Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DI TATANAN

KOMUNITAS DENGAN MASALAH STROKE

A. Pengkajian

Data Subyektif Data obyektif

a. Aktivitas dan 1. Kesulitan dalam 1. Perubahan tingkat

istirahat beraktivitas kelemahan, kesadaran

hilangan sensasi atau 2. Perubahan tonus otot (

paralysis flaksid atau spastic),

2. Mudah lelah, kesulitan paraliysis

istirahat ( nyeri atau ( hemiplegia )

kejang otot ) kelemahan umum.

3. Gangguan penglihatan

21
22

b. Sirkulasi Riwayat penyakit jantung 1. Hi

( penyakit katup jantung, pertensi arterial

disritmia, gagal jantung , 2. Di

endokarditis bacterial ), sritmia, perubahan

polisitemia EKG

3. Pu

lsasi : kemungkinan

bervariasi

4. D

enyut karotis, femoral

dan arteri iliaka atau

aorta abdominal
c. Integritas ego Perasaan tidak berdaya, 1. Emosi yang labil dan

hilang harapan marah yang tidak

tepat, kesediahan ,

kegembiraan

2. kesulitan berekspresi

diri.
d. Makan/ minum 1. Nafsu 1. Problem

makan hilang dalam mengunyah

2. Nause ( menurunnya reflek

a / vomitus palatum dan faring )

menandakan adanya 2. Obesitas

PTIK ( factor resiko )


23

3. Kehil

angan sensasi lidah ,

pipi , tenggorokan,

disfagia.

4. Riwa

yat DM,Peningkatan

lemak dalam darah


e. Sensori neural 1. Pusing syncope 1. Status mental ; koma

(sebelum CVA / biasanya menandai

sementara selama stadium perdarahan ,

TIA )\ gangguan tingkah

2. nyeri kepala : pada laku (seperti: letergi,

perdarahan intra apatis, menyerang)

serebral atau dan gangguan fungsi

perdarahan sub kognitif

arachnoid. 2. Ekstremitas :

3. Kelemahan, kelemahan / paraliysis

kesemutan/kebas, sisi ( kontralateral pada

yang terkena terlihat semua jenis stroke,

seperti lumpuh/mati genggaman tangan

4. Penglihatan berkurang tidak imbang,

5. Sentuhan : kehilangan berkurangnya reflek

sensor pada sisi tendon dalam

kolateral pada ( kontralateral )


24

ekstremitas dan pada 3. Wajah: paralisis /

muka ipsilateral ( sisi parese ( ipsilateral )

yang sama ). 4. Afasia ( kerusakan

6. Gangguan rasa atau kehilangan

pengecapan dan fungsi bahasa,

penciuman. kemungkinan

ekspresif/ kesulitan

berkata kata, reseptif /

kesulitan berkata kata

komprehensif,

global / kombinasi

dari keduanya.

5. Kehilangan

kemampuan

mengenal atau

melihat, pendengaran,

stimuli taktil

6. Apraksia : kehilangan

kemampuan

menggunakan

motorik

7. Reaksi dan ukuran

pupil : tidak sama


25

dilatasi dan tak

bereaksi pada sisi ipsi

lateral
f. Nyeri/kenyama 1. Sakit kepala yang 1. Tingkah laku yang

nan bervariasi intensitasnya tidak stabil,

gelisah,

ketegangan otot /

fasial
g. Respirasi 1. Perokok ( factor

resiko )

2. Tanda: Kelemahan

menelan/ batuk/

melindungi jalan

napas,Timbulnya

pernapasan yang

sulit dan / atau tak

teratur,  Suara nafas

terdengar ronchi

/aspirasi
h. Keamanan 1. Motorik/sensorik :

masalah dengan

penglihatan

2. Perubahan persepsi

terhadap tubuh,

kesulitan untuk
26

melihat objek,

hilang kewasadaan

terhadap bagian

tubuh yang sakit

3. Tidak mampu

mengenali objek,

warna, kata, dan

wajah yang pernah

dikenali

4. Gangguan

berespon terhadap

panas, dan

dingin/gangguan

regulasi suhu

tubuh

5. Gangguan dalam

memutuskan,

perhatian sedikit

terhadap

keamanan,

berkurang

kesadaran diri
i. Interaksi 1. Problem berbicara,

social ketidakmampuan
27

berkomunikasi

j. Pertimbanga 1. Menentukan

n rencana regimen medikasi /

pulang penanganan terapi

2. Bantuan untuk

transportasi,

shoping ,

menyiapkan

makanan ,

perawatan diri dan

pekerjaan rumah.

(Doenges E,

Marilynn, 2000 hal

292).
28

B. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


1. DS : lansia mengatakan Perubahan Gangguan perfusi

banyaknya perubahan perfusi jaringan jaringan cerebral

tingkat kesadaran dan serebral berhubungan dengan

hilangnya memori gangguan aliran darah

DO : perubahan sensori sekunder akibat

dan motorik peningkatan tekanan

intracranial.

2. DS: klien mengatakan Ketidak Gangguan mobilitas


fisik berhubungan
tidak mampu untuk mampuan
dengan kerusakan
bergerak apalagi untuk mobilitas fisik
neuromuscular
beraktivitas

DO: adanya gangguan

mobilitas
3. DS: klien mengatakan Gangguan Gangguan komunikasi

tidak mampu untuk komunikasi verbal b.d gangguan

berkomunikasi verbl sirkulasi serebral,

gangguan
DO : adanya gangguan
neuromuskuler,
komunikasi
kehilangan tonus otot

fasial / mulut,
29

kelemahan umum /

letih.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan

aliran darah sekunder akibat peningkatan tekanan intracranial.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan

neuromuscular

3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kehilangan

kontrol otot facial.

Anda mungkin juga menyukai