Anda di halaman 1dari 26

ISSN: 2087-0701

Vol. 6 No. 2 April 2016

Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Habiburrahman


Kota Bandar Lampung Rahmah Imani

Peran Experiental Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Andala R.P. Barusman


Pada Wisata Kuliner Fina Di Bandar Lampung Nopita Sari

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Farida Efriyanti


Penjualan Pada PT. Sangga Buana Seputih Banyak Olivia Wijaya
Lampung Tengah

Analisis Pengaruh Harga Jual dan Biaya Promosi Terhadap Hepiana Patmarina
Nilai Penjualan Motor Yamaha Mio M3 Pada PT. Langgeng M. Faqih Wiratama
Prima Mandiri Di Bandar Lampung

Analisis Studi Kelayakan Rencana Usaha Kuliner Rumah Sapmaya Wulan


Makan Nusantaraku Di Lampung Tengah. Brian

Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Moh. Oktavianur


Kinerja Karyawan Pada CV. Mateng Sari Makmur Di Bandar Oky Alvian Prima Putra
Lampung

JURMABIS Vol. 6 No. 2 Hlm. 120-234 Bandar Lampung ISSN


April 2016 2087-0701
ISSN : 2087-0701

Vol. 6 No. 2 April 2016

Pembina
Dr. Ir. Hi. M.Yusuf Sulfarano Barusman, M.B.A.
Dr. Andala Rama Putra Barusman, S.E., M.A.Ec.
Penanggung Jawab
Dr. Iskandar A.A. S.E., M.M
Ketua Penyunting
Sapmaya Wulan, S.E., M.S.
Penyunting Ahli
Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.S. (Fakultas Ekonomi UNILA)
Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M. (STIE IPWIJA)
Dr. Hanes Riady, M.M., M.B.A. ( IBII Jakarta)
Dr. Nur’aeni, M.M. (Fakultas Ekonomi USBRJ)

Penyunting Pelaksana
Ardansyah, S.E., M.M.
Tata Usaha
Hepiana Patmarina, S.E., M.M.

Penerbit
Universitas Bandar Lampung
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Jurnal Manajemen dan Bisnis terbit 2 kali setahun pada bulan Oktober dan April
Artikel jurnal merupakan artikel hasil penelitian (empiris) dan artikel konseptual yang
mencakup kajian bidang Manajemen dan Bisnis.
Alamat Redaksi
Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Kampus A Jln. Z. A. Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142
Telp: 0721-701979 Fax: 0721-701467 Hp: 0811798834 Email: sapmaya.wulan@ubl.ac.id
ISSN : 2087-0701

Vol. 6 No. 2 April 2016


DAFTAR ISI
Analisis Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandar 120-134
Lampung
Habiburrahman
Rahmah Imani

Peran Experiental Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Wisata 135-154


Kuliner Fina Di Bandar Lampung
Andala R.P. Barusman
Nopita Sari

Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada 155-175


PT. Sangga Buana Seputih Banyak Lampung Tengah
Farida Efriyanti
Olivia Wijaya

Analisis Pengaruh Harga Jual Dan Biaya Promosi Terhadap Nilai Penjualan 176 -191
Motor Yamaha Mio M3 Pada PT Langgeng Prima Mandiri Di Bandar Lampung
Hepiana Patmarina
M. Faqih Wiratama

Analisis Studi Kelayakan Rencana Usaha Kuliner Rumah Makan Nusantaraku 192-215
Di Lampung Tengah
Sapmaya Wulan
Brian

Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan 216- 234
Karyawan Pada CV. Mateng Sari Makmur Di Bandar Lampung
Moh. Oktavianur
Oky Alvian Prima Putra
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN


VOLUME PENJUALAN PADA PT. SANGGA BUANA SEPUTIH
BANYAK LAMPUNG TENGAH

ANALYSIS OF MARKETING STRATEGY TO INCREASE SALES


VOLUME IN. BUANA WHITE AS LOT CENTRAL LAMPUNG

Farida Efriyanti
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Jl. ZA. Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142
Tel.0721701979 Fax. 0721-701463 Hp.0821-8675-1232,email: farida.efriyanti@ubl.ac.id

Olivia Wijaya
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung

ABSTRACT

Marketing activities are always associated with a marketing strategy to increase the volume
penjualanya. Just as in the natural PT. Sangga Buana is one company that is engaged in the
manufacture of starch (Tapioca flour). As a profit-oriented company, the company implement
company policy marketing mix includes product, price, promotion and distribution. PT.
Sangga Buana address in kampong sangga buana- SB 12 Seputih Banyak Lampung Tengah.
Tapioca flour company established on 25 July 1965. Problems faced by PT. Sangga Buana in
2012 – 2013 is PT. Sangga Buana increase in total sales of flour in 2012 – 2013, but the
monthly sales volume fluctuastes with percentage of sales in 2012 amounted to – 9.55% and
in 2013 the percentage increased to 19.52% (Table 1). Problems faced is “Whether the
marketing strategy undertaken by the company has the right to increase the sales of flour PT.
Sangga Buana Seputih Banyak Lampung Tengah?” Purpose of this thesis is to determine
marketing strategies undertaken by PT. Sangga Buana Seputih Banyak Lampung Tengah in
marketing products tapioca flour. Based on these problems, the hypothesis prposed that :”
Marketing Strategy PT. Sangga Buana not right. Analysis tools are used to analyze this
problem is a SWOT analysis and BCG matrix. Based on the discussion concluded that the
result of the SWOT strategy is SO strategy, WO strategy, ST strategy and WT strategy
combine to determine the internal and external factors, wich indicate that the PT. Sangga
Buana not apply with appropriate marketing strategies. BCG analysis matrix values obtained
in 2013 the market growth rate of 13%, while for the calculation of relative market share
obtained a value of 1.01. this shows that PT. Sangga Buana is in quadrant I is the area a
Question Mark. In this case means the BCG matrix PT. Sangga Buana has a market share of
relatively lower but have a high share of the growth rate. In general, the companies that are
in this section requires a large sum of money to be able to maintain its market share.in the
case a suitable strategy is horizontal integration, which means the marketing strategy to
increase sales and profits, by utilizing the economic benefits both in production and

155
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

marketing. Thus the hypothesis that the marketing strategy undertaken by PT. Sangga Buana
Seputih Banyak Lampung Tengah is not right to be accepted.
Key Word: BCG Matrix, SWOT Analysis, Increase Sales Volume

ABSTRAK

Kegiatan pemasaran selalu berkaitan dengan strategi pemasaran untuk meningkatkan volume
penjualanya. Seperti halnya yang di alami PT. Sangga Buana yang merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tepung tapioka. Sebagai perusahaan yang
berorientasi laba maka perusahaan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan bauran
pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi.PT. Sangga Buana yang
beralamat di kampung Sangga Buana – SB 12 Seputih Banyak Lampung Tengah. Perusahaan
tepung tapioka ini didirikan pada tanggal 25 Juli 1965. Masalah yang dihadapi oleh PT.
Sangga Buana pada tahun 2012 – 2013 adalah PT. Sangga Buana mengalami kenaikan total
penjualan tepung tapioka tahun 2012 ke 2013 namun setiap bulannya volume penjualan selalu
berfluktuasi dengan presentase penjualan tahun 2012 sebesar -9.55% dan pada tahun 2013
presentasenya meningkat menjadi 19.52%. Pemasalahan yang dihadapi adalah “Apakah
strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan sudah tepat dalam meningkatkan penjualan
tepung pada PT. Sangga Buana Seputih Banyak Lampung Tengah?” Tujuan penulisan skripsi
ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sangga Buana
Seputih Banyak Lampung Tengah dalam memasarkan produk tepung tapioka. Berdasarkan
permasalahan tersebut diatas, maka diajukan hipotesis yaitu : “Strategi Pemasaran yang
dilakukan oleh PT. Sangga Buana belum tepat”. Alat analisis yang digunakan untuk
menganalisis permasalahan yaitu analisis SWOT dan Matrik BCG.Berdasarkan hasil
pembahasan diperoleh kesimpulan hasil pengkombinasian strategi SWOT yaitu strategi SO,
strategi WO, strategi ST dan strategi WT untuk mengetahui faktor internal maupun faktor
eksternal perusahaan, yang menunjukan bahwa PT. Sangga Buana belum melaksanakan
strategi pemasaran dengan tepat. Analisis BCG diperoleh nilai tingkat pertumbuhan pasar
tahun 2013 sebesar 13% sedangkan untuk perhitungan pangsa pasar relatif diperoleh nilai
sebesar 1.01. Hal ini menunjukan bahwa PT. Sangga Buana berada pada kuadran I yaitu
daerah tanda Tanya (Question Mark) . Dalam matrik BCG hal ini berarti PT. Sangga Buana
memiliki pangsa pasar yang relatif lebih rendah tetapi memiliki tingkat pertumbuhan pangsa
pasar yang tinggi. Pada umumnya, perusahaan yang berada pada bagian ini memerlukan uang
yang besar untuk dapat mempertahankan pangsanya. Dalam hal ini strategi yang cocok adalah
integrasi horizontal yang artinya strategi pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan
penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan ekonomis baik dalam produksi
maupun pemasaran. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa strategi pemasaran
yang dilakukan oleh PT. Sangga Buana Seputih Banyak Lampung Tengah belum tepat untuk
diterima.

Kata Kunci :, Matrik BCG, Analisis SWOT, Meningkatkan Volume Penjualan

156
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

PENDAHULUAN harus direncanakan sebaik mungkin untuk


mengantisipasi datang nya pesaing lain.

Seiring dengan kemajuan jaman dan tepung Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok perusahaan ini bertujuan untuk meningkat-
dalam berbagai produk sandang maupun kan penjualan dari sebelumnya. Hal ini akan
papan. Oleh sebab itu, untuk mencapai tercapai bila perusahaan menetapkan usaha-
tujuan perusahaan yaitu mendapatkan ke- usaha yang paling baik agar dapat me-
untungan yang maksimal, maka perusahaan ngalahkan pesaing lainnya, karena dalam
harus mempunyai strategi pemasaran dalam dunia bisnis atau perdagangan , pemasaran
bersaing agar tidak kalah dengan perusahaan merupakan salah satu unsur pokok untuk
pesaing lainnya, tidak kalah dari segi harga meningkatkan penjualan. Berikut Tabel 1
maupun kualitas produk yang dihasilkannya. laporan Penjualan Sagu pada PT. Sangga
Perencanaan strategi pada setiap perusahaan Buana tahun 2012 dan 2013

Tabel 1. Laporan Penjualan Sagu pada PT. Sangga Buana Tahun 2012 dan 2013
Tahun 2012 Tahun 2013
Bulan Jumlah (Rp) Presentase Bulan Jumlah (Rp) Presentase
(%) (%)
Januari 4.004.025.000 - Januari 4.533.900.000 -
Februari 4.171.475.000 4.18 Februari 4.656.300.000 2.70
Maret 3.979.400.000 - 4.60 Maret 4.442.100.000 - 4.60
April 4.343.850.000 9.16 April 4.533.900.000 2.07
Mei 4.501.450.000 3.63 Mei 4.661.400.000 2.81
Juni 4.545.775.000 0.98 Juni 5.610.000.000 20.35
Juli 4.085.000.000 - 10.14 Juli 4.544.800.000 - 18.99
Agustus 4.105.000.000 0.49 Agustus 4.565.600.000 0.46
September 4.055.000.000 - 1.22 September 5.576.000.000 0.23
Oktober 4.225.000.000 4.19 Oktober 4.617.600.000 0.91
November 4.155.000.000 - 1.66 November 4.378.400.000 - 5.18
Desember 3.550.000.000 - 14.56 Desember 5.200.000.000 18.76
∑2012 49.720.975.000 -9.55 ∑2013 56.320.000.000 19.52
Sumber : PT. Sangga Buana 2014

Berdasarkan Tabel 1, terjadi kenaikan total 9.55% dan pada tahun 2013 presentasenya
penjualan tepung tapioka tahun 2012 ke meningkat menjadi 19.52%.
2013 namun setiap bulannya volume
penjualan selalu berfluktuasi dengan pre- Untuk mengetahui harga jual sagu pada PT
sentase penjualan tahun 2012 sebesar - Sangga Buana dan harga jual perusahaan
pesaing dapat dilihat pada Tabel 2

157
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Tabel 2. Perkembangan Harga Jual Tepung Tapioka per Kg PT Sangga Buana dan
Perkembangan Harga Jual Pesaing Tahun 2009 – 2013
Tahun/ Harga Jual Sagu Perkembangan Harga Jual Sagu Perkembangan
Semester Perusahaan per kg (%) Pesaing (%)
Sangga Buana
2009 I 4500 - 4550 -
II 4525 0.56 4600 1.10

2010 I 4600 1.66 4650 1.09


II 4650 1.09 4700 1.08
2011 I 4700 1.08 4800 2.13
II 4800 2.13 4825 0.52
2012 I 4925 2.60 4850 0.52
II 5000 1.52 4900 1.03
2013 I 5100 2 5050 3.06
II 5200 1.96 5100 0.99
Rata-rata 1.46 1.15
Sumber : PT Sangga Buana dan PT. Eka Inti Tapioka 2014

Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukan Berdasarkan uraian masalah diatas maka


bahwa pada tahun 2009 sampai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menge-
tahun 2011 harga jual yang ditetapkan per- tahui strategi pemasaran yang tepat untuk
usahaan lebih rendah dibandingkan dengan meningkatkan volume penjualan produk
harga jual perusahaan pesaing, namun pada tepung pada PT. Sangga Buana Seputih
tahun 2012 sampai dengan 2013 harga jual Banyak Lampung Tengah.
perusahaan lebih tinggi dari harga jual
perusahaan pesaing. Namun secara rata-rata Kerangka Pemikiran
perkembangannya lebih tinggi dari per-
usahaan pesaing sebesar 1.46%. Manajemen. Menurut Gatewood, Taylor,
dan Farrel (dalam Ruky, 2003; 3) “Mana-
Masalah dalam penelitian ini yaitu: PT. jemen adalah seperangkat kegiatan yang
Sangga Buana mengalami kenaikan total dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
penjualan tepung tapioka tahun 2012 ke organisasi secara efektif dan efisien dalam
2013 namun setiap bulannya volume pen- lingkungan yang berubah. Menurut Stoner
jualan selalu berfluktuasi dengan presentase (dalam Handoko T. Hani, 2003; 8) menyata-
penjualan tahun 2012 sebesar -9.55% dan kan bahwa: “Manajemen adalah proses
pada tahun 2013 presentasenya meningkat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
menjadi 19.52%. dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan peng-gunan sumber daya
Berdasarkan identifikasi masalah maka sumber daya organisasi lainnya agar men-
rumusan masalah nya adalah sebagai ber- capai tujuan organisasi yang ditetapkan”.
ikut: “Apakah strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan sudah tepat dalam Pemasaran. Menurut Kotler dan Keller
meningkatkan penjualan tepung pada PT. (2009; 5) “ Pemasaran adalah Proses
Sangga Buana Seputih Banyak Lampung perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
Tengah?” penetapan harga, promosi dan distribusi ide,

158
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

barang dan jasa untuk menciptakan nilai Volume Penjualan. Menurut Rangkuti
tukar yang memuaskan tujuan individu dan Freddy (2009; 207 ) bahwa “Volume pen-
organisasi”. Menurut Tjiptono (2002:7) jualan adalah pencapaian yang dinyatakan
memberikan definisi: “Pemasaran sebagai secara kuantitatif dari segi fisik atau volume
usaha me-nyediakan dan menyampaikan atau unit suatu produk.Volume penjualan
barang dan jasa yang tepat kepada orang- merupakan suatu yang menandakan naik
orang yang tepat pada tempat dan waktu turunnya penjualan dan dapat dinyatakan
serta harga yang tepat dengan promosi dan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter.
komunikasi yang tepat”.
Strategi Pemasaran. Menurut Tjiptono
Manajemen Pemasaran. Menurut Philip Fandy, (2009; 6) mengemukakan bahwa:
Kotler dan Kevin Lane Keller (2009; 5) “pengertian strategi pemasaran sebagai alat
Manajemen Pemasaran adalah sebagai seni fundamental yang direncanakan untuk men-
dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, capai tujuan perusahaan dengan mengem-
mempertahankan serta menumbuhkan pe- bangkan keunggulan bersaing yang ber-
langgan dengan menciptakan, meng- kesinambungan melalui pasar yang dimasuki
hantarkan, dan mengkomunikasikan nilai dan program pemasaran yang digunakan
pelanggan yang unggul. untuk melayani pasar sasaran tersebut”.

Bauran Pemasaran. Bauran pemasaran Macam-macam Strategi Pemasaran


merupakan inti dari pemasaran yang dimana
Pemimpin Pasar, Perusahaan disebut juga
dalam memasarkan produk dan produsen
sebagai pemimpin pasar (market leader )
sampai pada konsumen akhir. Menurut
adalah perusahaan yang memegang bagian
Philip Kotler (2009; 101) menyatakan
terbesar dalam pasar yang memiliki karak-
bahwa Bauran Pemasaran merupakan
teristik pangsa pasar 40% dan menjadi pusat
seperangkat alat pemasaran yang digunakan
orientasi pesaing untuk ditiru produknya.
perusahaan untuk terus menerus mencapai
Strategi-strategi yang diterapkan pemimpin
tujuan pemasarannya dipasar sasaran.
pasar adalah : (1) Memperluas pasar total
Berikut ini 4 (empat) variabel yang terdapat
dengan mencari pengguna produk baru atau
di dalam bauran pemasaran : Product
penggunaan yang lebih banyak oleh para
(Produk), Price (Harga), Promotion (Pro-
konsumen. (2) Melindungi pangsar pasar
mosi) dan Saluran Distribusi. Sedangkan
yang sudah ada, yaitu dengan mengem-
menurut Stanton, William J. (1993;
bangakan produk-produk baru dan mening-
7) bahwa pemasaran adalah ”suatu sistem
katkan layanan kepada konsumen lebih baik
total dari kegiatan bisnis yang dirancang
lagi. (3) Memperluas pangsa pasar, yaitu
untuk merencanakan, menentukan harga,
memperluas pangsa pasar ke pangsa pasar
mempromosikan dan mendistribusikan ba-
lainnya atau memasuki pasar-pasar baru
rang-barang yang dapat memuaskan ke-
yang belum pernah dikuasai.
inginan dan jasa baik kepada konsumen saat
ini maupun konsumen potensial”. Menurut Penantang Pasar, Penantang pasar adalah
Lupiyoadi (2006; 70) mengemukakan suatu perusahaan dalam yang sangat kuat,
bahwa: “Bauran pemasaran merupakan alat tetapi tidak memiliki posisi dominan yang
bagi pemasar yang terdiri atas berbagai mengikuti setiap strategi perusahaan yang
unsur suatu program pemasaran yang perlu mencoba untuk mendapatkan pangsa pasar.
dipertimbangkan agar implementasi strategi Perusahaan inilah yang dinamakan penan-
pemasaran dan positioning yang ditetapkan tang pasar atau “market challenger”.
dapat berjalan sukses”.

159
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Pasar Pengikut, Usaha merebut konsumen Kerangka Konseptual


milik para pemimpin pasar tidak pernah Cara yang dapat digunakan untuk meng-
dianggap mudah oleh mereka ini. Kelompok analisa keadaan dengan menggunakan
ini terdiri dari perusahaan yang mengambil strategi pemasaran, yaitu metode SWOT dan
sikap tidak menantang pemimpin pasar Matrick BCG. Metode SWOT yaitu metode
tetapi mereka puas dengan cara menyesuai- yang menganalisis tentang kekuatan
kan diri terhadap kondisi pasar yang ada. (Stregth), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunity), dan ancaman (Threat). Sed-
Metode analisis Boston Consulting Group angkan Analisis matrik BCG dilakukan
(BCG). merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui posisi PT. Sangga Buana
dalam menyusun suatu perencanaan unit dari segi tingkat pertumbuhan pasar dan
bisnis strategi dengan melakukan peng- pangsa pasar dibandingkan pesaingnya.
klasifikasian terhadap potensi keuntungan
perusahaan (Kotler, 2001).

PT. SANGGA BUANA

Analisis Pemasaran

Analisis SWOT Matrick BCG

Strength, Weakness, Posisi Perusahaan


Opportunity and Threat

Strategi Pemasaran yang dapat


dilakukan untuk meningkatan
Volume Penjualan

Gambar 1. Paradigma Penelitian

METODE PENELITIAN penelitian yang bertujuan untuk menemukan


suatu generalisasi (keumuman), menemukan
teori-teori baru atau hukum-hukum baru
Sifat dan Jenis Penelitian yang berlaku secara umum. (2) Penelitian
Sifat Penelitian, penelitian ini memiliki dua Terapan (Applied Research), Penelitan ter-
sifat penelitian yaitu: (1) Penelitian Dasar apan adalah penelitian yang bertujuan untuk
(Basic Research), Penelitian dasar adalah diarahkan penggunanya secara praktis dalam

160
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaku- ngamati langsung kegiatan perusahaan PT.
kan untuk memecahkan atau menjawab ma- Sangga Buana.
salah yang ada di dalam kehidupan manusia. Wawancara, adalah teknik pengumpulan
Jenis Penelitian, Penelitian ini meng- data yang dilakukan dengan cara ber-
gunakan dua jenis penelitian yaitu: (1) komunikasi langsung dengan pihak-pihak
Penelitian Kepustakaan (Library Research), yang terkait. Adapun pihak yang dimintai
Penelitian yang dilakukan dengan cara keterangannya dalam penelitian ini adalah
mencari dan mempelajari bahan-bahan yang bagian Marketing PT. Sangga Buana Se-
ada pada literatur-literatur ,catatan, karya putih Banyak Lampung Tengah, Lampung.
ilmiah, artikel dan sebagainya yang dijadi-
Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan
kan landasan dalam penelitian. (2) Penelitian data yang berupa informasi bahan-bahan
Lapangan (Field Research), Pengumpulan tertulis atau data-data yang tecatat pada PT.
data yang dilakukan dengan cara mengada- Sangga Buana Seputih Banyak Lampung
kan penelitian langsung pada perusahaan Tengah.
yang akan diteliti melalui media observasi,
wawancara dan pencatatan data.
Metode Analisis
Metode Penelitian. Metode yang diguna-
Matrick BCG (Boston Consulting Group).
kan dalam penelitian ini adalah meotde Matricks BCG digunakan untuk me-
deskriptif bertujuan untuk memberikan ngetahui posisi PT. Sangga Buana dari
sedikit definisi atau penjelasan mengenai pertumbuhan pasar. Jika posisi sudah
konsep atau pola yang digunakan dalam diketahui, maka akan ditentukan Strategi
melakukan penelitian ini. Sifat dari metode pemasaran apa yang dapat dilaukan oleh
ini adalah kreatif, fleksibel, terbuka dan perusahaan. Tahap analisis ini dilakukan
semua sumber yang didapat dianggap dengan mengumpulkan data, yaitu data
penting untuk meneliti penelitian ini. penjualan tahunan produk dan data pen-
jualan perusahaan pesaing yang digunakan
Teknik Pengumpulan Data untuk mengukur dan untuk mengetahui
Observasi, adalah teknik pengumpulan data tingkat pertumbuhan pasar dan tingkat
yang dilakukan dengan cara melakukan pangsa pasar relatifnya. Tingkat per-
pengamatan langsung pada objek penelitian. tumbuhan pasar (Market Growth Rate) bisa
Observasi dilakukan oleh peneliti yaitu me- dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Volume Penjualan Volume Penjulan


Tingkat Pertumbuhan
= Industri Tahun N − Industri Tahun N −1
Volume Penjulan x 100%
Pasar Tahun N
Industri Tahun N−1

Sedangkan pangas pasar relative (Relative menggunakan rumus Rangkuti, Freddy


Market Share) dapat dihitung dengan (2006; 37) sebagai berikut :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛


𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑁
𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟
=
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛𝑔
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑁

161
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Jika sudah diperoleh nilai dari tingkat pertumbuhan pasar juga tinggi.Bisnis atau
pertumbuhan pasar dan tingkat pangsa pasar produk ini sangat memerlukan investasi
relatif, maka dapat dilihat nilai tersebut yang besar untuk memperkuat kedudukan
berada pada kuadran berapa dan pada bagian atau posisi mereka. Namun pada akhirnya
diagram matriks BCG yang digunakan untuk pertumbuhannya akan melambat dan ber-
dapat menentukan strategi pemasaran yang ubah menjadi sapi perah (Cash Cows).
cocok untuk digunakan oleh perusahaan Kuadran III, daerah Sapi Perah (Cash
tersebut. Masing-masing dari empat daerah Cows), daerah ini memiliki pangsa pasar
Kuadran ini memiliki ciri-ciri sebagai yang relative tinggi namun pertumbuhannya
berikut: rendah. Investasi yang diperlukan tidak
Kuadran I, daerah Tanda Tanya (Question banyak untuk dapat mempertahankan pangsa
Marks), pada bagian ini pangsa pasar berada pasarnya. Menghasilkan kas yang berlebihan
pada posisi yang relative lebih rendah tetapi merupakan cirri khas dari Sapi Perah.
memiliki tingkat pertumbuhan pangsa pasar Kuadran IV, daerah Anjing (Dogs), pangsa
yang tinggi. Pada umumnya, perusahaan pasar dan pertumbuhan pasar didaerah ini
yang berada pada bagian ini memerlukan sama-sama rendah. Ketika perusahaan ber-
uang yang besar untuk dapat mempertahan- ada diposisi ini, mengurangi strategi me-
kan pangsanya. rupakan pilihan yang paling baik.
Kuadran II, daerah Bintang (Stars), bagian
ini memiliki pangsa pasar relative tinggi dan

Pangsa Pasar Relatif


High Low
20

QUESTION
STAR MARKS
MARKET
SEGMENT 10
GROWTH RATE
(Persen)
CASH COWS DOGS

4.0 x 1.5 x 0.1 x

Sumber: Rangkuti Freddy (2014; 89)

Gambar 2. Matrik Pertumbuhan Pasar (BCG)

Analisis SWOT kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.


Analisis yang didasarkan pada logika dapat
Analisis SWOT digunakan untuk merumus- memaksimalkan kekuatan (Strength) dan
kan strategi pemasaran berdasarkan pada peluang (Opportunities) namun pada saat

162
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

yang bersamaan juga dapat meminimalkan eksternal kedalam kategori-kategori yang


kelemahan (Weakness) dan ancaman diterima secara umum mengenai peluang
(Threats). Tahap analisis dilakukan dengan dan ancaman serta untuk mengukur seberapa
membuat matrik IFAS (Internal Strategy baik manajemen menanggapi faktor-faktor
Factors Analyis Summary) dan matrik EFAS tersebut.
(Eksternal Strategy Factors Analyis
Summary). Setelah diketahui nilai dari matrik IFAS dan
EFAS, maka tahapan selanjutnya yaitu
IFAS (Internal Strategy Factors Analyis melihat posisi perusahaan berdasarkan nilai
Summary), Analisis ini bertujuan untuk matrik IFAS dan EFAS. Dalam menganalisa
mengatur faktor-faktor strategis internal metode-metode strategi pemasaran sangat
kedalam kategori-kategori kekuatan dan diperlukan pesaing sebagai pembanding.
kelemahan serta mengukur seberapa baik Dalam menganalisis metode-metode strategi
manajemen merespon faktor-faktor tersebut. pemasaran diperlukan pesaing sebagai
pembanding. Dalam hal ini yang menjadi
EFAS (Eksternal Strategy Factors Analyis pesaing PT. Sangga Buana adalah PT. Eka
Summary), Analisis ini bertujuan untuk Inti Tapioka.
mengorganisir faktor-faktor strategis

Tabel 3. Matrik Swot


SW STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
OT Faktor-faktor kelemahan internal Faktor-faktor kekuatan
internal
OPPORTUNITIES Strategi SO Strategi WO
(O) Menciptakan strategi-strategi yang Menciptakan strategi-strategi
Faktor peluang menggunakan kekuatan untuk yang meminimalkan
eksternal perusahaan memanfaatkan peluang yang ada kelemahan untuk
pada perusahaan. memanfaatkan peluang.
THREAT (T) Strategi ST Strategi WT
Faktor ancaman Menciptakan strategi menggunakan Menciptakan strategi yang
eksternal perusahan kekuatan perusahaan untuk meminimalkan kelemahan
mengatasi ancaman dari luar untuk menghindari ancaman
(pesaing) dari luar (pesaing)
Sumber: Rangkuti, Freddy (2014; 83)

Strategi SO, Strategi ini dibuat berdasrakan Strategi WO, Startegi inti diterapkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
menfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut debgab cara meminimalkan kelemahan yang
dan memanfaatkan peluang sebesar-besar- ada. strategi yang dapat dilakukan oleh
nya, strategi ini yaitu: (1) Memberikan perusahaan yaitu: (1) Melakukan promosi
potongan penjualan agar konsumen membeli untuk menarik minat konsumen lebih banya.
lebih banyak produk dalam jumlah banyak. (2) Menambah tenaga pemasaran untuk
(2) Menjaga hubungan yang baik dengan menjangkau pangsa pasar yang belum
konsumen. (3) Memanfaatkan bahan baku terjangkau
yang berkualitas untuk menarik minat beli
konsumen lebih lagi

163
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Strategi ST, Adalah strategi dengan ke- HASIL DAN PEMBAHASAN


kuatan yang dimilki perusahaan untuk
mengatasi ancaman dating, strategi ini yaitu:
(1) Melakukan riset pasar untuk mengetahui Analisis Data
harga pesaing (2) Memperhatikan kondisi
Matriks BCG. Matrik pertumbuhan pasar
perekonomian menentukan strategi selanjut-
(Matrik BCG), yaitu menggambarkan per-
nya yang harus dilakukan perusahaan
bedaan diantara posisi pangsa pasar relative
dan rata-rata pertumbuhan industri.Posisi
Strategi WT, Strategi ini didasarkan pada
pangsa pasar relaitf mendefinisikan rasio
kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
dari bagian pangsa pasar perusahaan dalam
meminimalkan kelemahan yang ada serta
suatu industri dengan pangsa pasar per-
menghindari ancaman yang akan dating,
usahaan pesaing.Dalam analisis ini akan
strategi yang digunakan yaitu: (1) Me-
dijelaskan tentang letak atau posisi per-
nentukan metode promosi yang lebih efektif.
usahaan yang digambarkan dalam diagram
(2) Melakukan segmen pasar yang dusah ada
BCG portofolio yang terbagi kedalam 4
dan terus melakukan pendekatan pada
(empat) kuadran. Berikut ini adalah laporan
pangsa pasar. (3) Membuka depo (tempat
data penjualan tepung tapioka pada PT.
baru) yang mudah dijangkau konsumen.
Sangga Buana tahun 2012 dan 2013.

Tabel 4. Laporan Penjualan Tepung Tapioka PT. Sangga Buana tahun 2012 dan 2013
Tahun 2012 Tahun 2013

Bulan Jumlah (Rp) Presentase Bulan Jumlah (Rp) Presentase


(%) (%)
Januari 4.004.025.000 - Januari 4.533.900.000 -
Februari 4.171.475.000 4.18 Februari 4.656.300.000 2.70
Maret 3.979.400.000 - 4.60 Maret 4.442.100.000 - 4.60
April 4.343.850.000 9.16 April 4.533.900.000 2.07
Mei 4.501.450.000 3.63 Mei 4.661.400.000 2.81
Juni 4.545.775.000 0.98 Juni 5.610.000.000 20.35
Juli 4.085.000.000 - 10.14 Juli 4.544.800.000 - 18.99
Agustus 4.105.000.000 0.49 Agustus 4.565.600.000 0.46
September 4.055.000.000 - 1.22 September 5.576.000.000 0.23
Oktober 4.225.000.000 4.19 Oktober 4.617.600.000 0.91
November 4.155.000.000 - 1.66 November 4.378.400.000 - 5.18
Desember 3.550.000.000 - 14.56 Desember 5.200.000.000 18.76
∑2012 49.720.975.000 -9.55 ∑2013 56.320.000.000 19.52
Sumber : PT Sangga Buana Seputih Banyak Lampung Tengah

Berdasarkan Tabel 4. diatas , terjadi 9.55% dan pada tahun 2013 presentasenya
kenaikan total penjualan tepung tapioka meningkat menjadi 19.52%. Maka tingkat
tahun 2012 ke 2013 namun setiap bulannya pertumbuhan pasar PT. Sangga Buana
volume penjualan selalu berfluktuasi dengan adalah sebagai berikut:
presentase penjualan tahun 2012 sebesar -

164
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

Tingkat Pertumbuhan 56.320.000.000−49.720.975.000


Pasar Tahun 2013
= x 100%
49.720.975.000
6.599.025.000
= x 100%
49.720.975.000
= 0.13272115
= 13%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka tingkat pertumbuhan pasar sebesar 13%.
diperoleh nilai tingkat pertumbuhan pasar Dalam hal ini PT. Sangga Buana memiliki
PT. Sangga Buana sebesar 13%.Menurut tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi,
Freddy Rangkuti dalam bukunya Teknik karena melebihi nilai titik tengah 10%.
Membedah Kasus Bisnis dalam matrik
BCG, titik tengah 10% memiliki tingkat per- Sedangkan daftar tabel laporan penjualan
tumbuhan pasar relatif tinggi.Sedangkan PT. produk tepung tapioka pada PT. Eka Inti
Sangga Buana telah dianalisis dan diperoleh Tapioka tahun 2013 dapat dilihat Tabel 5.

Tabel 5. Laporan Penjualan Tepung Tapioka PT. Eka Inti Tapioka Tahun 2013
Tahun 2013
Bulan Harga (kg) Jumlah (Rp) Presentase (%)
Januari 5.050 4.489.450.000 -
Februari 5.050 4.610.650.000 2.70
Maret 5.050 4.398.550.000 - 4.60
April 5.050 4.489.450.000 2.07
Mei 5.050 4.615.700.000 2.81
Juni 5.050 5.555.000.000 20.35
Juli 5.100 4.457.400.000 -19.76
Agustus 5.100 4.477.800.000 0.46
September 5.100 4.488.000.000 0.23
Oktober 5.100 4.528.800.000 0.91
November 5.100 4.294.200.000 -5.18
Desember 5.100 5.100.000.000 18.76
Jumlah 55.505.000.000 18.75
Sumber : PT. Eka Inti Tapioka

Berdasarkan Tabel 5, total penjualam PT. digunakan untuk mengetahui pangsa pasar
Eka Inti Tapioka pada tahun 2013 sebesar relatif PT. Sangga Buana. Maka pangsa
Rp 55.505.000.000 , yang dimana digunakan pasar relatif PT. Sangga Buana dapat
sebagai pembagi dari total volume penjualan dihitung sebagai berikut:
pada PT. Sangga Buana tahun 2013 yang

165
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Volume Penjualan Perusahaan


Tahun N
𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟
=
𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 2013
Volume Penjualan Perusahaan Pesaing
Tahun N
56.320.000.000
=
55.505.000.000

= 1.01 >1

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, PT. relatif sebesar 1.01. maka posisi PT. Sangga
Sangga Buana memiliki tingkat partum- Buana dalam Matrik BCG dapat dilihat pada
buhan pasar sebesar 13% dan pangsa pasar Gambar 3.

High Low

20%

18%
Tanda Tanya
16% Bintang (Star)
(Question Mark)
14%
13%
12%
10%

8%

6% Sapi Perah Anjing

4% (Cash Cow) (Dog)

2%

0% 1.01x

4.0x 1.5x 0.1x

Gambar 3. Diagram Matrik BCG PT. Sangga Buana Seputih Banyak Lampung

PT. Sangga Buana beradadalam posisi pangsa pasar yang tinggi. Pada umumnya,
Tanda Tanya (Question Mark).Dalam matrik perusahaan yang berada pada bagian ini
BCG hal ini berarti PT. Sangga Buana memerlukan uang yang besar untuk dapat
memiliki pangsa pasar yang relatif lebih mempertahankan pangsanya.
rendah tetapi memiliki tingkat pertumbuhan

166
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

Analisis Internal (Internal Factors Ana- usahaan ini adalah sebagai berikut: (1)
lysis Summary). Pada analisis lingkungan Faktor-faktor yang menjadi kekuatan
internal ini, yang dikaji adalah faktor-faktor perusahaan yaitu : produk yang dihasilkan
yang berada didalam perusahaan yaitu selalu terjual habis, bahan baku yang ter-
kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weak- sedia berkualitas, kemudahan dalam men-
ness) yang dimiliki oleh perusahaan.Adapun dapatkan bahan baku, potongan penjualan.
sebelum membuat tabel ringkasan analisis (2) Faktor-faktor yang menjadi kelemahan
faktor-faktor strategi internal, perlu terlebih perusahaan yaitu: kurangnya promosi,
dahulu diketahui faktor-faktor internal kurangnya tenaga pemasaran dan tempat
perusahaan. usaha yang sulit dijangkau.
Tahap Pertama, Yaitu dengan menentukan Tahap Kedua, Setelah menentukan faktor-
faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan faktor yang menjadi kekuatan dan ke-
kelamahan perusahaan. Setiap kekuatan lemahan perusahaan, maka selanjutnya
dapat dinilai sehubungan dengan kemam- dalah pemberian bobot dari masing-masing
puan yang dimiliki perusahaan dalam men- faktor dengan skala mulai dari 1,0 (paling
jalankan kegiatannya untuk mencapai tujuan penting) sampai 0,0 (tidak penting) dan
yang telah ditentukan.Sedangkan yang yang semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
menjadi ancaman pada perusahaan merupa- melebihi skor total 1,00.
kan bagian ketidakmampuan perusahaan
dalam menghadapi situasi persaingan bisnis. Pemberian bobot dilakukan dengan
memberikan kuisioner kepada pemilik/
Dari hasil kuisioner yang telah diberikan manajer dan karyawan PT. Sangga Buana
kepada pemilik/ manajer dan karyawan PT. dengan berupa pertanyaan-pertanyaan me-
Sangga Buana dan hasil tabulasi kuisioner ngenai faktor-faktor internal perusahaan.
pada lampiran maka dapat diketahui yang Hasil kuisioner dapat dilihat pada Tabel 6.
menjadi faktor-faktor internal pada per- berikut:

Tabel 6. Penentuan Faktor-Faktor Bobot Internal PT. Sangga Buana


Pertanyaan Bobot
Kekuatan
1. Produk yang dihasilkan selalu terjual habis 0.20
2. Bahan baku yang berkualitas 0.20
3. Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku 0.20
4. Potongan penjualan 0.10
Kelemahan
1. Kurangnya promosi 0.10
2. Kurangnya tenaga pemasaran 0.15
3. Tempat usaha yang sulit dijangkau 0.05
Total 1.00
Sumber : Data diolah 2014

Berdasarkan hasil tabulasi kuisioner maka yang berkualitas dan kemudahan dalam
dapat diketahui kekuatan terbesar PT. mendapatkan bahan baku yang memperoleh
Sangga Buana adalah produk yang di- nilai masing-masing 0.20.
hasilkan selalu terjual habis, bahan baku

167
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Sedangkan kelemahan terbesar PT. Sangga rata-rata pesaing dan rating 4 = kekuatan
Buana adalah tempat usaha yang sulit sangat besar dari pada pesaing.
dijangkau dengan nilai 0.05.
Sedangkan untuk faktor yang berupa
Tahap Ketiga, Maka pada tahap selanjutnya kelemahan adalah kebalikannya: rating 1 =
akan menentukan rating dari masing-masing Kelemahan sangat besar dari pada pesaing,
faktor yang telah ditentukan. Untuk faktor rating 2 = Kelemahan diatas rata-rata pe-
kekuatan, skala mulai dari 4 (sangat baik) saing, rating 3 = Kelemahan rata-rata sama
sampai dengan 1 (dibawah rata-rata). Ada- dengan pesaing, rating 4 = Kelemahan
pun cara pemberian rating kekuatan, yaitu: dibawah rata-rata pesaing
rating 1 = kekuatan dibawah rata-rata pe-
saing, rating 2 = kekuatan rata-rata sama Dari rating diatas maka diperoleh hasil
dengan pesaing, rating 3 = kekuatan diatas rating seperti yang terlihat dalam Tabel 7
berikut ini:

Tabel 7. Penentuan Rating Faktor-Faktor Internal PT. Sangga Buana


Pertanyaan Rating
Kekuatan
5. Produk yang dihasilkan selalu terjual habis 3
6. Bahan baku yang berkualitas 3
7. Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku 3
8. Potongan penjualan 2
Kelemahan
4. Kurangnya promosi 1
5. Kurangnya tenaga pemasaran 2
6. Tempat usaha yang sulit dijangkau 1
Sumber : Data diolah 2014

Berdasarkan Tabel 7 rating kekuatan yang skor/nilai dari analisis lingkungan internal
telah diuraikan diatas maka rating tertinggi perusahaan dengan cara mengkalikan
terdapat pada produk yang dihasilkan selalu pembobotan tiap faktor-faktor internal
terjual habis, bahan baku yang berkualitas perusahaan dengan rating yang sudah
dan kemudahan dalam mendapatkan bahan didapat. Total skor/nilai analisis faktor-
baku yang dimana menjadi kekuatan diatas faktor internal dapat dilihat padal tabel
rata-rata pesaing. berikut ini:
Sedangkan rating kelemahan terkecil Dari hasil analisis Tabel 8 faktor-faktor
terdapat pada kirangnya promosi dan tempat internal diatas dapat diketahui bahwa nilai
usaha yang sulit dijangkau yang menjadikan skor strategi internal adalah 2.45.Dalam
kelemahan sangat besar dari pada pesaing. matrik internal-eksternal (IE) nilai 2.45 ma-
Tahap Keempat, Yang dimana merupakan suk kedalam kategori rata-rata (menengah).
tahap terakhir untuk mendapatkan total

168
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

Tabel 8. Ringkasan Faktor Ifas PT. Sangga Buana


(1) (2) (3) (4)
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
1. Produk yang dihasilkan selalu terjual habis 0.20 3 0.60
2. Bahan baku yang berkualitas 0.20 3 0.60
3. Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku 0.20 3 0.60
4. Potongan Penjualan 0.10 2 0.20
Jumlah Kekuatan 0.70 2.00
Kelemahan
1. Kurangnya promosi 0.10 1 0.10
2. Kurangnya tenaga pemasaran 0.15 2 0.30
3. Tempat usaha yang sulit dijangkau 0.05 1 0.05
Jumlah Kelemahan 0.30 0.45
Total skor 1.00 2.45
Sumber : Data diolah 2014

Analisis Eksternal (Eksternal Factors dengan konsumen. (2) Faktor-faktor yang


Analysis Summary), Pada analisis ling- menjadi ancaman: memiliki banyak pesaing,
kungan eksternal ini, perusahaan mengkaji adanya kesamaan produk tepung tapioca dan
faktor-faktor yang berada diluar perusahaan pesaing banyak melakukan promosi
yaitu berupa peluang (Opportunity) dan
ancaman (Threats) yang dihadapi. Sebelum Tahap Kedua, Setelah menentukan faktor-
pembuatan tabel ringkasan analisis faktor- faktor yang menjadi peluang dan ancaman
faktor strategi eksternal perlu terlebih perusahaan, maka selanjutnya dalah pem-
dahulu mengetahui apa saja faktor-faktor berian bobot dari masing-masing faktor
eksternal perushaaan. Tahap-tahap penen- dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)
tuannya sebagai berikut: sampai 0,0 (tidak penting) dan semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
Tahap Pertama, Yaitu dengan menentukan skor total 1,00. Pemberian bobot dilakukan
faktor-faktor yang menjadi peluang dan dengan memberikan kuisioner kepada
ancaman bagi perusahaan.Setiap peluang pemilik/manajer PT. Sangga Buana dengan
dapat dinilai sehubungan dengan potensial berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai
daya tariknya, sedangkan untuk ancaman faktor-faktor internal perusahaan. Hasil
pada perusahaan merupakan bagian dari kuisioner dapat dilihat pada tabel berikut:
bisnis yang harus diperhatikan karena
ancaman datang dari berbagai sisi yang ada Berdasarkan Tabel 9 hasil tabulasi kusioner
didalam pasar. Dari daftar pertanyaan yang yang dibagikan kepada pemilik/manajer dan
telah diberikan kepada pemilik/manajer dan karyawan PT. Sangga Buana diatas maka
karyawan PT. Sangga Buana, maka dapat diperoleh peluang terbesar yaitu konsumen
diketahui yang menjadi faktor-faktor strategi sering membeli produk dalam jumlah
eksternal pada perusahaan ini adalah sebagai banyak, memiliki banyak konsumen yang
berikut: (1) Faktor-faktor yang menjadi setia, Pengiriman bahan baku tepat waktu
peluang: memiliki banyak konsumen yang serta hubungan yang baik dengan konsumen.
setia, konsumen sering membeli produk Sedangkan ancaman terbesar PT. Sangga
dalam jumlah banyak, pengiriman bahan Buana adalah memiliki banyak pesaing
baku tepat waktu dan hubungan yang baik dengan nilai sebesar 0.10.

169
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Tabel 9. Penentuan Faktor-Faktor Bobot Eksternal PT. Sangga Buana


Pertanyaan Bobot
Peluang
1. Memiliki banyak konsumen yang setia 0.20
2. Konsumen sering membeli produk dalam jumlah banyak 0.20
3. Pengiriman bahan baku tepat waktu 0.20
4. Hubungan yang baik dengan konsumen 0.20
Ancaman
1. Memiliki banyak pesaing 0.10
2. Adanya kesamaan produk tepung tapioka 0.05
3. Pesaing banyak melakukan promosi 0.05
Total 1.00
Sumber : Data diolah 2014

Tahap Ketiga, Setelah menentukan bobot dan rating 4 = peluang sangat besar dari
pada setiap faktor peluang dan ancaman pada pesaing. Sedangkan untuk faktor yang
maka selanjutnya menentukan rating dari berupa ancaman adalah kebalikannya: rating
masing-masing faktor. Untuk faktor peluang 1 = ancaman sangat besar dari pada pesaing,
skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai rating 2 = ancamandiatas rata-rata pesaing,
dengan 1 (dibawah rata-rata). Adapun cara rating 3 = ancamanrata-rata sama dengan
pemberian rating peluang yaitu: rating 1 = pesaing dan rating 4 = ancamandibawah
peluang dibawah rata-rata pesaing, rating 2 rata-rata pesaing. Dari rating diatas maka
= peluang rata-rata sama dengan pesaing, diperoleh hasil rating seperti yang terlihat
rating 3 = peluang diatas rata-rata pesaing dalam Tabel 10 berikut ini:

Tabel 10. Penentuan Faktor-Faktor Rating Eksternal PT. Sangga Buana


Pertanyaan Rating
Peluang
1. Memiliki banyak konsumen yang setia 4
2. Konsumen sering membeli produk dalam jumlah banyak 3
3. Pengiriman bahan baku tepat waktu 3
4. Hubungan yang baik dengan konsumen 4
Ancaman
1. Memiliki banyak pesaing 1
2. Adanya kesamaan produk tepung tapioka 2
3. Pesaing banyak melakukan promosi 2
Sumber : Data diolah 2014

Berdasarkan Tabel 10 hasil tabulasi rating Tahap Keempat, Merupakan tahap terakhir
peluang diatas maka diperoleh rating untuk mendapatkan total skor dari analisis
terbesar terdapat pada memiliki banyak lingkungan eksternal perusahaan dengan
konsumen setia yang menjadikan peluang cara mengkalikan pembobotan masing-
sangat besar dari pada pesaing.Sedangkan masing faktor eksternal perusahaan dengan
ancaman terbesar yaitu memiliki banyak rating yang telah didapat. Maka total skor
pesaing yang menjadikan ancaman sangat analisis faktor-faktor dapat dilihat pada
besar dari pesaing. Tabel 9 berikut ini:

170
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

Tabel 11. Ringkasan Faktor EFAS PT. Sangga Buana


(1) (2) (3) (4)
Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
1. Memiliki banyak konsumen yang setia 0.20 4 0.80
2. Konsumen sering membeli produk dalam 0.20 3 0.60
jumlah banyak
3. Pengiriman bahan baku tepat waktu 0.20 3 0.60
4. Hubungan yang baik dengan konsumen 0.20 4 0.80
Jumlah Peluang 0.80 2.80
Ancaman
1. Memiliki banyak pesaing 0.10 1 0.10
2. Adanya kesamaan produk tepung tapioka 0.05 2 0.10
3. Pesaing banyak melakukan promosi 0.05 2 0.10
Jumlah Ancaman 0.20 0.30
Total skor 1.00 3.10
Sumber : Data diolah 2014

Dari hasil analisis Tabel 11 faktor-faktor strategis sehingga mempermudah dalam


eksternal diatas dapat diketahui bahwa nilai menentukan alternatif strategi yang bisa di-
skotr faktor strategi eksternal adalah 3.10. lakukan oleh perusahaan.
Dalam matrik Internal-Ekaternal (IE), nilai
3.10 masuk dalam kategori tinggi. Terlihat pada tabel 6 bahwa nilai skor dari
faktor internal adalah 2.45 dan pada tabel 9
Matrik IE (Internal-Eksternal), Dari hasil nilai skor faktor eksternal adalah 3.10, maka
analisis faktor-faktor strategis perusahaan nilai-nilai yang sudah diperoleh kemudian
tepung tapioka PT. Sangga Buana maka diterapkan dalam Matriks Internal-Eksternal
dapat digunakan untuk menentukan posisi (IE) yang dapat dilihat pada Gambar 4 di-
pertemuan nilai dari masing-masing faktor bawah ini:

Tinggi Sedang Rendah


(3.0 – 4.0) (2.0 – 2.99) (1.0 – 1.99)

Tinggi 1 2 3
(3.0 – 4.0) PT. Sangga Buana

Sedang
4 5 6
(2.0 – 2.99)

Rendah 8 9
7
(1.0 – 1.99)
Gambar 4. Matriks Internal-Eksternal PT. Sangga Buana

171
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Berdasarkan Gambar 4 matrik tersebut maka perusahaan bersaing dalam industry ber-
diketahui bahwa pertemuan antara total skor kembang. (3) ketika pesaing kebingungan
analisis internal dengan skor analisis eks- karena kurangnya keahlian atau memiliki
ternal berada pada sel 2,yaitu pada intergrasi kebutuhan atas sumber daya tertentu yang
horizontal. Jadi strategi pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan.
dapat dilakukan oleh PT. Sangga Buana
dalam meningkatkan penjualan ialah Stra- Analisis SWOT (Strength, Weakness,
tegi integrasi horizontal. Strategi Integrasi Opportunity, Threat), Analisis ini meng-
Horizontal adalah untuk meningkatkan pen- gunakan matrik yang terdiri dari 9 sel yang
jualan dan profit, dengan cara meman- berisikan 4 sel alternatif strategi yang
faatkan keuntungan ekonomis baik dalam disebut dengan matrik SWOT. Berikut ini
produksi maupun pemasaran. Berikut adalah merupakan alternatif strategi yang dapat
panduan kapan integrasi horizontal bisa dilakukan oleh perusahaan tepung tapioka
menjadi strategi yang efektif: (1) ketika me- PT. Sangga Buana yang dimana sudah
ningkatnya skala ekonomi memberikan ke- dijelaskan dalam faktor internal dan faktor
unggulan kompetitif yang besar. (2) ketika eksternal, kemudian dirangkum Tabel 12.

Tabel 12. Matrik SWOT pemasaran PT. Sangga Buana di Lampung Tengah
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
IFAS 1. Produk yang dihasilkan 1. Kurangnya promosi
selalu terjual habis 2. Kurangnya tenaga
2. Bahan baku yang tersedia pemasaran
berkualitas 3. Tempat usaha yang sulit
3. Kemudahan dalam dijangkau
EFAS mendapatkan bahan baku
4. Potongan penjualan
PELUANG (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
1. Memiliki banyak 1. Memberikan potongan 1. Melakukan promosi untuk
konsumen setia penjualan agar konsumen menarik minat konsumen
2. Konsumen sering membeli lebih banyak lebih banyak
membeli produk produk jumlah banyak 2. Menambah tenaga
dalam jumlah banyak 2. Menjaga hubungan yang pemasaran untuk
3. Pengiriman bahan baik dengan konsumen menjangkau pangsa pasar
baku tepat waktu 3. Memanfaatkan bahan yang belum terjangkau
4. Hubungan yang baik baku yang berkualitas
dengan konsumen untuk menarik minat beli
ANCAMAN (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Memiliki banyak 1. Melakukan riset pasar 1. Menentukan metode
pesaing untuk mengetahui harga promosi yang lebih efektif
2. Adanya kesamaan pesaing 2. Melakukan segmen pasar
produk tepung 2. Memperhatikan kondisi yang dusah ada dan terus
tapioka perekonomian untuk melakukan pendekatan
3. Pesaing banyak menentukan strategi pada pangsa pasar
melakukan promosi selanjutnya yang harus 3. Membuka depo (tempat
dilakukan perusahaan baru) yang mudah
dijangkau konsumen
Sumber : Data diolah 2014

172
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

Berdasarkan matrik SWOT pada Tabel 12 sumen lebih banyak, (2) Menambah tenaga
diatas, maka dapat dikombinasikan sebagai pemasaran untuk menjangkau pangsa pasar
langkah untuk menetapkan strategi, baik dari yang belum terjangkau
faktor internal maupun faktor eksternal
perusahaan sebagai berikut: Strategi ST, strategi ST yaitu: (1) Mel-
akukan riset pasar untuk mengetahui harga
Strategi SO, strategi SO yaitu: (1) Mem- pesaing dan (2) Memperhatikan kondisi
berikan potongan penjualan agar konsumen perekonomian untuk menentukan strategi
membeli lebih banyak produk dalam jumlah selanjutnya harus dilakukan perusahaan
banyak, (2) Menjaga hubungan yang baik
dengan konsumen. (3) Memanfaatkan bahan Startegi WT, strategi WT yaitu: (1) Me-
baku yang berkualitas untuk menarik minat nentukan metode promosi yang lebih efektif.
beli konsumen lebih lagi (2) Melakukan segmen pasar yang dusah ada
dan terus melakukan pendekatan pada
Strategi WO, strategi WO yaitu: (1) Me- pangsa pasar (3) Membuka depo (tempat
lakukan promosi untuk menarik minat kon- baru) yang mudah dijangkau konsumen.

Tabel 13. Rumusan Kombinasi Matrik SWOT


IFAS
Strength (S) Weakness (W)
EFAS

Strategi ( SO)2.00 Strategi (WO) 0.45


Opportunity (O)
+ 2.80 = 4.80 + 2.80 = 3.25

Strategi (ST) 2.00


Threat (T) Strategi (WT) 0.45
+ 0.30 = 2.30
+ 0.30 = 0.75
Sumber : data diolah 2014

Berdasarkan Tabel 13 hasil perhitungan tapioka pada PT. Sangga Buana adalah
kombinasi matrik SWOT diatas maka stra- sebagai berikut:
tegi yang paling dominan digunakan untuk
meningkatkan penjualan tepung tapioka Dari hasil analisis Matrik BCG, PT. Sangga
pada PT. Sangga Buana yaitu strategi SO Buana berada dalam posisi Tanda Tanya
dengan total nilai 4.80 dan strategi WO (Question Mark).Dalam matrik BCG hal ini
dengan total nilai 3.25. berarti PT. Sangga Buana memiliki pangsa
pasar yang relatif lebih rendah tetapi
Berdasarkan hasil dari matrik BCG , Matrik memiliki tingkat pertumbuhan pangsa pasar
Internal-Eksternal dan analisis SWOT PT. yang tinggi. Pada umumnya, perusahaan
Sangga Buana, dan untuk menjawab per- yang berada pada bagian ini memerlukan
masalahan pada perusahaan tersebut maka uang yang besar untuk dapat memper-
strategi yang dapat dipakai dalam rangka tahankan pangsanya.
meningkatkan penjualan produk tepung
Dari hasil analisis faktor Internal-Eksternal
(IE), Dapat dilihat pada matrik Internal-

173
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 6 No. 2 April 2016 : 155 - 175

Eksternal (IE) posisi PT. Samgga Buana dimiliki PT. Sangga Buana terletak pada:
berada pada kolom sel 2 yaitu strategi Produk yang dihasilkan selalu terjual habis,
integrasi horizontal. Maka strategi yang bahan baku yang berkualitas, kemudahan
harus dilakukan oleh PT. Sangga Buana dalam mendapatkan bahan baku dan potong-
untuk meningkatkan penjualan adalah de- an penjualan. Kelemahan yang dimiliki PT.
ngan melakukan salah satu dari pesaing. Sangga Buana antara lain: Kurangnya pro-
mosi, kurangnya tenaga pemasaran, dan
Dari hasil analisis SWOT, pada tabel 6 dapat tempat usaha yang sulit dijangkau. Peluang
dilihat bahwa strategi yang paling dominan yang dimiliki oleh PT. Sangga Buana antara
untuk meningkatkan penjualan tepung tapi- lain: Memiliki banyak konsumen yang setia,
oka pada PT. Sangga Buana adalah Strategi konsumen sering membeli produk dalam
SO dan WO. jumlah banyak, pengiriman bahan baku tepat
Strategi SO adalah strategi yang dilakukan waktu, dan hubungan yang baik dengan
dengan mengkombinasikan antara kekuatan konsumen. Ancaman terbesar yang dimiliki
dengan peluang.strategi ini dibuat berdasar- PT. Sangga Buana antara lain: memiliki
kan pemikiran perusahaan yaitu meman- banyak pesaing, adanya kesamaan produk
faatkan seluruh kekuatan semaksimal mung- tepung tapioca dan pesaing banyak melaku-
kin dan memanfaatkan peluang yang ada kan promosi. (2) Berdasarkan analisa Matrik
sebesar-besarnya. Dalam strategi ini yang BCG diperoleh nilai tingkat pertumbuhan
dapat dilakukan adalah: (1) Memberikan pasar sebesar 13% sedangkan untuk per-
potongan penjualan agar konsumen membeli hitungan pangsa pasar diperoleh nilai
lebih banyak produk dalam jumlah banyak. sebesar 1.01. Hal ini menunjukan bahwa PT.
(2) Menjaga hubungan yang baik dengan Sangga Buana berada dalam posisi Tanda
konsumen. (3) Memanfaatkan bahan baku Tanya (Question Mark). Dalam matrik BCG
yang berkualitas untuk menarik minat beli hal ini berarti PT. Sangga Buana memiliki
konsumen lebih lagi pangsa pasar relatif rendah tetapi memiliki
tingkat pertumbuhan pangsa pasar yang
Strategi WO adalahstrategi yang dilakukan tinggi. Pada umumnya, perusahaan yang
dengan mengkombinasikan kelemahan dan berada pada bagian ini memerlukan uang
peluang. stratetgi ini meminimalkan kele- yang sangat besar untuk mempertahankan
mahan dan memaksimalkan peluang yang pangsanya. (3) Analisis faktor strategi
ada. Dalam hal ini strategi yang dapat internal menunjukan bahwa nilai skor
dilakukan adalah: (1) Melakukan promosi tertimbangnya adalah 2.45, artinya tang-
untuk menarik minat konsumen lebih gapan manajemen perusahaan terhadap ling-
banyak. (2) Menambah tenaga pemasaran kungan internal adalah sedang pada skala
untuk menjangkau pangsa pasar yang belum pengukuran matrik IE (Internal-Eksternal).
terjangkau. Analisis faktor startegi eksternal menunju-
kan bahwa nilai skor tertimbangnya adalah
3.10, artinya tanggapan manajemen per-
KESIMPULAN usahaan terhadap lingkungan eksternal ada-
lah tinggi pada skala pengukuran matrik IE
(Internal-Eksternal). (4) Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil analisis yang telah di- dari analisis SWOT strategi yang cocok
jelasakan, maka dapat ditarik beberapa dalam meningkatkan penjualan produk te-
pokok-pokok yang menjadi kesimpulan pung tapioka pada PT. Sanggga Buana
dalam penelitian ini yaitu: (1) Hasil adalah startegi SO dan WO. Strategi SO
Analisis SWOT antara lain: kekuatan yang yang dapat dilakukan antara lain: Mem-

174
Analisis Strategi Pemasaran ....... (Farida Efriyanti – Olivia Wijaya)

berikan potongan penjualan agar konsumen Kotler, Philip dan Kevin Lane keller. 2009.
membeli lebih banyak produk dalam jumlah Manajemen Pemasaran Edisis 13
banyak, menjaga hubungan yang baik de- Jilid 1. Jakarta: PT.Indeks.
ngan konsumen dan memanfaatkan bahan
baku yang berkualitas untuk menarik minat Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen
beli konsumen lebih lagi. Startegi WO yang Pemasaran Jasa. Edisi Kedua.
dapat dilakukan antara lain: Melakukan Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
promosi untuk menarik minat konsumen Rangkuti, Freddy. 2006. Teknik Mengukur dan
lebih banyak dan menambah tenaga pe- Strategi Meningkatkan Kepuasan
masaran untuk menjangkau pangsa pasar Pelanggan. Jakarta : Penerbit PT
yang belum terjangkau Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti,Freddy. 2009. Pengertian Volume
Penjualan.(online) http://wenni
DAFTAR PUSTAKA sherlina.wordpress.com/2013/12/02/s
emi-proposal-skripsi/. (diakses 06-
Achmad Ruky 2003. Sumber Daya Manusia 12-2014)
Berkualitas visi menjadi realitas. Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis Swot
Edisi Pertama Jakarta: PT. Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Handoko T. Hani dan Mary Parker Follet, Utama.
2003. Pengertian manajemen. Edisi Stanton, William. J, 1993, Prinsip
lima, Jakarta : Penerbit Prentice Pemasaran, Jilid 1, Edisi 7, Jakarta:
Hall. Erlangga.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasar- Tjiptono, 2002. Strategi pemasaran.
an di Indonesia, Jakarta: Salemba Yogyakarta: Penerbit Andi.
Empat,
Tjiptono, Fandy. 2009. Brand Management
And Strategy. Jakarta: Penerbit
Andi Publisher

175
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

UMUM Daftar Pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama akhir.


Artikel berupa kajian bidang Manajemen dan Bisnis baik artikel Jika nama lebih dari satu kata maka diawali dengan nama akhir
hasil penelitian maupun artikel konseptual yang belum pernah koma diikuti nama awal. Contoh penulisan daftara pustaka:
dipublikasikan atau tidak sedang dikirim ke jurnal lain. Naskah Artikel dalam Buku:
dikirim sebanyak dua eksemplar dan file naskah dalam DVD Hasibuan, Malayu . 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia.
dengan microsoft office word 93-2007 disertai biodata penulis Jakarta: CV Haji Masagung
dalam lembar terpisah. Kepastian pemuatan akan diberitahu secara Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel:
tertulis. Noviyani, Putri. 2002. Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan ter-
SISTEMATIKA PENULISAN hadap Pengetahuan Auditor tentang Kekeliruan. Simposium
Nasional Akuntasi 5 (hlm.76-92). Semarang: IAI.
Artikel hasil penelitian terdiri atas: judul, nama dan alamat
lembaga penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode Artikel dalam Jurnal:
penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Wijayanto, Bayu. 2003. Efek Gangguan Permintaan dan Pena-
Artikel konseptual terdiri atas: judul, nama dan alamat lembaga waan terhadap Fluktuasi Inflasi di Indonesia. Jurnal Eko-
penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan nomi dan Bisnis. Vol.9 No.2 (September), hlm. 169-181.
dan daftar pustaka. Artikel dalam Majalah atau Koran:
Judul tidak boleh melebihi 14 kata (bahasa Indonesia) dan 12 kata Oktavia,Tiur S dan Santi,Joice T. 3 Juli, 2007. Bisnis Perbankan:
(bahasa Inggris). Masyarakat Perlu Melek Investasi. Kompas, hlm. 21.
Nama Penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademik disertai nama Atikel dalam Majalah/Koran Tanpa Penulis:
institusi tempat bekerja dan alamatnya. Lampung Post. 2007, 29 September. Akses Modal Terbatas,
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris (cetak miring) UKM Gulung Tikar. hlm. 21.
kurang lebih 200 kata dalam satu paragraf yang berisi masalah dan Dokumen Tanpa Pengarang dan Lembaga:
permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang
kesimpulan. Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta:PT Armas Duta.
Kata Kunci mencerminkan konsep pokok artikel, jumlah antara 3- Dokumen atas Nama Lembaga:
6 kata dalam bahasa Inggris. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan
Pendahuluan artikel hasil penelitian berisi: latar belakang, Publik. Jakarta: Salemba Empat.
masalah, permasalahan, tujuan, kajian teoritis/kerangka pemikiran
Karya Terjemahan:
dan hipotesis. Artikel konseptual berisi: hal menarik yang menjadi
Porter, Michael E. 1993. Teknik Menganalisis Industri dan Ber-
acuan (konteks) permasalahan, diakhiri rumusan singkat hal pokok
saing. Terjemahan oleh Agus Maulana. Jakarta: Erlangga.
yang akan di bahas dan tujuan pembahasan.
Metode Penelitian berisi: desain penelitian, sasaran penelitian Skripsi, Tesis atau Disertasi:
(populasi, sampel dan teknik sampling), sumber data, teknik Alghifari, Abizar. 2008. Analisis Kualitas Produk terhadap Ke-
pengumpulan data dan metode dan teknik analisis yang ditulis puasan Konsumen CV.Retina Printing di Bandar Lampung.
dengan format esei . Skripsi tidak diterbitkan. Bandar Lampung: FE-UBL.
Hasil dan Pembahasan artikel hasil penelitian berisi: jawaban Makalah Seminar, Penataran, atau Lokakarya:
pertanyaan penelitian, proses mendapatkan, menginterpretasikan Kadir, Samsir. 1996. Mentalitas dan Etos Kerja. Paper Seminar
temuan, mengaitkan temuan dengan pengetahuan, memunculkan Nasional Strategi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
serta memodifikasi teori. Artikel konseptual berisi: kupasan, Manusia. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,16-17 Juni.
analisis, argumentasi, komparasi, keputusan serta pendirian atau Internet Karya Individual:
sikap penulis tentang masalah yang dibahas. Purwanto, Andi T. 2004. Manajemen Lingkungan: Dulu,
Kesimpulan artikel hasil penelitian berisi: ringkasan dan pengem- Sekarang, dan Masa Depan. (Online), (hhtp://andietri.
bangan pokok-pokok pikiran berdasar temuan, pengembangan teori tripod.com/index.htm, diakses 14 Februari 2007).
dan penelitian lanjutan. Artikel konseptual berisi: penegasan atas Internet Artikel dari Jurnal
masalah yang telah dibahas sebelumnya dan beberapa alternatif Kumaidi. 1998. Pengukuran Awal Belajar dan Pengem-
penyelesaian. bangan Tes. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 5 No.4. (Online),
Daftar Pustaka. Semua rujukan dimuat dalam daftar pustaka dan (http// www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000).
ditempatkan pada halaman terakhir menyatu dengan tubuh artikel.
Penyajian Tabel
FORMAT PENULISAN Nomor tabel menggunakan angka arab, Nomor dan judul tabel
Artikel diketik pada kertas A4 dengan spasi tunggal (1 spasi), tipe ditempatkan diatas tabel dari tepi kiri tidak diakhiri titik. Judul
huruf times new roman 12, margin tepi atas kertas 1,4”, tepi bawah lebih dari satu baris diberi jarak satu spasi. Tabel tidak menggu-
1,2”, tepi kiri 1”, dan tepi kanan 1”, panjang artikel 15-25 halaman, nakan garis vertikal. Teks sebelum dan sesudah tabel diberi jarak
ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan 2 sd 3 spasi. Jika lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel
benar serta disajikan secara naratif dan tidak bersifat numerik. diulang pada halaman berikutnya.
Judul artikel ditulis dengan huruf times new roman 14 dengan Penyajian Gambar
huruf kapital, bold, diletakkan di tengah. Judul bab, huruf kapital Nomor gambar menggunakan angka arab. Nomor dan Judul
ukuran 12, bold, diletakkan di tengah. Sub judul, huruf besar ditempatkan dibawah gambar secara senter. Sumber kutipan ditu-
skecil, bold, diletakkan di tepi kiri. Sub–sub judul dengan huruf lis di dalam kurung diletakan di bawah gambar. Teks sebelum
besar kecil cetak miring, bold, diletakkan di tepi kiri. dan sesudah gambar diberi jarak 2 sd 3 spasi.

Anda mungkin juga menyukai