Anda di halaman 1dari 3

Setiap orang ingin memiliki kulit sehat, bersih, dan bebas dari masalah.

Sayangnya, banyak
orang tidak mau repot untuk merawat kulitnya sendiri. Padahal, merawat kulit penting bagi
semua kalangan untuk menjaga kesehatan kulitnya. Berhubung merawat kulit memang bukan
pekerjaan mudah dan butuh kesabaran yang tinggi, mengetahui berbagai macam perawatan di
dokter kulit beserta manfaatnya adalah hal yang penting.

Simak serba-serbi perawatan di dokter kulit yang paling popular untuk membantu mengatasi
masalah kulit Anda dalam artikel ini.

Perawatan di dokter kulit yang paling populer


1. Chemical peeling

Chemical peeling adalah perawatan yang dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah kulit
seperti kulit kusam, berjerawat, bekas luka, keriput, hingga garis-garis halus di wajah.

Prosedur ini dilakukan dengan cara mengoleskan cairan kimia yang mengandung asam glikolat
atau asam trikloroasetat pada kulit. Bahan kimia tersebut berguna untuk mengangkat sel kulit
mati sehingga kulit terluar Anda akan mengelupas. Kulit lama yang mengelupas akan
digantikan dengan lapisan kulit baru yang lebih muda, lembut, dan cerah di bawahnya.

Efek samping yang dapat muncul dari perawatan ini adalah bila pemilihan jenis cairan
peelingnya tidak tepat, sehingga dapat menimbulkan kemerahan atau bekas hiperpigmentasi
pada kulit. Oleh sebab itu, selalu konsultasi dulu ke dokter atau spesialis kulit sebelum
menjalani prosedur ini.

2. Collagen induction theraphy (microneedling)

Microneedling akhir-akhir ini menjadi salah satu jenis perawatan wajah yang cukup populer di
klinik dermatologi. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki tekstur kulit dengan merangsang
produksi kolagen dalam kulit, mengatasi keluhan bopeng bekas jerawat, mengurangi kadar
minyak pada kulit, mengecilkan pori-pori, dan mencerahkan kulit.

Sebelum memulai prosedur, dokter akan melakukan bius lokal di wajah Anda. Setelah itu,
dokter akan menggunakan jarum-jarum halus yang ditusukkan ke kulit. Luka-luka kecil pada
kulit wajah Anda kemudian akan merangsang produksi dari elastin dan kolagen yang membantu
penyembuhan luka. Nah, kolagen baru inilah yang akan membuat kulit wajah Anda terlihat lebih
licin, kencang, dan muda.

Meski terdengar menyeramkan, prosedur ini secara umum aman bila dilakukan oleh ahli
dermatologi yang sudah terkualifikasi. Dibanding dengan metode lainnya, microneedling juga
memilliki risiko yang lebih kecil seperti kemerahan dan pengelupasan ringan pada beberapa
hari awal setelah dilakukan tindakan.

3. Laser

Perawatan di dokter kulit satu ini mungkin sudah tidak asing lagi. Laser sering digunakan untuk
meremajakan kulit wajah (mengencangkan, mengecilkan pori atau mengurangi garis kerutan
halus), mengatasi jerawat meradang, menghilangkan flek/melasma, menghilangkan tato, atau
mengatasi tanda lahir. Laser menghilangkan lapisan kulit mati menggunakan sinar.

Sel-sel kulit baru yang terbentuk selama penyembuhan membuat permukaan kulit Anda lebih
kencang dan awet muda. Prosedur ini populer karena efektivitasnya serta prosedurnya yang
bebas sakit.

Seperti banyak perawatan di dokter kulit lainnya, prosedur ini juga mungkin akan menimbulkan
beberapa efek samping. Meski begitu, efek samping ini biasanya hanya berlangsung sementara
dan mudah diatasi seperti rasa hangat pada kulit, kulit memerah, ataupun bengkak.

4. Filler wajah

Filler wajah adalah salah satu perawatan di dokter kulit yang sedang tren. Perawatan ini
dilakukan untuk mengisi area-area wajah yang mengalami kekosongan (pipi, pelipis, kantong
mata), atau area tertentu yang ingin ditonjolkan atau dipertegas seperti hidung, dagu, rahang.
Filler wajah harus dilakukan oleh dokter yang kompeten dan professional, mengingat efek
samping yang fatal dapat terjadi bila penyyntikan dilakukan secara sembarangan.

Dokter Anda akan menyuntikan cairan yang mengandung asam hialuronat ke beberapa bagian
wajah yang ingin ditonjolkan agar lebih bervolume. Setelah injeksi selesai, Anda mungkin akan
mengalami pembengkakan dan kemerahan di area yang disuntik.

Dalam kasus yang jarang, filler wajah dapat menimbulkan efek samping lain, seperti kerusakan
jaringan kulit, granuloma/benjolan pada kulit, atau sumbatan pada pembuluh darah yang
nantinya akan menyebabkan kematian jaringan kulit. Oleh sebab itu, selalu konsultasi ke dokter
kulit dan pertimbangkan segala risiko yang ada sebelum melakukan setiap perawatan kulit.

5. Botox

Perawatan di dokter kulit lainnya yang masih popular sampai saat ini adalah suntik botox. Tidak
hanya untuk wanita saja, perawatan satu ini pun banyak digemari oleh kaum pria supaya
meningkatkan penampilan serta kepercayaan diri mereka.

Botox digunakan dalam dunia kecantikan kulit untuk mengatasi kerutan pada wajah, atau
perawatan untuk mencegah supaya kerutan tidak cepat muncul. Tidak hanya itu, botox juga
dilakukan untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti migrain kronis,
hyperhidrosis, mata kedutan, mata juling, dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan filler, suntik botox juga harus dilakukan oleh dokter yang kompeten dan
professional untuk menghindari terjadinya efek samping. Meski prosedur ini minim sayatan,
bukan berarti botox tidak memiliki efek samping.

Efek samping yang dapat muncul dari perawatan ini antara lain nyeri, kemerahan, serta kebas
di daerah suntikkan. Jika prosedur ini tidak dilakukan oleh ahlinya, Anda bisa mengalami efek
samping seperti ptosis (tidak bisa membuka mata), alis mata turun, hingga wajah jadi tidak
simetris.
Masalah kulit apa saja yang harus segera
diperiksakan ke klinik dermatologis?
Apapun masalah kulit Anda, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter spesialis kulit dan
kelamin (Sp.KK). Dalam banyak kasus, orang lebih sering menunggu keluhannya parah dulu
baru memutuskan untuk melakukan perawatan di dokter kulit. Akibatnya, Anda justru
membutuhkan waktu lebih lama untuk proses penyembuhan keluhan Anda.

Oleh sebab itu, tidak perlu menunggu keluhan menjadi semakin parah, baru kemudian
konsultasi atau berobat. Jika Anda mencurigai sesuatu yang tidak wajar pada kulit Anda, segera
konsultasi ke dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Bila sedang berobat intensif, Anda mungkin akan dianjurkan dokter untuk melakukan konsultasi
setiap 1-2 minggu. Namun bila kondisi sudah membaik dan stabil, cukup lakukan konsultasi
setiap 1-2 bulan sekali.

Kenapa setelah berhenti ke dokter masalah


kulit saya jadi balik lagi, padahal sudah
sempat membaik?
Kesalahan yang paling sering terjadi adalah setelah kondisi kulit membaik dengan perawatan
dari dokter kulit, pasien terlena sehingga tidak lanjut merawat kulitnya lagi karena merasa
kulitnya sudah lebih baik.

Ketika kulit hanya dibiarkan saja dan tidak dibersihkan serta dilindungi dengan baik, tentu saja
masalah yang sama akan kembali lagi. Bahkan mungkin juga bersama dengan keluhan baru.
Oleh karena itu, agar masalah kulit Anda tidak kembali lagi, sebaiknya proses perawatan kulit
harus dilakukan secara rutin berkelanjutan.

Saat Anda melakukan perawatan di dokter kulit, Anda juga tidak disarankan untuk
mengombinasikan produk herbal atau perawatan kulit rumahan. Pasalnya, bisa saja produk
herbal yang Anda gunakan justru mengganggu proses perawatan atau pengobatan yang
sedang Anda jalani di dokter kulit. Akibatnya, perawatan Anda pun jadi tidak maksimal.

Bagaimana tips memilih klinik dermatologi


yang aman dan cocok untuk kita?
Pastikan klinik dermatologis yang akan Anda datangi memang benar-benar dipegang atau
ditangani oleh seorang dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) yang berkompeten dan telah
berdertifikat. Bukan “dokter” yang mengatasnamakan diri sebagai dokter kulit. Dengan begitu,
dokter Anda akan menyesuaikan perawatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Anda mungkin juga menyukai