Anda di halaman 1dari 18

media komunikasi antara penyusun dengan pihak yang berkepentingan dengan

laporan tersebut
Tujuan
hasil evaluasi atau dampak dari suatu kegiatan, yang dapat dijadikan dasar
Penyusunan
pengambilan kebijakan
Laporan
sistematika penyusunan laporan, cara penyampaian, penafsiran tergantung pada
target pembaca

Dibuat dengan 2 tahap 1)laporan pendahuluan, dan 2) berupa laporan akhir.

Format Bagian Awal, berisi judul, prakata, daftar isi, daftar table,
Laporan daftar gambar

Terdiri atas 3 bagian Bagian Utama, berisi pendahuluan, kajian pustaka, metode
penelitian, hasil penelitian, kesimpulan

Bagian Akhir, berisi daftar bacaan, lampiran

Tidak memasukkan desain dan metode yang digunakan, terdiri atas


Laporan
pentingnya penelitian, masalah, luas (kedalaman) pembahasan,
Ringkas
kesimpulan, rekomendasi, tanpa istilah teknis
Laporan dan Teknik Presentasi

Memasukkan teknik penelitian, memperhatikan target pembaca,


Jenis-Jenis Laporan menjelaskan sesuai fakta, tidak membuang penemuan yang tidak
Laporan Panjang sesuai, menyampaikan kegagalan/keterbatasan, membuat kerangka
laporan, terdiri atas bab-bab

Tidak perlu lengkap, menjelaskan diagnose masalah, nada laporan


Laporan
untuk bersifat jurnalistik dan harus akurat, dominan grafik
Manajemen Terdiri atas 2 bagian, 1) uraian mengenai latar belakang,
permasalahan tujuan ringkasan dari penemuan; 2) pelaksanaan
penelitian, sumber-sumber, prosedur, rekomendasi, hal teknis

1) Fokus laporan, didasarkan pada satu/dua pertanyaan pokok,


Aturan Yang perlu bukan serangkaian pertanyaan
Penulisan diperhatian 2) Alenia, mengandung satu tema memenuhi syarat kesatuan
pikiran dan kesatuan susunan, harus berkaitan satu sama lain

Menurut Buku Format penulisan meliputi hal-hal seperti berikut: jenis dan
Pedoman Penulisan ukuran kertas, pengetikan, penomoran, tabel dan gambar,
dan Pengujian Skripsi rujukan dan kutipan, bahasa, nama pengarang pada daftar
2018 rujukan, daftar rujukan, abstrak, hal lain-lain

Memiliki 2 tujuan, 1) presentasi informatif, memperkenalkan hal


Pengertian baru, lebih dikenal sebagai sosialisasi; 2) presentasi persuasif,
mempengaruhi sikap (attitude) dan prilaku (behavior)

Hukum Komunikasi Respect, Empaty, Audible, Clarity, Rendah Hati


Teknik
Presentasi
Membangun rasa percaya diri dan mengendalikan emosi.
Persiapan
Menganalisis durasi, audiens, alat bantu visual

Ada 2 pertimbangan, 1) komunikasi verbal, penggunaan bahasa


Penyampaian yang tepat, suara, dan kecepatan; 2) komunikasi nonverbal ekspresi
wajah
12.1 Tujuan Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menyusun laporan.
Bagaimanapun baiknya pelaksanaan suatu penelitian, bagaimanapun bermutunya
model-model yang sudah dibangun dari penelitian tersebut, belumlah dianggap benar-
benar berhasil jika laporan penelitian belum dibuat. Hasil kegiatan harus ditulis dan
dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara penyusun/lembaga
pelaksanaan kegiatan dengan badan-badan atau pihak lain yang berkepentingan dengan
laporan tersebut. Lebih-lebih laporan tersebut merupakan hasil evaluasi, baik terhadap
input, proses, output, atau dampak dari suatu kegiatan, sehingga akan sangat
bermanfaat bagi pihak yang berwenangan untuk dijadikan dasar pengambilan
kebijakan. Tanpa ada laporan penelitian akan sulit untuk diketahui apakah suatu
kegiatan penelitian telah sesuai dengan apa yang ingin dituju. Apabila telah sesuai,
faktor-faktor kekuatan apa yang mendukung keberhasilan kegiatan tersebut, apabila
tidak sesuai di bagian mana/faktor-faktor apa yang menyebabkan kegiatan tersebut
tidak mencapai sasaran.
Bentuk laporan penelitian sangat tergantung pada siapa pembaca yang ditargetkan,
apakah masyarakat luas, akademisi, atasan sendiri atau lainnya, bahasa yang digunakan,
gaya bahasa yang dipakai serta istilah-istilah yang dipilih dimaksudkan supaya
pembaca dapat mencerna isi laporan tersebut dan dapat memahami penemuan-
penemuan yang disepakati. Karena itu sistematika penyusunan laporan, cara
penyampaian temuan, alat-alat yang digunakan serta penafsiran yang diberikan harus
menemui sasaran. Walaupun pekerjaan penulisan laporan penelitian seringkali kurang
mengasikkan, tetapi laporan harus dibuat, karena segala kegiatan penelitian yang telah
dilaksanakan, lebih-lebih melibatkan dana masyarakat, harus dipertanggung jawabkan.
Penulisan laporan harus menyadari bahwa laporan yang dibuatnya mengemban
fungsi komunikasi. Laporan penelitian yang dibuat bukan hanya bagi dirinya sendiri,
tetapi sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu pembaca yang dituju
sangat menentukan corak laporan penelitian yang dibuat. Laporan penelitian yang
dibuat untuk kalangan ilmuan akan sangat berbeda dengan laporan yang ingin
disampaikan pada pembuat keputusan. Laporan juga akan berbeda dalam bentuk dan
cara pengungkapannya jika laporan tersebut ditujukan kepada masyrakat awam.
12.2 Format Laporan
Dalam penyusuanan laporan, Sugiyono (1999) menyarankan sebaiknya peneliti
berperan sebagai pembaca, sehingga laporan yang disajikan dapat dinilai apakah sudah
baik atau belum. Laporan penelitian sebaiknya dibuat bertahap, tahap pertama berupa
laporan pendahuluan, dan tahap kedua berupa laporan akhir.
Laporan pendahuluan sifatnya adalah draft yang masih perlu disempurnakan.
Penyempurnaan dapat dilakukan dengan cara menyeminarkan hasil penelitian, atau
mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Melalui seminar dan konsultasi
kekurangan-kekurangan akan dapat diperbaiki. Titik tolak dalam penyusunan laporan
penelitian adalah rancangan penelitian yang telah dibuat. Dalam hal tersebut kedudukan
rancangan penelitian menjadi sangat penting. Kalau dalam rancangan penelitian berisi
tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian, maka dalam laporan
penelitian berisi laporan pelaksanaan dari hasil rancangan penelitian. Bab-bab pada
bagian utama laporan dalam pembahasan mengenai etika penelitian bisnis telah
disampaikan bahwa salah satu fungsi dari rancangan penelitian adalah sebagai alat
evaluasi keberhasilan penelitian, hubungan yang erat satu dengan lainnya, bahkan bab-
bab berikutnya merupakan jawaban pada bab-bab sebelumnya.
Laporan umumnya terdiri dari tiga (3) bagian besar yaitu bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir.
Bagian Awal
Pada umumnya bagian awal berisikan:
1. Judul kegiatan, ditulis dengan kalimat yang jelas dan padat
2. Prakata, berisi pernyataan-pernyataan tentang tujuan penulisan laporan, hubungan
dengan sponsor (bila ada), dan ucapan terima kasih
3. Daftar isi, diperlukan agar pembaca dapat mengetahui bagian-bagian dari laporan
dan dapat melihat hubungan yang terjadi antara bagian yang satu dengan bagian
yang lainnya. Daftar isi berisi judul-judul masing-masing bab, bagian, sub bagian,
dan seterusnya.
4. Daftar tabel, diperlukan apabila dalam teks terdapat cukup banyak tabel (lima
tabel/lebih). Daftar tabel memudahkan pembaca menemukan tabel-tabel tertentu
yang diperlukan.
5. Daftar gambar, penyediaan daftar gambar tersendiri dalam satu halaman
memudahkan pembaca menemukan di halaman mana gambar tersebut ada.
Bagian Utama
Tidak ada standar tertentu untuk bagian utama. Pada umumnya bagian utama terdiri
atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut ini:
1. Pendahuluan, antara lain berisi latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan, dan
manfaat penelitian.
2. Kajian pustaka, memuat landasan teori yaitu teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti dan sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis),
dan penyusunan instrument. Disini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian
yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti. Setelah
dibuat landasan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu, selanjutnya direkonstruksi
ke dalam kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran ini dapat dijadikan tuntunan
dalam perumusan hipotesis berdasarkan atas kajian pustaka yang telah disusun.
3. Metode penelitian, meliputi hipotesis dan rancangan penelitian. Hipotesis
merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang telah dirumuskan.
Rancangan penelitian meliputi identifikasi variabel, definisi operasional variabel,
penentuan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknis analisis data.
4. Hasil penelitian, berisi analisis data penelitian dan pembahasan. Analisis data dan
pembahasan bersifat terpadu, dan penyajiannya dapat disertai label, grafik, atau
bentuk lain. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritis,
baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun statistik. Hasil penelitian sebaiknya
dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Analisis data
mengambil proporsi yang paling besar dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya.
analisis data dapat dilakukan melalui dua (2) tahap yaitu tahap pertama analisis
deskriptif, dan kedua analisis statistic infrensial yang tertuju pada pengujian hipoteis
penelitian.
5. Kesimpulan, berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan penelitian merupakan
jawaban dari tujuan penelitian. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Saran yang diberikan pada laporan harus didasarkan pada data hasil
penelitian, dan didasarkan pada kesimpulan.
Bagian Akhir
Pada bagian akhir laporan biasanya berisikan daftar bacaan, serta lampiran-lampiran
dan lainnya bila ada.

12.3 Jenis-Jenis Laporan


Ada beberapa jenis laporan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Laporan Ringkas (Summary Report)
Laporan ringkas diarahkan pada temuan-temuan utama saja, tanpa memasukkan
desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian. Laporan penelitian
ringkas dibuat sekitar lima halaman. Pada bagian awal harus terdapat pernyataan
singkat tentang pentingnya penelitian, masalah yang dipelajari, dan luas serta
kedalaman pembahasan. Kemudian ditulis kesimpulan dan rekomendasi yang diusul
oleh temuan yang mendukungnya. Dalam laporan ringkas dihindarkan penggunaan
istilah-istilah teknis.
2. Laporan Lengkap (Monograf) atau Laporan Panjang
Laporan dalam bentuk monograf perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
a. Laporan harus berisi proses kegiatan secara menyeluruh dengan mengutarakan
semua teknik dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian.
b. Penulisan laporan harus sesuai dengan kelompok target pembaca laporan. Materi
serta keterangan yang diberikan harus disampaikan secara integratif, dimana
kesinambungan antara satu diskusi dengan diskusi lainnya, ataupun antara satu
materi dengan materi lainnya yang tidak terputus-putus.
c. Laporan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tingkatan
analisa. Alternatif-alternatif pemecahan yang dilakukan perlu disampaikan
dengan jelas. Janganlah dilaporkan perasaan-perasaan penulis atau hayalan-
hayalan penulis tentang apa yang akan terjadi, kecuali ramalan-ramalan tersebut
didasarkan fakta-fakta. Dengan kata lain laporan harus berisi rencana-rencana
yang telah dibuat secara logis, bukti-bukti yang ditemukan, dan pelaksanaan
penelitian yang telah dilakukan selama masa itu.
d. Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada
hubungan dengan tujuan kegiatan, janganlah temuan tersebut dibuang, sebab ada
kemungkinan hasil penemuan tersebut dapat merupakan kata kunci dalam
memberi makna kegiatan lain di kemudian hari.
e. Dalam laporan juga harus disampaikan kegagalan-kegagalan serta keterbatasan-
keterbatasan yang dialami disamping sukses yang diperoleh. Dengan melaporkan
kegagalan dan alasan-alasan kuat mengapa kegagalan tersebut terjadi akan amat
berguna bagi pengambil kebijakan dalam mewaspadakan terhadap kegagalan
tersebut.
f. Sebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline
(kerangka) laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi
laporan yang terperinci.
g. Laporan penelitian harus dibagi dalam bab-bab, atau bagian-bagian, sub-sub
bagian dengan judul-judul yang padat, sehingga pembaca dapat lebih mudah
memilih materi yang relevan baginya.
3. Laporan untuk Manajemen atau Pembuat Keputusan
Laporan penelitian yang disampaikan kepada manajemen atau pengambil
kebijakan disebabkan penelitian yang disusun laporannya berkenaan dengan
implikasi yang diperlukan dalam pengambilan kebijakan. Atau dapat juga penelitian
yang dilakukan disponsori oleh badan-badan tertentu yang berkehendak untuk
mengadakan diagnosa terhadap situasi ataupun dalam rangka mengadakan evaluasi
terhadap suatu program kegiatan.
Laporan yang ditujukan untuk pengambilan kebijakan harus mempunyai bentuk
tersendiri. Laporan yang dibuat tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pembuat
kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
Program kegiatan berkehendak memecahkan masalah-masalah yang sangat
menarik perhatian pembuat kebijakan berdasarkan tujuan kegiatan yang telah
mereka gariskan. Karena itu laporan harus diarahkan sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui bersama. Yang diperlukan dalam
laporan tersebut adalah penjelasan serta diagnosa terhadap masalah. Rekomendasi
ini akan dipergunakan, baik untuk meneruskan program-program yang ada, ataupun
dalam rangka mengadakan beberapa perubahan, sehingga kegiatan yang akan datang
dapat dilaksanakan secara baik.
Gaya laporan untuk manajemen atau pengambil kebijakan harus mendorong
membaca cepat, pemahaman menyeluruh atas temuan-temuan utama dengan cepat,
dan pemahaman yang tepat tentang implikasi dan kesimpulan. Nada laporan bersifat
jurnalistik dan harus akurat. Judul-judul besar dan garis bawah untuk penekanan
sangat membantu. Gambar-gambar dan grafik-grafik seringkali digunakan untuk
menggantikan tabel. Kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf harus pendek-pendek
dan langsung.
Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya terdiri
atas dua bagian yaitu:
a. Uraian mengenai latar belakang penelitian, masalah-masalah yang timbul, tujuan
penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari penemuan dengan
rekomendasi-rekomendasi.
b. Rincian dari pelaksanaan penelitian, sumber-sumber keterangan, prosedur-
prosedur yang digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Hal-hal yang bersifat
teknis dapat dilampirkan pada bagian kedua laporan.
Pembagian laporan menjadi dua tersebut amat diperlakukan agar sasaran yang
ingin dituju dapat dicapai dengan baik. Pihak manajemen atau pengambil keputusan
biasanya hanya membaca bagian pertama dari laporan, sedangkan bagian kedua
yang berisi laporan yang lebih lengkap dibaca oleh staf bawahannya.
Laporan untuk pembuat kebijakan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mereka. Istilah-istilah teknis jika digunakan haruslah yang sesuai
dengan penerapan di lapangan. Kata-kata yang digunakan hendaknya jangan
membuat para pembuat keputusan tersebut menjadi tersinggung atau merasa
tersudut.
Rekomendasi yang diberikan haruslah berdasarkan studi yang cermat, jangan
sekali-sekali memasukkan rekomendasi yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran
tanpa dasar fakta.
Sebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu mengadakan diskusi terlebih
dahulu dengan pembuat keputusan tersebut. Dengan begitu sebelum memberikan
rekomendasi penyusun laporan telah mempunyai kesempatan untuk memperoleh
penimbang terhadap rekomendasi-rekomendasi yang akan diberikan dalam laporan.
12.4 Aturan Penulisan
Terkait dengan aturan penulisan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan laporan adalah sebagai berikut:
1. Fokus Laporan
Sebuah laporan harus didasarkan pada satu/dua pertanyaan pokok, bukan
serangkaian pertanyaan, ada kecenderungan bahwa para penyusun laporan ingin
melaporkan semua hasil kegiatannya seperti juga ingin memasukkan semua tabel
yang dimiliki serta data sebanyak-banyaknya, termasuk data yang tidak dibutuhkan
untuk topik yang sedang dibahas.
2. Alinea (Paragraf)
Pada dasarnya sebuah laporan penelitian merupakan kumpulan alinea-alinea
berperan penting karena alinea menunjukkan organisasi, pikiran dan gaya pelaporan
seseorang. Alinea yang baik dan efektif hanya mengandung satu tema dan harus pula
memenuhi syarat kesatuan pikiran dan kesatuan susunan. Kalimat-kalimat dalam
alinea harus berkaitan satu sama lain, dan bersama-sama membentuk suatu bagian
yang berpautan. Alinea yang baik harus menenuhi tiga syarat utama yaitu sebagai
berikut:
a. Alinea harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau suatu tema tertentu.
Maksud atau tema itu biasanya didukung oleh sebuah kalimat pokok atau kalimat
topik.
b. Hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain harus kompak
(koheren). Suatu alinea yang tidak koheren akan menghadapkan pembaca dengan
loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan, urut-urutan waktu dan fakta-
fakta yang tidak teratur, atau perkembangan pokok-pokok tambahan tidak lagi
berorientasi pada topic utama.
c. Setelah meletakan inti alinea dalam kalimat topic, ide pokok itu harus dijelaskan
lebih lanjut/dikembangkan dengan mengajukan contoh-contoh dan perincian
untuk mengonkritkannya. Kegagalan dalam mengembangkan alinea akan
menghasilkan fragmen-fragmen yang pendek.
Aturan penulisan menurut Buku Pedoman Penulisan dan Pengujian Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2018 adalah sebagai berikut.
Format penulisan ini berlaku baik untuk format penulisan skripsi maupun format
penulisan UP. Format penulisan meliputi hal-hal seperti berikut: jenis dan ukuran
kertas, pengetikan, penomoran, tabel dan gambar, rujukan dan kutipan, bahasa, nama
pengarang pada daftar rujukan, daftar rujukan, abstrak, hal lain-lain. Penjelasan
mengenai format penulisan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Jenis dan Ukuran Kertas
a. Kertas HVS 80 gram berlogo Fakultas Ekonomi Unud dengan ukuran A4
berwarna putih.
b. Untuk sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul keras (hard cover). Kertas
yang digunakan adalah kertas karton buffalo atau linen dengan warna orange
c. Setiap bab diberi pembatas dengan kertas doorslagberwarna kuning muda.
2. Pengetikan
a. Margin Kertas. Pengetikan naskah skripsi harus menggunakan komputer
dengan margin:
Pinggir atas : 4 cm.
Pinggir kiri : 4 cm.
Pinggir bawah : 3 cm
Pinggir kanan :3 cm.
b. Cara Pengetikan :
 Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas.
 Judul skripsi yang digunakan dalam halaman depan/cover/kulit ditulis
dalam huruf kapital tercetak tebal dan jenis huruf Times New Roman,
ukuran huruf 14.
 Penulis (nama dan nomor mahasiswa) ditulis dengan huruf Times New
Roman tercetak tebal, ukuran huruf 12. Nama Institusi (Fakultas Ekonomi
dan Bisni Universitas Udayana Denpasar) dan tahun skripsi ditulis simetris
dengan huruf Times New Roman kapital tercetak tebal, ukuran huruf 14.
 Judul skripsi yang digunakan dalam halaman judul ditulis dalam huruf
capital tercetak tebal dan jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 14.
Penulis (nama dan nomor mahasiswa) ditulis dengan huruf Times New
Roman tercetak tebal ukuran huruf 12. Penjelasan (Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar) dan tahun
skripsi ditulis simetris dengan huruf Times New Roman kapital tercetak
tebal, ukuran huruf 12.
 Jenis huruf yang dipergunakan dalam halaman pengesahan, pernyataan
orisinalitas, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
dan lampiran adalah Times New Roman, ukuran huruf 12.
 Jenis huruf yang digunakan dalam isi skripsi adalah Times New Roman,
ukuran huruf 12, kecuali dalam tabel atau gambar digunakan font 11.
 Cetakan huruf berwarna hitam.
 Penggandaan hasil ketikan atau print-out komputer dapat di-photocopy
sejumlah yang diinginkan.
c. Spasi
 Judul skripsi dan judul bab diketik dengan jarak 1 spasi bila lebih dari satu
baris
 Jarak antara bab dengan judul bab adalah 2 spasi.
 Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah 2 spasi.
 Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama yang ditulis atau
antara tajuk bab dengan tajuk anak bab adalah 3 spasi.
 Jarak antara tajuk anak bab dengan baris pertama teks adalah 2 spasi.
 Jarak antara teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah 3 spasi.
 Jarak antara teks dengan judul tabel, gambar grafik, diagram adalah 3 spasi.
 Alinea baru diketik mulai karakter yang keenam dari margin kiri teks. Jarak
antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah 2 (dua) spasi.
 Penunjuk bab dan tajuk selalu dimulai dengan halaman baru.
d. Bab dan Sub Bab
 Bab dan judul bab ditulis ditengah-tengah bagian atas pada halaman baru
dengan huruf kapital.
 Sub bab ditulis dari bagian kiri kertas dengan huruf kapital pada setiap awal
kata, kecuali kata sambung.
 Kalau sub bab masih dibagi lagi menjadi beberapa sub (seksi), maka seksi
tersebut ditulis dibagian kiri dengan huruf kapital hanya pada huruf pertama
kata pertama.
 Pembagian seksi menjadi beberapa bagian tidak disarankan. Kalau terpaksa
dilaksanakan, maka pembagian tersebut tidak perlu diperlakukan
sebagaimana halnya bab dan sub bab (diberi nomor). Cara penulisan mulai
dari bagian kiri ditulis dengan huruf kapital hanya pada huruf pertama kata
pertama dan digarisbawahi.
3. Penomoran
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel (daftar), gambar dan
persamaan/formula/model.
a. Halaman
 Bagian awal skripsi mulai dari halaman judul sampai dengan abstrak diberi
nomor dengan angka Romawi kecil yang diletakkan di bagian bawah
simetris dari batas tepi kiri dan kan
 Bagian isi dan akhir skripsi, mulai dari pendahuluan sampai dengan
lampiranlampiran diberi nomor halaman dengan angka Arab, yang
penomorannya disambung.
 Nomor halaman ditempatkan di bagian bawah simetris dari kiri ke kanan.
b. Tabel, Gambar, Lampiran dan Persamaan/formula/model
 Semua tabel yang terdapat dalam skripsi diberikan nomor urut dengan
angka Arab sesuai dengan nomor bab.
 Semua gambar yang terdapat dalam skripsi diberikan nomor urut dengan
angka Arab sesuai dengan nomor bab
 Semua lampiran yang terdapat dalam skripsi diberi nomor urut dengan
angka Arab dimulai dengan nomor 1
 Persamaan/formula/model. Semua persamaan/formula/model yang
berbentuk rumus matematika, statistika, ekonometrika dan lain-lain diberi
nomor dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di batas tepi
kanan.
4. Tabel dan Gambar
a. Tabel
 Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan rata kiri di atas tabel
tanpa diakhiri titik. Tabel dan judul tabel ditulis dalam huruf kapital pada
setiap awal kata kecuali kata sambung dan kata depan. Jarak tulisan tabel
dengan nama table lebih dari satu baris digunakan satu spasi
 Kolom-kolom diberi judul dan tidakdiberi garis pemisah kolom.
 Tabel yang lebih dari satu halaman dapat disambung pada halaman
berikutnya, di bawah tabel diberikan kata bersambung, tabel di halaman
berikutnya diberikan kalimat lanjutan tabel ... Pada tabel lanjutan
dilengkapi dengan judul kolom.
 Judul kolom harus tepat di dalam kolom, sehingga cukup ruang kosong
disekeliling judul kolom tersebut.
 Jarak tulisan dalam tabel 1 (satu) spasi
 Sumber tabel yang terdiri dari tulisan sumber, nama sumber dan tahun
diterbitkan, ditempatkan satu spasi tepat di bawah tabel. Sumber, nama
sumber dan tahun dicetak miring (italic). Bilamana sumber lebih dari satu
baris, maka baris berikutnya diketik dengan satu spasi di bawahnya.
Apabila tabel diambil dari buku, maka penulisan sumber sama dengan
penulisan daftar rujukan.
b. Gambar
 Nomor gambar yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas gambar
tanpa diakhiri titik
 Tulisan gambar dan judul gambar menggunakan huruf kapital pada setiap awal
kata kecuali kata sambung dan kata depan. Apabila judul gambar lebih dari
satu baris digunakan satu spasi.
 Gambar tidak boleh dipenggal. Gambar yang lebih dari satu halaman dapat
dilipat dalam halaman yang sama.
 Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di samping
atau di bawah gambar dan tidak pada halaman lain. Bila keterangan gambar di
tempatkan di bawah gambar maka keterangan gambar ditulis dengan jarak satu
setengah (1,5) spasi dari gambar
5. Rujukan dan Kutipan
a. Rujukan dari Buku Teks
Rujukan ditulis langsung dalam buku teks, dan dapat ditulis dengan beberapa
cara:
 Satu sumber kutipan dengan satu penulis (Sumarsan, 2017: 50)
 Satu sumber kutipan dengan dua penulis (Purna dan Kinasih, 2015: 25)
 Satu sumber dengan lebih dari dua penulis (Ariyani dkk., 2016: 12) atau
(Howard et al., 2017: 42)
 Dua sumber kutipan dengan penulis yang berbeda (Tuanakotta, 2011: 16;
Agung, 2007: 21)
 Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama (Agung, 2017: 23, 2017:19),
jika tahun publikasi sama (Agung, 2017a: 15, 2017b: 26)
 Sumber kutipan yang berasal dari pekerjaan suatu institusi sebaiknya
menyebutkan akronim institusi yang bersangkutan, misalnya (IAI, 2017: 10)
Perhatikan: cara merujuk karya yang ditulis oleh lebih dari dua orang dapat
ditulis dengan menyebutkan nama penulis pertama saja yang diikuti kata dkk.
Untuk penulis yang mempublikasikan artikel di Jurnal berbahasa Indonesia
dan et al.untuk penulis yang mempublikasikan artikel dalam Jurnal berbahasa
Internasional. Pada daftar rujukan semua nama penulis harus dicantumkan,
yang diawali oleh nama sesuai dengan nama penulis pertama yang dirujuk
dalam tulisan.
b. Rujukan dari Jurnal
Badan pengawas berperan penting dalam peningkatkan kinerja LPD (Wahyudi
dan Damayanthi, 2015). Perhatikan: dalam rujukan yang bersumber dari jurnal
tidak perlu dicantumkan halaman. Aturan lainnya mengikuti aturan yang terdapat
pada rujukan buku teks.
c. Kutipan
Kutipan biasanya ditulis satu spasi, indent kiri kanan didahului dan diakhiri
dengan tanda petik. Peneliti/penulis atau mahasiswa sedapat mungkin
menghindari kutipan, disarankan untuk membuat elaborasi terhadap apa yang
sudah dibaca atau dikatakan oleh penulis buku yang dirujuk, namun harus tetap
mencantumkan sumbernya sebagai sebuah bukti kejujuran akademik seorang
peneliti.
6. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang baku dengan memperhatikan
kaidah ejaan yang telah disempurnakan.
a. Dalam kalimat tidak diperkenankan menggunakan kata ganti (saya, aku, kami,
kita, engkau, mereka dan lain-lain), tetapi disusun dalam bentuk kalimat pasif,
kecuali dalam penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar, kata ganti saya
dapat diganti dengan penulis.
b. Istilah atau kata yang dipakai sedapat mungkin adalah istilah atau kata dalam
Bahasa Indonesia atau kata yang sudah diindonesiakan. Jika terpaksa harus
memakai istilah asing, hurufnya harus dicetak miring pada istilah itu.
c. Kata penghubung, kata depan, awalan, akhiran dan tanda baca harus digunakan
secara tepat.
d. Di dalam satu alinea minimal harus ada dua kalimat, satu kalimat berfungsi
sebagai kalimat kunci dan kalimat lain sebagai pendukung kalimat kunci.
7. Penulisan Nama Pengarang pada Daftar Rujukan
Nama pengarang pada daftar rujukan disusun menurut abjad. Bila pengarang lebih
dari satu, maka yang dicantumkan menurut abjad adalah nama pengarang pertama.
Nama pengarang yang sudah jelas nama keluarga atau marganya, penulisan nama
diawali dengan nama keluarga atau marga. Nama pengarang termasuk juga nama
badan, lembaga, komisi dan sebagainya yang menciptakan karangan tersebut. Kalau
ada dua karangan atau lebih dari pengarang yang sama, maka nama pengarangnya
tidak perlu dicantumkan lagi, tetapi dibuat garis sepanjang 6 ketukan dari tepi kiri,
dan tahunnya diurutkan yang dimulai dari tahun buku yang paling awal sampai
tahun buku yang paling akhir diterbitkan. Penulisan nama pengarang ditulis
berdasarkan atas nama keluarga/marga pengarang pertama dan tanpa gelar
akademik. Nama keluarga/marga untuk pengarang Barat adalah nama yang ditulis
terakhir, sedangkan untuk pengarang Cina dan Korea adalah nama pertama,
misalnya Dudly G. Luckett, nama keluarga atau marganya adalah Luckett. Lee
Kwan Yew, nama keluarga/marga adalah Lee. Orang Indonesia sebagian
mempunyai nama keluarga/marga (yang beragama Kristen) dan sebagian tidak
(orang Bali, Jawa dan lain-lain). Dalam hal penulis Bali seperti I Gusti Nyoman
Agung Ketut Dharma Laksana dan sebagainya ditulis Dharma Laksana, I.G.A.K.
dan seterusnya. Untuk orang Indonesia, dalam hal tidak diketahui dengan jelas nama
keluarga atau marganya, maka penulisan dilakukan dengan menyebut namanya
secara lengkap (tanpa gelar). Misalnya Mohamad Nazir, ditulis Mohamad Nazir,
bukan Nazir Mohamad.
8. Pengetikan Abstrak
a. Abstrak diberi judul, nama mahasiswa, dan NIM (Lampiran 22)
b. Jarak spasi dalam pengetikan adalah satu spasi.
c. Jarak antara judul abstrak dengan teks pertama abstrak adalah empat spasi.
d. Jarak antara alinea yang satu dengan yang lain adalah satu setengah spasi.
e. Panjang abstrak tidak lebih dari 250 kata (1 halaman).
f. Kata kunci 3 sampai dengan 5 kata, dicetak miring.
9. Penulisan Daftar Rujukan
Rujukan, meliputi buku teks, makalah seminar, artikel jurnal, tesis, peraturan, artikel
web, artikel majalah, laporan organisasi, laporan penelitan, dan lainnya. Penulis
skripsi dilarang menggunakan skripsi sebagai daftar rujukan. Penulisan Daftar
Rujukan diharapkan menggunakan softwaremendeley. Softwaremendeley dapat
diakses melalui laman https://www.mendeley.com. Style daftar rujukan
menggunakan “American Psychological Association 6th Edition”. Contoh penulisan
daftar dirujukan adalah sebagai berikut.
a. Penulisan buku teks (Book)
Mahyus, Ekananda. (2016). Analisis Ekonometrika Data Panel (Edisi Dua).
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Perhatikan: yang dicetak dengan huruf miring (HM) adalah judul buku, tidak
termasuk edisi (kalau ada). Buku yang dikarang oleh lebih dari satu pengarang,
dalam daftar rujukan nama pengarangnya ditulis semua.
b. Penulisan Makalah Seminar (Conference Proceedings)
Anggraita, Viska. (2012). Dampak penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap
manajemen laba diperbankan: Peranan Mekanisme Corporate Governance,
Struktur Kepemilikan, dan Kualitas Audit. Proceeding SNA 15. Banjarmasin.
c. Penulisan Artikel Jurnal (Journal Article)
Lumbantoruan, F. A. D., & Suaryana, I. G. N. A. (2018). Kemampuan Laba dan
Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Masa Depan. EJurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 23(1), 60–79.
https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i01.p03
d. Penulisan Artikel Majalah (Magazine Article)
Article, M. (2016). Untapped Opportunity for Energy. Sustainability Matters.
Perhatikan: HM adalah nama majalah bukan judul artikel atau judul tulisannya.
Halaman pada majalah harus disebutkan.
e. Penulisan Artikel Surat Kabar (Newspaper Article)
Perlroth, N. (2013). Chinese Hackers Infiltrate New York Times Computers. The
New York Times.
Perhatikan: HM adalah nama surat kabar bukan judul artikel atau judul
tulisannya.
f. Penulisan Tesis (Thesis)
Pahlevie, N. H. (2015). Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan
EAQ Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris Pada Bank Umum di Indonesia
Periode Laporan Keuangan Tahun 2004 – 2007).Tesis. Universitas Diponegoro.
g. Penulisan Artikel dalam format web (Web Page)
Alexander, J., & Tate, M. A. (2017). Evaluating Web Resources. Diunduh dari
Widener University, Wolfgram Memorial Library website:
http://www2.widener.edu/Wolfgram-
MemorialLibrary/webevaluation/webeval.htm
h. Penulisan Undang-Undang (Statute)
Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi. Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi. (2018).
Indonesia.
i. Penulisan Laporan yang diterbitkan organisasi (Report)
Badan Pusat Statistik. (2017). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari.
BPS Jawa Timur. Surabaya.
j. Penulisan Laporan Penelitian (Working Paper)
Tylor, N. (2017). Timing Strategy Performance in the Crude Oil Futures Market.
Bristol
Catatan : Type rujukan seperti contoh dapat dipilih dibagian details mendeley
10. Hal-Hal Lain
Pengetikan tanda koma dan tanda titik pada setiap kalimat langsung dibelakang
kata, tanpa jarak. Pengetikan kata selanjutnya setelah koma atau titik dilakukan
dengan jarak satu karakter.
12.5 Teknik Presentasi
1. Pengertian
Presentasi dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan penyampaian informasi
kepada public melalui sebuah orasi, baik secara langsung (face to face) ataupun
melalui media. Presentasi memiliki dua (2) tujuan yaitu:
a. Presentasi informatif, bertujuan untuk memperkenalkan hal baru pada khalayak.
Presentasi ini lebih ditujukan pada aspek kognisi khalayak. Proses ini lebih
dikenal sebagai sosialisasi.
b. Presentasi persuasif, ditujukan untuk mempengaruhi sikap (attitude) dan prilaku
(behavior) khalayak sebagaimana yang diinginkan presenter.
Dalam komunikasi, ada lima (5) unsur yang harus diperhatikan. Kelima unsure
tersebut adalah sebagai berikut ini:
- Pengirim pesan (sender)
- Pesan yang dikirimkan (massage)
- Bagaimana pesab tersebut dikirimkan (delivery channel medium)
- Penerima pesan (receiver)
- Umpan balik (feedback)
2. Hukum Komunikasi
Lima (5) komunikasi yang efektif (The 5 Inevitable Laws of Effektive
Communication) yaitu REACH sebagai berikut ini:
a. Respect, sikap hormat dan sikap menghargai terhadap khalayak atau hadirin.
b. Empaty, yaitu kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi orang lain. Rasa empaty akan memampukan kita untuk
dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan menerimanya. Empaty juga bisa berarti kemampuan untuk
mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan
balik dengan sikap yang positif.
c. Audible, dapar didengarkan atau dimengerti dengan baik
d. Clarity, kejelasan dari pesan yang akan disampaikan sehingga tidak
membingungkan si penerima pesan
e. Sikap rendah hati, yaitu untuk membangun rasa menghargai orang lain.
3. Persiapan
Hal yang terpenting dalam persiapan presentasi adalah membangun rasa percaya
diri dan mengendalikan rasa takut dan emosi kita, kualitas suara, bahasa dan kata-
kata yang digunakan, dan komunikasi non-verbal, yaitu kontak mata, ekspresi wajah,
penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris yang digunakan
akan memberikan efek atau pengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian
pesan.
Dalam komunikasi perlu dipegang beberapa prinsip khususnya dalam persiapan
mental yaitu sebagai berikut:
a. Berbicara di depan public bukanlah hal yang sangat menegangkan.
b. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas ataupun brilian untuk
tampil di depan publik.
c. Siapkan 2-3 poin pembicaraan/pertanyaan, karena audien akan sulit untuk
mengingat lebih dari tiga hal dalam suatu waktu.
d. Kita harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan terarah.
e. Kita tak perlu menganggap diri kita adalah seorang pembicara publik.
f. Kita tidak perlu harus dapat sepenuhnya menguasai seluruh hadirin
g. Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan kita berhasil dalam
presentasi atau penyampaian pesan kita.
Beberapa hal penting lain yang perlu dipersiapan yaitu sebagai berikut ini:
a. Durasi, yaitu panjangnya sebuah presentasi
b. Analisis khalayak, yaitu mengenali komunikan
c. Perencanaan presentasi, yaitu bagaimana mengorganisasi pesan dan informasi
yang akan disampaikan. Misalnya diawali dengan persoalan dan diakhiri dengan
penyampaian solusi terbaik.
d. Penggunaan alat bantu visual, yaitu dengan prinsip mudah dibaca, memberikan
penekanan dan kejelasan, dan sederhana.
Beberapa alat bantu yang dapat dipakai anatara lain papan tulis, Flip Charts,
Overhead proyektor, Slide proyektor, LCD proyektor
4. Penyampaian
Beberapa pertimbangan dalam penyampaian presentasi:
a. Komunikasi verbal, terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan
kecepatan dalam penyampaian presentasi dengan mempertimbangkan daya
tangkap khalayak.
b. Komunikasi non-verbal, aspek penampilan non-verbal perlu mendapat perhatian.
Kontak mata, ekpresi wajah, postur, dan gerakan tubuh sedapat mungkin
menunjang proses presentasi

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.2018.PEDOMAN PENULISAN DAN
PENGUJIAN SKRIPSI.

Anda mungkin juga menyukai