Di
Oleh :
Nurul Safiqah
Hurum Maqsurah
Miftahul Janah
Lhokseumawe, 2019
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sehat 2010 gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai
melalui masyarakat ialah yang ditandai dengan hidup dalam perilaku sehat yang
kegiatan sehari – hari secara mandiri, menolong dan merawat klien lansia yang
semaksimal mungkin agar klien lansia yang menderita suatu penyakit masih dapat
ini menduduki urutan pertama pada lanjut usia, selanjutnya kanker dan ketiga
stroke. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam pembinaan lansia
belum mantap. Oleh karma itu perlu peran serta masyarakat dalam pembinaan
B. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang
2) Tujuan Khusus
Penyebab
Asuhan keperawatan
C. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan keperawatan pada lansia
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan – lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan memepertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita. ( COSTANTINIDES, 1994 ).
Batasan – Batasan lansia menurut WHO adalah
Usia pertengahan ( middle age ) ialah kelompok usia 45 sd 59 tahun
Lanjut usia ( erderly ) antara 60 dan74 tahun
Lanjut usia tua ( old ) antara 75 dan 90 tahun
Usia sangat tua ( very old ) diatas 90 tahun
Perubahan – perubahan yang terjadi pada lansia pada system cardiovaskuler
yaitu :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katup jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompakan darah menurun 1 % setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun menurun kontraksi dan volume
Hilang elastisitas pembuluh darah
Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari
pembuluh darah perifer.
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana tidak lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi sirkulasai tubuh pada keadaan tertentu,
sedangkan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi.
Gagal jantung adalah sindroma klinik yang komplek dan diakibatkan oleh
ketidakmampuan janutng untuk m,emompakan darah secukupnya atau
meningkatkan cardiac out put yang cukup unutk metabolisme tubuh.
2. Etiologi
a. Disfungsi miocard
misalnya : MCI, miocarditis
b. Beban volume yang berlebihan
disebabkan oleh : insufisiensi aorta, insufisiensi katub mitral
c. Beban tekanan yang meningkat
misalnya : penyempitan aorta, hipertensi
d. Gangguan pengisian ventrikal
misalnya: perikarditis tamponade jantung
3. Patofisiologi
Gagal jantung kiri
Karena adanya gangguanpemompaan darah oleh ventrikel kiri curah janutng
kiri menurun akibatnya tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan
volume akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat mengakibatkan
pengisian darh ke ventrikel ( atrium sulit sehingga tekanan atrium
meningkat menimbulkan hambatan aliran masuknya dari vena pulmonal
kemudian terjadi bendungan paru yang mengakibatkan beban ventrikel
kanan meningkat karma adanya edema paru sehingga ventrikel kanan
kompensasi hipertropi dan dilatasi melampaui batas kemampuannya.)
Gagal jantung kanan
Karena adanya gangguan dan hambatan pada daya pompa ventrikel
menimbulkan tekanan akhir diastolic meningkat yang mengakibatkan
beban atrium kanan dalam mengisi ventrikel pada waktu diastolik.
Masuknya darah dari vena cava superion dan vena cava inferior
mengalami hambatan menimbulkan bendungan vena sistemik ( vena
jugularis dan hepar ) bila keadaan lebih berat oedema tumit dan acites.
Gagal jantung kongestik
Terjadi bila gagal janutng kiri dan kanan terjadi pada waktu yang sama.
Disfungsi beban tekanan beban volume gangguan pengisian
Miocard ventrikel
gagal jantung
Dilatasi jantung
Hipertropi jantung
Isi sekuncup
4. sistem persyarafan
1. kesemetrisan raut wajah
2. tingkat kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak
- tidak semua orang menjadi snile
- kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
3. mata: pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4. pupil: kesamaan, dilatasi
5. ketajaman penglihatan menurun karena menua:
- jangan dites didepan jendela
- pergunakan tangan atau gambar
- cek kondisi kaca mata
6. sensory deprivation (gangguan sensorik)
7. ketajaman pendengaran
- apakah menggunakan alat bantu dengar
- tinutis
- serumen telinga bagian luar, jangan dibersihakan
8. adanya rasa sakit atau nyeri
5. sistem kardiovaskuler
1. sirkulasi perifer, warna, dan kehangatan
2. auskultasi denyut nadi apical
3. periksa adanya pembengkakan vena jugularis
4. pusing
5. sakit
6. edema
pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum dan ttv
2. Kepala :
rambut
mata
telinga
hidung
mulut
3.
Kulit : turgor
4.
Leher
5.
Thorax :
payudara
jantung
paru
6. abdomen
bising usus
nyeri tekan
perkemihan
7. BAB & BAK
Eksteremitas
8. Nyeri
Oedema
Refleks patela
7. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
9. Intervensi
Diagnosa TUJUAN EVALUASI
TUM TUK KRITE STANDAR
Keperawata INTERVENSI
RIA
n
Intoleran ,keluarga 1. Selama 1 x Respon Gagal janutng 1.1.1 Diskusikan
aktivitas pada mampu 60 menit , verbal adalah bersama
pasien lansia mengatasi kunjungan ketidakmampua keluarga,
merawat masalah keluarga n jantung untuk pengertian
anggota kelemahan mampu memompa gagal janutng
keluarga pada pasien mengenal darah yang 1.1.2 Berikan
dengan gagal masalah adekuat unutk pujian atas
jantung. gagal jantung memenuhi jawaban yang
pada anggota kebutuhan tepat
keluarga jaringan akan 1.1.3 Diskusikan
oksigen dan pengertian
Dengan cara : nutrisi gagal jantung
1.1 dengan
Menyebutkan keluarga
pengertian 1.1.4 Beri
gagal jantung kesempatan
unutk
keluarga
bertanya
1.1.5 Minta
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali
1.1.6 Jawab
pertanyaan
keluarga
Penyakit jantung
Oedema menyebutkan
Pada kembali
BB jantung
bertambah 1.3.3 Beri
Badan lemah reinforcemen
Gelisah positif atas
dan cemas usaha yang
dilakukan
keluarga
Setelah
dilakukan
intervensi x 45
menit
diharapkan
keluarga
mampu :
1. mengambil
keputusan
yang tepat
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan gagal
jantung
2.1
menyebutka Respon Keluarga dapat 2.1.1Kaji
n akibat verbal menyebutka 2 pengetahuan
lanjut gagal dari 3 akibat keluarga tentang
jantung lanjut dari gagal akibat lanjut dari
jantung dengan gagal jantung
bantuan leaflet : 2.1.2beri
syock reinforcemen
kardiogenik positif atas
efusi dan jawaban keluarga
tamponade 2.13 diskusikan
perikardim akibat lanjut
gagal jantung
dengan keluarga.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data,
kemudian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan diagnosa
keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang
ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk
mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan
nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara nyata pada
pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa kardiovaskuler. dilakukan
sejauh mana criteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga,
perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawtan dapat dilakukan dengan
utjuan dan criteria yang ada pada perencanaan dapat dicapai.
B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang
diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada
proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.