Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN TAHAP 2

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUPANG

TAHUN AJARAN 2022/2023

MARIA ANASTASIA TRIANA BURO

NIM: 7000049840

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

RUMPUN BAHASA DAN SENI

LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022/2023

i
LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN TAHAP 1

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUPANG

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

(Santri Djamiho, S.Pd, M. App. Ling, Ph.D) (Agusanaterny Ully, S.Pd, M. TESOL )
NIP. 19731017 200312 2 001 NIP. 19720831 199801 2 002

Diakui Oleh

Koordinator Rumpun Bahasa dan Sastra Kepala Sekolah SMAN 3 KUPANG

(Dr. Firmina Angela Nai, M.Si) (Ishak D. E. Balbesi, S.Pd )


NIP: 196011071987022001 NIP. 19751026 200012 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PPG

(Dr. I Made Parsa, M.Pd)


NIP. 196106181988031003

ii
KATA PENGANTAR

Terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaan -Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini. Laporan ini ditulis untuk menyampaikan
hasil observasi selama satu minggu terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2022 hingga tanggal 29
Oktober 2022 di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kupang.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam mengumpulkan data observasi sebab tanpa bantuan mereka semua laporan ini tidak
dapat diselesaikan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. I Made Parsa, M.Pd selaku ketua program studi PPG di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan Universitas Cendana Kupang.
2. Dr. Firmina Angela Nai, M.Si selaku Koordinator Rumpun Bahasa dan Sastra bagi
penulis dalam melakukan observasi ini.
3. Santri Djamiho, S.Pd, M. App. Ling, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan untuk
mahasiswa di Rumpun Bahasa dan Sastra termasuk penulis.
4. Ishak D. E. Balbesi, S.Pd selaku Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Atas 3 Kupang
yang mengizinkan penulis untuk melakukan observasi di sekolah yang beliau pimpin.
5. Agusanaterny Ully, S.Pd, M. TESOL selaku Guru Pamong yang memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan observasi di setiap kelas yang menjadi tugas beliau untuk
mengajar dan membantu penulis dalam memberikan informasi mengenai kondisi kelas
dan motivasi belajar peserta didik pada setiap kelas yang dibimbing oleh beliau serta
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menilai modul ajar yang telah disusun dan
mempelajari tentang tata cara menyusun modul ajar yang baik.
6. Teman – teman dari Rumpun Bahasa dan Sastra yang selalu membantu penulis dalam
melengkapi informasi mengenai observasi ini.
7. Teman – teman dari Rumpun MIPA yang juga membantu memberikan informasi kepada
penulis dalam observasi ini.
8. Semua peserta didik di SMAN 3 Kupang khususnya kelas XII IPA 8, XII IPA 2, XII IPA
9, XII IPA 6 yang sudah membantu penulis dengan bersedia menjadi objek observasi ini.

Penulis percaya bahwa tanpa bantuan mereka semua, laporan ini tidak akan berhasil
diselesaikan oleh penulis tepat pada waktunya. Selain itu, penulis menyadari bahwa laporan hasil
observasi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki laporan.

Kupang, 22 Mei 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

DAFTAR TABEL (jika ada)..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................................................

B. Tujuan Observasi.................................................................................................................... ......

C. Manfaat Observasi....................................................................................................... .................

D. Sasaran Observasi ........................................................................................................................

BAB II HASIL OBSERVASI.......................................................................................................

A. Hasil Observasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi).....................................................

B. AnalisisHasilObservasi (dijelaskan rangkuman per sasaran observasi)........................................

C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi .............................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................

A. Simpulan Hasil Observasi .............................................................................................................

B. Refleksi (atas kemampuan diri melakukan observasi) ...................................................................

C. Rencana Tindak Lanjut (untuk meningkatkan kemampuan observasi)............................................

LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan Observasi Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tahap 2 ini merupakan salah satu

tahapan awal pada mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan tahap 2 yang merupakan mata

kuliah inti pada program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan) 2022 yang

wajib diikuti oleh setiap mahasiswa PPG Prajabatan baik dari Rumpun Ilmu Pendidikan,

Rumpun Bahasa dan Sastra, Rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial serta Rumpun Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan ini dibutuhkan oleh setiap mahasiswa PPG Prajabatan selain

untuk menjalankan tahapan yang ada dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan tahap 1

seperti mengobservasi lingkungan sekolah, lingkungan belajar di kelas serta mengobservasi

peserta didik dan juga guru yang menjalankan proses pembelajaran. Kegiatan ini juga

membantu mahasiwa PPG Prajabatan untuk menjawab tugas yang tertera di sistem manajemen

pembelajaran pada setiap akun SIMPKB masing – masing mahasiwa PPG Prajabatan. Guru

merupakan salah satu komponen penting yang berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa. Dalam upaya tersebut, seorang mahasiswa PPG Prajabatan yang merupakan calon guru

profesional harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar dapat melaksanakan

tugasnya sebagai profesional di masa depan dengan memiliki empat kompetensi guru yang

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial. Tugas profesional seorang guru adalah mendidik untuk memberikan

pengetahuan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menanamkan norma dan a khlak

baik serta melatih peserta didiknya dengan menerapkan penggunaan teknologi dalam

pembelajaran agar mampu menghasilkan peserta didik yang berdaya saing di tengah kemajuan

teknologi . Berdasarkan hal tersebut, maka Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik Universitas

Nusa Cendana Kupang berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa PPG Prajabatan sebagai

calon guru profesional di masa depan melalui Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tahap dua

dengan langkah pertama adalah melakukan observasi langsung di

1
sekolah – sekolah mitra selama satu minggu. Dalam kegiatan ini, setiap mahasiswa PPG

Prajabatan di setiap rumpun akan mengobservasi lingkungan sekolah, lingkungan belajar, serta

mengobservasi peserta didik dan juga guru yang menjalankan proses pembelajaran. Hal ini

sangat diperlukan oleh setiap mahasiswa PPG Prajabatan dalam mendapatkan informasi awal

mengenai lingkungan belajar yang di dalamnya ada peserta didik dan guru. Dengan melakukan

kegiatan observasi ini juga dapat membantu setiap mahasiswa PPG Prajabatan untuk

merencanakan dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan apa yang mereka temukan

ketika melakukan observasi di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung dan

menjalankan pembelajaran yang terbimbing dengan Guru Pamong kepada peserta didik sebagai

wujud menjalankan tahapan akhir dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan tahap satu

ini. Semua tahapan dalam mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan ini akan berlangsung

selama 36 hari dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata kuliah ini. Melalui tahapan

observasi ini, Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik Universitas Nusa Cendana Kupang

diharapkan dapat membantu mahasiswa PPG Prajabatan mendapatkan informasi secara

keseluruhan mengenai lingkungan belajar dan pembelajaran pada setiap sekolah mitra.

1.2 Tujuan Observasi

Tujuan pelaksanaan kegiatan observasi ini adalah agar mahasiswa memiliki keterampilan

menangkap dan memaknai kejadian, fenomena dan gejala yang nampak selama proses

pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu,

kegiatan ini juga bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman utuh tentang lingkungan

akademik dan non akademik di sekolah mitra sebagai tempat PPL 1. Tujuan lainnya adalah

sebagai pemenuhan tugas mata kuliah PPL 1 pada Learning Management System (LMS) masing

– masing mahasiswa PPG Prajabatan. Oleh karena itu sebelum melakukan observasi, mahasiswa

harus diberikan pembekalan tentang bagaimana melakukan observasi yang baik yang dilakukan

sebelum mahasiswa PPG Prajabatan terjun ke sekolah mitra. Hasil observasi akan dirumuskan

dalam bentuk kesimpulan sementara.

2
1.3 Manfaat Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk menemukan fakta, kejadian, gejala atau perubahan di

sekolah dengan menggunakan panca indera. Oleh karena itu, kegiatan observasi dapat membantu

mahasiswa PPG Prajabatan dalam merencanakan dan merancang pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhan peserta didik dan lingkugnan belajarnya yang berpotensi mempengaruhi

keberhasilan dalam tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

1.4 Sasaran Observasi

Kegiataan observasi ini dilaksanakan di setiap sekolah mitra Lembaga Pendidikan Tenaga

Pendidik Universitas Nusa Cendana Kupang dengan kelas sasaran yang menyesuaikan dengan

kelas yang dibimbing oleh masing – masing Guru Pamong. Dalam kegiatan observasi PPL 2 ini,

penulis diberikan kesempatan oleh LPTK UNDANA untuk melakukan observasi di SMAN 3

Kupang selama satu minggu. Penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan observasi di

kelas X dengan rincian sepuluh kelas namun penulis hanya memilih satu kelas sebagai sasaran

observasi yaitu kelas X MIPA 2. Berikut penulis lampirkan waktu dan tempat pelaksanaan

kegiatan observasi PPL 1:

a. Waktu Kegiatan

Observasi ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu minggu terhitung dari tanggal 6

Januari 2023 sampai dengan tanggal 18 Januari 2023. Waktu pelaksanaan observasi di

kelas X MIPA 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2022.

b. Tempat Oritentasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan di sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Kupang yang berlokasi di Jalan W.J Lalamentik, Kelurahan Oebufu,

Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

3
BAB II

HASIL OBSERVASI

2.1 Hasil Observasi

Penulis melakukan observasi di SMAN 3 Kupang yang berlokasi di Jalan W.J

Lalamentik, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara

Timur. Letak sekolah ini berada di tempat yang strategis sehingga memudahkan mobilitas

aktivitas setiap warga masyarakat. Sarana dan prasarana seperti gedung sekolah sangat

mendukung pembelajaran. Gedung yang ada memiliki sirkulasi udara yang baik dan bersih

dan didukung oleh kerindangan pepohonan di luar kelas. Dalam penerapan kurikulum,

kurikulum yang dijalankan dalam pembelajaran di SMA N 3 Kupang adalah Kurikulum

2013 dengan pengintegrasian Kurikulum merdeka yaitu penerapan profil pelajar merdeka.

Berprofil Pancasila yang dimaksud seperti adanya gotong royong; kelompok piket

kebersihan di kelas yang bergatian setiap harinya;kreatifitas setiap peserta didik dan guru

kelasnya yang dibuktikan dengan adanyan pojok literasi literasi di setiap kelas; bernalar

kritis dimana interaksi peserta didik dalam pembelajaran sangat aktif misalnya ketika guru

memberikan pertanyaan mereka dapat menjawabnya dan juga bertanya kepada

gurunya;mandiri dimana setiap peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dari topik yang

diajarkan dan mempraktekkannya;beriman dibuktikan dengan adanya aktivitas berdoa

sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai dan ketika jam pembelajaran di sekolah

berakhir;berkebhinekaan global dibuktikan dengan adanya aktivitas menghargai

keberagaman budaya yang dimiliki oleh setiap warga sekolah dan adanya pelestarian

budaya yang dilakukan dengan cara melatih tarian daerah sebagai tugas sekolah dan

mengikuti lomba. Adapun sikap toleransi yang tinggi diwujudkan dengan tersedianya ruang

untuk beribadah untuk setiap agama serta adanya kewajiban untuk memasang lambang

Garuda Pancasila, foto Presiden dan Wakil Presiden serta memasang bendera merah putih di

kantor sekolah dan di setiap ruangan kelas. Dari hasil pengamatan penulis, modul ajar yang

disusun sendiri oleh guru pamong sudah sesuai dengan silabus, kompetensi inti dan
4
kompetensi dasar. Selain itu, penggunaan infografis yang menarikpun semakin menambah

nilai plus untuk modul tersebut. Selain melakukan observasi secara umum mengenai gedung

– gedung sekolah di SMAN 3 Kupang dan modul ajar yang disusun oleh guru pamong,

penulis juga melakukan observasi di sepuluh kelas berbeda selama 4 hari bersama dengan

teman satu rumpun. Penulis melakukan observasi pembelajaran di kelas X MIPA 1, X

MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 5, X MIPA 6, X MIPA 7, X MIPA 8, dan X IPS 1, X IPS

2, X IPS 3. Kesepuluh kelas ini bukan dipilih secara acak oleh penulis tetapi mengikuti jam

bimbingan guru pamong setiap harinya dan di dalam laporan ini penulis hanya

memfokuskan diri pada satu kelas sasaran sebagai sampel observasi yaitu kelas X MIPA 2.

Selama melakukan observasi di sembilan kelas ini, penulis menemukan beberapa kesamaan

seperti ruangan kelas yang selalu bersih, adanya foto presiden dan wakil presiden serta

gambar burung garuda yang di depan kelas, adanya bendera merah putih yang terpasang di

dalam kelas, media dan sumber belajar yang mendukung serta proses pembelajaran yang

mengikuti ketetapan dalam kurikulum dan hal yang ingin di capai dalam modul ajar.

Terkhususnya, untuk pembelajaran di setiap kelas sudah menggunakan smartphone dan

andoid dalam mengakses LKPD sehingga dari segi efisiensi pembelajaran tercapai.

Selanjutnya, penulis menemukan perbedaan dalam keaktifan peserta didik dalam tujuh

kelas yang berbeda. Ada beberapa kelas yang presentase keaktifannya sekitar 75%. Hal ini

diakibatkan kondisi di ruangan kelas yang terganggu karena masih adanya pembangunan

gedung. Selain itu ada beberapa kelas yang memiliki sirkulasi udara yang kurang baik

sehingga di saat panas terik matahari, udara di dalam kelas terasa lebih panas dan akhirnya

berdampak pada konsentrasi peserta didik dalam belajar menjadi berkurang. Untuk

mendapatkan informasi yang lebih mendalam, penulis bersama rekan mahasiswa PPG

Prajabatan di SMAN 3 Kupang juga melakukan wawancara mengenai manajemen

kesiswaan di mana pelayanan pendidikan yang berpusat pada siswa sesuai dengan arahan

Kurikulum Merdeka Belajar, memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap

kebutuhan peserta didik, baik dalam proses

5
pembelajaran, maupun diluar proses pembelajaran. Selain itu sekolah juga berusaha untuk

memaksimalkan semua komponen yang dimiliki sekolah, mulai dari faktor personalnya juga

prasarana, kebutuhan siswa dijawab melalui kurikulum yang diterapkan sekolah, dan dapat

dikatakan bahwa sudah 90% terpenuhi. Mengapa tidak menyampai 100%? Hal ini

dikarenakan adanya sistem shif yang dijalankan oleh sekolah, sehingga tidak dapat

dipungkiri bahwa proses pembelajaran tidak seutuhnya maksimal, khususnya bagi guru yang

bertugas pada shif siang. Kebutuhan peserta didik ini tercermin melalui kontrol

pembelajaran yang efektif dan efisien, di mana setiap harinya, dan setiap pergantian jam,

diadakan monitoring dari kelas ke kelas oleh tim monitoring. Pada manajemen kurikulum,

pembelajaran dikelola dengan menggunakan kurikulum K-13 dengan mengintegrasikan

nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum Merdeka, sementara proses perencanaan kurikulum

dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Untuk desain kurikulumnya

direncanakan dan disetujui pada saat workshop, yang bertujuan untuk mendiskusikan

kurikulum yang akan diberlakukan di sekolah. Sekolah melakukan monitoring pelaksanaan

kurikulum setiap hari dalam monitoring harian, rapat evaluasi 8 bulanan, rapat semester, dan

evaluasi tahunan. Semua ini dilakukan dalam rangka penjaminan kualitas mutu pendidikan

di SMAN 3 Kupang. Data 100% digunakan sekolah dalam bentuk evaluasi dan perencanaan

perbaikan kualitas mutu pendidikan di sekolah. Pada manajemen sumber da ya manusia,

secara prinsip yang berlaku, penerimaan guru dilakukan sesuai dengan program pemerintah

dalam hal ini yaitu seleksi PPPK. Kegiatan khusus yang dilakukan sekolah dalam rangka

membekali guru baru adalah dengan diadakannya program Induksi Guru Pemula, yang

dibimbing langsung oleh guru yang mendapatkan SK pembimbing. Kegiatan pengembangan

Profesional Guru, dilakukan dengan berbagai metode. Diantaranya adalah dengan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutkan yang dilaksanakan oleh Tim Penilai Kinerja

Guru. Selain itu guru diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti seminar, baik

online maupun offline, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru. Mengenai

manjemen sarana dan prasarana, sekolah memiliki standar pengelolahan SARPRAS,

sehingga ketika terjadi kekurangan atau kendala dalam sarana prasarana sekolah, hal ini
6
diusulkan pada saat rapat awal tahun: Evaluasi Diri Sekolah, untuk diperbaharui atau

ditingkatkan kualitasnya. Pembelajaran yang berlangsung saat ini dapat dikatakan belum

efektif karena proses rehab sekolah namun dapat dipastikan setelah proses rehab ini berakhir

proses pembelajaran akan lebih efektif dan mencapai maksimal. Beberapa sarana dan

prasarana yang dimanfaatkan sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran diantaranya

Taman Budaya, GOR dan Stadion Olahraga, kolam renang dari beberapa hotel dan instansi

pemerintah. Dalam manajemen anggaran, sekolah memiliki sistem perencanaan,

pelaksanaan, dan pemonitoring anggaran penggunaannya. Hal ter sebut telah memenuhi

kriteria pemeriksa. Dalam menunjang segala proses yang terjadi di dalam sekolah anggaran

diperoleh dari dana bos dan IPP. Terkait manajemen informasi, SMAN 3 Kupang telah

menerapkan E-Rapor, dimana guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK merupakan usernya.

Untuk penggunaan teknologi, guru-guru SMAN 3 Kupang sudah memahami teknologi

dengan baik sehingga segala data dapat digunakan secara baik dan bertanggungjawab,

bahkan dapat mengakses dan menggunakan data. Selanjutnya, pada manajemen

ketatalaksanaan, SMAN 3 Kupang memiliki struktur sekolah yang lengkap melingkupi

Kepala Sekolah, 4 Wakil Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, Kepala Lab, guru-guru

mata Pelajaran, dan pegawai yang menunjang segala proses yang terjadi di sekolah. Selain

itu, SMAN 3 Kupang juga memilki koordinator penjamin mutu. Penulis dan rekan serumpun

melakukan observasi bersama mengenai lingkungan belajar yang mencakup latar belakang

sosial-ekonomi murid, kualitas pembelajaran di kelas, refleksi dan perbaikan pembelajaran

oleh guru, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan di satuan pendidikan, iklim

kebhinekaan di satuan pendidikan, iklim kesetaraan gender, iklim inklusivitas, dukungan

orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan serta partisipasi orangtua dalam

kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid dalam penyusunan program satuan

pendidikan. Hasilnya baik sekolah, guru dan orang tua peserta didik sama – sama

memberikan tindakan yang positif dengan melakukan dukungan pengajaran dan pendidikan

yang baik kepada semua peserta didik.

7
2.2 Analisis Hasil Observasi

Pada bagian ini, penulis ingin menjelaskan hasil observasi di kelas sasaran yang

dipilih oleh penulis yaitu kelas X MIPA 2. Berikut penulis jabarkan hasil observasi

berdasarkan data yang penulis temukan mengenai karakteritik pesert didik dan pelaksanaan

pembelajaran oleh Guru Pamong. Penulis melakukan observasi di kelas X MIPA 2 pada

jam pembelajaran pertama di hari Selasa tanggal 11 Januari 2023. Data yang penulis

temukan di kelas ini yaitu pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah berjalan sesuai

dengan modul ajar dan menerapkan profil Pancasila seperti menyapa guru dan praktikkan

dengan mengucapkan salam, keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran seperti

menjawab pertanyaan dari guru. Di sisi lain, kelas ini juga memasang lambang Garuda

Pancasila, foto presiden dan wakil presiden serta memasang bendera merah putih yang mana

merupakan bukti cinta tanah air. Pembelajaran di mulai dengan mengucapkan salam lalu

diteruskan dengan berdoa. Selesai berdoa, guru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta

didik sebelum mengikuti proses pembelajaran, lalu memberikan kesepakatan di kelas selama

proses pembelajaran sebagai tangggungjawab bersama ketika berlangsungnya proses

pembelajaran sekaligus membacakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Topik

pembelajaran yang dibahas adalah tentang recount text. Ketika penulis melakukan

observasi di kelas ini, hal yang mereka sedang pelajari adalah jenis teks personal recount

yang mana biasanya berupa informasi atau cerita berdasarkan pengalaman pribadi dari si

penulis. Guru memberikan penjelasan sesuai dengan materi ajar yang telah disiapkan dan

sudah dibagikan kepada peserta didiknya pada saat pertemuan pertama. Hal ini

menunjukkan efisiensi dalam pembelajaran karena peserta didik tidak perlu membawa buku

ataupun membeli. Cukup mengunduh, peserta didik sudah bisa memiliki LKPD.

Selanjutnya, selama proses pembelajaran, peserta didik cukup baik ketika menjawab semua

pertanyaan yang ada di dalam LKPD mereka masing – masing. Guru membahas tugas yang

sebelumnya sudah dikerjakan pada pertemuan yang lalu mengenai recount dan peserta

didik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

8
2.3 Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi

Dalam melakukan observasi, penulis mendapatkan beberapa faktor penghambat dan

pendukung pelaksanaan observasi ini.

a. Faktor Penghambat

Ada beberapa ruangan kelas yang terganggu oleh kebisingan di luar kelas

karena adanya pembangunan, fasilitas yang kurang memadai dalam hal ini

tidak adanya kipas angin di dalam kelas yang cenderung memiliki suhu udara

yang lebih panas. Sehingga konsentrasi baik guru maupun peserta didik sedikit

terganggu.

b. Faktor Pendukung

Adanya izin dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian Humas, Guru

pamong yang memberikan kesempatan untuk melakukan observasi di kelas X

MIPA 2 Peserta didik di kelas X MIPA 2 juga mengizinkan agar penulis dapat

melakukan observasi di kelas tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN HASIL OBSERVASI

Dari data dan penjelasan yang sudah tertera di bab I dan bab II diatas, maka penulis

ingin menyimpulkan bahwa penggunaan kurikulum 2013 yang dipakai disederhanakan lagi.

Selain kurikulum 2013 ada juga kurikulum merdeka yang diintegrasikan namun tidak semua

elemen dapat diintegrasikan.Penerapan profil pelajar merdeka yang berprofil Pancasila

merupakan salah satu elemen dalam kurikulum merdeka yang diintegrasikan. Sehingga

pembelajaran yang menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta minat dan bakat peserta didik

serta menerapkan nilai – nilai Pancasila baik dalam proses pembelajaran maupun aktivitas di

luar pembelajaran. Suasana dan keadaan yang kondusif,bersih dan nyaman dapat

mempengaruhi ekosistem pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, penyusunan modul ajar

yang sesuai dengan silabus, penyajian yang menarik, dan kegiatan pembelajaran yang

terstruktur juga dapat membuat proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, kesepakatan antara guru dan peserta didik di awal

pembelajaran juga akan membentuk karakter peserta didik dan guru seperti menghargai dan

menghormati aturan yang telah disepakati. Tidak adanya tuntutan kepada peserta didik

selama mengikuti proses pembelajaran seperti menjawab pertanyaan harus menggunakan

kalimat yang sempurna juga dapat membantu peserta didik untuk aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran sehingga tidak cenderung pasif di dalam kelas. Penyediaan sumber

belajar yakni modul ajar yang telah dibagikan kepada peserta didik di HP mereka masing-

masing juga membantu peserta didik untuk belajar mandiri sebelum guru menjelaskannya

dan lebih efisien. Hal ini juga merupakan bentuk pembelajaran yang menyesuaikan diri

dengan perkembangan zaman di mana segala sesuatu bisa diakses menggunakan

smartphone maupun android. Memberikan kegiatan tidak terstruktur seperti kerja

kelompokmerupakan bagian dari manajemen kelas yakni, mengendurkan suasana yang

jenuh. Untuk pemberian tugas, tidak diberikan dengan pertimbangan untuk mengurangi
10
beban peserta didik yang sudah memiliki tugas yang cukup banyak pada mata pelajaran lain.

Pemberian tugas diganti dengan belajar mandiri

3.2 REFLEKSI

Penyelenggaraan program Pendidikan Profesi Guru diharapkan membantu

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia terkhususnya kualitas pendidik. Karena kualitas

pendidik yang baik maka akan berdampak pada outcome dan output dalam system

pendidikan kedepan. Kualitas pendidik yang baik adalah pendidik yang memiliki

kualifikasi yang cukup baik dalam 4 kompetensi dasar yakni kompetensi pedagogik,

kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Untuk

memperoleh empat kompetensi ini maka seorang guru harus melanjutkan pendidikannya di

bidang profesi setelah ia mendapatkan gelar strata satu. Dalam hubungannya dengan

pendidikan profesi, ada dua cara untuk mengikutinya yaitu Pendidikan Profesi Guru Dalam

Jabatan (PPG DALJAB) dan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan). Untuk

PPG dalam jabatan dapat diikuti oleh seluruh guru honorer dan guru yang sudah menjadi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biayanya berupa beasiswa dari pemerintah. PPG

Prajabatan dapat diikuti oleh seluruh guru baik honorer dan mahasiswa S1 pendidikan guru

yang terbagi atas dua yaitu PPG Prajabatan mandiri yang biayanya ditanggung secara

penuh oleh mahasiswa tersebut dan PPG Prajabatan yang biayanya ditanggung oleh

pemerintah seperti yang penulis sedang ikuti. Pada tahap ini, penulis lebih memfokuskan

diri pada pembahasan mengenai PPG Prajabatan yang biayanya diberikan secara penuh oleh

pemerintah. Tujuan PPG Prajabatan yang sedang diikuti oleh penulis ini adalah membantu

memenuhi kuota guru profesional yang akan pensiun pada tahun 2023 nanti dan juga

menyiapkan calon guru profesional yang mampu mencetak peserta didik yang bernalar

kritis, dan berkarakter Pancasila serta mampu bersaing secara sehat menuju generasi emas

Indonesia pada tahun 2045.

Oleh karena itu, sebagai calon guru profesional, penulis merasa perlu untuk

mempelajari lebih jauh tentang makna dan penerapan empat kompetensi guru profesional
11
lebih mendalam sehingga penulis dapat menjadi guru profesional yang memiliki empat
kompetensi di atas dan mampu untuk menerapkannya dalam tugas sebagai seorang guru
profesional. Untuk memenuhi kualifikasi pada keempat kompetensi guru tersebut, maka penulis
perlu mempelajari tahap demi tahap. Semua tahap ini terbagi dalam dua semester masa
pendidikan yang tidak hanya mempelajari tentang konsep tetapi juga penerapannya khususnya
dalam mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan. Tahapan awal di semester 1 ini selain
mempelajari tentang konsep pendidikan dan pengajaran di kampus, setiap calon guru juga harus
belajar untuk menerapkannya di sekolah – sekolah mitra agar mampu mendapatkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang konsep pendidikan dan pengajaran itu sendiri. Sedangkan pada
semester 2, calon pendidik melakukan evaluasi demi memperbaiki kekurangan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Selanjutnya, dengan adanya mata kuliah PPL diharapkan setiap mahasiswa calon
guru profesional dapat menerapkan konsep pembelajaran yang sudah diperoleh dikampus dan
tahapan awal pada mata kuliah ini adalah tahap observasi. Tahap observasi bagi penulis adalah
tahapan yang penting karena tanpa observasi seorang calon guru profesional tidak akan
memahami lebih jauh tentang pembelajaran di sebuah kelas secara detail, tidak mendapatkan
gambaran secara utuh mengenai cara melaksanakan proses pembelajaran yang baik serta tidak
akan mampumengetahui tentang perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang
efektif. Selain itu, tahap observasi juga memberikan ruang bagi calon guru profesional untuk
memetakan kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya sebagai seorang guru. Sehingga
dapat memperbaikinya ketika sudah mendapatkan kesempatan pada tahap asistensi mengajar.
Penulis melaksanakan tahap observasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Kupang (SMAN 3
Kupang) selama 1 minggu. Selama masa observasi ini penulis banyak mendapat informasi
tentang cara menjadi guru profesional merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
yang efektif.Selain itu, mempelajari bagaimana membina hubungan sosial yang baik dengan
rekan kerja, orang tua dan peserta didik sehingga sinergitas yang kuat dapat terwujud. Setelah
penulis melakukan observasi di sekolah ini, penulis berharap dapat menerapkan pengalaman dan
pengetahuan pada saat asistensi mengajar dengan lebih mempersiapkan diri baik dari sisi
profesionalitas guru dan cara membangun karakter dan hubungan sosial yang baik.

12
3.3 RENCANA TINDAK LANJUT

Setelah melaksanakan tahap observasi dan melaporkannnya sebagai tugas pada mata

kuliah PPL 2, penulis akan melaksanakan tahapan kedua pada mata kuliah ini yaitu asistensi

mengajar. Pada tahap ini, penulis akan membantu guru pamong dalam mengajar namun

masih di bawah bimbingan guru pamong. Semoga tahap ini dapat mengasah kemampuan

penulis untuk menjadi guru profesional yang mampu merancang dan melaksanakan

pembelajaran dan asesmen yang efektif dan menumbuhkakn karakter dan hubungan sosial

yang baik dengan rekan kerja di sekolah dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dengan kata lain, dalam tahapan ini penulis berharap untuk dapat mengasah empat

kompetensi guru profesional agar nanti dapat menjadi guru profesional yang mampu

meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik tetapi juga mampu mencetak peserta didik

yang memiliki daya saing dan berpikiran kritis mengikuti perkembangan zaman menuju

Indonesia emas tahun 2045.

13
Lampiran 1: Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Maria Anastasia Triana Buro

Kelas Sasaran Observasi : X MIPA 2

Untuk Siklus Pembelajaran (√ ) Terbimbing

( ) Mandiri, siklus ke ……….

*Aspek sesuai dengan kebutuhan

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

25- Budaya sekolah Hasil observasi:


10-
2022 ● Apakah suasana sekolah mendukung  Pada beberapa kelas tersedia kipas
pembelajaran dan interaksi yang optimal? angin dan ruangan kelas yang besar.
● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila  Mengawali dengan doa dan pembina
dihidupkan dalam sekolah? upacara mengucapkan beberapa
salam dari beberapa agama
kepercayaan.

Interpretasi :

 Tidak semua kelas memiliki suasan


yang mendukung pembelajaran
agar optimal. Salah satu faktor
adalah alokasi dana untuk
menyediakan sarana.
 Mengawali dengan doa adalah
wujud yang nyata dari sila pertama
yakni Ketuhanan Yang Maha Esa
dimana sebagai seorang yang
beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa adalah
wajib untuk mengawali segala
sesuatu dengan doa. Selain itu,
asas kebhinekaan itu diwujudkan
dalam tindakan pembina apel
dengan mengucapkan salam dari
beberapa keyakinan seperti :
shalom, assalam walaikum
wabarokatuh, salve, dan om
swastiastu.

Budaya kelas Hasil observasi : memutuskan untuk


menggambar diagram pada
● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan pembelajaran di siang hari
kesepakatan kelas?
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila kepada peserta didik,

Interpretasi:

Suasana kelas menjadi salah satu faktor


yang biasa mempengaruhi sebuah
pembelajaran berjalan dengan baik atau
tidak. Pada saat observasi,
pembelajaran bahasa Inggris
berlangsung di siang hari dan guru
berencana untuk memberikan materi
lanjutan tentang preposition namun
dikarenakan suhu udara di dalam kelas
pada siang hari sangat panas guru
memutuskan untuk meminta siswa
membuat diagram secara berkelompok.
Sebelumnya siswa keberatan namun
guru memberikan dua opsi yakni
membuat diagram atau menjawab soal
sehingga peserta didik lebih memilih
untuk membuat diagram.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:

● Apakah peserta didik terlibat aktif selama  Siswa secara aktif memberikan
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa jawaban terkait dengan tugas yang
saja keterlibatan peserta didik dalam diberikan.
pembelajaran ini?  Guru memberikan apresiasi bagi
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta peserta didik karena telah
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? menyelesaikan topik belajar
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak  Guru memberikan pujian bagi
termotivasi dalam pembelajaran? peserta didik yang telah
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar menyelesaikan tugas terlebih
dari para peserta didik? dahulu dan yang sudah membaca
● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan teks yang ada di dalam topik.
guru selama pembelajaran berlangsung?
Jelaskan Interpretasi:

 Siswa sangat antusias dalam proses


pembelajaran dimana ketika guru
bertanya mengenai soal-soal yang
diberikan oleh guru siswa
menjawab dengan lantang.
 Sebagai wujud penghargaan bagi
siswa sehingga mereka termotivasi
untuk terus belajar maka guru
perlu untuk mengapresiasi segala
bentuk usaha peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi :

● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati  Guru meminta peserta didik untuk
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik mengecek buku elektronik dalam
secara kondisi maupun secara materi yang akan format pdf yang sudah dibagikan
diajarkan oleh guru pada whatsapp grup
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui  Guru menanyakan materi
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam? sebelumnya kepada peserta didik
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta
didik agar mencapai tujuan pembelajaran? Interpretasi :

 Sebagai langkah awal dalam


memulai pembelajaran guru perlu
mengecek kesiapan siswa dengan
cara meminta peserta didik untuk
melihat pada sumber belajar yang
telah dibagikan agar mereka dapat
berkonsentrasi pada topik yang
sedang dibahas.
 Guru menanyakan materi
sebelumnya guna memperkuat
konsep dan pemahaman siswa
mengenai materi yang sedang di
bahas.

Perkembangan emosi Hasil observasi:

● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran  Peserta didik memberikan


lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat komentar-komentar serta ungkapan
untuk peserta didik? yang bersifat candaan selama
● Bagaimana guru merespons peserta didik yang proses pembelajaran.
belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat?  Guru menanggapi komentar
peserta didik dengan tertawa.

Interpretasi:

 Pembelajaran dalam kelas yang


diisi oleh peserta didik yang masih
remaja cenderung lebih aktif dalam
hal ini peserta didik tidak bisa
diam dalam menanggapi
pernyataan oleh guru dan
menyebabkan suasana kelas
menjadi lebih gaduh namun tetap
kondusif karena candaan dan
gurauan itu bersifat sebagai
selingan sehingga tidak terkesan
kaku dan membosankan.

Perkembangan sosial Hasil observasi:

● Secara umum, bagaimana guru membangun  Guru memberi kesempatan pada


atmosfer yang mendukung peserta didik untuk siswa untuk membaca paragraph
mengembangkan kemampuan bersosialisasi? dalam teks dan siswa melafalkan
misalnya peka terhadap situasi sekitar, salah satu kata tidak tepat namun
berempati, saling menghargai, serta berinteraksi guru tetap memberi apresiasi dan
dan berkomunikasi? memperbaiki cara pengucapannya.
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik  Guru memberikan kesempatan
dalam mengembangkan keterampilan sosial bagi peserta didik untuk bekerja
peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh, secara kelompok dalam membuat
kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama)? diagram.

Interpretasi :

 Dari tindakan guru tersebut, bentuk


saling menghargai itu tercipta
meskipun pengucapannya tidak
tepat namun guru tetap
mengucapkan terima kasih
sehingga siswa tersebut tidak
merasa minder karena
pengucapannya yang salah.
 Dengan adanya kerja kelompok
guru sebenarnya memberikan
kesempatan bagi siswa untuk
membangun kerja sama dalam tim.
Melalui penyampaian ide-ide maka
akan menemui satu jalan sepakat
sehingga kerja sama dalam tim
akan mendapatkan hasil yang baik.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:

● Apa saja yang dilakukan guru dalam  Guru menanyakan apa yang sedang
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual dikerjakan oleh siswa selama
peserta didik? pembelajaran sedang berlangsung.

Interpretasi:

 Integritas yang dimaksud adalah


tindakan yang mengandung
kedisiplinan, kejujuran, tanggung
jawab, dan komitmen. Kaitannya
dengan hasil observasi adalah pada
proses belajar sedang berlangsung,
ada beberapa siswa yang tidak
fokus pada materi pembelajaran
yang sedang dibahas namun
mereka mengerjakan tugas dari
mata pelajaran lain sehingga guru
menanyakan pada mereka apa yang
dikerjakan namun tidak direspon
oleh beberapa siswa sehingga guru
meminta siswa untuk fokus dulu
pada materi pembelajaran.

Kesimpulan :

Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan pembelajaran


meskipun ada beberapa tindakan improvisasi yang dilakukan oleh guru sebagai
pertimbangan terkait kondisi dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran.

Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Santri Djamiho,S.Pd, M.App. Ling, Ph.D Agusanaterny Ully, S.Pd, M.TESOL


NIP. 19731017 200312 2 001 NIP. 19720831 199801 2 002
FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Maria Anastasia Triana Buro

NIM : 7000049840

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Penyusun Modul ajar/RPP : Alfred Bobby Tangkonda S.S,M.TESOL

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas : X MIPA 2

Capaian Pembelajaran/KD : Peserta didik mampu secara bergotong royong dan bernalar kritis
membedakan fungsi social, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks narrative, menangkap makna secara kontekstual, dan
menyusun teks narrative sesuai dengan konteks penggunaannya.

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Sudah ada dan dibuat
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan secara terinci dimulai
asesmen pembelajaran yang jelas? dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan
kegiatan penutup
Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan Sudah memenuhi
pembelajaran memenuhi kriteria kriteria. Dari aspek
SMART (Specific, Measurable, spesifik memuat aktivitas
Achievable, Relevant, dan Time) (tidak
pembelajaran secara
menimbulkan penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil belajar) spesifik seperti contoh
menentukan tujuan
perbedaan penulisan
beberapa surat lamaran
kerja.

Aspek measurable
memuat tindakan yang
bisa dijadikan sebagai
indicator apakah siswa
sudah mencapai tujuan
pembelajaran atau tidak.
Seperti contoh jika
tujuan pembelajaran
adalah membedakan
fungsi social, struktur
teks dan unsur
kebahasaan dalam
sebuah surat maka kata
kerja operasional yang
dapat digunakan untuk
mengukur ketercapaian
tujuan belajar tersebut
adalah, menyebutkan
fungsi social, dan unsur
kebahasaan yang ada
pada surat lamaran kerja
serta menulis surat
lamaran kerja.

Untuk aspek
Achieveable, sesuai
dengan alokasi waktu
yang ada, guru sudah
mengetahui dengan pasti
bahwa tujuan
pembelajaran dapat
dicapai oleh peserta
didik.

Untuk aspek relevance,


materi dan tujuan
pembelajaran sejalan
dengan kebutuhan siswa
di masa mendatang.
Artinya, dengan
mempelajari struktur
bahasa, fungsi social
sebuah surat lamaran,
peserta didik mampu
membuat surat lamaran
yang berkualitas sebagai
persiapan untuk
memasuki dunia kerja.

 Sudah memuat tujuan


pembelajaran yang
selaras serta konsep
utama yang akan
dipelajari juga sudah
tertera secara jelas.

Tujuan  Semua konten yang


ada tidak
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan mengandung SARA.
pembelajaran yang sesuai selaras Sudah tertera secara
dengan CP yang dituju? jelas bahwa materi
pembelajaran memuat
● Apakah konsep utama yang akan tentang surat lamaran
dipelajari, pengetahuan inti, kerja.
keterampilan, dan sikap yang akan
dipelajari tertera secara jelas?
 Ya ada, pertanyaan
● Apakah konten yang dipelajari sudah itu tertera pada LKPD
bebas dari muatan SARA pornografi, dimana pertanyaan itu
pornoaksi, dan provokasi.
berfungsi sebagai
pancingan bagi
peserta didik untuk
mengetahui lebih
detail tentang materi
yang diberikan.
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna
dan pertanyaan pemantik yang
menyasar konsep inti?

 Ya sesuai dengan
alokasi waktu

 Seluruh kegiatan
bermuara pada
penguatan
kompetensi dan
kemampuan pada area
tinggi yakni memberi
kritik pada surat
Kegiatan lamaran yang ditulis
oleh orang lain.
Aktivitas tersebut
● Apakah alur kegiatan disusun secara
sudah mencapai pada
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
ranah kognitif (C6)
waktu?
yakni penilaian.
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi
pada penguatan kompetensi dan
 Ya, berbagai kegiatan
kemampuan berpikir area tinggi?
untuk pengayaan dan
remedial disediakan
dalam rpp yang
berpusat pada siswa.
Rangkaian kegiatan
yang di rancang
melibatkan siswa
secara aktif di mulai
dari mengeksplorasi
jenis surat lamaran,
membandingkannya,
menulis surat lamaran
serta mengkritisi surat
yang di tulis oleh
orang lain.

● Apakah modul ajar/RPP menyertakan


berbagai kegiatan (termasuk remedial
dan pengayaan) yang berpusat pada
siswa/ menjadikan siswa peserta aktif?  Secara tertulis tidak
ada namun guru
cukup menilai
kesiapan siswa
dengan menanyakan
secara langsung
terkait kesiapan siswa
dalam menerima
pelajaran.
 Ya jelas karena
ketercapaian tujuan
pembelajaran sudah
termuat di dalam
indikator pencapain
kompentesi.

 Ya, asesmen yang


diberikan
memberikan umpan
balik bagi proses
belajar siswa yakni
Asesmen dari hasil asesmen
yang diolah, guru
akan menentukan
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran
bagian kompetnsi
beserta cara penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa? mana yang belum
dicapai oleh siswa.
Kemudian menyusun
remedial guna
mengimprovisasi
kompetensi siswa.

 Ya, criteria yang


digunakan secara
● Apakah asesmen yang termuat secara jelas dapat mengukur
jelas mengukur ketercapaian Tujuan ketercapaian tujuan
Pembelajaran? pembelajaran. Criteria
yang digunakan
memakai kata-kata
kerja opresional yang
mana guru dapat
mengamati perubahan
tingkah laku atau
● Apakah bentuk asesmen memberikan tindakan murid.
umpan balik pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur
ketercapaian Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan pembelajaran sistematis ● Ya, semua materi


dan logis? disusun secara logis
guna memudahkan
siswa dalam
memahami materi
sesuai tingkatan
berpikir.

● Secara tertulis tidak


● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang dicantumkan. Namun
membantu guru dan siswa untuk dalam RPP refleksi
merefleksikan kegiatan pembelajaran di pembelajaran tertera
kelas? pada kegiatan
penutup.

● Apakah asesmen yang tertera di modul ● Ya, asesmen yang ada


ajar/RPP selaras dengan kegiatan
sudah selaras dengan
pembelajaran? kegiatan
pembelajaran baik
asesmen untuk aspek
kognitif maupun
aspek afektif.

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat ● Tidak mencatumkan


alternatif kegiatan untuk alternatif namun
diimplementasikan pada lingkungan kegiatan
sekolah yang berbeda? pembelajaran tersebut
juga dapat
diimplementasikan
pada lingkungan
sekolah yang berbeda
(yang tidak berbasis
pada penggunaan
gadget dalam kelas)
dengan catatan bahwa
guru menyiapkan
model teks surat
lamaran.

● Modul ajar yang


dibuat sesuai dengan
alur kurikulum jadi
sudah jelas bahwa
● Apakah modul ajar/RPP dapat modul tersebut dapat
mengakomodir siswa dengan kebutuhan mengakomodir
yang berbeda? kebutuhan siswa yang
berbeda.

● Tidak dicantumkan
secara jelas di dalam
RPP.

● Apakah modul ajar/RPP memuat


kearifan lokal daerah setempat?

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan ● Ya, bahasa yang


bahasa yang jelas dan mudah dipahami? digunakan mudah
● Apakah bahasa/istilah yang digunakan dipahami sehingga
mudah dipahami? bagi yang membaca
dapat mengetahui
dan memahami
rincian kegiatan serta
aspek penilaian yang
dirancang.
● Ya. Penyusun tidak
menggunakan kata-
kata yang bermakna
ambigu.

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan sumber/media ● Ya, Karena hampir


pembelajaran sesuai dengan tujuan, semua siswa
materi, dan karakteristik peserta didik? menggunakan android
dan smartphone dalam
mengakses materi
belajar yang mana
android dan
smartphone merupakan
sebuah kebutuhan
ditengah zaman yang
serba teknologi seperti
saat ini. Sehingga
pemilihan
sumber/media belajar
sesuai dengan
karakteristik peserta
didik saat ini yang
melek akan teknologi.

● Ya, dalam RPP tersebut


sudah memuat kegiatan
remedial dan
pengayaan guna
memperbaiki
kesalahan-kesalahan
terkait dalam
● Apakah ada kegiatan remedial atau mengelola pemahaman
pengayaan? dalam topic
pembelajaran.
● Penyusunan RPP dan
materi tidak
mencantumkan daftar
pustaka.
● Penyusun menyusun
sendiri RPP dan materi
belajar tanpa
mengadopsi dari
sumber belajar
manapun.

● Apakah ada daftar pustaka? ● Ya, ada

Kesimpulan :

Penyusunan RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju, alur kegiatan disusun juga sudah disusun secara runtut, sistematis, sesuai
dengan alokasi waktu. Selain itu RPP yang disusun juga sudah memuat kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi (C6) yang dimaksud dalam hal ini adalah mengkritisi
sebuah surat lamaran kerja. Dalam kegiatan, RPP yang dimaksud sudah menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan pengayaan) yang berpusat pada siswa. Dari segi
asesmen yang termuat sudah secara jelas mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran,
namun untuk mengecek kesiapan siswa tidak dicantumkan secara tertulis.
Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Santri Djamiho,S.Pd, M.App. Ling, Ph.D Agusanaterny Ully, S.Pd, M.TESOL


NIP. 19731017 200312 2 001 NIP. 19720831 199801 2 002
FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik : Bahasa Inggris /Narrative

Sekolah/ Kelas : SMA Negeri 3 Kupang/XII MIPA 2

Nama Guru Model : Alfred Bobby Tangkonda,S.S., M.TESOL

Kompetensi Dasar :

3.8 Membedakan fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan
tulis dengan member dan meminta informasi terkait legenda rakyat, sederhana sesuai dengan
konteks penggunannya.
4.8.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks dan unsur

kebahasaan teks naratif lisan dan tulis sederhana terkait legenda rakyat

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
tersebut, hal apa yang akan
(tuliskan apa yang terjadi dan Anda lakukan berbeda?
alasannya)

Apakah semua peserta didik  Ya, semua peserta didik  Menguji pengetahuan awal
benar-benar telah belajar tentang telah belajar tentang topik mereka mengenai topik
topik pembelajaran hari ini? belajar yang dibahas. belajar dengan menanyakan
Bagaimana proses mereka  Mereka menjawab inti dan capaian apa saja
pertanyaan-pertanyaan yang yang sudah diselesaikan
belajar?
sudah ada dengan antusias. oleh peserta didik.
Peserta didik mana yang tidak  Peserta didik yang lebih  Saya akan melakukan hal
dapat mengikut kegiatan memilih untuk berbicara yang sama seperti guru
pembelajaran pada hari ini? dengan teman sebangku dan model terapkan dengan
tiba-tiba diminta oleh guru tujuan untuk
untuk membacakan teks mengembalikan fokus
yang ada dan peserta didik peserta didik tersebut pada
tersebut tidak dapat materi pembelajaran.
melanjutkan bacaan dalam
teks karena bingung

Mengapa peserta didik tersebut  Kurangnya minat peserta  Saya akan menanyakan
tidak dapat belajar dengan baik? didik tersebut dalam secara pribadi mengenai
Menurut Anda apa penyebabnya mengikuti pembelajaran penyebab kenapa peserta
dan bagaimana alternatif bahasa Inggris menjadi didik tersebut tidak berminat
penyebab mengapa peserta mengikuti pembelajaran.
solusinya?
didik tersebut tidak dapat
belajar dengan baik.
Alternative yang dapat saya
berikan sebagai guru adalah
menanyakan terlebih dahulu
pada peserta didik tersebut
secara personal mengenai
masalah tersebut. Sehingga
dengan mengetahui apa yang
diinginkan oleh peserta didik
tersebut, saya dapat
menyusun kegiatan yang
dapat membantu peserta
didik tersebut dalam
memahami pembelajaran
bahasa Inggris.

Bagaimana usaha guru model  Guru langsung mendatangi  Saya juga akan melakukan
dalam mendorong peserta didik siswa tersebut dan meminta hal yang sama karena
yang tidak aktif untuk belajar? membacakan kalimat dalam menurut saya itu adalah
Apakah usaha tersebut berhasil teks sehingga perhatian siswa cara yang paling logis dan
tersebut dapat kembali fokus bermartabat dalam artian
pada materi yang sedang tidak merendahkan peserta
dibahas. Dan cara tersebut didik tersebut dan juga
berhasil untuk membuat membuat peserta didik
siswa mengikuti tersebut tidak merasa
pembelajaran. terintimidasi.

Apakah pembelajaran berjalan  Kegiatan yang diberikan oleh  Memberikan apresiasi dan
dengan efektif? (Semua kegiatan guru berjalan dengan efektif mengomentari secara
yang diberikan bermakna untuk dibuktikan dengan konstruktif mengenai apa saja
peserta didik, semua peserta antusiasme siswa saat yang perlu diperbaiki.
menjawab pertanyaan yang
didik terlibat aktif dan tidak ada
ada dalam teks serta mereka
yang idle) juga antusias dalam membuat
grafik dalam kelompok.
Bagaimana usaha guru  Guru sebelumnya  Saya akan menjelaskan
membantu peserta didik yang menanyakan bagian yang sesederhana mungkin terkait
mengalami kesulitan dalam belum dipahami oleh siswa materi pembelajaran dan juga
mencapai tujuan pembelajaran? dan ada beberapa yang menyertakan contoh-contoh
menjawab belum terlalu yang relevan dengan materi
paham mengenai penggunaan yang sedang dipelajari.
tenses has been oleh sebab
itu guru menjelaskan dengan
memberi periode waktu yang
jelas dalam menentukan
penggunaan tenses has been
sehingga siswa menjadi lebih
paham.

Bagaimana usaha guru dalam  Guru memberikan pujian  Memberikan kesempatan


memfasilitasi peserta didik yang pada siswa yang lebih cepat pada peserta didik tersebut
lebih cepat dari rata-rata kelas tanggap dibanding siswa lain untuk menjelaskan materi
dalam mencapai tujuan dan memberikan kesempatan kepda teman-temannya
pada siswa lain untuk yang belum memahami.
pembelajaran?
menjawab dan siswa yang Selain membantu teman,
lebih cepat tanggap tersebut peserta didik tersebut juga
diminta untuk menyimak bisa melatih kemampuan
saja. berbicaranya secara
perlahan.

Apakah guru melakukan  Ya, guru melakukan  Sama seperti guru model,
modifikasi dari modul ajar/RPP? modifikasi dalam kegiatan saya akan melakukan
Apakah modifikasi tersebut pembelajaran karena suasana improvisasi dalam
merupakan keputusan guru kelas yang tidak kondusif melaksanakan pembelajaran
pada siang hari yang mana dengan memperhatikan
untuk merespons situasi kelas
cuacanya sangat panas dan suasana dan kondisi kelas
dan peserta didik? kondisi kelas sangat pengap yang ada.
sehingga untuk membuat
pembelajaran tetap aman dan
ringan, guru melakukan
improvisasi dengan cara
meminta peserta didik untuk
menggambar diagram sesuai
dengan teks bacaan yang
tersedia dalam LKDP siswa.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Sebagai guru kita harus mampu untuk melihat karakteristik peserta didik sebagai
kesempatan bagi kita dalam meningkatkan manajemen kelas sehingga proses pembelajaran
menjadi efektif. Dari pengamatan saya, dengan menjadi guru tidak serta merta kita harus
menegur dengan cara yang keras agar para siswa mau menuruti kehendak kita. Selain itu,
dalam mengajar kita perlu melihat secara jeli kesiapan peserta didik dalam menerima
pembelajaran serta suasana kelas yang mendukung pembelajaran. Oleh karena itu,
kemampuan improvisasi dalam pembelajaran juga diperlukan guna tetap menjaga mood
siswa tetap baik sehingga pembelajaran yang diterima pun dapat terserap dengan baik.

Kesimpulan: keterampilan professional yang mumpuni harus sebanding dengan


kemampuan manajemen kelas sehingga pembelajaran yang berlangsung bukan hanya sarat
akan pengetahuan namun juga memberikan rasa nyaman pada siswa pada saat belajar.

Catatan lain:

Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar
peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik –
guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA

MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa Maria Anastasia Triana Buro, S.Pd

NIM 7000049840

Prodi/Bidang Studi Bahasa Inggris

Sekolah PPL SMA Negeri 3 Kupang

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum,
atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang
kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


.

Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi

● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi ● Pelayanan Pendidikan yang berpusat
prioritas sekolah? pada siswa sesuai dengan arahan
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan Kurikulum Merdeka Belajar.
untuk memenuhi kebutuhan tersebut ● Memberikan pelayanan yang terbaik
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin kepada setiap kebutuhan peserta didik,
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? baik dalam proses pembelajaran,
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini maupun diluar proses pembelajaran.
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? Selain itu sekolah juga berusaha untuk
memaksimalkan semua komponen
yang dimiliki sekolah, mulai dari
factor personnya juga prasarana.
● Dapat dikatakan bahwa kebutuhan
siswa dijawab melalui kurikulum yang
diterapkan sekolah, dan dapat
dikatakan bahwa sudah 90 %
terpenuhi. Mengapa tidak menyampai
100 % ? Hal ini dikarenakan adanya
sistem shift yang dijalankan oleh
sekolah, sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa proses pembelajaran
tidak seutuhnya maksimal.
Teristimewa bagi teman-teman guru
yang bertugas di shift siang.
 Kebutuhan peserta didik ini tercermin
melalui control pembelajaran yang
efektif dan efisien. Dimana setiap
harinya, dan setiap pergantian jam,
diadakan monitoring dari kelas ke
kelas oleh tim monitoring
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Kurikulum Hasil Observasi

● Bagaimana satuan pendidikan mengelola ● Pembelajaran dikelola dengan


pembelajarannya? menggunakan kurikulum K13 sambil
● Bagaimana proses perencanaan dan desain mengadobsi nilai-nilai Pancasila
kurikulum? dalam kurikulum Merdeka.
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan ● Proses perencanaan kurikulum
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum? dilaksanakan berdasarkan kurikulum
● Seberapa jauh penggunaan data dalam proses yang berlaku. Untuk design
refleksi kurikulum? kurikulumnya direncanakan dan
disetujui pada saat workshop, yang
bertujuan untuk mendiskusikan
kurikulum yang akan diberlakukan
disekolah.
● Sekolah melakukan monitoring
pelaksanaan kurikulum setiap hari
dalam monitoring harian, rapat
evaluasi bulanan, rapat semester dan
evaluasi tahunan. Semua ini dilakukan
dalam rangka penjaminan kualitas
mutu pendidikan di SMAN 3 Kupang.
 Data 100 % digunakan sekolah dalam
bentuk evaluasi dan perencanaan
perbaikan kualitas mutu pendidikan di
sekolah.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi :

● Bagaimana proses penerimaan guru dalam ● Secara prinsip yang berlaku,


satuan pendidikan? penerimaan guru dilakukan sesuai
● Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali dengan program pemerintah dalam hal
guru yang baru mengajar? ini yaitu seleksi PPPK.
● Apakah ada kegiatan khusus untuk ● Kegiatan khusus yang dilakukan
pengembangan profesional guru? sekolah dalam rangka membekali guru
baru adalah dengan diadakannya
program Induksi Guru Pemula, yang
dibimbing langsung oleh guru yang
mendapatkan SK pembimbing.
● Kegiatan pengembangan Profesional
Guru, dilakukan dengan berbagai
metode. Diantaranya adalah dengan
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutkan yang dilaksanakan
oleh Tim Penilai Kinerja Guru. Selain
itu guru diberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk mengikuti seminar, baik
online maupun offline, yang bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas guru.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi

● Apa saja data yang digunakan untuk ● Sekolah memiliki standard


perencanaan sarana dan prasarana? pengelolahan SARPRAS, sehingga
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah ketika terjadi kekurangan atau kendala
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? dalam sarana prasarana sekolah, hal
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar ini diusulkan pada saat rapat awal
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk tahun :Evaluasi diri sekolah, untuk di
mendukung pembelajaran? perbaharui atau ditingkatkan
kualitasnya.
● Dapat dikatakan pada saat ini belum
efektif karena proses rehab sekolah
namun dapat dipastikan setelah proses
rehab ini berakhir proses pembelajaran
akan lebih efektif dan mencapai
maksimal.
● Ya, ada. Beberapa sarana dan
prasarana yang dimanfaatkan sekolah
untuk mendukung kegiatan
pembelajaran di antaranya : Taman
Budaya, GOR dan Stadion Olahraga,
kolam renang dari beberapa hotel dan
instansi Pemerintah.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen anggaran Hasil Observasi

● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem  Sekolah memiliki system


dalam merencanakan, melaksanakan, dan perencanaan, pelaksanaan, dan
memonitor anggaran dan penggunaannya? pemonitoring anggaran penggunaanya.
Hal tersebut telah memenuhi kriteria
pemeriksa. Dan menunjang segala
proses yang terjadi di dalam sekolah
anggaran diperoleh dari dana bos dan
IPP.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi

● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan  SMAN 3 Kota Kupang telah


dalam mendukung proses pembelajaran? menerapkan E-Rapor, dimana guru
● Bagaimana informasi dikelola sehingga mata pelajaran, wali kelas, guru BK
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? merupakan usernya.
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan  Guru-guru SMAN 3 Kota Kupang
menggunakan data tersebut untuk mendukung 100% memahami teknologi dengan
proses pembelajaran? baik sehingga segala data dapat
digunakan secara baik dan
bertanggungjawab.
 100% guru dapat mengakses dan
menggunakan data.
Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi

● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk SMAN 3 Kota Kupang memiliki struktur
membantu sistem administrasi? sekolah yang lengkap melingkupi Kepala
Sekolah, 4 Wakil Kepala Sekolah, Kepala
Perpustakaan, Kepala Lab, Guru-guru
mata Pelajaran, dan pegawai yang
menunjang segala proses yang terjadi di
sekolah. Selain itu, SMAN 3 Kota
Kupang juga memilki kordinator
penjamin mutu

Interpretasi Hasil Observasi

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Sekolah terdiri dari beberapa system yang menjadi komponen penting dalam melaksanakan
pendidikan. Sinergisitas yang dibentuk oleh manajemen kesiswaan, kurikulum, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran, serta system informasi membuat
keberadaan sebuah sekolah menjadi kokoh serta membangun citra sekolah yang baik dan
dapat dipercaya oleh masyarakat.
Kesimpulan :

Lewat sinergisitas yang dibangun dari setiap manajemen di dalam sebuah sekolah, dapat membangun
kekuatan sekolah dan membuat seklah memiliki citra yang baik di mata masyarakat.

Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Santri Djamiho,S.Pd, M.App. Ling, Ph.D Agusanaterny Ully, S.Pd, M.TESOL


NIP. 19731017 200312 2 001 NIP. 19720831 199801 2 002
Lampiran 5: Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI

LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa Maria Anastasia Triana Buro

NIM 7000049840

Prodi/Bidang Studi Bahasa Inggris

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi

Murid-murid di SMA Rata-rata peserta didik


1. Latar belakang sosial-ekonomi murid
3 Kupang memiliki berasal dari keluarga
kebergaman dalam dengan ekonomi yang
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang pendekatansosial cukup baik sehingga
berbeda memiliki hak yang sama dalam ekonomi. Dari dapat memberikan
tingkat menengah ke fasilitas belajar yang
mengakses dan memperoleh layanan
atas. Hal ini kami layak bagi anak-anak.
pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat lihat dari gaya hidup Dari segi ekonomi
pendidikan orang tua dan fasilitas belajar murid, yaitu banyak yang mencukupi bisa
yang tersedia di rumah. siswa yang mempengaruhi
menggunakan HP keberhasilan peserta
yang termaksud didik dalam belajar
mahal untuk ukuran karena sumber belajar
anak SMA, dan yang sudah lebih
banyaknya murid canggih, bisa
yang mengendarai mengakses segala
motor pribadinya ke informasi dalam
sekolah.. sepersekian detik
melalui smartphone
ataupun android.
Namun harus
dibarengi dengan
regulasi diri dan juga
motivasi.

…….. Kualitas Pembelajaran yang


2. Kualitas pembelajaran di kelas
pembelajaran yang dilaksanakan sudah
dilakukan oleh guru sesuai dengan
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, pamong sangat rancangan
mencakup indikator manajemen kelas, sesuai dengan pembelajaran dan
Kompetensi Inti, KD materi yang diajarkan
dukungan afektif, pembelajaran interaktif
yang tertera pada juga sesuai dengan
dan penyesuaian cara mengajar dengan RPP dan LKPD. kebutuhan siswa.
tingkat kemampuan murid. Termaksud juga pada Dalam proses
proses pembelajaran pembelajaran, guru
yang dilaksankan, juga tetap
guru pamong memperhatikan
menyesuaikan diri kesiapan dan suasana
dan materi dengan kelas yang bisa
kebutuhan siswa. mempengaruhi
keberhasilan
Kriteria Ketuntasan pembelajaran.
Minimal (KKM)
adalah 75 sehingga
guru meminta agar
mereka dapat
mencapainya.

…….. Guru pamong kami Refleksi sangat


3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru sangat konsisten penting dilakukan
mengenai refleksi guna memberikan
pembelajaran. Setiap penguatan dan
Kemampuan pengembangan guru untuk menyelesaikan pemahaman mengenai
terus meningkatkan kompetensi melalui pembelajaran di satu pelaksanaan
kelas beliau selalu pembelajaran serta
belajar mandiri dengan merefleksi praktik
melakukan refleksi prosesnya.
pengajaran yang telah diterapkan dan juga tentang pembelajaran
belajar dari rekan guru. yang sudah
dilakukan, tak lupa
beliau meminta
pendapat dan saran
kami.
…….. Pimpinan sekolah Untuk membangun
4. Kepemimpinan instruksional
SMAN 3 Kupang sinergisitas yang kuat
sangat berdedikasi diperlukan pemimpin
Kemampuan kepala satuan pendidikan tinggi dan sangat yang berdedikasi
dalam menyusun dan mengkomunikasikan mengupayakan agar untuk dunia
setiap elemen pendidikan dengan
visi, misi, program, dan kebijakan yang
sekolah baik guru, merangkul segala
mendukung guru dalam meningkatkan mutu siswa juga staf untuk pihak yang berada
pembelajaran di satuan pendidikan. saling mendukung dalam suatu sekolah.
mewujudkan visi
sekolah.

…….. Kita semua sepakat Dengan adanya


bahwa perundungan peraturan yang ketat
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan merupakan hal yang diharapkan dapat
tidak pantas memberikan efek jera
dilakukan terlebih bagi pelaku
Satuan pendidikan yang memiliki kebijakan,
dalam dunia perundungan karena
pemahaman, dan program terkait pendidikan. Pun sekolah dianggap
perundungan, hukuman fisik, kekerasan SMAN 3 Kupang, sebagai lembaga
seksual dan narkotika sehingga memberikan sekolah ini sangat pembentuk karakter
perlindungan dan rasa aman bagi warga bijak dalam yang mana hal-hal
menyikapi persoalan- yang berbau
satuan pendidikan, baik secara fisik maupun
pesoalan ini dengan perundungan harus
psikologis.
cara melakukan dikurangi karena dapat
sosialisasi juga merusak citra sekolah.
peraturan dan
memberlakukan
sanksi yang memberi
efek jera yang
teredukasi tapi bukan
hukuman fisik.

…….. Memiliki keragaman Dengan adanya sikap


6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
dalam sosial, budaya saling menghormati
Llingkungan satuan pendidikan yang dan agama di SMAN dan menghargai maka
menghargai keragaman agama maupun 3 Kupang akan menciptakan
memberikan dampak suasana dan
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak.
yang positif. Dengan lingkungan yang
adanya keragaman nyaman dan aman
tersebut semua warga bagi peserta didik
sekolah baik guru serta seluruh pihak
maupun siswa saling yang berada dalam
menghormati dan sebuah lembaga
menghargai pendidikan yakni
perbedaan dan saling sekolah.
mendukung.
…….. Pendidikan Dengan kesetaraan
7. Iklim kesetaraan gender
seharusnya harus gender, dihrarapkan
berkeadilan gender, mampu membuka
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan dan tidak hanya wawasan bagi peserta
berperilaku adil, memberikan kesempatan membias ke salah didik bahwa
satu jenis kelamin, di pendidikan sejatinya
yang sama bagi warga satuan pendidikan,
sekolah ini setiap adalah pendidikan
baik laki-laki maupun perempuan dalam jenis kelamin yang menjunjung
menjalankan peran publik.seperti dukungan mempunyai porsi tinggi asas kesetaraan
kepala satuan pendidikan dan guru atas yang sama baikguru gender, tidak saling
kesetaraan gender. dalam mengajar membedakan yang
ataupun siswa dalam dapat berpotensi
proses pembelajaran memecah belah
maupun di kebersamaan yang
lingkungan sekolah. ada.
Hal ini dilihat dari
OSIS di sekolah ini
di pimpin oleh
seorang perempuan.

Sebagai guru yang


8. Iklim inklusivitas
berkompeten perlu
Sistem inklusivitas menyiapkan diri daro
dalam pendidikan berbagai aspek demi
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan
sangat penting. menghadapi karakter
guru terhadap murid dengan disabilitas Tentang bagaimana siswa yang berbeda
serta murid cerdas istimewa dan murid warga sekolah khususnya siswa
bakat istimewa. menerima dan dengan kebutuhan
merangkul siswa khusus.
yang berkebutuhan
khusus dan istimewa.
Di sekolah ini tidak
ada anak dengan
kebutuhan khusus
tapi sebagai calon
pendidik kami
percaya bahwa setiap
siswa istimewa
dalam mengikuti
proses pembelajaran
dengan cara mereka
sendiri akan tetapi
tentu ada beberapa
yang menonjol, ada
yang butuh lebih
banyak perhatian
dan ada yang harus
dibimbing secara
khusus.

Guru dan orang tua Keterlibatan orang tua


9. Dukungan orangtua dan murid terhadap
program satuan pendidikan harus saling merupakan factor
membantu dalam penting dalam
membimbing peserta menentukan
Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan didik. Dukungan keberhasilan peserta
pendidikan, dan partisipasi murid dalam orang tua sangat baik didik baik secara
di sekolah ini, orang kognitif maupun
penyusunan program satuan pendidikan.
tua dilibatkan dengan afektif. Orang tua
cara sekolah perlu dilibatkan dalam
mengadakan rapat perkembangan
bersama orang tua anaknya di sekolah
wali, di forum itu sehingga masalah-
orang tua bisa masalah yang beresiko
memberikan muncul pada anak
pendapatnya tentang baik dari akademis
perkembangan maupun non akademis
peserta didik dan hal dapat terakomodir dari
lainnya dua arah yakni dari
dukungan guru serta
dukungan keluarga.

Kesimpulan: lingkungan belajar yang kondusif dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik.
Sebaliknya jika lingkungan sekolah yang tidak kondusif dapat menciptakan rasa tidak aman dan nyaman
dan dapat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai