Anda di halaman 1dari 54

KLASIFIKASI

ARTIFISIAL FUNDAMENTAL
KLASIFIKASI
 Artifisial  buatan, kebetulan, seperti warna, ukuran,
sumber dana, kedantangan, dsb.

 Fundamental  Isi atau subjek


Pengertian klasifikasi

1. Mengumpulkan benda/entitas yang sama dan


memisahkan benda/entitas yang tidak sama
2. Usaha menata ilmu pengetahuan ke dalam
urutan yang sistematis
3. Penyusunan sistematis terhadap bahan
perpustakaan, atau katalog, atau indeks
berdasarkan subjek dengan tatacara yang
berguna untuk pemustaka yang mencari
informasi
Keuntungan

1. Membantu pemustaka mengidentifikasi bahan perpustakaan


berdasarkan nomor panggil
2. Mengelompokkan bahan perpustakaan yang sejenis menjadi
sejajar atau berdekatan
Tujuan

1. Memudahkan penyimpanan
2. Memudahkan temu kembali
3. Menghemat tempat
4. Memudahkan pengawasan
5. Mudah melihat keseimbangan
6. Indah dipandang mata
Bahan perpustakaan

Ciri fisik Ciri isi/subjek

Buku, majalah, surat Ekonomi, agama, bahasa,


kabar, dsb. dsb.
Sistem klasifikasi

• Klasifikasi artifisial
• Klasifikasi utility
• Klasifikasi fundamental
Klasifikasi artifisial

Mengelompokkan bahan perpustakaan


berdasarkan ciri atau sifat lainnya,
misalnya berdasarkan pengarang atau ciri
fisik seperti ukuran, bentuk, warna, dsb.
Klasifikasi utility

Pengelompokkan bahan perpustakaan


dibedakan berdasarkan kegunaan dan
jenisnya
Klasifikasi fundamental

• Pengelompokkan bahan perpustakaan


berdasarkan isi/subjek yang dibahas dalam
suatu bahan perpustakaan
• Yang termasuk klasifikasi fundamental
adalah DDC, UDC, dll
PRINSIP KLASIFIKASI (1)
 Kelaskan suatu karya, pertama menurut subjeknya
kemudian diikuti bentuk penyajiannya kalau perlu.
Contoh: Kamus istilah koperasi  klas 334.03
334 = Koperasi (sebagai subjek)
-03 = Kamus (bentuk penyajiannya)
 Kelaskan pada suatu subjek yang lebih khusus
(spesifik).
Contoh: Mengenal matahari kita  klas 523.7
pada “Matahari”(khusus), tidak pada klas
520  Astronomi (umum)
PRINSIP KLASIFIKASI (2)
 Apabila suatu dokumen memiliki 2 subjek atau
lebih kelaskan pada subjek yang paling dominan.

 Apabila subjek spesifik terlalu banyak, maka pilih


subjek umumnya.
PRINSIP KLASIFIKASI (3)
 Apabila subjek dokumen mempengaruhi subjek
yang lain, maka pilih subjek yang dipengaruhi.

 Apabila salah satu subjek digunakan sebagai alat


membahas subjek lain, maka pilihlah subjek yang
menggunakan alat tersebut.
PRINSIP KLASIFIKASI (4)
 Apabila suatu karya memiliki subjek yang disajikan
untuk kepentingan pemakai bidang tertentu/(kelompok
tertentu) maka kelaskan pada subjek yang disajikan.
Jenis-jenis klasifikasi
1. Dewey Decimal Classification (DDC, 1876)
2. Universal Decimal Classification (UDC, 1899)
3. Library of Congerss Classification (LCC, 1899)
4. The Subject Classification ((SC, 1906, J.D. Brown)
5. The Colon Classification (CC, S.R. Ranganathan, 1892-
1972)
6. The Bibliographic Classification (BC, 1940-1953, Henry
Evelyn Bliss)
7. The International Classification (Fremont Rider, 1961)
BAGAN KLASIFIKASI yang sering digunakan

• Dewey Decimal Classification (DDC, 1876)


• Universal Decimal Classification (UDC, 1899)
• Library of Congress Classification (LCC, 1899).
BAGAN KLASIFIKASI YG BAIK
• Universal (universal),
• Mutaakhir (up to date),
• Mudah (user friendly)
• Murah (economics)
• Luwes (flexible),
• Terkenal (well-known),
DDC = Dewey Decimal Classification

• Diciptakan oleh Melvil Louis Kassuth Dewey, pertama


kali terbit tahun 1874
• Terbit dalam dua versi yaitu : versi lengkap dan versi
ringkas
• Alasan mendasar pendekatan Dewy adalah tidak ada
satu kelas yang diberikan untuk beberapa subjek
• Susunan utamanya berdasarkan pada disiplin ilmu
• Beberapa topik tertentu bisa muncul di beberapa nomor
disiplin
• Aspek-aspek yang bervariasi biasanya dikumpulkan
dalam indeks relatif
DDC
 Edisi lengkap : Ed. 1 terbit 1876
Ed 23, terbit 2010

 Edisi Ringkas untuk Perp. Koleksi kurang 20.000 judul

 DDC digunakan lebih 135 negara, 60 Bibl. Nasional,


diterjemakan lebih 30 bahasa

 Mayoritas Perp. Di Indonesia penganut DDC


Komponen DDC

1. Bagan (Schedules)
2. Indeks (index)
3. Tabel (tables
BAGAN DDC

 10 KLAS UTAMA
 100 DIVISI
 1000 SEKSI
 Dan seterusnya dibagi secara desimal
10 KLAS UTAMA
000 Ilmu Komputer, Informasi dan Karya Umum
(Computer Science, Information & general rorks)
100 Filasafat dan Psikologi (Philoshophy and
Psychology)
200 Agama (Religion)
300 Ilmu-ilmu sosial (Social Seciences)
400 Bahasa (Language)
500 Sains (Science)
600 Teknologi (Technology)
700 Seni dan Rekreasi (Art & Recreation)
800 Kesusastraan (Literature).
900 Sejarah dan Geografi( History & Geography)
100 DIVISI
300 Ilmu-ilmu sosial (Social sciences)
310 Statistik (Statistics)
320 Ilmu Politik (Political science)
330 Ekonomi (Economics)
340 Hukum (Law)
350 Administrasi umum & Ilmu Militer (Public administration
 & Military Sciece)
360 Masalah sosial & pelayanan (Social problems &
 Services).
370 Pendidikan (Education)
380 Perdagangan, komunikasi, & transportasi (Commerce,
Comunications & Transportation).
390 Adat istiadat, Etiket & Cerita rakyat (Customs, Etiquette
& Folklore).
1000 SEKSI
370 Pendidikan (Education)
371 Sekolah, & aktivitasnya, Pendidikan Khusus (Schools &
their activities, special education)
372 Pendidikan dasar (Elementary education)
373 Pendidikan menegah (Secondary education)
374 Pendidikan dewasa (Adult education)
375 Kurikulum (Curriculas)
376 [tak digunakan lagi]
377 [tak digunakan lagi]
378 Pendidikan tinggi (Higher education)
379 Isu-isu kebijakan umum dalam pendidikan (Public
 policy issues in Education).
INDEKS RELATIF
Contoh : Theater 792
accounting 657.84
elementary education 372. 66
influence on crime 364.254
religious significance 203.7
Cristianity 246.72
Sociology 306.484 8
Harus dipilih dan dipilah sesuai dengan
analisis
TABEL-TABEL
1. Subdivisi standar
2. Wilayah, Periode, Person
3. Subdivisi untuk Seni, Sastra dan bentuk
Kesusasteran khusus
4. Subdivisi Bahasa dan Kelompok Bahasa
5. Etnik, Kebangsaan
6. Bahasa-bahasa

Penggunaannya: Mengikuti instruksi masing-masing


Tabel
MENCARI NOTASI

A. MELALUI BAGAN,
B. MELALUI INDEKS
A. MELALUI BAGAN
 Contoh : Flu Burung &Badminton
 600  610  616 Bagan
 500  570 - 579 ---Bagan 579.2
 700  790 - > 796 --Bagan 796.3 
 796.34  796.345
B. MELALUI INDEKS
 Indeks (Korupsi) Corruption 364.132 3
  345.023,  342.088.  353.46
 Boyscouts 369.43, 796.542 2
 Gajah Sumatera = proboscidea 599.67
 Harimau 599.75

HIV 616.979 2 AIDS 362.196979
2
 Virus 579
KEBIJAKAN KLASIFIKASI
 Hanya menggunakan bagan, tanpa tabel sama sekali, Bagan
hanya Klas utama, atau Divisi atau Seksi, dstnya.

 Menggunakan Bagan dan Tabel secara terpilih

 Khusus untuk buku-buku mengenai “Biografi” notasi 920


dapat diganti dengan huruf B dan mengenai “Fiksi” (novel)
dengan huruf F.

 Apabila dalam melakukan analisis subjek atau mementukan


notasi terdapat keragu-raguan, sebaiknya dimusyawarahkan

 Kesalahan dalam analisis subjek akan berakibat kesalahan


dalam menentukan notasi.
LAMBANG DAN SIMBOL
 [ Tidak boleh digunakan ] CONTOH [376] [377]
 (boleh digunakan) (923) - 320.92)
 (--016) ( 610.6) - 016.61
 -----------------------
 > LIPUTAN INTRUKSI
 * CATATAN
PRINSIP ADD TO …
1. BAGAN + BAGAN  SEBAHAGIAN
Contoh : 381.41 318 - ASALNYA 381.41 (perdagangan) +
633.18 (Padi)
2. BAGAN + BAGAN  SELURUHNYA
Contoh : 026.61  Perpustakaan Kedokteran
Asalnya  026 (perpustakaan) + 610 (kedokteran)
Pembentukan Notasi
 Kadangkala klasifikasi sebuah bahan perpustakaan tidak
hanya cukup diambil dari notasi dasar yang ada dalam
bagan DDC.

 DDC menyediakan tabel pembantu yang dapat


digunakan dalam pembentukan notasi-notasi yang tidak
hanya cukup dengan notasi dasar DDC. Cara
menggabungkan notasi dasar dengan tabel pembantu
adalah sebagai berikut:
Pembentukan Notasi
a. Tabel 1 Subdivisi Standar (T1)

Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut:


-01 Filsafat dan teori
-02 Aneka ragam
-03 Kamus, ensiklopedi, konkordans
-04 Topik-topik khusus
-05 Penerbitan berseri
-06 Organisasi dan manajemen
-07 Pendidikan, penelitian, topic-topik berkaitan
-08 Sejarah dan deskripsi berkenaan jenis-jenis
orang
-09 Pengolahan historis, geografis
Pembentukan Notasi
Cara pembentukan notasi dari tabel subdivisi standar:
Pembentukan Notasi
Tidak terdapat petunjuk penggunaan
1) Notasi dasar dengan angka terakhir 0
Notasi dasar yang berakhir dengan angka 0 sebelum ditambah
notasi Subdivisi Standar (T1), angka 0 pada notasi dasar
dihilangkan terlebih dahulu. Contoh:
Ilmu Kedokteran 610
Kamus (T1) -03
Kamus ilmu kedokteran 610 + -03 ? 610.3
2)Notasi dasar tanpa angka akhir 0
Notasi dasar yang tanpa diakhiri angka 0, langsung
ditambahkan notasi Subdivisi Standar. Contoh:
Koperasi 334
Majalah (T1) -05
Majalah Koperasi 334 + -05 ? 334.05
Pembentukan Notasi
Ada petunjuk penggunaan
1)Terdaftar di dalam bagan
Kadangkala di dalam bagan sudah terdapat notasi dasar yang
tergabung dengan notasi subdivisi standar. Contoh:
101 Teori filsafat
102 Aneka ragam filsafat

2) Ada petunjuk tertentu pada bagan


Kadangkala pada bagan ada petujuk dalam pembentukan notasi
dasar ditambah notasi subdivisi standar. Contoh:
300 Ilmu-ilmu sosial
Gunakan 300.1-300.9 untuk subdivisi standar
Pembentukan Notasi
b. Tabel 2 Wilayah (T2)

Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut:


-1 Wilayah, daerah, tempat pada umumnya
-2 Manusia pada umumnya tanpa mengindahkan
wilayah,
daerah
-3 Dunia jaman purbakala
-4 Eropa. Eropa Barat
-5 Asia. Timur Jauh
-6 Afrika
-7 Amerika Utara
-8 Amerika Selatan
-9 Bagian-bagian lain dari bumi dan dunia lain.
Oseania
Pembentukan Notasi
Cara pembentukan notasi dari tabel wilayah (T2) ini adalah sebagai
berikut:

Ada petunjuk penggunaan


Kadangkala suatu notasi dalam bagan disertai petunjuk penggunaan
tabel wilayah. Contohnya:
346 Hukum perdata
346.3-.9 Jurisdiksi dan wilayah khusus
Tambahkan notasi wilayah 3-9 dari Tabel 2 pada angka dasar 346
Indonesia (T2) -598
Hukum perdata Indonesia 346 + -598 ? 346.598

Tidak terdapat petunjuk penggunaan


Jika tidak ada petunjuk pada bagan maka proses pembentukkan
notasinya adalah Notasi Dasar + -09 (T1) + T2.
Contohnya:
Pertanian 630
09 (T1)
Asia (T2) -5
Pertanian di Asia 630 + -09 + -5 630.95
Pembentukan Notasi
Menentukan notasi geografi wilayah
Notasi geografi suatu wilayah dapat dibentuk dengan:
1) Tentukan notasi dasar 910
2) Buang angka terakhir 0
3) Tambahkan notasi wilayah dari Tabel 2.
Contoh:
Geografi 910
Indonesia (T2) -598
Geografi Iindonesia 910 + -598  915.98

Menentukan notasi sejarah wilayah


Notasi sejarah wilayah dapat dibentuk dengan:
1) Tentukan notasi dasar 900
2) Buang dua angka terakhir 0
3) Tambahkan notasi wilayah dari Tabel 2.
Contoh:
Sejarah 900
Indonesia (T2) -598
Sejarah Indonesia 900 + -598  959.8
Pembentukan Notasi
c. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan (T3)

Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut:


-1 Puisi
-2 Drama
-3 Fiksi
-4 Esai
-5 Pidato-pidato
-6 Surat-surat
-7 Satir dan humor
-8 Aneka ragam tulisan
Notasi pada tabel ini hanya dapat ditambahkan pada kelas
800. Cara pembentukan notasinya adalah notasi dasar kelas
800 + T3.
Contoh:
Kesusastraan Jerman 830
Puisi (T3) -1
Puisi Jerman 830 + -1 831
Pembentukan Notasi
d. Tabel 4 Subdivisi Bahasa (T4)

Tabel ini secara ringkas sebagai berikut:


-1 Sistem tulisan dan fonologi dari bentuk
standar dari bahasa
-2 Etimologi dari bentuk standar bahasa
-3 Kamus dari bentuk standar bahasa
-5 Sistem struktural (tata bahasa) dari bentuk
standar bahasa
-6 Prosodi
-7 Bentuk-bentuk bukan standar dari bahasa
-8 Penggunaan standar dari bahasa
-9 Lain-lain
Notasi pada tabel ini hanya dapat ditambahkan
pada kelas 400.
Mekanisme pembentukkan notasinya adalah
Pembentukan Notasi
e. Tabel 5 Ras, Bangsa dan Kelompok Etnik (T5)
Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai berikut:
-1 Ras/etnis Amerika Utara
-2 Ras/etnis Anglo Saxon, Inggris
-3 Ras/etnis Nordik
-4 Ras/etnis Latin Modern
-5 Ras/etnis Italia
-6 Ras/etnis Spanyol, Portugis
-8 Yunani
-9 Kelompok lain
Pembentukan Notasi
Cara pembentukan notasinya adalah sebagai berikut:

Terdapat petunjuk
Adakalanya notasi pada bagan terdapat petunjuk penggabungan
dengan
Tabel 5. Contoh:
155.84 Etnopsikologi, terdapat petujuk: tambahkan ras, etnik,
kelompok kebangsaan 01-99 dari Tabel 5 pada angka dasar 155.84.
Etnik Swiss (T5) -35
Etnopsikologi Swiss 155.84 + -35 155.843 5
Tidak terdapat petunjuk
Mekanisme pembentukkannya adalah
Notasi dasar + -089 (T1) + T5
Contohnya:
Seni Keramik 738
Bangsa Jerman (T5) -31
Seni Keramik Bangsa Jerman 738 + -089 + -31 738.089 31
Pembentukan Notasi
f. Tabel 6 Bahasa-Bahasa (T6)

Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai


berikut:
-1 Bahasa Indo-Eropa
-2 Bahasa Inggris
-3 Bahasa Jerman
-4 Bahasa Perancis
-5 Bahasa Italia
-6 Bahasa Spanyol
-7 Bahasa Latin
-8 Bahasa Yunani
-9 Bahasa-bahasa lain
Pembentukan Notasi
Cara pembentukan notasinya adalah sebagai berikut:

Terdapat petunjuk
Jika terdapat petunjuk pada bagan ikutilah instruksinya.
Contoh:
297.1 Al Qur’an dan Terjemah
Ada petunjuk: Tambahkan notasi bahasa dari tabel 6 DDC
pada notasi Bahasa Indonesia (T6) -992 221
Terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia 297 + 992
221  297.199 222 1
Tidak terdapat petunjuk
Jika tidak terdapat petunjuk, mekanisme pembentukan
notasinya
adalah sebagai berikut: notasi dasar + -0175 (T1) + T6
Contoh:
Kitab Injil 220
(T1) -0175
Bahasa Italia (T6) -51
Kitab Injil dalam bahasa Italia 220 + -0175 + -5 1220.175
51
 TERIMA KASIH
LATIHAN
 Tes tertulis
Soal

Bagian I. Jawab pertanyaan dengan jelas, benar dan


singkat

1. Jelaskan tentang pengatalogan subjek


2. Kegiatan analisis subjek mencakup dua kegiatan
utama. Sebutkan dan jelaskan kegiatan tersebut
3. Jelaskan pengertian klasifikasi
4. DDC (Dewey Decimal Classification) terdiri dari 3
bagian. Sebutkan dan jelaskan
Bagian II. Tentukan Tajuk Subjek dan
Nomor Klasifikasinya
1. Teknik penulisan drama
2. Sejarah batik dari zaman ke zaman
3. Politik ekonomi Indonesia abad 13
4. Kamus biokimia
Tentukan tajuk subjek dan
klasifikasi buku di bawah ini

Anda mungkin juga menyukai