Anda di halaman 1dari 29

Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher

Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Lampung


Barat

ISSN : 2302 – 9595


Volume 7 No 3 Nopember 2018

Determinan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota


di Provinsi Bali
Putu Widi Suryawan Ratha, Surya Dewi Rustariyuni

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat Terhadap Nilai Produksi


Usaha Mikro Kecil Di Kota Metro
Tiara Julian Jaya

Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal


Di Kabupaten Lampung Barat
Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher

Pengaruh Pengungkapan (Disclosure)


Terhadap Biaya Dana Perusahaan
Tri Joko Prasetyo, Doni Warganegara ,Marselina

Analisis Potensi Ekonomi Dalam Strategi Pembangunan Dan


Pengembangan Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota
Musbatiq Srivani, Weriantoni Weriantoni, Lukman Lukman,
Erizal Erizal, Zumaila Utami, Fini Fibriani

Effect Of Modern Market Existence (Minimarket) On Staple Food


Trader Performance In Traditional Markets (Case Study of Sub
District of Seputih Surabaya, Central Lampung Regency)
Wiwit Suryani, Lies Maria Hamzah

Optimasi Penggunaan Sumber Daya Usahatani Sayuran


(Hortikultura) Pola Tumpangsari (Studi di Desa Rulung Sari
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)
Muhiddin Sirat, Budiyanto

Gedung B Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila


Jl. Soemantri Brojonegoro No 1 Gedongmeneng
JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 Bandar Lampung 35145 | 295
e-mail : jepep.feb@gmail.com
website : ep.feb.unila.ac.id
Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Lampung
Barat

JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN

TIM REDAKSI

Penanggung Jawab : Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.Sc.


(Rektor Universitas Lampung)

Pembina : Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.


(Dekan FEB Unila)
: Warsono, Ph.D
(Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Unila)
:

Pemimpin Umum : Dr. Nairobi, S.E., M.Si.


(Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan FEB Unila)

Dewan Editor
Ketua : Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si.
Anggota Dr. I Wayan Suparta, S.E., M.Si
Dr. Lies Maria Hamzah, S.E., M.E
Dr. Dwi Wulandari, S.E., M.M
Dr. Diah Setyorini Gunawan, S.E., M.Si
Dr. Wasiturrahma, S.E., M.Si

Redaksi Pelaksana
Ketua : Deddy Yuliawan, S.E., M.Si.
Sekretaris : Emi Maimunah, S.E., M.Si.
Bendahara : Nurbetty Herlina Sitorus, S.E., M.Si.
Tata Usaha dan Kearsipan : Sahidin, S.E.

Alamat Redaksi : Gedung B Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No.1
Gedung Meneng – Bandar Lampung 35145
Email : jepep.feb@gmail.com
Website : ep.feb.unila.ac.id

Jurnal Ekonomi Pembangunan merupakan media komunikasi ilmiah, diterbitkan tiga


kali setahun oleh Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung, berisikan ringkasan hasil penelitian, skripsi, tesis dan disertasi.

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 292


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Lampung
Barat

Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat yang telah
dilimpahkan-Nya, sehingga terbitan volume 7 nomor 3 Jurnal Ekonomi
Pembangunan (JEP) ini dapat diselesaikan. Terbitan volume 7 nomor 3
ini dalam dua versi yakni cetak dan online. Versi online menggunakan
open journal system (OJS) melaui alamat http://jurnal.feb.unila.ac.id/
Perubahan ini berdasarkan masukan dari berbagai kalangan guna
mempermudah dalam proses peningkatan status jurnal (Akreditasi).

Sekali lagi kami berharap, dengan terbitan Jurnal Ekonomi Pembangunan


(JEP) ini dapat memfasilitasi dosen, alumni jurusan Ekonomi
Pembangunan baik dari Strata-1, Strata-2 maupun program Doktor serta
masyarakat ilmiah lainnya dalam menuangkan ide-ide keilmuan kedalam
bentuk tulisan ilmiah.

Ucapan terima kasih tak hentinya kami sampaikan kepada rekan-rekan


sejawat yang terus mendukung terbitnya Jurnal Ekonomi Pembangunan
(JEP) ini. Harapan kita terbitan Volume 7 Nomor 3 bulan Nopember
2018 dengan tampilan yang telah menyesuaikan dan akan terus
disesuaikan dengan format jurnal terakreditasi dapat mendukung dalam
rangka meningkatkan status jurnal menjadi jurnal nasional terakreditasi,
oleh karenanya sumbang saran semua pihak untuk kemajuan dan
kelangsungan jurnal ini tetap kami harapkan. Dan akhirnya kami
berharap agar jurnal ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Nopember 2018


Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila
Kajur

Dr. Nairobi, S.E., M.Si


NIP 19660621 199003 1003

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 293


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Lampung
Barat

Daftar Isi
Determinan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali
Putu Widi Suryawan Ratha, Surya Dewi Rustariyuni ….. 261 - 284

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat Terhadap Nilai Produksi


Usaha Mikro Kecil Di Kota Metro
Tiara Julian Jaya ……………………
285 - 294

Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten


Lampung Barat
Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih
Taher …………………………..……………. 295- 318

Pengaruh Pengungkapan (Disclosure) Terhadap Biaya Dana


Perusahaan
Tri Joko Prasetyo, Doni Warganegara ,Marselina …………..
319 - 328

Analisis Potensi Ekonomi Dalam Strategi Pembangunan Dan


Pengembangan Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota
Musbatiq Srivani, Weriantoni Weriantoni, Lukman Lukman,
Erizal Erizal, Zumaila Utami, Fini Fibriani .……………….. 329 - 346

Effect Of Modern Market Existence (Minimarket) On Staple Food


Trader Performance In Traditional Markets (Case Study of Sub
District of Seputih Surabaya, Central Lampung Regency) 347 - 368
Wiwit Suryani, Lies Maria Hamzah …………………………...

Optimasi Penggunaan Sumber Daya Usahatani Sayuran


(Hortikultura) Pola Tumpangsari (Studi di Desa Rulung Sari
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)
Muhiddin Sirat, Budiyanto ….…………………………………... 369 - 388

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 294


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Lampung
Barat

Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten


Lampung Barat

Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher


annisa260294@gmail.com, toto.gunarto@yahoo.co.id
arivinaratih@gmail.com

Abstract
This thesis focuses on selecting the best strategy for West Lampung district
in developing its area, by using SWOT and AHP analysis approach. This study
uses two questionnaire instruments, namely SWOT questionnaire and AHP
questionnaire. The result of this research concludes that the development target
that must be prioritized is to build the supporting infrastructure of agriculture to
develop the leading commodity center area.
Keyword: Policy strategy, disadvantaged regions development, SWOT, AHP.

Pendahuluan daerah tidak mampu menciptakan


Tujuan pelaksanaan pemba- faktor-faktor pendukung sesuai
ngunan daerah adalah untuk dengan kriteria yang telah
meningkatkan pelayanan dan ditetapkan pemerintah, maka tujuan
kesejahteraan masyarakat di pemba-ngunan daerah akan sulit
daerah agar semakin baik, memberi dicapai. Kegagalan dalam
kesempatan pada daerah untuk mengembangkan faktor pendukung
mengatur dan mengurus daerahnya tersebut menyebabkan timbulnya
sendiri, dan meringankan beban kesenjangan antara daerah
pemerintah pusat agar pelaksanaan pedesaan dan perkotaan, yang
pemerintahan dan pembangunan berakibat pada munculnya daerah
didaerah lebih efektif dan efisien. tertinggal yang miskin dan
Faktor pendukung tercapainya terbelakang (Syahza, 2012).
tujuan pembangunan daerah dipe- Daerah tertinggal adalah daerah
ngaruhi oleh kondisi perekonomian kabupaten yang relatif kurang
daerah yang stabil, sumber daya berkembang dibandingkan daerah
manusia yang berkualitas, lain dalam skala nasional, dan
kemampuan keuangan daerah yang berpenduduk yang relatif tertinggal
baik, infrastruktur yang memadai, (Bappenas, 2006). Sedangkan
dan kemudahan akan akses menurut Kepmen PDT nomor 1
pelayanan publik di daerah. Apabila tahun 2005 tentang Strategi

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 295


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

Nasional Pembangunan Daerah keluar dari sebutan daerah yang


Tertinggal, daerah tertinggal tertinggal. Sehingga apabila
didefinisikan sebagai daerah Kabupaten Lampung Barat ingin
kabupaten yang masyarakat serta keluar dari status daerah tertinggal
wilayahnya relatif kurang maka dalam strategi kebijakannya
berkembang dibandingkan dengan harus memperhatikan penyebab
daerah lain dalam skala nasional. dari terjadinya kesenjangan atau
Kriteria ketertinggalan sebagai- gap masalah-masalah tersebut,
mana dimaksud diukur berda- dengan tetap mengembangkan dan
sarkan indikator dan sub indikator. mengoptimalkan sumber daya
manusia dan aksesibilitas.
Target nasional penanggulangan
Besarnya potensi yang ada di
daerah tertinggal sebagaimana
Kabupaten Lampung Barat tenyata
tertuang dalam RPJMN 2015 -
masih belum mampu membawa
2019, sebanyak 122 kabupaten
peningkatan kesejahteraan masya-
tertinggal, dimana dua diantaranya
rakat dan terlepas dari statusnya
berada di Provinsi Lampung, yaitu
sebagai daerah tertinggal.
Kabupaten Lampung Barat dan
Ketimpangan antara potensi
Kabupaten Pesisir Barat.
daerah yang telah diusahakan dan
Daya dukung dan perhatian
telah menjadi “branding” daerah
pemerintah Kabupaten Lampung
tidak memberikan pengaruh nyata
Barat begitu besar, sehingga
terhadap upaya-upaya pemba-
Kabupaten Lampung Barat mampu
ngunan daerah yang ingin terlepas
menjadi pendistribusi sayur-mayur
dari statusnya sebagai daerah
ke daerah-daerah lain seperti
tertinggal, dan justru menimbulkan
Bandar Lampung, Sumatera
banyak ketidaksingkronan antara
Selatan, Jambi, Bengkulu, Padang,
rencana tujuan dan target yang
dan mulai juga menyuplai sebagian
tercapai.
Jabotabek.
Potensi pertanian, perkebunan Tinjauan Pustaka
dan pariwisata begitu besar dimiliki Teori Pembangunan Ekonomi
oleh Kabupaten Lampung Barat, Pembangunan ekonomi harus
apabila didukung dengan sumber dipandang sebagai suatu proses
daya manusia yang baik maka agar pola keterkaitan dan saling
Kabupaten Lampung Barat akan mempengaruhi antara faktor-faktor

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 296


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

dalam pembangunan ekonomi usaha untuk meningkatkan


dapat diamati dan dianalisis. kualitas dan perikehidupan
manusia dan masyarakat
Dengan cara tersebut dapat
Indonesia yang dilakukan secara
diketahui runtutan peristiwa yang
terus menerus, berlandaskan
terjadi dan dampaknya pada
kemampuan kemampuan daerah
peningkatan kegiatan ekonomi dan
dengan memanfaatkan kemajuan
taraf kesejahteraan masyarakat dari
ilmu pengetahuan dan tehnologi
satu tahap pembangunan ke tahap
serta memperhatikan tantangan
pembangunan berikutnya (Arsyad,
perkembangan keadaan daerah,
2010). Dasar pelaksanaan
nasional, dan global.
pembangunan itu sendiri serta
Keberhasilan pembangunan
konsentrasi kegiatan ekonomi juga
daerah ditentukan oleh beberapa
berbeda. Menurut Anwar (1996),
faktor, antara lain:
teori-teori yang menjelaskan
tentang pertumbuhan suatu daerah  Keadaan daerah, yang meliputi

dapat dikelompokkan menjadi dua keadaan sosial, politik, budaya,

yaitu : keamanan, fisik daerah dan


sarana umum;
 Inward–loking Theories. Teori
ini mengangap bahwa  Rencana pembangunan, yang

pertumbuhan ekonomi yang meliputi tujuan, sasaran, target

terjadi pada suatu daerah pembangunan, strategi dan

diakibatkan oleh faktor-faktor rencana pembangunan;

ekonomi yang ada di daerah  Sarana pembangunan, yang

itu sendiri. meliputi kelembagaan, dana,

 Output Oriented Theories. sumber daya manusia, dan

Teori ini mengangap bahwa sumber daya alam yang

adanya mekanisme yang tersedia;

mendasari fenomena  Pengaruh luar, yang meliputi

pertumbuhan daerah dari keadaan sosial, politik, ekonomi,

satu daerah ke daerah keamanan dunia dan kekuatan

lainnya. yang secara khusus

Pembangunan Ekonomi Daerah mempengaruhi;


 Pelaksanaan, yang meliputi
Khuldun Munji, mendefinisikan
ketentuan- ketentuan serta
pembangunan daerah sebagai

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 297


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

pengaturan dan pelaksanaan ketertingg-alan dapat diukur


rencana pembangunan. dengan menggunakan standar
Daerah Tertinggal yang telah ditetapkan sebelumnya
Menurut Kementerian Negara mengacu pada Peraturan Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal Desa, Pembangunan Daerah
Republik Indonesia (2004), daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. 3
tertinggal adalah daerah kabupaten Tahun 2016 tentang Petunjuk
yang relatif kurang berkembang Teknis Penentuan Indikator Daerah
dibandingkan daerah lain dalam Tertinggal Secara Nasional.
skala nasional, dan berpenduduk Konsep dan Definisi Strategi
yang relatif tertinggal. Dalam Strategi didefinisikan sebagai
konsep Badan Perencanaan suatu proses penentuan rencana
Pembangunan Nasional (2004), para pemimpin puncak yang
wilayah tertinggal pada umumnya berfokus pada tujuan jangka
dicirikan dengan letak geografisnya panjang organisasi, disertai
relatif terpencil, atau wilayah - penyusunan suatu cara atau upaya
wilayah yang miskin sumberdaya bagaimana agar tujuan tersebut
alam, atau rawan bencana alam. dapat dicapai (Umar, 2001).
Wilayah tertinggal merupakan
Perencanaan strategis pada
suatu wilayah dalam suatu daerah
dasarnya tidak menganut satu
yang secara fisik, sosial, dan
proses yang standar dan banyak
ekonomi masyarakatnya mencer-
sekali variasi proses yang
minkan keterlambatan pertum-
ditawarkan oleh pustaka-pustaka
buhan dibanding-kan dengan
tentang perencanaan strategis
daerah lain. Menurut Bappenas
(serta tergantung juga dengan
(2004), wilayah tertinggal secara
dengan bidang tempat perencanaan
umum dapat dilihat dan ditentukan
strategis tersebut diaplikasikan).
berdasarkan letak geografisnya
Metode Penelitian
yang secara garis besarnya dapat
Lokasi dan Waktu Penelitian
dibagi menjadi dua kategori yaitu
Daerah penelitian adalah
wilayah tertinggal di pedalaman dan
kabupaten tertinggal di provinsi
wilayah tertinggal di pulau-pulau
Lampung yaitu Kabupaten
terpencil. Untuk mengidentifikasi
Lampung Barat berdasarkan
suatu kabupaten mengalami
Peraturan Presiden Republik

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 298


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 indikator strategi SWOT dan AHP
Tentang Penetapan Daerah yang akan diteliti.
Tertinggal Tahun 2015-2019.  Dokumentasi
Penelitian dilakukan pada bulan Dokumentasi tersebut berasal
Januari 2018. Pemilihan daerah dari Bappeda Kabupaten Lampung
penelitian dilakukan dengan Barat dan BPS Kabupaten Lampung
metode purposive sampling atau Barat.
memilih sampel dengan  Survey
pertimbangan tertentu, yaitu : Survey merupakan satu tahapan
 Kabupaten Lampung Barat untuk mencari informasi dari
merupakan daerah tertinggal responden. Dalam penelitian ini
menurut Kementerian Desa, sampel diambil dengan
Pembangunan Daerah Terting- menggunakan kuesioner. sebagai
gal dan Transmigrasi dalam alat pengambilan data pokok
Rencana Strategis (Renstra) dimana pada umumnya yang
Direktorat Jenderal pem- merupakan unit analisa dalam
bangunan Daerah Tertinggal penelitian survei adalah responden
Tahun 2015-2019. kunci.
 Masih banyaknya potensi Metode Analisis Data
ekonomi, khususnya sumber- Dalam penelitian ini digunakan
daya lokal yang belum dua jenis metode analisis, yaitu
dimanfaatkan oleh masyarakat. metode deskriptif dan metode
Teknik Pengumpulan Data kuntitatif. Untuk menyusun strategi
 Wawancara dilakukan dengan melalui tiga tahap
Wawancara dalam penelitian ini analisis, yakni tahap masukan,
menggunakan jenis wawancara tahap penggabungan, tahap
mendalam dengan pertanyaan keputusan. Tahap akhir analisis
terbuka dan wawancara dengan kasus adalah memformulasikan
responden terpilih (Purposive keputusan yang akan diambil.
Sampling) berdasarkan kemam-
 Analisis SWOT (Strengths,
puan dan keterlibatannya dengan Weakness, Opportunities,
masalah yang diteliti baik secara Threats)
Konsep analisis SWOT
internal maupun eksternal untuk
memberikan suatu pandangan
mendapatkan masukan pada
dasar tentang strategi atau taktik

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 299


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

yang diperlukan dalam mencapai analisa SWOT didapatkan


tujuan tertentu. Analisis SWOT beberapa alternatif kebijakan
mengkaji dengan menilai faktor- perpaduan faktor internal dan
faktor terkait. Untuk perumusan eksternal yang belum tentu
strategi dan mengelompokan faktor- seluruhnya dapat dilakukan secara
faktor tersebut menjadi faktor bersamaan atau simultan karena
eksternal dan faktor internal, berbagai keterbatasan sumber
kemudian membandingkan antara daya. Untuk mengatasi hal tersebut
faktor eksternal yang merupakan maka perlu lebih lanjut dilakukan
peluang (opportunities) dan pemilihan prioritas untuk
ancaman (threats) dengan faktor mendapatkan strategi kebijakan
internal yang berupa kekuatan yang perlun mendapat perhatian
(strengths) dan kelemahan
lebih untuk mencapai tujuan yang
(weaknesses) (Rangkuti, 2001).
telah ditetapkan. Penentuan
Tahapan-tahapan dalam melakukan
prioritas dari alternatif-alternatif
analisis SWOT dilakukan sebagai
kebijakan yang telah dipilih melalui
berikut:
SWOT pada penelitian ini dilakukan
 Melakukan identifikasi terhadap dengan analisa AHP.
faktor- faktor internal dan
 Dalam penelitian ini, hirarki yang
eksternal di lingkungan
akan digunakan dalam
Pemerintah Daerah Kabupaten
menentukan kebijakan pem-
Lampung Barat.
bangunan daerah yang terbaik
 Penyusunan Kuisioner
yang digunakan merupakan hasil
 Penilaian terhadap faktor-faktor
dari analisis SWOT yang telah
 Penentuan Responden
dilakukan sebelumnya. Hirarki
Adapun responden yang diminta
dari metode ini, dibagi menjadi
melakukan penilaian faktor-faktor
Goal, Skenario, Sasaran,
internal dan eksternal dalam
Strategi.
kuisioner SWOT adalah sebagai
 Penilaian Kuisioner AHP, proses
berikut.
ini merupakan proses yang
 Analytical Hierarchy Process penting dalam penggunaan
(AHP) model AHP, dimana dalam
Menurut Hutasoit (2005) dari hasil proses ini dilakukan

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 300


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

perbandingan berpasangan hasil pemekaran dari Kabupaten


(pairwise comparison) antar Lampung Utara. Kabupaten ini
berbagai kriteria yang telah dominan dengan perbukitan
ditetapkan. dengan pantai di sepanjang
pesisir barat Lampung. Topografi
 Penentuan responden, bertujuan
Kabupaten Lampung Barat
untuk menjaring persepsi
terbagi menjadi dua yaitu daerah
responden sebagai expert untuk
berbukit dengan ketinggian 600m
menghasilkan data primer.
sampai 1000m dari permukaan
 Perumusan Strategi, pengolahan
laut meliputi Kecamatan Balik
data dengan metode AHP ini
Bukit dan Sumber Jaya serta
dilakukan dengan memberikan
daerah pegunungan dengan
bobot kepada masing-masing
ketinggian 1000m sampai 2000m
responden. Pemberian bobot ini
dari permukaan laut meliputi
didasarkan pada pengetahuan
sebagian besar Kecamatan
atau pengalaman para
Belalau, Sekincau dan lainnya.
responden dalam melakukan
Sebagian besar wilayah Lampung
perencanaan pembangunan
Barat berlereng miring sampai
daerah, berperan secara aktif
sangat terjal sebesar 70 persen
dalam perencanaan dan
dari seluruh luasan wilayah
pelaksanaan pembangunan
Lampung Barat.
daerah, dan dianggap memiliki
pengetahuan yang cukup A. Analisis SWOT

mendetail mengenai permasa- Secara ringkas hasil

lahan yang dihadapi Kabupaten perumusan matriks IFAS – EFAS,

Lampung Barat dalam rangka berdasarkan strategi SO, ST,

melaksanakan pembangunan. WO, dan WT, dilakukan

Hasil Dan Pembahasan pembobotan penilaian untuk

Kabupaten Lampung Barat menentukan skala prioritasnya.

adalah salah satu kabupaten di Susunan strategi alternatif

provinsi Lampung, yang terletak berdasarkan urutan prioritasnya

di Liwa. Kabupaten ini dibentuk yang diperoleh dari pembobotan

berdasarkan Undang-Undang matriks interaksi SWOT disajikan

Nomor 6 Tahun 1991 tanggal 16 pada tabel berikut.

Agustus 1991 yang merupakan

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 301


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

– Opportunity (SO), yang dapat

Tabel Pembobotan Hasil Kuisioner SWOT diterjemahkan sebagai strategi

S = 2,54 W = 0,72 menggunakan kekuatan untuk


O = 2,75 SO = WO = 3,47 memanfaatkan
5,29
peluang/kesempatan yang ada.
T = 0,62 ST = 3,16 WT = 1,34
Kondisi ini menguntungkan bagi
Sumber: Hasil Pengolahan Data
pemerintah daerah Kabupaten
Dari hasil pembobotan kuisioner,
Lampung Barat, karena dari sisi
maka disusun prioritas strategi
faktor internal, Kabupaten memiliki
berdasarkan kombinasi strategi
kekuatanyang lebih besar daripada
yang memiliki nilai paling tinggi
kelemahannya, sedangkan dari sisi
faktor eksternal, peluang yang ada
jauh lebih besar daripada ancaman
dalam rangka melaksanakan
pembangunan daerah. Perumusan
strategi diperoleh melalui kombinasi
faktor elemen S, W, O, dan T,
sehingga menghasilkan beberapa
kombinasi strategi seperti yang
sampai yang paling rendah. ditunjukkan pada tabel berikut
Analisis AHP
Tabel Urutan Alternatif Strategi SWOT
Berdasarkan data-data dan
Prio Strategi B perhitungan dari hasil penilaian
ritas obot
Nilai responden atas kuisioner AHP
I Strength – Opportunity (SO) 5
,29 tersebut, maka diperoleh hasil
II Weakness – Opportunity 3
(WO) ,47 urutan prioritas berdasarkan nilai
III Strength – Threat (ST) 3 prioritas tertinggi ditampilkan pada
,16
IV Weakness – Threat (WT) 1 tabel berikut.
,34
Sumber: Matriks Interaksi IFAS-EFAS

Hasil interaksi IFAS – EFAS


yang menghasilkan alternatif
strategi yang mendapat bobot
paling tinggi adalah Strength

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 302


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

yang harus diprioritaskan adalah


meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Untuk mencapai
sasaran tersebut, maka urutan
prioritas kebijakan yang bisa
dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Barat dapat
digambarkan dalam tabel berikut.
Tabel Urutan Prioritas Strategi Kebijakan
dengan Skenario Optimis
Prioritas Strategi Kebijakan Bobot
I Pembangunan 0.196
Level Definisi Bobot infrastruktur
Lokal II Optimalisasi lahan 0.190
pertanian
2. Pengelolaan sumberdaya hutan, 0.1153
III Penggunaan dana
dengan menetapkan tata hutan
desa tepat sasaran 0.161
sehingga di dapat zona hutan
IV Perbaikan sistem 0.153
sesuai karakteristiknya baik yang
berhubungan dengan tata batas perizinan usaha
maupun penatagunaan hutan, V Pengelolaan hutan 0.115
serta dilakukan penyusunan VI Pembangunan sektor 0.098
rencana pengelolaan hutan pariwisata
yang melibatkan semua VII Perluasan jaringan TIK 0.087
pemangku kepentingan.
Strategi Kebijakan
3 .Perbaikan sistem perizinan yang 0.1530 Pembangunan Daerah Dalam
cepat,mudah, dan murah, untuk Rangka Meningkatkan
memacu pertumbuhan
investasi
Pertumbuhan Ekonomi
4. Pembangunan sektor 0.0976 Berdasarkan pengolahan data
pariwisata berbasis eco
tourism park, dan wisata menggunakan metode AHP, untuk
budaya
5. Pembangunan infrastruktur 0.1963 mencapai sasaran peningkatan
pendukung pertanian dan
mengembangkan kawasan pertumbuhan ekonomi didapatkan
sentra komoditas unggulan
6. Penggunaan dana desa tepat 0.1611 prioritas strategi kebijakan
sasaran sesuai dengan
peraturan yang berlaku. pembangunan daerah sebagai
7. Perluasan cakupan layanan 0.0873
infrastruktur teknologi informasi berikut :
dan komunikasi.
Sumber: Hasil pengisian kuisioner oleh para
responden (diolah dengan software Expert  Pembangunan infrastruktur untuk
Choice)
mendukung pengembangan
Dari Tabel diatas dapat
kawasan sentra komoditas
disimpulkan bahwa dalam rangka
unggulan. Melihat perkembang-
pembangunan daerah Kabupaten
an produksi baik pertanian,
Lampung Barat, skenario yang
perkebunan, perikanan, peterna-
dianggap paling realistis adalah
kan, pariwisata yang sangat
Skenario optimis, dengan sasaran
potensial di Lampung Barat

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 303


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

pengembangan infrastruktur yang belum dikemas dengan


yang diusulkan adalah pengem- harga jual rendah. Melalui kerja
bangan pelabuhan. Pelabuhan sama dengan kelompok tani di
yang ada di Kabupaten Lampung Kabupaten Lampung Barat,
Barat belum optimal fungsinya. diversifikasi produk olahan hasil
Saat ini kebijakan yang pertanian dan perkebunan di
dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat
Kabupaten Lampung barat dimulai dari cara pengolahan
adalah prioritas pembangunan produk kopi yang sebelumnya
infrastruktur jalan dan sarana masih berupa biji kopi menjadi
transportasi pendukung, seperti kopi bubuk (baik kopi robusta
jalan kabupaten dan lingkungan, maupun kopi luwak) yang
penataan infrastruktur Kota Liwa dikemas dalam kemasan siap
sebagai ibu kota Lampung Barat, jual. Selain itu juga dilakukan
penyelesaian pembangunan diversifikasi usaha produk tani
stadion, penyediaan sarana air kopi dengan komoditas musiman
bersih, peningkatan sarana yaitu pisang, cabe rawit, lada
pendidikan dan kesehatan untuk dalam bentuk butir dan bubuk
warga Kabupaten Lampung yang sudah dikemas, cengkeh
Barat, termasuk pembangunan yang sudah dikeringkan dan
infrastruktur khususnya jalan di dikemas dan kakao dalam
wilayah perdesaan Lampung bentuk biji dan bubuk yang
Barat, seperti di Kecamatan secara berkala didistribusikan ke
Bandar Negeri Suoh, Suoh dan Jakarta melalui Bandar Lampung
Pagar Dewa. dengan tujuan harga jual dari

 Optimalisasi fungsi lahan hasil olahan produk pertanian

pertanian, perbaikan fungsi dari Kabupaten Lampung Barat

lahan, diversifikasi produk olahan memiliki nilai jual tinggi

hasil pertanian dan perkebunan.  Penggunaan dana desa tepat

Selama ini diversifikasi pertanian sasaran sesuai dengan

di Kabupaten Lampung Barat peraturan yang berlaku.

mengalami stagnansi. Seringkali Pemerintah daerah Kabupaten

petani hanya menjual kopi dalam Lampung Barat membuat

bentuk biji, lada dan cengkeh kebijakan mendorong

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 304


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

penggunaan dana desa untuk menggairahkan investasi.


memenuhi kebutuhan  Pengelolaan hutan dengan
pembangunan yang disepakati menetapkan tata hutan sehingga
dalam musyawarah desa dan di dapat zona hutan sesuai
sesuai dengan prioritas karakteristiknya baik yang
pemerintah daerah Kabupaten berhubungan dengan tata batas
Lampung Barat. Untuk mencapai maupun penatatagunaan hutan,
hal tersebut perlu dilakukan kemudian dilakukan penyusunan
upaya sinkronisasi dan rencana pengelolaan hutan yang
harmonisasi perencanaan melibatkan semua pemangku
pembangunan desa dengan kepentingan. Kebijakan Hutan
perencanaan pembangunan Kemasyarakatan merupakan
kabupaten. upaya
 Perbaikan sistem perizinan yang pemberdayaan masyarakat di
cepat, mudah dan murah untuk sekitar kawasan hutan. Di
memacu pertumbuhan investasi. Sumber Jaya, Lampung Barat,
Langkah atau strategi yang dalam penerapan HKm di tingkat
dapat ditempuh untuk lapang, selain penguatan
merangsang iklim investasi yang kelembagaan masyarakat, juga
baik yaitu dengan perbaikan dilakukan penguatan teknis
sistem perizinan yang cepat, meliputi: teknis konservasi lahan
mudah dan murah dengan tidak dan optimalisasi tanaman
mengabaikan kehati-hatian dengan pola tajuk tinggi, sedang
dengan tujuan peningkatan laju dan bawah. Proses perubahan
investasi dan mengembangkan tutupan lahan yang semula
kerja sama dengan pihak luar. degradasi menjadi sistem hutan
Oleh karenanya, dalam upaya kebun melalui agroforestri
menumbuhkan perekonomian, diyakini dapat mendukung
Pemerintah Kabupaten Lampung mitigasi perubahan iklim
Barat mengeluarkan kebijakan (“Climate Change”). Berikut ini
yang menunjukkan bahwa sisi positif dari HKm di
Pemerintah Kabupaten Lampung Kabupaten Lampung Barat :
Barat senantiasa berusaha
• Pada tahun 2005, beberapa
menciptakan iklim yang dapat
bagian wilayah hutan sudah

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 305


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

berubah menjadi kebun dapat digunakan untuk


campuran dengan jenis tanaman meningkatkan kunjungan
kemiri, alpukat, nangka, durian, wisatawan di Kabupaten Lampung
mahoni, cempaka, sukun, Barat adalah dengan
pinang, dan lain-lain. pengembangan pariwisata berbasis
• Sebelum masyarakat membentuk Eco Tourism. Di dalam prosesnya,
kelompok HKm, pada tahun 1994 Eco Tourism haruslah melibatkan
ditemukan banyak titik api pada pihak masyarakat untuk
kawasan hutan lindung reg 39. membangun dan menjaga sarana,
Setelah mengikuti kegiatan HKm, prasarana dan infrastruktur akses
melalui optimalisasi tanaman, pendukung pariwisata alam,
ditemukan penurunan luasan titik budaya, religi dan pendidikan.
api pada lokasi tersebut. Selain itu pemerintah bersama
• Aktivitas HKm dan dengan masyrakat juga harus
pengembangannya juga menuju menjaga dan merawat situs – situs
3 dari 7 misi Millenium atau lokasi – lokasi wisata yang
Development Goals (MDG’s) ada seperti wisata pendidikan di
yaitu mengurangi kemiskinan, Situs Megalitikum Batu Brak, wisata
pelibatan kaum perempuan alam Gunung Seminung, Danau
(gender perspective) dan Ranau, Bukit Mandi Angin, Gunung
pelestarian lingkungan. Pesagi, Kubu Perahu dan Danau

Pariwisata berbasis eco tourism Suoh. Kemudian melakukan

park dan wisata budaya. Selama ini promosi – promosi pariwisata yang

potensi wisata yang dimiliki oleh lebih baik melalui biro wisata yang

Kabupaten Lampung Barat seperti ada baik di Kabupaten Lampung

wisata pendidikan ke Situs Barat maupun biro wisata nasional.

Megalitikum di Batu Brak, wisata  Perluasan cakupan layanan


budaya Desa Lumbok, wisata religi teknologi, informasi dan
Masjid Islamic Center Baitul komunikasi. Strategi yang dapat
Mukhlisin dan wisata – wisata alam diajukan berupa membuka
yang tidak terawat dikarenakan kerjasama dengan perusahaan
kurangnya perhatian pemerintah provider demi perluasan jaringan
dan tidak adanya biro wisata teknologi, informasi dan
setempat. Salah satu strategi yang komunikasi akses informasi yang

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 306


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

lebih luas seperti : baru di kawasan perwilayahan.


• Pembangunan teknologi • Peningkatan gardu
telekomunikasi pada wilayah- pendistribusian listrik pada
wilayah pusat pertumbuhan. kawasan yang diproritaskan.
• Membentuk jaringan Kesimpulan
telekomunikasi dan informasi  Faktor Kekuatan (Strength)
yang menghubungkan setiap yang dimiliki oleh Pemerintah
wilayah pertumbuhan dengan Daerah Kabupaten Lampung
ibukota kabupaten. Barat yang diharapkan dapat
• Mengarahkan untuk menjadi solusi masalah di
memanfaatkan secara bersama daerah Kabupaten Lampung
pada satu tower BTS (Base Barat adalah:
Transceiver Station) untuk  Kabupaten Lampung Barat
beberapa operator telepon sebagai daerah pertanian
seluler dengan pengelolaan dan perkebunan
secara bersama. Rencana  Potensi pariwisata yang
pengembangan teknologi ada sebagai modal dasar
komunikasi harus didukung oleh pengembangan sektor
rencana pengembangan sistem pariwisata
jaringan prasarana energi di  Masyarakat masih
Kabupaten Lampung Barat, menjunjung tinggi nilai-nilai
meliputi: budaya, dan kerukunan
• Pengembangan/ peningkatan antar suku dan agama
jaringan distribusi tegangan  Akuntabilitas kinerja
menengah ke pusat kegiatan pemerintah Kabupaten
fungsional. Lampung barat baik
• Pengembangan dan dengan nilai rating B
peningkatan kualitas gardu-  Merupakan hulu dari 3
gardu listrik untuk meningkatkan DAS, berperan penting
daya energi listrik pada sebagai daerah
kawasan-kawasan pusat penyangga dan penjaga
pertumbuhan. sistem hidrologi bagi
• Peningkatan jaringan distribusi daerah hilir di provinsi
pada lingkungan pemukiman Lampung

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 307


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

 59,25% merupakan kawasan dataran rendah, dan daerah


hutan, sumberdaya tinggi dengan susunan bebatuan yang
untuk pelestarian berbeda- beda)
plasmanutfah, pendidikan, Keberadaan hutan masih memicu
penelitian, jasa lingkungan, terjadinya konflik tenurial, sosial,
pariwisata, dan mitigasi dan perizinan pemanfaatan
bencana untuk kebutuhan dasar
 Adanya satgas bencana (kesejahteraan)
hingga di tingkat kecamatan
 Konektivitas antar pusat-pusat
 Ketersediaan sarana
produksi,pengolahan hinga
kesehatan seperti rumah sakit
pasar
Rujukan dan puskesmas
 Kurang memadainya sarana
disetiap kecamatan
dan prasarana mitigasi
 Faktor Kelemahan (Weakness)
kebencanaan (mobilisasi,
utama yang dimiliki oleh
jalur evakuasi, tampungan
Pemerintah Daerah Kabupaten
air,dll)
Lampung Barat adalah:
 Kualitas dan kuantitas
 Pola pegolahan dan
sumber daya manusia
pemanfaatan lahan, belum
 Rata-rata produksi hasil
memperhatikan kaidah-kaidah
perkebunan kopi masih
konservasi
rendah bila dibandingkan
 Tingkat partisipasi masyarakat
negara penghasil kopi lainnya
dalam perencanaan,
 Infrastruktur terbangun belum
pelaksanaan, dan
memadai untuk peningkatan
pengawasan pembangunan
akses pelayanan baik
daerah
menyangkut pemenuhan
 Pemerataan hasil-hasil
kebutuhan dasar (air bersih,
pembangunan daerah
listrik, sanitasi, perumahan)
 Pendapatan Asli Daerah dan
 Faktor Peluang (Opportunity)
Struktur APBD Kabupaten
yang utama bagi Pemerintah
Lampung Barat
Daerah Kabupaten Lampung
 Posisi Kondisi topografi
Barat adalah:
Kabupaten Lampung Barat
 Berbagai Undang-undang
bervariasi (dataran tinggi,
tentang otonomi daerah dan

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 308


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

perimbangan keuangan pusat Barat adalah:


dan daerah dalam upaya  Persaingan produk hasil
pembangunan Kabupaten perkebunan sejenis dengan
Lampung Barat daerah lain
 Berbagai program pemerintah  Fluktuasi harga komoditas
pusat dalam upaya hasil perkebunan
mendukung pembangunan di  Investasi swasta di
Kabupaten Lampung Barat lingkungan Kabupaten
 Ketersediaan dana desa dan Lampung Barat
pusat serta propinsi sebagai  Globalisasi, pasar bebas
komitmen peanggulangan dan keterbukaan ekonomi
desa tertinggal dunia
 Penegakan hukum dan  Daerah rawan bencana
reformasi birokrasi yang alam tanah longsor, banjir
sedang digalakkan oleh dan gempa bumi
pemerintah pusat  Berdasarkan hasil pembobot-
 Janji politik kepala daerah an terhadap kuisioner SWOT,
untuk menjadikan Kabupaten maka usulan strategi alternatif
Lampung Barat sebagai yang dapat direkomendasikan
Kabupaten Tangguh Bencana adalah Strategi Strength –
 Kondisi sosial politik di Opportunity (SO), yaitu suatu
Kabupaten Lampung Barat strategi yang menggunakan
dalam upaya mendukung kekuatan untuk meman-
pembangunan faatkan peluang dengan
 Dukungan pemerintah pusat alternatif strategi sebagai
dalam bentuk transfer ke berikut:
daerah  Optimalisasi lahan
 Kemajuan teknologi yang pertanian, perbaikan fungsi
sangat pesat dalam upaya lahan, diverifikasi produk
meningkatkan efisiensi di olahan hasil pertanian dan
lingkungan. perkebunan.
 Faktor Ancaman (Threat) yang  Pengelolaan sumberdaya
utama bagi Pemerintah hutan, dengan menetapkan
Daerah Kabupaten Lampung tata hutan sehingga di dapat

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 309


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

zona hutan sesuai rangka meningkatkan


karakteristiknya baik yang pertumbuhan ekonomi di
berhubungan dengan tata Kabupaten Lampung Barat
batas maupun penatagunaan adalah sebagai berikut:
hutan, serta dilakukan  Pembangunan infrastruktur
penyusunan rencana  Optimalisasi lahan pertanian
pengelolaan hutan yang  Penggunaan dana desa tepat
melibatkan semua pemangku sasaran
kepentingan.  Perbaikan sistem perizinan
 Pembangunan sektor usaha
pariwisata berbasis eco  Pengelolaan hutan Pemba-
tourism park, dan wisata ngunan Sektor pariwisata
budaya  Perluasan jaringan
 Perbaikan sistem perizinan teknologi, telekomunikasi, dan
yang cepat,mudah, dan informasi.
murah, untuk memacu Implikasi Manajerial
pertumbuhan investasi  Untuk peningkatan aksesibilitas
 Pembangunan infrastruktur dapat diusulkan kepada
untuk mendukung pemerintah Kabupaten Lampung
pengembangan kawasan Barat untuk memulai
sentra komoditas unggulan konektivitas Kabupaten
 Penggunaan dana desa tepat Lampung Barat ini dengan
sasaran sesuai dengan pengiriman hasil perkebunan
peraturan yang berlaku untuk berupa damar didaerah sekitar
kemajuan sektor pertanian krui yang terkoneksi dengan
dan pariwisata. pelabuhan krui, kakao di
 Perluasan cakupan layanan Tanggamus yang terkoneksi
infrastruktur dengan Pelabuhan Batu Balai,
teknologi,telekomunikasi dan hasil perikanan di selat sunda
informasi. yang terkoneksi dengan
 Prioritas Kebijakan dermaga Bengkunat, potensi
Pembangunan padi, kakao, pisang di
 Prioritas kebijakan Pesawaran melalui Gedong
pembangunan daerah dalam Tataan dan Padang Cermin di

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 310


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

distribusikan ke Bandar pengolahan produk- produk


Lampung lalu melalui terminal tersebut seperti pengemasan
agribisnis dipasarkan di Jakarta udang, pengolahan kopi, lada,
dan melalui Pelabuhan Panjang damar, kelapa sehingga
di ekspor ke Jepang maupun menghemat biaya transportasi
Timur Tengah. Produk yang selama ini mengharuskan
perkebunan kelapa, kopi dan melalui Bandar Lampung dari
lada dari Tanggamus di Kota Agung. Sehingga
distribusikan ke pusat transportasi Kabupaten
pengumpul Kota Agung. Lampung Barat dapat memiliki
Demikian juga dengan produk aksesibilitas lebih baik.
peternakan sapi dan kambing.  Disarankan kepada peme-rintah
Dari Kota Agung di bawa ke Kabupaten Lampung Barat untuk
Bandar Lampung dan melalui memberikan dukungan agar
Pelabuhan Panjang di bawa ke peran petani menjadi maksimal.
pemasaran baik yang ada di Dukungan tersebut berupa
Pulau Jawa maupun daerah lain bantuan modal, peningkatan
di Indonesia maupun yang penge-tahuan dan kemampuan,
diekspor ke luar negeri seperti teknologi pertanian, sarana
Amerika, Jepang, Timur Tengah prasarana produksi pertanian
dan Eropa. Melihat perkem- dan pengembangan kelem-
bangan produksi baik pertanian, bagaan (pemerintah atau
perkebunan, perikanan, swasta) sehingga pemba-ngunan
peternakan, pariwisata yang pertanian dapat dilaksanakan
sangat potensial di Lampung lebih terarah. Selain itu
Barat, pengembangan infra- disarankan kepada pemerintah
struktur yang diusulkan adalah Kabupaten Lampung Barat untuk
pengembangan pelabuhan. menggunakan metode trans-
Prioritas bisa ditujukan kepada formasi pertanian yang
dua pelabuhan yang bisa dilaksanakan dengan pende-
dikembangkan seperti katan Sistem Pertanian-
Pelabuhan di Bengkunat dan Bioindustri berkelanjutan yang
Pelabuhan di Kota Agung. mencakup Sistem Usaha
Termasuk memikirkan tempat Pertanian Terpadu pada tingkat

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 311


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

mikro usahatani, sistem Rantai  Dana desa di Kabupaten


Nilai Terpadu pada tingkat pasar Lampung Barat dianggap masih
atau rantai pasok dan Sistem lemah dalam konteks tepat
Pertanian Biorefinery terpadu sasarannya untuk menyentuh
pada tingkat industri atau langsung kesejahteraan
komoditas. Sistem tersebut masyarakat seperti penyediaan
berlandaskan pada pemanfaatan sanitasi dasar, dan relatif masih
berulang zat hara atau pertanian kurangnya ekonomi produktif.
agroekologi seperti sistem Untuk mengoptimalkan potensi
integrasi tanaman-ternak-ikan masing – masing desa,
dan sistem integrasi usaha partisipasi masyarakat
pertanian-energi (biogas, diperlukan untuk pembangunan
bioelektrik) atau sistem integrasi desa. Mendorong penggunaan
usaha pertanian biorefinery yang dana desa untuk memenuhi
termasuk pertanian hijau kebutuhan pembangunan yang
merupakan pilihan sistem disepakati dalam musyawarah
pertanian masa depan yang desa dan sesuai dengan prioritas
cocok diterapkan di Kabupaten Pemerintah Daerah Kabupaten
Lampung Barat, karena tidak Lampung Barat. Untuk mencapai
saja meningkatkan nilai tambah hal tersebut perlu dilakukan
dari lahan tetapi juga ramah upaya sinkronisasi dan
lingkungan. Ekonomi yang harmonisasi perencanaan
dibangun melalui pembangunan pembangunan desa dengan
Sistem Pertanian- Bioindustri perencanaan pembangunan
Berkelanjutan adalah sistem Kabupaten.
ekonomi yang berakar kokoh  Kemajuan pembangunan daerah
pada keragaman sumber daya dan pertumbuhan ekonomi
pertanian yang dimiliki di setiap Kabupaten Lampung Barat tidak
daerah di Kabupaten Lampung lepas dari peran investasi.
Barat, dengan pelaku ekonomi Disarankan kepada Kabupaten
yang tidak hanya melihat Lampung Barat untuk tetap
kepentingan jangka pendek berusaha menciptakan iklim
melainkan yang mampu melihat yang dapat menggairahkan
kepentingan jangka panjang. investasi. Langkah yang dapat

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 312


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

ditempuh untuk merangsang Kemasyarakatan mmerupakan


iklim investasi yang baik yaitu upaya pember-dayaan
dengan perbaikan sistem masyarakat di sekitar kawasan
perizinan yang cepat, mudah, hutan. Di Sumber Jaya,
dan murah dengan tidak Lampung Barat, dalam
mengabaikan kehati-hatian. penerapan HKm di tingkat
Sehingga dengan pertumbuhan lapang, selain penguatan
investasi yang baik juga akan kelembagaan masyarakat, juga
memberikan dampak positif dilakukan penguatan teknis
untuk Lampung Barat seperti meliputi: teknis konservasi lahan
pengembangan sektor usaha dan diversifikasi tanaman
baru, memperluas pasar, dengan pola tajuk tinggi, sedang
peningkatan daya saing, dan bawah. Proses perubahan
pengembangan teknologi baru, tutupan lahan, yang semula
penyerapan lapangan pekerjaan degradasi menjadi sistem hutan
baru dan pada akhirnya kebun melalui agroforestri
pertumbuhan ekonomi. tersebut, diyakini dapat
Pemetintah Kabupaten Lamping mendukung Mitigasi Perubahan
Barat juga membuka Iklim (Climate Change). Berikut
kesempatan bagi masyarakat ini sisi positif dari HKm di
Lampung Barat untuk Kabupaten Lampung Barat :
berpartisipasi didalam pemba- Pada tahun 2005, beberapa
ngunan Kabupaten Lampung bagian wilayah hutan sudah
Barat melalui berinvestasi di berubah menjadi kebun
bidang perkebunan hortikultura campuran dengan jenis tanaman
dan kopi serta pariwisata yang kemiri, alpukat, nangka, durian,
menjadi potensi keunggulan mahoni, cempaka, sukun,
Kabupaten Lampung Barat. pinang, dan lain-lain. Sebelum

 Disarankan untuk penge-lolaan masyarakat membentuk

hutan di Kabupaten Lampung kelompok HKm, pada tahun

Barat tetap diatur menggunakan 1994 ditemukan banyak titik api

Kebijakan Hutan pada kawasan hutan lindung reg

Kemasyarakatan (HKm), dimana 39. Setelah mengikuti kegiatan

kebijakan Hutan HKm, melalui diversifikasi

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 313


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

tanaman, ditemukan penurunan dicapai. Kemudian demi


luasan titik api pada lokasi peningkatan kunjungan
tersebut. Aktivitas HKm dan wisatawan di Kabupaten
pengembangannya juga menuju Lampung Barat disarankan untuk
3 dari 7 misi Millenium melibatkan pihak masyarakat
Development Goals (MDG’s) untuk membangun dan menjaga
Mengurangi Kemiskinan, sarana, prasarana dan
Pelibatan Kaum Perempuan infrastruktur akses pendukung
(Gender Perspective) dan pariwisata, menjaga dan
Pelestarian Lingkungan. merawat situs – situs atau lokasi
 Untuk mengoptimalkan potensi – lokasi wisata yang ada,
pariwisata dan potensi hasil kemudian melakukan promosi –
pertanian dan perkebunan, promosi pariwisata yang lebih
langkah awal yang dapat baik melalui biro wisata yang ada
dilakukan oleh Kabupaten baik di Kabupaten Lampung
Lampung Barat adalah dengan Barat maupun biro wisata
membangun infrastruktur nasional. Disarankan diadakan
pendukung pertanian dan akses perluasan jaringan teknologi,
tempat pariwisata. Semakin informasi dan komunikasi di
banyak jaringan infrastruktur akses informasi yang lebih luas
yang menghubungkan antar di Kabupaten Lampung Barat
daerah di Kabupaten Lampung yang nantinya akan memberikan
Barat, semakin besar dan mudah dampak yang positif untuk
pula daerah tersebut terkoneksi masyarakat Lampung Barat.
dengan daerah lainnya. Dengan perluasan jaringan
Peningkatan aksesibilitas daerah telekomunikasi masyarakat
dengan pembangunan didaerah terpencil dapet
infrastruktur dapat mengatasi mengakses dan melakukan
beberapa hambatan mobilitas, pertukaran informasi yang
percepatan pembangunan dan berguna untuk aktivitas sehari-
peningkatan efektivitas hari. masyarakat dapat
pembangunan antar kawasan, mengakses kejadian terkini
sehingga target peningkatan didaerahnya, akses informasi
pertumbuhan ekonomi dapat perubahan harga komoditas,

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 314


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

akses informasi kebijakan Badan Pusat Statistik Kabupaten


Lampung Barat. 2016.
terbaru dari instansi terkait,
Kabupaten Lampung Barat
pemasaran produk lokal berbasis Dalam Angka 2016. Badan
Pusat Statistik Kabupaten
online shop, dan akses informasi
Lampung Barat. Lampung
lainnya yang dapat berguna Barat
untuk pembangunan daerah Badan Pusat Statistik Kabupaten
Lampung Barat. 2017.
Kabupaten Lampung Barat
Daftar Pustaka Dalam Angka 2017. Badan
Pusat Statistik Kabupaten
Abidin, Taufik Zainal. 2012. Analisis
Lampung Barat. Lampung
Pertumbuhan Ekonomi Dan
Barat.
Pengembangan Sektor
Potensial Di Kabupaten Badan Pusat Statistik Provinsi
Asahan (Pendekatan Model Lampung. 2017. Provinsi
Basis Ekonomi Dan Swot). Lampung Dalam Angka 2017.
Masters Thesis, UNIMED. Badan Pusat Statistik Provinsi
Medan Lampung. Lampung.
Anwar, A. dan Setiadi. 1996.
Perencanaan Pembangunan Bappeda Kabupaten Lampung
Wilayah dan Pedesaan. Barat. Rancangan Awal
Jakarta: Prisona. Rencana Pembangunan
Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Jangka Menengah Daerah
Perencanaan dan (RPJMD) Kabupaten
Pembangunan Ekonomi Lampung Barat Tahun
Daerah. Yogyakarta: Bagian 2017- 2022
Penerbitan STIE YKPN. Bappeda Kabupaten Lampung
……….. 2010. Ekonomi Barat. Rencana
Pembangunan. Yogyakarta: Pembangunan Jangka
Bagian Penerbitan STIE Menengah Daerah
YKPN. (RPJMD) Kabupaten
Lampung Barat Tahun
Asri, A. 2010. Strategi Kebijakan
2012-2017.
Pembangunan daerah
Kabupaten Klaten : Brigham, Eugene F and Joel F.
Pendekatan Analisis SWOT Houston. 2006. Dasar-
dan AHP. Universitas Dasar Manajemen.
Indonesia, Jakarta Keuangan. Alih Bahasa :
Ali Akbar Yulianto, Buku
Badan Perencanaan Pembangunan
satu, Edisi sepuluh.
Nasional. 2004. Tata cara
Jakarta : Salemba Empat.
Perencanaan Pengembangan
Kawasan Untuk Percepatan Brojonegoro PS, Bambang.
Pembangunan Daerah. 1992. AHP (the Analytical
Direktorat Pengembangan Hierarchy Process). Pusat
Kawasan Khusus dan Antar University – Studi Ekonomi
Tertinggal. Jakarta: Universitas Indonesia;
Bappenas.

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 315


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

Djunaedi, A. 2002. Proses Indonesia. 2004. Strategi


Perencanaan Strategis Nasional Pembangunan
Kota/Daerah, Universitas Daerah Tertinggal.
Gajah Mada,Yogyakata, Departemen
2002 Pembangunan Daerah
Tertinggal Republik
Djuwendah, Endah., et al., 2013,
Indonesia. Jakarta.
Strategi Pengembangan
Daerah Tertinggal di Mardianto, Sudi dan Ahmad
Kabupaten Garut, Jurnal Djauhari. 2016.
Sosiohumaniora Vol. 15, Pendekatan
No. 2, Juli 2013, 211 – Pembangunan Pertanian
221. Berbasis Komoditas vs
Ekoregion : Upaya Mencari
Ekaputra, H Nofidi. 2009. Kajian
Jalan Tengah. Jurnal
Pengembangan Strategi Di
Litbang Pertanian. 2016.
Wilayah Pesisir Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau. Pengembangan Daerah Tertinggal
Institut Pertanian Bogor, Di Kabupaten Sampang Ovi
Bogor. Resia Arianti Putri, Eko Budi
Santoso 2012 JURNAL
Giatman, M. 2007. Ekonomi
TEKNIK ITS Vol. 1,Surabaya.
Teknik, Edisi Pertama.
Jakarta: PT. Raja Peraturan Menteri Desa,
Grafindo. Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
Grant, Eugene L, Grant Ireson
No. 3 Tahun 2016 tentang
and Richard S.
Petunjuk Teknis Penentuan
Leavenworth. 1996. Dasar-
Indikator Daerah Tertinggal
dasar Ekonomi Teknik
Secara Nasional Kementerian
(Terjemahan), Edisi
Desa, Pembangunan Daerah
Ketiga, Jilid Pertama.
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Jakarta : Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Desa,
Hutasoit, Donal. 2005. Strategi
Pembangunan Daerah
Pengelolaan Taman
Tertinggal, Dan Transmigrasi
Nasional Kerinci Seblat
No. 1 Tahun 2005 tentang
Dalam Rangka
Strategi Nasional
Mengurangi Laju
Pembangunan Daerah
Kerusakan Hutan: Suatu
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pendekatan Analisis
SWOT dan AHP. Peraturan Menteri Desa,
Universitas Indonesia. Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi
I Nyoman, Sumaryadi. 2005.
No.3 Tahun 2015 tentang
Perencanaan
Petunjuk Teknis Penentuan
pembangunan daerah
Indikator Daerah Tertinggal
otonom dan
secara Nasional.
pemberdayaan
masyarakat. Jakarta : Citra Peraturan Pemerintah RI No. 50
Utama Tahun 2011 Tentang
Rencana Induk
Kementerian Negara
Pembangunan
Pembangunan Daerah
Kepariwisataan Nasional
Tertinggal Republik
Tahun 2010- 2025.

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 316


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

Peraturan Presiden Nomor 131 Suganda, Emirhadi. 2008.


Tahun 2015 tentang Pendekatan SWOT dan
Penetapan Daerah Tertinggal AHP pada Penataan
Tahun 2015 – 2019. Ruang Kawasan
Perkotaan Pesisir
Rahmat, Basuki. 2009. Strategi
(Kasus: Pulomerak-
Pengembangn Produk
Bojonegara Universitas
Unggulan Wilayah
Indonesia, Jakarta.
Pegunungan dan Pesisir
Sulistyorini, Rahayu. 2012.
Kabupaten Lampung Barat.
Peluang Pengembangan
Institut Pertanian Bogor,
Transportasi Intermoda Di
Bogor.
Provinsi Lampung.
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis Seminar Nasional Peranan
SWOT Teknik Membelah Infrastruktur Dalam
Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pengembangan Wilayah,
Pustaka Utama. Jakarta. Magister Teknik Sipil
Saaty, L. Thomas. 2000. Decision UNILA Bandar Lampung, 3
Making For Leaders. Mei 2012.
University of Pittsburgh; Susaei.Apriana. 2011. Evaluasi
, 1993, Pengambilan Kebijakan Percepatan
Keputusan Bagi Para Pembangunan Kawasan
Pemimpin: Proses Hirarki Produksi Daerah
Analitik untuk Pengambilan Tertinggal (P2KPDT) Di
Keputusan dalam Situasi Kabupaten Barru
yang Kompleks., Pustaka :Universitas Indonesia.
Binaman Pressindo. Syahza, Almasdi & Suarman.
Sitinjak, Robert. 2000. Strategi 2013. Strategi
Kebijakan Pemberantasan Pengembangan Daerah
Korupsi Kejaksaan Agung Tertinggal dalam Upaya
Republik Indonesia: Analisis Percepatan Pembangunan
SWOT dan AHP. [Thesis]. Ekonomi Pedesaan. Jurnal
Universitas Indonesia : Ekonomi Pembanguan.
Jakarta Universitas Riau. Vol 14
No. 1 hlm. 126-139.
. 2002. Manajemen
Stratejik di Sektor Publik Syahza, Almasdi. 2012.
(Pendekatan Praktis), Buku Perumusan Model
Pengentasan Kemiskinan
II. Universitas Indonesia Melalui Program Dan
Pemetaan Potensi
Soesilo, I Nining. 2002. Reformasi Ekonomi Bagi Masyarakat
Pembangunan Perlu Wilayah Pesisir Di Propinsi
Pendekatan Manajemen Riau. Lembaga Penelitian
Strategik, Buku I. Universitas Universitas Riau,
Indonesia; Pekanbaru.
Stiglitz, Joseph. 1998. Toward New Todaro. M.P., 2000.
Paradigm for Development: Pembangunan Ekonomi di
Strategies, Policies, and Dunia Ketiga
Processe. (H.Munandar, Trans.Edisi
Ketujuh ed.). Jakarta:
Erlangga.

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 317


Annisa Alifa Ramadhani, Toto Gunarto, Arivina Ratih Taher
Strategi Pembangunan Daerah Tertinggal Di Kabupaten
Lampung Barat

Umar, Husein. 2001. Strategic


Management in Action.
Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1991 tanggal 16 Agustus
1991
Zulkarnain. Alfian.2013. Strategi dan
Kebijakan Pengembangan
Pariwisata di Kabupaten
Belitung. Universitas
Indonesia;

JEP-Vol. 7, N0 .3, Nopember 2018 | 318


Emi Maimunah, Dede Supriyanto
Analisis Produktivitas Individual Tenaga Kerja
Pada Usaha Sewa Mobil KPN “Serba Usaha”

JEP-Vol. 6, N0 1, April 2017 | 197

Anda mungkin juga menyukai