Pembina
Dr. Ir. Hi. M.Yusuf Sulfarano Barusman, M.B.A.
Dr. Andala Rama Putra Barusman, S.E., M.A.Ec.
Penanggung Jawab
Dr. Iskandar A. A, SE., M.M.
Ketua Penyunting
Sapmaya Wulan, S.E., M.S.
Penyunting Ahli
Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.S. (Fakultas Ekonomi UNILA)
Dr. Habiburrahman, S.E., M.M. (Fakultas Ekonomi UBL)
Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M. (STIE IPWIJA)
Dr. Hanes Riady, M.M., M.B.A. ( IBII Jakarta)
Dr. Nur’aeni, M.M. (Fakultas Ekonomi USBRJ)
Penyunting Pelaksana
Ardansyah, S.E., M.M.
Tata Usaha
Hepiana Patmarina, S.E., M.M.
Penerbit
Universitas Bandar Lampung
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Jurnal Manajemen dan Bisnis terbit 2 kali setahun pada bulan Oktober dan April
Artikel jurnal merupakan artikel hasil penelitian (empiris) dan artikel konseptual yang
mencakup kajian bidang Manajemen dan Bisnis.
Alamat Redaksi
Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Kampus A Jln. Z. A. Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142
Telp: 0721-701979 Fax: 0721-701467 Hp: 0811798834 Email: sapmaya.wulan@ubl.ac.id
ISSN : 2087-0701
Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Indeks Harga 112-129
Saham Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia
Habiburrahman
Pengaruh Biaya Operasional dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada 150-171
PT. Fika Abadi Mandiri
Ardansyah
Rina Oktavia
Ardansyah
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung
Jln. Z. A. Pagar AlamNo. 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung 35142.
Tel.0721-701979, Fax.0721-701463, Hp. 08127967905 email: ardansyah@ubl.ac.id
Rina Oktavia
Alumni Universitas Bandar Lampung
ABSTRACT
This research was conducted in PT . Fika Abadi Mandiri is one of the companies in the field
of electrical services company that is best in energy management in Indonesia . The purpose
of this study was to determine the effect of operating expenses and working capital on
profitability at PT . Fika Abadi Mandiri both simultaneously and partially. The method used
in this research is descriptive and quantitative verification approach . To determine the effect
of operating costs and working capital on profitability used statistical tests . Testing involves
the use of multiple regression , correlation coefficient , coefficient of determination and also
using SPSS 16.0 for Windows. From the calculation of multiple correlation ( R) of 0.977
which shall mean the amount of operating expenses and working capital simultaneously has a
strong relationship with profitability . Results Ftable 19,000 while the value of F is lower
than Fhtiung 20.610 of Fhitung > Ftabel . From these data mean that the operating costs and
working capital together - together ( simultaneously ) a significant effect on the profitability
of the PT . Fika Abadi Mandiri. Hypothesis writer expresses operating costs and working
capital effect on profitability can be demonstrated . A strong relationship between operating
costs and working capital on profitability at PT . Fika Abadi Mandiri amounting to 95.4 %
while the remaining 4.6 % is the influence of other factors
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT. Fika Abadi Mandiri yaitu salah satu perusahaan di bidang jasa
kelistrikan perusahan yang terbaik dalam pengelolaan energi di Indonesia. Masalah dalam
penelitian ini Biaya Operasional mengalami penurunan pada tahun 2012–2013. Adapun
tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biaya operasional dan modal kerja terhadap
150
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Deskriftif dan Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh
biaya operasional dan modal kerja terhadap profitabilitas digunakan pengujian statistik.
Pengujian meliputi penggunaan regresi berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi
dan juga menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Dari hasil perhitungan korelasi
berganda (R) sebesar 0,977 yaitu berarti besarnya biaya operasional dan modal kerja secara
simultan memiliki hubungan yang kuat dengan profitabilitas. Hasil nilai Ftabel sebesar 19,000
sedangkan Fhitung 20,610 lebih besar dari Ftabel 19,00 atau Fhitung > Ftabel . Dari data tersebut
diartikan bahwa biaya operasional dan modal kerja secara bersama – sama ( simultan )
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. Hipotesis penulis
yang mengungkapkan biaya operasional dan modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas
dapat dibuktikan. Hubungan yang kuat antara biaya operasional dan modal kerja terhadap
profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri sebesar 95,4% sedangkan sisanya 4,6%
merupakan pengaruh faktor – faktor lain.
151
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
152
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
biaya operasional dan modal kerja terhadap dan beban administrasi dan umum dan tidak
profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. termasuk perhitungan harga pokok pen-
jualan (cost good sold) “. Dalam hal ini
Kerangka pemikiran biaya pada suatu perusahaan terbagi menjadi
2 kelompok besar, yaitu : (1) Biaya
Biaya. Pengertian biaya “Biaya adalah kas produksi, (2) Biaya non produksi
atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang The cost of goods sold is the total cost of
diharap-kan memberi manfaat saat ini atau merchandise sold during the period”
dimasa yang akan datang bagi organisasi.” Weygandt, Kieso, at al (2006; 180) men-
Menurut Hansen dan Mowen (2006; 40). defenisikan harga pokok penjualan. Jika
Biaya atau Cost adalah “pengorbanan barang atau produk diserahkan kepada
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan pelanggan, berarti biaya keluar dari per-
uang yang telah terjadi atau akan terjadi usahaan atau aktiva berkurang menjadi
untuk mencapai tujuan tertentu.” Expense. biaya dan biaya macam ini merupakan biaya
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela operasi karena berkaitan langsung dengan
(2007; 4) pendapatan utama perusahaan. Maka dapat
disimpulkan bahwa harga pokok barang
Menurut Mulyadi (2009 : 13), biaya dapat yang dijual adalah semua biaya yang
digolongkan menurut : (1) Objek penge- melekat pada barang atau produk yang telah
luaran, (2) Fungsi pokok dalam perusahaan, terjual dan mendatangkan pendapatan. Biaya
(3) Hubungan biaya dengan sesuatu yang penjualan adalah biaya yang berkaitan
dibiayai, (4) Perilaku biaya dalam hubung- dengan kegiatan pengalihan produk dari
annya dengan perubahan volume kegiatan, perusahaan kepada konsumen akhir dan
(5) Jangka waktu manfaatnya”. kegiatan yang diarahkan pada usaha me-
ningkatkan volume penjualan.
Pengertian Biaya Operasional menurut Jopie
Jusuf (2006; 33) “Biaya operasional atau Modal kerja. adalah aktiva lancar di-
biaya operasi adalah biaya-biaya yang tidak kurangi utang lancar. Modal kerja juga bisa
berhubungan langsung dengan produk per- dianggap sebagai dana yang tersedia untuk
usahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau
operasional perusahaan sehari-hari ”. Se- untuk membayar utang tidak lancar” Sofyan
dangkan menurut Ardiyos (2001; 655) Syafri Harahap, (2007; 288)
“Biaya operasi adalah suatu beban yang
dikeluarkan perusahaan dalam rangka me-
nunjang kegiatan operasional perusahaan.
Biasanya mengacu pada beban penjualan
Modal kerja menurut Susan Irawati, (2006; yang secara fisik bentuknya berubah dalam
89) “modal kerja merupakan investasi dalam suatu kegiatan proses produksi yang habis
bentuk aktiva lancar atau Current assets”. dalam satu kali pemakaian dan dapat
Current assets yaitu kekayaan perusahaan dicairkan dalam bentuk uang tunai kembali
153
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
dalam jangka pendek yaitu kurang dari satu Biaya yang dibayar dimuka (Pripaid Expen-
tahun. “Modal adalah Kepentingan pemilik se), Utang Lancar (Current Liabilities)
ekuitas dalam bisnis yang merupakan per- Berdasarkan pengertian diatas, maka yang
bedaan antara aktiva dengan kewajiban- termasuk kedalam utang lancar meliputi
kewajiban tersebut juga ekuiti atau kekayaan antara lain: Hutang dagang, Hutang wesel,
neto (Net Worth). Dalam suatu perseroan Hutang pajak, Biaya yang masih harus
modal merupakan ekuiti pemegang saham, dibayar, Hutang jangka panjang yang segera
barang-barang yang dibeli untuk tujuan jatuh tempo dan Penghasilan yang diterima
produksi, perbedaan antara aktiva lancar dimuka (Deferred Revenue)
dengan kewajiban atau utang lancar yang di-
sebut juga modal kerja, dana-dana jangka Profitabilitas. adalah menunjukan kemam-
panjang disuatu perusahaan, dan sejumlah puan perusahaan untuk menghasilkan laba
item atau pos pada sisi kanan neraca per- selama periode tertentu. Profit suatu per-
usahaan kecuali utang lancar.” Ardiyos, usahaan diukur dengan kesuksesan per-
(2005; 154). usahaan dan kemampuan menggunakan ak-
tivanya dengan demikian profit suatu per-
Menurut Marihot Manullang dan Dearlina usahaan dapat diketahui dengan mem-
Sinaga (2005: 12) modal kerja dibagi men- perbandingkan antara laba yang diperoleh
jadi 3 yaitu: Konsep kuantitatif, Konsep dalam suatu periode dengan jumlah aktiva
Kualitatif, dan Konsep Fungsional. Menurut atau jumlah modal perusahaan tersebut”
A.W. Taylor (2007; 41) menyatakan bahwa Menurut Husnan dan Enny Pudjiastuti
modal kerja bisa dikelompokkan kedalam (2006; 74)
dua jenis sebagai berikut : Modal kerja
permanen (Permanent Working Capital) dan Rasio profitabilitas dapat memberikan in-
Modal Kerja Variabel (Variable Working formasi mengenai kinerja keuangan per-
Capital). Komponen modal kerja mencakup usahaan. Jenis-jenis rasio profitabilitas me-
aktiva lancar dan utang lancar, yang dapat nurut Sutrisno (2007; 215) dijelaskan se-
dijelaskan sebagai berikut: (1) Aktiva Lan- bagai berikut: Profit Margin, Return On
car (Curlrent Assets) “Aktiva lancar adalah Assets, Return On Equity, Return On Inves-
uang kas dan aktiva lainnya yang dapat ment dan Earning Per Share”. Jenis-jenis
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan rasio tersebut dapat dijelaskan sebagai
menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer berikut: Margin Laba (Profit Margin).
dalam periode berikutnya (paling lama satu Return On Assets (ROA), Return On Equity
tahun atau dalam perputaran kegiatan per- (ROE), Return On Invesment (ROI), dan
usahaan yang normal)”. S. Munawir, (2004; Earning Per Share.
14). Aktiva lancar mencakup uang kas,
aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang “Rasio yang mengukur kemampuan per-
diharap-kan dapat direalisasikan menjadi usahaan menghasilkan laba dengan meng-
uang kas, atau dijual, atau dikonsumsi gunakan total aset ( kekayaan ) yang di-
selama jangka waktu yang normal (biasanya punyai perusahaan setelah disesuaikan de-
satu tahun). Yang termasuk aktiva lancar ngan biaya-biaya untuk menandai aset ter-
adalah sebagai berikut: Kas (Cash), Inves- sebut”, menurut M.Hanafi dan Abdul Halim
tasi Jangka Pendek (Temporary invesment), (2004; 83). Sedangkan “ROA adalah peng-
Piutang dagang (Accounts Receivable), We- ukuran kemampuan perusahaan secara ke-
sel Tagih (Notes Receivable), Penghasilan seluruhan di dalam menghasilkan keun-
yang masih akan diterima (Accruals Recei- tungan dengan jumlah keseluruhan kekayaan
vable), Persediaan Barang (Inventories), yang tersedia di perusahaan”, menurut Luk-
154
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
man Syamsudin dalam bukunya ”Mana- Neraca. adalah “Laporan yang meng-
jemen Keuangan Perusahaan” ( 2004; 63 ) gambarkan posisi atau kondisi keuangan
suatu perusahaan pada saat tertentu; juga
“Rasio profitabilitas merupakan kegiatan merupakan hasil akhir peroses akuntansi”
dari manajemen yang secara keseluruhan (Kuswandi ; (2005: 49).
yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang dapat dalam hubungannya Mengingat peranan modal sangat penting
dengan penjualan, aktiva, modal maupun bagi setiap perusahaan dalam mendukung
investasi.” Agus Sartono, (2002; 64). Ada- kegiatan operaionalnya, maka perlu adanya
pun rasio-rasio yang dimaksud adalah : pengertian yang jelas mengenai modal kerja
Gross profit margin (marjin laba kotor), Net “Modal kerja merupakan investasi per-
profit margin (batas laba bersih), Return on usahaan dalam bentuk aktiva kancar atau
invesmant atau return on total assets dan current assets “ (Susan Irawati ; (2006 : 89 ).
Ratio on net worth (rasio kekayaan bersih),
laporan laba rugi. pada dasarnya akan
Menurut Bambang Riyanto (2001; 336) menghasilkan informasi akhir yaitu lab atau
Menyatakan bahwa, rumus untuk menentu- rugi, unsur dalam pendapatan laba rugi
kan profitabilitas sebagai berikut : adalah pendapatan/penghasilan dan biaya”
menurut Johar Arifin (2000:31)
EBIT
Return On Assets = X 100% Biaya operasional. atau biaya operasi
Total Assets adalah “biaya-biaya yang tidak berhubungan
lang-sung dengan produk perusahaan tetapi
Dimana : ROA = Return On Assets, EBIT = berkaitan dengan aktivitas operasional per-
Laba sebelum pajak, Total Assets = Total usahaan sehari-hari”. Pengertian biaya ope-
Aktiva. rasional oleh Jopie Jususf, (2006; 33).
155
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
1. Analisis Kuantitatif
2. Analisis Modal Kerja
3. Analisis Profitabilitas
156
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
Variabel Dependent (Y). Variabel Depen- yang menjadi variabel dependent adalah
dent (terikat) merupakan variabel yang Profitabilitas. Operasionalisasi dari Variabel
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena dapat dilihat dari tabel di bawah ini
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
157
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
para ahli yang diperoleh dari buku-buku nifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-
kepustakaan serta literatur lainnya yang di- tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya
jadikan sebagai landasan teoritis dalam variabel residual berdistribusi normal
rangka melakukan pembahasan. Situmorang, (2010;151).
158
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
pada objek penelitian, maka persamaan variabel Y dan hubungannya searah. Se-
regresi untuk dua prediktor sebagai berikut: dangkan harga r dikonsultasikan dengan
tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :
Y= a+b1X1+b2X2
Keterangan : Y = Profitabilitas, a = Kon- Tabel 4 Pedoman Interpretasi koefisien
stanta, b1b2 = Koefisien regresi berganda, X1 korelasi
= Variabel bebas X1 ( Biaya Operasional), Interval Koefisien Tingkat Hubungan
X2 = Variabel bebas X2 ( Modal Kerja). 0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
Analisis Korelasi, Analisis korelasi
0,40-0,599 Sedang
bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
0,60-0,799 Kuat
(hubungan) linier antara dua variabel.
0,80-1,000 Sangat kuat
Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan
Sumber : Sugiyono (2002:216)
fungsional. Dengan kata lain, analisis ko-
relasi tidak membedakan antara variabel
dependen dengan variabel independen.
Koefisien Determinasi, Analisis Koefisiensi
Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang
Determinasi (KD) digunakan untuk melihat
digunakan juga menunjukkan arah hubungan
seberapa besar variabel independen (X)
antara variabel dependen dengan variabel
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)
independen selain mengukur kekuatan aso-
yang dinyatakan dalam persentase. Be-
siasi (hubungan). (1) Koefisien korelasi
sarnya koefisien determinasi dihitung de-
antara Biaya Operasional (X1) dengan Pro-
ngan menggunakan rumus sebagai berikut:
fitabilitas (ROA) (Y). (2) Koefisien korelasi
antara Modal Kerja (X2) dengan Pro-
fitabilitas (ROA) (Y). (3) Koefisien korelasi Kd = (R)2 x 100%
antara Biaya Operasional (X1) dengan
Modal Kerja (X2). Setelah koefisien korelasi
KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y
antar variabel diketahui, selanjutnya dapat
dipergunakan oleh variabel X , R² = Kuadrat
diperoleh nilai korelasi parsial. Langkah-
koefisien korelasi, Untuk memudahkan
langkah perhitungan uji statistik dengan
pelaksanaan analisis data, maka penelitian
menggunakan analisis korelasi dapat di-
ini akan menggunakan program SPSS for
uraikan sebagai berikut:
Windows versi 16.0.
Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2
terhadap Y dapat dihitung. Koefisien ko- Uji Hipotesis
relasi parsial antara X2 terhadap Y, apabila Untuk mengetahui pengaruh Biaya Ope-
X1 dianggap konstan. Besarnya koefesien rasional dan modal kerja terhadap profi-
korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 : (1) Apabila (-) tabilitas maka dilakukan pengujian dengan
berarti terdapat hubungan negatif. (2) menggunakan .
Apabila (+) berarti terdapat hubungan
positif. Interprestasi dari nilai koefisien Uji Signifikan Simultan (Uji - F), Peng-
korelasi : (1) Kalau r = -1 atau mendekati -1, ujian ini dilakukan untuk melihat apakah
maka hubungan antara kedua variabel kuat semua variabel bebas yang dimasukkan
dan mempunyai hubungan yang berlawanan dalam model mempunyai pengaruh secara
(jika X naik maka Y turun atau sebaliknya). bersama-sama terhadap variabel terikat.
(2) Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka Kriteria pengujiannya adalah: (1) H0 : b1,
hubungan yang kuat antara variabel X dan b2, = 0, artinya secara serentak tidak ter-
159
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
dapat pengaruh yang positif dan signifikan Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Biaya Operasional PT. Fika Abadi Mandiri
(2) H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya secara dari setiap tahun cenderung mengalami pe-
serentak tidak terdapat pengaruh yang nurunan, maka dapat dilihat satu fenomena
positif dan signifikan dari variabel bebas pada tahun 2012 – 2013 biaya operasional
terhadap variabel terikat. Kriteria pengam- mengalami penurunan dari Rp.69.920 turun
bilan keputusannya adalah: (1) H0 diterima menjadi Rp. 52.556 , biaya operasional pada
jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% . (2) Ha tahun 2011 mengalami kenaikan yang tinggi
ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% disebabkan oleh naiknya beban angkutan,
beban perjalanan dinas dan penurunan
Uji Signifikan Parsial (Uji - t), Pengujian ini terendah pada tahun 2009 dan penyebab
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan biaya ope-rasional adalah
pengaruh suatu variabel independen secara pengefisienan pengeluaran seperti beban
parsial (individual) terhadap variasi variabel administrasi, beban peme-liharaan dan
dependen. kriteria pengujiannya adalah: (1) perbaikan. Menurut Alfa Firdaus pe-
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak ter- ningkatan biaya operasional terjadi sebagai
dapat pengaruh yang positif dan signifikan akibat peningkatan biaya material, tenaga
dari variabel independen terhadap variabel kerja, beban sewa, beban bank dan se-
dependen. (2) Ha : b1 ≠ 0, artinya secara bagainya. Penurunan biaya operasional me-
parsial terdapat pengaruh yang positif dan rupakan akibat dari aktifitas dan efesiensi.
signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Kriteria pengambilan Analisis Modal Kerja. Dari data yang
keputusan adalah: (1) H0 diterima jika terkumpul, diperoleh gambaran modal kerja
thitung < ttabel pada α = 5%. (2) Ha ditolak pada PT. Fika Abadi Mandiri sebagai
jika thitung > ttabel pada α = 5% berikut :
Tabel 6 Modal Kerja PT. Fika Abadi Man-
diri Periode Tahun 2009 – 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahun Aktiva Utang Modal
Lancar Lancar Kerja
Analisis Kualitatif (Juta Rp.) (Juta Rp.) (Juta Rp.)
2009 1.670,668 1.252,822 417,846
Biaya Operasional PT. Fika Abadi 2010 2.120,668 1.602,822 517,846
Mandiri. Dari data yang terkumpul, diper- 2011 2.844,640 2.276,000 568,640
oleh gambaran biaya operasional pada PT. 2012 4.190,606 3.852,822 337,784
Fika Abadi Mandiri sebagai berikut : 2013 4.764,951 4.650,898 114,053
Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri
Tabel 5 Biaya Operasional PT. Fika Abadi
Mandiri Periode Tahun 2009 – 2013
Untuk mendapatkan nilai Modal Kerja dapat
Tahun Biaya Operasional
digunakan rumus. Modal kerja = Aktiva
(Juta Rp.)
lancar – Utang lancar Rincian perhitungan
2009 25,154 modal kerja sebagai berikut :
2010 54,619
2011 73,737
2012 69,920
2013 52,556
Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri
160
Tahun 2009 = 1.670,668 - 1.252,822 = 417,846
Tahun 2010 = 2.120,668 – 1.602,822 = 517,846
Tahun 2011 = 2.844,640 – 2.276,000 = 568,640
Tahun 2012 = 4.190,606 – 3.852,822 = 337,784
Tahun 2013 = 4.764,951 – 4.650,898 = 114,053
Berdasarkan Tabel 6 diatas maka dapat di- Tabel 7 Proftabilitas PT. Fika Abadi Man-
lihat Modal Kerja PT. Fika Abadi Mandiri diri Periode Tahun 2009 – 2013
dari setiap tahun cenderung mengalami Tahun Profitabilitas %
penurunan, maka dapat dilihat pada tahun 2009 4,090%
2012-2013 modal kerja mengalami pe- 2010 3,530%
nurunan dari Rp.337.784 turun menjadi Rp. 2011 3,470%
114.053, dari data diatas kenaikan modal 2012 0,510%
kerja yang ter-tinggi pada tahun 2011 dan 2013 0,230%
penurunan modal kerja yang terendah pada Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri
tahun 2013 hal itu disebabkan karena
penggunaan aktiva lancar dan kegiatan
usaha yang meningkat Untuk mendapatkan nilai Profitabilitas dapat
digunakan rumus
Analisis Profitabilitas. Berikut perkem-
bangan profitabilitas yang diperoleh PT. Profitabilitas (ROA) = Laba Bersih X 100
Fika Abadi Mandiri selama periode 2009 – Total Aktiva
2013 :
Rincian perhitungan profitabilitas sebagai
berikut :
68,847
Tahun 2009 = X 100 = 4,090%
1.682,040
75,382
Tahun 2010 = X 100 = 3,530%
2.136,862
99,274
Tahun 2011 = X 100 = 3,470%
2.864,030
21,463
Tahun 2012 = X 100 = 0,510%
4.206,236
11,005
Tahun 2013 = X 100 = 0,23%
4.777,676
161
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
Profitabilitas yang diperoleh PT. Fika Abadi ganda, ada beberapa asumsi yang harus ter-
Mandiri terus menurun dari tahun 2009 penuhi agar kesimpulan dari regressi ter-
hingga tahun 2013. Penurunan profitabilitas sebut tidak bias, diantaranya adalah uji
paling besar terjadi pada tahun 2013, normalitas, uji multikolinieritas (untuk reg-
disebbakan adanya pembelian investasi yang ressi linear berganda), uji heteroskedastisitas
cukup banyak. dan uji autokorelasi (untuk data yang ber-
bentuk deret waktu). Pada pene-litian ini
Analisis Kuantitatif. Setelah diuraikan keempat asumsi yang disebutkan diatas te-
gambaran data variabel penelitian, se- rsebut diuji karena variabel bebas yang di-
lanjutnya untuk menguji pengaruh biaya gunakan pada penelitian ini lebih dari satu
operasional dan modal kerja terhadap (berganda) dan data yang dikumpulkan me-
profitabilitas baik secara simultan maupun ngandung unsur deret waktu (5 tahun
parsial, digunakan analisis regresi berganda. pengamatan).
Pengujian akan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut; Pengujian uji asumsi klasik, Uji Normalitas, Asumsi normalitas merupa-
analisis regresi linier, koe-fisien korelasi kan persyaratan yang sangat penting pada
parsial, koefisien determinasi serta peng- pengujian kebermaknaan (signifikansi) koe-
ujian hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan fisien regressi, apabila model regressi tidak
dengan bantuan software SPSS. 16. dan berdistribusi normal maka kesimpulan dari
untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut uji F dan uji t masih meragukan, karena
ini. statistik uji F dan uji t pada analisis regressi
diturunkan dari distribusi normal. Pada
penelitian ini digunakan uji satu sampel
Pengujian Asumsi Klasik
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji nor-
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis malitas model regressi
menggunakan analisis regressi linier ber-
162
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
Berdasarkan Tabel 8 diatas dapat diambil nilai probabilitas pada uji Kolmogorov-
kesimpulan bahwa kurva nilai residual Smirnov masih lebih besar dari tingkat ke-
terstandarisasi memiliki sebaran data normal keliruan 5% (0.05), maka disimpulkan bah-
jika: Nilai Kolmogorv-Smirnov Z < Ztabel; wa model regressi berdistribusi normal.
atau Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > α. nilai Secara visual gambar grafik normal pro-
pro-babilitas (sig.) yang diperoleh dari uji bability plot dapat dilihat pada gambar 2
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,964 Karena berikut :
Gambar diatas mempertegas bahwa model Tabel 9 Hasil Pengujian Asumsi Multiko-
regressi yang diperoleh berdisitribusi nor- linieritas
mal, dimana sebaran data berada disekitar Collinearity
garis diagonal. Statistics
Uji Multikolinearitas, Jika Terdapat gejala Model Tolerance VIF
multikolinearitas maka variabel bebasnya 1 Biaya operasional .970 1.031
menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya Modal kerja .970 1.031
menjadi sangat besar dan biasanya ditandai a. Dependent Variable: Profitabilitas
dengan nilai koefisien determinasi yang Sumber: data diolah SPSS 2014
sangat besar tetapi pada pengujian parsial
koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau
ada sangat sedikit sekali koefisien regresi Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh se-
yang signifikan. penelitian ini digunakan perti terlihat pada tabel 4.5 diatas menunjuk-
nilai variance inflation factors (VIF) sebagai kan tidak ada korelasi yang cukup kuat
indikator ada tidaknya multikolinieritas di- antara sesama variabel bebas, dimana nilai
antara variabel bebas. VIF dari kedua variabel bebas lebih kecil
dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat
Caranya adalah dengan melihat nilai masing multikolinieritas diantara kedua variabel
– masing variabel bebas terhadap variabel bebas.
terkaitnya. Menurut Algifari (2000) jika
nilai VIF kurang dari 10, itu menunjukan Uji Asumsi Heteroskedastisitas, Heteros-
model tidak terdapat gejala multiko- kedastisitas merupakan indikasi varian antar
linearitas, artinya tidak terdapat hubungan residual tidak homogen yang mengakibatkan
antar variabel bebas.
163
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
nilai taksiran yang diperoleh tidak efisien. Apabila koefisien korelasi dari masing-
Untuk menguji homogenitas varian dari masing variabel independen ada yang sig-
residual digunakan uji rank Spearman, yaitu nifikan pada tingkat kekeliruan 5%, me-
dengan mengkorelasikan variabel bebas ngindikasikan adanya heteroskedastisita.
terhadap nilai absolut dari residual(error).
Berdasarkan Tabel 10 dijelaskan bahwa nilai resi atau dengan kata lain error dari
Unstan-dardized Residual berada pada sig observasi tahun berjalan dipengaruhi oleh
(0,624) dan 0,505) kedua nilai tersebut lebih error dari observasi tahun sebelumnya. Pada
besar dari 0,05 maka ditarik kesimpulam pengujian autokorelasi digunakan uji Dur-
bahwa model tidak mengalami masalah bin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas. autokorelasi pada model regressi dan berikut
nilai Durbin-Watson yang diperoleh melalui
Uji Autokorelasi, Autokorelasi didefinisikan hasil estimasi model regressi.
sebagai korelasi antar observasi yang diukur
berdasarkan deret waktu dalam model reg-
164
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
Berdasarkan Tabel 11 bahwa model di- pengaruh biaya operasional dan modal kerja
nyataka tidak terjadi gejala autokorelaasi , terhadap profitabilitas.
jika nilai Durbin-watson > 0,05 maka
dipastikan bahwa model tersebut tidak Analisis Regresi Linier Berganda
mengalami gejala autokorelasi. Dari tabel
Analisis regresi berganda digunakan untuk
4.7 dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi
menguji pengaruh variabel independen yaitu
autokorelasi dalam data penelitian dikarena-
biaya operasional dan modal kerja terhadap
kan nilai Durbin – Watson 3,246 masih
profitabilitas. Estimasi model regresi linier
lebih besar dari 0,005. Setelah keempat
berganda ini menggunakan software SPSS.
asumsi regressi diuji dan terpenuhi, selanjut-
16 dan hasil output sebagai berikut:
nya dilakukan pengujian hipotesis, yaitu
165
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
Berdasarkan Tabel 13 diatas Hubungan an- Kemudian besar pengaruh biaya operasional
tara biaya operasional denga profitabilitas terhadap profitabilitas per-usahaan ketika
ketika modal kerja tidak berubah adalah modal kerja perusahaan tetap adalah (-
sebesar 0,926 dengan arah negatif. Artinya 0,926)2 x 100% = 85,75%.
hubungan biaya operasional dengan pro-
fitabilitas termasuk cukup kuat/ cukup erat Korelasi Modal Kerja dengan Profitabilitas
ketika modal kerja tidak meng-alami pe- ketika Biaya Operasional tidak berubah.
rubahan. Tanda negatif meng-gambarkan Koefisien korelasi antara modal kerja
bahwa ketika biaya operasional meningkat, dengan profitabilitas ketika biaya ope-
sementara modal kerja tidak berubah maka rasional tidak berubah dapat dilihat pada
profitabilitas perusahaan akan menurun. tabel berikut.
166
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
Berdasarkan data Tabel 15 diatas dapat pengaruh biaya operasional, dan modal kerja
dilihat bahwa nilai koefisien korelasi ganda terhadap profitabilitas maka perlu dilakukan
adalah sebesar 0,977 (R) yang berada antara pengujian hipotesis secara simultan yang
0,80 - 1,00, artinya biaya operasional dan dapat dilihat dari tabel ANOVA hasil
modal kerja secara simultan memiliki pengolahan SPSS.16. Langkah-langkah
hubungan yang kuat dengan profitabilitas. pengujian hipotesis adalah Merumuskan
hipotesis statistik Ho:β1=β2=0 : Menunjukan
Koefisien Determinasi. Koefisien deter- Variabel biaya operasional dan modal kerja
minasi digunakan untuk melihat seberapa tidak berpengaruh secara simultan terhadap
besar variabel biaya operasional dan modal variabel profitabilitas pada PT. Fika Abadi
kerja secara bersama-sama berpengaruh Mandiri. Ha:β1≠β2≠0 : Menunjukan Variabel
terhadap profitabilitas. Untuk nilai koefisien biaya operasional dan modal kerja ber-
determinasi dapat dilihat pada tabel 4.11 pengaruh secara simultan terhadap variabel
tepatnya dilihat dari nilai R Square yaitu profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri.
sebesar 0,954 atau 95,4%, artinya pengaruh
biaya operasional dan modal kerja secara Menentukan tingkat signifikansi, adalah
simultan terhadap profitabilitas sebesar sebesar α = 0,05 atau 5% dengan derajat
95,4% sedangkan sisanya yaitu 4,6%
kebebasan (k;n-k-l) df=2;2 . Pada tabel F
merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang untuk df1=2, df2=2, maka diperoleh nilai
tidak diteliti pada penelitian ini seperti Ftabel sebesar 19,000. Mencari Fhtiung dengan
persediaan barang dan dana pensiun. bantuan software v.16, diperoleh output
untuk mendapatkan nilai Fhitung sebagai
Pengujian Hipotesis Secara Simultan. berikut :
Selanjutnya untuk menguji apakah terdapat
167
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
Pada tabel 16 diatas, diperoleh nilai Fhitung Hal ini berarti perubahan baiaya operasional
sebesar 20,610, Menentukan kriteria peneri- dan modal kerja akan dapat mempengaruhi
maan atau penolakan hipotesis dengan mem- profitabilitas. Dengan pengarh signifikan
bandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ke- tersebut menunjukan bahwa hasil uji hipo-
tentuan: (1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho di- tesis variabel biaya operasional dan modal
tolak (signifikan). (2) Jika Fhitung < Ftabel, kerja secara simultan terhadap profitabilitas
maka Ho diterima (tidak signifikan). Hasil dalam penelitian ini dapat diberlakukan
yang diperoleh dari perbandingan Fhitung de- umum pada anggota populasi secara kese-
ngan Ftabel adalah Fhitung > Ftabel (20,610 > luruhan, Selanjutnya, informasi mengenai
19,000), maka pada tingkat kekeliruan 5% biaya operasional dan modal kerja yang
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti merupakan informasi fundamental per-
kedua variabel bebas, yaitu biaya ope- usahaan tersebut dapat digunakan secara
rasional dan modal kerja secara simultan bersama-sama oleh investor untuk mem-
berpengaruh signifikan terhadap profita- prediksi profitabilitas PT. Fika Abadi
bilitas. Selain itu peneliti juga melakukan Mandiri.
pengujian dengan cara melihat tingkat sig-
nifikan yang dapat dilihat pada tabel 17. Pengaruh biaya operasional dan modal kerja
Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai terhadap profitabilitas secara parsial Peng-
signifikan uji F sebesar 0,46, karena nilai ujian secara parsial dilakukan untuk menge-
signifikan lebih kecil dari 0,05 maka tahui pengaruh masing-masing variabel
keputusan yang diambil dengan tingkat independen terhadap variabel dependen.
signifikan adalah Ho ditolak dan kesim- Statistik uji yang digunakan pada pengujian
pulannya adalah terpengaruh yang signifikan parsial adalah uji t. Nilai tabel yang diguna-
secara simultan dari biaya opersional dan kan sebagai nilai kritis pada uji parsial (uji t)
modal kerja terhadap profitabilitas pada PT. sebesar 4,303 yang diperoleh dari tabel t
Fika Abadi Mandiri. Pengambilan keputusan pada α = 0.05 dan derajat bebas 2 untuk
hipotesis. Berdasarkan data tabel menun- pengujian dua pihak. Nilai statistik uji t
jukan bahwa biaya operasional dan modal yang digunakan pada pengujian secara
kerja secara simultan berpengaruh terhadap parsial dapat dilihat pada tabel berikut:
profitabilitas.
168
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
169
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171
170
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)
171
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL