Anda di halaman 1dari 12

“KALKULUS GIGI”

Mata Kuliah : kesehatan gigi dan mulut


Dosen Mata Kuliah : R. Malawat, S.Kep., M.Kes

Disusun oleh:
Rasni Ibrahim
Tingkat 2C

Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
Program Studi Keperawatan Masohi
T.A 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang yang Maha Esa atas segala Rahmat
dan karunia-Nya yang di limpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini memuat tentang “KALKULUS GIGI”, untuk memenuhi tugas
mata kuliah “KESEHATAN GIGI GAN MULUT”
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang
sudah mau membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah
yang penulis buat ini dapat di nilai dengan baik dan di hargai oleh pembaca
meski makalah ini masih mempunyai kekurangan, karenanya penulis mohon
kritik dan sarannya. Terima kasih

2
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Latar belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ................................................................................................... 4
C. Tujuan ..................................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN KALKULUS GIGI .................................................................................. 5
B. klasifikasi kalkulus ................................................................................................... 5
C. Penyebab terbentuknya kalkulus............................................................................ 6
D. Proses pembentukan kalkulus ................................................................................ 8
E. Dampak yang ditimbulkan oleh kalkulus ................................................................ 8
F. Cara mencegah terbentuknya kalkulus................................................................... 9
G. Cara mengatasi adanya kalkulus ........................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................................ 11
PENUTUP ........................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Karang gigi atau di sebut kalkulus dapat di artikan sebagai massa


klasifikasi yang terbentuk melekat pada permukaan gigi atau pada objek
solid lainnya di dalam mulut.
Karang gigi menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan
tempat melekatnya lapisan-lapisan plak yang baru, sehingga semakin
lama karang gigi akan semakin mengendap, menebal dan menjadi sarang
kuman.
Masalah karang gigi tidak bisa disepelekan. Bila plak sudah
mengedap menjadi karang gigi maka penyakitan apapun dengan sikat
gigi tidak akan mampu menghilangkannya karang gigiharus di bersihkan
dengan alat yang di sebut scaler, baik dengan scaler manual ataupun
dengan scaler ultrasonic. Setelah dibersihkan dengan scaler, karang gigi
akanhilang dan gigi menjadibersih kembali. Namun, karang gigi akan
timbul kembali apabila kebersihan gigi tidak dijaga dengan baik.

B. Rumusan masalah

1. Apa definisi kalkulus dan apa sajafaktor-faktor penyebabnya?


2. Bagaiman proses pembebtukan kalkulus?
3. Apa saja macam-macam kalkulus?
4. Apa saja dampak yang di timbulkan oleh kalkulus?
5. Bagaimana cara mencegah terbentuknya kalkulus?
6. Bagaimana cara mengatasi adanya kalkulus?

C. Tujuan

1. Pengertian dan etiologi pembentukankalkulus


2. Proses pembentukannyakalkulus
3. Macam-macamkalkulu
4. Dampak yang di timbulkan oleh kalkulus
5. Cara mencegah terbentuknya kalkulus

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KALKULUS GIGI

Kalkulus disebutjuga tartar, yaitu suatu lapisan diposit


(bahankeras yang melekat pada permukaan gigi) mineral yang berwarna
kuning atau coklat pada gigi karena dental plak yang keras. Stuktur
permukaan kulkulus yang kasar memudahkan timbunan plak gigi.
Kalkulus melekat erat mengililingi mahkota dan akar gigi, juga pada gigi
tiruan restorasi gigi.
Menurut kamus kedokteran gigi (F,J Harty dan R Ogston) kalkulus
yang dahulu disebut tartar atau calcareus deposits terdiri atas deposit
plak yang termenaralisasi, yang keras menempel pada gigi.
Kalkulus yang sudah matang umumnya terdiri dari 75-85%
anorganik dan sisanya (15-25%) terdiri dari komponen organik dan air.
Kalkulus jarang di temukan pada gigi susu dan tidak sering pada pada
gigi permanen anak usia muda.meskipun demikian, pada usia 9 tahun,
kalkulus sudahdapat ditemukan pada sebagian besar rongga mulut, dan
pada hampir seluruh rongga mulut individu dewasa.

B. klasifikasi kalkulus

kalkulus ada 2 macam yaitu:


1. kalkulus supragingiva
kalkulus supragingiva terletak di sebelah koronal
margingingiva kalkulus terposit mula-mula pada permukaan
gigi yang berlawanan dengan duktus saliva, pada permukaan
lingual insisivus bawah dan permukaan bukal molar atas,
tetapi dapat juga terposit pada setiap gigi dan geligi tiruan
yang dibersikan dengan baik, misalnya permukaan aklusal gigi
yang tidak mempunyai antagonis. Kalkulus biasanya berwarna
putih kuningan kecuali bila tercemar faktor lain seperti
tembakau, anggur, pinang. Bentuknya cukup keras dengan

5
konsistensi liat, rapuh, dan mudah terlepas dari permukaan
gigi kalkulus supragingiva juga dikenal sebagai kalkulus saliva
karena pembentukannya dibentuk oleh mineral yang
bersumber dari saliva kalkulus ini dapat terlihat langsung di
dalammulut.
2. Kalkulus subgingiva
Kalkulus subgingiva terletak terletak dibawah margin gingival,
tepatnya pada akar gigi di dekat batas apical poket yang
dalam, pada kasus yang parah, bahkan dapat ditemukan jauh
lebih dalam sampai ke apeksgigi (dibawah gingival). Oleh
karena itu, kalkulus ini tidak terlihat terutama pada
pemeriksaan klinis rutin. Loksi dan luasnya kalkulus
subgingiva dapat dievaluasi atau dideteksi dengan
menggunakan alat dental halus seperti sonde. Kalkulus
biasanya warna coklat tua atau hiatam kehijau-hijauwan,
konsistensinya lebih keras dari pada kalkulussupragingiva,
dan melekat lebih erat pada permukaan gigi. Kalkulus
subgingiva melekat pada permukaan akar dan distribusinya
tidak berhubungan dengan glandula saliva tetapi dengan
adnya inflamasi gingival dan pembentukan poket, suatu fakta
terfleksi dari namanya kalkulus seriminal juga terbentuk dari
cairan kalkulus sehingga kalkulusini disebut dengan kalkulus
serumal.

C. Penyebab terbentuknya kalkulus

Terbentuknya kalkulus tidak lepas dari berbagai macam etiologi


yang mendasarinya, diantara faktor-faktor penyebab terbentuknya
kalkulus adalah:
1. Mikroorganisme
Bakteri aktif penyebab karang gigi golongan stercocosus dan anaerob.
Bakteri tersebut mengubah glukosa dan karbonjidrat dalam makanan
menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam akan terus diproduksi
oleh bakteri tersebut. Kombinasi bakteri, asam, sisa makanan, danair
liur dalam mulut membentuk suatu subtansi berwarna kekuningan

6
yang melekat pada permukaan gigi yang disebut plak. Plak yang telah
terakumulasi dan tidak segera dibersihkan akan mengeras menjadi
kalkulus.
2. Faktor lokal
a. Restorasi yang salah, aktivitas, GTS yang tidak pas dengan desain
yang buruk, gigi geligi tiruan yang longgar atau tidak terpoles
dengan baik dan pemakaian alat ortodontik yang dipakai siang dan
malam dapat menimbulkan iritasi jaringan melalui berbagai cara,
sehingga cenderung meningkatkan retensi plak yang apabila tidak
dibersihkan dapat menimbulkan kalkulus.
b. Anatomi dan posisi gigi: pada bentuk gigi yang mempunyai banyak
fisur dan pit akan lebih mudah terbentuknya plak, selain itu posisi
gigi yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam pembersihan
sehingga sisah makanan akan mudah tersimpan dan
menyebabkan plak semakin menebal.
c. Anatomi dan jaringan sekitar gigi : gigi yang jaringan
pendukungnya mengalami kelainan seperti terdapatnya poket akan
memudahkan sisah makanan menumpuk sehingga plak akan
mudah terbentuk.
d. Struktur permukaan gigi : permukaan gigi yang terdapat tambalan
seperti pada tambaan kelas II yang sampai kepermukaan sarvikal
gigi, ataupun restorasi lainya seperti mahkota dan jaket, apabila
permukaannya masih kasar karena tidak dipoles ataupun
pemasangannya tidak benar akan menyebabkan retensi sisa
makanan pada tambalan tersebut atau pada batas antara mahkota
dan jaket dengan permukaan servikal gigi, dan akhirnyamenumpuk
dan menjadi kalkulus.
3. Faktor sistemik
Hipertensi merupakan salahsatu penyakit sistemik yang dapat
mempengaruhi akumulasi plak.
4. Umur
Semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan menurun
atau mengalami degenerasi,begitu pula dengan kelenjar saliva. Hal

7
ini berdampak pada sekresi saliva yang dihasilkan, biasanya saliva
yang dihasilkan akan semakin berkurang.
5. Pola makan buruk
Yang termaksuk pola makanan buruk disini adalah suka
mengkomsumsikan makanan yang mengandung karbonhidrat
tinggi, susah atau jarang mengkomsumsikan buah dan sayur serta
kebiasaan buruk seperti mengunyah satu sisi.
6. Merokok
Asap panas yang terisap mengkibatkan rongga mulut menjadi
lebih kering sehingga mendukung pertumbuhan bakteri anaerob
dalam plak.
7. Kunjungan kedokter yang tidak rutin
8. Tidak memakai kedua sisi gigi untuk mengunyah

D. Proses pembentukan kalkulus

Proses pembentukan kalkulus diawali dengan terbentuknya dental


plak. Mekanisme pembentukan plak terdiri dari dua tahap yaitu tahap
pembentukan lapisan acquired pelicle dan terhadap ploriferasi bakteri.
acquired pelicle merupakan deposit selaput tipis dari protein saliva
terdiri ± dari glikoprotein yang terbentuk beberapa detik setelah menyikat
gigi. Setelah pembentukan acquired pelicle, bakteri melalui berprofilasi
disertai dengan pembentukan matriks inter bakterial yang terdiri dari
polisakarida ekstraseluller. co
Pada awal proferasi bakteriyang tumbuh adalah jenis coccus dan
bacillus fakultatif (Neisseria, Nocardia dan stertococcus), dari keseluruhan
populasi 50% terdiri dari Stertocuccus mutarus.
Pada tahap kedua, dihari kedua sampai keempat apabila
kebersihan mulut diabaikan, coccus gram negatis dan bacillus bertambah
jumblahnya (dari 7% menjadi 30% )dimana 15% diantaranya terdiri dari
bacillus yang bersifat anaerob.

E. Dampak yang ditimbulkan oleh kalkulus

Karang gigi menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dam


menjadi tempat menempelnya plak kembali sehingga kelamaan karang

8
gigi akan semakin mengedap, tebal dam menjadisarang kuman. Jika
dibiarkan menumpuk, karang gigi dapat mengabsorbsi (menyerap) tulang
alveolar penyangga gigi dan akibatnya gigi mudah goyang dan tanggal.
Karang gigi mengandung banyak kuman-kuman yang dapat
menyebabkan penyakit lain didaerahsekitar gigi. Bila tidak dibersihkan,
maka kuman-kuman dapat memicu terjadinya infeksi pada daerah
penyangga gigi.
Infeksi yang mencapai lapisan dalam gigi (tulang alveolar) akan
menyebabkan tulang penyangga gigi menipis sehingga pada
perbandingan panjang gigi yang tertanam pada tualang dan tertanam 1;3,
gigi akan goyang dan mudah tanggal. Selain mengakibatkan gigi tanggal,
kuman infeksi jaringan penyangga gigi juga dapat menyebar keseluruh
tubuh.

F. Cara mencegah terbentuknya kalkulus

1. Menjaga kebersihan gigi dan mulut


a. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari saat setelah makan dan
sebelum tidur.
Dalam hal ini menyikat gigi, hal yang harus diperhatikan
adalah cara menyikat gigi tersebut juga sampai merusak struktur
gigi.teknik menyikat gigi yang baik adalah menggunakan bulu sikat
yang lembut dan menyikat dari arah gusi ke arah gigi.
b. Membersihkan sela-sela makanan dengan dental floos
Cara menggunakan dental flooos adalah dengan
memegang kedua ujungnya dengan jari jemari, lalu menyisir satu
persatu sela-sela gigi. Lakukan aktifitas itu didepan cermin.
Setelah semuanya disisir, barulah berkumur hingga bersih.
2. Rajin mengkomsumsi air puti
Mengomsumsi banyak air putih bisa secara alami mengangkat
kotorran yang menempel pada gigi. Sehingga karang gigi dapat
terkikis sedikit demi sedikit dengan banyak minum air putih yang
bersih. Minum air putih juaga dapat menyingkirkan sisa-sisa makanan
yang tersangkut di sela-sela gigi. Sehingga penyebab
terjadinyakarang gigi bisa dihindari.

9
3. Mengkomsumsikan sayuran dan buah yang berserat
Memperbanyakmengkomsumsikan sayuran-sayuran dan buah-
buahan yang berserat dan berair yang baik untuk kesehatan tulang
dan gigi karena di dalamnya mengandung vitamin C yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Contohnya adalah brokoli,
semangka, jeruk, apel, dan sebagainya.
4. Rajin kontrol ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali untuk
membersihkan plak gigi
Ada banyak alasan mengapa pemeriksaan gigi secara teratur itu
penting. Dngan memeriksakan gigi secara teratur, dokter gigi dapat
mengidentifikasikan potensi masalah yang mungkin terjadi, sehingga
dapat diambil tindakan pencegahan atau penanganan sejak dini.
5. Tidak mengunyah gigi pada satu sisi
Timbulnya karang gigi yang lebih banyak pada sisi rahang yang tidak
digunakan atau jarang digunakan untuk mengunyah. Karena
mengunyah sendiri memiliki sifat self cleansing. Kunyah akan
memproduksi air liur pada mulut air liur ini secara alami akan
melawan kuman yang ada di mulut.

G. Cara mengatasi adanya kalkulus

Karang gigi tidak dapat hilang dengan gosok gigi, bila karang sudah
bertumpuk maka karang gigi dapat dibersihkan dengan bantuan dokter
gigi atau perawat gigi dengan proses pembersihan karang gigi (scaling).
Scaling adalah salah satu perawat gigi dan mulut dan tujuan utamanya
membersihkan karang gigi. Peralatan yang biasa dipakai adalah hands
instrionents scaler atau manual scaler, dan idtrasonic scaler.manual
scaler mempunyai beberapa jenis yang dibentuknya sesuai dengan
anatomi gigi dan letak kalkulus. Biasanya, prosedur scaling adalah
kombinasi manual dan ultrasonic scaler, dan diawali dengan ultrasonic
scaler untuk membuang kalkulus yang keras dan melekat erat pada
permukaaan gigi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Karang gigi (kalkulus) adalah masa keras berwarna kuning kecoklatan


yang melekat pada permukaan gigi, yang berasal dari timbunan plak yang
bercampur dengan zat kapur pada saliva dan kemudian mengalami
klasifikasi. kalkulus dibedakan menjadi dua berdasarkan lokasinya, yaitu
kalkulus subgingiva dan kalkulus supragingiva. Faktor-faktor penyebab
terbentuknya plak diantaranya mikroorganisme, faktor lokal, faktor sistemik,
umur, pola makan yang buruk, dan kebiasaan-kebiasaan buruk pada rongga
mulut. Dampakyang dapat ditimbulkan oleh kalkulus adalah adaya bau
mulut, penyakit gingivitis, periodontitis, gigi keropos dan gigi tanggal, bahkan
penyakit sistemik yang menyerang sistem kardiovaskular akibat adanya
perjalanan mikroorganisme dari rongga mulut melewati saluran darah.

B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA

Hassyati, ashri. 2013. Makalah Mikrobiologi Rongga mulut penyebab Karang Gigi
(Kalkulus). DIII Keperawatan gigi Poltekes Kemenkes Aceh
Prayitno SW. Periodontologi, Cabang ilmu Kedokteran Gigi, Peranannya Dalam
Menunjang Pembangunan Nasional Bidang Kesehatan. 1993
Rose, L, F.,Mealely B, L., Genco,R. J., and D. W., 2004, periodontcs
Medicin,surgey, and Implants, Elsevier Mosby, St. Lois Missouri.
Sriono, Niken Widyanti. 2005. Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan.
Cet.Ke-1. Yongyakarta: Medika Fakultas Kedokteran Gigi UGM

12

Anda mungkin juga menyukai