UNIVERSITAS
SUMATERA SELATAN
Disusun Oleh :
FITRIANTI
NIM : 21612010006
KELAS : MAN 4 A
FAKULTAS EKONOMI
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Analisis Pengaruh Karakteristik
Pemilik UMKM terhadap Kinerja Keuangan di Kota Palembang”. Tujuan pembuatan proposal
ini adalah untuk memenuhi tugas metodelogi penelitian.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih skepada Ibu
Santi Oktavinti, S.Pd., M.M. selaku dosen yang telah memberikan bimbingan sehingga Proposal
ini dapat terselesaikan.
Akhir kata kami berharap, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Semoga Allah SWT akan senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta taufik-Nya kepada kita
semua. Aamiin.
FITRIANTI
NIM. 21612010006
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
1. Pengerian Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan
yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada
di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada disekitarnya (Yosin, 2012:1).
Menurut surakhmad (2012: 1), Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari sesuatu
benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan yang dapat
membentuk kepercayaan atau perubahan. Dapat disimpulkan pengaruh merupakan
suatu daya atau kekuatan yang dapat timbul dari sesuatu, baik itu watak,orang, benda,
kepercayaan dan perbuatan seseorang yang dapat mempengaruhi lingkungan yang ada
di sekitarnya.
2. Karakteristik pemilik (Owner)
Dalam penelitian Sarwoko (2008) faktor yang menjadi penentu keberhasilan
UKM adalah karakteristik individu yang dimiliki pemilik atau pengrajin
(owner/manager characteristics). Dalamhal tersebut karakteristik individu yang
dimiliki pemilik atau pengrajin (owner/manager characteristics) mempengaruhi
strategi bisnis sebelum strategi bisnis itu mempengaruhi kinerja UKM. Menurut Zoysa
dan Herath (2007) karakteristik pemilik dibentuk dari dua dimensi yaitu:
entrepreneurial mentaly dan administrative mentaly, sedangkan strategi bisnis
dibentuk dari tiga dimensi yaitu planned stategy, adaptive strategy, dan entreprenurial
strategy, dan untuk kinerja UKM dibentuk dengan tiga dimensi yaitu peningkatan
penjualan, peningkatan asset dan probabilitas usaha.
Karakteristik pemilik diperlukan pada saat perusahaan ingin mengalami
pertumbuhan namun karakteristik perusahaan dan sifat perencanaan strategis dan
proses manajemennya juga penting (Khan & Idrees, 2015). Model siklus hidup
perusahaan yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan bergerak melalui berbagai
tahap berbasis sumber daya perusahaan dan orientasi usaha pemilik, karena
kompetensi strategis pemilik menjadi penentu perkembangan usaha.
1) Ambition;
2) Imagination;
3) Aggressiveness; dan
4) Self Confidence
Pemilik yang memiliki sifat ambisi untuk maju, memiliki daya pikir yang unik
untuk pengembangan produk dan usaha, memiliki sifat agresif dalam memenangkan
persaingan pasar serta memiliki kepercayaan yang tinggi akan dapat mengelola dan
mengembangkan usaha serta perbaikan kinerja keuangan usaha melalui peningkatan
aset atau laba hasil penjualan.
2011). Pengelolaan keuangan usaha besar lebih ketat dibandingkan dengan usaha kecil
dan menengah, karena sangat rendahnya UKM yang menerapkan alat pengelolaan
keuangan secara baik (Azhar, Osman, & Hoe, 2010). Paramasivan dan Subramanian
(2009) menyatakan bahwa segala jenis usaha bergantung pada keuangan, baik usaha
kecil maupun usaha besar untuk memebuhi aktivitas bisnisnya. Segala jenis usaha
memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan usaha, sehingga peningkatan
keuntungan atau peningkatan kinerja keuangan menjadi tujuan utama bagi pengusaha
maupun investor. Usaha besar maupun usaha kecil perlu pengelolaan keuangan yang
baik. Azhar, Osman dan Hoe (2010) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan terdiri
dari enam komponen; Perencanaan dan pengendalian keuangan, akuntansi keuangan,
analisis keuangan, akuntansi manajemen, penganggaran modal dan pengelolaan modal
kerja.
Usaha kecil dan menengah (UKM) sebagian besar mengalami kendala dalam
pengelolaan keuangan. Penelitian Agyei-mensah (2011) menyimpulkan bahwa
kemampuan dana dan akuntan eksternal merupakan faktor yang paling dominan dalam
mempengaruhi penerapan keuangan pada UKM. UKM masih memandang biaya tinggi
untuk menggaji staf akuntansi yang menyebabkan sebagian besar tidak memiliki
laporan keuangan yang baik. Hal ini menjadi salah satu sebab usaha mengalami
kegagalan karena tidak mampu mencapai tujuan keuangan (Altman, Sabato, & Wilson,
2010). Quantananda dan Haryadi (2015) mengukur kinerja usaha dengan tiga aspek
yaitu:
1) Aspek Keuangan (profit dan aset);
2) Aspek sumber daya manusia (jumlah pegawai dan produktivitas pegawai melalui
jumlah volume produksi; dan
3) Aspek pemasaran (omset penjualan dan frekuensi terjadinya perubahan produk).
Penelitian Blackburn, Hart, dan Wainwright (2013) mengukur kinerja bisnis dengan
menggunakan perputaran, pertumbuhan tenaga kerja, dan tingkat keuntungan. Dalam
penelitian ini kinerja keuangan UKM diukur dengan peningkatan pendapatan,
peningkatan laba, dan peningkatan aset yang dimiliki dalam empat tahun terakhir
Faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan UKM adalah orientasi usaha yang
diteliti oleh Lukiastuti (2012) dan Pangeran (2012). Faktor lain yang mempengaruhi
kinerja keuangan UKM dalam penelitian ini adalah karakteristik pemilik (Zoysa &
Herath, 2007), hubungan dengan pelanggan (Aka et al., 2016), dan komitmen perilaku
(Lukiastuti, 2012).
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitaitif. Menurut Nazir (1988), metode
deskriptif adalah metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran atau peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan, mengambarkan, atau melukisan secara sistematis, akurat dan
faktual mengenai fakta-fakta hubungan peristiwa yang diteliti. Penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang fokus pada peristiwa yang dialami masyarakat sosial. Peneliti dapat
menggunakan pandangan dari informan sebagai gambaran untuk mendapatkan hasil
penelitian pada penelitian ini.
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada November - Desember 2019 dan dilakukan di
rumah makan Kota Palembang.
Data Jenis data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh dari sumber aslinya, dapat dilakukan dengan wawancara, jajak
pendapat dengan informan, ataupun observasi dari suatu obyek atau peristiwa. Data pada
penelitian ini yaitu informasi akuntansi rumah makan dan kinerja rumah makan tersebut.
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara. Menurut Koentjaraningrat,
wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi terhadap tugas tertentu secara
lisan dan langsung kepada informan. Wawancara akan dilakukan kepada beberapa rumah
makan yang sudah berjalan 3 tahun. Informasi untuk pengumpulan data mengenai informasi
akuntansi adalah indikator dasar dari informasi operasi, informasi akuntansi manajemen,
informasi dan akuntansi keuangan. Informasi dasar tersebut adalah mengenai penjualan,
biaya, dan aset. Pertumbuhan kinerja UMKM pada penelitian ini diambil dari informasi
peningkatan penjualan, penurunan biaya, dan penambahan aset. Maka untuk pengumpulan
informasi tersebut, dikembangkan pertanyaan yang berisikan mengenai:
a. Identitas informan, berisikan jenis kelamin, umur, dan pendidikan pemilik UMKM. Dari
pertanyaan ini dapat menginformasikan latar belakang pemilik usaha, yang akan
dihubungkan dengan pengetahuan mengenai informasi akuntansi yang pemilik UMKM
miliki.
b. Informasi UMKM, berisikan jenis, kepemilikan, dan durasi berdiri UMKM. Dari informasi
ini dapat menginformasikan latar belakang UMKM, yang akan dihubungkan dengan
informasi akuntansi UMKM yang dimiliki.
c. Informasi akuntansi, berisikan bagaimana cara pemilik melakukan pencatatan akuntansi,
penyimpanan dokumen akuntansi, menghasilkan laporan akuntansi, serta keputusan
apa saja yang bisa diambil dari adanya informasi akuntansi. Dari informasi ini dapat
menginformasikan proses keuangan yang dimiliki oleh UMKM dan peran informasi
tersebut dalam pengambilan keputusan di UMKM.
d. Pertumbuhan Kinerja UMKM, berisikan gambaran mengenai peningkatan dan
penurunan penjualan, biaya, serta aset pada UMKM. Selain itu juga berisikan cara
pemilik mengambil keputusan dan tolak ukur dalam penilaian kinerja UMKM. Dari
informasi ini dapat menginformasikan kinerja UMKM melalui penjualan, biaya, dan aset,
serta bagaimana peran informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan dan tolak
ukur kinerja UMKM.
e. Pertanyaan Penutup, berisikan pertanyaan komperhensif mengenai peran informasi
akuntansi dalam pertumbuhan kinerja UMKM yang dimiliki. Dari informasi ini dapat
menginformasikan bagaimana peran yang dimiliki informasi akuntansi terhadap
pertumbuhan kinerja UMKM.
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014:80), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek/subyek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentuyang sudah
ditetapkan oleh peneliti dan akan dipelajari serta ditarik kesimpulannya. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM yang bergerak di bidang kuliner rumah
makan Kota Palembang.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014:81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang terdapat pada populasi. Metode yang dilakukan dalam pemilihan sampel adalah
purposive sampling method. Menurut Arikunto (2006) purposive sampling method
adalah metode untuk pengambilan sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah
atau strata, melainkan berdasarkan pertimbangan yang berfokus pada tujuan atau
kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah rumah makan yang sudah bergerak selama 3 tahun, memiliki karyawan
lebih dari 8 orang, dan akan diklasifikasikan untuk mewakili masing-masing usaha
mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
Menurut miles dan Huberman, kegiatan analisis data pada penelitian kualitatif terdiri dari
tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang saling jalin menjalin merupakan proses siklus
dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk
sejajar yang membangun wawasan umum yang disebut “analisis” (Ulber Silalahi, 2009:
339).
Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti:
a. Definisi Konseptual
Menurut (Sugiyono, 2007:33) adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau
terpengaruhnya variabel dependen.
b. Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini adalah insentif (X1) adalah adalah karakteristik
pada seseorang pemiliki UMKM yang dapat mempengaruhi Kinerja keuangan
suatu UMKM tersebut.
3.6.2 Variabel Dependen
a. Definisi Konseptual
b. Variabel Operasional
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja (Y) yaitu hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya. Indikator kinerja adalah sebagai
berikut:
1. Karakteristik pemilik
2. Kinerja Keuangan
Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan insentif dan kinerja digunakan
instrument berupa kuisioner dengan pengukuran mengunakan skala likert yang mempunya
lima tingkatan yang merupakan skala jenis ordinal. Dengan menggunakan dua instrument
insentif dan kinerja yang kemuidan dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan atau
parameter yang akan diukur.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner, yaitu daftar
pertanyaan yang diberikan pada karyawan. Kuisioner tersebut harus diuji validitas dan
reabilitasnya terlebih dahulu.
a. Jika r hitung > r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid.
2. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukuran mempunyai
kehandalan dalam mengukur. Dalam hal ini bila Reliability coefficient (alpha)
nilainya > 0,60 maka variabel dan butir pertanyaan yang diukur dapat dipercaya
atau diandalkan. (Sunyoto, 2007 : 107)
Keterangan :
a : Konstanta