Nama : Uzmawati
Umur : 4 tahun
Alamat : Midang
Pada hari selasa tanggal 12 februari 2019 pasien datang sadar melalui rawat jalan dengan
keluhan panas naik turun sejak 4 hari yll, batuk dan nafsu makan menurun. Kemudian pasien
diperiksa di poli rawat jalan dan dilakukan pengecekan laboratorium, dengan hasil laboratorium
yaitu trombosit kurang dari normal (119.000) dan hasil widal positif (s typhi h 1/320)
, oleh dokter dari rawat jalan pasien disarankan untuk dirawat inap dengan diagnosa sementara
ISPA dan Typoid, diberikan terapi infus RL 18 TPM , kloramp syr 4x2 sendok takar,
paracetamol syr 3x11/2 sendok takar, dan puyer batuk. Pada pukul 12.10 WITA pasien masuk
rawat inap dan dilakukan pemasangan infus serta selanjutnya di observasi di ruang rawat inap
Di ruang rawat inap pasien diobservasi keadaan umum serta tanda-tanda vital tiga kali
sehari ( yaitu pukul 06.00, pukul 12.00, dan pukul 18.00 ) dan setiap pagi dokter yang merawat
Hari Rabu tanggal 13 Februari 2019, dokter melakukan visite rutin pada pasien dan
didapatkan keluhan pasien masih demam , batuk dan nafsu makan belum kembali baik, terapi
Pada hari kamis tanggal 14 Februari 2019 dokter melakukan visite rutin ke ruang pasien,
kemudian dokter menginstruksikan untuk dilakukan pengecekan ulang darah rutin. Hasil lab
tanggan 14-2-2019 yaitu HB: 10.8, leukosit :5800, dan trombosit : 82.000, terapi tetap
dilanjutkan dan pasien dilakukan observasi keadaan umum serta dimonitor tanda-tanda syok
serta perdarahan.
Pada hari jumat tanggal 15 februari 2019 pukul 01.30 WITA, hasil observasi perawat
jaga malam pasien mengalami panas menggigil dengan suhu 40 derajat celcius dan pasien tidak
bisa minum obat oral, kemudian perawat jaga konsul dokter yang bertanggungjawab via telpon
dan dokter menginstruksikan untuk pemberian paracetmol infus sebanyak 300 cc. Kemudian
pukul 06.00 WITA pagi perawat melakukan observasi dan suhu badan pasien turun menjadi 37
derajat celcius nadi 84 kali/menit, dan respirasi 24 kali/menit, pasien dikeluhkan susah tidur dan
lemas.
Pada hari jumat tanggal 15 Februari 2019 pukul 08.00 WITA dokter melakukan visite
rutin dan didapatkan keluhan pasien menggigil dan nafsu makan masih belum baik. Dokter
kemudian menginstruksikan untuk dilakukan pengecekan laboratorium yaitu darah rutin dan cek
malaria. Sekitar pukul 09.00 WITA petuagas laboratorium datang ke ruang pasien untuk
melakukan sampling. Petugas laboratorium mencoba melakukan sampling ( sampai dua kali ),
namun belum berhasil karena kondisi pasien gemuk dan vena sulit terlihat. Kemudian petugas
labotaorium melaporkan ke dokter bahwa pasien atas nama uzmawati gagal dilakukan
pengambilan sampel darah. Kemudian karena dokter mempertimbangkan kondisi pasien yang
belum stabil sedangkan trombosit belum bisa di evaluasi sehingga dokter memutuskan untuk
merujuk pasien ke Rumah Sakit Lanjutan. Keluarga pasien dijelaskan tentang kondisi pasien dan
rencana pasien yang akan dirujuk ke Rumah Sakit. Ibu dan Bapak pasien setuju untuk dilakukan
rujukan sehingga pasien bisa di rujuk ke Rumah Sakit. Sebelum membawa pasien untuk di rujuk
ke Rumah Sakit , petugas menghubungi RS yang bersedia menerima pasien , pada saat itu RSUD
Kota Mataran dan RSP3 Gerung tidak bisa menerima pasien karena kondisi fullbed. Dan Rumah
Sakit yang bisa menerima pasien yaitu RSAD Wirabhakti Mataram. Pasien dilakukan rujukan ke
RSAD Wirabhakti menggunakan ambulance dan didampingi satu orang perawat UPT Blud
Puskesmas Gunungsari.