Kelompok 6 :
1. LONA LISTIANA
2. NURUL FITRI AFIFAH
3. REKA SOPIYANTI
4. RAHMATULLAH AZMI
TINGKAT II A / SEMESTER 4
JURUSAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas Manajemen Keperawatan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan
pemikiran dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami
sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu per satu yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu
mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi keperawatan,
bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari masing-masing personil di dalam
organisasi yang pada akhirnya akan membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana
konsep dasar dari Manajemen Keperawatan itu.
A. Rumusan masalah
1. Apa pengertian delegasi dan supervisi?
2. Apa tujuan dan fungsi dari delegasi dan supervisi?
3. Apa manfaat dari delegasi dan supervisi?
4. Apa saja prinsip dari delegasi dan supervisi?
5. Apa saja tahapan dari delegasi dan supervisi?
6. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam pendelegasian dan supervisi?
B. Tujuan
PEMBAHASAN
I. DELEGASI
A. Pengertian
Delegasi yaitu penyelesaian suatu pekaryaan melalui orang lain atau dapat
juga diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi (Marquis dan Huston, 1998). Delegasi
(Delegation) secara singkat dapat dikatakan bahwa delegasi adalahpemberian
sebagaian tanggung jawab dan kewibawaan kepada orang lain (Charles J. Keating,
1991).
C. Syarat-Syarat Pendelegasian
4. Pelimpahan yang telah diberikan tidak boleh diperlemah oleh atasan, yang
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan.
2. Prinsip scalar
II. SUPERVISI
A. Pengertian
1. Memperhatikan anggota unit organisasi disamping itu area kerja dan pekerjaan
itu sendiri.
Fungsi supervisi:
1. Untuk mengatur dan mengorganisasi proses pemberian pelayanan keperawatan
yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang staf
dan SOP.
2. Menilai dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi proses pemberian
pelayanan asuhan keperawatan.
3. Briggs, mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi dalam keperawatan
ialah mengkoordinasi, menstimuli dan mendorong kearah peningkatan
kwalitas asuhan keperawatan.
C. Manfaat supervisi
Muninjaya (1999) mengemukakan bahwa melalui pelaksanaan supervise yang
tepat, organisasi akan memperoleh manfaat yakni,
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat.
Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar, 2009) :
1. Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja
ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih
harmonis antara atasan dan bawahan.
2. Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi kerja ini
erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga
pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.
D. Prinsip Supervisi
E. Proses Supervisi
1. Pra supervise
2. Supervisi
A. Di Ruang Operan :
Karu: Selamat siang, sebelum kita mulai operan marilah kita berdoa menurut
kepercayaan masing (berdoa mulai – berdoa selesai). Baik .. silakan kepada
perawat pagi untuk menyampaikan operannya.
PP 1: Terima kasih Pak, Anak Tanti Ruang 01 umur 2 tahun dengan diagnosa
kejang,
demam , dari UGD jam 11:20, suhu 39,4’C, sudah diberi dumin 1 tube.
Karu: Pasien dr. Siapa ?
PP 1 : Pasien dr. Dany , infus RL 2 flash 24 tts/menit, kompres basah. Observasi
ketat TTV , adanya aura tiap 30 menit takut ada kejang berulang.
PP 2: Tadi pagi sudah kejang berapa kali ?
PP 1: Di rumah kejang 2 x, di UGD sampai sekarang 1x.
PP 2 : Mba, gak ada tx antibiotik ?
PP 1: Sementara belum mba, masih tunggu dokter visite.
Karu: Ya sudah ... lanjut ke ruang selanjutnya.
PP 1: Anak Rio ruang 02 umur 8 tahun. masuk tadi malam diagnose ISPA, sesak,
RR 24 x/menit, tx oksigen masker 8L, Tx dokter David ventolin 2x sehari,
tadi jam 11 sudah di nebule 1x. Tolong diobservasi sesaknya dan dinebul
lagi jam 17.00.
PP 2: SpO2 nya berapa mba ?
PP 1: Tadi saya cek 95% , tapi tolong di cek lagi , soalnya 30 menit yang lalu
anaknya mengeluh tambah sesak.
PP2: Rontgennya gimana mba ?
PP1: Sudah di Rontgen, tapi hasilnya belum keluar, tolong konfirmasi lagi ke lab.
PP2: Ok .
Karu: Baik ... terima kasih... mba (PP 2), seperti biasa.. kamu ya yang pimpin
operan malam. Kalau ada sesuatu yang mendadak.. tolong hubungi saya.
Karena hari ini banyak pasien yang butuh observasi ketat, tolong kamu
menugaskan perawat yang berkompeten dalam menangani masing-masing
pasien. Selalin itu, tolong sampaikan ke PP dinas malam untuk menerapkn
system yang sama, yakni membagi tugas kepada perawat yang berkompeten
sesuai kondisi masing-masing pasien.
PP2: Baik Pak, Saya akan segera membagi tugas sesuai dengan kompetensi yang
dimiki oleh masing-masing perawat.
Karu: Baik... Saya tunggu laporan selanjutnya. Selamat siang dan terima kasih.
Nurse Station
PP2: Selamat siang semuanya,... karena hari ini ada 2 pasien yang membutuhkan
observasi ketat, maka saya akan membagi tugas sesuai dengan kompetensi
yang kalian miliki masing-masing.
Untuk ruang 01 anak Tanti, saya minta mba (PA 1) menangani pasien ini, hal
yang perlu dilakukan diisamping tugas rutin adalah mengobservasi ketat
TTV, adanya aura kejang setiap 30 menit. Karena ditakutkan ada kejang
berulang. Untuk status bisa dibaca di buku status. Apabila ada hal yan
darurat mohon segera dilaporkan kepada saya.
PA 1: Baik bu ,.. Apakah ada hal lainnya?
PP 2: Jika dokter Dani visite, tolong ditanyakan terapi antibiotik untuk pasien.
PA 1: Baik.
PP 2: Untuk ruang 02, anak Rio dengan diagnosa ISPA, saya minta mba (PA 2)
yang menangani pasien ini. Seperti biasa selain tugas rutin, tolong lakukan
observasi ketat terhadap saturasi O2 dan sesaknya karena 30 menit yang lalu
pasien mengeluh tambah sesak. Selain itu, tolong konfirmasi hasil
rontgennya ke lab.
PA 2: Apakah pasien mendapatkan nebul?
PP 2: Iya, tadi sudah 1x, nanti jam 17.00 diberikan nebul berikutnya. Jika ada hal
yang bersifat darurat, mohon segera dilaporkan
PA 2: Baik Bu,
PP 2: Baik, jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi, saya harap kalian mengerti
apa yang harus dilakukan dan dapat bekerja dengan baik. Apabila ada
kesulitan atau yang perlu ditanyakan, kalian bisa langsung menemui saya.
Silahkan kembali bekerja.
ROLEPLAY SUPERVISI
SKENARIO SUPERVISI
PRA SUPERVISI
Karu menyampaikan kepada PP terkait jadwal supervisi yang akan
dilakukan kepada PA. Karu selanjutnya mendelegasikan kepada PP untuk
mensupervisi PA. Sesuai jadwal yang ada, pada pagi ini Hari Senin 20 Mei 2019
pukul 08.00 akan dilakukan supervisi dari PP kepada PA mengenai proses tindakan
pengambilan sampel darah kepada Tn. A
SUPERVISI
Sebelum melakukan tindakan, perawat pelaksana menyiapkan peralatan
yang diperlukan untuk tindakan. PP pengawasi PA dalam proses persiapan alat, dan
mengecek kembali peralatan yang sudah dipersiapkan oleh PA. Karu menyaksikan
jalannya supervisi yang sudah didelegasikan kepada PP dari kejauhan.
Persiapan Alat :
1. Baki
2. Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
3. Kapas steril dan alkohol swab
4. Karet pembendung
5. Perlak untuk pengalas
6. Wadah untuk tempat pemeriksaan
7. Tempat sampah medis
8. Bengkok
9. Sarung tangan
PA: Selamat pagi Pak, saya Ners N yang bertugas pada hari ini, dengan Ibu siapa
namanya? (sambil melihat gelang pasien untuk memastikan identitas pasien)
Px: Saya Ny L Ners.
PA: Selamat pagi Ny L. bagaimana kabarnya hari ini??
Px: Keadaan saya hari ini baik Ners.
PA : Alhamdulillah kalau begitu Pak, sesuai dengan jadwal, hari ini Ibu akan
diperiksa darahnya, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perkembangan klinis Ibu, Bagaimana Bu, apakah Ibu bersedia untuk diambil
darahnya?
Px: Iya Ners saya mau, silahkan Ners
PA : (Mendekatkan peralatan ke samping pasien).
Beberapa saat kemudian PA melakukan proses pengambilan darah vena
PA : Bu, apabila terasa sakit, bapak tarik nafas dalam ya..
Px : Iya Ners
19 Dokumentasi
Saat pengambilan darah PP menilai kinerja PA, baik dari segi komunikasi
(dengan identifikasi pasien) sampai dengan tindakan yang dilakukan serta alat-alat
yang digunakan serta dokumentasi.
Setelah dari pasien, PA merapikan alat dan mengembalikan pada tempatnya. Setelah
semua alat dibereskan, PA melakukan dokumentasi di catatan integrasi perawat.
POST SUPERVISI
Saat semua tindakan telah dilakukan, PP memanggil PA untuk dilakukan
evaluasi proses pengambilan darah vena kepada Tn.A.
PP: Selamat pagi Ners N. Kita akan melakukan evaluasi tindakan pagi hari ini.
Saya akan menjabarkan hasil supervisi atau penilaian yang telah saya buat
tentang proses tindakan pengambilan darah vena oleh ners N. Bagaimana
Ners N pada saat tindakan pengambilan darah vena tadi, apakah ada yang
kurang atau belum dilakukan? Mulai dari identifikasi pasien hingga
pendokumentasian pengambilan darah vena?
PA : Saya rasa tidak ada Ners R
PP : Saya boleh memberikan pendapat ataupun pertanyaan, Ners N?
PA : Iya silahkan Ners R
PP : Bagaimana untuk prinsip pengambilan darah vena tadi ? Saat sebelum ke
pasien apakah Ners N telah melakukan proses identifikasi pasien dan
menyampaikan maksud dari tindakan?
PA : Menurut saya sudah benar prinsip yang saya gunakan tadi, dengan
sebelumnya mencuci tangan dan memakai sarung tangan baru menyentuh
pasien untuk pengambilan darah vena. Saya juga telah memastikan bahwa
pasien ini benar yang akan dilakukan pengambilan darah vena dengan
melakukan proses identifikasi pasien terlebih dahulu dan sudah
menyampaikan maksud dilakukan pengambilan darah vena.
PP : Baiklah Ners N, semua tindakan yang Ners N lakukan tadi sudah baik dan
benar, mulai dari awal mempersiapkan alat, identifikasi pasien serta obat,
komunikasi yang baik, saat proses tindakan sudah benar sesuai SOP, serta
mendokumentasikannya dalam catatan integrasi keperawatan (RM08) sudah
dilakukan dengan baik dan lengkap, anda juga sudah menuliskan semua
tindakan dalam form SOAP. Selamat, semoga Ners N dapat
mempertahankan kinerja baiknya ini kedepannya
PA : Iya, baik Ners R, terimaksih atas penilaiannya hari ini dan pujiannya.
PP : Baiklah, kegiatan supervisi ini nantinya akan dilakukan secara berkala
kepada perawat-perawat diruangan ini. Agar perawat lainnya juga bisa
menyiapkan dan melaksanaakan dengan baik.
PA : Iya Ners
PP : Baiklah, sekarang Ners N bisa kembali ke ruangan untuk bertugas. Selamat
pagi.
PA : Baik, sama-sama Ners R.
Perawat Primer dan Kepala Ruangan sedang berdiskusi perihal hasil evalusi pagi.
PP : Selamat pagi bu
Karu : Selamat pagi Ners R, silahkan duduk.
PP : Baik bu, terima kasih.
Karu : Bagaimana hasil evaluasi hari ini Ners R?
PP : Hari ini saya melakukan observasi mengenai proses identifikasi hingga
pendokumentasian keperawatan tindakan pengambilan darah vena yang
dilakukan oleh Ners N dan untuk hasilnya Ners N sudah melaksanakan
semua tindakan dengan benar dan sesuai SOP yang ada.
Karu : Alhamdulillah jika hasilnya seperti itu, sepertinya kita harus memberikan
sesuatu yang baik atas capaian yang telah dilakukan Ners N. Kita perlu
melakukan supervisi kepada perawat lain untuk mengetahui keterampilan
mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di ruang Rawat
Inap.
PP : Benar sekali Pak, saya setuju dengan pendapat pak Karu : Baiklah, Ners R,
sekarang bisa kembali ke ruangan untuk melanjutkan tugasnya. Sekali lagi
saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya. Selamat pagi..
PP : Baik pa, sama-sama. Saya permisi kembali ke ruangan, selamat pagi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendelegasian secara sederhana adalah menyelesaikan tugas melalui orang
lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih untuk mencapai tujuan
organisasi. Namun, definisi yang lebih komplek dari pendelegasian, superfisi, dan
penugasan telah dibuat oleh American Nurses Association (ANA) dan National
Council of State Boards of Nursing (NCBSN) sebagai respon terhadap adanya
kompleksitas pendelegasian di area pelayanan kesehatan dewasa ini, yaitu
meningkatnya jumlah pekerja, yang relative tidak terlatih dan tidak memilik izin,
yang merawat pasien secara langsung.
B. Saran
Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja di suatu institusi
Rumah Sakit tentunya kita akan dihadapkan kepada berbagai persoalan, termasuk
terjadinya pelimpahan weweang dalam pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien antara seorang perawat primer kepada perawat sekunder, maka agar hal
tersebut dapat berjalan dengan lancar maka diperlukan pemahaman kita semua
mengenai pendelegasian keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam tulisan maupun penyusunannya, karena penulis masih dalam tahap
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Kron and Gray (1987), The management of patient care putting leadership skills to
work. 6th ed.W.B.Sounders,Philadelphia.
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika