Afrina Dewi
HurumMaqsurah
Zulfahmi
PENGERTIAN GAGAL NAFAS AKUT
TERBAGI MENJADI 2
YAITU
Sedangkan gagal nafas kronik
adalahterjadi pada pasien dengan
Gagal nafas akut dimana gagal
penyakit parukronik seperti
nafas yang timbul pada pasien
bronkitis kronik, em/semadan
yang parunya normalseara
penyakit paru
struktural maupun fungsional
hitam (penyakitpenambang
sebelum penyakit timbul
batubara
menurut Subekti 2011 dan Rab
2008, gagal nafas terbagi menjadi
4.Trauma
2.Gangguan muskular yang disebabkan
Kecelakakan yang mengakibatkan c
Ø Tetanus kepala, ketidaksadaran dan perdara
hidung, mulut dapat mengarah pada
Ø Obat-obatan
obstruksi jalan nafas dan depresi pe
PATOFISIOLOGI
Airway management
koreksi Hipoksemia
berikan 02 via nasal cannula,facemask,non rebreathing
mask,lakukan intubasi dan gunakan mechanical ventilation
bila perlu untuk memberikan O2 yang adekuat ke jaringan
pertahankan PaO2 > 60 mmHg,arterial SaO2 > 90 %
koreksi hiperkapnia
penggunaan ventilasi mekanik
obati penyakit yang melatarbelakangi gagal nafas
PENGKAJIAN
ASKEP
1. Anamnesis
a. Gejala
• Gagal nafas total
• Aliran udara di mulut dan hidung tidak dapat didengar/dirasakan. Pada
gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula dan sela iga, tidak
ada pengembangan dada pada inspirasi dan adanya kesulitan inflasi paru.
• Gagal nafas parsial
• Terdenganr suara nafas tambahan seperti snoring dan whizing dan ada
retraksi dada
• Hiperkapni
• Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2 meningkat
• Hipoksemia
• Hipoksemia yaitu
• Kekurangan energi/kelelahan, insomnia
• Kehilangan selera makan, mual
A. Inspeksi B. Palpasi
• Penggunaan otot bantu • Ekstremitas hangat
nafas (retraksi interkostal
atau substernal) • peningkatan fremi
• Terkadang tidak terlihat tus (getar vibrasi
pengembangan dada pada dinding dada
• Polycythemia
dengan palpitasi)
• Papiledema
• Dispnea
• Takipnea (paling sering)
• Cyanosis
• Sputum sedikit berbusa
C. Perkusi D. Auskultasi
• Bunyi pekak di atas • Pada awal normal
area konsolidasi namun lemah
• Takikardia • Pada penyakit
• Arrhythmia tertentu terdengar
suara wheezing
• Ronki
• Snoring
• Crakles
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemerikasan Lab Darah Lengkap
• spirometri
• Analisa Gas Darah
• Pemeriksaan Mikrobiologi sputum
• Pemeriksaan Rontgen dada
Melihat keadaan patologik dan atau
kemajuan proses penyakit yang tidak
diketahui, terlihat gambaran akumulasi
udara/cairan
• EKG
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Observasi status pernafasan secara periodik a. Takipnea adalah mekanisme kompensasi untuk
: RR (frekuensi nafas), suara nafas, hipoksemia. Suara nafas bersih (clear lung)
keteraturan nafas, kedalaman nafas, menjamin tidak adanya retensi sekret yang
penggunaan otot bantu nafas, ekspansi dada mempengaruhi proses pernafasan. Peningkatan
dan kesimetrisan gerak dada. upaya pernafasan / penggunaan otot bantu nafas
b. Monitor tanda-tanda hipoksia. Pantau dapat menunjukkan derajat hipoksemia. Ekspansi
SaO2 , pantau adanya kemungkinan pasien dada dan kesimetrisan gerak dada menjamin
tampak sesak, sianosis. adanya ventilasi adekuat pada kedua paru.
c. Pantau HR / denyut nadi. Catat b. Penurunan saturasi oksigen bermakna (desaturasi
kemungkinan perubahan irama jantung 5 g hemoglobin) terjadi sebelum sianosis. Sianosis
d.Observasi tingkat kesadaran pasien. sentral dari “organ” hangat contoh lidah, bibir, dan
Adakah apatis, gelisah, bingung, somnolen. daun telinga adalah paling indikatif dari
e. Cek AGDA setiap 10 – 30 menit setelah hipoksemia sistemik.Sianosis perifer kuku/
perubahan setting ventilator ekstremitas sehubungan dengan vasokonstriksi.
f. Monitor hasil AGDA selama periode c. Hipoksemia dapat menyebabkan mudah