Tabel Klasifikasi
Tabel Klasifikasi
DISUSUN
OLEH:
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Klasifikasi secara umum adalah pengelompokkan atau penggolongan. Dalam
ruang lingkup perpustakaan, klasifikasi menjaadi sedikit terperinci. Klasifikasi pada
perpustakaan merupakan pengelompokkan yang sistematis bahan pustaka berdasarkan
subjek dan adanya unsur pengodean yang berguna bagi pencari informasi.1 Sebagai
sarana pengaturan pustaka dirak, klasifikasi mempunyai 2 tujuan, yaitu membantu
pemakai mengidentikkan dan melokalisasi sebuah dokumen berdasarkan nomor panggil
dan mengelompokkan semua dokumen sejenis menjadi satu.2 Untuk mencapai tujuan
pertama, metode penomoran atau pemberian tanda dapat digunakan karena nomor atau
tanda ini berhubungan dengan yang ada pada dokumen.
Semua bagan atau system klasifikasi, juga Klasifikasi Persepuluh Dewey,
berusaha untuk menyusun semua subjek yang mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan
manusia kedalam suatu susunan yang sistematis dan teratur, yang umumnya terdiri dari
sejumlah kelas utama, yang masing-masing di perinci lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil lagi, menurut suatu urutan yang logis, yang biasanya dari yang bersifat umum
kepada yang bersifat khusus. Bagan DDC terdiri dari kelas utama, divisi, seksi, dan
subseksi yang masih dapat diperici lagi. 3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan penjabaran notasi pada tabel bahasa dan tabel perorangan (tabel 6)!
2. Bagaimana cara menggunakan tabel bahasa dan tabel berorangan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui berapa saja angka notasi pada tabel pembantu bahasa dan tabel
perorangan .
2. Mengetahui cara menggunakan tabel bahasa dan tabel perorangan .
1
Darwis sembiring. 2014. Pengolahan Bahan Pustaka. Bandung: Yrama Widya. Hlm 3
2
Sulistyo Basuki. 1991. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm 395
3
Hamakonda, Towa P. 2002. Pengantar klasifikasi persepuluh dewey. Jakarta: Gunung Mulia. Hlm 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. TABEL 6 BAHASA
Bahasa yang dimaksud disini adalah bentuk penyajian suatu subjek dalam bahasa
dari tabel 6 tidak bisa berdiri sendiri. Namun bilamana diperlukan notasi subdivisi bahasa
dapat ditambahkan pada nomor dasar yang terdapat pada bagan dan tabel lainnya yang
menurut perintah dapat ditambah dengan notasi dari tabel 6. Jadi tabel bahasa ini
penggunaannya hanya berlaku bagi nomor dasar yang memiliki perintah untuk
menambahkannya.
Berikut ini dikemukakan ringkasan utama tabel bahasa :
-1 Bahasa Indonesia
-21 Bahasa Inggris
-31 Bahasa Jerman
-393 Bahasa Belanda
-41 Bahasa Perancis
-51 Bahasa Italia
-61 Bahasa Spanyol
-69 Bahasa Portugis
-71 Bahasa Latin
-81 Bahasa Yunani Klasik
-89 Bahasa Yunani Modern
-912 Bahasa Sanskrit
-917 Bahasa Rusia
-924 Bahasa Ibrani
-927 Bahasa Arab
-951 Bahasa Cina
-956 Bahasa Jepang
-957 Bahasa Korea
-958 Bahasa Burma
-959 Bahasa Thai, Kamboja, Vietnam, Khmer
-9921 Bahasa Philipina
-9928 Bahasa Malaysia
-999 Bahasa-bahasa Artifisial, termasuk Esperanto4
Ringkasan tabel diatas merupakan DDC Edisi ke-23 sedangkan DDC ke-20 pada
Tabel 6 sebagai berikut :
-1 Indo-European Languages
-2 English Languages
-3 Germanic Languages
-4 Roman Languages
-5 Italian, Romanian Languages
-6 Spanish and Portuguese
-7 Italic Languages
-8 Hellenic Languages
-9 Other Languages5
4
Hamakonda, Towa P. 2002.Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia. Hlm 56
5
Sembiring, Darwis. 2014. Pengolahan Bahan Pustaka : klasifikasi dan katalogisasi. Bandung : Yrama Widya. Hlm
124
Contoh 2 :
Judul : Kamus Inggris-Jepang
495.6 Bahasa Jepang
-3 kamus (T4)
-21 Bahasa Inggris (T6)
Maka, nomor klasifikasi untuk judul diatas adalah 495.632 1
Contoh 3 :
Judul : Translation of the Bible into Dutch
220.5 Bible
-393 1 Bahasa Belanda
Jadi notasinya adalah 220. 539 31
6
Ibid hlm 125
2. Aspek subdivisi orang atau profesi -024 dan -088 sudah tercantum pada bagan dengan
berbagai perubahan notasinya menjadi tanpa nol, menggunakan dua nol dan sebagainya.
Contoh 1:
Judul : Ilmu kimia bagi para Dokter
540 kimia (Sub divisi standard)
-024 aspek orang
-61 Dokter (T7)
Jadi, nomor klasifikasinya adalah 540.246 17
Contoh 2 :
Judul : Asuransi untuk Guru
368 Asuransi
-088 Aspek orang (T1)
-37 Guru (T7)
Notasinya adalah 368.088 37
7
Kahar, Irawary A dan Hotlan Siahaan. 2015. Modul Praktik Pengklasifikasi. Medan : USU Press hlm 47
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Klasifikasi secara umum adalah pengelompokkan atau penggolongan. Dalam
ruang lingkup perpustakaan, klasifikasi menjaadi sedikit terperinci. Pembahasan pada
Tabel bahasa adalah bentuk penyajian suatu subjek dalam bahasa dari tabel 6 tidak bisa
berdiri sendiri. Namun bilamana diperlukan notasi subdivisi bahasa dapat ditambahkan
pada nomor dasar yang terdapat pada bagan dan tabel lainnya yang menurut perintah
dapat ditambah dengan notasi dari tabel 6. Jadi tabel bahasa ini penggunaannya hanya
berlaku bagi nomor dasar yang memiliki perintah untuk menambahkannya.
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah ketika kita menyusun dan
mengklasifikasi suatu buku terlebih dahulu memperhatikan notasi notasi pada tabel tabel
pembantu.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyo Basuki. 1991. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kahar, Irawary A dan Hotlan Siahaan. 2015. Modul Praktik Pengklasifikasi. Medan :
Universitas Sumatera Utara.