NIM: 7000049840
2022/2023
i
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Disetujui oleh
(Santri Djamiho, S.Pd, M. App. Ling, Ph.D) (Agusanaterny Ully, S.Pd, M. TESOL )
NIP. 19731017 200312 2 001 NIP. 19720831 199801 2 002
Diakui Oleh
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaan -Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini. Laporan ini ditulis untuk menyampaikan
hasil observasi selama satu minggu terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2022 hingga tanggal 29
Oktober 2022 di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kupang.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam mengumpulkan data observasi sebab tanpa bantuan mereka semua laporan ini tidak
dapat diselesaikan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. I Made Parsa, M.Pd selaku ketua program studi PPG di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan Universitas Cendana Kupang.
2. Dr. Firmina Angela Nai, M.Si selaku Koordinator Rumpun Bahasa dan Sastra bagi
penulis dalam melakukan observasi ini.
3. Santri Djamiho, S.Pd, M. App. Ling, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan untuk
mahasiswa di Rumpun Bahasa dan Sastra termasuk penulis.
4. Ishak D. E. Balbesi, S.Pd selaku Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Atas 3 Kupang
yang mengizinkan penulis untuk melakukan observasi di sekolah yang beliau pimpin.
5. Agusanaterny Ully, S.Pd, M. TESOL selaku Guru Pamong yang memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan observasi di setiap kelas yang menjadi tugas beliau untuk
mengajar dan membantu penulis dalam memberikan informasi mengenai kondisi kelas
dan motivasi belajar peserta didik pada setiap kelas yang dibimbing oleh beliau serta
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menilai modul ajar yang telah disusun dan
mempelajari tentang tata cara menyusun modul ajar yang baik.
6. Teman – teman dari Rumpun Bahasa dan Sastra yang selalu membantu penulis dalam
melengkapi informasi mengenai observasi ini.
7. Teman – teman dari Rumpun MIPA yang juga membantu memberikan informasi kepada
penulis dalam observasi ini.
8. Semua peserta didik di SMAN 3 Kupang khususnya kelas XII IPA 8, XII IPA 2, XII IPA
9, XII IPA 6 yang sudah membantu penulis dengan bersedia menjadi objek observasi ini.
Penulis percaya bahwa tanpa bantuan mereka semua, laporan ini tidak akan berhasil
diselesaikan oleh penulis tepat pada waktunya. Selain itu, penulis menyadari bahwa laporan hasil
observasi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki laporan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan Observasi Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tahap 2 ini merupakan salah satu
tahapan awal pada mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan tahap 2 yang merupakan mata
kuliah inti pada program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan) 2022 yang
wajib diikuti oleh setiap mahasiswa PPG Prajabatan baik dari Rumpun Ilmu Pendidikan,
Rumpun Bahasa dan Sastra, Rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial serta Rumpun Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan ini dibutuhkan oleh setiap mahasiswa PPG Prajabatan selain
untuk menjalankan tahapan yang ada dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan tahap 1
peserta didik dan juga guru yang menjalankan proses pembelajaran. Kegiatan ini juga
membantu mahasiwa PPG Prajabatan untuk menjawab tugas yang tertera di sistem manajemen
pembelajaran pada setiap akun SIMPKB masing – masing mahasiwa PPG Prajabatan. Guru
merupakan salah satu komponen penting yang berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa. Dalam upaya tersebut, seorang mahasiswa PPG Prajabatan yang merupakan calon guru
profesional harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar dapat melaksanakan
tugasnya sebagai profesional di masa depan dengan memiliki empat kompetensi guru yang
kompetensi sosial. Tugas profesional seorang guru adalah mendidik untuk memberikan
pengetahuan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menanamkan norma dan a khlak
baik serta melatih peserta didiknya dengan menerapkan penggunaan teknologi dalam
pembelajaran agar mampu menghasilkan peserta didik yang berdaya saing di tengah kemajuan
teknologi . Berdasarkan hal tersebut, maka Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik Universitas
Nusa Cendana Kupang berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa PPG Prajabatan sebagai
calon guru profesional di masa depan melalui Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tahap dua
1
sekolah – sekolah mitra selama satu minggu. Dalam kegiatan ini, setiap mahasiswa PPG
Prajabatan di setiap rumpun akan mengobservasi lingkungan sekolah, lingkungan belajar, serta
mengobservasi peserta didik dan juga guru yang menjalankan proses pembelajaran. Hal ini
sangat diperlukan oleh setiap mahasiswa PPG Prajabatan dalam mendapatkan informasi awal
mengenai lingkungan belajar yang di dalamnya ada peserta didik dan guru. Dengan melakukan
kegiatan observasi ini juga dapat membantu setiap mahasiswa PPG Prajabatan untuk
merencanakan dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan apa yang mereka temukan
ketika melakukan observasi di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung dan
menjalankan pembelajaran yang terbimbing dengan Guru Pamong kepada peserta didik sebagai
wujud menjalankan tahapan akhir dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan tahap satu
ini. Semua tahapan dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan ini akan berlangsung
selama 36 hari dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata kuliah ini. Melalui tahapan
observasi ini, Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik Universitas Nusa Cendana Kupang
keseluruhan mengenai lingkungan belajar dan pembelajaran pada setiap sekolah mitra.
Tujuan pelaksanaan kegiatan observasi ini adalah agar mahasiswa memiliki keterampilan
menangkap dan memaknai kejadian, fenomena dan gejala yang nampak selama proses
kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman utuh tentang lingkungan
akademik dan non akademik di sekolah mitra sebagai tempat PPL 1. Tujuan lainnya adalah
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah PPL 1 pada Learning Management System (LMS) masing
– masing mahasiswa PPG Prajabatan. Oleh karena itu sebelum melakukan observasi, mahasiswa
harus diberikan pembekalan tentang bagaimana melakukan observasi yang baik yang dilakukan
sebelum mahasiswa PPG Prajabatan terjun ke sekolah mitra. Hasil observasi akan dirumuskan
2
1.3 Manfaat Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk menemukan fakta, kejadian, gejala atau perubahan di
sekolah dengan menggunakan panca indera. Oleh karena itu, kegiatan observasi dapat membantu
mahasiswa PPG Prajabatan dalam merencanakan dan merancang pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan lingkugnan belajarnya yang berpotensi mempengaruhi
Kegiataan observasi ini dilaksanakan di setiap sekolah mitra Lembaga Pendidikan Tenaga
Pendidik Universitas Nusa Cendana Kupang dengan kelas sasaran yang menyesuaikan dengan
kelas yang dibimbing oleh masing – masing Guru Pamong. Dalam kegiatan observasi PPL 2 ini,
penulis diberikan kesempatan oleh LPTK UNDANA untuk melakukan observasi di SMAN 3
Kupang selama satu minggu. Penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan observasi di
kelas X dengan rincian sepuluh kelas namun penulis hanya memilih satu kelas sebagai sasaran
observasi yaitu kelas X MIPA 2. Berikut penulis lampirkan waktu dan tempat pelaksanaan
a. Waktu Kegiatan
Observasi ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu minggu terhitung dari tanggal 6
Januari 2023 sampai dengan tanggal 18 Januari 2023. Waktu pelaksanaan observasi di
Atas Negeri 3 Kupang yang berlokasi di Jalan W.J Lalamentik, Kelurahan Oebufu,
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
Lalamentik, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Letak sekolah ini berada di tempat yang strategis sehingga memudahkan mobilitas
aktivitas setiap warga masyarakat. Sarana dan prasarana seperti gedung sekolah sangat
mendukung pembelajaran. Gedung yang ada memiliki sirkulasi udara yang baik dan bersih
dan didukung oleh kerindangan pepohonan di luar kelas. Dalam penerapan kurikulum,
2013 dengan pengintegrasian Kurikulum merdeka yaitu penerapan profil pelajar merdeka.
Berprofil Pancasila yang dimaksud seperti adanya gotong royong; kelompok piket
kebersihan di kelas yang bergatian setiap harinya;kreatifitas setiap peserta didik dan guru
kelasnya yang dibuktikan dengan adanyan pojok literasi literasi di setiap kelas; bernalar
kritis dimana interaksi peserta didik dalam pembelajaran sangat aktif misalnya ketika guru
gurunya;mandiri dimana setiap peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dari topik yang
sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan ketika jam pembelajaran di sekolah
keberagaman budaya yang dimiliki oleh setiap warga sekolah dan adanya pelestarian
budaya yang dilakukan dengan cara melatih tarian daerah sebagai tugas sekolah dan
mengikuti lomba. Adapun sikap toleransi yang tinggi diwujudkan dengan tersedianya ruang
untuk beribadah untuk setiap agama serta adanya kewajiban untuk memasang lambang
Garuda Pancasila, foto Presiden dan Wakil Presiden serta memasang bendera merah putih di
kantor sekolah dan di setiap ruangan kelas. Dari hasil pengamatan penulis, modul ajar yang
disusun sendiri oleh guru pamong sudah sesuai dengan silabus, kompetensi inti dan
4
kompetensi dasar. Selain itu, penggunaan infografis yang menarikpun semakin menambah
nilai plus untuk modul tersebut. Selain melakukan observasi secara umum mengenai gedung
– gedung sekolah di SMAN 3 Kupang dan modul ajar yang disusun oleh guru pamong,
penulis juga melakukan observasi di sepuluh kelas berbeda selama 4 hari bersama dengan
2, X IPS 3. Kesepuluh kelas ini bukan dipilih secara acak oleh penulis tetapi mengikuti jam
bimbingan guru pamong setiap harinya dan di dalam laporan ini penulis hanya
memfokuskan diri pada satu kelas sasaran sebagai sampel observasi yaitu kelas X MIPA 2.
Selama melakukan observasi di sembilan kelas ini, penulis menemukan beberapa kesamaan
seperti ruangan kelas yang selalu bersih, adanya foto presiden dan wakil presiden serta
gambar burung garuda yang di depan kelas, adanya bendera merah putih yang terpasang di
dalam kelas, media dan sumber belajar yang mendukung serta proses pembelajaran yang
mengikuti ketetapan dalam kurikulum dan hal yang ingin di capai dalam modul ajar.
andoid dalam mengakses LKPD sehingga dari segi efisiensi pembelajaran tercapai.
Selanjutnya, penulis menemukan perbedaan dalam keaktifan peserta didik dalam tujuh
kelas yang berbeda. Ada beberapa kelas yang presentase keaktifannya sekitar 75%. Hal ini
diakibatkan kondisi di ruangan kelas yang terganggu karena masih adanya pembangunan
gedung. Selain itu ada beberapa kelas yang memiliki sirkulasi udara yang kurang baik
sehingga di saat panas terik matahari, udara di dalam kelas terasa lebih panas dan akhirnya
berdampak pada konsentrasi peserta didik dalam belajar menjadi berkurang. Untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam, penulis bersama rekan mahasiswa PPG
kesiswaan di mana pelayanan pendidikan yang berpusat pada siswa sesuai dengan arahan
5
pembelajaran, maupun diluar proses pembelajaran. Selain itu sekolah juga berusaha untuk
memaksimalkan semua komponen yang dimiliki sekolah, mulai dari faktor personalnya juga
prasarana, kebutuhan siswa dijawab melalui kurikulum yang diterapkan sekolah, dan dapat
dikatakan bahwa sudah 90% terpenuhi. Mengapa tidak menyampai 100%? Hal ini
dikarenakan adanya sistem shif yang dijalankan oleh sekolah, sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa proses pembelajaran tidak seutuhnya maksimal, khususnya bagi guru yang
bertugas pada shif siang. Kebutuhan peserta didik ini tercermin melalui kontrol
pembelajaran yang efektif dan efisien, di mana setiap harinya, dan setiap pergantian jam,
diadakan monitoring dari kelas ke kelas oleh tim monitoring. Pada manajemen kurikulum,
direncanakan dan disetujui pada saat workshop, yang bertujuan untuk mendiskusikan
kurikulum setiap hari dalam monitoring harian, rapat evaluasi 8 bulanan, rapat semester, dan
evaluasi tahunan. Semua ini dilakukan dalam rangka penjaminan kualitas mutu pendidikan
di SMAN 3 Kupang. Data 100% digunakan sekolah dalam bentuk evaluasi dan perencanaan
secara prinsip yang berlaku, penerimaan guru dilakukan sesuai dengan program pemerintah
dalam hal ini yaitu seleksi PPPK. Kegiatan khusus yang dilakukan sekolah dalam rangka
membekali guru baru adalah dengan diadakannya program Induksi Guru Pemula, yang
Guru. Selain itu guru diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti seminar, baik
online maupun offline, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru. Mengenai
sehingga ketika terjadi kekurangan atau kendala dalam sarana prasarana sekolah, hal ini
6
diusulkan pada saat rapat awal tahun: Evaluasi Diri Sekolah, untuk diperbaharui atau
ditingkatkan kualitasnya. Pembelajaran yang berlangsung saat ini dapat dikatakan belum
efektif karena proses rehab sekolah namun dapat dipastikan setelah proses rehab ini berakhir
proses pembelajaran akan lebih efektif dan mencapai maksimal. Beberapa sarana dan
Taman Budaya, GOR dan Stadion Olahraga, kolam renang dari beberapa hotel dan instansi
pelaksanaan, dan pemonitoring anggaran penggunaannya. Hal ter sebut telah memenuhi
kriteria pemeriksa. Dalam menunjang segala proses yang terjadi di dalam sekolah anggaran
diperoleh dari dana bos dan IPP. Terkait manajemen informasi, SMAN 3 Kupang telah
menerapkan E-Rapor, dimana guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK merupakan usernya.
dengan baik sehingga segala data dapat digunakan secara baik dan bertanggungjawab,
Kepala Sekolah, 4 Wakil Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, Kepala Lab, guru-guru
mata Pelajaran, dan pegawai yang menunjang segala proses yang terjadi di sekolah. Selain
itu, SMAN 3 Kupang juga memilki koordinator penjamin mutu. Penulis dan rekan serumpun
melakukan observasi bersama mengenai lingkungan belajar yang mencakup latar belakang
orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan serta partisipasi orangtua dalam
kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid dalam penyusunan program satuan
pendidikan. Hasilnya baik sekolah, guru dan orang tua peserta didik sama – sama
memberikan tindakan yang positif dengan melakukan dukungan pengajaran dan pendidikan
7
2.2 Analisis Hasil Observasi
Pada bagian ini, penulis ingin menjelaskan hasil observasi di kelas sasaran yang
dipilih oleh penulis yaitu kelas X MIPA 2. Berikut penulis jabarkan hasil observasi
berdasarkan data yang penulis temukan mengenai karakteritik pesert didik dan pelaksanaan
pembelajaran oleh Guru Pamong. Penulis melakukan observasi di kelas X MIPA 2 pada
jam pembelajaran pertama di hari Selasa tanggal 11 Januari 2023. Data yang penulis
temukan di kelas ini yaitu pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah berjalan sesuai
dengan modul ajar dan menerapkan profil Pancasila seperti menyapa guru dan praktikkan
dengan mengucapkan salam, keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran seperti
menjawab pertanyaan dari guru. Di sisi lain, kelas ini juga memasang lambang Garuda
Pancasila, foto presiden dan wakil presiden serta memasang bendera merah putih yang mana
merupakan bukti cinta tanah air. Pembelajaran di mulai dengan mengucapkan salam lalu
diteruskan dengan berdoa. Selesai berdoa, guru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta
didik sebelum mengikuti proses pembelajaran, lalu memberikan kesepakatan di kelas selama
pembelajaran yang dibahas adalah tentang recount text. Ketika penulis melakukan
observasi di kelas ini, hal yang mereka sedang pelajari adalah jenis teks personal recount
yang mana biasanya berupa informasi atau cerita berdasarkan pengalaman pribadi dari si
penulis. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi ajar yang telah disiapkan dan
sudah dibagikan kepada peserta didiknya pada saat pertemuan pertama. Hal ini
menunjukkan efisiensi dalam pembelajaran karena peserta didik tidak perlu membawa buku
ataupun membeli. Cukup mengunduh, peserta didik sudah bisa memiliki LKPD.
Selanjutnya, selama proses pembelajaran, peserta didik cukup baik ketika menjawab semua
pertanyaan yang ada di dalam LKPD mereka masing – masing. Guru membahas tugas yang
sebelumnya sudah dikerjakan pada pertemuan yang lalu mengenai recount dan peserta
8
2.3 Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi
a. Faktor Penghambat
Ada beberapa ruangan kelas yang terganggu oleh kebisingan di luar kelas
karena adanya pembangunan, fasilitas yang kurang memadai dalam hal ini
tidak adanya kipas angin di dalam kelas yang cenderung memiliki suhu udara
yang lebih panas. Sehingga konsentrasi baik guru maupun peserta didik sedikit
terganggu.
b. Faktor Pendukung
Adanya izin dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian Humas, Guru
MIPA 2 Peserta didik di kelas X MIPA 2 juga mengizinkan agar penulis dapat
9
BAB III
PENUTUP
Dari data dan penjelasan yang sudah tertera di bab I dan bab II diatas, maka penulis
ingin menyimpulkan bahwa penggunaan kurikulum 2013 yang dipakai disederhanakan lagi.
Selain kurikulum 2013 ada juga kurikulum merdeka yang diintegrasikan namun tidak semua
merupakan salah satu elemen dalam kurikulum merdeka yang diintegrasikan. Sehingga
pembelajaran yang menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta minat dan bakat peserta didik
serta menerapkan nilai – nilai Pancasila baik dalam proses pembelajaran maupun aktivitas di
luar pembelajaran. Suasana dan keadaan yang kondusif,bersih dan nyaman dapat
mempengaruhi ekosistem pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, penyusunan modul ajar
yang sesuai dengan silabus, penyajian yang menarik, dan kegiatan pembelajaran yang
terstruktur juga dapat membuat proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, kesepakatan antara guru dan peserta didik di awal
pembelajaran juga akan membentuk karakter peserta didik dan guru seperti menghargai dan
menghormati aturan yang telah disepakati. Tidak adanya tuntutan kepada peserta didik
kalimat yang sempurna juga dapat membantu peserta didik untuk aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran sehingga tidak cenderung pasif di dalam kelas. Penyediaan sumber
belajar yakni modul ajar yang telah dibagikan kepada peserta didik di HP mereka masing-
masing juga membantu peserta didik untuk belajar mandiri sebelum guru menjelaskannya
dan lebih efisien. Hal ini juga merupakan bentuk pembelajaran yang menyesuaikan diri
jenuh. Untuk pemberian tugas, tidak diberikan dengan pertimbangan untuk mengurangi
10
beban peserta didik yang sudah memiliki tugas yang cukup banyak pada mata pelajaran lain.
3.2 REFLEKSI
pendidik yang baik maka akan berdampak pada outcome dan output dalam system
pendidikan kedepan. Kualitas pendidik yang baik adalah pendidik yang memiliki
kualifikasi yang cukup baik dalam 4 kompetensi dasar yakni kompetensi pedagogik,
memperoleh empat kompetensi ini maka seorang guru harus melanjutkan pendidikannya di
bidang profesi setelah ia mendapatkan gelar strata satu. Dalam hubungannya dengan
pendidikan profesi, ada dua cara untuk mengikutinya yaitu Pendidikan Profesi Guru Dalam
Jabatan (PPG DALJAB) dan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan). Untuk
PPG dalam jabatan dapat diikuti oleh seluruh guru honorer dan guru yang sudah menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biayanya berupa beasiswa dari pemerintah. PPG
Prajabatan dapat diikuti oleh seluruh guru baik honorer dan mahasiswa S1 pendidikan guru
yang terbagi atas dua yaitu PPG Prajabatan mandiri yang biayanya ditanggung secara
penuh oleh mahasiswa tersebut dan PPG Prajabatan yang biayanya ditanggung oleh
pemerintah seperti yang penulis sedang ikuti. Pada tahap ini, penulis lebih memfokuskan
diri pada pembahasan mengenai PPG Prajabatan yang biayanya diberikan secara penuh oleh
pemerintah. Tujuan PPG Prajabatan yang sedang diikuti oleh penulis ini adalah membantu
memenuhi kuota guru profesional yang akan pensiun pada tahun 2023 nanti dan juga
menyiapkan calon guru profesional yang mampu mencetak peserta didik yang bernalar
kritis, dan berkarakter Pancasila serta mampu bersaing secara sehat menuju generasi emas
Oleh karena itu, sebagai calon guru profesional, penulis merasa perlu untuk
mempelajari lebih jauh tentang makna dan penerapan empat kompetensi guru profesional
11
lebih mendalam sehingga penulis dapat menjadi guru profesional yang memiliki empat
kompetensi di atas dan mampu untuk menerapkannya dalam tugas sebagai seorang guru
profesional. Untuk memenuhi kualifikasi pada keempat kompetensi guru tersebut, maka penulis
perlu mempelajari tahap demi tahap. Semua tahap ini terbagi dalam dua semester masa
pendidikan yang tidak hanya mempelajari tentang konsep tetapi juga penerapannya khususnya
dalam mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan. Tahapan awal di semester 1 ini selain
mempelajari tentang konsep pendidikan dan pengajaran di kampus, setiap calon guru juga harus
belajar untuk menerapkannya di sekolah – sekolah mitra agar mampu mendapatkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang konsep pendidikan dan pengajaran itu sendiri. Sedangkan pada
semester 2, calon pendidik melakukan evaluasi demi memperbaiki kekurangan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Selanjutnya, dengan adanya mata kuliah PPL diharapkan setiap mahasiswa calon
guru profesional dapat menerapkan konsep pembelajaran yang sudah diperoleh dikampus dan
tahapan awal pada mata kuliah ini adalah tahap observasi. Tahap observasi bagi penulis adalah
tahapan yang penting karena tanpa observasi seorang calon guru profesional tidak akan
memahami lebih jauh tentang pembelajaran di sebuah kelas secara detail, tidak mendapatkan
gambaran secara utuh mengenai cara melaksanakan proses pembelajaran yang baik serta tidak
akan mampumengetahui tentang perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang
efektif. Selain itu, tahap observasi juga memberikan ruang bagi calon guru profesional untuk
memetakan kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya sebagai seorang guru. Sehingga
dapat memperbaikinya ketika sudah mendapatkan kesempatan pada tahap asistensi mengajar.
Penulis melaksanakan tahap observasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kupang (SMAN 3
Kupang) selama 1 minggu. Selama masa observasi ini penulis banyak mendapat informasi
tentang cara menjadi guru profesional merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
yang efektif.Selain itu, mempelajari bagaimana membina hubungan sosial yang baik dengan
rekan kerja, orang tua dan peserta didik sehingga sinergitas yang kuat dapat terwujud. Setelah
penulis melakukan observasi di sekolah ini, penulis berharap dapat menerapkan pengalaman dan
pengetahuan pada saat asistensi mengajar dengan lebih mempersiapkan diri baik dari sisi
profesionalitas guru dan cara membangun karakter dan hubungan sosial yang baik.
12
3.3 RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah melaksanakan tahap observasi dan melaporkannnya sebagai tugas pada mata
kuliah PPL 2, penulis akan melaksanakan tahapan kedua pada mata kuliah ini yaitu asistensi
mengajar. Pada tahap ini, penulis akan membantu guru pamong dalam mengajar namun
masih di bawah bimbingan guru pamong. Semoga tahap ini dapat mengasah kemampuan
penulis untuk menjadi guru profesional yang mampu merancang dan melaksanakan
pembelajaran dan asesmen yang efektif dan menumbuhkakn karakter dan hubungan sosial
yang baik dengan rekan kerja di sekolah dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain, dalam tahapan ini penulis berharap untuk dapat mengasah empat
kompetensi guru profesional agar nanti dapat menjadi guru profesional yang mampu
meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik tetapi juga mampu mencetak peserta didik
yang memiliki daya saing dan berpikiran kritis mengikuti perkembangan zaman menuju
13
Lampiran 1: Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik
Interpretasi :
Interpretasi:
● Apakah peserta didik terlibat aktif selama Siswa secara aktif memberikan
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa jawaban terkait dengan tugas yang
saja keterlibatan peserta didik dalam diberikan.
pembelajaran ini? Guru memberikan apresiasi bagi
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta peserta didik karena telah
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? menyelesaikan topik belajar
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak Guru memberikan pujian bagi
termotivasi dalam pembelajaran? peserta didik yang telah
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar menyelesaikan tugas terlebih
dari para peserta didik? dahulu dan yang sudah membaca
● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan teks yang ada di dalam topik.
guru selama pembelajaran berlangsung?
Jelaskan Interpretasi:
● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati Guru meminta peserta didik untuk
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik mengecek buku elektronik dalam
secara kondisi maupun secara materi yang akan format pdf yang sudah dibagikan
diajarkan oleh guru pada whatsapp grup
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui Guru menanyakan materi
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam? sebelumnya kepada peserta didik
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta
didik agar mencapai tujuan pembelajaran? Interpretasi :
Interpretasi:
Interpretasi :
● Apa saja yang dilakukan guru dalam Guru menanyakan apa yang sedang
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual dikerjakan oleh siswa selama
peserta didik? pembelajaran sedang berlangsung.
Interpretasi:
Kesimpulan :
Mengetahui
NIM : 7000049840
Kelas : X MIPA 2
Capaian Pembelajaran/KD : Peserta didik mampu secara bergotong royong dan bernalar kritis
membedakan fungsi social, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks narrative, menangkap makna secara kontekstual, dan
menyusun teks narrative sesuai dengan konteks penggunaannya.
Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Sudah ada dan dibuat
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan secara terinci dimulai
asesmen pembelajaran yang jelas? dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan
kegiatan penutup
Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan Sudah memenuhi
pembelajaran memenuhi kriteria kriteria. Dari aspek
SMART (Specific, Measurable, spesifik memuat aktivitas
Achievable, Relevant, dan Time) (tidak
pembelajaran secara
menimbulkan penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil belajar) spesifik seperti contoh
menentukan tujuan
perbedaan penulisan
beberapa surat lamaran
kerja.
Aspek measurable
memuat tindakan yang
bisa dijadikan sebagai
indicator apakah siswa
sudah mencapai tujuan
pembelajaran atau tidak.
Seperti contoh jika
tujuan pembelajaran
adalah membedakan
fungsi social, struktur
teks dan unsur
kebahasaan dalam
sebuah surat maka kata
kerja operasional yang
dapat digunakan untuk
mengukur ketercapaian
tujuan belajar tersebut
adalah, menyebutkan
fungsi social, dan unsur
kebahasaan yang ada
pada surat lamaran kerja
serta menulis surat
lamaran kerja.
Untuk aspek
Achieveable, sesuai
dengan alokasi waktu
yang ada, guru sudah
mengetahui dengan pasti
bahwa tujuan
pembelajaran dapat
dicapai oleh peserta
didik.
Ya sesuai dengan
alokasi waktu
Seluruh kegiatan
bermuara pada
penguatan
kompetensi dan
kemampuan pada area
tinggi yakni memberi
kritik pada surat
Kegiatan lamaran yang ditulis
oleh orang lain.
Aktivitas tersebut
● Apakah alur kegiatan disusun secara
sudah mencapai pada
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
ranah kognitif (C6)
waktu?
yakni penilaian.
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi
pada penguatan kompetensi dan
Ya, berbagai kegiatan
kemampuan berpikir area tinggi?
untuk pengayaan dan
remedial disediakan
dalam rpp yang
berpusat pada siswa.
Rangkaian kegiatan
yang di rancang
melibatkan siswa
secara aktif di mulai
dari mengeksplorasi
jenis surat lamaran,
membandingkannya,
menulis surat lamaran
serta mengkritisi surat
yang di tulis oleh
orang lain.
● Tidak dicantumkan
secara jelas di dalam
RPP.
Kesimpulan :
Penyusunan RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju, alur kegiatan disusun juga sudah disusun secara runtut, sistematis, sesuai
dengan alokasi waktu. Selain itu RPP yang disusun juga sudah memuat kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi (C6) yang dimaksud dalam hal ini adalah mengkritisi
sebuah surat lamaran kerja. Dalam kegiatan, RPP yang dimaksud sudah menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan pengayaan) yang berpusat pada siswa. Dari segi
asesmen yang termuat sudah secara jelas mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran,
namun untuk mengecek kesiapan siswa tidak dicantumkan secara tertulis.
Mengetahui
Kompetensi Dasar :
3.8 Membedakan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan
tulis dengan member dan meminta informasi terkait legenda rakyat, sederhana sesuai dengan
konteks penggunannya.
4.8.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan teks naratif lisan dan tulis sederhana terkait legenda rakyat
Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
tersebut, hal apa yang akan
(tuliskan apa yang terjadi dan Anda lakukan berbeda?
alasannya)
Apakah semua peserta didik Ya, semua peserta didik Menguji pengetahuan awal
benar-benar telah belajar tentang telah belajar tentang topik mereka mengenai topik
topik pembelajaran hari ini? belajar yang dibahas. belajar dengan menanyakan
Bagaimana proses mereka Mereka menjawab inti dan capaian apa saja
pertanyaan-pertanyaan yang yang sudah diselesaikan
belajar?
sudah ada dengan antusias. oleh peserta didik.
Peserta didik mana yang tidak Peserta didik yang lebih Saya akan melakukan hal
dapat mengikut kegiatan memilih untuk berbicara yang sama seperti guru
pembelajaran pada hari ini? dengan teman sebangku dan model terapkan dengan
tiba-tiba diminta oleh guru tujuan untuk
untuk membacakan teks mengembalikan fokus
yang ada dan peserta didik peserta didik tersebut pada
tersebut tidak dapat materi pembelajaran.
melanjutkan bacaan dalam
teks karena bingung
Mengapa peserta didik tersebut Kurangnya minat peserta Saya akan menanyakan
tidak dapat belajar dengan baik? didik tersebut dalam secara pribadi mengenai
Menurut Anda apa penyebabnya mengikuti pembelajaran penyebab kenapa peserta
dan bagaimana alternatif bahasa Inggris menjadi didik tersebut tidak berminat
penyebab mengapa peserta mengikuti pembelajaran.
solusinya?
didik tersebut tidak dapat
belajar dengan baik.
Alternative yang dapat saya
berikan sebagai guru adalah
menanyakan terlebih dahulu
pada peserta didik tersebut
secara personal mengenai
masalah tersebut. Sehingga
dengan mengetahui apa yang
diinginkan oleh peserta didik
tersebut, saya dapat
menyusun kegiatan yang
dapat membantu peserta
didik tersebut dalam
memahami pembelajaran
bahasa Inggris.
Bagaimana usaha guru model Guru langsung mendatangi Saya juga akan melakukan
dalam mendorong peserta didik siswa tersebut dan meminta hal yang sama karena
yang tidak aktif untuk belajar? membacakan kalimat dalam menurut saya itu adalah
Apakah usaha tersebut berhasil teks sehingga perhatian siswa cara yang paling logis dan
tersebut dapat kembali fokus bermartabat dalam artian
pada materi yang sedang tidak merendahkan peserta
dibahas. Dan cara tersebut didik tersebut dan juga
berhasil untuk membuat membuat peserta didik
siswa mengikuti tersebut tidak merasa
pembelajaran. terintimidasi.
Apakah pembelajaran berjalan Kegiatan yang diberikan oleh Memberikan apresiasi dan
dengan efektif? (Semua kegiatan guru berjalan dengan efektif mengomentari secara
yang diberikan bermakna untuk dibuktikan dengan konstruktif mengenai apa saja
peserta didik, semua peserta antusiasme siswa saat yang perlu diperbaiki.
menjawab pertanyaan yang
didik terlibat aktif dan tidak ada
ada dalam teks serta mereka
yang idle) juga antusias dalam membuat
grafik dalam kelompok.
Bagaimana usaha guru Guru sebelumnya Saya akan menjelaskan
membantu peserta didik yang menanyakan bagian yang sesederhana mungkin terkait
mengalami kesulitan dalam belum dipahami oleh siswa materi pembelajaran dan juga
mencapai tujuan pembelajaran? dan ada beberapa yang menyertakan contoh-contoh
menjawab belum terlalu yang relevan dengan materi
paham mengenai penggunaan yang sedang dipelajari.
tenses has been oleh sebab
itu guru menjelaskan dengan
memberi periode waktu yang
jelas dalam menentukan
penggunaan tenses has been
sehingga siswa menjadi lebih
paham.
Apakah guru melakukan Ya, guru melakukan Sama seperti guru model,
modifikasi dari modul ajar/RPP? modifikasi dalam kegiatan saya akan melakukan
Apakah modifikasi tersebut pembelajaran karena suasana improvisasi dalam
merupakan keputusan guru kelas yang tidak kondusif melaksanakan pembelajaran
pada siang hari yang mana dengan memperhatikan
untuk merespons situasi kelas
cuacanya sangat panas dan suasana dan kondisi kelas
dan peserta didik? kondisi kelas sangat pengap yang ada.
sehingga untuk membuat
pembelajaran tetap aman dan
ringan, guru melakukan
improvisasi dengan cara
meminta peserta didik untuk
menggambar diagram sesuai
dengan teks bacaan yang
tersedia dalam LKDP siswa.
Sebagai guru kita harus mampu untuk melihat karakteristik peserta didik sebagai
kesempatan bagi kita dalam meningkatkan manajemen kelas sehingga proses pembelajaran
menjadi efektif. Dari pengamatan saya, dengan menjadi guru tidak serta merta kita harus
menegur dengan cara yang keras agar para siswa mau menuruti kehendak kita. Selain itu,
dalam mengajar kita perlu melihat secara jeli kesiapan peserta didik dalam menerima
pembelajaran serta suasana kelas yang mendukung pembelajaran. Oleh karena itu,
kemampuan improvisasi dalam pembelajaran juga diperlukan guna tetap menjaga mood
siswa tetap baik sehingga pembelajaran yang diterima pun dapat terserap dengan baik.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
NIM 7000049840
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum,
atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang
kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi ● Pelayanan Pendidikan yang berpusat
prioritas sekolah? pada siswa sesuai dengan arahan
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan Kurikulum Merdeka Belajar.
untuk memenuhi kebutuhan tersebut ● Memberikan pelayanan yang terbaik
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin kepada setiap kebutuhan peserta didik,
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? baik dalam proses pembelajaran,
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini maupun diluar proses pembelajaran.
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? Selain itu sekolah juga berusaha untuk
memaksimalkan semua komponen
yang dimiliki sekolah, mulai dari
factor personnya juga prasarana.
● Dapat dikatakan bahwa kebutuhan
siswa dijawab melalui kurikulum yang
diterapkan sekolah, dan dapat
dikatakan bahwa sudah 90 %
terpenuhi. Mengapa tidak menyampai
100 % ? Hal ini dikarenakan adanya
sistem shift yang dijalankan oleh
sekolah, sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa proses pembelajaran
tidak seutuhnya maksimal.
Teristimewa bagi teman-teman guru
yang bertugas di shift siang.
Kebutuhan peserta didik ini tercermin
melalui control pembelajaran yang
efektif dan efisien. Dimana setiap
harinya, dan setiap pergantian jam,
diadakan monitoring dari kelas ke
kelas oleh tim monitoring
Interpretasi Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk SMAN 3 Kota Kupang memiliki struktur
membantu sistem administrasi? sekolah yang lengkap melingkupi Kepala
Sekolah, 4 Wakil Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan, Kepala Lab, Guru-guru
mata Pelajaran, dan pegawai yang
menunjang segala proses yang terjadi di
sekolah. Selain itu, SMAN 3 Kota
Kupang juga memilki kordinator
penjamin mutu
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Sekolah terdiri dari beberapa system yang menjadi komponen penting dalam melaksanakan
pendidikan. Sinergisitas yang dibentuk oleh manajemen kesiswaan, kurikulum, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, serta system informasi membuat
keberadaan sebuah sekolah menjadi kokoh serta membangun citra sekolah yang baik dan
dapat dipercaya oleh masyarakat.
Kesimpulan :
Lewat sinergisitas yang dibangun dari setiap manajemen di dalam sebuah sekolah, dapat membangun
kekuatan sekolah dan membuat seklah memiliki citra yang baik di mata masyarakat.
Mengetahui
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
NIM 7000049840
Kesimpulan: lingkungan belajar yang kondusif dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik.
Sebaliknya jika lingkungan sekolah yang tidak kondusif dapat menciptakan rasa tidak aman dan nyaman
dan dapat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran.