Anda di halaman 1dari 24

Landasan Epistemologis

Ilmu Filsafat
Faricha Putri A.V
18010644093
Syadila Irvi A
18010644085 Tryas Mia Melyana
18010644083
Salsabila Qoiruni
18010644075
Menu
Landasan Epistemologi Positivisme

Empirisme Intuisionisme

Rasionalisme
Landasan Epistemologi
Landasan Epistemologi
Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah
pengetahuan, bagaimana cara manusia memperoleh dan
menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.

epistemologi didefinisikan sebagai cabang filsafat yang


bersangkutan dengan sifat dasar dari ruang lingkup
pengetahuan.

Epistemologi ini adalah nama Iain dari logika manusia


(Dardini, 1986: 18)
Landasan Epistemologi

Epistemologi membahas sumber, proses, syarat, batas


fasilitas dan hakikat pengetahuan yang memberikan
kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan
kebenaran kepada murid-muridnya (Muhammad Noor
Syam, 1986:32).

Maksudnya, epistemologi memberi kepercayaan dan


jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran
kepada murid-muridnya.
Empirisme
Empirisme

Secara epistimologi, istilah empirisme berasal dari


kata Yunani yaitu emperia yang artinya
pengalaman. Menurut aliran ini manusia itu
dilahirkan putih bersih seperti kertas putih, artinya
tidak membawa potensi apa-apa. Perkembangan
selanjutnya tergantung pada pendidikan dan
lingkungan.
Empirisme
Aliran empirisme ini dipelopori oleh John Locke,
filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704.
Prinsip dan metode empirisme diterapkan
pertama kali oleh Jhon Locke. Menurut dia, segala
pengetahuan datang dari pengalaman dan tidak
lebih dari itu.
Empirisme
Empiris memegang peranan penting bagi pengetahuan,
bahkan merupakan satu-satunya sumber dan dasar ilmu
pengetahuan menurut penganut empirisme.

Ajaran pokok empirisme berpandangan bahwa semua ide


atau gagasan merupakan abstraksi (proses) yang dibentuk
dengan menggabungkan apa yang dialami.

Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa


pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Rasionalisme
Rasionalisme

Rene Descartes Baruch De Spinoza Leibniz

Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa


akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh
pengetahuan dan menetes pengetahuan
Rasionalisme
Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan
indra dalam memperoleh pengetahuan ,
pengalaman indra diperlukan untuk
merangsang akal dan memberikan
memberikan bahan- bahan yang
menyebabkan akal dapat bekerja
Tokoh rasionalisme

Rene Descartes Baruch De Spinoza Leibniz


Positivisme
Positivisme

Dalam aliran positivisme hakikatnya sesuatu


adalah sebuah pengalaman indra yaitu sesuatu
yang diketahui, faktual, dan positif sehingga tidak
ada campur tangan yang bersifat batiniah.
Aliran positivisme kelanjutan dari empirisme yaitu
dari gejala-gejala yang ada diatur sedemikian rupa
dan disesuaikan dengan perubahan yang ada.
Positivisme
Dasar-dasar filsafat ini dibangun oleh Saint Simon
dan dikembangkan oleh Auguste Comte. Comte
berpendapat pengetahuan positif disebut sebagai
pengetahuan ilmiah. Ilmu pengetahuan disebut
pengetehuan positif jika memusatkan
perhatiannya pada gejala yang nyata dan konkrit.
Positivisme
Filsafat pendidikan berbasis positivism diarahkan pada
tujuan realistic. Pengembangan kurikulum ditekanan
pada proses membuat siswa menjadi pribadi yang
rasional dan empiris. Filsafat Positivisme menjadikan
pendidikan mengarah pada hal yang baik, baik dari segi
intelektual dan memiliki daya analisis dari sesuatu. Siswa
diajak untuk melihat, menemukan fakta, mengalisa
sesuatu, serta menyimpulkan sebuah konsep. Sehingga
mampu berkontribusi dalam pengembangan bangsa yang
lebih baik dan memiliki daya saing dengan negara lain di
dunia.
Intuisionisme
Intuisionisme

intuisionisme berasal dari bahasa


Latin, intuitio yang berarti pemandangan.
Sedangkan para ahli mengatakan bahwa
intuisionisme, berasal dari perkataan Inggris
yaitu intuition yang bermakna gerak hati atau
disebut hati nurani
Intuisionisme
henry Bergson (1859-1941), seorang filosof Perancis modern
yang beraliran intuisionisme, membagi pengetahuan menjadi
dua macam; “pengetahuan  mengenai” (knowledge about) dan
“pengetahuan  tentang” (knowledge of).

knowledge about disebut dengan  pengetahuan  diskursif atau


simbolis. knowledge of disebut dengan pengetahuan  langsung
atau pengetahuan intuitif karena diperoleh secara langsung
Intuisionisme
Luitzen(1881-1966) mengklaim bahwa matematika
berasal dan berkembang di dalam pikiran manusia.
Karena Hukum-hukum matematika tidak ditemukan
melalui pengamatan terhadap alam, tetapi Matematika
ditemukan dalam pikiran manusia.

Apa yang diketahui secara intuitif bagi seseorang belum


tentu sama bagi orang lain. Artinya cara seseorang
mendapatkan pengetahuan yang pasti itu, tidak atau
belum tentu berlaku bagi orang lain.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• Soegiono, Tamsil Muis. 2016. Filsafat Pendidikan Teori dan Praktik. PT Remaja Rosdakarya
Offset: Bandung
• Amka. 2019. Filsafat Pendidikan. Nizamia Learning Center: Sidoarjo.
• Haruddin. 2018. Teori Filsafat Positivisme. Makalah.
• Nanda, Alvianica. 2014. Positivisme dalam Pendidikan.
• Ahmad Tafsir. 2001. Filsafat Umum; Akal Dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung: Remaja
Rosda karya.
• Harold H. Titus, dkk, 1984.  Persoalan-Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang.
• Jujun S.Sumantri, 1990. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
• Louis O. Kattsoff, 2004. Pengantar Filsafat : Intuisionisme, Yogyakarta: Tiara wacana yogya.
• Bagus, Lorenz. 2002. Kamus Filsafat, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai