Anda di halaman 1dari 3

Kesimpulan Materi Filsafat Ilmu

Nama : Akbar Budiman A

NIM : 80200223023

Kelas : PAI Non-Reg 2

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Filsafat Ilmu


a) Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani
philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan
sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat
berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya.
Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh, filsafat
yang mencoba menggabungkan kaasimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman
manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten.
b) Ruang lingkup filsafat yaitu filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada
dan mungkin ada dan boleh juga diaplikasikan, yaitu tuhan, alam semesta, dan
sebagainya. Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau
pembentukan pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang
dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal.
2. Teori Teori Tentang Kebenaran
Teori kebenaran korespondensial adalah teori kebenaran yang menggabungkan
pengalaman dengan pengetahuan. Contohnya, pernyataan ibu adalah yang melahirkan kita.
Teori kebenaran koherensial adalah teori kebenaran yang menggabungkan pengalaman
dengan pengetahuan melalui dua pembuktian yakni pembuktian proposisi yang
mengaitkan antara proposisi dahulu dengan pernyataan suatu pengetahuan, yang kedua
dengan pembuktian sejarah. Contohnya, sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita
tahu bahwa Indonesia diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945, yang bertepatan dengan
hari Jumat, 17 Ramadhan pada saat itu. Jika ingin membuktikan hal tersebut, tidak
mungkin bisa dilakukan secara objektivitas, karena faktanya peristiwa bersejarah itu
terjadi sekitar tujuh puluh tahun yang lalu.
3. FILSAFAT KEILMUAN RASIONALISME DAN EMPIRISME
Rasionalisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang berpendirian bahwa sumber
pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah akal. Rasionalisme tidak
mengingkari peran pengalaman, tetapi pengalaman dipandang sebagai perangsang bagi
akal atau sebagai pendukung bagi pengetahuan yang telah ditemukan oleh akal. Akal dapat
menurunkan kebenaran-kebenaran dari dirinya sendiri melalui metode deduktif.
Rasionalisme menonjolkan “diri” yang metafisik, ketika Decrates meragukan aku yang
empiris, ragunya adalah ragu metafisik. Empirisme adlah suatu aliran dalam filsafat yang
berpendapat bahwa empiris atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan. Akal
bukanlah sumber pengetahuan, akan tetapi akal berfungsi mengolah data-data yang
diperoleh dari pengalaman. Metode yang digunakan adalah metode induktif.
Jika rasionalisme menonjolkan aku yang metafisik, maka empirisme menonjolkan aku
yang empiris. Perdebatan yang mendasar antara aliran rasionalisme dengan empirisme
terletak pada cara pikir sebagai pembentuk pengetahuan. Aliran rasionalisme bertumpu
pada akal. Aliran empirisme bertumpu pada pengalaman berdasarkan indrawi. Beberapa
tokoh yang berperan dalam aliran rasionalisme antara lain Plato, Rene Descrates, Baruch
Spinoza dan lain-lain. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran empirisme antara lain
Arstoteles, Francois Bacon, Thomas Hobbes, John Locke, George Barkeley dan David
Hume. 16 Terdapat banyak contoh dan kasus rasionalisme dan empirisme yang bisa kita
temukan dalam kehidupan sehari-ahri, dan kedua hal tersebut hendaknya saling
melengkapi antara satu sama lain, karena manusia tidak hanya bisa mengandalkan rasio
yang ia miliki saja, walaupun rasio sangat penting bagi manusia, hendaknya rasio tersebut
dibuktikan dengan pengalaman indrawi atau empiris dan begitupun sebaliknya. Titik temu
antara kedua aliran tersebut berada pada cara pandang terhadap teori yang dihasilkan.
Gabungan kedua metode pikir tersebut berkembang hingga zaman ini yang disebut sebagai
metode ilmiah
4. Filsafat Ilmu “ Filsafat Keilmuan Kritisme Immanuel Kant”.
a) Immanuel Kant adalah seorang filsuf yang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.
Ia lahir di Konigsberg, Prusia Timur, Jerman, pada tanggal 22 April 1724. Ayahnya
adalah seorang pembuat pelana kuda, sedangkan ibunya yang memang rendah dalam
pendidikan formal namun memiliki kecerdasan yang amat luar biasa. Kant dibesarkan
dalam suasana Pietist yang ketat, dan sejak usia delapan tahun hingga enam belas tahun
ia belajar di sekolah Pietist lokal. Di sinilah kecerdasannya yang luar biasa dan
kehausannya untuk terus-menerus belajar mulai terganggu akibat terlalu banyaknya
nasihat-nasihat. religius yang ia dengar.
b) 2. Paham rasionalisme dan empirisme memiliki kelemahan masing-masing, oleh karena
itu menurut Kant paham rasionalisme dan empirisme harus dipadukan. Bagi Kant,
Pengetahuan datang dari sintesis antara pengalaman dan konsep, tanpa indra manusia
tidak akan sadar akan obiek apa pun, tanpa pemahaman manusia tidak akan membentuk
pengertian tentangnya. Proses memperoleh pengetahuan merupakan satu kesatuan yang
melibatkan persepsi, imajinasi, sensibilitas, dan pemahaman berinteraksi.
c) 3. pengetahuan yang dihasilkan oleh kaum rasionalisme tercermin dalam putusan yang
bersifat analistik-apriori yaitu suatu bentuk putusan di mana predikat sudah termasuk
dengan sendirinya kedalam subjek. Sedangkan, pengetahuan yang dihasilkan oleh
kaum empirisisime itu tecermin dalam putusan yang bersifat sintetik-aposteriori yaitu
suatu bentuk putusan di mana predikat belum termasuk ke dalam subjek.

Anda mungkin juga menyukai