Anda di halaman 1dari 27

ISSN: 2087-0701

Vol. 5 No. 2 April 2015

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Habiburrahman


Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti Di Bursa
Efek Indonesia

Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Revita Sari


Pemberdayaan Mustahiq Dompet Peduli Ummat Daarut
Tauhiid Yogyakarta (Studi Kasus: Desa Ternak Mandiri
Di Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul)

Pengaruh Biaya Operasional dan Modal Kerja Terhadap Ardansyah


Profitabilitas Pada PT. Fika Abadi Mandiri Rina Oktavia

Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Prajawantoro


Penjualan Tepung Tapioka Pada CV. Srikandi Di Gaya Monicha R.
Baru Lampung Selatan

Peranan Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Selfia Alke Mega


Loyalitas Melalui Kepuasan Kerja Pegawai PT. Pandan
Sari Bandar Lampung

Peranan Kepuasan Kerja Dalam Mengendalikan Perilaku Tri Lestira P.Warganegara


Prokrastinasi Melalui Loyalitas Pegawai Dinas Komunikasi
dan Informasi Kota Bandar Lampung

JURMABIS Vol. 5 No. 2 Hlm. 112-235 Bandar Lampung ISSN


April 2015 2087-0701
ISSN : 2087-0701

Vol. 5 No. 2 April 2015

Pembina
Dr. Ir. Hi. M.Yusuf Sulfarano Barusman, M.B.A.
Dr. Andala Rama Putra Barusman, S.E., M.A.Ec.
Penanggung Jawab
Dr. Iskandar A. A, SE., M.M.
Ketua Penyunting
Sapmaya Wulan, S.E., M.S.
Penyunting Ahli
Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.S. (Fakultas Ekonomi UNILA)
Dr. Habiburrahman, S.E., M.M. (Fakultas Ekonomi UBL)
Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M. (STIE IPWIJA)
Dr. Hanes Riady, M.M., M.B.A. ( IBII Jakarta)
Dr. Nur’aeni, M.M. (Fakultas Ekonomi USBRJ)

Penyunting Pelaksana
Ardansyah, S.E., M.M.
Tata Usaha
Hepiana Patmarina, S.E., M.M.

Penerbit
Universitas Bandar Lampung
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Jurnal Manajemen dan Bisnis terbit 2 kali setahun pada bulan Oktober dan April
Artikel jurnal merupakan artikel hasil penelitian (empiris) dan artikel konseptual yang
mencakup kajian bidang Manajemen dan Bisnis.
Alamat Redaksi
Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Kampus A Jln. Z. A. Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142
Telp: 0721-701979 Fax: 0721-701467 Hp: 0811798834 Email: sapmaya.wulan@ubl.ac.id
ISSN : 2087-0701

Vol. 5 No. 2 April 2015


DAFTAR ISI

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Indeks Harga 112-129
Saham Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia
Habiburrahman

Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Mustahiq 130-149


Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Yogyakarta (Studi Kasus : Desa
Ternak Mandiri Di Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul)
Revita Sari

Pengaruh Biaya Operasional dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada 150-171
PT. Fika Abadi Mandiri
Ardansyah
Rina Oktavia

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Penjualan Tepung Tapioka 172-192


Pada CV. Srikandi Di Gaya Baru Lampung Selatan
Prajawantoro
Monicha R.

Peranan Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Loyalitas Melalui 193-213


Kepuasan Kerja Pegawai PT. Pandan Sari Bandar Lampung
Selfia Alke Mega

Peranan Kepuasan Kerja Dalam Mengendalikan Perilaku Prokrastinasi 214-235


Melalui Loyalitas Pegawai Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Bandar
Lampung
Tri Lestira Putri Warganegara
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN MODAL KERJA


TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. FIKA ABADI MANDIRI

EFFECT OF OPERATING COSTS AND WORKING CAPITAL TO


PROFITABILITY IN. FIKA ABADI MANDIRI

Ardansyah
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung
Jln. Z. A. Pagar AlamNo. 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung 35142.
Tel.0721-701979, Fax.0721-701463, Hp. 08127967905 email: ardansyah@ubl.ac.id

Rina Oktavia
Alumni Universitas Bandar Lampung

ABSTRACT

This research was conducted in PT . Fika Abadi Mandiri is one of the companies in the field
of electrical services company that is best in energy management in Indonesia . The purpose
of this study was to determine the effect of operating expenses and working capital on
profitability at PT . Fika Abadi Mandiri both simultaneously and partially. The method used
in this research is descriptive and quantitative verification approach . To determine the effect
of operating costs and working capital on profitability used statistical tests . Testing involves
the use of multiple regression , correlation coefficient , coefficient of determination and also
using SPSS 16.0 for Windows. From the calculation of multiple correlation ( R) of 0.977
which shall mean the amount of operating expenses and working capital simultaneously has a
strong relationship with profitability . Results Ftable 19,000 while the value of F is lower
than Fhtiung 20.610 of Fhitung > Ftabel . From these data mean that the operating costs and
working capital together - together ( simultaneously ) a significant effect on the profitability
of the PT . Fika Abadi Mandiri. Hypothesis writer expresses operating costs and working
capital effect on profitability can be demonstrated . A strong relationship between operating
costs and working capital on profitability at PT . Fika Abadi Mandiri amounting to 95.4 %
while the remaining 4.6 % is the influence of other factors

Keywords: Operating Costs, Working Capital and Profitability

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di PT. Fika Abadi Mandiri yaitu salah satu perusahaan di bidang jasa
kelistrikan perusahan yang terbaik dalam pengelolaan energi di Indonesia. Masalah dalam
penelitian ini Biaya Operasional mengalami penurunan pada tahun 2012–2013. Adapun
tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biaya operasional dan modal kerja terhadap

150
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Deskriftif dan Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh
biaya operasional dan modal kerja terhadap profitabilitas digunakan pengujian statistik.
Pengujian meliputi penggunaan regresi berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi
dan juga menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Dari hasil perhitungan korelasi
berganda (R) sebesar 0,977 yaitu berarti besarnya biaya operasional dan modal kerja secara
simultan memiliki hubungan yang kuat dengan profitabilitas. Hasil nilai Ftabel sebesar 19,000
sedangkan Fhitung 20,610 lebih besar dari Ftabel 19,00 atau Fhitung > Ftabel . Dari data tersebut
diartikan bahwa biaya operasional dan modal kerja secara bersama – sama ( simultan )
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. Hipotesis penulis
yang mengungkapkan biaya operasional dan modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas
dapat dibuktikan. Hubungan yang kuat antara biaya operasional dan modal kerja terhadap
profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri sebesar 95,4% sedangkan sisanya 4,6%
merupakan pengaruh faktor – faktor lain.

Kata kunci : Biaya Operasional, Modal Kerja, dan Profitabilitas.

PENDAHULUAN biaya khususnya dalam pasar yang memiliki


persaingan yang sangat ketat. Bisnis Energi
di Indonesia saat ini sangat potensial untuk
Biaya operasional merupakan biaya – biaya dikembangkan. Sebagaimana diketahui bah-
yang tidak berhubungan langsung dengan wa pada saat Biaya Operasional dapat
produk perusahaan tetapi berkaitan langsung diminimalisir maka akan menciptakan nilai
dengan aktivitas perusahaan. Pengelolaan yang positif pada profitabilitas
biaya khususnya biaya operasional tidak
lepas dari perencanaan dan pengawasan
biaya itu sendiri. Besar kecilnya biaya akan Tabel 1 Biaya Operasional, dan Proftabilitas
berpengaruh langsung pada perhitungan laba PT. Fika Abadi Mandiri Tahun 2009
rugi yang diperoleh pada akhir periode – 2013
karena biaya itu sendiri merupakan unsur Tahun Biaya Profitabilitas
perhitungan laba rugi. Operasional %
(Juta Rp.)
Oleh karena itu perusahaan harus menge- 2009 25,154 4,090%
luarkan biaya yang sedikit untuk pengen- 2010 54,619 3,530%
dalian biaya dan harus terus ditingkatkan 2011 73,737 3,470%
agar perusahaan dapat mengoptimalkan 2012 69,920 0,510%
biaya dan terus meningkatkan penjualan 2013 52,556 0,230%
agar perusahaan mendapatkan keuntungan Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri 2014
yang maksimal karena biaya sangat mem-
pengaruhi perusahaan dalam memperoleh
laba perusahaan. Biaya diperlukan per- Berdasarkan tabel 1 diatas maka dapat di-
usahaan untuk mendapatkan informasi yang lihat Biaya Operasional dari setiap tahun
berguna bagi perusahaan, salah satu di- cenderung meng-alami penurunan, maka
antaranya adalah agar perusahaan dapat dapat dilihat satu fenomena pada tahun 2012
mengetahui seberapa besar tingkat kualitas – 2013 biaya operasional mengalami
yang dapat meninggalkan profitabilitas penurunan dari Rp.69.920 turun menjadi Rp.
52.556 se-dangkan pada tahun 2012 – 2013

151
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

profita-bilitasnya juga menurun 0,510 % menurun 0,510 % menjadi 0,230 % ,


menjadi 0,230 % , Seperti yang dike- menurut Bambang Riyanto (2001: 94)
mukakan oleh Jopie Jusuf (2008: 35) yaitu yaitu: “Semakin besar modal kerja berarti
bahwa: “Bila perusahaan dapat menekan bahwa perusahaan harus berusaha untuk
biaya operasional, maka perusahaan akan mempertahankan persediaan kas yang sangat
dapat meningkatkan laba bersih. Demikian besar, karena semakin besar kas berarti
juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan makin banyaknya uang tunai yang
biaya akan mengakibatkan menurunnya net menganggur sehingga memperkecil
profit.” profitabilitasnya”.

Dengan menurunnya biaya operasional Berdasarkan latar belakang diatas, penulis


belum tentu meningkatkan profitabilitas per- mengidentifikasi masalah yang akan di
usahaan dikarenakan faktor seperti banyak bahas adalah sebagai berikut : (1)Biaya
persediaan yang belum terjual dapat me- Operasional PT. Fika Abadi Mandiri cen-
nyebabkan penurunan pada profitabilitas derung menurun hal ini disebabkan besarnya
pada tahun 2012 dan 2013 menurun. biaya tenaga kerja langsung dan tak lang-
sung, biaya transportasi, biaya administrasi
Selain itu modal kerja juga mempengaruhi tender, biaya dinas, biaya pelatihan. (2)
pertumbuhan profitabilitas di PT. Fika Biaya Operasional mengalami penurunan
Abadi Mandiri Dimana modal kerja di- pada tahun 2012 – 2013 dari Rp.69.920
gunakan untuk membiayai setiap kegiatan turun menjadi Rp. 52.556 sedangkan pada
yang ada untuk melanjutkan operasinya, tahun 2012 – 2013 profitabilitasnya juga
modal kerja mengalami penurunan dari menurun 0,510 % menjadi 0,230 % dalam
tahun ketahun dan hal ini juga sangat teorinya bahwa dengan peningkatan biaya
penting di perhatikan oleh perusahaan. operasional maka akan berdampak negatif
terhadap Profitabilitas. (3) Kondisi modal
kerja cenderung menurun dalam tahun 2012
Tabel 2 Modal Kerja PT. Fika Abadi – 2013 dari dari Rp.337.784 turun menjadi
Mandiri Tahun 2009 – 2013 Rp. 114.053 sedangkan pada tahun 2012 –
Tahun Modal Kerja Profitabilitas 2013 profitabilitasnya juga menurun 0,510
(Juta Rp.) % % menjadi 0,230 % , menurut teorinya
2009 417,846 4,090% bahwa Semakin besar modal kerja berarti
2010 517,846 3,530% bahwa perusahaan harus berusaha untuk
2011 568,640 3,470% mempertahankan persediaan kas yang sangat
besar, karena semakin besar kas berarti
2012 337,784 0,510%
makin banyaknya uang tunai yang menga-
2013 114,053 0,230% nggur sehingga akan memperkecil pro-
Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri fitabilitasnya.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah


sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui
Berdasarkan tabel 2 diatas maka dapat
pengaruh biaya operaional terhadap profita-
dilihat Modal Kerja dari setiap tahun
bilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. (2)
cenderung mengalami penurunan, maka
Untuk mengetahui pengaruh modal kerja
dapat dilihat pada tahun 2012 – 2013 modal
terhadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi
kerja mengalami penurunan dari Rp.337.784
Mandiri. (3) Untuk mengetahui pengaruh
turun menjadi Rp. 114.053 sedangkan pada
tahun 2012 – 2013 profitabilitasnya juga

152
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

biaya operasional dan modal kerja terhadap dan beban administrasi dan umum dan tidak
profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri. termasuk perhitungan harga pokok pen-
jualan (cost good sold) “. Dalam hal ini
Kerangka pemikiran biaya pada suatu perusahaan terbagi menjadi
2 kelompok besar, yaitu : (1) Biaya
Biaya. Pengertian biaya “Biaya adalah kas produksi, (2) Biaya non produksi
atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
untuk mendapatkan barang atau jasa yang The cost of goods sold is the total cost of
diharap-kan memberi manfaat saat ini atau merchandise sold during the period”
dimasa yang akan datang bagi organisasi.” Weygandt, Kieso, at al (2006; 180) men-
Menurut Hansen dan Mowen (2006; 40). defenisikan harga pokok penjualan. Jika
Biaya atau Cost adalah “pengorbanan barang atau produk diserahkan kepada
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan pelanggan, berarti biaya keluar dari per-
uang yang telah terjadi atau akan terjadi usahaan atau aktiva berkurang menjadi
untuk mencapai tujuan tertentu.” Expense. biaya dan biaya macam ini merupakan biaya
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela operasi karena berkaitan langsung dengan
(2007; 4) pendapatan utama perusahaan. Maka dapat
disimpulkan bahwa harga pokok barang
Menurut Mulyadi (2009 : 13), biaya dapat yang dijual adalah semua biaya yang
digolongkan menurut : (1) Objek penge- melekat pada barang atau produk yang telah
luaran, (2) Fungsi pokok dalam perusahaan, terjual dan mendatangkan pendapatan. Biaya
(3) Hubungan biaya dengan sesuatu yang penjualan adalah biaya yang berkaitan
dibiayai, (4) Perilaku biaya dalam hubung- dengan kegiatan pengalihan produk dari
annya dengan perubahan volume kegiatan, perusahaan kepada konsumen akhir dan
(5) Jangka waktu manfaatnya”. kegiatan yang diarahkan pada usaha me-
ningkatkan volume penjualan.
Pengertian Biaya Operasional menurut Jopie
Jusuf (2006; 33) “Biaya operasional atau Modal kerja. adalah aktiva lancar di-
biaya operasi adalah biaya-biaya yang tidak kurangi utang lancar. Modal kerja juga bisa
berhubungan langsung dengan produk per- dianggap sebagai dana yang tersedia untuk
usahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau
operasional perusahaan sehari-hari ”. Se- untuk membayar utang tidak lancar” Sofyan
dangkan menurut Ardiyos (2001; 655) Syafri Harahap, (2007; 288)
“Biaya operasi adalah suatu beban yang
dikeluarkan perusahaan dalam rangka me-
nunjang kegiatan operasional perusahaan.
Biasanya mengacu pada beban penjualan

Modal kerja = Aktiva lancar – hutang lancar


Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007; 231)

Modal kerja menurut Susan Irawati, (2006; yang secara fisik bentuknya berubah dalam
89) “modal kerja merupakan investasi dalam suatu kegiatan proses produksi yang habis
bentuk aktiva lancar atau Current assets”. dalam satu kali pemakaian dan dapat
Current assets yaitu kekayaan perusahaan dicairkan dalam bentuk uang tunai kembali

153
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

dalam jangka pendek yaitu kurang dari satu Biaya yang dibayar dimuka (Pripaid Expen-
tahun. “Modal adalah Kepentingan pemilik se), Utang Lancar (Current Liabilities)
ekuitas dalam bisnis yang merupakan per- Berdasarkan pengertian diatas, maka yang
bedaan antara aktiva dengan kewajiban- termasuk kedalam utang lancar meliputi
kewajiban tersebut juga ekuiti atau kekayaan antara lain: Hutang dagang, Hutang wesel,
neto (Net Worth). Dalam suatu perseroan Hutang pajak, Biaya yang masih harus
modal merupakan ekuiti pemegang saham, dibayar, Hutang jangka panjang yang segera
barang-barang yang dibeli untuk tujuan jatuh tempo dan Penghasilan yang diterima
produksi, perbedaan antara aktiva lancar dimuka (Deferred Revenue)
dengan kewajiban atau utang lancar yang di-
sebut juga modal kerja, dana-dana jangka Profitabilitas. adalah menunjukan kemam-
panjang disuatu perusahaan, dan sejumlah puan perusahaan untuk menghasilkan laba
item atau pos pada sisi kanan neraca per- selama periode tertentu. Profit suatu per-
usahaan kecuali utang lancar.” Ardiyos, usahaan diukur dengan kesuksesan per-
(2005; 154). usahaan dan kemampuan menggunakan ak-
tivanya dengan demikian profit suatu per-
Menurut Marihot Manullang dan Dearlina usahaan dapat diketahui dengan mem-
Sinaga (2005: 12) modal kerja dibagi men- perbandingkan antara laba yang diperoleh
jadi 3 yaitu: Konsep kuantitatif, Konsep dalam suatu periode dengan jumlah aktiva
Kualitatif, dan Konsep Fungsional. Menurut atau jumlah modal perusahaan tersebut”
A.W. Taylor (2007; 41) menyatakan bahwa Menurut Husnan dan Enny Pudjiastuti
modal kerja bisa dikelompokkan kedalam (2006; 74)
dua jenis sebagai berikut : Modal kerja
permanen (Permanent Working Capital) dan Rasio profitabilitas dapat memberikan in-
Modal Kerja Variabel (Variable Working formasi mengenai kinerja keuangan per-
Capital). Komponen modal kerja mencakup usahaan. Jenis-jenis rasio profitabilitas me-
aktiva lancar dan utang lancar, yang dapat nurut Sutrisno (2007; 215) dijelaskan se-
dijelaskan sebagai berikut: (1) Aktiva Lan- bagai berikut: Profit Margin, Return On
car (Curlrent Assets) “Aktiva lancar adalah Assets, Return On Equity, Return On Inves-
uang kas dan aktiva lainnya yang dapat ment dan Earning Per Share”. Jenis-jenis
diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan rasio tersebut dapat dijelaskan sebagai
menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer berikut: Margin Laba (Profit Margin).
dalam periode berikutnya (paling lama satu Return On Assets (ROA), Return On Equity
tahun atau dalam perputaran kegiatan per- (ROE), Return On Invesment (ROI), dan
usahaan yang normal)”. S. Munawir, (2004; Earning Per Share.
14). Aktiva lancar mencakup uang kas,
aktiva lainnya, atau sumber lainnya yang “Rasio yang mengukur kemampuan per-
diharap-kan dapat direalisasikan menjadi usahaan menghasilkan laba dengan meng-
uang kas, atau dijual, atau dikonsumsi gunakan total aset ( kekayaan ) yang di-
selama jangka waktu yang normal (biasanya punyai perusahaan setelah disesuaikan de-
satu tahun). Yang termasuk aktiva lancar ngan biaya-biaya untuk menandai aset ter-
adalah sebagai berikut: Kas (Cash), Inves- sebut”, menurut M.Hanafi dan Abdul Halim
tasi Jangka Pendek (Temporary invesment), (2004; 83). Sedangkan “ROA adalah peng-
Piutang dagang (Accounts Receivable), We- ukuran kemampuan perusahaan secara ke-
sel Tagih (Notes Receivable), Penghasilan seluruhan di dalam menghasilkan keun-
yang masih akan diterima (Accruals Recei- tungan dengan jumlah keseluruhan kekayaan
vable), Persediaan Barang (Inventories), yang tersedia di perusahaan”, menurut Luk-

154
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

man Syamsudin dalam bukunya ”Mana- Neraca. adalah “Laporan yang meng-
jemen Keuangan Perusahaan” ( 2004; 63 ) gambarkan posisi atau kondisi keuangan
suatu perusahaan pada saat tertentu; juga
“Rasio profitabilitas merupakan kegiatan merupakan hasil akhir peroses akuntansi”
dari manajemen yang secara keseluruhan (Kuswandi ; (2005: 49).
yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
keuntungan yang dapat dalam hubungannya Mengingat peranan modal sangat penting
dengan penjualan, aktiva, modal maupun bagi setiap perusahaan dalam mendukung
investasi.” Agus Sartono, (2002; 64). Ada- kegiatan operaionalnya, maka perlu adanya
pun rasio-rasio yang dimaksud adalah : pengertian yang jelas mengenai modal kerja
Gross profit margin (marjin laba kotor), Net “Modal kerja merupakan investasi per-
profit margin (batas laba bersih), Return on usahaan dalam bentuk aktiva kancar atau
invesmant atau return on total assets dan current assets “ (Susan Irawati ; (2006 : 89 ).
Ratio on net worth (rasio kekayaan bersih),
laporan laba rugi. pada dasarnya akan
Menurut Bambang Riyanto (2001; 336) menghasilkan informasi akhir yaitu lab atau
Menyatakan bahwa, rumus untuk menentu- rugi, unsur dalam pendapatan laba rugi
kan profitabilitas sebagai berikut : adalah pendapatan/penghasilan dan biaya”
menurut Johar Arifin (2000:31)
EBIT
Return On Assets = X 100% Biaya operasional. atau biaya operasi
Total Assets adalah “biaya-biaya yang tidak berhubungan
lang-sung dengan produk perusahaan tetapi
Dimana : ROA = Return On Assets, EBIT = berkaitan dengan aktivitas operasional per-
Laba sebelum pajak, Total Assets = Total usahaan sehari-hari”. Pengertian biaya ope-
Aktiva. rasional oleh Jopie Jususf, (2006; 33).

Rasio ini memberikan informasi tentang Rasio profitabilitas. (profitability ratio)


tingkat efisiensi perusahaan dengan mem- mengukur pendapatan atau keberhasilan
bandingkan antara biaya operasi dengan operasi dari sebuah perusahaan untuk
pendapatan. Semakin tinggi nilai rasio ini periode waktu tertentu. Kemampuan suatu
maka akan menunjukan keadaan yang usaha untuk menghasilkan laba atau di sebut
kurang baik bagi perusahaan, karena hal ini profitabilitas dikemukkan Kieso, et al (2008;
berarti biaya-biaya operasi juga naik, se- 400-401).
hingga kemungkinan laba yang akan di- Modal kerja itu sendiri menyebutkan bahwa
peroleh akan kecil. modal kerja akan berpengaruh dengan
profitabilitas suatu perusahaan. Seperti yang
“Bila perusahaan dapat menekan biaya
dikemukakan oleh Agus Harjitno, (2002;
operasional, maka perusahaan akan dapat
76) terdapat hubungan antara modal kerja
meningkatkan laba bersih. Demikian juga
dengan kemampuan perusahaan dalam
sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya
memperoleh laba (profitabilitas). Dan kon-
akan mengakibatkan menurunnya laba
sep yang mendasari manajemen modal kerja
bersih” Menurut Jopie Jusuf (2008; 35).
sehat adalah sebagai berikut: Untuk pen-
“Profitabiltas merupakan salah satu elemen
jelasan alur kerangka pemikiran, maka
dalam penilaian kinerja dan efisiensi”.
paradigma penelitian digambarkan sebagai
Menurut Sutrisno (2007; 43).
berikut:

155
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

PT. FIKA ABADI MANDIRI

Laporan Keuangan

Neraca Laporan R/L

Modal Kerja Biaya Operasional

Laporan Keuangan

1. Analisis Kuantitatif
2. Analisis Modal Kerja
3. Analisis Profitabilitas

Pengaruh Biaya Operasional Dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada


PT. Fika Abadi Mandiri
Gambar 1 Paradigma Penelitian

METODE PENELITIAN Variable dan Operasionalisasi Variable


“Variabel penelitian adalah suatu atribut
Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
dengan menggunakan metode deskriptif dan yang ditetapkan oleh peneliti untuk
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. dipelajari dan kemudian ditarik kesim-
Metode deskriptif bertujuan untuk membuat pulannya”. Menurut Sugiyono (2010:38)
deskripsi secara sistematik, aktual dan Sesuai dengan judul yang diteliti yaitu “
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta Pengaruh Biaya Operasional dan Modal
pengaruh antar fenomena yang diteliti. Kerja Terhadap Profitabilitas”, maka ter-
dapat tiga variabel yang digunakan dalam
penelitian ini :
Design Penelitian. Desain penelitian me-
rupakan rancangan penelitian yang di- Variabel Independent (X1) dan (X2). Vari-
gunakan sebagai pedoman dalam melakukan abel Independent (bebas) adalah variabel
proses penelitian. Desain penelitian akan ber- yang menjadi penyebab atau timbulnya vari-
guna bagi semua pihak yang terlibat dalam abel dependent (terikat). Adapun yang
proses penelitian, karena langkah dalam menjadi variabel Independent dalam pe-
melakukan penelitian mengaju kepada desain nelitian ini adalah “Biaya Operasional Dan
penelitian yang telah dibuat. Modal Kerja”

156
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

Variabel Dependent (Y). Variabel Depen- yang menjadi variabel dependent adalah
dent (terikat) merupakan variabel yang Profitabilitas. Operasionalisasi dari Variabel
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena dapat dilihat dari tabel di bawah ini
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

Tabel 3 Operasional Variabel


Variable Konsep Variable Indikator Skala
Pengukuran
Biaya Biaya Operasional atau biaya ope- Biaya Operasional = Rasio
Operasional rasi adalah biaya – biaya yang tidak Gabungan dari seluruh
berhubungan langsung dengan pro- biaya yang digunakan
duk perusahaan tetapi berkaitan de- oleh perusahaan dalam
ngan aktivitas operasional per- menjalankan
usahaan sehari-hari. aktivitasnya
Jopie Jusup(2008:33) Ardiyos (2001 :655)
Modal Modal kerja adalah aktiva lancar Modal kerja = Aktiva Rasio
Kerja dikurangi utang lancar. Modal Ker- lancar – utang lancar
ja juga bisa dianggap sebagai dana Sofyan syafri (2007:
yang tersedia untuk diinvestasikan 231)
dalam aktiva tidak lancar atau un-
tuk membayar utang tidak lancar
Sofyan Syafri (2007: 288)
Profitabilitas Menunjukan kemampuan perusaha- Profitabilitas= Laba se- Rasio
an untuk menghasilkan laba selama telah pajak / total aktiva
periode tertentu. Dapat diukur x 100%
dengan kesuksesan perusahaan dan Bambang R. (2001:
kemampuan menggunakan aktiva 336)
Husnan (2006: 74)

Populasi dan Sampel laporan laba rugi, laporan perubahan modal


pada PT. Fika Abadi Mandiri 2009 s.d 2013
Populasi, “Populasi adalah wilayah gene-
ralisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang Sampel, Bila jumlah populasi besar dan
mempunyai kualitas dan karakteristik ter- tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap
tentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di- seluruh anggota populasi maka dapat meng-
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan- gunakan sampel yang diambil dari populasi
nya” Pengertian populasi menurut Sugiyono tersebut. “Sampel adalah bagian dari jumlah
(2010; 80). Berdasarkan penjelasan tersebut dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
dapat disimpulkan bahwa populasi adalah tersebut”. Sugiyono (2010; 81).
objek atau subjek yang memiliki karak-
teristik tertentu yang telah ditetapkan untuk
Teknik Pengumpulan Data
diteliti dan dipelajari untuk kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan
Studi Kepustakaan (Library Research),
dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan
Penelitian ini dilakukan untuk menghimpun
tahunan yang terdiri atas laporan neraca, teori-teori, pendapat yang dikemukakan oleh

157
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

para ahli yang diperoleh dari buku-buku nifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2-
kepustakaan serta literatur lainnya yang di- tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya
jadikan sebagai landasan teoritis dalam variabel residual berdistribusi normal
rangka melakukan pembahasan. Situmorang, (2010;151).

Field Research ( Penelitian Lapangan), Uji Heteroskedastisitas, Adanya varians


Yaitu penelitian yang langsung dilaksanakan variabel independen adalah konstan untuk
pada perusahaan atau lembaga yang menjadi setiap nilai tertentu variabel independen
objek penelitian untuk mendapatkan data – (Homokedastisitas). Model regresi yang
data primer atau data yang sebenarnya serta baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
keterangan – keterangan yang penulis butuh- Heteroskedastisitas diuji dengan meng-
kan dengan cara : gunakan uji Glejser dengan pengambilan
keputusan jika variabel independen signifi-
Observasi, Teknik pengumpulan data yang kan secara statistik mempengaruhi variabel
dilaksanakan dengan melakukan penga- dependen, maka ada indikasi terjadinya
matan langsung. heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifi-
kannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat
Wawancara, Yaitu teknik pengumpulan disimpulkan model regresi tidak mengarah
data yang diperoleh dengan cara tanya jawab adanya heteroskedastisitas.
langsung antara penulis dengan pihak yang
memberikan informasi. Uji Multikolinearitas, Artinya variabel
Dokumentasi, Dokumentasi yakni pengum- independen yang satu dengan yang lain
pulan bukti-bukti dan dokumen-dokumen dalam model regresi berganda tidak saling
yang berkaitan dengan objek penelitian yang berhubungan secara sempurna. Untuk me-
diperlukan penulis. ngetahui ada tidaknya gejala multiko-
linearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerance dan VIF (Variance Inflation
Metode Analisis Factor) melalui program SPSS. Tolerance
mengukur variabilitas variabel terpilih yang
Analisis Kuantitatif. kuantitatif merupakan
tidak dijelaskan oleh variabel independen
penelitian yang menekankan pada analisis
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai
data numeric (angka) dan berguna untuk
adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF <
menjawab rumusan masalah kedua yaitu
5, maka tidak terjadi multikolinearitas
tentang hubungan antara variabel Indepen-
Situmorang, (2010; 153).
den dengan dependen.
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Sebelum melakukan analisis regresi, agar analisis statistik regresi linier berganda.
dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi Data-data yang ada kompleks dan tidak bisa
maka dilakukan pengujian asumsi klasik meng-gunakan linier sederhana, selain itu
yang harus dipenuhi, yaitu: variabel yang digunakan juga lebih dari dua
variabel. “Multiple regresi linier adalah per-
Uji Normalis, Tujuan uji normalitas adalah
samaan regresi linier dengan variable bebas
untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
lebih dari satu”. Menurut Andi Supangat,
data mengikuti atau mendekati distribusi
(2007; 336). Regresi linier berganda ini
normal. Uji normalitas dilakukan dengan
digunakan untuk memproyeksikan dan men-
menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smir-
cari pengaruh dan hubungan terhadap vari-
nov. Dengan menggunakan tingkat sig-
abel Y. Berdasarkan variabel X1 dan X2

158
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

pada objek penelitian, maka persamaan variabel Y dan hubungannya searah. Se-
regresi untuk dua prediktor sebagai berikut: dangkan harga r dikonsultasikan dengan
tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :
Y= a+b1X1+b2X2
Keterangan : Y = Profitabilitas, a = Kon- Tabel 4 Pedoman Interpretasi koefisien
stanta, b1b2 = Koefisien regresi berganda, X1 korelasi
= Variabel bebas X1 ( Biaya Operasional), Interval Koefisien Tingkat Hubungan
X2 = Variabel bebas X2 ( Modal Kerja). 0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
Analisis Korelasi, Analisis korelasi
0,40-0,599 Sedang
bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
0,60-0,799 Kuat
(hubungan) linier antara dua variabel.
0,80-1,000 Sangat kuat
Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan
Sumber : Sugiyono (2002:216)
fungsional. Dengan kata lain, analisis ko-
relasi tidak membedakan antara variabel
dependen dengan variabel independen.
Koefisien Determinasi, Analisis Koefisiensi
Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang
Determinasi (KD) digunakan untuk melihat
digunakan juga menunjukkan arah hubungan
seberapa besar variabel independen (X)
antara variabel dependen dengan variabel
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)
independen selain mengukur kekuatan aso-
yang dinyatakan dalam persentase. Be-
siasi (hubungan). (1) Koefisien korelasi
sarnya koefisien determinasi dihitung de-
antara Biaya Operasional (X1) dengan Pro-
ngan menggunakan rumus sebagai berikut:
fitabilitas (ROA) (Y). (2) Koefisien korelasi
antara Modal Kerja (X2) dengan Pro-
fitabilitas (ROA) (Y). (3) Koefisien korelasi Kd = (R)2 x 100%
antara Biaya Operasional (X1) dengan
Modal Kerja (X2). Setelah koefisien korelasi
KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y
antar variabel diketahui, selanjutnya dapat
dipergunakan oleh variabel X , R² = Kuadrat
diperoleh nilai korelasi parsial. Langkah-
koefisien korelasi, Untuk memudahkan
langkah perhitungan uji statistik dengan
pelaksanaan analisis data, maka penelitian
menggunakan analisis korelasi dapat di-
ini akan menggunakan program SPSS for
uraikan sebagai berikut:
Windows versi 16.0.
Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2
terhadap Y dapat dihitung. Koefisien ko- Uji Hipotesis
relasi parsial antara X2 terhadap Y, apabila Untuk mengetahui pengaruh Biaya Ope-
X1 dianggap konstan. Besarnya koefesien rasional dan modal kerja terhadap profi-
korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 : (1) Apabila (-) tabilitas maka dilakukan pengujian dengan
berarti terdapat hubungan negatif. (2) menggunakan .
Apabila (+) berarti terdapat hubungan
positif. Interprestasi dari nilai koefisien Uji Signifikan Simultan (Uji - F), Peng-
korelasi : (1) Kalau r = -1 atau mendekati -1, ujian ini dilakukan untuk melihat apakah
maka hubungan antara kedua variabel kuat semua variabel bebas yang dimasukkan
dan mempunyai hubungan yang berlawanan dalam model mempunyai pengaruh secara
(jika X naik maka Y turun atau sebaliknya). bersama-sama terhadap variabel terikat.
(2) Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka Kriteria pengujiannya adalah: (1) H0 : b1,
hubungan yang kuat antara variabel X dan b2, = 0, artinya secara serentak tidak ter-

159
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

dapat pengaruh yang positif dan signifikan Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Biaya Operasional PT. Fika Abadi Mandiri
(2) H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya secara dari setiap tahun cenderung mengalami pe-
serentak tidak terdapat pengaruh yang nurunan, maka dapat dilihat satu fenomena
positif dan signifikan dari variabel bebas pada tahun 2012 – 2013 biaya operasional
terhadap variabel terikat. Kriteria pengam- mengalami penurunan dari Rp.69.920 turun
bilan keputusannya adalah: (1) H0 diterima menjadi Rp. 52.556 , biaya operasional pada
jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% . (2) Ha tahun 2011 mengalami kenaikan yang tinggi
ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% disebabkan oleh naiknya beban angkutan,
beban perjalanan dinas dan penurunan
Uji Signifikan Parsial (Uji - t), Pengujian ini terendah pada tahun 2009 dan penyebab
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan biaya ope-rasional adalah
pengaruh suatu variabel independen secara pengefisienan pengeluaran seperti beban
parsial (individual) terhadap variasi variabel administrasi, beban peme-liharaan dan
dependen. kriteria pengujiannya adalah: (1) perbaikan. Menurut Alfa Firdaus pe-
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak ter- ningkatan biaya operasional terjadi sebagai
dapat pengaruh yang positif dan signifikan akibat peningkatan biaya material, tenaga
dari variabel independen terhadap variabel kerja, beban sewa, beban bank dan se-
dependen. (2) Ha : b1 ≠ 0, artinya secara bagainya. Penurunan biaya operasional me-
parsial terdapat pengaruh yang positif dan rupakan akibat dari aktifitas dan efesiensi.
signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen. Kriteria pengambilan Analisis Modal Kerja. Dari data yang
keputusan adalah: (1) H0 diterima jika terkumpul, diperoleh gambaran modal kerja
thitung < ttabel pada α = 5%. (2) Ha ditolak pada PT. Fika Abadi Mandiri sebagai
jika thitung > ttabel pada α = 5% berikut :
Tabel 6 Modal Kerja PT. Fika Abadi Man-
diri Periode Tahun 2009 – 2013
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahun Aktiva Utang Modal
Lancar Lancar Kerja
Analisis Kualitatif (Juta Rp.) (Juta Rp.) (Juta Rp.)
2009 1.670,668 1.252,822 417,846
Biaya Operasional PT. Fika Abadi 2010 2.120,668 1.602,822 517,846
Mandiri. Dari data yang terkumpul, diper- 2011 2.844,640 2.276,000 568,640
oleh gambaran biaya operasional pada PT. 2012 4.190,606 3.852,822 337,784
Fika Abadi Mandiri sebagai berikut : 2013 4.764,951 4.650,898 114,053
Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri
Tabel 5 Biaya Operasional PT. Fika Abadi
Mandiri Periode Tahun 2009 – 2013
Untuk mendapatkan nilai Modal Kerja dapat
Tahun Biaya Operasional
digunakan rumus. Modal kerja = Aktiva
(Juta Rp.)
lancar – Utang lancar Rincian perhitungan
2009 25,154 modal kerja sebagai berikut :
2010 54,619
2011 73,737
2012 69,920
2013 52,556
Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri

160
Tahun 2009 = 1.670,668 - 1.252,822 = 417,846
Tahun 2010 = 2.120,668 – 1.602,822 = 517,846
Tahun 2011 = 2.844,640 – 2.276,000 = 568,640
Tahun 2012 = 4.190,606 – 3.852,822 = 337,784
Tahun 2013 = 4.764,951 – 4.650,898 = 114,053

Berdasarkan Tabel 6 diatas maka dapat di- Tabel 7 Proftabilitas PT. Fika Abadi Man-
lihat Modal Kerja PT. Fika Abadi Mandiri diri Periode Tahun 2009 – 2013
dari setiap tahun cenderung mengalami Tahun Profitabilitas %
penurunan, maka dapat dilihat pada tahun 2009 4,090%
2012-2013 modal kerja mengalami pe- 2010 3,530%
nurunan dari Rp.337.784 turun menjadi Rp. 2011 3,470%
114.053, dari data diatas kenaikan modal 2012 0,510%
kerja yang ter-tinggi pada tahun 2011 dan 2013 0,230%
penurunan modal kerja yang terendah pada Sumber data : PT. Fika Abadi Mandiri
tahun 2013 hal itu disebabkan karena
penggunaan aktiva lancar dan kegiatan
usaha yang meningkat Untuk mendapatkan nilai Profitabilitas dapat
digunakan rumus
Analisis Profitabilitas. Berikut perkem-
bangan profitabilitas yang diperoleh PT. Profitabilitas (ROA) = Laba Bersih X 100
Fika Abadi Mandiri selama periode 2009 – Total Aktiva
2013 :
Rincian perhitungan profitabilitas sebagai
berikut :

68,847
Tahun 2009 = X 100 = 4,090%
1.682,040
75,382
Tahun 2010 = X 100 = 3,530%
2.136,862
99,274
Tahun 2011 = X 100 = 3,470%
2.864,030
21,463
Tahun 2012 = X 100 = 0,510%
4.206,236
11,005
Tahun 2013 = X 100 = 0,23%
4.777,676

161
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

Profitabilitas yang diperoleh PT. Fika Abadi ganda, ada beberapa asumsi yang harus ter-
Mandiri terus menurun dari tahun 2009 penuhi agar kesimpulan dari regressi ter-
hingga tahun 2013. Penurunan profitabilitas sebut tidak bias, diantaranya adalah uji
paling besar terjadi pada tahun 2013, normalitas, uji multikolinieritas (untuk reg-
disebbakan adanya pembelian investasi yang ressi linear berganda), uji heteroskedastisitas
cukup banyak. dan uji autokorelasi (untuk data yang ber-
bentuk deret waktu). Pada pene-litian ini
Analisis Kuantitatif. Setelah diuraikan keempat asumsi yang disebutkan diatas te-
gambaran data variabel penelitian, se- rsebut diuji karena variabel bebas yang di-
lanjutnya untuk menguji pengaruh biaya gunakan pada penelitian ini lebih dari satu
operasional dan modal kerja terhadap (berganda) dan data yang dikumpulkan me-
profitabilitas baik secara simultan maupun ngandung unsur deret waktu (5 tahun
parsial, digunakan analisis regresi berganda. pengamatan).
Pengujian akan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut; Pengujian uji asumsi klasik, Uji Normalitas, Asumsi normalitas merupa-
analisis regresi linier, koe-fisien korelasi kan persyaratan yang sangat penting pada
parsial, koefisien determinasi serta peng- pengujian kebermaknaan (signifikansi) koe-
ujian hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan fisien regressi, apabila model regressi tidak
dengan bantuan software SPSS. 16. dan berdistribusi normal maka kesimpulan dari
untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut uji F dan uji t masih meragukan, karena
ini. statistik uji F dan uji t pada analisis regressi
diturunkan dari distribusi normal. Pada
penelitian ini digunakan uji satu sampel
Pengujian Asumsi Klasik
Kolmogorov-Smirnov untuk menguji nor-
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis malitas model regressi
menggunakan analisis regressi linier ber-

Tabel 8 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 5
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .70710678
Most Extreme Absolute .223
Differences Positive .160
Negative -.223
Kolmogorov-Smirnov Z .499
Asymp. Sig. (2-tailed) .964
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
Sumber : data diolah SPSS 2014

162
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

Berdasarkan Tabel 8 diatas dapat diambil nilai probabilitas pada uji Kolmogorov-
kesimpulan bahwa kurva nilai residual Smirnov masih lebih besar dari tingkat ke-
terstandarisasi memiliki sebaran data normal keliruan 5% (0.05), maka disimpulkan bah-
jika: Nilai Kolmogorv-Smirnov Z < Ztabel; wa model regressi berdistribusi normal.
atau Nilai Asymp.Sig (2-tailed) > α. nilai Secara visual gambar grafik normal pro-
pro-babilitas (sig.) yang diperoleh dari uji bability plot dapat dilihat pada gambar 2
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,964 Karena berikut :

Gambar 2.Probability Plot

Gambar diatas mempertegas bahwa model Tabel 9 Hasil Pengujian Asumsi Multiko-
regressi yang diperoleh berdisitribusi nor- linieritas
mal, dimana sebaran data berada disekitar Collinearity
garis diagonal. Statistics
Uji Multikolinearitas, Jika Terdapat gejala Model Tolerance VIF
multikolinearitas maka variabel bebasnya 1 Biaya operasional .970 1.031
menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya Modal kerja .970 1.031
menjadi sangat besar dan biasanya ditandai a. Dependent Variable: Profitabilitas
dengan nilai koefisien determinasi yang Sumber: data diolah SPSS 2014
sangat besar tetapi pada pengujian parsial
koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau
ada sangat sedikit sekali koefisien regresi Berdasarkan nilai VIF yang diperoleh se-
yang signifikan. penelitian ini digunakan perti terlihat pada tabel 4.5 diatas menunjuk-
nilai variance inflation factors (VIF) sebagai kan tidak ada korelasi yang cukup kuat
indikator ada tidaknya multikolinieritas di- antara sesama variabel bebas, dimana nilai
antara variabel bebas. VIF dari kedua variabel bebas lebih kecil
dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat
Caranya adalah dengan melihat nilai masing multikolinieritas diantara kedua variabel
– masing variabel bebas terhadap variabel bebas.
terkaitnya. Menurut Algifari (2000) jika
nilai VIF kurang dari 10, itu menunjukan Uji Asumsi Heteroskedastisitas, Heteros-
model tidak terdapat gejala multiko- kedastisitas merupakan indikasi varian antar
linearitas, artinya tidak terdapat hubungan residual tidak homogen yang mengakibatkan
antar variabel bebas.

163
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

nilai taksiran yang diperoleh tidak efisien. Apabila koefisien korelasi dari masing-
Untuk menguji homogenitas varian dari masing variabel independen ada yang sig-
residual digunakan uji rank Spearman, yaitu nifikan pada tingkat kekeliruan 5%, me-
dengan mengkorelasikan variabel bebas ngindikasikan adanya heteroskedastisita.
terhadap nilai absolut dari residual(error).

Tabel 10 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas


Unstandardiz
Biaya operasional Modal kerja ed Residual
Spearman's Biaya operasional Correlation
1.000 .500 .300
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .391 .624
N 5 5 5
Modal kerja Correlation
.500 1.000 .400
Coefficient
Sig. (2-tailed) .391 . .505
N 5 5 5
Unstandardized Correlation
.300 .400 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .624 .505 .
N 5 5 5
Sumber : data diolah 2014

Berdasarkan Tabel 10 dijelaskan bahwa nilai resi atau dengan kata lain error dari
Unstan-dardized Residual berada pada sig observasi tahun berjalan dipengaruhi oleh
(0,624) dan 0,505) kedua nilai tersebut lebih error dari observasi tahun sebelumnya. Pada
besar dari 0,05 maka ditarik kesimpulam pengujian autokorelasi digunakan uji Dur-
bahwa model tidak mengalami masalah bin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas. autokorelasi pada model regressi dan berikut
nilai Durbin-Watson yang diperoleh melalui
Uji Autokorelasi, Autokorelasi didefinisikan hasil estimasi model regressi.
sebagai korelasi antar observasi yang diukur
berdasarkan deret waktu dalam model reg-

Tabel 11 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .977 .954 .907 .559985 3.246
a. Predictors: (Constant), Modalkerja, Biayaoperasional
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : data diolah 2014

164
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

Berdasarkan Tabel 11 bahwa model di- pengaruh biaya operasional dan modal kerja
nyataka tidak terjadi gejala autokorelaasi , terhadap profitabilitas.
jika nilai Durbin-watson > 0,05 maka
dipastikan bahwa model tersebut tidak Analisis Regresi Linier Berganda
mengalami gejala autokorelasi. Dari tabel
Analisis regresi berganda digunakan untuk
4.7 dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi
menguji pengaruh variabel independen yaitu
autokorelasi dalam data penelitian dikarena-
biaya operasional dan modal kerja terhadap
kan nilai Durbin – Watson 3,246 masih
profitabilitas. Estimasi model regresi linier
lebih besar dari 0,005. Setelah keempat
berganda ini menggunakan software SPSS.
asumsi regressi diuji dan terpenuhi, selanjut-
16 dan hasil output sebagai berikut:
nya dilakukan pengujian hipotesis, yaitu

Tabel 12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.537 .972 1.582 .254
Biaya -.052 .015 -.538 -3.481 .074
operasional
Modal kerja .009 .002 .913 5.914 .027
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : data diolah 2014

Dari Tabel 12 diatas dibentuk persamaan akan meningkatkan profitabilitas sebesar 9


regresi linier sebagai berikut : Y=1,537- ribu rupiah dengan asumsi biaya operasional
0,52X1+0,009X2. Dimana: Y= Profitabilitas, tidak berubah.
X1= Biaya Ope-rasional, X2= Modal Kerja.
Koofisien yang terdapat pada persamaan Analisis Korelasi Parsial. Korelasi parsial
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) digunakan untuk mengetahui kekuatan
Konstanta sebesar 1,537 juta rupiah me- hubungan masing-masing variabel inde-
nunjukan nilai rata-rata profitabilitas pada penden (biaya operasional dan modal kerja)
PT. Fika Abadi Mandiri selama periode dengan profitabilitas. Melalui korelasi
2009-2013 jika biaya operasional dan modal parsial akan dicari pengaruh ma-sing-masing
kerja sama dengan nol. (1) Biaya ope- variabel independen terhadap profitabilitas
rasional memiliki koefisien bertanda negatif ketika variabel independen lainnya dianggap
sebesar 0,052, artinya setiap peningkatan konstan. Korelasi Biaya Operasional dengan
biaya operasional sebesar 1 juta rupiah Profitabilitas ketika Modal Kerja tidak
diprediksi akan menurunkan profitablitas berubah. Koefisien korelasi antara biaya
sebesar 52 ribu rupiah, dengan asumsi operasional dengan profitabilitas ketika
modal kerja tidak berubah. (2) Modal kerja modal kerja tidak berubah dapat dilihat pada
memiliki koefisien bertanda positif sebesar tabel berikut:
0,009 juta rupiah artinya setiap peningkatan
modal kerja sebesar 1 juta rupiah diprediksi

165
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

Tabel 13 Koefisien Korelasi Parsial Biaya Operasional dengan Profitabilitas


Correlations
Control Variables Profitabilitas Biaya operasional
Modal kerja Profitabilitas Correlation 1.000 -.926
Significance (2-tailed) . .074
Df 0 2
Biayao perasional Correlation -.926 1.000
Significance (2-tailed) .074 .
Df 2 0
Sumber : data diolah SPSS 2014

Berdasarkan Tabel 13 diatas Hubungan an- Kemudian besar pengaruh biaya operasional
tara biaya operasional denga profitabilitas terhadap profitabilitas per-usahaan ketika
ketika modal kerja tidak berubah adalah modal kerja perusahaan tetap adalah (-
sebesar 0,926 dengan arah negatif. Artinya 0,926)2 x 100% = 85,75%.
hubungan biaya operasional dengan pro-
fitabilitas termasuk cukup kuat/ cukup erat Korelasi Modal Kerja dengan Profitabilitas
ketika modal kerja tidak meng-alami pe- ketika Biaya Operasional tidak berubah.
rubahan. Tanda negatif meng-gambarkan Koefisien korelasi antara modal kerja
bahwa ketika biaya operasional meningkat, dengan profitabilitas ketika biaya ope-
sementara modal kerja tidak berubah maka rasional tidak berubah dapat dilihat pada
profitabilitas perusahaan akan menurun. tabel berikut.

Tabel 14 Koefisien Korelasi Parsial Modal Kerja dengan Profitabilitas


Correlations
Control Variables Profitabilitas Modal kerja
Biaya operasional Profitabilitas Correlation 1.000 .973
Significance (2-tailed) . .027
Df 0 2
Modal kerja Correlation .973 1.000
Significance (2-tailed) .027 .
Df 2 0
Sumber : data diolah SPSS 2014

Berdasarkan Tabel 14 hubungan antara mengalami perubahan. Kemudian besar


modal kerja dengan profitabilitas ketika pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas
biaya operasional tidak berubah adalah se- perusahaan ketika biaya operasional per-
besar 0,973 dengan arah positif. Artinya usahaan tetap adalah (0,973)2 x 100% =
hubungan modal kerja dengan profitabilitas 90,10%.
lemah/rendah ketika biaya operasional tidak

166
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

Koefisisen Korelasi Berganda, Korelasi bebas secara bersama-sama dengan variabel


ganda merupakan angka yang menunjukan profitabilitas. Hubungan korelasi secara
kekuatan hubungan antar kedua variabel simultan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15 Analisis Koefisien Korelasi berganda dan koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .977 .954 .907 .559985 3.246
a. Predictors: (Constant), Modal kerja, Biayaoperasional
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : data diolah SPSS 2014

Berdasarkan data Tabel 15 diatas dapat pengaruh biaya operasional, dan modal kerja
dilihat bahwa nilai koefisien korelasi ganda terhadap profitabilitas maka perlu dilakukan
adalah sebesar 0,977 (R) yang berada antara pengujian hipotesis secara simultan yang
0,80 - 1,00, artinya biaya operasional dan dapat dilihat dari tabel ANOVA hasil
modal kerja secara simultan memiliki pengolahan SPSS.16. Langkah-langkah
hubungan yang kuat dengan profitabilitas. pengujian hipotesis adalah Merumuskan
hipotesis statistik Ho:β1=β2=0 : Menunjukan
Koefisien Determinasi. Koefisien deter- Variabel biaya operasional dan modal kerja
minasi digunakan untuk melihat seberapa tidak berpengaruh secara simultan terhadap
besar variabel biaya operasional dan modal variabel profitabilitas pada PT. Fika Abadi
kerja secara bersama-sama berpengaruh Mandiri. Ha:β1≠β2≠0 : Menunjukan Variabel
terhadap profitabilitas. Untuk nilai koefisien biaya operasional dan modal kerja ber-
determinasi dapat dilihat pada tabel 4.11 pengaruh secara simultan terhadap variabel
tepatnya dilihat dari nilai R Square yaitu profitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri.
sebesar 0,954 atau 95,4%, artinya pengaruh
biaya operasional dan modal kerja secara Menentukan tingkat signifikansi, adalah
simultan terhadap profitabilitas sebesar sebesar α = 0,05 atau 5% dengan derajat
95,4% sedangkan sisanya yaitu 4,6%
kebebasan (k;n-k-l) df=2;2 . Pada tabel F
merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang untuk df1=2, df2=2, maka diperoleh nilai
tidak diteliti pada penelitian ini seperti Ftabel sebesar 19,000. Mencari Fhtiung dengan
persediaan barang dan dana pensiun. bantuan software v.16, diperoleh output
untuk mendapatkan nilai Fhitung sebagai
Pengujian Hipotesis Secara Simultan. berikut :
Selanjutnya untuk menguji apakah terdapat

167
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

Tabel 16 Anova untuk Uji Simultan (Uji F)


ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 12.926 2 6.463 20.610 .046a
Residual .627 2 .314
Total 13.553 4
a. Predictors: (Constant), Modal kerja, Biaya Operasional
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : data diolah SPSS 2014

Pada tabel 16 diatas, diperoleh nilai Fhitung Hal ini berarti perubahan baiaya operasional
sebesar 20,610, Menentukan kriteria peneri- dan modal kerja akan dapat mempengaruhi
maan atau penolakan hipotesis dengan mem- profitabilitas. Dengan pengarh signifikan
bandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ke- tersebut menunjukan bahwa hasil uji hipo-
tentuan: (1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho di- tesis variabel biaya operasional dan modal
tolak (signifikan). (2) Jika Fhitung < Ftabel, kerja secara simultan terhadap profitabilitas
maka Ho diterima (tidak signifikan). Hasil dalam penelitian ini dapat diberlakukan
yang diperoleh dari perbandingan Fhitung de- umum pada anggota populasi secara kese-
ngan Ftabel adalah Fhitung > Ftabel (20,610 > luruhan, Selanjutnya, informasi mengenai
19,000), maka pada tingkat kekeliruan 5% biaya operasional dan modal kerja yang
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti merupakan informasi fundamental per-
kedua variabel bebas, yaitu biaya ope- usahaan tersebut dapat digunakan secara
rasional dan modal kerja secara simultan bersama-sama oleh investor untuk mem-
berpengaruh signifikan terhadap profita- prediksi profitabilitas PT. Fika Abadi
bilitas. Selain itu peneliti juga melakukan Mandiri.
pengujian dengan cara melihat tingkat sig-
nifikan yang dapat dilihat pada tabel 17. Pengaruh biaya operasional dan modal kerja
Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai terhadap profitabilitas secara parsial Peng-
signifikan uji F sebesar 0,46, karena nilai ujian secara parsial dilakukan untuk menge-
signifikan lebih kecil dari 0,05 maka tahui pengaruh masing-masing variabel
keputusan yang diambil dengan tingkat independen terhadap variabel dependen.
signifikan adalah Ho ditolak dan kesim- Statistik uji yang digunakan pada pengujian
pulannya adalah terpengaruh yang signifikan parsial adalah uji t. Nilai tabel yang diguna-
secara simultan dari biaya opersional dan kan sebagai nilai kritis pada uji parsial (uji t)
modal kerja terhadap profitabilitas pada PT. sebesar 4,303 yang diperoleh dari tabel t
Fika Abadi Mandiri. Pengambilan keputusan pada α = 0.05 dan derajat bebas 2 untuk
hipotesis. Berdasarkan data tabel menun- pengujian dua pihak. Nilai statistik uji t
jukan bahwa biaya operasional dan modal yang digunakan pada pengujian secara
kerja secara simultan berpengaruh terhadap parsial dapat dilihat pada tabel berikut:
profitabilitas.

168
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

Tabel 17 Uji Parsial (Uji t)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.537 .972 1.582 .254
Biaya operasional -.052 .015 -.538 -3.481 .074
Modal kerja .009 .002 .913 5.914 .027
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : data diolah SPSS 2014

Berdasarkan Tabel 17 diatas selanjutnya Berdasarkan Tabel 17 diatas bahwa biaya


akan dibandingkan dengan nilai ttabel untuk operasional secara parsial berpengaruh ne-
menentukan apakah variabel yang sedang gatif secara signifikan terhadap variabel pro-
diuji berpengaruh signifikan atau tidak. fitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri.
Pengaruh Biaya Operasional Secara Parsial Dengan pengaruh yang signifikan tersebut
terhadap profitabilitas. Untuk menguji pe- menunjukan bahwa hasil uji hipotesis
ngaruh biaya operasional terhadap pro- variabel biaya operasional terhadap profita-
fitabilitas maka diperlukan pengujian secara bilitas dalam penelitian ini dapat digene-
parsial dengan langkah-langkah sebagai ralisasikan/berlaku umum pada anggota po-
berikut : pulasi secara keseluruhan. Eugene Brigham /
Joel F. Houston (2005; 97) menyatakan
Menentukan tingkat signifikansi adalah bahwa “Perusahaan dapat mempelajari ber-
sebesar α = 0,05 atau 5% dengan derajat bagai pos beban operasional untuk mencari
kebebasan (df=n-k-l) df:5-2-1 = 2, dimana jalan menurunkan biaya dalam rangka
nilai ttabel pengujian satu arah sebesar 2,920 meningkatkan rentabilitas perusahaan, pada
Mencari thitung Dengan bantuan software saat yang sama perusahaan dapat meng-
SPSS.16, seperti terliihat pada tabel 4.13 analisis pengaruh strategi pembiayaan al-
diperoleh thitung variabel biaya operasional ternatif menurunkan beban bunga dan resiko
sebesar -3,481 utang, tetapi tetap menggunakan reverage
untuk menaikan tingkat pengembalian atas
Menentukan daerah penerimaan atau equitas”.
penolakan hipotesis dengan membandingkan
thitung dengan ttabel dengan ketentuan : Jika Untuk menguji pengaruh modal kerja
thitung > ttabel, atau thitung <- ttabel maka H0 terhadap profiabilitas maka diperlukan peng-
ditolak (signifikan) , Jika -ttabel ≤ thitung ≤ ujian statistik secara parsial dengan langkah
ttabel, maka H0 diterima (tidak signifikan). - langkah yaitu: Merumuskan hipotesis sta-
Maka hasil yang diperoleh dari perban- tistik Hipotesis Kedua Ho:β1=0: Menunjukan
dingan thitung dengan ttabel adalah thitung < -ttabel bahwa Modal Kerja secara parsial tidak ber-
( - 3,481 < -2,920 ), sehingga pada tingkat pengaruh positif terhadap profitabilitas pada
kekeliruan 5% H0 ditolak dan Ha diterima PT. Fika Abadi Mandiri. Ha:β1≠0: Menunju-
yang berarti biaya operasional secara parsial kan bahwa Modal Kerja secara parsial ber-
berpengaruh negatif signifikan terhadap pengaruh positif terhadap profitabilitas pada
profitabilitas. PT. Fika Abadi Mandiri. Menentukan ting-
kat signi-fikan adalah sebesar α = 0,05 atau

169
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 5 No. 2 April 2015 : 150 -171

5% dengan derajat kebebasan (df=n-k-1) ujian menunjukan bahwa biaya operasional


df=5-2-1=6, dimana ttabel pengujian satu arah dan modal kerja berpengaruh signifikan
sebesar 2,920. Mencari nilai thitung Dengan terhadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi
bantuan software SPSS.16, seperti terlihat Mandiri. Secara Parsial biaya operasional
pada tabel 18 diperoleh nilai thitung variabel memberikan pengaruh sebesar 87,75% ter-
modal kerja sebesar 5,914. Ketentuanya : hadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi
Jika thitung > ttabel, atau thitung <- ttabel maka H0 Mandiri. Kemudian hasil pengujian me-
ditolak (signifikan) , Jika -ttabel ≤ thitung ≤ nunjukan bahwa biaya operasional secara
ttabel, maka H0 diterima (tidak signifikan). parsial memiliki pengaruh yang signifikan
Maka Hasil yang diperoleh dari perban- terhadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi
dingan thitung dengan ttabel adalah thitung > ttabel Mandiri. Kemudian secara parsial modal
(5,914 >2,920), sehingga tingkat kekeliruan kerja memberikan pengaruh sebesar 90,10%
5% Ho ditolak dan Ha diterima berarti modal terhadap profitabilitas pada PT. Fika Abadi
kerja secara parsial berpengaruh positif Mandiri dan secara parsial menunjukan
signifikan terhadap profitabilitas. pengaruh yang signifikan terhadap pro-
fitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri.
Menurut Sutrisno (2006:43) adalah dana
yang diperlukan oleh perusahaan untuk me-
menuhi kebutuhan operasional perusahaan DAFTAR PUSTAKA
sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pem-bayaran upah buruh, membayar hutang,
dan pembayaran lainnya. Apabila antara A. W. Taylor 2007. Manajemen Keuangan
pendapatan dan biaya tersebut diselisihkan, Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi
maka akan diperoleh profitabiltas. revisi, Yogyakarta: Penerbit CV.
Andi Supangat. 2007. Statistika dalam
Kajian Deskriftif, Inferensi dan
KESIMPULAN Nonparametrik. Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
bahasan mengenai pengaruh biaya ope- Ardiyos. 2001. Kamus Ekonomi. Cetakan
rasional dan modal kerja terhadap pro- Pertama, Jakarta: Citra Harta Prima
fitabilitas pada PT. Fika Abadi Mandiri, Ardiyos. 2005. Kamus Besar Akuntansi.
maka dapat disimpulkan bahwa Biaya Ope- Jakarta: Citra Harta Prima.
rasional yang dikeluarkan PT. Fika Abadi
Mandiri cenderung menurun selama periode Arifin, Johar, dan Fakhruddin M. 1999.
tahun 2009 hingga tahun 2013. Biaya Kamus Istilah Pasar Modal,
Operasional yang ada pada PT. Fika Abadi Akuntansi, Keuangan, dan
Mandiri meliputi biaya tenaga kerja lang- Perbankan. Edisi Pertama. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
sung dan tak langsung, biaya transpor-tasi,
biaya administrasi tender , biaya dinas, biaya Agus harjito martono, S.U, 2002. Manaje-
pelatihan. Modal kerja pada Tahun 2009 men Keuangan. Edisi Pertama.
hingga tahun 2013 dan meng-alami pe- Cetakan Ke dua. Yogyakarta:
nurunan setiap tahunnya Secara bersama – Ekonisia
sama (simultan) biaya ope-rasional dan Agus Sartono, 2002. Manajemen Keuang-
modal kerja memberikan pengaruh sebesar an; Aplikasi Dan Teori. Yogya-
95,4% terhadap profita-bilitas. Hasil peng- karta: BPFE

170
Pengaruh Biaya Operasional................(Ardansyah – Rina Oktavia)

Algifari. 2000.Analisis Regresi, Teori, Marihot Manullang, Dearlina Sinaga. 2005.


Kasus & Solusi. Yogyakarta: BPFE Pengantar Manajemen Keuangan.
UGM Yogyakarta: ANDI.
Bambang, Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. edisi
Pembelanjaan Perusahaan. Edi-si 3, Jakarta: Salemba Empat.
Keempat, Cetakan Ketujuh, Mulyadi, 2009. Akuntansi Biaya, Cetakan
Yogyakarta: BPFE Ketujuh, Jakarta: Penerbit Institut
Bustami Bastian.& Nurlela. 2007. Akun- Bankir Indonesia.
tansi Biaya. Yogyakarta; Graha Mamduh. M. Hanafi dan Abdul Halim, 2002.
Ilmu Analisis Laporan keuangan,
Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Yogyakarta: UPP AMK YKPN
Manajemen. Jakarta; Penerbit S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Ke-
Salemba Empat uangan. Edisi Ke-4, Yogyakarta:
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Liberty
Dasar-Dasar Manajemen Keuang- Situmorang, Et. al. 2010. Analisis Data
an. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP Penelitian Menggunakan Program
STIM YKPN SPSS, Terbitan Pertama. Medan:
Jopie, Jusuf. 2006. Analisis Kredit untuk USU Press.
Account Officer. Jakarta: PT. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuan-
Gramedia Pustaka Utama. titatif, Kualitatif, dan R&D.
Jopie Jusuf, 2008. Analisis Kredit untuk Bandung : Alfabeta.
Account Officer. cetakan ketujuh, Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan.
Jakarta: penerbit Ikrar Mandiri Yogyakarta: Ekonesia
abadi.
Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuang-
Kieso D.G. Weygandt. J.J. and Warfield , an. Pustaka: Bandung.
T.D. 2008. Intermedia Accounting.
Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis Kritis
Twelfth Edition. Jakarta: Erlangga
Atas Laporan Keuangan, Jakarta:
Kuswandi. 2005. Meningktakan Laba PT Grafindo Persada.
Melalui Pendekatan Akuntansi
Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akun-
Keuangan dengan Akuntansi Biaya.
tansi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Jakarta: PT. Elex Media
Persada.
Kompputindo
Temi Apriani. 2007. Pengaruh Investasi
Lukman Syamsudin.2004. Manajemen Ke-
Aktiva Tetap dan Modal Kerja
uangan Perusahaan (Konsep Apli-
Terhadap Profitabilitas. FE,
kasi Dalam Perencanaan, Pe-
Widyatama, 79.
ngawasan, dan Pengambilan Ke-
putusan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.

171
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

UMUM Daftar Pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama akhir.


Artikel berupa kajian bidang Manajemen dan Bisnis baik artikel Jika nama lebih dari satu kata maka diawali dengan nama akhir
hasil penelitian maupun artikel konseptual yang belum pernah koma diikuti nama awal. Contoh penulisan daftara pustaka:
dipublikasikan atau tidak sedang dikirim ke jurnal lain. Naskah Artikel dalam Buku:
dikirim sebanyak dua eksemplar dan file naskah dalam DVD Hasibuan, Malayu . 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia.
dengan microsoft office word 93-2007 disertai biodata penulis Jakarta: CV Haji Masagung
dalam lembar terpisah. Kepastian pemuatan akan diberitahu secara Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel:
tertulis. Noviyani, Putri. 2002. Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan ter-
SISTEMATIKA PENULISAN hadap Pengetahuan Auditor tentang Kekeliruan. Simposium
Nasional Akuntasi 5 (hlm.76-92). Semarang: IAI.
Artikel hasil penelitian terdiri atas: judul, nama dan alamat
lembaga penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode Artikel dalam Jurnal:
penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Wijayanto, Bayu. 2003. Efek Gangguan Permintaan dan Pena-
Artikel konseptual terdiri atas: judul, nama dan alamat lembaga waan terhadap Fluktuasi Inflasi di Indonesia. Jurnal Eko-
penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan nomi dan Bisnis. Vol.9 No.2 (September), hlm. 169-181.
dan daftar pustaka. Artikel dalam Majalah atau Koran:
Judul tidak boleh melebihi 14 kata (bahasa Indonesia) dan 12 kata Oktavia,Tiur S dan Santi,Joice T. 3 Juli, 2007. Bisnis Perbankan:
(bahasa Inggris). Masyarakat Perlu Melek Investasi. Kompas, hlm. 21.
Nama Penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademik disertai nama Atikel dalam Majalah/Koran Tanpa Penulis:
institusi tempat bekerja dan alamatnya. Lampung Post. 2007, 29 September. Akses Modal Terbatas,
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris (cetak miring) UKM Gulung Tikar. hlm. 21.
kurang lebih 200 kata dalam satu paragraf yang berisi masalah dan Dokumen Tanpa Pengarang dan Lembaga:
permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang
kesimpulan. Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta:PT Armas Duta.
Kata Kunci mencerminkan konsep pokok artikel, jumlah antara 3- Dokumen atas Nama Lembaga:
6 kata dalam bahasa Inggris. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan
Pendahuluan artikel hasil penelitian berisi: latar belakang, Publik. Jakarta: Salemba Empat.
masalah, permasalahan, tujuan, kajian teoritis/kerangka pemikiran
Karya Terjemahan:
dan hipotesis. Artikel konseptual berisi: hal menarik yang menjadi
Porter, Michael E. 1993. Teknik Menganalisis Industri dan Ber-
acuan (konteks) permasalahan, diakhiri rumusan singkat hal pokok
saing. Terjemahan oleh Agus Maulana. Jakarta: Erlangga.
yang akan di bahas dan tujuan pembahasan.
Metode Penelitian berisi: desain penelitian, sasaran penelitian Skripsi, Tesis atau Disertasi:
(populasi, sampel dan teknik sampling), sumber data, teknik Alghifari, Abizar. 2008. Analisis Kualitas Produk terhadap Ke-
pengumpulan data dan metode dan teknik analisis yang ditulis puasan Konsumen CV.Retina Printing di Bandar Lampung.
dengan format esei . Skripsi tidak diterbitkan. Bandar Lampung: FE-UBL.
Hasil dan Pembahasan artikel hasil penelitian berisi: jawaban Makalah Seminar, Penataran, atau Lokakarya:
pertanyaan penelitian, proses mendapatkan, menginterpretasikan Kadir, Samsir. 1996. Mentalitas dan Etos Kerja. Paper Seminar
temuan, mengaitkan temuan dengan pengetahuan, memunculkan Nasional Strategi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
serta memodifikasi teori. Artikel konseptual berisi: kupasan, Manusia. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,16-17 Juni.
analisis, argumentasi, komparasi, keputusan serta pendirian atau Internet Karya Individual:
sikap penulis tentang masalah yang dibahas. Purwanto, Andi T. 2004. Manajemen Lingkungan: Dulu,
Kesimpulan artikel hasil penelitian berisi: ringkasan dan pengem- Sekarang, dan Masa Depan. (Online), (hhtp://andietri.
bangan pokok-pokok pikiran berdasar temuan, pengembangan teori tripod.com/index.htm, diakses 14 Februari 2007).
dan penelitian lanjutan. Artikel konseptual berisi: penegasan atas Internet Artikel dari Jurnal
masalah yang telah dibahas sebelumnya dan beberapa alternatif Kumaidi. 1998. Pengukuran Awal Belajar dan Pengem-
penyelesaian. bangan Tes. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 5 No.4. (Online),
Daftar Pustaka. Semua rujukan dimuat dalam daftar pustaka dan (http// www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).
ditempatkan pada halaman terakhir menyatu dengan tubuh artikel.
Penyajian Tabel
FORMAT PENULISAN Nomor tabel menggunakan angka arab, Nomor dan judul tabel
Artikel diketik pada kertas A4 dengan spasi tunggal (1 spasi), tipe ditempatkan diatas tabel dari tepi kiri tidak diakhiri titik. Judul
huruf times new roman 12, margin tepi atas kertas 1,4”, tepi bawah lebih dari satu baris diberi jarak satu spasi. Tabel tidak menggu-
1,2”, tepi kiri 1”, dan tepi kanan 1”, panjang artikel 15-25 halaman, nakan garis vertikal. Teks sebelum dan sesudah tabel diberi jarak
ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan 2 sd 3 spasi. Jika lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel
benar serta disajikan secara naratif dan tidak bersifat numerik. diulang pada halaman berikutnya.
Judul artikel ditulis dengan huruf times new roman 14 dengan Penyajian Gambar
huruf kapital, bold, diletakkan di tengah. Judul bab, huruf kapital Nomor gambar menggunakan angka arab. Nomor dan Judul
ukuran 12, bold, diletakkan di tengah. Sub judul, huruf besar ditempatkan dibawah gambar secara senter. Sumber kutipan ditu-
skecil, bold, diletakkan di tepi kiri. Sub–sub judul dengan huruf lis di dalam kurung diletakan di bawah gambar. Teks sebelum
besar kecil cetak miring, bold, diletakkan di tepi kiri. dan sesudah gambar diberi jarak 2 sd 3 spasi.

Anda mungkin juga menyukai