Kuisioner
Kuisioner
net/publication/322760321
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Anak Usia Balita Di Kelurahan
Padasuka
CITATIONS READS
0 5,149
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Afianti Sulastri on 12 March 2018.
Journal
homepage
:
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI
ABSTRAK
Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama didunia.
Menurut data (WHO, 2009) terhitung 5-10 juta kematian/tahun, besarnya masalah tersebut
terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. Bila dilihat per kelompok
umur, diare tersebar di semua kelompok umur dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada
anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7%. Peran ibu sangatlah penting dalam mencegah terjadinya
diare. Pengetahuan ibu tentang diare dapat mempengaruhi cara ibu dalam menangani diare di
rumah. Semakin baik pengetahuan ibu, semakin baik pula cara ibu dalam menangani diare,
dengan begitu ibu dapat menurunkan angka kejadian diare pada balita di masa yang akan
datang. Oleh karena itu penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang diare pada anak usia balita di Kelurahan
Padasuka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yang dilakukan di Kelurahan
Padasuka Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung pada bulan Juni 2015 dengan jumlah
sampel 90 orang dengan menggunakan teknik stratifiled random sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat 60% responden memiliki pengetahuan baik, 38% responden memiliki pengetahuan
cukup dan 2% responden memiliki pengetahuan kurang. Penguasaan pengetahuan ibu tentang
diare yang paling baik yaitu terletak pada materi tentang pencegahan diare sebanyak 80%,
sementara untuk penguasaan pengetahuan ibu yang paling kurang yaitu terletak pada materi
tentang makanan yang dihindari yaitu sebanyak 64%.Hal ini kemungkinan dikarenakan sudah
sering adanya informasi mengenai pencegahan diare yang disampaikan melalui penyuluhan
kesehatan oleh tenaga kesehatan, namun untuk penyampaian/penyuluhan mengenai makanan
pada saat terkena diare sangat jarang disampaikan.
ABSTRACT
Diarrhea disease is still the leading cause of death in the world. According to the data (WHO,
2009) since there are about 5-10 million death cases per year. This becomes a serious problem since
there are many illness and death cases caused by diarrhea. Seen from the group age, the prevalence
of diarrhea spread is detected to toddler (1-4 years old) which is 16.7%. Mother's role is very
important in preventing diarrhea. Mother's knowledge on diarrhea can affect the way the mother in
addressing diarrhea at home. The better knowledge of the mother, the better the way the mother in
dealing with diarrhea, so the mother can reduce the incidence of diarrhea in children under five in
the future. Therefore, this study is very important to do. This study is intended to investigate mothers’
knowledge about diarrhea in toddler in Kelurahan Padasuka, Cibeunying Kidul Sub-district,
Bandung. The study was conducted in June 2014 and involved 90 people as samples. In specific, this
study employs descriptive quantitative, which used stratified random sampling technique and used
questionnaire as the instrument. The findings show that 54 respondents (60%) have good knowledge,
34 respondents (38%) have adequate knowledge, and 2 respondents (2%) have lack knowledge about
diarrhea. Besides that, most respondents have most understanding on diarrhea prevention (80%), but
they have least understanding on food to avoid diarrhea (64%). This likely is due to the frequent lack
of information on the prevention of diarrhea are delivered through health counseling by health
workers, but for delivery/counseling about food when diarrhea is rarely delivered.
Kosasih, C., Sulastri. A., Suparto, T.A & Sumartini, S
Agustus
September
November
Desember
Oktober
Juli
Mei
April
Februari
Juni
Januari
4.2berikut:
Kosasih, C., Sulastri. A., Suparto, T.A & Sumartini, S
Berdasarkan grafik 4.4 diatas cetak. Selain itu, pada program puskesmas
menunjukkan bahwa penguasaan sudah banyak dilakukan penyuluhan
pengetahuan ibu tentang diare paling baik kesehatan oleh tenaga kesehatan maupun
adalah pada indikator mengenai petugas posyandu di setiap RW meski
pencegahan diare yaitu sebanyak 80%, dengan intensitas yang tidak terlalu
sementara untuk penguasaan pengetahuan sering.Hal ini sesuai dengan upaya yang
ibu tentang diare yang paling kurang dilakukan oleh pemerintah dalam
adalah pada indikator mengenai makanan meningkatkan tingkat kesehatan yang
yang harus dihindari saat terkena diare optimal diantaranya adalah dengan adanya
yaitu sebanyak 64%. Hal ini kemungkinan program puskesmas yaitu program
dikarenakan sudah sering adanya informasi pemberantasan penyakit menular (salah
mengenai pencegahan diare yang satunya adalah program pemberantasan
disampaikan melalui penyuluhan kesehatan penyakit diare).Semakin banyak informasi
oleh tenaga kesehatan, namun untuk yang didapatkan, semakin bertambah pula
penyampaian/penyuluhan mengenai pengetahuan yang dimiliki ibu. Selain itu
makanan pada saat terkena diare sangat usia, dan pengalaman pribadi juga dapat
jarang disampaikan dalam penyuluhan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
sehingga banyak responden yang tidak Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola
mengetahui makanan apa saja yang dapat pikir seseorang. Semakin bertambahnya
menyebabkan diare dan makanan yang usia akan semakin berkembang pula daya
harus dihindari pada saat terkena diare. tanggap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin
PEMBAHASAN membaik. Semakin tua seseorang akan
semakin bijaksana, semakin banyak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang dijumpai, dan semakin
sebagian besar responden mempunyai banyak hal yang dikerjakan sehingga
pengetahuan baik sebanyak 54 orang (60%) menambah pengetahuannya, sedangkan
responden, hampir separuhnya mempunyai dengan pengalaman, seseorang dapat
pengetahuan cukup sebanyak 34 orang memperoleh pengetahuan, semakin banyak
(38%) responden dan sebagian kecil pengalaman yang dimiliki seseorang,
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak semakin banyak pula pengetahuan yang
2 orang (2%) responden. Penelitian ini diperolehnya. Hal ini sesuai dengan teori
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang Notoatmodjo (2010) yang menyatakan
dilakukan oleh Lina Malikhah (2012) bahwa pengalaman adalah guru yang baik
dengan hasil penelitian adalah baik, hasil dalam memperoleh pengetahuan. Hal ini
penelitian untuk kategori baik sebanyak 53 dilakukan dengan cara mengulang kembali
orang responden (60,23%), kategori cukup pengalaman yang diperoleh dalam
sebanyak 31 orang responden (35,23%), memecahkan permasalahan yang dihadapi
dan untuk kategori kurang 4 responden pada masa yang lalu.
(4,55%).
Hal ini dikarenakan sudah banyaknya 1. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang
informasi yang menjelaskan tentang diare Pengertian Diare Di Kelurahan
baik di media massa maupun di media Padasuka
Jurnal
Pendidikan
Keperawatan
Indonesia
2(1)
:
86-‐97
(2015)
91
Kosasih, C., Sulastri. A., Suparto, T.A & Sumartini, S
Kosasih, C., Sulastri. A., Suparto, T.A & Sumartini, S
Kosasih, C., Sulastri. A., Suparto, T.A & Sumartini, S
Kosasih, C., Sulastri. A., Suparto, T.A & Sumartini, S
Skripsi pada F. PSI UI : tidak Sari, NK. (2013). Status Gizi, Penyakit
diterbitkan. Kronis, Dan Konsumsi Obat Terhadap
Oksfriani, S. (2012). Pengaruh Lingkungan Kualitas Hidup Dimensi Kesehatan
Terhadap Tuberkulosis Paru. Fisik Lansia. Skripsi pada Universitas
Manuskrip pada The Laboratory of Diponegoro : tidak diterbitkan.
Environmental Health Study Program Sekarwiri, E. (2008). Hubungan Antara
of Public Health Science Faculty of Kualitas Hidup dan sense of
Public Health Sam Ratulangi community. Skripsi pada F. PSI UI :
University : Tidak Diterbitkan. tidak diterbitkan.
Oktavia, A. (2009). Hubungan Antara Sugiyono. (2014). Metode penelitian
Aktivitas Fisik dan Kualitas Hidup kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
pada Komunitas Lansia di Desa Bandung : Alfabeta CV.
Margoagung, Kecamatan Seyegan, Supriyadi, Wagiyo dan Widowati, SR.
Sleman Yogyakarta. Skripsi pada (2011). Tingkat Kualitas Hidup pada
Fakultas Kedokteran Jurusan Ekstensi Pasien Gagal Ginjal Kronik Terapi
Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Hemodialisis. Jurnal Kesehatan
Mada : Tidak Diterbitkan Masyarakat. 6 (2) 107-112.
Perkumpulan pemberantasan Tuberkulosis Yunikawati, R. dkk. (2013). Gambaran
Indonesia. (2012). Hubungan Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis
Dukungan Sosial Dengan Kualitas Setelah Mengikuti Peer Support Group
Hidup Pada Penderita Tuberkulosis Therapy Di Rumah Sakit Khusus Paru
Paru (Tb Paru) Di Balai Pengobatan Respira Upkpm Yogyakarta. Skripsi
Penyakit Paru Di (Bp4) Yogyakarta pada Universitas Gadjah Mada : tidak
Unit Minggiran. Jakarta : PPTI. diterbitkan.
Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses,dan Praktik. Edisi 4.Volume 2.
Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk.
Jakarta: EGC.
Raudhah, I. (2011). Kualitas Hidup Lansia
di Graha Residen Senior Karya Kasih
Medan. Skripsi pada Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatra
Utara : tidak diterbitkan.
Rinawati, R. (2010). Analisis Sebaran Pola
Penderita Tuberculosis Di Kota
Bandung. Skripsi pada FPIPS
Universitas Pendidikan Indonesia :
tidak diterbitkan.