Anda di halaman 1dari 23

ISSN: 2087-0701

Vol. 3 No. 2 April 2013

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi A. Ifayani Haanurat


Makro terhadap Return Saham Syariah yang Listing
di Jakarta Islamic Index
Daya Saing dan Kebijakan Ekonomi Internasional M. Yusuf S. Barusman
Kayu Lapis Indonesia
Analisis Minat Berwirausaha Mahasiswa Sekolah Febrianto
Tinggi Ilmu Ekonomi Lampung Timur
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan H.M. Achmad Subing
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) serta Dampaknya
terhadap Pendapatan dan Pengentasan Kemiskinan
di Provinsi Lampung
Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Tukasno
Mandiri Pedesaan ( PNPM – MPd ) Melalui Proses
Pengembangan Kapasitas ( Studi di Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur)
Analisis Rasio Keuangan untuk Mengevaluasi Tingkat Toton
Kesehatan dan Perkembangan Usaha PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Kedaton di Bandar Lampung

JURMABIS Vol. 3 No. 2 Hlm. 115-210 Bandar Lampung ISSN


April 2013 2087-0701
ISSN : 2087-0701

Vol. 3 No. 2 April 2013

Pembina
Ir. M.Yusuf S. Barusman, M.B.A.
Andala Rama Putra Barusman, S.E., M.A.Ec.
Penanggung Jawab
Dr. Alex Tribuana Sutanto, S.T., M.M.
Ketua Penyunting
Sapmaya Wulan, S.E., M.S.
Penyunting Ahli
Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.S. (Fakultas Ekonomi UNILA)
Dr. Herry Harjanto Hadi, S.E., M.Si. (Fakultas Ekonomi UBL)
Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M. (STIE IPWIJA)
Dr. Hanes Riady, M.M., M.B.A. ( IBII Jakarta)
Dr. Nur’aeni, M.M. (Fakultas Ekonomi USBRJ)

Penyunting Pelaksana
Ardansyah, S.E., M.M.
Tata Usaha
Olivia Tjioener, S.E., M.M

Penerbit
Universitas Bandar Lampung
Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Jurnal Manajemen dan Bisnis terbit 2 kali setahun pada bulan Oktober dan April
Artikel jurnal merupakan artikel hasil penelitian (empiris) dan artikel konseptual yang
mencakup kajian bidang Manajemen dan Bisnis.
Alamat Redaksi
Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Kampus A Jln. Z. A. Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142
Telp: 0721-701979 Fax: 0721-701467 Hp: 0811798834 Email: sapmaya.wulan@ubl.ac.id
ISSN : 2087-0701

Vol. 3 No. 2 April 2013

DAFTAR ISI

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Ekonomi Makro terhadap Return 115-134


Saham Syariah yang Listing di Jakarta Islamic Index
A. Ifayani Haanurat

Daya Saing dan Kebijakan Ekonomi Internasional Kayu Lapis Indonesia 135-149
M. Yusuf S. Barusman

Analisis Minat Berwirausaha Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 150-159


Lampung Timur
Febrianto

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kelompok Usaha 160-177


Bersama ( KUBE ) serta Dampaknya terhadap Pendapatan dan
Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Lampung
H. M. Achmad Subing

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan 178-197


Pedesaan (PNPM-MPd) Melalui Proses Pengembangan Kapasitas
(Studi di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur)
Tukasno

Analisis Rasio Keuangan untuk Mengevaluasi Tingkat Kesehatan dan 198-210


Perkembangan Usaha PT. Pegadaian (Peresero) Cabang Kedaton di
Bandar Lampung
Toton
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN


KELOMPOK USAH A BERSAMA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP
PENDAPATAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN
Dl PROVINSI LAMPUNG

FACTORS THAT AFFECTING SUCCESS OF JOINT BUSINESS


GROUP AND ITS IMPACT TO INCOME AND POVERTY REDUCTION
IN LAMPUNG PROVINCE

H. M. Achmad Subing
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung
Jl. ZA. Pagar Alam No. 26 Labuhan Ratu Bandar Lampung 35142. Tel. 0721-701979
Fax. 0721-701463, Hp. 081369433535, Email: hengky.subing@ubl.ac.id

ABSTRACT

Based on BPS data in 2008, Indonesia’s population which categorized as poor recorded at
16.7%. To overcome this poverty, Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia
rolling development program Joint Business Group (KUBE) for managing the Productive
Economic Business. Joint Business Group program is difficult to gains the trust and support
of business partners. Because of that, they need a study to analyze the factors that may affect
the successful of KUBE’s development and its impact on income generation and poverty
alleviation. Purpose of this study was to determine the scheme or pattern of KUBE
development, analyzing the relationship between the factors that influence the KUBE
development, KUBE and analyze the effect of the successful development of the incomes of
the poor to fight against poverty in Lampung province. This study uses descriptive and
inductive study design(?). Inductive method uses explanatory survey method and tool path
analysis (path analysis) to find the influence (causal) of exogenous variables on endogenous
variables. This study uses deskreptif and inductive. In the inductive method used explanatory
survey method and tool path analysis (path analysis) to find the influence (causal) exogenous
variables on endogenous variables. The analysis showed that KUBE development pattern in
Lampung province is strongly influenced by the situation and the growing conditions and the
shape and type of activity developed members.The pattern of KUBE development that is not
describing business follow-up development for members who have been successful. Spirit of
Entrepreneurship influence on KUBE’s development, coefficient greatest track first.
Institutional Quality of KUBE influence on Development of KUBE, the second largest track
coefficient. Economic Capital Abilities influence on Development of KUBE, the third largest
coefficient tracks. Education and Training influence on development of KUBE, the fourth
largest coefficient tracks. Partnership Strategy influence on Development of KUBE. The path
coefficient fifth of six independent variables.

Keywords: Development Joint Business Group, Income, Poverty Alleviation, The Spirit of
Entrepreneurship, Institutional Quality, Partnership Strategic.

160
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

ABSTRAK

Berdasarkan data BPS Tahun 2008, jumlah penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin
tercatat sebanyak 16,7%. Untuk menanggulangi kemiskinan ini, Departemen Sosial Republik
Indonesia menggulirkan Program pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk
mengelola Usaha Ekonomi Produktif. Program Kelompok Usaha Bersama ini sulit untuk
mendapatkan kepercayaan maupun dukungan dari para mitra bisnis. Untuk itu, diperlukan
kajian untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan
KUBE dan dampaknya terhadap peningkatan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Tujuan
Penelitian ini untuk mengetahui skema atau pola pengembangan KUBE, menganalisis
hubungan antar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan KUBE, menganalisis
pengaruh keberhasilan pengembangan KUBE terhadap pendapatan masyarakat miskin dan
terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan
metode deskreptif dan induktif. Dalam metode induktif digunakan explanatory survey method
dan alat analisis jalur (path analysis) untuk menemukan pengaruh (kausal) variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Dari hasil analisis di peroleh pola pengembangan KUBE di
Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang berkembang serta oleh
bentuk dan jenis aktivitas yang dikembangkan anggotanya. Pola pengembangan yang ada
belum mengambaran tindak lanjut Pengembangan Usaha bagi anggota yang telah berhasil. Jiwa
Kewirausahaan berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya
terbesar pertama. Kualitas Kelembagaan KUBE berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE,
besaran koefisien jalurnya terbesar kedua. Kemampuan Modal Ekonomi berpengaruh
terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya terbesar ketiga. Pendidikan dan
Pelatihan berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE, besaran koefisien jalurnya terbesar
keempat. Strategi Kemitraan berpengaruh terhadap Pengembangan KUBE. besaran koefisien
jalurnya terbesar kelima dari keenam variabel bebas.

Kata Kunci: Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Pendapatan, Pengentasan


Kemiskinan, Jiwa Kewirausahaan, Kualitas Kelembagaan, Strategi Kemitraan

PENDAHULUAN persen masyarakat miskin Indonesia yang


berada di bawah garis kemiskinan makanan
(BPS, 2008). Sementara itu, berdasarkan data
Kemiskinan merupakan suatu masalah BPS Tahun 2008, jumlah penduduk Indo-
yang tidak dapat diatasi persektor, namun nesia yang masuk kategori miskin tercatat
perlu ditangani secara lintas sektoral, sebanyak 36,17 juta jiwa (16,7 persen).
berkesinambungan dan sinergis. Oleh karena Kriteria miskin tersebut berdasarkan kon-
itu, masala kemiskinan merupakan masalah sumsi masyarakat di bawah Rp 123.000 per
yang harus ditangani secara serius baik oleh bulan. Dengan asumsi sebesar itu, maka
pemerintah maupun masyarakat. Berda- buruh yang mendapatkan upah sebesar
sarkan beban persoalan yang dihadapi, Rp450.000 per bulan sesuai dengan
membuat masyarakat tidak mampu mencu- Kebutuhan Hidup Minimum (KHM), tidak
kupi kebutuhan pangan. Hal ini terutama termasuk dalam kategori miskin meskipun
dihadapi oleh sekitar 8,9 juta jiwa atau 4,39 sesungguhnya mereka adalah kelompok

161
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

kaum dhu'afa (Agustianto, 20 08: 2). Untuk pengembangan Kelompok Usaha Bersama di
mengatasi masalah kemiskinan tersebut Provinsi Lampung, 2) Apakah terdapat
pemerintah melalui Departemen Sosial hubungan antara faktor-faktor yang mempe-
Republik Indonesia menggulirkan Program ngaruhi keberhasilan Kelompok Usaha
pengembangan Kelompok Usaha Bersama Bersama di Provinsi Lampung, 3) Apakah
yang merupakan inovasi teknologi dan terdapat pengaruh parsial dari faktor-
kelembagaan. Inovasi teknologi yang dise- faktor yang mempengaruhi keberhasilan
diakan berupa perubahan model penyeleng- Kelompok Usaha Bersama di Provinsi
garaan usaha kecil dan pemberian kredit Lampung, 4) Apakah terdapat pengaruh
usaha. Direktorat Pemberdayaan Fakir simultan dari faktor-faktor yang
Miskin tahun 2007 melaksanakan program mempengaruhi keberha-silan Kelompok
pemberdayaan fakir miskin melalui Bantuan Usaha Bersama di Provinsi Lampung, 5)
Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) di Apakah terdapat pengaruh keberhasilan
99 Kabupaten/Kota pada 33 provinsi Kelompok Usaha Bersama ter-hadap
(Departemen Sosial RI, 2005). Sasaran peningkatan pendapatan anggota Kelompok
pelaksanaan program ini adalah kelompok Usaha Bersama di Provinsi Lampung, 6)
masyarakat miskin yang masih produktif dan Apakah terdapat pengaruh peningkatan
telah memiliki usaha ekonomi produktif. pendapatan masyarakat miskin terhadap
Mereka ini telah diwadahi dalam Kelompok upaya pengen-tasan kemiskinan di Provinsi
Usaha Bersama dan telah diseleksi oleh Lampung.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah
ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk
Untuk mengatasi permasalahan tersebut mengetahui skema atau pola keberhasilan
Direktorat Pemberdayaan Fakir Miskin akan Kelompok Usaha Bersama di Provinsi
memberikan jaminan modal usaha yang Lampung, 2) Untuk menganalisis hubungan
mampu memfasilitasi kelompok fakir miskin faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
yang telah diwadahi dalam Kelompok Usaha keberhasilan Kelompok Usaha Bersama di
Bersama untuk mengelola Usaha Ekonomi Provinsi Lampung, 3) Untuk menganalisis
Produktif (UEP) melalui Bantuan Langsung pengaruh parsial faktor-faktor yang berpe-
Pemberdayaan Sosial (BLPS). Dalam ngaruh terhadap keberhasilan Kelompok
pelaksanaan di lapangan Departemen Sosial Usaha Bersama di Provinsi Lampung, 4)
Rl akan bekerjasama dengan pihak PT. Bank Untuk menganalisis pengaruh simultan
BRI (Persero) Tbk untuk memfasilitasi guna faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
mendapatkan modal usaha dengan berbagai keberhasilan Kelompok Usaha Bersama di
kemudahan atau fasilitas tertentu. Program Provinsi Lampung, 5) Untuk menganalisis
Kelompok Usaha Bersama sangat terbatas, pengaruh keberhasilan Kelompok Usaha
sehingga sulit untuk mendapatkan keperca- Bersama terhadap pendapatan anggota
yaan maupun dukungan dari para mitra Kelompok Usaha Bersama di Provinsi
bisnis. Oleh karena itu, kajian yang menga- Lampung, 6) Untuk menganalisis pengaruh
nalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat miskin terhadap
keberhasilan pengembangan Kelompok upaya pengentasan kemiskinan di Provinsi
Usaha Bersama bukan saja penting tetapi Lampung.
sangat dibutuhkan.

Berdasarkan masalah tersebut maka dapat


dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut: 1) Bagaimanakah skema atau pola

162
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

METODE PENELITIAN nomi dalam semangat kebersamaan sebagai


sarana untuk meningkatkan taraf kesejah-
teraan sosialnya.
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif induktif dengan pendekatan Metode Analisis Jalur (Path Aanalysis).
survey penjelasan (explanatory survey), Metode ini digunakan untuk menemukan
yaitu mengkaji keeratan hubungan variabel pengaruh (kausal) variabel eksogen terhadap
bebas dan derajat asosiatif diantara variabel variabel endogen. Penelitian ini mengkaji
bebas dengan variabel terikat, serta sembilan variabel, yaitu: 1) Kualitas regulasi
melakukan pengujian hipotesis terhadap dan sistem pengembangan KUBE, 2)
variabel penelitian. Data yang digunakan Kualitas kelembagaan KUBE, 3) Kemampuan
adalah data primer dan sekunder. Data modal eko-nomi anggota Kelompok Usaha
Primer diperoleh dari responden melalui Bersama, 4) Kualitas pendidikan dan latihan
keusioner dan Data Sekunder diperoleh dari KUBE, 5) Jiwa kewirausahaan anggota
instansi yang terkait dengan Kelompok Usaha KUBE , 6) Kualitas kemitraan Kelompok
Bersama yaitu : Departemen Sosial Rl dan Usaha Bersama, 7) Keberhasilan program
Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejah- KUBE, 8) Peningkatan pendapatan anggota
teraan Sosial Provinsi Lampung. Kelompok KUBE, 9) Pengentasan kemiskinan
Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok masyarakat sekitar KUBE.
warga atau keluarga binaan sosial yang
dibentuk oleh warga atau keluarga binaan Model penelitian tidak hanya korelasional dan
sosial yang telah dibina melalui proses regresional melainkan juga sebab akibat atau
kegiatan PROKESOS untuk melaksanakan kausal dengan konstelasi model sebagai
kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha eko- berikut:

1) Y = f ( X1, X2, X 3 , X 4 , X 5 , X 6 )
Y = Y1X1 X1 + Y1X2X 2 + Y1X3 X3 + Y1X4 X4 + Y1X5 X5 + Y1X6 X6 + Є1

Keterangan : Keterangan:
Y = Keberhasilan Program KUBE Z1 = Peningkatan Pendapatan Anggota
X1 = Regulasi dan Sistem organisasi. Y= Kemampuan manajemen
X2 = Kualitas Kelembagaan KUBE z1Y =Koefisen jalur Y terhadap Z1
X3 = Kemampuan Modal Ekonomi Є2 = Pengaruh variabel lain diluar model
Anggota
X4 = Pendidikan dan Pelatihan
X5 = Jiwa Kewirausahaan 3) Z2 = f ( Z1 )
X6 = Strategi kemitraan Z2 = z 2 z i Y2 + Є3
Y1Xi = Koefisien jalur Xi terhadapYi
Є1 = Pengaruh variabel lain di luar model Keterangan:
Z2 = Pengentasan kemiskinan masyarakat
2) Z1 = f ( Y ) Z1 = Peningkatan Pendapatan Anggota
Z1 = z1Y Y +Є2 z 2 z i = Koefisen jalur Z1 terhadap Z2
Є3 = Pengaruh variabel lain diluar model

163
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

Populasi dan Sampel Penelitian Uji Kehandalan (Test of Reliability).


Populasi Penelitian. Objek penelitian ini Setelah dilakukan uji validitas atas kuesioner
Dinas Bina Mental Spiritual dan yang digunakan dalam penelitian, selanjut-
Kesejahtera-an Sosial Provinsi Lampung nya dilakukan uji kehandalan. Kehandalan
dan Kelompok Usaha Barsama yang terdapat (reliability) adalah indeks yang menunjukkan
di Provinsi Lampung. Populasi penelitian ini sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
Kelompok Usaha Bersama yang telah atau dapat diandalkan (Singarimbun &
mendapat pembi-naan dari Dinas Bina Effendi, 1995). Reliabilitas menunjukkan
Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial konsistensi alat ukur di dalam mengukur
Provinsi Lampung. Dalam penelitian ini gejala yang sama.
Kelompok Usaha Bersama yang dipilih
adalah Kelompok Usaha Bersama Fakir Pengujian Hipotesis.
Miskin. Pengujian Simultan pengaruh variable bebas
Sampel Penelitian. Ruang sampel yang (X1, X2, X3, X4, X5, dan X6) terhadap variabel
terpi-lih sebagai tempat penelitian ialah 5 Y dengan hipotesis sebagai berikut:
(lima) wilayah Lampung, dengan objek yang Ho: ( vx1)2 = ( vx2)2 = ( YX3)2=( Yx4)2 =
dipilih adalah KUBE fakir miskin yang ( yx5)2 = ( YX6)2 = 0
mewakili kecamatan-kecamatan. Pemilihan : Tidak terdapat pengaruh signifikan
sampel dila-kukan dengan menggunakan secara simultan Xi terhadap Y.
teknik Purposive Proporsionale Stratified Hi : ( YX1)2≠( YX2)2≠( YX3)2≠( YX4)2 ≠
Random Sampling. Sebagaimana telah ( YX5)2 ≠( YX6)2≠ 0
dikemukakan, jumlah kecamatan sebanyak 10 : Terdapat pengaruh signifikan secara
kecamatan yang terda-pat di lima Kota simultan Xi terhadap Y.
Administrasi di wilayah Lampung. Tahap Adapun kriteria uji:
kedua, penetapan jumlah KUBE, dari 10 Tolak Ho, jika F hitung > F table.
kecamatan yang terpilih dite-tapkan 75
KUBE Fakir Miskin. Dari masing-masing Pengujian Parsial pengaruh variabel
Kelompok Usaha terpilih ditetapkan 3 (tiga) independen X terhadap variabel dependen Y
orang responden yaitu Ketua, Sekertaris dan dengan hipotesis sebagai berikut:
anggota. Dengan demikian jumlah Ho : ( YXI)2 = 0
responden dalam penelitian sebanyak 225. : Tidak terdapat pengaruh parsial
Responden. Pemilihan responden dilakukan variabel
dengan metode penarikan sampel acak independen (X1, X2, X3 ....X6)
sederhana (simple random sampling). terhadap
variabel dependen Y.
Uji Validitas (Test of Validity). Validitas Hi : ( YX)2^ 0
menunjukkan sejauh mana suatu kuesioner : Terdapat pengaruh parsial variabel
atau alat ukur mengukur apa yang ingin independen X (X1, X2, X3,... X6)
diukur (Singarimbun & Effendi, 1995). Uji terhadap variabel dependen Y.
validitas berguna untuk menentukan
seberapa cerma alat melakukan fungsi ukur- Dengan kriteria uji :
annya. Alat ukur validitas yang tinggi berarti Tolak Ho, jika t hitung > t table
mempunyai varian kesalahan yang kecil,
sehingga memberikan keyakinan data yang
terkumpul merupakan data yang dapat
dipercaya.

164
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengembangan Kelompok Usaha


Bersama. Kelompok Usaha Bersama
ditumbuh kembangkan melalui Program
Deskripsi Kelompok Usaha Bersama Bantuan Kesejahteraan Fakir Miskin, yaitu
berupa : 1) Pelatihan ketrampilan berusaha,
Pengertian. Kelompok Usaha Bersama untuk meningkatkan kemampuan praktis
(KUBE) adalah kelompok warga atau berusaha yang disesuaikan dengan minat dan
keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh ketrampilan, pemasaran dan pengembangan
warga atau keluarga yang dibina melalui hasil usahanya, 2) Pemberian bantuan
kegiatan PROKESOS untuk melaksanakan stimulan sebagai modal kerja atau berusaha
kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha yang disesuaikan dengan ketrampilan, 3)
ekonomi dalam semangat kebersamaan Pendampingan, mempunyai peran sangat penting
sebagai sarana untuk meningkatkan taraf bagi keberhasilan dan berkem-bangnya
kesejahteraan sosialnya. Kelompok Usaha Bersama.

Mekanisme Bantuan Langsung Pember-


dayaan Kelompok Usaha Bersama. Skema
penyaluran Dana Bantuan untuk KUBE
Fakir Miskin dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema Penyaluran Dana Bantuan untuk KUBE

Alasan Pengembangan dan Kondisi kalangan muda yang hanya mengeyam pen-
Kelompok Usaha Bersama di Lampung. didikan terbatas tidak mendapatkan kesem-
Perekonomian Lampung pada beberapa patan bekerja. Hal ini memberikan dampak
tahun akhir ini, membawa pengaruh terhadap semakin banyak kelompok muda yang
peningkatan angka pengangguran, baik akibat memasukan diri ke dalam ekonomi informal
korban PHK atau calon pekerja baru/ untuk memperoleh mata pencaharian.

165
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

Namun para pekerja di sektor informal


cenderung tidak memiliki pengakuan atas Gulbiten dan Taymaz (2000) menyatakan
hak-hak pekerja dan jaminan kerja. Begitu bahwa Kelompok Usaha Bersama menjadi
juga bagi keluarga, semakin banyak orang elemen penting dalam pengembangan
tua tidak mampu menyekolahkan anak- KUBE yang ada yaitu sebanyak 587
anaknya, bahkan menyuruh anak untuk Kelompok. Dari keenam jenis KUBE yang
mengemis, menterlantarkan, dan menjadi ada, KUBE fakir miskin merupakan kelom-
anak fakir miskin. Begitu juga bagi keluarga pok yang sudah berjalan baik. KUBE
yang tidak mampu,membiarkan orang tuanya tersebut kegiatannya sudah berjalan kontinu
atau para lansia menjadi pengemis dan dan sudah memperlihatkan aktivitas usaha
dititipkan di rumah jompo. Memperhatikan yang berkembang serta memberikan pening-
kondisi tersebut, maka pemerintah meman- katan terhadap pendapatan anggota, maka
dang perlu untuk segera menjalankan KUBE yang menjadi objek penelitian adalah
program KUBE dengan berbagai jenis KUBE fakir miskin.
Kelompok Usaha dan membentuk diseluruh
wilayah/daerah/kantong-kantong kemiskin- Analisis Data
an. Program KUBE sebagai langkah emer- Pengujian Data Kuesioner. Sebelum
gensi atau langkah awal yang bersifat jaring melaku-kan pengujian data, terlebih dahulu
pengaman sosial, sebelum mereka mempu- perlu dilakukan pengujian terhadap validitas
nyai kemam-puan untuk menjadi pengusaha (ketepatan) dan reliabilitas (kehandalan)
mikro dan pengusaha kecil. Usaha pengem- terhadap data hasil pengisian kuesioner dari
bangan KUBE akan menjadi kunci peme- 225 responden tersebut. Dalam pengujian
cahan masalah kerawanan sosial dan tingkat validitas tiap item pertanyaan dalam
pengangguran serta meredam tindakan- penelitian hanya satu yang tidak valid,
tindakan kriminal karena ketidak mampuan selebihnya dinyatakan valid. Hasil pengujian
ekonomi. realibilitas semuanya dinyatakan realibel
dengan tingkat signifikansi yang tinggi.
Masalah Kelompok Usaha Bersama di
Provinsi Lampung. Pertumbuhan ekonomi
Analisis Deskriptif terhadap Jawaban
Lampung yang masih dalam kategori rendah Responden. Analisis terhadap hasil pengisian
berdampak pada tingginya tingkat kemis- dari 225 kuesioner baik dari data yang
kinan dan pengangguran di Provinsi bersipat umum dan data yang diperoleh dari
Lampung. Pemberdayaan dan pengembang- pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut
an koperasi merupakan salah satu prioritas variabel bebas maupun variabel terikat.
dalam menangani masalah tersebut. Pember- Adapun distribusi jawaban responden dari
dayaan dan pengembangan kegiatan kope- masing-masing pertanyaan dalam kuesioner,
rasi dianggap sebagai satu altematif penting dapat disajikan dalam Tabel 1.
yang mampu mengurangi beban berat yang
dihadapi perekonomian nasional dan daerah.

166
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Jawaban Responden dari Tiap Variabel


Variabel Nilai Rata-rata Kreteria Jawaban
Jawaban
X1 Rerponden
3,17 Cukup Baik
X2 3,15 Cukup Baik
X3 3,24 Cukup Baik
X4 3,32 Cukup Baik
X5 3,48 Cukup Baik
X6 3,23 Cukup Baik
Y 3,33 Cukup Baik
Z1 3,25 Cukup Baik
Z2 3,28 Cukup Baik

Analisis Induktif Hasil Kuesioner. Kemampuan Modal Ekonomi Anggota (X3),


Besaran Hubungan antara variabel-variabel Pendidikan dan Pelatihan (X4), Jiwa
bebas yaitu: Regulasi dan Sistem organisasi Kewirausahaan (X5), dan Strategi kemitraan
(X1), Kualitas Kelembagaan Kelompok (X6) dapat di dijelaskan pada Gambar 2.
KUBE (X2),

Gambar 2. Hubungan antara Variabel-variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan X6)

167
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

Analisis Pengaruh Variabel Bebas dengan Modal, Ekonomi Anggota (X3), Pendidikan dan
Variabel Terikat. Pengaruh Simultan dan Pelatihan (X4), jiwa Kewirausa-haan (X5),
Parsial Variabel Regulasi dan Sistem Strategi kemitraan (X6) terhadap
organisasi. (X1), Kualitas Kelembagaan Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (Y)
Kelompok Usaha Bersama (X2), Kemampuan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pengaruh Simultan dan Parsial X1, X2, X3, X4, X5, dan X6) terhadap Y

Pengaruh variabel Pengaruh Bersamaan dan Kelompok. Dari gambar 3 di atas dapat di
Parsial, Variabel Regulasi dan Sistem jelaskan besaran derajat asosiatif atau
organisasi, Kualitas Kelembagaan, Kemam- koefisien jalur dari masing-masing variabel
puan Modal Ekonomi Anggota, Pendidikan bebas terhadap variabel terikat yang dapat
dan Pelatihan, Jiwa Kewirausahaan, Strategi dilihat pada persamaan jalur bawah ini:
Kemitraan terhadap Pengembangan pada

Y= 0,086 X1 + 0,373 X2 + 0,226 X3 + 0,182 X4 + 0,485 X5 + 0,152 X6+ £

Keterangan: X3 = KekampuanModal Ekonomi Anggota,


Y = Pengembangan Kelompok Usaha X4 = Pendidikan dan Pelatihan.
Bersama., X5 = Semangat Kewirausahaan,
X1 = Regulasi danSistem organisasi, X6= Strategi Kemitraan
X2= Kualitas Kelembagaan Kelompok
Usaha Bersama,

168
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

Tabel 2. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung X1, X2, X3, X4, Xs, X6 terhadap

Sumber: Data diolah

Pengaruh Variabel Pengembangan KUBE Gambaran keterkaitan antara Y terhadap


(Y) terhadap Peningkatan Pendapatan variabel Z1, disajikan pada Gambar 4.
Anggota KUBE (Z1).

Pengembangan Peningkatan
Kelompok Usaha 0,9700 Pendapatan Anggota
Bersama (Y) Kelompok Usaha
Bersama (Z1)

Gambar 4

Analisis Pengembangan KUBE terhadap dikatakan bahwa Pengembangan KUBE (Y)


Peningkatan Pendapatan Anggota KUBE terhadap Peningkatan Pendapatan Anggota
Adapun persamaan jalur Y terhadap Z1, yaitu KUBE (Z1). mempunyai hubungan yang
: positif pada tingkat indikasi Moderately
high Correlation. Adapun pengaruh
Z1 = 0, 9700 Y + 2 Pengembangan KUBE (Y) terhadap Pening-
Keterangan: katan Pendapatan Anggota KUBE (Z1),
Z1 = Peningkatan Pendapatan Anggota adalah sebesar 94,10% (R2 = penguadratan
Y =Pengembangan Kelompok Usaha koefisien jalur (ZiY). Pengaruh Pengem-
Bersama bangan Peningkatan Pendapatan (Z1)
2= Pengaruh variabel lain Anggota KUBE terhadap Pengentasan
Kemiskinan (Z2, keterkaitannya adapat
Dari persamaan jalur Y terhadap Z1 diper-- digambarkan pada Gambar 5.
oleh koefisien sebesar 0,977, dapat

169
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

Pengembangan Pengentasan
Peningkatan 0,977 Kemiskinan
Pendapatan (Z2)
(Z1)

Gambar 5

Analisis Jalur Pengembangan Pening- maka dapat dikatakan bahwa Pengembangan


katan Pendapatan terhadap Pengentasan Peningkatan Pendapatan (Z1) terhadap
Kemiskinan. Pengentasan Kemiskinan (Z2) mempunyai
Adapun persamaan jalur untuk Z1 terhadap hubungan yang positif pada tingkat tingkat
indikasi Moderately high Correlation.
Z2, yaitu : Z2 =0,9770 Z1+ 3
Pengaruh Pengembangan Peningkatan
Keterangan: Pendapatan(Z1) terhadap Pengentasan
Z 2 = Pengentasan Kemiskinan Kemiskinan (Z 2 ) sebesar 95,60% (R2).
Z 1= Pengembangan Peningkatan Model Gabungan Pengaruh secara simultan
Pendapatan dan parsial model penelitian pengembangan
3 = Pengaruh variabel lain KUBE di Provinsi Lampung dapat dilihat
Dari persamaan jalur Z1 terhadap Z2, maka pada Gambar 6.
diperoleh koefisien jalur sebesar 0,9770

Gambar 6. Diagram Model Penelitian (Gabungan)

Gambar 6 di atas menggambarkan hasil analisis jalur dapat di pertanggung


gabungan dari keempat struktur model pene- jawabkan. Hal ini dibuktikan bahwa besaran
litian yang di tetapkan. Dengan gambar pengaruh dari varibel bebas terhadap variabel
model gabungan tersebut memperlihatkan terikat dari setiap struktur model berurutan
bahwa struktur model penelitian dengan dari yang terkecil sampai terbesar, sehingga

170
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

dapat disimpulkan bahwa variabel Y pada terhadap Pengembangan KUBE.


struktur model kedua dinyatakan sebagai Untuk menguji hipotesis tersebut, diperlukan
variabel antara ( variabel Intervening kesatu nilai koefisien jalur. Hasil perhitungan (pada
), begitu selanjutnya Variabel Z1 pada lampiran) menunjukkan nilai t (1) hitung
struktur model ketiga dinyatakan sebagai adalah 4.903. Dengan tingkat signifikansi (a)
variabel antara (variabel intervening kedua) - 5 % derajat kebebasan (degree of freedom)
= n- k -1 atau 2 2 5 - 6 - 1 = 218 dan
Pengujian Hipotesis Secara Parsial dan pengujian dilakukan dengan dua sisi (2-
Simultan. tiled), di peroleh t tabel sebesar 1,98. Oleh
Pengujian pengaruh secara parsial X1 karena t hitung > t tabel ( 4.903 > 1,98 ),
,X2,X3,X4,X5,X6 terhadap Y, sebagai berikut: maka Ho ditolak. Kesimpulannya bahwa
Untuk menguji hipotesis diperlukan nilai Pendidikan dan Pelatihan berpengaruh secara
koefisien jalur. Hasil perhitungan menunjuk signifikan terhadap Pengembangan KUBE.
kan nilai t-hitung adalah 2,066 dengan Untuk menguji hipotesis tersebut, diperlukan
tingkat signifikansi (@) = 5 %, derajat nilai koefisien jalur. Hasil perhitungan (pada
kebebasan (degree of freedom) = n- k -1atau lampiran) menunjukkan nilai t-hitung < i
225-6-1 = 218 dan pengujian dilakukan adalah 10.874. Dengan tingkat signifikansi
dengan dua sisi (2-tiled), di peroleh t-tabel (a) = 5 % derajat kebebasan (degree of
sebesar 1,98. Oleh karena t-hitung> t-tabel freedom) = n- k -1 atau 2 2 5 - 6 - 1 =218 dan
(2,066> 1,98), maka Ho ditolak. Kesimpul- pengujian dila-kukan dengan dua sisi (2-
annya bahwa Regulasi dan Sistem Organi- tiled), di peroleh t tabel sebesar 1,98. Oleh
sasi berpengaruh signifikan terhadap karena t hitung > t tabel 10.874 > 1,98 ),
Pengembangan KUBE. maka Ho ditolak. Kesimpulan: Jiwa Kewira-
Untuk menguji hipotesis tersebut, diperlukan usahaan berpengaruh signifikan terhadap
nilai koefisien jalur. Hasil perhitungan (pada Pengembangan KUBE.
lampiran) menunjukkan nilai t-hitung adalah Untuk menguji hipotesis tersebut, diperlukan
6,660 dengan tingkat signifikansi (@) = 5 %, nilai koefisien jalur. Hasil perhitungan (pada
derajat kebebasan (degree offreedom) = n- k lampiran) menunjukkan nilai t hitung adalah
– 1=2 2 5 - 6 - 1 =218 dan pengujian dila- 4.481. Dengan tingkat signifikansi (a) = 5 %
kukan dengan dua sisi (2-tiled), di peroleh t- derajat kebebasan (degree of freedom) = n-
tabel sebesar 1,98,3. Oleh karena t-hitung > t- k -1 atau 2 2 5 - 6 - 1 =218 dan pengujian
tabel (6,660>1,98), maka Ho ditolak. dilakukan dengan dua sisi (2-tiled), di peroleh
Kesimpulan bahwa Pendidikan dan Pelatihan t tabel sebesar 1,98. Oleh karena t-hitung >
berpengaruh secara signifikan terhadap t-table (4.481 > 1,98), maka Ho ditolak.
Pengembangan KUBE. Kesimpulan: Strategi Kemitraan berpenga-
Untuk menguji hipotesis, diperlukan nilai ruh signifikan terhadap Pengembangan
koefisien jalur. Hasilperhitungan menunjuk- KUBE.
kan nilai t hitung adalah 5.639. Dengan
tingkat signifikansi (a) = 5 % derajat Pengujian pengaruh secara ersamaan
kebebasan = n - k-1 atau 225-6-1=218 dan variabel Xi ,X2 ,X3, X4, X5 ,X6 terhadap
pengujian dilakukan dengan dua sisi (2- variabel Y. Dari hasil perhitungan di peroleh
tiled), di peroleh t tabel sebesar 1,98, berati t F hitung adalah 14,5686. Dengan tingkat
hitung > t tabel (5.639>1,98), maka HO signifikansi f 0,05 diperoleh harga F tabel
ditolak. Kesimpulannya Kemampuan Modal sebesar 2,70. Oleh karena F hitung > F tabel
Ekonomi Anggota berpengaruh signifikan (49,593 > 2,70) atau nilai signifikansi (proba-
bilitas) 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 (a)

171
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan ekonomis yang tinggi padahal mereka punya
bahwa terdapat pengaruh variabel Regulasi kemauan untuk maju dan mandiri Akhirnya,
dan Sistem organisasi, Kualitas Kelembagaan beberapa poin penting dalam pembangunan
KUBE, Kekampuan Modal Ekonomi sosial dapat dikemukakan sebagai berikut: 1)
Anggota, Pendidikan dan Pelatihan Jiwa Pembangunan sosial mendorong berkembangnya
Kewirausahaan, Strategi Kemitraan terhadap kapasitas lembaga social yang memungkinkan
Pengembangan KUBE individu memiliki kemampuan untuk mening-
katkan kesejahteraannya, 2) Mendorong
Pengaruh Variabel Keberhasiian Pe- terciptanya kondisi yang kondusif terhadap
ngembangan Kelompok Usahaterhadap munculnya kegiatan pemanfaatan sistem
Peningkatan Pendapatan Anggota KUBE. sumber yang memberikan peluang bagi masya-
Untuk menguji hipotesis tersebut, diperlukan rakat untuk memenuhi kebutuhannya, 3)
nilai koefisien jalur. Hasil perhitungan (pada Mendorong penguatan fungsi individu anggota
lampiran} menunjukkan nilai t hitung adalah masyarakat, individu didorong untuk meng-
7.337. Dengan tingkat signifikansi (a) = 5 % optimalkan peluang dan kesempatan dalam
derajat kebebasan (degree of freedom) = n- mengembangkan relasinya dengan orang
k -1 atau 225-1 = 224 dan pengujian lain, 4) Pembangunan sosial mendorong
dilakukan dengan dua sisi (2-tiled), di peningkatan budaya kerja yang dilandasi
peroleh t label sebesar 1,98.Oleh karena t kebersamaan dalam berbagai kegiatan
hitung > t tabel (7.337 > 1,98 ), maka Ho komunitas lokal, 5) Pembangunan sosial
ditolak. Kesimpulan: Pengembangan KUBE merupakan pembangunan yang secara integral
berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan
Pendapatan Anggota KUBE. nasional, 6) Perhatian pemerintah terhadap
pembangunan sosial pada decade terakhir ini
Pengaruh Variabel Peningkatan Penda- secara politis telah mendapatkan dukungan, 7)
patan Anggota KUBE (Z1) terhadap Dimensi pembangunan sosial secara faktual
Pengentasan Kemiskinan Masyarakat menyangkut perubahan struktur masyarakat
Sekitar (Z2). Untuk menguji hipotesis yang memiliki relevansi dengan pertumbuhan
tersebut, diperlukan nilai koefisien jalur. ekonomi masyarakat Pembangunan sosial mem-
Hasil perhitungan menunjukkan t-hitung = berikan kontribusi positifbagi pembangunan
8.925. Dengan tingkat signifikansi (a) = 5 % bidang kesejahteraan sosial.
derajat kebebasan (df) = n- k - 1 atau 225 -1
= 224 dan pengujian dilakukan dengan dua Khusus. 1) Sebagian besar responden dalam
sisi (2-tiled), di peroleh t-tabel = 1,98. Oleh penelitian ini adalah yang berjenis kelamin
karena t hitung > t-tabel (8.925 >1,98), maka perempuan yaitu sebanyak 212 responden (94,23
Ho ditolak. Kesimpulannya Peningkatan %), sedangkan sisanya dengan jenis kelamin laki-
Pendapatan Anggota KUBE berpengaruh laki 13 responden (5,77 %), hal ini membuktikan
signifikan terhadap Pengentasan bahwa sebagian besar yang menjadi anggota
Kemiskinan. KUBE adalah kaum perempuan. Kondisi ini
dapat dipahami karena laki-laki sebagai kepala
Pembahasan Hasil Penelitian keluarga dan pihak pencari nafkah dalam
Umum. Program pengembangan Kelompok keluarga dengan pendapatan yang sangat
Usaha Bersama merupakan salah satu minim, 2) Jawaban responden terhadap
bentuk dari Pembangunan sosial yang paling seluruh item pertanyaan, sebagian besar
tepat, mengingat program yang menyentuh menjawab dengan skor diantara 3 sampai
strata terendah dengan jumlah yang banyak dengan 5 (Cukup Baik).
dan mereka tidak mempunyai kemampuan

172
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

Pembahasan Analisis Induktif. penguasaan teknologi, pembebasan pajak,


Analisis Hubungan Diantara Variabel dan lain-lain sampai yang bersangkutan
Bebas. Dari keenam variabel bebas menun- mempunyai kekuatan mandiri.
jukkan adanya hubungan satu sama lain
yang merupakan satu kesatuan yang tidak Analisis Pengaruh Regulasi dan Sistem
dapat dipisahkan. Dalam upaya optimalisasi organisasi, Kualitas Kelembagaan KUBE,
pengembangan KUBE, pemerintahn dan Kemampuan Modal Ekonomi Anggota,
KUBE tidak hanya mempertimbangkan Pendidikan dan Pelatihan, Jiwa Kewira-
keenam variabel tersebut, namun juga perlu usahaan, Strategi Kemitraan terhadap
memperhatikan variabel lain di luar model Pengembangan KUBE. Adapun urutan
yang ditetapkan, diantaranya: Aspek du- besaran kontribusi pengaruh dari variabel
kungan fasilitas dalam membangun kemi- bebas terhadap variabel terikat, dapat dilihat
traan, kemudahan perijinan, bantuan pada Tabel 3.
peralatan usaha dan pelatihan skill dan

Tabel 3. Besaran Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel X terhadap Y


Variabel Pengaruh Pengaruh Tidak Total Peringkat Pengaruh
Langsung Langsung Pengaruh
X1 0.007 0.024 0.032 Keenam
X2 0.139 0.092 0.231 Kedua
X3 0.051 0.065 0.116 Ketiga
X4 0.033 0.053 0.086 Keempat
X5 0.235 0.109 0.345 Kesatu
X6 0.023 0.034 0.057 Kelima
Sumber: Data diolah

Pengaruh secara simultan. Berdasarkan hasil masyarakat yang produktif dan mandiri, 2)
analis jalur dan pengujian hipotesis penga- Mengevaluasi berbagai regulasi dan kebijak-
ruh bersama variabel Regulasi dan Sistem an untuk lebih mendorong kelancaran
Organisasi, Kualitas Kelembagaan KUBE, program KUBE, 3) Melakukan pembinaan,
Kemampuan Modal Ekonomi Anggota, pendidikan dan pelatihan yang tepat guna dari
Pendidikan dan Pelatihan, Jiwa Kewira- berbagai pihak yang terkait.
usahaan, Strategi Kemitraan terhadap pengem-
bangan KUBE dapat disimpulkan bahwa Analisis Pengaruh Pengaruh Pengembang-
keenam variabel mempunyai besaran penga- an KUBE terhadap Peningkatan Pendapatan
ruh sebesar 86,70 %. Ini berati apabila Anggota KUBE. Dari hasil analisis jalur dan
keenam variabel ditingkatkan maka pengem- pengujian hipotesis dapat dijelaskan sebagai
bangan program KUBE fakir miskin dapat berikut: Pengembangan KUBE berpengaruh
berkembang optimal. signifikan terhadap Peningkatan Pendapatan
Anggota KUBE dengan besaran pengaruh
Adapun langkah-langkah yang perlu dilaku- 48,650%. Hal ini menunjukan bahwa keber-
kan.adalah: 1) Menetapkan Program KUBE hasilan program KUBE betul-betul dapat
merupakan program prioritas dalam pengem- meningkatkan pendapatan anggota KUBE.
bangan masyarakat miskin sehingga menjadi Pengembangan KUBE fakir miskin ini

173
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

merupakan program yang berhasil dalam mampu meningkatkan keahlian, sehingga


upaya membangun masyarakat miskin yang dalam jangka panjang akan menjadi masya-
produktif dan mandiri. Dengan demikian, rakat miskin yang produktif dan mandiri.
peningkatan kinerja KUBE merupakan usaha Oleh karena itu dari hasil penelitian ini
yang menjanjikan dan memberikan harapan dapat membuktikan besaran pengaruh dari
terhadap peningkatan kesejahteraan masya- peningkatan pendapatan anggota KUBE
rakat miskin. Disamping itu, program ini terhadap pengentasan kemiskinan masya-
meru-pakan representasi dari keberpihakan rakat miskin di Provinsi Lampung. Adapun
peme-rintah dan pihak lainnya terhadap besaran pengaruhnya sebesar 97,70 %, hal ini
masyarakat miskin itu sendiri. menandakan adanya pengaruh yang sangat
signifikan dari peningkatan pendapatan
Analisis Pengaruh Peningkatan Pendapat- terhadap pengurangan tingkat kemiskinan.
an Anggota KUBE terhadap Pengentasan
Kemiskinan Masyarakat Miskin dan Masya- Pengembangan Model KUBE pada Masa
rakat Sekitar. Pada hakekatnya tujuan akhir Mendatang. Disadari bahwa setiap program
yang diharapkan oleh pemerintah dalam dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi
pengembangan program Kelompok Usaha oleh adanya budaya kearifan lokal, sehingga
Bersama ini adalah upaya mengentaskan sangat memungkinkan adanya inovasi dan
atau mengurangi kemiskinan masyarakat penyesuaian dengan kondisi setempat
Provinsi Lampung. Usaha pengurangan sepanjang tidak bertentangan dengan
kemiskinan yang dilakukan dalam program kebijakan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
Kelompok Usaha Bersama berbeda dengan hasil analisis deskriptif dan analisis induktif
program bantuan tunai langsung. Program yang telah dilakukan dalam penelitian ini.maka
ini lebih menekankan pada bentuk peneliti menemukan beberapa hal yang dapat
pemberdayaan masyarakat miskin dari pada dikembangkan dalam upaya lebih mengoptimali-
hanya membantu langsung orang miskin, sasikan keberhasilan program KUBE, dan juga
sehingga mereka ini akan menjadi manusia menghantarkan anggota KUBE yang telah
produktif dan mandiri tidak hanya berhasil agar mampu mengembangkan aktivitas
mengharapkan belas kasihan saja. Oleh usahanya menjadi aktivitas usaha mikro, yang
karena itu pengentasan atau pengurangan seterusnya diharapkan untuk terus
kemiskinan hanya dapat dilakukan dengan berkembang menjadi pengusaha kecil dan
cara memberikan aktivitas usaha yang akan menengah. Konsep Pengembangan KUBE
menghasilkan pandapatan dan sekaligus dapat dilihat pada Gambar 7.

174
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

Gambar 7. Konsep Pengembangan Kelompok Usaha Bersama Jangka Panjang

KESIMPULAN KUBE. Kemampuan Modal Ekonomi


Anggota, Pendidikan dan Pelatihan, Jiwa
Kewirausahaan, Strategi Kemitraan, mem-
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, analisis punyai tingkatan hubungan rendah dan
jalur dan pengujian hipotesis dari 225 sedang. Adapun yang mempunyai tingkat
kuesioner, dapat disimpulkan sebagai hubungan tertinggi yaitu hubungan antara
berikut: 1) Skema atau pola pengembangan di Regulasi dan Sistem organisasi dengan
Provinsi Lampung terus berkembang dari Kemampuan Modal Ekonomi Anggota. 3)
waktu ke waktu dan spesifikasi dari pola Terdapat pengaruh yang signifikan dari
pengembangan sangat bergantung pada situasi masing-masing variableVariabel bebas (X)
dan kondisi yang berkembang serta sangat terhadap variabel terikat (Y), dengan
banyak dipengaruhi oleh bentuk dan jenis perincian sebagai berikut: (1) Regulasi dan
aktivitas yang dikembangkan oleh anggota- sistem organisasi berpengaruh terhadap
nya. Namun, pola pengembangan yang ada Pengembangan KUBE dengan besaran
saat ini belum memberikakan gambaran koefisien jalur terkecil dari keenam variabel
tentang tindak lanjut pengembangan usaha bebas tersebut, (2) Kualitas Kelembagaan
bagi anggota yang telah berhasil. 2) Keeratan KUBE berpengaruh terhadap Pengembangan
hubungan diantara variabel Regulasi dan KUBE dengan besaran koefisien jalur
Sistem organisasi, Kualitas Kelembagaan terbesar kedua dari keenam variabel bebas,

175
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 3 No. 2 April 2013 : 160-177

(3) Kemampuan Modal Ekonomi berpenga- Arief, Sritua. 1980,2002. Ekonomi Kerak-
ruh terhadap Pengembangan KUBE dengan yatan Indonesia: Mengenang Bung
besaran koefisien jalu terbesar ketiga dari Hatta Bapak Ekonomi Kerakyatan
keenam variabel bebas, (4) Pendidikan dan Indonesia. Muhammadiyah University
Pelatihan berpengaruh terhadap Pengem- Press.
bangan KUBE dengan besaran koefisien jalur Bachrudin dan Tobing, Harapan L. 2003.
terbesar keempat dari keenam variabel Analisis Data Untuk Penelitian Survai
bebas, (5) Jiwa Kewirausahaan berpengaruh dengan menggunakan Lisrel. Bandung:
terhadap terhadap Pengembangan KUBE FMIPA Unpad ISBN.
dengan besaran koefisien jalur terbesar
pertama dari keenam variabel bebas, (6) Badan Pusat Statistik DKI Jakarta 2006,
Strategi Kemitraan mempunyai pengaruh 2007. Statistik Ekonomi Indonesia,
terbesar terhadap Pengembangan KUBE Jakarta-Indonesia
dengan besaran koefisien jalurnya terbesar Biro Pusat Statistik. (2005; 2006; 2007).
kelima dari keenam variabel bebas. 4) Data Perekonomian Indonesia.
Terdapat pengaruh secara bersamaan yang
signifikan dari Variabel X terhadap Pe- Biro Pusat Statistik. 2000. Profil Industri
ngembangan KUBE dengan besaran penga- Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga.
ruhnya 86,70 % sedangkan pengaruh Biro Pusat Statistik dan Departemen Sosial.
variabel lain diluar model sebesar 13,30%. 2002. Penduduk fakir miskin
5) Terdapat pengaruh yang signifikan dari Indonesia 2002. Jakarta: BPS.
Variabel Pengembangan KUBE terhadap
variabel Peningkatan Pendapatan Anggota Departemen Sosial Rl. 2005. Rencana
KUBE dengan besaran pengaruh 94,10 % Strategis Penanggulangan Kemis-
sedangkan pengaruh varia-bel lain diluar kinan Program Pemberdayaan Fakir
model sebesar 5,90 %. 6) Terdapat pengaruh Miskin Tahun 2006-2010, Direktorat
signifikan dari variabel Peningkatan Penda- Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial.
patan Anggota KUBE terhadap variabel Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkem-
Pengentasan Kemiskinan dengan besaran bangan Pemikiran; Dasar Teori
pengaruh 95,60% sedangkan sisanya Ekonomi, Pertumbuhan dan
pengaruh variabel lain diluar model sebesar Pemerataan. Buku II. Jakarta: PT.
4,40 %. Pustaka LP3ES.
Endang Wuryatmi. 2007. Makalah Penang-
gulangan Masalah Kemiskinan di
Indonesia. Bandung: LAN.
Gunawan. 2008. Kemitraan Kunci Menuju
DAFTAR PUSTAKA Rakyat Sejahtera. Jakarta: Agenda
rapat kerja Dirjen Pemberdayaan
Sosial Departemen Sosial.
Adrew Jackson. 2002. Indikator Kunci Harun, A1. Rasyid. 1994. Analisis Jalur
Dalam Pembangunan Sosial. Direktur Sebagai Sarana Statistik dalam Anali-
Lembaga Pembangunan Sosial USA. sis Kausal. Lokakarya Sehari.Bandung:
Anwar, Arsjad. 2003. Peta Kondisi Ketenaga- LP3E, FE UNPAD.
kerjaan Indonesia. Jurnal Indonesia.
No. 10 Tahun XIII Oktober 2002.

176
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan..(H.M.Achmad Subing)

Handayani, Wiwik. 2001. Peranan Kepe- Shane, S. 2003. A General Theory of


mimpinan Transformasional dalam Entrepreneurship the Individual
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Opportunity Nexus. USA: Edward
Kajian Ekonomi dan Bisnis. Vol 7 Elgar .
Edisi Agustus-Nopember 2001. Sudjana, 2003. Teknik Analisis Regresi dan
Hikmat, Harry. 2005. Panduan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung:
Operasional: Program Pemberdayaan Tarsit
Fakir Miskin diwilayah Sub Urban dan Suharto edi. 2005. Membangun Masyarakat
Perkotaan. Departemen Sosial Rl. Memeberdayakan Rakyat ; Kajian
Jakarta. Strategis Pembangunan Kesejahtera-
Kunarjo. 1999 Perencana dan Pembia- an Sosial dan Pekerjaan Sosial (cetak-
yaan Pembangunan. Jakarta: UI. an kedua). Bandung. Refikaaditama
Marbun. 1996. Manajemen Perusahaan Kecil. Suseno Triyanto Widodo. 1991. Indikator
Seri Manajemen. No. 176. Jakarta: PT. Ekonomi; Dasar Perhitungan Pereko-
Pustaka Binaman Pressindo. nomian Indonesia. Yogyakarta.
Masngudi. 2000. Kewirausahaan dan Bebe- Tambunan. 2001. Transformasi Ekonomi Di
rapa Makalah Tentang Koperasi Yang Indonesia: Teori dan Penemuan
Tidak Diterbitkan. Jakarta: Universitas Empiris. Jakarta. Salemba Empat.
Borobudur. Todaro, Michael P. 2000. Economic Deve-
Mudrajad, Kuncoro. 1997. Ekonomi Pemba- lopment, Seventh Edition, Addison-
ngunan: Teori, Masalah dan Kebijak- Wesley Longman. New York.
an. Yogyakarta: UPP AMPYKPN. Tulus Tambunan. 1996. Perekonomian
Nasution, Muslimin. 2002. Evaluasi Kinerja Indonesia. Jakarta. Galia Indah.
Koperasi Metode Diagnosa. Jakarta: Visi, Misi, Renstra dan Repetada Lampung
Bank Bukopin dan TPP-KUKM. Tahun 2008 serta Kebijakan Umum
Partono dan Soedjodono. 2002. Ekonomi APBD dan Prioritas dan prospek
Skala Kecil Menengah dan Koperasi. APBD Lampung.
Jakarta: Ghalia lndonesia. Wirasasmita, Yuyun. 1999. Aspek-aspek
Salvatore. 2002. Ekonomi Internasional. Ekonomi Mikro Perusahaan Kecil
Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Tradisional Keluarga. Universitas
Samuelson and Nordhaus. 1991 ;1994. Macro Padjajaran.
Economic Fourteenth Edition, Mc
Graw Hill Book Company.

177
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

UMUM Daftar Pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama akhir.


Artikel berupa kajian bidang Manajemen dan Bisnis baik artikel Jika nama lebih dari satu kata maka diawali dengan nama akhir
hasil penelitian maupun artikel konseptual yang belum pernah koma diikuti nama awal. Contoh penulisan daftara pustaka:
dipublikasikan atau tidak sedang dikirim ke jurnal lain. Naskah Artikel dalam Buku:
dikirim sebanyak dua eksemplar dan file naskah dalam DVD Hasibuan, Malayu . 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia.
dengan microsoft office word 93-2007 disertai biodata penulis Jakarta: CV Haji Masagung
dalam lembar terpisah. Kepastian pemuatan akan diberitahu Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel:
secara tertulis. Noviyani, Putri. 2002. Pengaruh Pengalaman dan Pelatihan ter-
SISTEMATIKA PENULISAN hadap Pengetahuan Auditor tentang Kekeliruan. Simposium
Nasional Akuntasi 5 (hlm.76-92). Semarang: IAI.
Artikel hasil penelitian terdiri atas: judul, nama dan alamat
lembaga penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode Artikel dalam Jurnal:
penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Wijayanto, Bayu. 2003. Efek Gangguan Permintaan dan Pena-
Artikel konseptual terdiri atas: judul, nama dan alamat lembaga waan terhadap Fluktuasi Inflasi di Indonesia. Jurnal Eko-
penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, pembahasan, nomi dan Bisnis. Vol.9 No.2 (September), hlm. 169-181.
kesimpulan dan daftar pustaka. Artikel dalam Majalah atau Koran:
Judul tidak boleh melebihi 14 kata (bahasa Indonesia) dan 12 Oktavia,Tiur S dan Santi,Joice T. 3 Juli, 2007. Bisnis Perbankan:
kata (bahasa Inggris). Masyarakat Perlu Melek Investasi. Kompas, hlm. 21.
Nama Penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademik disertai Atikel dalam Majalah/Koran Tanpa Penulis:
nama institusi tempat bekerja dan alamatnya. Lampung Post. 2007, 29 September. Akses Modal Terbatas,
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris (cetak UKM Gulung Tikar. hlm. 21.
miring) kurang lebih 200 kata dalam satu paragraf yang berisi Dokumen Tanpa Pengarang dan Lembaga:
masalah dan permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989 tentang
hasil dan kesimpulan. Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta:PT Armas
Kata Kunci mencerminkan konsep pokok artikel, jumlah antara Duta.
3-6 kata dalam bahasa Inggris. Dokumen atas Nama Lembaga:
Pendahuluan artikel hasil penelitian berisi: latar belakang, Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan
masalah, permasalahan, tujuan, kajian teoritis/kerangka Publik. Jakarta: Salemba Empat.
pemikiran dan hipotesis. Artikel konseptual berisi: hal menarik
Karya Terjemahan:
yang menjadi acuan (konteks) permasalahan, diakhiri rumusan
Porter, Michael E. 1993. Teknik Menganalisis Industri dan Ber-
singkat hal pokok yang akan di bahas dan tujuan pembahasan.
saing. Terjemahan oleh Agus Maulana. Jakarta: Erlangga.
Metode Penelitian berisi: desain penelitian, sasaran penelitian
(populasi, sampel dan teknik sampling), sumber data, teknik Skripsi, Tesis atau Disertasi:
pengumpulan data dan metode dan teknik analisis yang ditulis Alghifari, Abizar. 2008. Analisis Kualitas Produk terhadap Ke-
dengan format esei . puasan Konsumen CV.Retina Printing di Bandar Lampung.
Hasil dan Pembahasan artikel hasil penelitian berisi: jawaban Skripsi tidak diterbitkan. Bandar Lampung: FE-UBL.
pertanyaan penelitian, proses mendapatkan, menginterpretasikan Makalah Seminar, Penataran, atau Lokakarya:
temuan, mengaitkan temuan dengan pengetahuan, memunculkan Kadir, Samsir. 1996. Mentalitas dan Etos Kerja. Paper Seminar
serta memodifikasi teori. Artikel konseptual berisi: kupasan, Nasional Strategi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
analisis, argumentasi, komparasi, keputusan serta pendirian atau Manusia. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,16-17 Juni.
sikap penulis tentang masalah yang dibahas. Internet Karya Individual:
Kesimpulan artikel hasil penelitian berisi: ringkasan dan Purwanto, Andi T. 2004. Manajemen Lingkungan: Dulu,
pengem-bangan pokok-pokok pikiran berdasar temuan, Sekarang, dan Masa Depan. (Online), (hhtp://andietri.
pengembangan teori dan penelitian lanjutan. Artikel konseptual tripod.com/index.htm, diakses 14 Februari 2007).
berisi: penegasan atas masalah yang telah dibahas sebelumnya Internet Artikel dari Jurnal
dan beberapa alternatif penyelesaian. Kumaidi. 1998. Pengukuran Awal Belajar dan Pengem-
Daftar Pustaka. Semua rujukan dimuat dalam daftar pustaka bangan Tes. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 5 No.4.
dan ditempatkan pada halaman terakhir menyatu dengan tubuh (Online), (http// www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
artikel. 2000).
FORMAT PENULISAN Penyajian Tabel
Artikel diketik pada kertas A4 dengan spasi tunggal (1 spasi), Nomor tabel menggunakan angka arab, Nomor dan judul tabel
tipe huruf times new roman 12, margin tepi atas kertas 1,4”, tepi ditempatkan diatas tabel dari tepi kiri tidak diakhiri titik. Judul
bawah 1,2”, tepi kiri 1”, dan tepi kanan 1”, panjang artikel 15-25 lebih dari satu baris diberi jarak satu spasi. Tabel tidak menggu-
halaman, ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris nakan garis vertikal. Teks sebelum dan sesudah tabel diberi jarak
yang baik dan benar serta disajikan secara naratif dan tidak 2 sd 3 spasi. Jika lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel
bersifat numerik. diulang pada halaman berikutnya.
Judul artikel ditulis dengan huruf times new roman 14 dengan Penyajian Gambar
huruf kapital, bold, diletakkan di tengah. Judul bab, huruf Nomor gambar menggunakan angka arab. Nomor dan Judul
kapital ukuran 12, bold, diletakkan di tengah. Sub judul, huruf ditempatkan dibawah gambar secara senter. Sumber kutipan ditu-
besar skecil, bold, diletakkan di tepi kiri. Sub–sub judul dengan lis di dalam kurung diletakan di bawah gambar. Teks sebelum
huruf besar kecil cetak miring, bold, diletakkan di tepi kiri. dan sesudah gambar diberi jarak 2 sd 3 spasi.

Anda mungkin juga menyukai