuan


dan serangkaian proses penalaran yang menembus bidang
sains: induksi, deduksi, desain eksperimental, penalaran
kausal, pembentukan konsep, pengujian hipotesis, dan
sebagainya
JENIS PENALARAN
ILMIAH

Penalaran Induktif
Penalaran Deduktif (Silogisme)
Penalaran Abduktif
Analogi
Your Title Here
Hubungan Sebab Akibat (Kausal)
PENALARAN INDUKTIF
Suatu penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari
pernyataan yang bersifat khusus

Bentuk pemikiran Induktif :


• Prediksi
• Argumen berdasarkan analogi
• Generalisasi
• Argumen berdasarkan otoritas
• Penyimpulan berdasarkan kausal
PENALARAN DEDUKTIF
(SILOGISME)
Suatu penarikan kesimpulan yang bertolak dari proposisi
universal sebagai premis

Penalaran deduktif  aspek penting pemikiran ilmiah karena


dasar dari peneliti melakukan penelitian.

Pernyataan penalaran deduktif mencakup informasi atau metode


yang menyatakan hipotesis tentang bagaimana sesuatu bekerja,
dan kesimpulan yang mengikuti hipotesis itu
PENALARAN ABDUKTIF
Penalaran untuk memberikan penjelasan peristiwa
seperti penemuan yang tidak disengaja

Contoh:
Penalaran abduktif mencoba memberikan penjelasan
dalam bentuk berikut: “Jika situasi X terjadi, apakah itu
dapat memberikan bukti terkini yang saya coba
jelaskan?”.

Penalaran yang dapat membantu menemukan


penemuan baru
ANALOGI
Persamaan atau persesuaian antara dua hal yang
berbeda
Terdapat 2 Analogi :
1. Analogi Induktif
persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian
ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada
fenomena pertama terjadi juga pada fenomena
kedua.

2. Analogi Deklaratif
menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum
dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang
sudah dikenal
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT (KAUSAL)
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan.

CONTOH SEBAB AKIBAT :


Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. “Pengetahuan”
mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan
Your Title Here
memegang peranan utama dalam kehidupan manusia.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN
1. Mengajarkan manusia untuk memandang realita dan segala
sesuatu yang ada
2. Dapat digunakan dan diamalkan dalam kehidupan keseharian
3. Bersifat logis, karena dapat dibuktikan oleh semua orang
4. Lebih mudah disebar dan dikaji ulang karena sistematikanya jelas
dan terukur
5. Kajian semakin mendalam karena semakin terspesialisasi
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KEKURANGAN
1. Sulitnya pembuktian aspek supranatural/kepercayaan melalui pembuktian ilmiah akibat
limitasi dari indera manusia
2. Pengambilan kesimpulan akan baik dan buruknya suatu hal, contohnya pada dilema pada
aspek moralitas karena hal tersebut di luar ranah ilmiah
3. Beberapa kesimpulan ilmiah tidak bisa mewakilkan suatu  kondisi dalam kehidupan nyata
serta bisa timbul bias pada aplikasinya. Hal ini dapat disebabkan oleh penarikan
kesimpulan yang berasal dari kondisi eksperimental dengan bersifat artifisal atau buatan
BAB III
PENUTUP
MADEIN
P a s t e l P r e s e n t a ti o n
KESIMPULAN

• Penalaran Ilmiah adalah proses ketika prinsip-prinsip logika diterapkan pada


proses ilmiah.
• Ada 2 jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif.
• Penalaran deduktif menarik kesimpulan dari beberapa fakta yang sudah ada
• Penalaran induktif merupakan suatu penarikan kesimpulan yang bersifat
umum, dari pernyataan yang bersifat khusus.
• Proses berpikir dapat memberikan suatu kekeliruan dalam memberikan
sebuah penafsiran dan penarikan proses kesimpulannya dikarenakan limitasi
dari indera manusia, hal tersebut di luar ranah ilmiah,  tidak bisa mewakilkan
suatu  kondisi dalam kehidupan nyata. 
SARAN

• harus tetap memperhatikan kaedah-kaedah tertentu agar


tidak menghasilkan sebuah kesimpulan yang salah.
• Hendaknya selalu menggunakan kemampuannya untuk
bernalar ilmiah yang benar sehingga dapat menghasilkan
Your suatu
Title Herekesimpulan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dunbar, K. N. & Klahr, D. (2012). Scientific Thinking and Reasoning. The Oxford Handbook of Thinking and Reasoning. Oxford University
Press. Oxford

Hakim, A, Syaiharrozi,I.2012. Konsep Dasar Berpikir Ilmiah dengan Penalaran Deduktif, Induktif, dan Abduktif. Journal Engineering

Hurley, PJ. (2012) A concise introduction to logic. Belmont, Calif. U.A.: Wadsworth
Cengage Learning

Lower, S. (2020) Limitations of the Scientific Method, LibreTexts. Available at:


https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_(Analytical_Chemistry)/Quantifying_Nature/The
_Scientific_Method/Science_vs._Pseudo-science%3A_Limitations_of_the_Scientific_Method (Accessed: 17 January 2021).

Meliono,I, Hayon, Y.P., Syamtasiah, I., Poerbasari A.S., Suhartono. (2010). Logika, Filsafat Ilmu, dan Pancasila, Buku Ajar 1: Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian Terintegrasi. Depok: Universitas Indonesia.
Your Title Here
Putra, S. T. (2010) Filsafat Ilmu Kedokteran. 1st edn. Surabaya: Airlangga University Press.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/

Popper, K. (2005). Logic of scientific discovery. London: Routledge.


Sari, Diah Prawitha. (2016). Berpikir matematis dengan metode induktif, deduktif , analogi, integratif, dan abstrak. Delta-Pi: Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 5, No.1

Soekadijo, R.G,.(2003). Logika Dasar, Tradisional, Simbolik, dan Induktif, cet. Ke-9. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Supriyanto, S.2013.Filsafat ilmu.Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher
TERIMA KASIH
MADEIN
P a s t e l P r e s e n t a ti o n

Anda mungkin juga menyukai