Tablet 1 mg (Fornas
1 Ergotamin Erifac, Cafergot, Ergomar 2017), Ergotamin tartrat
2 mg
Karbamazepin
2 (epilepsi) Cetazep, Lepigo, Lepsitol Tablet 200 mg, Sirup
100mg/5 ml
12
Antimo, Omedrinat,
Dramamine, Dramasine, Tablet 50 mg
Dimenhidrinat Mantino, Stop-Mun,
Wisatamex
19
Spirola, Aldactone,
Spironolakton Tablet 25 mg, 100 mg
Spirolactone, Pospirone
Tenormin, Tenblok,
Atenolol Tablet : 50 mg, 100 mg
Lotenac
1. Tablet : 2 mg, 4 mg
2. Metered Doze Inhaler :
90 mcg/actuation
Ventolin, Proventil, Proair, 3. Sirup :2mg/5mL
49 Albuterol Vospire 4. Nebulizer : 1,25mg/3mL;
0,63mg/3mL
Oral: 150-450 mg
63 Klindamisin Albiotin, Klindamisin, Daci Topical: 1%
Hepatotoksisitas, anoreksia,
gangguan penglihatan
Neuropati perifer
gangguan hematologi,
peningkatan kadar enzim hati, dan
gangguan sistem hepato-biliari
kemungkinan akan terjadi nyeri
pada area injeksi dan hipoglikemik
Karbamazepin + Eritromisin: mual, gangguan penglihatan, koordinasi otot lemah, sulit konsentrasi
Karbamazepin + Oksikodon: mata, hidung berair, demam, cemas, depresi, panik, detak jantung cepat,
nafsu makan turun, mual muntah, berat badan turun
Karbamazepin + Seroquel (Quetiapine): sakit kepala, mual, gangguan mata, tremor, gangguan
koordinasi, pergerakan bola mata tidak terkontrol, berbicara tidak jelas
Diazepam + simetidin= simetidin akan meningkatkan level atau efek diazepam dengan memengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 dalam hati/usus
Diazepam + Omeprazol= omeprazol dapat meningkatkan kadar dan efek diazepam dalam darah
Diazepam + Rifamicin = dapat meningkatkan metabolisme dari diazepam
1. Dimenhidrinat + KCl/Kalium sitrat (tablet) : iritasi lambung dan usus (pendarahan) 2. Dimenhidrinat +
propoxyphene (analgesik opioid) + Na oxybate : meningkatkan resiko efek samping
1. Erlotinib
Omeprazol mengganggu absorbsi erlotinib.
2.Nelfinavir
Omeprazole menurunkan konsentrasi nelfinavir
3.Rilpivirine
Omeprazole menurunkan konsentrasi rilpivirine.
Bisakodil + antasida: merusak salut obat;
Bisakodil + diuretik: menyebabkan hipokalemia;
Bisakodil + Proton pump inhibitor: menyebabkan efek samping PPI yaitu irama jantung tak teratur makin
besar;
Bisakodil + susu: mengiritasi saluran cerna
Obat diuretik atau kortikosteroid : meningkatkan resiko gangguan kesimbangan elektrolit; Antasida : beresiko
menimbulkan efek samping sakit maag
1. NSAIDs : NSAIDs dapat menghambat sintesis prostaglandin dari ginjal, yang memungkin menyebabkan
hipertensi. Hindari kombinasi ini apabila memungkinkan. Monitoring tekanan darah, penyesuaian dosis beta
blocker. Pertimbangkan untuk menggunakan nonintersecting NSAIDs (eg. Sulindac).
2. Nifedipin : kemungkinan terjadi efek sinergis atau aditif.
ISDN + amifostine: ISDN dapat meningkatkan efek hipotensi dari amifostine; ISDN+alkaloid ergot: dapat
menyebabkan hipotensi berat; ISDN+rosiglitazon: ISDN dapat meningkatkan efek samping atau efek
toksik dari rosiglitazon
1. isosorbid dinitrat+kaptopril : meningkatkan farmakodinamik keduanya secara sinergis, menurunkan tekanan
darah.
2. isosorbid dinitrat+sildenafil : kontraindikasi, mekanisme vasodilatasi aditif. Hipotensi yang berpotensi fatal.
Hindari kombinasi.
3. isosorbid dinitrat+ergotamin : menurunkan metabolisme ergotamin. Hindari atau gunakan obat alternatif. Resiko
angina pektoris meningkat.
Atenolol + verapamil : memicu gagal jantung, + NSAID : dapat menurunkan efektivitas atenolol
Digoksin dapat diadsorpsi bila diberikan bersama kolestiramin, kolestipol, kaolin/pektin atau karbo-
adsorbens
Vaksin BCG : menurunkan aktivitas vaksin melalui mekanisme antagonisme. Vaksin Kolera : menurunkan
aktivitas vaksin melalui mekanisme antagonisme. Vaksin Typhoid : menurunkan aktivitas melalui
mekanisme antagonisme
aminoquinolin: menurunkan konsentrasi antelmintik (DIH, 2008); Piperazine: meniadakan efek pirantel
pamoat; Teofilin: peningkatan konsentrasi serum teofilin
Fenitoin : meningkatkan efek Fenitoin | Antasida (kandungan alumunium) : menurunkan efek isoniazid |
Vitamin B6 (Piridoksin) : menghilangkan vitamin B6 dari tubuh
teofilin dengan azitromisin, isoniazid, klatitromisin, etitromisin, siprofloksasin, norfloksasin dapat meningkatkan
konsentrasi teofilin dalam plasma
1. Budesonid + Antasida : menurunkan bioavailabilitas kortikosteroid (oral).
2. Budesonid + Inhibitor protease : menurunkan metabolisme kortikosteroid.
3. Budesonid + obat antidiabetes : menurunkan efek hipoglikemik obat antidiabetes
Penggunaan bersama antibiotik (amoksisilin, sefuroksim, doksisiklin) karena akan meningkatkan konsentrasi
antibiotika pada jaringan paru (solusi : beri jangka waktu pemberian).
1. produk topikal yang mengandung alkohol seperti aftershave lotion, astringen, kosmetik atau sabun yang
sifatnya mengeringkan, shaving cream atau lotion 2. produk-produk anti jerawat yang mengandung peeling
agent seperti resorsinol, asam salisilat, sulfur 3. obat jerawat lainnya seperti tretinoin (retinoid)
solusi : gunakan pelembab atau jangan digunakan pada hari yang sama
interaksi dengan obat corticorelin dan hyaluronidase -> menurunkan efektivitas dari corticorelin maupun
hyaluronidase. Sehingga penggunaan bersama tidak disarankan
-
Pemberian bersama dengan ritonavir tidak disarankan karena potensi risiko dan paparan sistemik yang
meningkat terhadap flutikason furoat |
1. Rifampisin. Rifampisin dapat menurunkan konsentrasi plasma fluconazole. 2. Losartan. Fluconazole dapat
menurunkan metabolisme losartan. 3. Kortikosteroid. Fluconazole dapat menurunkan metabolisme kortikosteroid
4. CCB. Fluconazole dapat menurunkan metabolisme CCB (exp. Clevidipine) 5. Ciprofloxacin. Fluconazole
mampu memicu QTs-prolonging effect.
Pemberian waktu jeda dengan obat-obatan yang berinteraksi dengan asam valproat Hindari konsumsi
alkohol
Apabila merasakan tekanan, perubahan mood, adanya pemikiran melukai diri sendiri hingga bunuh diri
harap hubungi dokter. Dosis awal 400 mg/hari dibagi dalam 2 atau 4 dosis, dosis lanjut 200 mg/hari, dosis
pemeliharaan 800-1200 mg/hari. dosis maks 1600 mg/hari
Tidak boleh digunakan secara bersamaan. Tidak boleh digunakan berlebih, dan jangka panjnag karena
menyebabkan kecaduan
Dapat menyebabkan kantuk, hindari mengemudi setelah setelah mengkonsumsi
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui, hindari konsumsi alkohol. Dewasa: Oral 30 mg setiap
4-6 jam ketika dibutuhkan, lepas lambat 50-300 mg setiap 12 jam, im 30 mg setiap 4-6 jam. anak: 0,5
mg/kg BB setiap 4-6 jam
Diminum sehari sekali; Jangan gunakan obat MAOI dalam kurun waktu 14 hari dari penggunaan sertralin; Bila efek
mengantuk dirasa menganggu, obat diberikan sebelum tidur; Penghentian obat dilakukan secara bertahap.
Injeksi: Gangguan kesadaran akibat cedera otak atau bedah otak : 100 - 500 mg, 1 atau 2 kali sehari infus/IV/IM.
Gangguan kesadaran akibat infark serebral stadium akut : 1000 mg sekali sehari IV selama 2 minggu. Hemiplegia
setelah apopleksi serebral : 1000 mg sekali sehari IV atau oral selama 4 minggu atau 250 mg sekali sehari IV selama
4 minggu jika membaik teruskan 4 minggu lagi. Tablet/kaplet/serbuk: 1000-2000 mg per hari dalam dosis terbagi
dengan atau tanpa makanan,tidak dianjurkan pada anaik-anak, wanita hamil dan wanita menyusui.
1. Aturan pakai dewasa dan anak>12 tahun: Hari ke 1 300 mg 1x1 hari Hari ke 2: 300 mg 2x1 hari Hari ke 3: 300 mg
3x1 hari Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg 3x1 hari. Dapat diminum sebelum atau sesudah
makan. 2. Hentikan secara bertahap selama minimal 1 minggu. 3. Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau
menjalankan mesin (MIMS, 2016)
Aturan pakai dewasa : 50-150mg/hari, dikonsumsi 1 kali sebelum tidur atau dibagi menjadi 2 dosis. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 300mg/hari
Aturan pakai anak>12 tahun : 1mg/kg/hari dibagi menjadi 3 dosis
Aturan pakai lansia : 25-50 mg/hari, dikonsumsi 1 kali sebelum tidur atau dibagi menjadi 2 doses. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 100mg/hari
Peringatan : menyebabkan kantuk, tidak boleh digunakan pada anak dibawah usia 12 tahun, mengkonsumsi
amitriptilin pada jam yang sama tiap harinya, dan hindari kulit terpapar sinar matahari
Pemberian jeda waktu obat-obat yang dapat berinteraksi dengan amitriptilin. Hindari konsumsi alkohol,
kafein, dan jus grapefruit
Dapat menyebabkan kantuk
Tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui
Oral (Depresi) : 50 - 150 mg/hari
Hari ke 2: 300 mg 2x1 hari
Pemberian waktu jeda dengan obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan diazepam. Hindari konsumsi
alkohol, hindari mengemudi karena dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, hindari konsumsi jeruk
bali untuk mencegah efek samping yg tidak diinginkan. Oral (antikonvulsan): 2-10 mg 2-4 kali sehari , I.V.:
dosis awal 5 - 10 mg. Dapat diulang dengan interval 10 - 15 menit sampai dosis maksimum 30 mg. Jika
perlu, bisa diulang lagi setelah 2 - 4 jam
Penyesuaian dosis, mencari alternatif kombinasi lain. Diminum sesaat setelah makan; tidak dianjurkan
untuk ibu menyusui; tidak digunakan pada ibu hamil lebih dari 30 minggu. Dewasa: oral 200-400 mg setiap
4-6 jam sesuai kebutuhan; Anak-anak: oral 4-10 mg/kgBB setiap 6-8 jam
Pemberian jeda waktu penggunaan obat sukralfat dengan obat-obat lain yang berinteraksi dengan jeda
waktu setidaknya 2 jam. Jangan menggunakan antasida 30 menit sebelum/ sesudah menggunakan
sukralfat.
Hari Apabila
ke 3: 300 nyeri
mg 3x1 harilambung sudah tidak dirasakan, jangan memberhentikan penggunaan sukralfat
sebelum berkonsultasi dengan dokter. Umumnya pengobatan dengan sukralfat membutuhkan waktu 4-8
minggu. Perbanyak makan-makanan berserat terkait dengan efek samping konstipasi yang mungkin
dirasakan
Selanjutnyapasien. Sukralfat
dosis dapat diminum
ditingkatkan dalam
menjadi keadaan
400 mg 3x1 perut kosong/
hari. Dapat 1 jamsebelum
diminum sebelum makan
atau ataumakan.
sesudah 2 jam
setelah makan.
Dewasa:
Tablet
Profilaksis tukak akibat stress : 6x sehari dengan dosis 1 g
Tukak lambung/duodenum dan gastritis kronis : 4x sehari dengan dosis 1 g atau 2x sehari dengan dosis 2 g
Suspensi : 4x sehari dengan dosis 10 mL (suspensi 1 g/10 mL)
Pemberian
Dosis max : KCL/Kalium
8 g/hari sitrat dalam bentuk larutan/cairan (tidak bentuk tablet). Tidak dianjurkan untuk
penggunaan jangka panjang pada pasien dengan penyakit asma (cairan bronkial menumpuk),
kardiovaskuler,
Anak: gangguan hati dan ginjal (penumpukan metabolit). Setelah meminum obat perlu untuk
memastikan tidak melalukan
Tablet : 40-80 mg/kg/hari pekerjaan
dibagi dalam 4xdengan
seharikonsentrasi tinggi (efek samping mengantuk). Tidak boleh
untuk anak dibawah 2 tahun. Umur 2 - 5 tahun
Suspensi : 4x sehari dengan dosis 5-10 mL (suspensi(3-4 kali sehari
1 g/10 mL)12,5 mg - 25 mg maksimal 75 mg/hari).
Umur 6 - 11 (3-4 kali sehari 25 - 50 mg, maksimal 150 mg/hari). Umur 12< (4-6 kali sehari, 50 - 100 mg,
maksimal 400 mg/hari)
Atazanavir: berikan modifikasi terapi; Clopidogrel: bisa mencari alternatif obat tukak; Erlotinib: hindari
kombinasi. Omeprazol kapsul dikonsumi 1 jam sebelum makan dan harus ditelan secara utuh; Omeprazol
serbuk injeksi diberikan pada pasian IGD dengan pendarahan saluran cerna. ukak usus halus: Oral : 20
mg/hari untuk 4-8 minggu (1x sehari sebelum makan); Tukak lambung: Oral : 40 mg/hari untuk 4-8 minggu
(2x sehari sebelum makan)
Tidak digunakan untuk menurunkan berat badan, Jangan dikonsumsi dalam jangka waktu 1 jam setelah meminum
antasid maupun susu, Tablet ditelan secara utuh dan tidak boleh dikunyah ataupun dihancurkan, Tidak aman
digunakan >1 minggu, Diperlukan 6-12 jam sampai berkhasiat.
Dosisi awal digunakan 2,5 sampai dengan 5 mg sehari sekali, dapat ditingkatkan menjadi 10 mg sampai 20 mg
sehari sekali jika dibutuhkan. Dapat diminum sebelum makan. Monitoring tekanan darah, denyut jantung, ECG,
regulasi serum glukosa
modifikasi terapi
diisikan secukupnya pada pompa clysma, gunakan hanya saat nyeri dada terjadi
Semprotan : semprot satu atau dua semprotan dibawah lidah ketika nyeri dada berlangsung. jika dosis
pertama belum mengurangi nyeri, semprotkan dosis selanjutnya 5 menit kemudian. apabila sampai 15
menit sesudah penyemprotan dosis kedua nyeri belum reda, cepat panggil ambulance . Sublingual tablet:
tempatkan satu tablet di bawah lidah Anda saat nyeri karena angina mulai terasa agar rasa nyeri tersebut
dapat segera hilang. Nyeri dada Anda harus akan mulai berkurang dalam satu menit atau lebih. Jika dosis
pertama tidak bekerja, ambil lagi tablet kedua setelah lima menit. Jika rasa nyeri masih terus selama 15
menit meskipun telah menggunakan GTN, segera panggil ambulans.
Tablet sublingual digunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah (jangan mengunyah atau
menelan tablet sublingual), tablet diminum di waktu yang sama setiap harinya dengan dosis terakhir
diminum pada sore hari, jangan hentikan penggunaan obat secara mendadak, hindari alkohol berlebihan
karena dapat menyebabkan hipotensi berat.
Angina: Oral: 5-40mg 4 kali sehari atau 40mg setiap 8-12 jam tablet sustained release, Sublingual: 2,5-5mg
setiap 5-10menit maksimal 3 dosis dalam 15-30 menit. Dapat digunakan untuk profilaktik 15 menit
sebelum aktivitasyang dapat menyebabkan serangan.
Pemberian ISDN harus dijeda 24 jam dengan pemberian amifostine, kombinasi antara ISDN dengan alkaloid
ergot dan rosiglitazon perlu dihindari.
Obat dapat diminum sebelum maupun sesudah makan, dengan dosis : Sublingual, 5-10 mg.
Oral, sehari dalam dosis terbagi, angina 30-120 mg; gagal jantung kiri 40-160 mg, sampai 240 mg bila diperlukan.
Infus intravena, 2-10 mg/jam; dosis lebih tinggi sampai 20 mg/jam mungkin diperlukan.
Apabila melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis
berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis. Obat
tidak boleh digerus atau dikunyah karena beresiko meningkatkan efek samping.
1. Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan, waktu terbaik mengkonsumsi spironolakton adalah tengah hari.
Tidak disarankan diminum menjelang malam hari karena dapat mengganggu waktu tidur. 2. Dosis :100-200 mg
sehari, jika perlu dapat ditingkatkan sampai 400 mg. Anak : dosis awal 3 mg/kg bb dalam dosis terbagi. 3. Jangan
menghentikan penggunaan obat secara mendadak tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 4. Simpan obat
di suhu kamar. 5. Hati-hati apabila mengkonsumsi spironolaton dengan obat-obatan herbal dan suplemen, terutama
suplemen yang mengandung kalium. 6. Spironolakton menyebabkan pusing dan kantuk.
Beri jarak 2 jam setelah pemberian obat tsb (kolesteramin, kolestipol, kaolin/pektin, karbo adsorben)
Digoxin tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Dilakukan monitoring tekanan darah secara
teratur dan juga monitoring detak jantung.
Awal penggunaan : Tablet 0,75 - 1,5 mg, Injeksi 0,5 - 1 mg. Pemeliharaan : Tablet 0,125 - 0,5 mg, Injeksi :
0,1 - 0,4 mg
Hindari penggunaan kombinasi kedua obat, Beri jeda 8 jam antara parasetamol dan rifampisin.
jangan langsung berhenti minum obat jika terjadi efek samping, tanyakan dokter atau apoteker jika terjadi
efek samping, diminum saat perut kosong.
BB<50 kg 1X450 mg, BB> 50 Kg 1X600 mg
Hindari penggunaan acyclovir bersamaan dengan obat lain yang memberatkan kerja ginjal.
Pasien dengan gangguan ginjal diharapkan mengkonsultasikan untuk penyesuaian dosis.
Herpes Simplex Dewasa: 400 mg 3x sehari (5-10 hari)
Warfarin : Sesuaikan dosis warfarin atau hentikan penggunaan kombinasi. Disulfiram : Hindari kombinasi.
Barbiturat : Tingkatkan dosis metronidazole.
Dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Hindari minuman beralkohol. Tidak direkomendasikan untuk
Ibu menyusui. Simpan di tempat yang terlindung dari cahaya.
Oral : 7,5 mg/kg BB tiap 6-8 jam (maks. 4 gr/hari).
Vaksin BCG : Tunggu hingga terapi antibiotik selesai seluruhnya, kemudian berikan vaksin BCG. Vaksin
Kolera : jangan berikan vaksin kolera pada pasien yang telah menerima terapi antibiotik selama 14 hari.
Vaksin Typhoid : Tunggu hingga terapi antibiotik selesai seluruhnya, kemudian berikan vaksin typhoid.
minum obat bersamaan / tidak bersamaan dengan makanan. Minum obat pada waktu yang sama untuk
mencegah terlewatnya waktu minum obat. Minum obat sesuai aturan pakai hingga seluruh obat yang
diresepkan habis, untuk mencegah terjadinya kekambuhan keluhan yang dirasakan.
Oral: 400 mg/hari dibagi setiap 12-24 jam
Tidak diberikan bersamaan dengan makanan (dalam keadaan perut kosong), alkohol, keju dan ikan.
Modifikasi terapi
Hindari minuman beralkohol. Jika memiliki riwayat diabetes, monitor serum glukosa setelah penggunaan
obat.
Asma akut: oral atau i.v. 40-80 mg/hari dalam dosis yang terbagi 1-2x sehari; Terapi Burst: oral 40-60
mg/hari terbagi dalam 1-2x per hari untuk 3-10 hari pengobatan; Asma perawatan: oral 7,5-60 mg/hari,
diberikan sebagai dosis tunggal pada pagi hari atau setiap dua hari sekali
- oleskan tipis dan merata 1-2 kali sehari pada tempat jerawat, lebih baik setelah cuci muka dengan sabun dan air,
awali penggunaan dengan kekuatan yang lebih rendah. -hanya untuk pemakaian luar - hindarkan kontak dengan
mata, mulut, dan membran mukosa - hindarkan pemaparan berlebihan terhadap sinar matahari dan gunakan
sunblock - aman untuk ibu hamil kategori C - perlu pengawasan dokter untuk ibu menyusui
- obat luar - jika ada reaksi alergi segera konsultasikan ke dokter - sebelum pemakaian, pastikan kulit dalam kondisi
kering, lalu krim dioleskan pada kulit yang terinfeksi jamur - disarankan tidak memakai handuk orang lain agar infeksi
jamur tidak menular - digunakan secara rutin pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan lebih maksimal
- diletakkan di tempat yang kering dan bersuhu sejuk, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak
Tidak digunakan bersamaan
-obat luar -gunakan obat hanya 8 minggu setelah kemasan dibuka -jika ada reaksi alergi segera komunikasikan
dengan dokter -cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat -selalu perhatikan dan menggunakan obat
sesuai instruksi yang tertera di kemasan/yang disarankan oleh dokter dan apoteker -saat pasien lupa untuk
menggunakan obat, jangan menggunakan dengan dosis yang lebih untuk penggunaan obat berikutnya
-
- Bila oral, usahakan konsumsi pada jam yang sama setiap hari untuk memaksimalkan efek obat - Jangan berhenti
menggunakan obat ini sebelum jangka waktu yang ditentukan dokter, untuk mencegah jamur tumbuh kembali -
Berhati-hati jika baru saja melalui prosedur pembedahan, termasuk operasi gigi
Digunakan untuk pengobatan jerawat. Untuk penggunaan oral setiap 6-8 jam. Dosis maksimum 1,8 gram perhari.
Untuk sediaan topical seperti salep, lotion, atau larutan, digunakan tipis- tipis di kulit 2 kali sehari. Cara penyimpanan
untuk kapsul, krim, salep, lotion simpan dalam suhu kamar 20-25°C. Tidak boleh digunakan pada penderita: Colitis
pseudomembran, regional enteritis, ulserative colitis
Teteskan pada telinga yang sakit, miringkan kepala sehingga telinga yang diteteskan menghadap keatas, teteskan
obat
Aturantetes telinga
pakai : sejumlah dosis yang dianjurkan, tahan 1. posisi dengan
Dewasa: telinga0,05%,
sediaan di atassemprotkan
selama 5 menit
1-3 kali ke masing-
Jangan
masing lubang hidung sebanyak 2 kali sehari (pagi dan menjelang tidur malam hari). mati rasa meghilang 2. Anak
makan/mengunyah makanan selama satu jam setelah pemberian/hingga efek
usia 6inhibitor
MAO tahun atau : Hindari kombinasi.
lebih: sediaan Amitryptilin
0,05%. : Hindari
1-3 tetest ke kombinasi.
masing-masing lubangFentanyl
hidung: sebanyak
Sesuaikan2dosis fentanyl.
kali sehari (pagi
dan menjelang tidur malam hari) 3. Anak usia 2-5 tahun: sediaan 0,025%, 2-3
tetes/semprot ke setiap lubang hidung sebanyak 2 kali sehari (pagi dan menjelang tidur malam hari).
Gunakan
Penggunaan tetes
KIE telinga
: Semprotkansecukupnya
: jangan menggunakanke dalam
pada hidung obattelinga
hanya kaliyang
ini1melebihi kotor
dosis
sehari, tidak
(cukup
pada lebih
pagi 2x dari duatidak
sehari),
hari. Maksimal malam berturut-turut.
1boleh digunakan lebih dari 3
botol/bulan.
hari berturut- turut atau dapat
Peringatan menyebabkan
: Jangan kondisi yang
digunakan melebihi disebut
dosis rebound congestion, Hindari penyemprotan obat
Penggunaan
ke bagian
Penggunaan :: genggam
tengah dalam
Kocok botol
hidung
botol untuk menghangatkan
(septum
sebelum hidung),
penggunaan obat
Hindari
dan tetesyang
bersin
bersihkan dan
ditetapkan,
selama beberapa
membersihkan
lubang hidung
hindari
menit penggunaan
dan kemudian
hidung,
terlebih dahulu. Untuk
jangka
kocokpanjang.
botol.
pemakaian
Penggunaan
dosis dewasa pada pasien
4-5 tetes pediatrik
3-4kemasan harus
kali sehari. dengan
dosis monitoring
anak-anak pertumbuhan
2-3 tetes
pertama kali, setelah botol dikocok, spray ke udara 5 kali3-4 kali sehari.
sebelum perhatiankekhusus
penggunaan : penggunaan
hidung. Apabia obat
jangka panjang dapat mangakibatkna pertumbuhan mikroorganisme dan fungi yang tidak
tdak digunakan selama 2 minggu cukup spray ke udara 1 kali.Tidak duntuk digunakan apabila terjadi serangan peka.
asthma atau terdapat luka pada hidung.Penggunaan pada pasien pediatrik harus dengan monitoring pertumbuhan
(DIH,2008)
Kelompok Bab
3 Kardiovaskuler
4 Infeksi
5 Endokrin
6 Pernafasan
Kulit
7 THT
8
Dapat
menyebabkan
pusing, gelisah,
dan pandangan
kabur, hati-hati
jika digunakan
saat
berkendara
atau aktivitas
yang
membutuhkan
konsentrasi
tinggi. Dapat
menyebabkan
rasa tidak enak
di mulut.
Disimpan
dengan tutup
pada suhu 15-
30°C. Hindari
tempat lembab
sebelum
penggunaan
dan bersihkan
lubang hidung
terlebih
dahulu. Untuk
pemakaian
pertama kali,
setelah botol
kemasan
dikocok, spray Anak anak (6-
12 tahun) : 1x
kan obat ke semprot
udara 5x
(55mcg) pada
sebelum
penggunaan ke masing msing
hidung. Apabila sehari. 1x
hidung,
obattidak Dewasa : 2x
digunakan
semprot (110
selama 2
minggu, cukup mcg) pada
spray ke udara masing masing
hidung, 1x
1x sebelum sehari. Kurangi
digunakan menjadi 1x
kembali. semprot jika
Hindari gejala
penggunaan
apabila hidung membaik
mengalami luka
atau terdapat
luka yang
belum
mengering.
Penggunaan
pada pasien
pediatrik harus
dibersamai
Obat hanya
digunakan
untuk telinga,
hindarkan dari
mata, hidung 3-5 tetes 3
atau mulut kali/hari
karena bisa
menyebabkan
rasa terbakar
(iritasi)
Pemberian
hanya pada
pagi hari
dengan dosis 1
kali sehari
Tidak boleh
digunakan
selama lebih
dari 3 hari
berturut-turut
(untuk
pengobatan
tunggal). Tidak
boleh
digunakan
pada anak Anak-anak
dibawah umur berusia 6 thn -
6 tahun dan Ibu dewasa : 2-3
hamil muda. tetes tiap 10-12
Oksimetazolin jam.
digunakan
pada pagi dan
malam
menjelang
tidur, tidak
boleh
digunakan
lebih dari 2 kali
dalam sehari
(24 jam).