DESI SUSIANTI
NIM 836575268
DESI SUSIANTI
NIM 836575268
Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD 4501) pada Program S1 PG PAUD
FKIP Universitas Terbuka
i
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA DALAM BERBAHASA
EKSPRESIF DENGAN METODE BERCERITA INTERAKTIF
BAGI PESERTA DIDIK POS PAUD MUTIARA KASIH BANJARSARI
KECAMATAN BOBOTSARI PADA SEMESTER 2 TAHUN
PELAJARAN 2020/2021
Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD 4501) pada Program Studi
S1 PG PAUD FKIP Universitas Terbuka.
Supervisor 1
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Desi Susianti
NIM 836575268
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini mengambil judul “Peningkatan
Kemampuan Berbahasa Ekspresif dengan Metode Bercerita Interaktif Bagi
Peserta Didik Pos Paud Mutiara Kasih Kecamatan Bobotsari pada Semester 2
Tahun Pelajaran 2020/2021”. PTK ini merupakan salah satu tugas pada mata
kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PAUD 4501 pada program S1
PG-PAUD FIKP Universitas Terbuka.
Penyelesaian penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan kerja
sama berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak- pihak
yang telah mendukung :
1. Rektor Universitas Terbuka
2. Dekan FKIP Universitas Terbuk.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Universitas Terbuka
4. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Purwokerto
5. Bapak Sutarman,S.Pd,M.Pd selaku Tutor pembimbing matakuliah PKP
6. Ibu Anjar Budiarti,S.Pd selaku Supervisor 2 dan penilai 1
7. Ibu Juwarni, A.Ma selaku Penilai 2 dan Observer
8. Kepala Sekolah dan rekan guru PP Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan
Bobotsari
9. Teman-teman mahasiswa S1 PG PAUD yang tidak bosan memberikan
bantuan kepada penulis
10. Keluarga tercinta atas segala doa dan dukungannya
11. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
v
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca, demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini yang dicanangkan oleh pemerintah
mendapatkan respon yang positif dari masyarakat. Anak usia 0-6 tahun
disebut juga dengan Golden Age pada masa tersebut perlu diberikan stimulasi
pada aspek- aspek perkembangan anak agar dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini usia
0-6 tahun meliputi aspek sosial-emosional, nilai moral dan agama, serta
pengembangan kemampuan dasar yang meliputi pengembangan bahasa,
kognitif, seni, dan fisik-motorik. Kesalahan atau kegagalan dalam
memberikan stimulasi pada setiap aspek perkembangannya akan berdampak
pada kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa-masa
sesudahnya.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dikembangkan pada anak
usia TK adalah kemampuan bahasa karena bahasa merupakan cara untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Berdasarkan dari
identifikasi pengamatan dan analisis pembelajaran di Pos Paud Mutiara Kasih
Banjarsari khususnya aspek pengembangan bahasa ditemukan adanya
masalah sebagai berikut : yaitu kemampuan anak dalam berbahasa ekspresif
terdapat beberapa anak yang masih belum dapat mengungkapkan bahasa
ekspresif, hal ini dapat menghambat perkembangan dan keaktifan anak yang
belum berhasil, dilihat dari perkembangan anak yang lain sudah mau
mengikut kegiatan tersebut. Untuk mencapai kriteria keberhasilan individu
maupun klasikal yang ideal dalam pengembangan kemampuan melipat pada
peserta didik diperlukan minimal 75% keberhasilan. Sedangkan pada kondisi
awal sebelum dilaksanakannya penelitian ini kriteria keberhasilannya hanya
mencapai 30% kemampuan aspek bahasa dalam berbahasa ekspresif. Hal ini
diperoleh data berikut perkembangan kemampuan berbahasa ekspresif 10
peserta didik 1 peserta didik atau (10 %) berkembang sangat baik, 2 peserta
1
didik atau 20% berkembang sesuai harapan, 5 peserta didik atau 50% mulai
berkembang, sedangkan 2 peserta didik atau 20% belum berkembang.
Dengan prestasi yang belum memuaskan dalam aspek pengembangan
bahasa disebabkan oleh beberapa faktor guru dan sarana prasarana yang
kurang dan menggunakan metode yang sederhana sehingga siswa kurang
eksplor dan kurang berminat, guru dalam menjelaskan juga kurang detail..
Hal ini karena faktor dari guru yang harus memperbaiki proses pembelajaran
dengan media yang lebih menarik dan bervariatif. Seperti dengan
menggunakan metode bercerita interaktif, karena dengan menggunakan
metode tersebut banyak keunggulan yang diperoleh. Oleh karena itu peran
seorang guru sangat mendukung dalam upaya meningkatkan kemampuan
perkembangan anak didik, dalam kegiatan pembelajaran guru harus benar-
benar memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik supaya dapat
tumbh dan berkembang secara optimal. Seorang guru harus kreatif dan dapat
menciptakan suatu pembelajaran yang patut dan menyenangkan dalam arti
peserta didik dapat bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa perkembangan
bahasa ekspresif anak usia dini di Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari belum
berkembang dan harus di tingkatkan, dikarenakan guru kurang kreatif dalam
menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan. Guru
mengajar secara konvesional dan berpusat pada guru. Salah satu faktor yang
dapat mengembangkan bahasa ekspresif adalah menggunakan metode
bercerita. Maka dari itu peneliti memilih menggunakan metode bercerita
interaktif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa ekspresif.
Peneliti memilih metode bercerita karena merupakan salah satu
bentuk metode yang dapat untuk meningkatkan kemampuan berbicara yang
bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan berbicara yang bersifat
pragmatis. Ada dua unsur penting yang harus dikuasai siswa dalam bercerita
yaitu linguistik dan unsur apa yang diceritakan. Ketepatan ucapan, tata
bahasa, kosakata, kefasihan dan kelancaran, menggambarkan bahwa siswa
2
memiliki kemampuan berbicara yang baik menurut Burhan Nurgiyantoro
“2001:289”.
1. Identifikasi Masalah
Dari uraian dan gambaran kondisi belajar diatas, dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagi berikut:
a. Dalam pembelajaran peserta didik masih suka merasa bermain sendiri
dan merasa bosan dengan pembelajaran.
b. Guru mengajar lebih banyak berpusat pada guru.
c. Konsentrasi dan perhatian anak masih rendah pada waktu mengikuti
pembelajaran karena metode yang kurang bervariasi.
d. Pemahaman anak terhadap aktifititas dan kemampuan berbahasa
ekpsresif masih kurang memuaskan.
e. Minat anak terhadap kegiatan pengembangan bahasa ekspresif masih
rendah.
2. Analisis Masalah
Setelah diidentifikasi ,maka masalah-masalah tersebut dianalisis
penyebabnya,sebagai berikut:
a. Penjelasan dan materi yang disampaikan guru kurang menarik perhatian
anak.
b. Anak lebih tertarik untuk bermain-main bersama temannya daripada
mengikuti kegiatan yang disajikan guru.
c. Kegiatan pengembangan bahasa yang dilaksanakan masih kurang dalam
penggunaan media.
d. Anak merasa bosan dengan media dan alat pembelajaran yang
digunakan guru.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Adapaun alternatif tindakan adalah sebagai berikut:
a. Guru berusaha menyajikan pembelajaran semenarik mungkin agar anak
lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
3
b. Guru menggunakan media yang bervariatif dan selalu berganti setiap
kegiatan, sehingga anak meningkatkan minat anak dalam belajar dan
lebih menarik pada anak
c. Dalam melaksanakan pembelajaran diupayakan guru dalam mengajar
anak dilatih untuk bercerita dan bercakap- cakap secara interaktif
dengan secara bertahap dari yang mudah sampai ke yang lebih sulit
tingkatannya. Sehingga anak akan mengerti dan memahami tugasnya
dan dapat melaksanakan kegiatan secara mandiri dan tuntas.
Dengan melihat ulasan diatas yang telah menyimpulkan beberapa
masalah maka prioritas penyelesaian masalah yang akan dilakukan adalah
pada pengembangan bahasa yaitu peningkatan kemampuan berbahasa eksresif
melalui metode bercerita interaktif. Metode ini dipilih karena dirasa paling
tepat dan sesuai dengan karakteristik anak, dimana anak dilatih untuk
bercerita dan bercakap-cakap secara interaktif dengan bantuan dari guru dan
teman-teman yang lebih dahulu berkembang kemampuan berbahasanya.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan metode bercerita interaktif dapat meningkatkan
kemampuan bahasa dalam berbahasa ekspresif bagi peserta didik Pos Paud
Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan Bobotsari semester II tahun pelajaran
2020/2021?
2. Bagaimana cara meningkatkan minat dan kemampuan aspek bahasa dalam
berbahasa ekspresif dengan kegiatan bercerita interaktif bagi peserta didik
Pos PAUD Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan Bobotsari semester II
tahun pelajaran 2020/2021?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari perbaikan pembelajaran ini adalah:
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan aspek bahasa dalam berbahasa
ekspresif melalui metode bercerita interaktif bagi peserta didik Pos Paud
4
Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan Bobotsari semester II tahun pelajaran
2020/2021?
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini mempunyai tujuan khusus yaitu meningkatkan
kemampuan aspek bahasa dalam berbahasa ekspresif melalui metode
bercerita interaktif bagi peserta didik Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari
Kecamatan Bobotsari semester II tahun pelajaran 2020/2021 ?
D. Manfaat Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
a. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan
dengan pembelajaran aspek bahasa.
b. Melengkapi teori yang berkaitan dengan kemampuan aspek bahasa
dalam berbahasa ekspresif.
c. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan juga diharapkan dapat
bermanfaat dan berkontribusi dalam mengembangkan bahasa terutama
pada kemampuan mengungkapkan bahasa ekspresif pada anak usia dini.
d. Selain itu penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
mengembangkan kemampuan penelitian lain yang menggunakan
metode tersebut.
2. Manfaat praktis
Perbaikan ini secara praktis dapat memberikan manfaat bagi guru,
peserta didik, satuan pendidikan dan orang tua( masyarakat).
a. Bagi guru (peneliti)
Dengan menggunakan metode bercerita guru diharapkan dapat
menggunakan metode ini sebagai salah satu rujukan untuk proses
memperbaiki pembelajaran yang dikelola sehingga perbaikan ini dapat
menimbulkan rasa puas bagi guru tentang peningkatan kualitas
pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini, serta guru dapat
5
mengetahui sejauh mana potensi yang dimiliki peserta didik telah
berkembang.
b. Bagi peserta didik
Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa eskpresif pada
anak usia dini serta memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru
yang dapat diceritakan kepada teman sebaya,guru dan orang tua
dengan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan. Diharapkan
hasil belajar yang dimiliki peserta didik dapat meningkat.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi kontribusi positif
kepada lembaga penyelenggara pendidikan.
d. Orang tua dan Masyarakat
Kegiatan bercerita interaktif akan memberikan motivasi bagi
orang tua peserta didik Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan
Bobotsari bahwa pembelajaran didalam kelas hanya membaca dan
menulis saja,memberi acuan kepada masyarakat bahwa metode
bercerita interaktif dengan suasana yang menyenangkan akan lebih
meningkatkan perkembangan anak usia dini, khususnya pada aspek
pengembangan bahasa.
6
2. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Peningkatan Aspek Bahasa Dalam Berbahasa Ekpresif
Hakikat Kemampuan Berbahasa Ekpresif
a. Pengertian Bahasa
Menurut Badudu (1989) menyatakan bahwa bahasa adalah
sebagai alat penghubung atau untuk berkomunikasi dengan anggota
masyarakat yang terdiri dari individu- individu yang mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bromley(1992) menyatakan bahasa
sebagai sistem simbol yang teratur digunakan untuk mentransfer berbagai
ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual yang dapat
dilihat, ditulis dan dibaca, sedangkan simbol- simbol verbal dapat
diucapkan dan didengar. Anak dapat memanipulasi symbol-simbol
tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berpikirnya.
b. Pengertian Bahasa Ekspresif
Pengertian bicara secara khusus juga dikemukakan oleh
Tarigan dalam Suhartono (2005:20) mengemukakan bicara atau bahasa
ekspresif adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan kepada orang lain.
http://journal.upgris.ac.id>UPAYA MENINGKATKAN BAHASA
EKDPRESIF/Tanggal 9/6/2021 Jam 03.00
Menurut Moeslichatoen(2004), Bahasa ekspresif adalah
kemampuan yang dimiliki anak untuk menyampaikan apa yang
diinginkan oleh anak.. Oleh karena itu sebagai orang tua harus mampu
menstimulasi kemampuan anak dalam menyampaikan apa yang
sebenarnya inginkan oleh anak, tanpa ada paksaan dari orang lain.
https://moraref.kemenag.go.id>PENINGKATAN KEMAMPUAN
BAHASA/Tanggal 9/6/2021 Jam 03.13
7
c. Fungsi Bahasa Ekpresif
Fungsi ekspresif adalah kemampuan anak mengungkapkan apa
yang didalam pikirannya, dimulai dari mengkomunikasikan preverbal
(sebelum anak dapat berbicara), komunikasi dengan ekspresi wajah,
gerakan tubuh, dan akhirnya dengan menggunakan kata-kata atau
komunikasi verbal (Soetjiningsih, 2003). Perkembangan kemampuan
bahasa berikutnya secara bertahap, anak akan mengikuti kemampuan
perkembangan yang dialami. Akan tetapi perkembangan tersebut akan
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar . Menurut William Stern dan Clara
Stern (1999) ada 3 fungsi bahasa, yaitu: a. Aspek Ekspresi yaitu
mengutarakan kehendak dan pengalaman jiwa b. Aspek Sosial yaitu
untuk berkomunikasi dengan orang lain. c. Aspek Intensional yaitu
berfungsi untuk menunjukkan atau membanggakan sesuatu. Menurut
Karl Buhler dalam Hurlock (1995), di dalam penggunaan bahasa terdapat
3 dorongan utama, yaitu : a). Kundgabe (pemberitahuan, pengumuman)
Ada dorongan yang merangsang anak untuk menyampakaikan isi
kehidupan batiniah yaitu harapan, kemauan, perasaan, pikiran, fantasai
sendiri dan lain sebagainya kepada orang lain. b). Auslosung (pelepasan)
Ada dorongan yang kuat pada anak untuk melepaskan kata-kata dan
kalimat-kalimat. c). Darstellung (penyampaian, pemaparan) Anak ingin
mengutarakan segala sesuatu yang menarik hati dan memikat
perhatiannya (Zulkifli, 2000).
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-anikhanday-
6641-3-babii.pdf/Tanggal 9/6/2021/Jam 04.12
Selain fungsi umum, bahasa mempunyai sejumlah fungsi khusus.
Halliday (1970) dalam Azies dan Alwasilah (1996) menawarkan
penjabaran penggunaan bahasa secara fungsional. Menurutnya ada
sejumlah tujuh fungsi khusus bahasa yang tampak pada penggunaan
bahasa sebagai alat komonikasi a) Fungsi instrumental: menggunakan
bahasa untuk mendapatkan sesuatu b) Fungsi regulatori: menggunakan
bahasa untuk mengontrol perilaku orang lain c) Fungsi personal, yaitu
8
bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan ide d)
Fungsi interaksional, fungsi bahasa yang digunakan untuk menciptakan
interaksi dengan orang lain. e) Fungsi heoristik: menggunakan bahasa
untuk belajar dan menemukan makna. f) Fungsi imajinatif: menggunakan
bahasa untuk menciptakan dunia imajinasi. g) Fungsi representasional:
menggunakan bahasa intuk menyampaikan informasi. Menurut Halliday,
Finochiaro (dalam Suparno, 1995) mengemukakan lima fungsi khusus
dalam bahasa. a) Fungsi personal, yaitu fungsi bahasa untuk menyatakan
diri b) Fungsi interpersonal, merupakan fungsi bahasa untuk menjalin
dan membangun hubungan komunikasi dengan orang lain. c) Fungsi
direktif, yaitu fungsi bahasa untuk mengatur orang lain. d) Fungsi
refrensial adalah fungsi bahasa untuk mengungkapkan hal yang konkrit
ataupun abstrak dengan menggunakan lambang bahasa e) Fungsi
imajinatif merupakan fungsi bahasa untuk menciptakan sesuatu dengan
berimajinasi.
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/thufula/article/download/4642/3
006/Tanggal 06/09/2021/Jam 05.48.
d. Manfaat Berbahasa Ekspresif
Metode bercerita juga memiliki manfaat Moeslichatoen
(2004:45)menyebutkan manfaat metode bercerita antara lain (1) Melatih
daya serap atau daya tangkap anak TK, artinya anak usia TK dapat
dirangsang untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam cerita
secara keseluruhan, (2) Melatih daya pikir anak TK, untuk terlatih
memahami proses cerita, mempelajari hubungan bagian-bagian dalam
cerita termasuk hubungan-hubungan sebab akibatnya, (3)Melatih daya
konsentrasi anak TK untuk memusatkan perhatiannya kepada
keseluruhan cerita, (4) Mengembangkan daya imajinasi anak, artinya
dengan bercerita anak dengan daya fantasinya dapat membayangkan atau
menggambarkan sesuatu situasi yang berada di luar jangkauan inderanya,
(5) Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan
suasana hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembangannya, (6)
9
Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secra
efektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi
komunikatif.(Bachri, 2005: 11) Manfaat bercerita adalah dapat
memperluas wawasan dan cara berfikir anak karena dalam bercerita anak
mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru
baginya. Jadi manfaat metode bercerita menyalurkan kebutuhan imajinasi
dan fantasi sehingga dapat memperluas wawasan dan cara berfikir anak.
Misalnya melalui media buku bergambar dapat berfungsi sebagai
penggugah kreativitas anak-anak. Melalui media buku bergambar, guru
dapat menyampaikan pesan-pesan, dan pengalamanpengalaman kepada
anak-anak. Disamping memperkaya imajinasi anak, media buku
bergambar dapat menjadikan anak-anak merasa belajar sesuatu, tetapi tak
merasa digurui
e. Aspek yang Dinilai dalam Berbahasa Ekspresif
Dalam berbahasa ekspresif, ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dan dinilai yaitu: a. Kesesuaian jawaban dengan pertanyaan,
b. Kelancaran menjawab, c. Menjawab pertanyaan dengan ekspresif, d.
Bercakap- cakap dengan ekspresif, d. Menceritakan kembali dengan
ekspresif. Hal- hal tersebut merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan dalam berbahasa ekspresif.
f. Indikator Berbahasa Ekspresif Yang Baik
Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan
kemampuan dasar di taman kanak-kanak adalah pengembangan bahasa.
Pengembangan keterampilan bahasa anak merupakan kemampuan yang
penting untuk berkomunikasi terutama bagi mereka yang sudah masuk ke
lingkungan pendidikan prasekolah. Upaya pengembangan kemampuan
berbahasa yang dilakukan terhadap anak usia Taman Kanak-kanak
menurut Direktorat Pembinaan TK dan SD dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut : 1) agar anak dapat mengolah kata secara komprehensif;
2) agar anak dapat mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh yang
dapat dipahami oleh orang lain; 3) agar anak mengerti setiap kata yang
10
didengar dan diucapkan,mengartikan dan menyampaikan secara utuh
kepada orang lain; 4) agar anak dapat berargumentasi, meyakinkan orang
melalui kata-kata yang diucapkannya.
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/6693/2/COVER_BAB%20I%20D
AN%20BAB%20V.pdf/Tanggal 12/06/2021/Jam 16.55.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini menjelaskan bahwa bahasa ekspresif mencapai
puncaknya ketika anak mulai berusia 5 – 6 tahun, anak sudah mulai
mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat
sederhana dalam berkomunikasi dengan anak atau orang dewasa,
mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan kata yang sesuai ketika
berkomunikasi, menceritakan kembali isi cerita secara sederhana.
Pengungkapan dan pemahaman bahasa ekspresif pada taman kanak-
kanak ditunjukan melalui ketrampilan bercerita.
Dari pengertian para ahli tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah kemampuaan untuk mengekspresikan apa yang dialami
dan dipikirkan yang kemudia ditransfer sebagai ide maupun informasi
yang dapat dilihat, dibaca, ditulis, diucapkan dan didengarkan yang
berbentuk lisan, tulisan, isyarat, lukisan dan mimik muka.
Mengingat betapa pentingnya bahasa ekspresif dalam
menyampaikan isi dari cerita yang akan disampaikan oleh seseorang
yaitu untuk mendukung sampainya cerita yang kita bawakan, karena
bahasa bukan hanya ucapan saja melainkan mimik, intonasi, dan gerakan
tubuh. Sehingga bahasa ekspresif dibutuhkan usaha yang keras agar
bahasa ekspresif dapat dimaksimalkan dalam penggunaannya.
2. Penggunaan Metode Bercerita Interaktif
Hakikat Metode Bercerita Interaktif
a. Pengertian Metode
Menurut Max Siporin (1975) yang dimaksud metode adalah
sebuah orientasi aktifitas yang mengarah pada tujuan-tujuan dan tugas-
11
tugas nyata. Cara seorang guru yang di pergunakan dalam mengajar agar
proses transfer ilmu berjalan dengan mudah sehingga siswa menjadi lebih
paham disebut sebuah metode mengajar. Heri Rahyubi (2012: 236)
mengartikan “metode adalah suatu model cara yang dapat dilakukan
untuk menggelar aktivitas belajar-mengajar agar berjalan dengan
baik”. Hamid Darmadi (2010: 42) berpendapat bahwa “metode adalah
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan menurut Sri Anitah dan Yetti Supriyati (2008: 4.3) “metode
adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara
mendalam untuk digunakan dalam mencapai sesuatu”. Dari ketiga
pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan metode adalah suatu cara
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Pemilihan metode
yang tepat juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sangat
pentingnya penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar
haruslah pintar-pintar dalam menentukan metode manakah yang sesuai
dengan kondisi kelas yang sedang dia ajar. Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain (2010: 72) menyebutkan bahwa “kedudukan
metode adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi
pengajaran dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan”. Penggunaan
metode dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu cara untuk
mencapai sebuah keberhasilan dalam pembelajaran. Semakin pandai
seorang pengajar menentukan metode yang akan digunakan dalam
pembelajaran, maka keberhasilan yang diperoleh dalam mengajar
semakin besar pula. Dari sini kita dapat mengetahui seberapa pentingnya
suatu metode dalam proses belajar-mengajar dan dalam mencapai sebuah
keberhasilan dari proses belajar-mengajar. Pupuh F dan M. Sobry S
(2010: 55) berpendapat “makin tepat metode yang digunakan oleh guru
dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian
tujuan pembelajaran”. Jadi, kesalahan dalam menentukan metode
mengajar, juga akan berakibat pada menurunnya hasil belajar siswa.
12
https://eurekapendidikan.com/definisi-metode-menurut-para-
ahli/Tanggal 12/06/2021/Jam 18.55.
b. Pengertian Becerita
Menurut Burhan Nurgiyantoro “2001:289” Bercerita adalah salah
satu bentuk tugas kemampuan berbicara yang bertujuan untuk
mengungkapkan kemampuan berbicara yang bersifat pragmatis. Ada dua
unsur penting yang harus dikuasai siswa dalam bercerita yaitu linguistik
dan unsur apa yang diceritakan. Ketepatan ucapan, tata bahasa, kosakata,
kefasihan dan kelancaran, menggambarkan bahwa siswa memiliki
kemampuan berbicara yang baik. Menurut Tarigan “1981:35”
Berpendapat bahwa bercerita merupakan salah satu ketrampilan berbicara
yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain.
Dengan bercerita seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita,
ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan,
dilihat, dibaca dan ungkapan kemauan dan keinginan membagikan
pengalaman yang diperolehnya. Menurut Dhieni, “2008:6.3” Bercerita
ialah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang
lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan
dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk
didengarkan dengan rasa menyenangkan oleh karena itu orang yang
menyajikkan cerita tersebut menyampaikannya dengan menarik. Menurut
Bachir “2005:10” Becerita ialah menuturkan sesuatu yang menceritakan
tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan
dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang
lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “2003:210”
Cerita merupakan tuturan yang membentangkan bagaimana
terjadinya suatu hal atau peristiwa atau karangan yang menuturkan
perbuatan, pengalaman kebahagiaan atau penderitaan orang, kejadian
tersebut sungguh-sungguh atau rekaan. Menurut Musfiroh et al,
“2005:59” Berdasarkan pengertian di atas maka cerita anak dapat
didefinisikan “tuturan lisan, karya bentuk tulis atau pementasan tentang
13
suatu kejadian, peristiwa dan sebagainya yang terjadi diseputar dunia
anak.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bercerita/Tanggal
15/06/2021/Jam 01.41.
14
Menurut Dhieni, “2008:6.3” Bercerita ialah suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau
tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan,
informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan dengan
rasa menyenangkan oleh karena itu orang yang menyajikkan cerita
tersebut menyampaikannya dengan menarik. Menurut Bachir
“2005:10”Becerita ialah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang
perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan
tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “2003:210”Cerita merupakan
tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal atau
peristiwa atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman
kebahagiaan atau penderitaan orang, kejadian tersebut sungguh-sungguh
atau rekaan.Menurut Musfiroh et al, “2005:59” Berdasarkan pengertian
di atas maka cerita anak dapat didefinisikan “tuturan lisan, karya bentuk
tulis atau pementasan tentang suatu kejadian, peristiwa dan sebagainya
yang terjadi diseputar dunia anak”.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bercerita/Tanggal
12/06/2021/Jam 18.45.
Menurut Abuddin dalam Azizah, (2015:3) metode bercerita
adalah suatu metode pembelajaran yang memiliki daya tarik yang dapat
menyentuh perasaan anak, yang mampu mendidik anak dengan bertumpu
pada bahasa, baik lisan maupun tulisan.Metode cerita disebut Abudin
sebagai metode berkisah. Mukhtar, dkk. (2016:111) menjelaskan bahwa
bercerita adalah cara yang dilakukan seseorang dengan bertutur kata
untuk menyampaikan cerita atau memberikan penjelasan secara lisan.
Cerita tersebut digunakan sebagai cara untuk seseorang menyampaikan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Iskandarwassid&Sunendra, (2015:
227) menjelaskan tentang strategi pembelajaran dengan menggunakan
metode bercerita adalah suatu keterampilan anak yang dapat
mengembangkan kemampuan anak dalam hal menyimak. Kegiatan
15
menyimak dalam metode bercerita ialah proses psikomotorik yang
dilakukan untuk menerima gelombang suara melalui telinga, kemudian
implus-implus tersebut dikirimkan ke otak, otak kemudian akan
merespon implus-implus tersebut untuk mengirimkan sejauh mana
mekanisme kognitif dan afektif yang berbeda.
Dari beberapa teori di atas, dapat didefinisikan bahwa metode
bercerita adalah metode yang digunakan guru dalam menuturkan,
menyampaikan suatu informasi atau pesan yang ditujukan kepada siswa
melalui rangsangan cerita- cerita atau kejadian tertentu, dengan tujuan
untuk mengasah keterampilan anak dalam menyimak atau mengingat
materi yang disajikan untuk membantu anak dalam menyikapi
permasalahan yang ada yang berkaitan pada permasalahan yang dihadapi
dalam kesehariannya.
Bercerita sangat bermanfaat sekali bagi guru, bercerita dapat
menjadi motivasi untuk mengembangkan daya kesadaran, memperluas
imajinasi anak, orang tua atau menggiatkan kegiatan bercerit pada
berbagai kesempatan.
http://eprints.umpo.ac.id/4694/3/3.%20BAB%20II.pdf/ Tanggal
10/6/2021/Jam 14.07 .
d. Macam- macam Metode
Metode Ceramah (Preaching Method) Metode ceramah yaitu
suatu metode mengajar untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan
secara lisan kepada peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara
pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai
satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan
informasi, dan paling efektif untuk mengatasi kelangkaan literatur atau
sebagai rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham
siswa. Metode diskusi ( Discussion method ) Muhibbin Syah ( 2000 ),
mendefinisikan bahwa metode diskusi yaitu metode mengajar yang
sangat erat hubungannya untuk memecahkan masalah (problem solving).
Metode ini juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan
16
resitasi bersama (socialized recitation). Metode demontrasi (
Demonstration method) Metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan alat, kejadian, aturan, dan urutan untuk
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000). Metode
demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan
pelajaran. Metode percobaan ( Experimental method ) Metode percobaan
adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful
Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan adalah suatu metode
mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu
kali. Metode Karya Wisata Metode karya wisata adalah suatu metode
mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan
siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik
yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html/Tanggal 12/06/2021/Jam 19.07.
e. Keunggulan dan Kekurangan Metode Bercerita
Kelebihan menggunakan metode bercerita anatara lain: a) Dapat
menjangkau jumlah anak yang relatif lebih banyak b)Waktu yang
tersedia dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien c) Pengaturan
kelas menjadi lebih sederhana d) Guru dapat menguasai kelas dengan
mudah e) Secara relatif tidak memerluka banyak biaya Kekurangannya,
antara lain: a) Anak didk menjadi pasif,karena lebih banyak
mendengarkan atau menerima penjelasan dari guru b) Kurang
merangsang perkembangan kreativitas dan kemampuan siswa untuk
mengutarakan pendapatnya c) Daya serap atau daya tangkap anak didik
berbeda dan masih lemah sehingga sukar memahami tujuan pokok isi
cerita.
17
3. Penerapan Metode Bercerita Interaktif dalam Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Ekpresif
Metode bercerita interaktif dipilih agar dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa ekspreaif bagi peserta didik Pos Paud Mutiara Kasih
Banjarsari kecamatan Bobotsari semester 2 tahun pelajaran
2020/2021.Penerapan metode ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan bahasa ekspresif peserta didik secara signifikan.Kemampuan
peserta didik yang pada kondisi prasiklus masih Rendah diharapkan pada
akhir siklus 2 dapat meningkat.Peserta didik yang di kondisi pra siklus
masih terdapat kemampuan dengan predikat Belum Berkembang diharapkan
diakhir penelitian sudah tidak ada,dan yang berpredikat mulai berkembang
atau berkembang sesuatu harapan meningkat menjadi berkembang sesuai
harapan atau berkembang sangat baik. dr
Peneliti menggunakan metode bercerita interaktif untuk
mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini. Melalui kegiatan
interaktif anak menemukan suatu kegiatan yang disenangi dengan
pendekatan saintifik, yaitu pendekatan pembelajaran yang memberi
kesempatan pada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar
melalui kegiatan pembelajaran saintifik yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Bercerita Interaktif adalah kegiatan yang memungkinkan baik
peneliti maupun peserta didik untuk saling berkomunikasi secara dua arah
sehingga sangat memungkinkan bagi peserta didik untuk mengeksplor
semua kemampuan berbahasanya. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
interaktif sendiri berarti dialog dua arah. Dengan demikian metode interaktif
memungkinkan guru dan peserta didik,peserta didik dengan peserta didik
untuk saling berdialog. diharapkan metode interaktif ini dapat meningkatkan
aktifitas dan kemampuan berbahasa ekspresif pada anak.
18
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan kerangka berpikir yang
diawali dengan melihat kenyataan bahwa pembelajaran pengembangan
bahasa ekpsresif pada peserta didik di Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari
Kecamatan Bobotsari bila dilihat dari hasilnya tidak memuaskan. Kondisi
seperti ini tentu saja memerlukan tindakan perbaikan. Berdasarkan berbagai
teori perkembangan anak usia dini maka tindakan perbaikan yang dipilih
adalah dengan metode bercerita interaktif.
Tindakan dibagi dalam dua tahapan yaitu siklus satu dan siklus dua,
dengan harapan setelah berakhirnya siklus akan terjadi perubahan proses dan
hasil pembelajaran seperti yang tercantum didalam tujuan penelitian.Secara
singkat dapat digambarkan dengan skema berikut ini:
Refleksi
Refleksi dan
diskusi
Hasil Pembelajaran
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian–kajian diatas dapat diduga dengan kegiatan
bercerita interaktif dapat meningkatkan aktifitas dan kemampuan berbahasa
ekspresif bagi peserta didik di Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan
Bobotsari pada semester 2 tahun pelajaran 2020/2021.
19
D. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan
1. Indikator Kinerja
Indikator kinerja penelitian ini adalah peningkatan pengembangan
aspek bahasa khususnya peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
yang tercermin dari kemampuan anak menjawab pertanyaan, ketepatan
atau kesesuaian anak menjawab pertanyaan, kelancaran menjawab,
pengucapan anak dalam bercakap-cakap dan bercerita, ekspresi anak
dalam bercerita, percaya diri dan kemandirian dalam menjawab
pertanyaan.
Penilaian dalam indikator pencapaian peserta didik menggunakan
symbol angka 1 untuk anak kategori Belum Berkembang (BB), angka 2
untuk anak kategori Mulai Berkembang (MB), angka 3 untuk kategori
anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan angka 4 untuk kategori
anak Berkembang Sangat Baik (BSB).
2. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah keberhasilan
individu dan keberhasilan klasikal.
1) Keberhasilan Individu
Anak dianggap berhasil jika sudah mencapai penguasaan
minimal 75% aspek pengembangan yang telah ditentukan dari
indikator kinerja.
2) Keberhasilan Klasikal
Dianggap berhasil jika minimal 75% dari seluruh anak dikelas
keberhasilan individunya telah berhasil mencapai ketuntasan.
20
3. BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
21
Supervisor diartikan sebagai orang yang melakukan pengawasan
utama dan pengontrolan utama. Dalam perbaikan ini supervisor bertugas
memberikan bimbingan, masukan,dan penilaian terhadap perbaikan yang
dilakukan dari awal hingga penyusunan laporan. Observer dalam bahasa
sehari-hari sering disebut sebagai pengamat. Pengamat dalam perbaikan ini
bertindak sebagai orang yang mengawasi atau orang yang meneliti jalannya
kegiatan perbaikan pebelajaran. Dalam perbaikan ini observer selain bertugas
sebagai pengamat kegiatan pembelajaran juga bertugas memberikan peniaian
kedua serta membantu peneliti dalam melakukan kegiatan perbaikan
pembelajaran.
Supervisor dan observer yang membantu perbaikan ini adalah sebagai
berikut:
1. Supervisor 1
Nama : Sutarman, S.Pd, M.Pd
Unit Kerja : Korwilcam Dindikbud Padamara
Tugas : Memberikan bimbingan Penelitian
2. Supervisor 2 ( Penilai 1)
Nama : Anjar Budiarti, S.Pd
Unit Kerja : KB Ananda Palumbungan Wetan
Tugas : Memberikan penilaian melalui APS
3. Observer( Penilai 2)
Nama : Juwarni, A.Ma
Unit Kerja : Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari
Tugas : Membantu perbaikan,menjaga validitas penilaian.
22
ditarik kesimpulan bahwa data adalah sekumpulan fakta ataupun angka dan
dapat diolah menjadi informasi yang berguna. Menurut Heryanto (2011:
1.3) data dapat diartikan sebagai keterangan yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah. Data adalah hasil dari penelitian atau informasi
yang telah diterjemahkan kedalam bentuk yang lebih sederhana untuk
melakukan suatu proses (Wahyudi, 2008 : 2).
Data disebut juga sebagai fakta yang tidak sedang digunakan pada
proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk
segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. (Margono, 2010 :
110). Data Primer adalah data yang didapatkan oleh pihak peneliti dengan
cara langsung dari suatu subjek atau objek dalam penelitian, misalkan suatu
rekaman hasil dari wawancara. Data Sekunde adalah data yang tidak akan
didapatkan dengan cara langsung oleh para peneliti, data ini mungkin
berupa dokumen atau berbagai arsip yang ada di sebuah lembaga atau
seseorang yang akan menjadi subjek dalam penelitian. Data primer dalam
perbaikan ini berupa hasil evaluasi, tanya jawab dan hasil pengamatan pada
anak.Data primer inindigunakan untuk menentukan kategori tingkat
keberhasilan peserta didik dalam kegiatan perbaikan pembelajaran. Data
sekunder dalam perbaikan ini adalah catatan harian hasil belajar
anak,catatan anekdot, catatan kehadiran anak serta biodata anak. Data ini
digunakan sebagai data awal dan pendukung perbaikan untuk mengetahui
latar belakang dan riwayat pembelajaran peserta didik.
2. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Riduwan (2010:51) Teknik pengumpulan data merupakan
salah satu metode yang ada di dalam pengumpulan data dengan
menggunakan teknik atau cara yang digunakan oleh para peneliti untuk
mengumpulkan data.
Menurut Sugiyono (2013 : 2) teknik pengumpulan data merupakan
suatu yang paling strategis dalam perbaikan karena tujuan utama dari
perbaikan adalah mendapatkan data. Perbaikan ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan tes dan non tes. Teknik tes yang digunakan dalam
23
penelitian ini adalah berupa unjuk kerja yang hasilnya dicatat dalam
instrument penilaian. Teknik tes ini bertujuan untuk mengambil data tingkat
aktifitas dan keampuan berbahasa ekspresif pada anak setelah dilakukan
kegiatan perbaikan pembelajaran. Teknik non tes yang digunakan antara
lain dengan observasi, tanya jawab, dan dokumentasi. Observasi yang dipiih
adalah obsevasi terfokus dan terstruktur. Observasi terfokus artinya
pengamatan dilakukan pada aspek–aspek tertentu saja. Terstruktur artinya
pengamatan menggunakan instrument yang telah disiapkan,sehingga
peneliti tinggal memberikan penilaian dengan tanda tertentu saja pada
lembar observasi.Teknik observasi ini dilakukan untuk mengamati
partisipasi peserta didik yang berkaitan dengan minat serta keaktifan selama
proses perbaikan berlangsung. Teknik tanya jawab digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi
perbaikan yang diberikan pada setiap pertemuan. Dokumentasi digunakan
merekam catatan peristiwa yang telah berlalu dalam bentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya dalam pelaksanaan perbaikan pada setiap tahapan dan hasil
belajar yang diperoleh peserta didik disetiap tahapan perbaikan
pembelajaran.
3. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010: 335), yang dimaksud dengan
teknik analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun laporan dan
bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiono, 2013 : 244).
Mills (dalam Wardhani : 5.4) mendefinisikan analisis data sebagai upaya
yang dilakukan guru untuk merangkum semua data yang diperoleh dalam
bentuk yang benar dan dapat dipercaya.
Analisis data dilakukan dengan cara memilih, mengelompokkan
dan menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami. Data yang
24
bersifat kualitatif disajikan dalam bentuk uraian singkat,table,bagan dan
skema. Data yang bersifat kuantitatif dalam perbaikan ini disajikan dalam
bentuk table distribusi, diagram dan histogram. Dalam analisis data yang
bersifat kuantitatif ini menggunakan rumus untuk mencari tingkat
keberhasilan yaitu:
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑋 𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
25
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Tindakan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II Tindakan
Observasi
Kesimpulan
Gambar 3.1.
Desain Penelitian Tindakan Kelas
26
Perbaikan tindakan kelas diawali dengan tahap perencanaan matang
kemudian dilakukan tindakan (acting), tindakan yang dilakukan terus diamati
dalam tahapan observasi atau pengamatan. Hasil pengamatan tersebut lalu
direfleksikan untuk mengetahui hasilnya. Setelah diketahui hasil siklus 1
maka dilakukan lagi tahapan-tahapan diatas siklus 2. Setelah siklus 2 berakhir
maka diambil kesimpulan.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Waktu pelaksanaan
siklus 1 adalah tanggal 19 sampai dengan 21 April 2021 dan pelaksanaan
siklus 2 adalah pada tanggal 26 April sampai dengan 28 April 2021. Kegiatan
pengembangan dilaksanakan pada pukul 07.30 – 10.30 WIB.
Adapun dalam perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan dalam
perbaikan ini telah disiapkan sebuah prosedur perbaikan pembelajaran
sebagai berikut:
27
Kondisi awal
Persiapan
penelitian
Studi Pendahuluan
1.Penyusunan RPPH
1. Aktifitas bahasa ekspresi
rendah 2.Penyusunan
2. Perumusan masalah
lembar observasi
3. Analisa masalah
3.Penyusunan
lembar kerja anak
Tindakan siklus 1
1.Perencanaan perbaikan
2.Pelaksanaan perbaikan
3.Observasi
5.Refleksi siklus 1
6.Tindak lanjut
1.Perencanaan perbaikan
5.Refleksi siklus 2
Refleksi
6.Tindak lanjut
Berhasil
Gambar 3.2
Skema Prosedur Perbaikan Pembelajaran
28
Dalam setiap tahapan siklus direncanakan skenario perbaikan
pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus 1 pada
tanggal 19 - 21 April 2020 dan Siklus II tanggal 26 - 28 April 2020 dengan
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Hari Pertama tanggal 19 April 2021 Siklus I
a. Kegiatan Pembukaan (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembukaan
1) Pengkondisian
Peserta didik berbaris dengan cara berdiri berurutan memanjang
kebelakang. Salah satu peserta didik memimpin dengan tugas
menyiapkan, memberi hormat, dan bernyanyi
“Garuda Pancasila”
Kemudian anak melempar bola dengan terarah secara bergantian
setelah selesai kemudian pemimpin mengucapkan maju, jalan,
berhitung mulai, pasukan maju satu persatu sambil berhitung “ satu,
dua, tiga dan seterusnya” sambil masuk ke dalam kelas dan
bernyanyi bikin lingkaran kemudian anak duduk.
Peneliti menyapa peserta didik dengna menanyakan kabar dengan
menyanyi “Selamat pagi semua apa kabar?” peserta didik menjawab
bersama “Alhamdulillah luar biasa Allohu Akbar”.“Siapa pagi ini
mandi sendiri?”Peserta didik menjawab “Saya”, “Siapa pagi ini
merapikan tempat tidur?”Peserta didik menjawab “Saya”, “anak Pos
Paud Mutiara Kasih anak yang mandiri ya”.
Salah satu peserta didik menyiapkan dengan mengucapkan “beri
salam” peserta didik mengucapkan “Assalamu’alaikum Wr. Wb”
peneliti menjawab “Wa’alaikum salam Wr. Wb”.
Peneliti mengajak peserta didik bertadarus bersama surat An Nass.
Setelah menghafal surat An Nass
Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan dengan
melafalkan surat Al Fatihah dan Pancasila.
Motivasi
29
Peneliti menyampaikan bahwa dengan belajar di Pos Paud,
peserta didik akan lebih siap menghadapi pendidikan selanjutnya,
dengan dapat melaksanakan kegiatan demi kegiatan. Peserta didik
akan lebih siap dan mampu saat berada di tingkat lanjutan. Hari
ini kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu tanya jawab tentang
lambang negara Indonesia, menghafal pancasila, menggunting
dan menempel gambar burung garuda.
2) Apersepsi
Peneliti mengajak peserta didik berdiri dan melakukan tepuk
semangat. “Tepuk Semangat”, Prok,Prok,Prok “Se” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas), “Ma” (sambil
menggenggam tangan kiri dan mengangkat keatas), “Ngat” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas) “See ma
ngaat.. (sambil memutar tangan didepan dada dan mengangkat kedua
tangan keatas).
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Penataan ruang
⚫ Peserta didik duduk membentuk huruf “U”.
30
d) Peneliti dan peserta didik membuat aturan- aturan yang akan
diterapkan.
e) Peserta didik mengamati gambar burung garuda yang sudah di
tempelkan di papan tulis oleh peneliti.
f) Peneliti bercerita, cerita yang disampaikan adalah sebagai berikut
: sambil menunjuk burung garuda bahwa ini merupakan lambang
negara Indonesia, namanya burung garuda bentuknya seperti
burung yang mengepakkan sayapnya kekanan dan kekiri, pada
badan burung garuda terdapat bermacam- macam gambar seperti
gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan
kapas. Gambar tersebut merupakan sila pancasila yang terdapat
pada burung garuda.
g) Peneliti menjelaskan tentang gambar yang ada di dada burung
garuda. pada badan burung garuda terdapat bermacam- macam
gambar seperti gambar bintang, rantai, pohon beringin, kepala
banteng, padi dan kapas. Gambar tersebut merupakan sila
pancasila yang terdapat pada burung garuda.
h) Peserta didik memperhatikan penjelasan dari peneliti.
i) Peneliti bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham
dengan apa yang sudah dijelaskan atau belum.
j) Salah satu peserta didik memimpin kegiatan dengan membaca
basmallah bersama.
k) Peserta didik mulai bertanya dan menjawab interaktif
l) Peserta didik menghafal pancasila dengan ekspresif
m) Peneliti memotivasi kepada peserta didik agar lebih bersemangat
dalam melakukan kegiatan.
n) Peneliti mengamati peserta didik saat berkegiatan
o) Peserta didik menyelesaikan kegiatannya.
c. Istirahat (30 menit)
1) Peserta didik cuci tangan, makan bekal.
2) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan.
31
3) Peserta didik bermain permainan didalam ruangan dan luar
ruangan.
4) Peserta didik bermain dengan teman.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan penutup
1) Simpulan
Guru (Peneliti) dan peserta didik menyimpulkan tentang lambang
negara Indonesia
2) Refleksi
Pada kegiatan ini Guru akan menanyakan kepada peserta didik
tentang apa yang sudah dipahami atau bisa dilakukan dan apakah
yang belum dapat dipahami atau belum dapat dilakukan sesuai
indikator yang akan dicapai. Guru menanyakan juga kesan dan dari
peserta didik dan observer
3) Evaluasi
Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbahasa
ekspresif, peneliti harus menggunakan media yang lebih bervariasi
dan menarik sehingga kemampuan peserta didik dapat berkembang
sesuai harapan.
a) Peneliti menanyakan kesan peserta didik selama kegiatan
berlangsung dan kesulitan apa saja yang dialami.
b) Peneliti memberikan reward dengan tepuk dan lagu kepada
peserta didik yang sudah mentaati aturan main dan tidak
meninggalkan area bermain saat kegiatan telah dimulai.
c) Peneliti berpesan kepada peserta didik, saat pulang dari Pos
Paud, harus langsung pulang kerumah, cuci kaki dan tangan,
ganti baju. Jika ingin bermain harus meminta ijin kepada orang
tua.
d) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik tentang
kegiatan esok hari yaitu bercerita dan tanya jawab interaktif
tentang hari besar nasional.
32
e) Peneliti berpesan agar peserta didik semangat berangkat sekolah
sekolah esok hari.
f) Peserta didik berdoa setelah belajar, melafalkan surat Al Ashr
dan doa keluar kelas.
g) Peserta didik bersalaman dengan peneliti dan melafalkan
‘Assalamu’alaikum Wr. Wb”, peneliti menjawab salam
“Wa’alaikumsalam Wr.Wb.”, kemudian peneliti dan peserta
didik tos.
h) Peserta didik keluar dari kelas dan pulang.
2. Hari Kedua (RPPH Ke-2) tanggal 20 April 2021 Siklus I
a. Kegiatan Pembukaan (15 menit)
1) Langkah-langkah kegiatan pembukaan
2) Pengkondisian
Peserta didik berbaris dengan cara berdiri berurutan memanjang
kebelakang. Salah satu peserta didik memimpin dengan tugas
menyiapkan, memberi hormat, dan bernyanyi
“ 17 Agustus Tahun 45”
Kemudian anak menendang bola dengan terarah secara bergantian
setelah selesai kemudian pemimpin mengucapkan maju, jalan,
berhitung mulai, pasukan maju satu persatu sambil berhitung “ satu,
dua, tiga dan seterusnya” sambil masuk ke dalam kelas dan
bernyanyi bikin lingkaran kemudian anak duduk.
Peneliti menyapa peserta didik dengna menanyakan kabar dengan
menyanyi “Selamat pagi semua apa kabar?” peserta didik menjawab
bersama “Alhamdulillah luar biasa Allohu Akbar”.“Siapa pagi ini
mandi sendiri?”Peserta didik menjawab “Saya”, “Siapa pagi ini
merapikan tempat tidur?”Peserta didik menjawab “Saya”, “anak Pos
Paud Mutiara Kasih anak yang mandiri ya”.
Salah satu peserta didik menyiapkan dengan mengucapkan “ “beri
salam” peserta didik mengucapkan “Assalamu’alaikum Wr.Wb”
peneliti menjawab “Wa’alaikum salam Wr.Wb”.
33
Peneliti mengajak peserta didik bertadarus bersama surat Al Kautsar.
Setelah menghafal surat Al Kautsar.
Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan dengan
melafalkan surat Al Fatihah .
a) Motivasi
Peneliti menyampaikan bahwa dengan belajar di Pos Paud,
peserta didik akan lebih siap menghadapi pendidikan
selanjutnya, dengan dapat melaksanakan kegiatan demi
kegiatan. Peserta didik akan lebih siap dan mampu saat berada
di tingkat lanjutan. Hari ini kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu bercerita dan tanya jawab interaktif tentang hari besar
nasional :
b) Apersepsi
Peneliti mengajak peserta didik berdiri dan melakukan tepuk
semangat. “Tepuk Semangat”, Prok,Prok,Prok “Se” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas), “Ma”
(sambil menggenggam tangan kiri dan mengangkat keatas),
“Ngat” (sambil menggenggam tangan kanan dan mengangkat
keatas) “See ma ngaat.. (sambil memutar tangan didepan dada
dan mengangkat kedua tangan keatas).
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Penataan ruang
Peserta didik duduk membentuk huruf “U”.
34
b) Peneliti mengajak peserta didik berdiskusi tentang hari
kemerdekaan indonesia
c) Peneliti dan peserta didik membuat aturan- aturan yang akan
diterapkan.
d) Peneliti menceritakan tentang perayaan hari HUT Republik
Indonesia
e) Peneliti memperlihatkan video tentang peringatan HUT Republik
Indonesia.
f) Peneliti menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
pada saat perayaan HUT RI yaitu seperti ada upacara
memperingati hari kemerdekaan Indonesia, ada lomba- lomba
baik tingkat Kecamatan, Desa maupun Rt, dan juga ada karnaval
di tingkat kecamatan.
g) Peserta didik memperhatikan penjelasan dari peneliti.
h) Peneliti bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham
dengan apa yang sudah dijelaskan atau belum.
i) Salah satu peserta didik memimpin kegiatan dengan membaca
basmallah bersama.
j) Peserta didik mulai bertanya dan menjawab interaktif
k) Peserta didik diminta untuk menceritakan pengalamannya pada
saat melihat karnaval hari ulang tahun Republik Indonesia.
l) Peserta didik bercerita secara sederhana tentang pengalamannya
dalam mengikuti lomba hari ulang tahun Rebuplik Indonesia.
m) Peneliti memotivasi kepada peserta didik agar lebih bersemangat
dalam melakukan kegiatan.
n) Peneliti mengamati peserta didik saat berkegiatan
o) Peserta didik menyelesaikan kegiatannya.
c. Istirahat (30 menit)
1) Peserta didik cuci tangan, makan bekal.
2) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan.
3) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan
35
4) Peserta didik bermain permainan didalam ruangan dan luar ruangan.
5) Peserta didik bermain dengan teman.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan penutup
1) Simpulan
Peserta didik mulai antusias dan semangat dalam kegiatan
meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif
2) Refleksi
Peneliti menyadari proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar disertai dengan metode bercerita dan tanya jawab dapat
memberikan stimulus untuk meningkatkan kemampuan anak dalam
berbahasa ekspresif.
3) Evaluasi
Untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif peneliti harus
menggunakan metode yang lebih menarik sehingga kemampuan
berbahasa ekspresif peserta didik dapat terus berkembang sesuai
harapan.
a) Peneliti menanyakan kesan peserta didik selama kegiatan
berlangsung dan kesulitan apa saja yang dialami.
b) Peneliti memberikan reward dengan tepuk dan lagu kepada
peserta didik yang sudah mentaati aturan main dan tidak
meninggalkan area bermain saat kegiatan telah dimulai.
c) Peneliti berpesan kepada peserta didik, saat pulang dari Pos
Paud, harus langsung pulang kerumah, cuci kaki dan tangan,
ganti baju. Jika ingin bermain harus meminta ijin kepada orang
tua.
d) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik tentang
kegiatan esok hari yaitu bercerita dan tanya jawab interaktif
tentang hari besar nasional.
e) Peneliti berpesan agar peserta didik semangat berangkat sekolah
sekolah esok hari.
36
f) Peserta didik berdoa setelah belajar, melafalkan surat Al Ashr
dan doa keluar kelas.
g) Peserta didik bersalaman dengan peneliti dan melafalkan
‘Assalamu’alaikum Wr. Wb”, peneliti menjawab salam
“Wa’alaikumsalam Wr.Wb.”, kemudian peneliti dan peserta
didik tos.
h) Peserta didik keluar dari kelas dan pulang.
37
Peneliti mengajak peserta didik bertadarus bersama surat Al Falaq.
Setelah menghafal surat Al Falaq
Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan dengan
melafalkan surat Al Fatihah
2) Motivasi
Peneliti menyampaikan bahwa dengan belajar di Pos Paud,
peserta didik akan lebih siap menghadapi pendidikan selanjutnya,
dengan dapat melaksanakan kegiatan demi kegiatan. Peserta didik
akan lebih siap dan mampu saat berada di tingkat lanjutan. Hari ini
kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu tanya jawab tentang bendera
negara Indonesia, mengurutkan gambar bendera dari ukuran yang
terkecil sampai yang terbesar dengan membilang,, mewarnai gambar
bendera.
3) Apersepsi
Peneliti mengajak peserta didik berdiri dan melakukan tepuk
semangat. “Tepuk Semangat”, Prok,Prok,Prok “Se” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas), “Ma” (sambil
menggenggam tangan kiri dan mengangkat keatas), “Ngat” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas) “See ma
ngaat.. (sambilmemutar tangan didepan dada dan mengangkat kedua
tangan keatas).
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Penataan ruang
Peserta didik duduk membentuk huruf “U”.
38
2) Langkah-langkah kegiatan inti
a) Peneliti mengajak peserta didik berdiskusi tentang bendera negara
Indonesia.
b) Peneliti mengajak peserta didik berdiskusi tentang warna bendera
negara Indonesia
c) Peneliti dan peserta didik membuat aturan- aturan yang akan
diterapkan.
d) Peneliti menceritakan tentang arti dari warna bendera Indonesia,
bahwa warna merah dibagian atas itu mengandung arti dari
keberanian sedangkan warna putih di bagian bawah merupakan
tanda kesucian.
e) Peneliti memberi penjelasan bahwa setiap hari senin dan hari
besar nasional tertentu bendera merah putih di kibarkan pada
waktu upacara
f) Peserta didik memperhatikan penjelasan dari peneliti.
g) Peneliti bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham
dengan apa yang sudah dijelaskan atau belum.
h) Salah satu peserta didik memimpin kegiatan dengan membaca
basmallah bersama.
i) Peneliti bertanya dimana peserta didik pernah melihat bendera
merah putih berkibar.
j) Peserta didik mulai bertanya dan menjawab interaktif dan
ekpresif.
k) Peneliti meminta anak untuk mengucapkan kata Merdeka dengan
ekspresi penuh semangat.
l) Peneliti memotivasi kepada peserta didik agar lebih bersemangat
dalam melakukan kegiatan.
m) Peneliti mengamati peserta didik saat berkegiatan
n) Peserta didik menyelesaikan kegiatannya.
39
c. Istirahat (30 menit)
1) Peserta didik cuci tangan, makan bekal.
2) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan
3) Peserta didik bermain permainan didalam ruangan dan luar ruangan.
4) Peserta didik bermain dengan teman.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan penutup
1) Simpulan
2) Peserta didik mulai antusias dan semangat dalam kegiatan
meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif
3) Refleksi
4) Peneliti menyadari proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar disertai dengan metode bercerita dan tanya jawab interaktif
dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam berbahasa ekspresif.
5) Evaluasi
6) Untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif peneliti harus
menggunakan metode yang lebih menarik sehingga kemampuan
berbahasa ekspresif peserta didik dapat terus berkembang sesuai
harapan.
7) Peneliti menanyakan kesan peserta didik selama kegiatan
berlangsung dan kesulitan apa saja yang dialami.
8) Peneliti memberikan reward dengan tepuk dan lagu kepada peserta
didik yang sudah mentaati aturan main dan tidak meninggalkan area
bermain saat kegiatan telah dimulai.
9) Peneliti berpesan kepada peserta didik, saat pulang dari Pos Paud,
harus langsung pulang kerumah, cuci kaki dan tangan, ganti baju.
Jika ingin bermain harus meminta ijin kepada orang tua.
10) Peneliti berpesan agar peserta didik semangat berangkat sekolah
sekolah esok hari.
40
11) Peserta didik berdoa setelah belajar, melafalkan surat Al Ashr dan
doa keluar kelas.
12) Peserta didik bersalaman dengan peneliti dan melafalkan
‘Assalamu’alaikum Wr. Wb”, peneliti menjawab salam
“Wa’alaikumsalam Wr.Wb.”, kemudian peneliti dan peserta didik
tos.
13) Peserta didik keluar dari kelas dan pulang
4. Hari Pertama (RPPH Ke-1) tanggal 26 April 2021 Sikluas II
a. Kegiatan Pembukaan (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembukaan
1) Pengkondisian
Peserta didik berbaris dengan cara berdiri berurutan memanjang
kebelakang. Salah satu peserta didik memimpin dengan tugas
menyiapkan, memberi hormat, dan bernyanyi
“Ibu Kita Kartini”
Kemudian anak melempar bola kedalam keranjang secara bergantian
setelah selesai kemudian pemimpin mengucapkan maju, jalan,
berhitung mulai, pasukan maju satu persatu sambil berhitung “ satu,
dua, tiga dan seterusnya” sambil masuk ke dalam kelas dan
bernyanyi bikin lingkaran kemudian anak duduk.
Peneliti menyapa peserta didik dengna menanyakan kabar dengan
menyanyi “Selamat pagi semua apa kabar?” peserta didik menjawab
bersama “Alhamdulillah luar biasa Allohu Akbar”.“Siapa pagi ini
mandi sendiri?”Peserta didik menjawab “Saya”, “Siapa pagi ini
merapikan tempat tidur?”Peserta didik menjawab “Saya”, “anak Pos
Paud Mutiara Kasih anak yang mandiri ya”.
Salah satu peserta didik menyiapkan dengan mengucapkan ““beri
salam” peserta didik mengucapkan “Assalamu’alaikum Wr.Wb”
peneliti menjawab “Wa’alaikum salam Wr.Wb”.
Peneliti mengajak peserta didik bertadarus bersama surat Al Lahab.
Setelah menghafal surat Al Lahab
41
Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan dengan
melafalkan surat Al Fatihah
2) Motivasi
Peneliti menyampaikan bahwa dengan belajar di Pos Paud, peserta
didik akan lebih siap menghadapi pendidikan selanjutnya, dengan
dapat melaksanakan kegiatan demi kegiatan. Peserta didik akan lebih
siap dan mampu saat berada di tingkat lanjutan. Hari ini kegiatan
yang akan dilaksanakan yaitu bercerita tentang pahlawan wanita dari
daerah Jawa Tengah yaitu RA Kartini, menghubungkan jumlah
bilangan dengan lambang bilangan pada gambar bambu runcing ,
kolase figura gambar dan menebalkan nama RA Kartini.
3) Apersepsi
Peneliti mengajak peserta didik berdiri dan melakukan tepuk
semangat. “Tepuk Semangat”, Prok,Prok,Prok “Se” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas), “Ma” (sambil
menggenggam tangan kiri dan mengangkat keatas), “Ngat” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas) “See ma
ngaat.. (sambilmemutar tangan didepan dada dan mengangkat kedua
tangan keatas)
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Penataan ruang
Peserta didik duduk membentuk huruf “U”.
42
c) Peneliti menyiapkan gambar RA Kartini kemudian menempelkan
di papan tulis.
d) Peneliti menjelaskan tentang pahlawan wanita dari Jawa Tengah.
e) Peneliti menjelaskan tentang jasa kepahlawanan RA Kartini.
f) Peserta didik memperhatikan penjelasan dari peneliti.
g) Peneliti bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham
dengan apa yang sudah dijelaskan atau belum.
h) Peserta didik mengamati gambar yang ada di papan tulis.
i) Salah satu peserta didik memimpin kegiatan dengan membaca
basmallah bersama.
j) Peserta didik mulai bertanya dan menjawab interaktif.
k) Peneliti meminta kepada peserta didik untuk menceritakan
kembali secara sederhana tentang jasa RA Kartini.
l) Peneliti mengamati peserta didik saat berkegiatan.
m) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan.
n) Peserta didik istirahat ada yang didepan kelas dan ada yang tetap
didalam kelas.
c. Istirahat (30 menit)
1) Peserta didik cuci tangan, makan bekal.
2) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan.
3) Peserta didik bermain permainan didalam ruangan dan luar ruangan.
4) Peserta didik bermain dengan teman.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan penutup
1) Simpulan
Peneliti dan peserta didik menyimpulkan tentang pakaian adat di
Indonesia.
2) Refleksi
Pada kegiatan ini Guru akan menanyakan kepada peserta didik
tentang apa yang sudah dipahami atau bisa dilakukan dan apakah
yang belum dapat dipahami atau belum dapat dilakukan sesuai
43
indikator yang akan dicapai. Guru menanyakan juga kesan dan dari
peserta didik dan observer.
3) Evaluasi
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa ekspresif peneliti harus
memilih kegiatan yang menarik sehingga kemampuan anak dapat
berkembang sesuai harapan.
4) Peneliti menanyakan kesan peserta didik selama kegiatan
berlangsung dan kesulitan apa saja yang dialami.
5) Peneliti memberikan reward dengan tepuk dan lagu kepada peserta
didik yang sudah mentaati aturan main dan tidak meninggalkan area
bermain saat kegiatan telah dimulai.
6) Peneliti berpesan kepada peserta didik, saat pulang dari Pos Paud,
harus langsung pulang kerumah, cuci kaki dan tangan, ganti baju.
Jika ingin bermain harus meminta ijin kepada orang tua.
7) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik tentang kegiatan
esok hari yaitu bercerita tentang pakaian adat di Indonesia.
8) Peneliti berpesan agar peserta didik semangat berangkat sekolah
sekolah esok hari.
9) Peserta didik berdoa setelah belajar, melafalkan surat Al Ashr .dan
doa keluar rumah.
10) Peserta didik berbaris memanjang kebelakang kemudian
menyebutkan rukun iman dan rukun islam.
11) Peserta didik bersalaman dengan peneliti dan melafalkan
‘Assalamu’alaikum Wr. Wb”, peneliti menjawab salam
“Wa’alaikumsalam Wr.Wb.”, kemudian peneliti dan peserta didik
tos.
12) Peserta didik keluar dari kelas dan pulang.
5. Hari Dua (RPPH Ke-2) tanggal 27 April 2021 Siklus II
a. Kegiatan Pembukaan (30 menit)
Langkah-langkah kegiatan pembukaan
1) Pengkondisian
44
Peserta didik berbaris dengan cara berdiri berurutan memanjang
kebelakang. Salah satu peserta didik memimpin dengan tugas
menyiapkan, memberi hormat, dan bernyanyi
“17 Agustus Tahun 45” Kemudian anak melompat kekanan, kekiri,
kebelakang dan kedepan secara bergantian setelah selesai kemudian
pemimpin mengucapkan maju, jalan, berhitung mulai, pasukan maju
satu persatu sambil berhitung “ satu, dua, tiga dan seterusnya”
sambil masuk ke dalam kelas dan bernyanyi bikin lingkaran
kemudian anak duduk.
Peneliti menyapa peserta didik dengna menanyakan kabar dengan
menyanyi “Selamat pagi semua apa kabar?” peserta didik menjawab
bersama “Alhamdulillah luar biasa Allohu Akbar”.“Siapa pagi ini
mandi sendiri?”Peserta didik menjawab “Saya”, “Siapa pagi ini
merapikan tempat tidur?”Peserta didik menjawab “Saya”, “anak Pos
Paud Mutiara Kasih anak yang mandiri ya”.
Salah satu peserta didik menyiapkan dengan mengucapkan “beri
salam” peserta didik mengucapkan “Assalamu’alaikum Wr.Wb”
peneliti menjawab “Wa’alaikum salam Wr.Wb”.
Peneliti mengajak peserta didik bertadarus bersama surat An Nasr.
Setelah menghafal surat An Nasr
Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan dengan
melafalkan surat Al Fatihah .
2) Motivasi
Peneliti menyampaikan bahwa dengan belajar di Pos Paud, peserta
didik akan lebih siap menghadapi pendidikan selanjutnya, dengan
dapat melaksanakan kegiatan demi kegiatan. Peserta didik akan lebih
siap dan mampu saat berada di tingkat lanjutan.
3) Apersepsi
Peneliti mengajak peserta didik berdiri dan melakukan tepuk
semangat. “Tepuk Semangat”, Prok,Prok,Prok “Se” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas), “Ma” (sambil
45
menggenggam tangan kiri dan mengangkat keatas), “Ngat” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas) “See ma
ngaat.. (sambil memutar tangan didepan dada dan mengangkat kedua
tangan keatas).
46
l) Peneliti memotivasi kepada peserta didik agar lebih bersemangat
dalam melakukan kegiatannya.
m) Peserta didik menyelesaikan kegiatannya.
c. Istirahat (30 menit)
1) Peserta didik cuci tangan, makan bekal.
2) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan.
3) Peserta didik bermain permainan didalam ruangan dan luar ruangan.
4) Peserta didik bermain dengan teman.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan penutup
1) Simpulan
Pada siklus kedua ini, peserta didik mulai antusias dengan kegiatan
bercerita interaktif.
2) Refleksi
Pada kegiatan ini Guru akan menanyakan kepada peserta didik
tentang apa yang sudah dipahami atau bisa dilakukan dan apakah
yang belum dapat dipahami atau belum dapat dilakukan sesuai
indikator yang akan dicapai. Guru menanyakan juga kesan dan dari
peserta didik dan observer.
3) Evaluasi
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa interaktif peneliti
harus menggunakan materi bercerita yang lebih variatif dengan
menarik sehingga keterampilan peserta didik dalam menggambar
dan meniru bentuk dapat terus berkembang sesuai harapan.`
4) Peneliti menanyakan kesan peserta didik selama kegiatan
berlangsung dan kesulitan apa saja yang dialami.
5) Peneliti memberikan reward dengan tepuk dan lagu kepada peserta
didik yang sudah mentaati aturan main dan tidak meninggalkan
area bermain saat kegiatan telah dimulai.
47
6) Peneliti berpesan kepada peserta didik, saat pulang dari Pos Paud,
harus langsung pulang kerumah, cuci kaki dan tangan, ganti baju.
Jika ingin bermain harus meminta ijin kepada orang tua.
7) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik tentang kegiatan
untuk esok hari yaitu bercerita tentang pulau-pulau terbesar di
Indonesia.
8) Peneliti menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah kegiatan
yang sangat bermanfaat, dengan dapat bercerita dengan
menggunakan kalimat sederhana kedepannya nanti peserta didik
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa ekspresif dengan baik
dan lancar.
9) Peneliti berpesan agar peserta didik semangat berangkat sekolah
sekolah esok hari.
10) Peserta didik berdoa setelah belajar, melafalkan surat Al Ashr dan
doa keluar rumah.
11) Peserta didik berbaris memanjang kebelakang kemudian
menyebutkan rukun iman dan rukun islam.
12) Peserta didik bersalaman dengan peneliti dan melafalkan
‘Assalamu’alaikum Wr. Wb”, peneliti menjawab salam
“Wa’alaikumsalam Wr.Wb.”, kemudian peneliti dan peserta didik
tos.
13) Peserta didik keluar dari kelas dan pulang.
48
Kemudian anak melompat dengan arah zigzag secara bergantian
setelah selesai kemudian pemimpin mengucapkan maju, jalan,
berhitung mulai, pasukan maju satu persatu sambil berhitung “ satu,
dua, tiga dan seterusnya” sambil masuk ke dalam kelas dan
bernyanyi bikin lingkaran kemudian anak duduk.
Peneliti menyapa peserta didik dengna menanyakan kabar dengan
menyanyi “Selamat pagi semua apa kabar?” peserta didik menjawab
bersama “Alhamdulillah luar biasa Allohu Akbar”.“Siapa pagi ini
mandi sendiri?”Peserta didik menjawab “Saya”, “Siapa pagi ini
merapikan tempat tidur?”Peserta didik menjawab “Saya”, “anak Pos
Paud Mutiara Kasih anak yang mandiri ya”.
Salah satu peserta didik menyiapkan dengan mengucapkan “ “beri
salam” peserta didik mengucapkan “Assalamu’alaikum Wr.Wb”
peneliti menjawab “Wa’alaikum salam Wr.Wb”.
Peneliti mengajak peserta didik bertadarus bersama surat Al Fill.
Setelah menghafal surat Al Fill
Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum kegiatan dengan
melafalkan Al Fatihah.
2) Motivasi
Peneliti menyampaikan bahwa dengan belajar di Pos Paud, peserta
didik akan lebih siap menghadapi pendidikan selanjutnya, dengan
dapat melaksanakan kegiatan demi kegiatan. Peserta didik akan lebih
siap dan mampu saat berada di tingkat lanjutan. Hari ini kegiatan
yang akan dilaksanakan yaitu tanya jawab tentang pulau- pulau
terbesar di negara Indonesia, bercerita berantai, menggunting dan
menempel gambar pulau sesuai huruf dan warna, meniru tulisan
nama pulau.
3) Apersepsi
Peneliti mengajak peserta didik berdiri dan melakukan tepuk
semangat. “Tepuk Semangat”, Prok,Prok,Prok “Se” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas), “Ma” (sambil
49
menggenggam tangan kiri dan mengangkat keatas), “Ngat” (sambil
menggenggam tangan kanan dan mengangkat keatas) “See ma
ngaat.. (sambil memutar tangan didepan dada dan mengangkat kedua
tangan keatas).
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Penataan ruang
Peserta didik duduk membentk huruf “U”.
50
c. Istirahat (30 menit)
1) Peserta didik cuci tangan, makan bekal.
2) Peneliti mengajak peserta didik berdoa sebelum makan.
3) Peserta didik bermain permainan didalam ruangan dan luar ruangan.
4) Peserta didik bermain dengan teman.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
Langkah-langkah kegiatan penutup
1) Simpulan
Peserta didik mulai antusias dan terbiasa dalam kegiatan
meningkatakan kemampuan berbahasa ekspresif dengan metode
bercerita interaktif.
2) Refleksi
Pada kegiatan ini Guru akan menanyakan kepada peserta didik
tentang apa yang sudah dipahami atau bisa dilakukan dan apakah
yang belum dapat dipahami atau belum dapat dilakukan sesuai
indikator yang akan dicapai. Guru menanyakan juga kesan dan dari
peserta didik dan observer.
3) Evaluasi
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa ekspresif pendidik
harus menggunakan metode cerita yang lebih varian supaya
kempuan peserta didik dapat terus berkembang sesuai harapan.
4) Peneliti menanyakan kesan peserta didik selama kegiatan
berlangsung dan kesulitan apa saja yang dialami.
5) Peneliti memberikan reward dengan tepuk dan lagu kepada peserta
didik yang sudah mentaati aturan main dan tidak meninggalkan area
bermain saat kegiatan telah dimulai.
6) Peneliti berpesan kepada peserta didik, saat pulang dari Pos Paud,
harus langsung pulang kerumah, cuci kaki dan tangan, ganti baju.
Jika ingin bermain harus meminta ijin kepada orang tua.
51
7) Peneliti menanyakan perasaan peserta didik selama kegiatan
berlangsung apa saja yang telah dilakukan dan kegiatan apa yang
paling disuka.
8) Peneliti menginformasikan kepada peserta didik tentang kegiatan
untuk esok hari.
9) Peneliti menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah kegiatan yang
sangat bermanfaat, dengan dapat bercerita dengan menggunakan
kalimat sederhana kedepannya nanti peserta didik dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa ekspresif dengan baik dan
lancar.
10) Peserta didik berdoa setelah belajar, melafalkan surat Al Ashr dan
doa keluar rumah.
11) Peserta didik berbaris memanjang kebelakang kemudian
menyebutkan rukun iman dan rukun islam.
12) Peserta didik bersalaman dengan peneliti dan melafalkan
‘Assalamu’alaikum Wr. Wb”, peneliti menjawab salam
“Wa’alaikumsalam Wr.Wb.”, kemudian peneliti dan peserta didik
tos.
13) Peserta didik keluar dari kelas dan pulang.
E. Evaluasi / Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian Awal
Peneliti melakukan penilaian awal dengan cara bertanya dengan
pertanyaan sederhana kepada peserta didik, biasanya peserta didik yang
merasa mampu dengan senang hati akan menjawab pertanyaan dari
peneliti. Dari kegiatan tersebut, peneliti dapat mengetahui keadaan awal
peserta didik.
b. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan selama kegiatan berlangsung. Penilaian
tersebut meliputi minat peserta didik, inetraktif peserta didik dalam
kegiatan dan unjuk kerja peserta didik. Penilaian proses menggunakan
52
lembar pengamatan / instrumen penilaian tentang minat dalam
melaksanakan kegiatan. Pada saat penilaian proses, peneliti dapat
membetulkan apabila ada sesuatu hal pada peserta didik yang belum
menguasai.
c. Penilaian Akhir
Dalam penilaian akhir, peneliti menilai hasil kegiatan peserta didik
dengan instrumen penilaian yang sudah dipersiapkan. Penilaian akhir
ini meliputi penilaian peserta didik menjawab pertanyaan ekspresif dan
bercakap- cakap. Dalam instrumen penilaian tersebut terdapat aspek-
aspek yang dinilai. Dari penilaian akhir ini peneliti mendapatkan nilai
dalam bentuk prosentase yang diharap dapat berkembang dan
meningkat dengan baik.
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Produk
Jenis penilaian dalam perbaikan pembelajaran ini adalah penilaian
kinerja dlam bentuk produk yaitu penilaian terhadap proses pembuatan
dan hasil suatu produk. Produk dalam perbaikan pembelajaran ini
adalah keaktifan peserta didik.
b. Kinerja
1) Unjuk Kerja
2) Hasil karya / produk
c. Observasi
Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi terfokus.
53
4. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Pra Siklus
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh data sebelum
dilakukan perbaikan, kegiatan pembelajaran bahasa peningkatan
kemampuan bahasa dalam berbahasa ekspresif melalui metode bercerita
interaktif di Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari dilakukan dengan metode
sederhana seperti menirukan kembali. Guru kurang mengajak anak untuk
berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran dan lebih terfokus kepada guru.
Guru hanya melakukan komunikasi monolog dan searah. Selain itu
keterbatasan alat peraga sebagai sarana penunjang pembelajaran dikelas
juga kurang maksimal. Hal ini menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
anak terutama pada aktifitas dan kemampuan berbahasa ekspresif pada
peserta didik. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode interaktif untuk meningkatkan kemampuan bahasa
dalam berbahasa ekspresif bagi peserta didik di Pos Paud Mutiara Kasih
Banjarsari.
Pengamatan pada pra siklus menemukan data bahwa aktifitas dan
kemampuan peserta didik dalam berbahasa ekspresif dari 10 anak hanya 1
anak atau 10% yang masuk kategori berkembang sangat baik(BSB), 2
anak atau 20% berkembang sesuai harapan(BSH), 6 anak atau 60% mulai
berkembang(MB), 1anak atau 10% belum berkembang(BB).
Tabel 4.1 Kemampuan Berbahasa Ekspresif
Pos Paud Mutiara Kasih
Pada Prasiklus
Penilaian Kesimpulan
NO Nama
1 2 3 4
1. Akmal Maulana B F v BSH
2. Arfan Maolana ✓ MB
3. Ashifa Salsabila A ✓ MB
4. Fakhri Zhafran K R ✓ MB
54
5. Faramita Nur S ✓ BB
6. Fega Desti Parwati ✓ BSH
7. Mirza Khian Ardani ✓ BB
8. Nesya Febriana ✓ MB
9. Nur Khasanah ✓ BSB
10. Rifal Ardiansyah P ✓ MB
Tabel 4.2
Kemampuan Berbahasa Ekspresif Pra siklus
No Kategori Jumlah Jumlah Keterangan
Anak Persen
1 BSB 1 10% Kriteria:
2 BSH 2 20% B : 3 anak atau 30 %
3 MB 5 50% BB:7 anak atau 70 %
4 BB 2 20%
Jumlah 10 100%
5
5
2 2
2
1
1
50%
10% 20% 20%
0
BSB BSH MB BB
Gambar 4.1
Diagram batang Kemampuan Berbahasa Ekspresif
55
2. Deskripsi Hasil Siklus 1
Siklus tentang lambang Negara dan anak diminta menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
a) Hari ke-2
Kegiatan hari kedua adalah bercerita dan bercakap-cakap
tentang peringatan HUT RI. Guru bercerita tentang peringatan HUT RI.
Kemudian guru bertanya kepada anak tentang perayaan HUT RI. Anak
bersama guru menyanyikan lagu”17 Agustus Tahun 45”dengan penuh
ekspresi semangat. Anak diminta menjawab pertanyaan guru tentang
perayaan HUT RI. Kemudian anak diminta bercerita mengenai
pengalamannya mengikuti perayaan HUT RI seperti lomba-lomba,
karnaval dan panggung hiburan malam resepsi.
b) Hari ke-3
Kegiatan hari ketiga adalah bercerita tentang bendera Negara
Indonesia. Guru bercerita tentang bendera Negara Indonesia yang
berwarna merah putih, warna merah melambangkan keberaian dan
warna putih melambankan kesucian. Kemudian anak diminta
menyanyikan lagu”Bendera Merah Putih”. Peserta didik diminta
mejawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
c) Kegiatan Penutup
Secara garis besar kegiatan penutup yang dilakukan adalah
penguatan dengan menanyakan kegiatan dan hasil kegiatan yang telah
dilakukan pada hari itu kepada peserta didik. Dilanjutkan dengan
Tanya jawab dan informasi kegiatan esok hari kemudiaan ditutup
dengan doa bersama. Hal ini sesuai dengan SOP penutupan yang
berlaku di Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari.
d) Observasi siklus 1
Untuk mengetahui sejauh mana dampak perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1 maka perlu dilakukan
56
obsevasi atau pengamatan selama proses perbaikan berlangsung. Hasil
observasi menunjukkan bahwa aktifitas dan kemampuan berbahasa
ekspresif dengan menggunakan metode bercerita interaktif ternyata
meningkat.Dari hasil pengamatan tidak ditemukan kendala yang berarti
selama proses pembelajaran berlangsung.
e) Refleksi siklus 1
Secara umum kekurangan dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran pada siklus 1 ini adalah guru kurang mengeksplor
kemampuan dan aktifitas anak, sehingga ada beberapa anak yang
kurang aktif dalam berbahasa ekspresif. Sedangkan kelebihannya secara
umum guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
pembelajaran.
f) Hasil siklus 1
Setelah siklus 1 berakhir,maka diperoleh data peningkatan
aktifitas dan kemampuan berbahasa ekspresif sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kemampuan berbahasa ekspresif
Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari
Pada siklus 1
penilaian
NO Nama 1 2 3 4 Kesimpulan
57
Tabel 4.4
Kemampuan Berbahasa Ekspresif Siklus 1
No Kategori Jumlah Jumlah Keterangan
Anak Persen
1 BSB 2 20% Kriteria:
2 BSH 3 30% B : 5 anak atau 50 %
3 MB 4 40% BB:5 anak atau 50 %
4 BB 1 10%
Jumlah 10 100%
3,5
3
3 2,8
2,5
2
2
1,5
1
1
30% 40%
0,5 20%
0
BSB BSH MB BB
Gambar 4.2
Diagram batang kemampuan berbahasa ekpresif siklus 1
58
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa pada akhir siklus 1
tingkat berbahasa ekspresif pada peserta didik di Pos Paud Mutiara
Kasih Banjarsari mencapai 50%. Oleh karena itu perbaikan
pembelajaran ini dilanjutkan ke perbaikan pembelajaran siklus 2.
3. Deskripsi siklus 2
Mencermati hasil perbaikan pembelajaran pada akhir siklus 1 yang
belum memenuhi kriteria keberhasilan secara klasikal,maka peneliti
melakukan prosedur perbaikan pembelajaran dalam siklus 2.
a. Perencanaan siklus 2
Pada tahap ini dibuat scenario perbaikan pembelajaran,rencana
pelaksanaan pembelajaran harian,instrument dan alat penilaian yang
akan digunakan,serta disiapkan pula alat dan bahan yang akan
digunakan selama proses perbaikan pembelajaran.
b. Pelaksanaan Siklus 2
1). Kegiatan Awal
Secara umum kegiatan awal terdiri dari kegiatan pembiasaan
rutin seperti yang tertuang dalam SOP kegiatan awal atau
pembukaan di Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari. Kegiatan awal
juga diisi dengan aneka kegiatan fisik motoric kasar yang tercantum
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harian.
2). Kegiatan Inti
a). Hari ke-1
Kegiatan hari pertama adalah bercerita tentang RA
Kartini.Guru bercerita tentang pahlawan wanita di Jawa Tengah
dan bercerita tentang perjuangan RA Kartini. Anak diminta untuk
menyanyikan lagu “Ibu RA Kartini dan menceritakan kembali
cerita yang dibacakan.
b).Hari ke-2
Pada hari kedua kegiatan intinya adalah Tanya jawab tentang
pakaian adat dan asal daerahnya. Guru menunjukkan gambar pakaian
59
adat dan menjelaskan asal dan nama pakaiannya. Kemudian guru
bertanya kepada anak tentang nama pakaian adat beserta daerah
asalnya gambar yang ditunjuk, anak diminta untuk menjawab. Guru
juga bertanya apakah ada peserta didik yang punya pengalaman
memakai baju adat dan pada acara apa. Kemudian guru bertanta
tentang perasaan apa yang muncul ketika memakai pakaian adat
tersebut dan anak diminta mengekspresikan perasaannya.
c).Hari ke-3
Kegiatan inti pada hari ketiga adalah berdiskusi dan Tanya
jawab tentang pulau-pulau di Indonesia.Guru menunjukkan gambar
peta Indonesia dalam bentuk sederhana dan menjelaskan nama-nama
pulau beseta letaknya. Kemudian guru bertanya kepada anak tentang
nama-nama pulau- pulau terbesar di Indonesia dan letaknya. Anak
diminta menjawab sesuia pertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru
bergantian meminta anak untuk bertanya kepada teman yang telah
ditunjuk oleh guru.anak saling melakukan Tanya jawab dengan
temannya tentang nama-nama pulau dan letaknya. Guru meminta
anak untuk menyanyikan lagu” Dari Sabang sampai
Merauke”dengan ekspresi yang tepat.
c. Observasi Siklus 2
Observasi atau pengamatan pada siklus 2 dilakukan untuk
mengetahui kemampuan berbahasa ekspresif melalui metode bercerita
interaktif. Dalam siklus ini kemampuan berbahasa ekspresif mengalami
peningkatan yang berarti. Observasi juga menunjukkan tidak adanya
kendala yang berarti pada pelaksanaan siklus 2.
d. Refleksi Siklus 2
Secara umum refleksi pada siklus 2 ini menemukan kelebihan
bahwa (1) guru dapat mengorganisasikan kelas dengan baik, (2)
penjelasan guru dapat diterima dengan baik oleh anak (3) inetraktif
anak juga mulai meningkat. Kekurangan gguru antara lain: (1) kurang
dapat mengatur alokasi waktu, (2)kurang persiapan alat dan bahan.
60
e. Hasil Siklus 2
Hasil perbaikan pembelajaran pada akhir siklus 2 tentang
kemampuan berbahasa ekspresif adalah:
Tabel 4.5 Kemampuan Berbahasa Ekspresif
Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari
Pada siklus 2
penilaian Kesimpulan
NO Nama 1 2 3 4
1. Akmal Maulana B F v BSB
2. Arfan Maolana v BSH
3. Ashifa Salsabila A v BSH
4. Fakhri Zhafran K R v BSH
5. Faramita Nur S v MB
6. Fega Desti Parwati v BSB
7. Mirza Khian Ardani v MB
8. Nesya Febriana v MB
9. Nur Khasanah v BSB
10. Rifal Ardiansyah P v MB
Tabel 4.6
Kemampuan Berbahasa Ekspresif Siklus 2
No Kategori Jumlah Jumlah Keterangan
Anak Persen
1 BSB 3 30% Kriteria:
2 BSH 5 50% B : 8 anak atau 80 %
3 MB 2 20% BB:2 anak atau 20 %
4 BB 0 0%
Jumlah 10 100%
61
tidak ada. Apabila digambarkan dalam diagram batang maka kriteria
keberhasilannya akan terlihat sebagai berikut:
6
5
5
3
3
2
2
1
50%
30% 20%
0 0
0
BSB BSH MB BB
Gambar 4.3
Diagram Batang Kemampuan Berbahasa Ekpresif Siklus 2
62
Selengkapnya peningkatan tersebut dapat dilihat pada table, diagram
dan histogram berikut ini:
Tabel 4.7
Tabel peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
No Kategori Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Jml persen Jml persen Jml Persen
anak anak anak
5 5
5
4
4
3 3
3
2 2 2 2
2
1 1
1
50% 50% 40%
20% 30% 20% 30% 20% 20%
10% 10% 0 0%
0
BSB BSH MB BB
Jumlah pra siklus Persentase Pra Siklus Jumlah Siklus 1 Persentase Siklus 1
Jumlah Siklus 2 Persentase siklus 2
Gambar 4.4
Diagram Batang Peningkatan Kemampuan Berbahasa Ekspresif
63
14
12 20%
2
50%
5
10 40%
4
30%
3
6
30% 50%
3 5
4 10%
20%
2 0%
0
1
2 20%
2 20%
2
10%
1
0
BSB BSH MB BB
Gambar 4.5
Histogram Peningkatan Kemampuan Berbahasa Ekspresif
64
5. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
Metode bercerita interaktif dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
ekspresif bagi peserta didik Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan
Bobotsari pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal tersebut ditandai
dengan tingkat keberhasilan yang semakin meningkat.
Pada kondisi awal dari 10 peserta didik ada 1 anak atau 10%
berkembang sangat baik, 2 anak atau 20% berkembang sesuai harapan, 5 anak
atau 50% mulai berkembang, 2 anak atau 20% belum berkembang.
Hasil observasi pada siklus 1 mengalami beberapa peningkatan yaitu
dari 10 peserta didik ada 2 anak atau 20% berkembang sangat baik, 3 anak
atau 30% berkembang sesuai harapan, 4 anak atau 40% mulai berkembang
dan 1 anak atau 10% belum berkembang.
Pada siklus 2 mengalami beberapa peningkatan yaitu dari 10 peserta
didik ada 3 anak atau 30% berkembang sangat baik, 5 anak atau 50%
berkembang sesuai harapan, 2 anak atau 20% mulai berkembnag.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka, penelitian dinyatakan
berhasil terbukti dari adanya peningkatan optimal yang terjadi yaitu pada
hasil akhir penelitian ini tingkat keberhasilan mencapai 80%, artinya
penelitian dinyatakan berhasil. Ada 3 anak dari 10 peserta didik yang
perkembangan kemampuan berbahasa ekspresifnya berkembang sangat baik,
sedangkan 5 peserta didik atau 50% berkembang sesuai harapan, 2 peserta
didik atau 20% mulai berkembang dan peserta didik yang perkembangan
kemampuan berbahasa ekspresifnya belum berkembang sudah tidak ada.
Dengan demikian dapat disimpulkan hasil penelitian telah dapat
menjawab hipotesa bahwa dengan metode bercerita interaktif dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa ekspresif bagi peserta didik di Pos Paud
65
Mutiara Kasih Banjarsari Kecamatan Bobotsari pada semester 2 tahun
2020/2021.
66
6. DAFTAR PUSTAKA
67
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bercerita/Tanggal 15/06/2021/Jam
01.41.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bercerita/Tanggal 12/06/2021/Jam
18.35.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bercerita/Tanggal 12/06/2021/Jam
18.45.
http://eprints.umpo.ac.id/4694/3/3.%20BAB%20II.pdf/ Tanggal 10/6/2021/Jam
14.07 .
http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html/Tanggal 12/06/2021/Jam 19.07.
68
7. DAFTAR TABEL
1.Tabel 4.1
Tabel kemampuan berbahasa ekspresif pra siklus
2.Tabel 4.2
Tabel kemampuan berbahasa ekspresif prasiklus
3.Tabel 4.3
Tabel kemampuan berbahasa ekspresif siklus 1
4.Tabel 4.4
Tabel kemampuaan berbahasa eksprersif siklus 1
5.Tabel 4.5
Tabel kemampuan berbahasa ekspresif siklus 2
6. Tabel 4.6
Tabel kemampuan berbahasa ekspresif siklus 2
7.Tabel 4.7
Tabel Peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
69
8. DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1
Design penelitian tindakan kelas
2. Gambar 3.2
Skema prosedur perbaikan pembelajaran
3. Gambar 4.1
Diagram batang kemampuan bahasa ekspresif prasiklus
4. Gambar 4.2
Diagram batang kemampuan bahasa ekspresif siklus 1
5. Gambar 4.3
Diagram batang kemampuan berbahasa ekspresif siklus 2
6. Gambar 4.4
Diagram batang peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
7. Gambar 4.5
Histogram peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
BIODATA PENELITI
Peneliti
Desi Susianti
Lampiran 2
Kepada
Kepala UPBJJ UT Purwokerto
Di Purwokerto
Mengetahui,
Kepada
Kepala UPBJJ UT Purwokerto
Di Purwokerto
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Anjar Budiarti, S.Pd
NIP :-
Tempat mengajar : KB Ananda Palumbungan Wetan, Kec. Bobotsari
No.HP : 0821 1001 2858
Mengetahui,
Kepada
Kepala UPBJJ UT Purwokerto
Di Purwokerto
Mengetahui,
Kepada
Kepala UPBJJ UT Purwokerto
Di Purwokerto
Mengetahui,
Kepala PP Mutiara Kasih Supervisor 2
Banjarsari
⚫ Pelaksanaan:
A. Pembukaan( 15 menit)
1. Doa sebelum belajar
2. Menyapa anak
3. Menghafal surat “At Takatsur”
4. Berdiskusi tentang pahlawan
5. Menyanyikan lagu “Ibu Kita Kartini”
6. Aturan main
B. Kegiatan inti(60menit)
1. Anak mengamati buku cerita bergambar RA Kartini
2. Anak berdiskusi tentang pahlawan RA Kartini
3. Anak mengumpulkan informasi
* Guru memberi dukungan dengan membacakan cerita tentang perjuangan
RA Kartini
4. Anak menalar
* Anak berbagi cerita tentang pahlawan
5. Anak mengkomunikasikan
*Menceritakan kembali cerita RA Kartini yang telah dibacakan
* Mewarnai gambar RA Kartini
* Menulis nama-nama pahlawan
* Meronce pola ABC
C. Isitirahat(30 menit)
1. Cuci tangan
2. Doa sebelum makan
3. Makan bersama
D. Recalling(15menit)
1. Merapikan alat main
2. Menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak
3. Menguatkan konsep tentang pahlawan
E. Penutup(15menit)
1. Menanyakan perasaan selama main
2. Menanyakan apakah ada masalah hari ini
3. Berdiskusi kegiatan apa saja yang telah dimainkan hari ini,mainan apasaja
yang paling disukai
4. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
5. Menjawab pertanyaan sederhana
6. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
7. Berdoa selesai belajar
8. Salam,pulang
⚫Teknik penilaian yang digunakan
1. Checklist
2. Hasil karya
3. Anekdot
Banjarsari, 22 April 2021
Mengetahui
Kepala Pos Paud Mutiara Kasih Guru kelas
Banjarsari
III. Indikator
Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang dicapai
anak pada usia tertentu. Indikator dari KD 3.11 - 4.11 yang mengandung
pembelajaran yang diperbaiki yaitu indikator ke-4 dan 5, KD 3.11 – 4.11.4 (
Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana, KD 3.11-4.11.5
Menunjukan kemampuan berbahasa ekspresif ( menjawab pertanyaan yang
lebih kompleks ).
IV. Tujuan Pembelajaran
Melalui penggunaan media bercerita interaktif peserta didik PP Mutiara
Kasih Banjarsari mampu menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
dan mampu menjawab pertanyaan yang lebih kompleks dengan baik.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan bahasa dan dalam berbahasa ekspresif melalui
metode bercerita interatif bagi peserta didik Pos Paud Mutiara Kasih
Banjarsari Kecamatan Bobotsari pada semester 2 Tahun Pelajaran
2020/2021.
VI. Materi
Melalui perbaikan pembelajaran ini, materi yang diperbaiki yaitu bercerita
interaktif.
Materi bercerita
A. Bercerita melalui gambar
B. Bertanya interaktik
C. Menjawab inetarktif
VII. Metode
Perbaikan pembelajaran ini menggunakan metode-metode sebagai berikut :
A. Metode Tanyajawab
B. Metode Demonstrasi
C. Metode Penugasan
D. Metode Unjuk Kerja
E. Metode Hasil Karya
III. Indikator
Indikator perkembangan merupakan penanda kemampuan yang dicapai
anak pada usia tertentu. Indikator dari KD 3.11-4.11 yang mengandung
pembelajaran yang diperbaiki yaitu indikator ke-4 dan 5.
KD 3.11- 4.11.4 Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana, KD 3.11
– 4.11.5 Menunjukan kemampuan berbahasa ekspresif (menjawab
pertanyaan yang lebih kompleks).
IV. Tujuan Pembelajaran
Melalui penggunaan media bercerita interaktif peserta didik PP Mutiara
Kasih Banjarsari mampu menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
dan menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.
V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan bahasa dan berbahasa ekspresif melalui metode
bercerita interaktif bagi peserta didik Pos Paud Mutiara Kasih Banjarsari
Kecamatan Bobotsari pada semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021.
VI. Materi
Melalui perbaikan pembelajaran ini, materi yang diperbaiki yaitu berbahasa
interaktif
Materi bercerita
A. Menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
B. Bertanya interaktif
C. Menjawab pertanyaan dengan interaktif
D. Bercerita berantai
VII. Metode
Perbaikan pembelajaran ini menggunakan metode-metode sebagai berikut :
A. Metode Tanyajawab
B. Metode Demonstrasi
C. Metode Penugasan
D. Metode Unjuk Kerja
E. Metode Hasil Karya
Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/15 X100
80,00
Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/15 X100
90,95
Mengetahui Ka.UPBJJ-UT Purwokerto
Purbalingga, 06 Mei 2021
Penilai 1
Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/15 X100
80,00
Mengetahui Ka.UPBJJ-UT Purwokerto
Purbalingga, 06 Mei 2021
Penilai 2
Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/15 X100
90,95
Mengetahui Ka.UPBJJ-UT Purwokerto
Purbalingga, 06 Mei 2021
Penilai 2
Kegiatan Paraf
No Hari ke/ tanggal Hasil / komentar Tindak lanjut
Pembimbingan Mahasiswa Supervisor 1
1 12 April 2021 Pengajuan hudul Perbaiki dalam susunan Membuat Judul
laporan kalimatnya Laporan
Mengetahui,
Supervisor 1 Supervisor 2
Keterangan :
a. Tanda satu bintang ( 1 ) artinya anak yang belum berkembang sesuai
dengan indicator (BB)
b. Tanda dua bintang ( 2 ) artinya anak yang sudah mulai berkembang sesui
dengan indicator (MB)
c. Tanda tiga bintang ( 3 ) artinya anak yang sudah bernkembang sesuai
harapan sesui dengan indikator(BSH)
d. Tanda empat bintang ( 4 ) artinya anak yang sudah berkembang sangat
baik melebihi indicator(BSB)
Lampiran 13
Nama : Akmal
Jenis kelamin : Perempuan
No Kriteria penilaian Hasil penilaian
1. Kesesuaian jawaban dengan 3
pertanyaan
2. Kelancaran menjawab 3
3. Menjawab pertanyaan dengan 4
ekspresif
4. Bercakap-cakap dengan ekspresif 4
5. Menceritakan kembali dengan 4
ekspresif
Keterangan :
a. Tanda satu bintang ( 1 ) artinya anak yang belum berkembang sesuai
dengan indikator(BB)
b. Tanda dua bintang ( 2 ) artinya anak yang sudah mulai berkembang sesui
dengan indikator(MB)
c. Tanda tiga bintang ( 3 ) artinya anak yang sudah bernkembang sesuai
harapan sesui dengan indikator(BSH)
d. Tanda empat bintang ( 4 ) artinya anak yang sudah berkembang sangat
baik melebihi indicator(BSB)
Lampiran 16
Keterangan :
a. Tanda satu bintang ( 1 ) artinya anak yang belum berkembang sesuai
dengan indikator(BB)
b. Tanda dua bintang ( 2 ) artinya anak yang sudah mulai berkembang sesui
dengan indikator(MB)
c. Tanda tiga bintang ( 3 ) artinya anak yang sudah bernkembang sesuai
harapan sesui dengan indikator(BSH)
d. Tanda empat bintang ( 4 ) artinya anak yang sudah berkembang sangat
baik melebihi indicator(BSB)
Lampiran 18
Keterangan :
a. Tanda satu bintang ( 1 ) artinya anak yang belum berkembang sesuai
dengan indikator(BB)
b. Tanda dua bintang ( 2 ) artinya anak yang sudah mulai berkembang sesui
dengan indikator(MB)
c. Tanda tiga bintang ( 3 ) artinya anak yang sudah bernkembang sesuai
harapan sesui dengan indikator(BSH)
d. Tanda empat bintang ( 4 ) artinya anak yang sudah berkembang sangat
baik melebihi indicator(BSB)
Lampiran 19
Keterangan :
a. Tanda satu bintang ( 1 ) artinya anak yang belum berkembang sesuai
dengan indikator(BB)
b. Tanda dua bintang ( 2 ) artinya anak yang sudah mulai berkembang sesui
dengan indikator(MB)
c. Tanda tiga bintang ( 3 ) artinya anak yang sudah bernkembang sesuai
harapan sesui dengan indikator(BSH)
d. Tanda empat bintang ( 4 ) artinya anak yang sudah berkembang sangat
baik melebihi indicator(BSB)
Lampiran 20
Keterangan :
a. Tanda satu bintang ( 1 ) artinya anak yang belum berkembang sesuai
dengan indikator(BB)
b. Tanda dua bintang ( 2 ) artinya anak yang sudah mulai berkembang sesui
dengan indikator(MB)
c. Tanda tiga bintang ( 3 ) artinya anak yang sudah bernkembang sesuai
harapan sesui dengan indikator(BSH)
d. Tanda empat bintang ( 4 ) artinya anak yang sudah berkembang sangat
baik melebihi indikator(BSB)
Lampiran 21