Anda di halaman 1dari 14

Topik : Pembuangan Sampah

Sub Topik : Konsep Pembuangan Sampah


Sasaran : Anak-Anak Panti Asuhan Al Hikmah
Tempat : Panti Asuhan Al Hikmah
Hari/ Tanggal : Senin, 4 September 2017
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit anak-anak di panti asuhan
Al Hikmah diharapkan mampu memahami tentang konsep pembuangan sampah.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan anak-anak di
panti asuhan Al Hikmah mampu :
1. Menjelaskan pengertian pembuangan sampah.
2. Mengetahui jenis sampah dan sumber sampah.
3. Menyebutkan pembagian sampah.
4. Menyebutkan dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan.
5. Menyebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
6. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan
sampah.
7. Menyebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak
benar.

III. MATERI
Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi :
1. Pengertian pembuangan sampah.
2. Jenis sampah dan sumber sampah.
3. Pembagian sampah.
4. Dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan.
5. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah.
6. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah.
7. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar.

IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab

V. MEDIA
Media yang digunakan untuk penyuluhan yaitu SAP

VI. WAKTU PELAKSANAAN


1. Hari : Senin
2. Tanggal : 4 September 2017
3. Jam : 08.00-08.30 WIB

Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan
Peserta
1. 3 mnt Pembukaan :

1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri, dan
menjelaskan topik penyuluhan
dan tujuan penyuluhan.

2. 20 mnt Penyajian :
Menjelaskan materi tentang :

1. Pengertian pembuangan
sampah.
2. Jenis sampah dan Sumber
sampah.
3. Pembagian sampah.
4. Dampak sampah terhadap
Manusia dan lingkungan.
5. Dampak negatif dan positif dari
pembuangan sampah.
6. Hal – hal yang perlu di
perhatikan dalam pembuangan
sampah.
7. Beberapa cara pembuangan
sampah secara benar dan tidak
benar.

3. 7 mnt Penutup :

1. Melakukan evaluasi dengan


memberikan pertanyaan
2. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
3. Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya kembali
jika kurang jelas
4. Mengucapkan salam penutup.
5. Memperhatikan dan menjawab
pertanyaan
VII. RENCANA EVALUASI

No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator


1. Kognitif Segera setelah Tanya jawab Daftar
penyuluhan pertanyaan
mengenai
sampah

2. Afektif Segera setelah Tanya jawab Daftar


penyuluhan pertanyaan
tentang
rencana
kedepan.

3. Psikomotor Dua minggu Observasi Lembar


setelah observasi
penyuluhan

LAMPIRAN EVALUASI
A. Aspek Kognitif
Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian pembuangan sampah?
2. Sebutkan jenis sampah dan sumber sampah?
3. Sebutkan pembagian sampah?
4. Sebutkan dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan?
5. Sebutkan dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah?
6. Hal – hal apa yang perlu di perhatikan dalam pembuangan sampah?
7. Sebutkan beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak
benar?
B. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Jadi, dari penjelasan tentang sampah, pembuangan, serta cara
pengolahannya bagaimana kesimpulan Anda?
2. Apa yang akan anda lakukan setelah mengetahui tentang sampah,
pembuangan, serta cara pengolahannya?

C. Aspek Psikomotorik
Berupa lembar observasi sebagai berikut:
No Keterangan Ya Tidak
1. Membuang sampah pada tempatnya
Memisahkan antara sampah
2. Organik (basah) dan Non Organik
(kering)
Memisahkan antara sampah yang
3. bisa didaur ulang dan yang tidak
bisa didaur ulang.
Membakar sampah pada tempat
4.
yang aman
5. Menggunakan tempat sampah
6. Mendaur ulang sampah

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Sampah dan Pembuangan Sampah


Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari
sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Sedangkan yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah
semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah-
rumah maupun siasa-sisa proses industri.
2. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai
Sampah Organik dan Sampah Anorganik.
a. Sampah Organik
Merupakan jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan
penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lainnya.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
b. Sampah Anorganik
Merupakan jenis sampah yang berasal dari sumber daya
alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau
dihasilkan dari proses industri. Beberapa bahan seperti ini tidak
terdapat di alam, yaitu plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian yang lain hanya diuraikan secara lambat.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga berupa botol, botol
plastik, tas plastik, kaleng dan lain-lain.
Kertas, koran dan karton merupakan perkecualian.
Berdasarkan asalnya, kertas, koran dan karton termasuk
sampah organik. Tetapi karena kertas, koran dan karton dapat
di daur ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas,
kaleng dan plastik) sehingga dapat digolongkan sampah
anorganik.

3. Sumber Sampah
a. Sampah Pemukiman, Perdagangan dan Perkantoran yang disebabkan
oleh :
1) Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai dan pemukiman
padat langsung membuang sampah ke sungai dan saluran
pembuangan.
2) Limpasan air hujan yang membawa sampah dari pasar-pasar
maupun pusat-pusat kegiatan dan pemukiman.
3) Sampah perkantoran terdiri dari kertas, alat tulis menulis, toner
foto copy, baterai dll.
b. Sampah Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti
jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama
musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk.
c. Sampah Bangunan dan Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran
gedung dapat berupa organik maupun anorganik. Sampah organik :
kayu, bambu, triplek dll. Sampah Anorganik : semen, ubin, besi, baja,
kaleng, kaca dll.
d. Sampah Khusus
Sampah khusus merupakan sampah yang memerlukan penanganan
khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Contoh
sampah jenis ini adalah sampah Rumah Sakit, sampah RS merupakan
sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan operasi,
botol infus dan sejenisnya serta obat-obatan. Semua sampah ini
terkontaminasi oleh bakteri, virus dan pembawa penyakit lainnya yang
sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

4. Pembagian Sampah
Sampah ini dibagi dalam :
a) Garbage : adalah sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang sudah
membusuk.
b) Rubbish : adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk.
Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang
tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
5. Dampak Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan
a. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah
sembarangan dan tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai
penyakit sebagai berikut :
1) Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar
dengan cepat karena sampah memasuki air minum.
2) Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan,
dimana cacing dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan / sampah.
3) Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat
mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi sampah beracun
(limbah baterai dan akumulator yang dibuang di perairan
umum).
b. Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah
sehingga mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang
dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-
cair organik seperti metana (dapat menimbulkan bau dan gasnya
dapat menimbulkan ledakan bila konsentrasinya cukup besar).

6. Dampak Negatif dan Positif dari Pembuangan Sampah


a. Dampak Negatif :
1) Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di
bawah timbunan sampah akan menimbulkan bau busuk dan
merusak tanah.
2) Kerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan
oleh kendaraan berat yang mengangkut sampah ke TPA
menimbulkan kerusakan pada jalan yang di laluinya.
3) Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah
oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian
TPA, begitupun setelah penutupan TPA
4) Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan
sampah organik, metana adalah gas rumah kaca yang berkali-
kali lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat
membahayakan penduduk suatu tempat.
5) Gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan
kutupolusi suara.

b. Dampak Positif :
Menjadi lahan perekonomian yang sangat produktif bagi
masyarakat sekitar. Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA,
telah menimbulkan inisiatif baru dalam sektor ekonomi bagi
masyarakat di sekitar TPA, mereka menganggap tumpukan sampah
tersebut adalah lahan perekonomian yang sangat produktif dengan cara
mengumpulkan sampah-sampah anorganik seperti plastik atau barang-
barang bekas yang tidak mudah mudah hancur, plastik dan barang
bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka
sehari-hari, bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di sekitar
sana, penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara
mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada
masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya
karena mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan
perekonomian mereka sehari-hari.

7. Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuangan Sampah


Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu
pengaturan pembuangannya, yaitu dengan cara penyimpanannya (storage),
pengumpulan (collection), dan pembuanagan (disposal)
a. Penyimpanan Sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik.
Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok
dapur, karena merupakan gudang makanana bagi tikus-tikus sehingga
rumah banyak tikus.
Tempat sampah sebaiknya :
1) Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah
rusak.
2) Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau
binatang-binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan
sebagainya.
3) Ditempatkan di luar rumah. Biloa pengumpulannya tidak
dilakukan oleh pemerintah, tempatkanlah tempat sampah
sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah mudah
mencapainya.
b. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
1) Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya
masing-masing untuk dibuang pada tempat tertentu
2) Pemerintah
Pengumpulan sampah d iota-kota dilakukan pemerintah dengan
menggunakan truk samapah atau gerobak sampah
3) Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sbagai bahan
baku pada perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas,
karton dan palstik.
c. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1) Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan
samapah secara ini hanya baik untuk sampah-sampah jenis
rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan
garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat
perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan bau-
bauan yang tidak sedap.
2) Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup
lagi dengan tanah paling sedikit 60 cm, untuk mencegah
pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-binatang lainnya.
Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
3) Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudian dibakar
sendiri. Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik
sebab bila tidak asapnya akan mencemari udara dan bila tidak
terbakar sempurna sisanya akan tercecer kemana-mana.
4) Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang
telah dikumpulkan dari truk / gerobak sampah dibakar dam
incinerator khusus (alat pembakar sampah). Incinerator ini
mempunyai bagian-bagian antara lain tempat pengumpulan
sampah, ruang pengeringan, dan ruang pembakaran cerobong
asap. Cara pembuangan sampah ini baik sekali tetapi akan
menghabiskan biaya banyak.
5) Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling
(dihaluskan) dengan alat khusus, kemudian dibuang ke laut.
Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah menjadi tidak
disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
6) Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai
penyubur tanah pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di
negara-negara maju misalnya di Amerika Serikat. Pada
prinsipnya :
 Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan
bahan-bahan lainnya yang tak dapat dijadikan kompos
dipisahkan terlebih dahulu.
 Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan
kompos digiling menjadi halus agar proses
pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk
berlangsung dengan baik.
 Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat
dimana proses pembusukan akan terjadi. Tempat ini
dilengakapi dengan alat pengatur suhu, pengatur
kelembaban dan pengaliran udara agar proses
pembusukan terjadi secra optimum.
 Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme
yang dapat mempercepat proses pembusukannya, tapi
sering kali hal ini tidak perlu, karena pada sampah
sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema
tersebut.
 Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan
Lumpur dari air limbah akan dihasiklkan kompos yang
baik sekali. Lama proses pembusukannya bervariasi
antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual ke
pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan
dibungkus.
7) Hogfeeding (sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa
sayuran , ampas pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan
sabagainya. Diberikan kepada ternak sebagai makanannya.
8) Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah
sampah, maka bagian-bagian sampah yang masih dapat
dipakai/ digunakan, diambil lagi misalnya kertas-kertas, gelas-
gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini
dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya
karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehtan bila kertas-kertas dari
tempat sampah yang dikumpulkan kaum tuna-wisma,
dipergunakan sebagi kantong pembungkus makanan. Karena
itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar
setelah dibuang.

8. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar


a. Cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
1) Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
2) Membuang sampah di sungai / kali
3) Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah
4) Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu
dibakar
5) Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang
lainMenggali tanah lalu mengubur sampah
b. Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
1) Memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan
yang tidak bisa didaur ulang
2) Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah
non organik (kering)
3) Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum
maupun pribadi
4) Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma
(gratis) pada tukang beling/tukang loak barang bekas
5) Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah
sendiri atau serahkan kepada ahlinya
6) Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja
sampah yang ada di kantong plastik dan buang di tempat yang
benar yang nantinya akan diangkut ke tempat pembuangan
akhir (TPA)

Anda mungkin juga menyukai