Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 5
tahun 2014 aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai aparatur sipil negara yang selanjutnya disebut pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Keberadaan ASN ini diharapkan dapat mewujudkan cita-cita
besar bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor
101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang
professional sebagaimana tersebut di atas adalah diklat prajabatan
yang sekarang dikenal dengan nama latihan dasar.
Hal tersebut juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5
tahun 2014 tentang ASN, pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun integritas, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.

1
2

Dalam pelaksanaannya latihan dasar CPNS golongan III tahun


2019 dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap 1) tahapan
internalisasi nilai dasar profesi PNS dilakukan dalam kelas (on
campus), 2) tahapan aktualisasi nilai dasar profesi PNS yang dilakukan
di unit kerja para peserta latihan dasar (off campus), kemudian tahap
3) yaitu evaluasi aktualisasi nilai dasar profesi PNS dimana
keseluruhan peserta latihan dasar dievaluasi dan diniliai kesiapannya
dalam memasuki lingkungan kerja yang sesungguhnya.
Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan di bidang
pendidikan merupakan profesi yang sangat mulia sekaligus
membutuhkan aparat yang ANEKA guna mencapai tujuan dan
sasaran pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang
tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003.
Pada tingkat SMA merupakan suatu tantangan bagi guru mata
pelajaran untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran agar hasil
belajar peserta didik dapat maksimal. Salah satu mata pelajaran yang
ada di SMA adalah mata pelajaran matematika. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia matematika adalah ilmu tentang bilangan dan
segala sesuatu yang berhubungan dengannya yang mencakup segala
bentuk prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah mengenai bilangan. Oleh karena itu, banyak siswa yang
menganggap matematika itu sulit sehingga membuat mereka bosan
dan kurang aktif dalam proses pembelajaran, hal ini kemudian
berdampak pada banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Kondisi seperti inilah yang terjadi di SMA Negeri 1 Kuranji.
Hasil belajar siswa masih rendah terlihat dari daftar nilai ulangan
harian, yaitu lebih dari 50% siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM. Untuk memecahkan masalah atau isu ini, maka hendaknya
seorang guru dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
melalui model pembelajaran yang membuat anak lebih aktif dan
3

semangat. Berdasarkan hal tersebut dan diskusi dengan atasan


sebagai mentor serta rekan kerja didapatkan isu dan permasalahan
yang harus diselesaikan di SMAN 1 Kuranji yaitu “Rendahnya hasil
belajar siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran matematika di
SMAN 1 Kuranji Kabupaten Tanah Bumbu ”.
Ada berbagai macam model pembelajaran yang mampu untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, penulis memilih model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted-Individualization (TAI)
yang digunakan, karena model TAI merupakan metode pembelajaran
kelompok di mana terdapat seorang siswa yang lebih mampu
berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual
siswa lain yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Sehingga
pembelajaran akan lebih aktif dan siswa akan termotivasi untuk
belajar.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis memilih judul yang
akan diaktualisasikan yaitu “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas
XI MIPA pada mata pelajaran Matematika di SMAN 1 Kuranji
Kabupaten Tanah Bumbu tahun pelajaran 2019-2020 melalui
model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted-
Individualization”.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari proses aktualisasi ini meliputi :
1. Tujuan Umum
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar bertujuan untuk
membentuk PNS yang profesional yakni PNS yang berkarakter
dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat, serta Peserta diklat prajabatan yang dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil di
tempat kerja.
4

Tujuan umum dari aktualisasi ini adalah mampu menerapkan


ANEKA (anti korupsi, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi) dalam setiap kegiatan pembelajaran matematika
guna menyelesaikan isu yang terjadi di lingkungan kerja.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada mata
pelajaran Matematika di SMAN 1 Kuranji Kabupaten Tanah Bumbu
tahun pelajaran 2019-2020 melalui model pembelajaran Kooperatif
tipe Team Assisted-Individualization.

C. Identifikasi Isu
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Guru Matematika
Ahli Pertama (manajemen ASN), ditemukan rendahnya hasil belajar
siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran matematika di SMAN 1
Kuranji Kabupaten Bumbu (pelayanan publik) dan hasil diskusi dengan
atasan sebagai mentor dan rekan kerja (Whole of Government)
didapatkan isu dan permasalahan yang harus diselesaikan di SMAN 1
Kuranji adalah “Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada
mata pelajaran matematika di SMAN 1 Kuranji Kabupaten Tanah
Bumbu”. Dengan judul aktualisasi “Meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI MIPA pada mata pelajaran Matematika di SMAN 1 Kuranji
Kabupaten Tanah Bumbu tahun pelajaran 2019-2020 melalui
model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted-
Individualization”.

D. Ruang Lingkup
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini dilakukan di SMAN 1
Kuranji yang beralamat di Jalan Transmigrasi Sebamban VI, Desa Giri
Mulya, Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanah Bumbu dengan masa
aktualisasi selama 1 bulan kerja terhitung mulai tanggal 31 Oktober
5

sampai dengan 1 Desember 2019. Adapun yang menjadi objek adalah


kelas XI IPA dengan materi Matriks.
Kegiatan aktualisasi ini tentunya bertujuan untuk menerapkan
nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di tempat kerja
masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi habituasi ini terdiri dari 6
rencana kegiatan, yaitu:
1. Merencanakan pembelajaran (SKP)
2. Membuat dan menyiapkan media pembelajaran (Inisiatif)
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran (SKP)
4. Membuat alat ukur/ soal sesuai tujuan pembelajaran (Inisiatif)
5. Melakukan evaluasi pembelajaran (SKP)
6. Melaksanakan remedial dan pengayaan (Penugasan)

E. Landasan Teori
Rancangan aktualisasi adalah rancangan yang dibuat sebelum
pelaksanaan habituasi yang telah diseminarkan pada seminar
aktualisasi dan juga rancangan aktualisasi yang dibuat setelah
pelaksanaan habituasi melalu persetujuan mentor dan coach.
1. Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang harus diterapkan dan ditanamkan pada Aparatur Sipil
Negara (ASN), maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima
dasar tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
6

Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat


akuntabilitas. Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan strategis
(strategic plans), kontrak kinerja, dan laporan kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa nilai
dasar yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas
ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4) Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
7

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai nilai pancasila, sehingga senantiasa menempatkan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan (Tim penulis,
2015b).
PNS yang memiliki Nasionalisme yang kuat adalah PNS
yang memahami dan memiliki kesadaran mengaktualisasikan
wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan
profesinya sebagai pelayan publik yang berintegritas. Adapun
nilai dasar Nasionalisme yaitu:
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan YME
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan YME,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Mengembankan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan YME.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME kepada orang lain.
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
8

1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan


harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa memebeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesame manusia
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila 3: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kepada
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
9

Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentungan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati nurani
yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan YME, menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan,
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melakukan persmusyawaratan.
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak orang lain.
10

5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat


berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau
norma yang mentukan baik-buruk, benar-salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
11

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau
pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Efektif
2) Efisien
3) Inovasi
4) Mutu
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara, masyarakat baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
12

perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan


kepentingan dalam pengadaan atau gratifikasi. Adapun nilai nilai
dasar anti korupsi adalah: Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin,
Tanggung jawab, Kerja keras, Sederhana, Berani, dan Adil.

2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
13

b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan


berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya (Fatimah & Irawati,
2016).
b. Whole of Government
Whole of Governement (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait
dengan urusan-urusan yang relevan (Suwarno. & Sejati, 2016).
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik, yaitu:
1) Berdasarkan jenis: pelayanan yang bersifat administrative,
pelayanan jasa, pelayanan barang, dan pelayanan regulatif
2) Berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsional, pelayanan
satu atap, pelayanan satu pintu, pelayanan terpusat, dan
pelayanan elektronik.
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG: budaya dan
filosofi, cara kerja yang baru, akuntabilitas dan insentif, serta
cara baru pengembangan kebijakan, mendesain program dan
pelayanan collegate approach.
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
14

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif


yang disediakan penyelenggara pelayanan publik. Unsur penting
pelayanan adalah:
1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan.
2) Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan.
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Menurut Purwanto, dkk., (2016), terdapat 12 unsur
pelayanan publik, yaitu: 1). Kepentingan umum; 2). Kepastian
hukum; 3). Kesamaan hak; 4). Keseimbangan hak dan
kewajiban; 5). Keprofesionalan; 6). Parsitipatif; 7). Persamaan
perlakuan atau tidak diskriminatif; 8). Keterbukaan; 9).
Akuntabilitas; 10). Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan; 11). Ketepatan waktu; 12). Kecepatan, kemudahan dan
keterjangkauan.
Dimensi pelayanan publik yaitu: 1). Ketepatan waktu; 2).
Akurasi; 3). Kesopanan dan keramahan; 3). Tanggung jawab; 4).
Kelengkapan; 5). Kemudahan; 6). Variasi model; 7). Pelayanan
pribadi; 8). Kenyamanan (Purwanto, dkk., 2016).

3. Landasan Hukum Pendidikan


Secara khusus, pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang
berlangsung di dalam dan luar sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan
datang.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Pendidikan Nasional pasal 1 : “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
15

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan


potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”.
Undang-undang Pendidikan
 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Pada Pembukaan UUD 1945 yang menjadi landasan hukum
pendidikan terdapat pada Alinea Keempat.
 Pendidikan menurut Undang-Undang 1945
Undang – Undang Dasar 1945 adalah merupakan hukum
tertinggi di Indonesia. Pasal-pasal yang berkaitan dengan
pendidikan Bab XIII yaitu pasal 31 dan pasal 32. Pasal 31 ayat
1 berisi tentang hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pendidikan, sedangkan pasal 31 ayat 2-5 berisi tentang
kewajiban negara dalam pendidikan. Pasal 32 berisi tendang
kebudayaan. Kebudayaan dan pendidikan adalah dua unsur
yang saling mendukung satu sama lain.
 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan
Nasional
Undang-undang ini memuat 59 Pasal yang mengatur tentang
ketentuan umum (istilah-istilah dalam undang-undang ini),
kedudukan fungsi dan tujuan , hak-hak warga negara untuk
memperoleh pendidikan, satuan jalur dan jenis pendidikan,
jenjang pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan, sumber
daya pendidikan, kurikulum, hari belajar dan libur sekolah,
bahasa pengantar, penilaian, peran serta masyarakat, badan
pertimbangan pendidikan nasional, pengelolaan, pengawasan,
ketentuan lain-lain, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan
ketentuan penutup.
 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
16

Undang-undang ini selain memuat pembaharuan visi dan misi


pendidikan nasional, juga terdiri dari 77 Pasal yang mengatur
tentang ketentuan umum(istilah-istilah terkait dalam dunia
pendidikan), dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional,
prinsip penyelenggaraan pendidikan, hak dan kewajiban warga
negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur jenjang
dan jenis pendidikan, bahasa pengantar, stándar nasional
pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana pendidikan, pendanaan pendidikan,
pengelolaan pendidikan, peran serta masyarakat dalam
pendidikan, evaluasi akreditasi dan sertifikasi, pendirian satuan
pendidikan, penyelenggaraan pendidikan oleh lembaga negara
lain, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan
ketentuan penutup.
 Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Undang-undang ini memuat 97 Pasal yang mengatur tentang
Ketentuan Umum, Lingkup, Fungsi dan Tujuan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Pendidikan dan Tenaga Pendidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan,
Standar Penilaian Pendidikan, Badan Standar Nasional
Pendidikan, Evaluasi, Akreditasi, Sertifikasi, Penjamin Mutu,
Ketentuan Peralihan, Ketentuan Penutup. Menurut Peraturan
Pemerintah ini yang dimaksud dengan: “Standar nasional
pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
4. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu
siswa mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-
prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses
17

internalisasi sehingga konsep atau prinsip yang sudah ada


terbangun kembali melalui proses pembelajaran bermakna.
5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted-Individualization
(TAI)
TAI termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Dalam model
pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok kecil (empat
sampai lima orang) yang heterogen dan selanjutnya diikuti dengan
pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang
memerlukannya. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan
bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok. Siswa diajari
menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan
kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain
untuk bekerja sama, dan menghargai pendapat teman lain. Masing-
masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara.
Karena dalam pembelajaran koperatif keberhasilan kelompok
sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut bertanggung
jawab membantu temannya yang lemah dalam kelompoknya.
Dengan demikian, siswa yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah
akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan
dalam kelompok tersebut.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai
berikut:
(1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari
materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan
oleh guru.
(2) Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau skor awal.
(3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda
baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah). Jika
18

mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku


yang berbeda serta kesetaraan gender.
(4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam
kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok
saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
(5) Guru memfasiltasi siswa dalam membuat rangkuman,
mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
(6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
(7) Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan
perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor
dasar ke skor kuis berikutnya.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil SMAN 1 Kuranji


Kegiatan rencana aktualisasi dilaksanakan di SMAN 1 Kuranji
yang berlokasi di Jalan Transmigrasi Sebamban VI Desa Giri Mulya,
Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanah Bumbu. Apabila ditempuh lewat
darat, memerlukan waktu sekitar 30 menit dari Jalan provinsi
Sebamban III adapun jarak menuju lokasi 30 km. Jalan yang ditempuh
adalah jalan dengan melewati perkebunan kelapa sawit dan
perkampungan dengan akses jalan yang cukup memadai.
SMAN 1 Kuranji ini mendapatkan SK izin operasional pada
tanggal 13 Mei 2013 dengan status kepemilikan pemerintah daerah.
Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah setingkat SMA yang ada
di kecamatan Kuranji. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sehari
penuh/ lima hari kerja dengan menggunakan kurikulum K-13.

Gambar 2.1 Tampak Depan SMAN 1 Kuranji

19
20

Gambar 2.2 Tampak Samping Kanan

Rombongan belajar sebanyak 9 rombel.Kelas X-MIPA satu kelas,


X-IPS dua kelas, XI-IPA satu kelas, XI-IPS dua Kelas, XII-IPA satu
kelas, dan XII IPS dua kelas. Jumlah siswa sebanyak 293 siswa yang
terdiri dari 143 siswa laki-laki dan 150 siswa perempuan. Adapun
jumlah guru dan pegawai di sini berjumlah 29 orang yang terdiri dari
kepala sekolah 1orang, guru laki-laki 7 orang, guru perempuan 13
orang,tenaga administrasi 4 orang, satpam 1 orang, penjaga malam 1
orang, tukang kebun 1 orang, dan cleaning service1 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table 2.1 dan 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.1 Data Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kuranji


Jumlah Siswa
No Nama Kelas
Laki – laki Perempuan Jumlah
1 Kelas X-MIPA 18 18 36
2 Kelas X-IPS 1 22 9 31
3 Kelas X-IPS 2 18 11 29
4 Kelas XI-MIPA 14 22 36
5 Kelas XI-IPS 1 19 17 36
6 Kelas XI-IPS 2 16 19 35
21

7 Kelas XII-MIPA 6 17 23
8 Kelas XII-IPS 1 15 19 34
9 Kelas XI-IPS 2 15 18 33
TOTAL 143 150 293

Tabel 2.2 Daftar Keadaan Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Kuranji

MATA TUGAS
NO NAMA GURU / NIP.
PELAJARAN TAMBAHAN
Muhamad Khaeroni, S.
1 Pd.MM - Kepala Sekolah
19720309 200312 1 010
M. Syarifuddin, S. Pd. Wakasek
2 Kimia
19780915 200701 1 017 Kurikulum
Wakasek
Sejarah
I Ketut Duasta, S.Pd.M.Pd Kesiswaan &
3 Indonesia &
19760101 200904 1 002 Kepala
Sejarah
Perpustakaan
Bahasa Inggis,
Wakasek Sarana
4 Zukhainah, S.Pd. PKWU & Sejarah
Prasarana
Indonesia

5 Lauda Nurhaiki, S.Pd. Penjaskes Wakasek Humas

Andreas Winasis Wali Kelas XII


Ekonomi
6 Widyatmoko, S.Pd. IPS 2 & Pembina
19830307 201504 1 001 Pramuka
Wali Kelas XII
Siti Hadijah, S.Pd.
7 Biologi & PKWU IPA & Pembina
19840421 201504 2 001
Pramuka
Koordinator
Ratih Purwanti, S.Pd. Fisika
8 Laboratorium
19910622 201504 2 003
Wali Kelas XI IPA
Bendahara
Yana, S.Pd. Komite &
9 Bahasa Indonesia
19870710 201903 2 016 Pengelola
Perpustakaan
Muhammad Basil, S.Pd. Matematika & Pembina PMR &
10
19920819 201903 1 011 Sejarah UKS

PAI
11 Siti Yuhana, S.Ag. -
PAQ
22

Sosiolagi/Antropo
12 I Made Sudanta, S.Kom -
logi
Ekonomi Wali Kelas XI IPS
13 Nengah Kasne, S.Pd.
&Geografi 1
Matematika &
Wali Kelas X IPS
14 Murnawati, S.Pd. Sejarah
2
Indonesia
Matematika & Wali Kelas XII
15 Suryaningsih, S.Pd.
Seni Budaya IPS 1
B. Inggris &Seni
16 Siti Qomariah, S.Pd. Pembina OSIS
Budaya

17 Kunti Fatimah, S.Pd.I. PAI & Geografi Wali Kelas X IPA

PAH, Weda & Wali Kelas X IPS


18 Ana Marsela, S.Pd. AH
Prakarya 1

B. Indonesia,
Wali Kelas XI IPS
19 Salasiah, S.Pd PKWU &
2
Georgafi
20 Yusmanidar, S.Pd. PKN Pembina Silat
21 Jumiah, S. Pd. BK Koordinator BK
Tenaga
22 Linda Dwi Anasari -
Administrasi
Tenaga
23 Sutikno Ade Pranoto -
Administrasi
Tenaga
24 Dwi Suciatiningrum -
Administrasi
Tenaga
25 I Wayan Aryadi Pramana -
Administrasi

26 Purwanto Satpam -

27 Jailani Penjaga Malam -

28 Fahriansyah Tukang Kebun -

29 Siti Aisyah Cleaning Service -


23

B. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 1 Kuranji


Adapun visi dan misi dari SMAN 1 Kuranji Kecamatan Kuranji
Kabupaten Tanah Bumbu yaitu:

1. Visi SMAN 1 Kuranji


Terwujudnya lulusan yang berprestasi dibidang akademik dan
non akademik berdasarkan iman dan taqwa.

2. Misi SMAN 1 Kuranji


1) Melaksanakan KBM dan bimbingan secara efektif
2) Mengoptimalkan tugas dan peran administrasi sebagai
penunjang KBM
3) Meningkatkan prestasi berbagai bidang olahraga
4) Melengkapi perpustakaan yang memadai
5) Membenahi perpustakaan agar lebih representatif
6) Meningkatkan minat baca siswa melalui perpustakaan sekolah
7) Mengoptimalkan tugas dan peran pustakawan
8) Meningkatkan kegiatan imtaq
9) Menumbuh kembangkangkan penghayatan dan pengamalan
nilai keagamaan
10) Mengoptimalkan perawatan presentatif terhadap sarana dan
prasarana pendidikan
11) Mengoptimalkan fasilitas pengajaran sesuai dengan standar
pelayanan minimal (SPM)

3. Nilai-Nilai Organisasi
1) Prestasi
2) Beriman dan Bertaqwa

4. Tujuan SMAN 1 Kuranji


1) Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif.
2) Melaksanakan pengelolaan sumber belajar secara efektif.
24

3) Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap


kebutuhan sekolah.
4) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, dan
tertib.
5) Meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
6) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif.
7) Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan
perbaikan secara berkelanjutan.
8) Terbentuknya karakter warga sekolah yang jujur, disiplin,
mandiri, bertanggung jawab, ikhlas, dan mencintai budaya lokal.
9) Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
10) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam
bidang akademik, nonakademik dan sains (olah raga dan seni).
11) Menyediakan sarana dan prasarana ibadah.
25

C. Struktur SMAN 1 Kuranji

Gambar 2.3 Struktur SMAN 1 Kuranji


26

D. Motto Sekolah
Ikhlas, rela berkorban, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
E. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
1. Tugas ASN
Menurut UU ASN No. 5 Tahun 2014 Pasal 11, pegawai ASN
bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesaatuan
Republik Indonesia.
Selain itu, ASN juga memiliki kode etik berdasarkan UU ASN
No. 5 Tahun 2014 Pasal 5 yaitu:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat,sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berewenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;\
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
27

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan


kepada pihak lainnya yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2. Tugas Pokok Guru dan Fungsi Guru


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009
pasal 13, rincian kegiatan guru mata pelajaran sebagai berikut:
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya;
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri;
28

14) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan


15) Membuat karya inovatif

F. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)


Sasaran Kerja Pegawai ( SKP ) adalah rencana kerja dan
target yang akan dicapai oleh seorang PNS yang disusun dan
disepakati bersama antara pejabat penilai dengan ASN yang dinilai
dengan berdasarkan pada peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara No. 34 tahun 2014 tentang pedoman penyusunan dan
penilaian sasaran kerja pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian
Negara.
Adapun daftar kegiatan tugas jabatan sesuai sasaran kinerja
pegawai yang ada dalam kegiatan rancangan aktualisasi adalah
sebagai berikut :
1. Merencanakan Pembelajaran
2. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
3. Melakukan Evaluasi Hasil Belajar
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi
Rancangan aktualisasi yang penulis buat ini berdasarkan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dengan memperhatikan visi dan misi
SMAN 1 Kuranji Tanah Bumbu.
Nama : Muhammad Basil, S.Pd.
NDH : 22
Profes : Guru Matematika Ahli Pertama
Unit Kerja : SMAN 1 Kuranji Tanah Bumbu
Isu yang : Rendahnya Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA pada
diangkat Mata Pelajaran Matematika di SMAN 1 Kuranji
Kabupaten Tanah Bumbu
Kegiatan : 1. Merencanakan pembelajaran
2. Membuat dan menyiapkan media pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
4. Membuat alat ukur/ soal sesuai tujuan pembelajaran
5. Melakukan evaluasi pembelajaran
6. Melaksanakan remedial dan pengayaan

29
30

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Tahapan Out put/ Hasil Internalisasi Nilai-Nilai Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Dasar ANEKA Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat 1. Menyiapkan 1. Rencana Saya menyiapkan Membuat Rencana Membuat Rencana
Rencana silabus Pelaksana silabus. Saya Pelaksanaan Pelaksanaan
Pembelajaran 2. Menentukan an menentukan indikator Pembelajaran (RPP) pembelajaran akan
indikator dan Pembelajar dan tujuan pembelajaran merupakan sejalan mengefektifkan
tujuan an (RPP) yang ingin dicapai guna dengan misi sekolah pembelajaran.
pembelajaran 2. Lembar kejelasan target yaitu Melaksanakan Oleh karena itu,
3. Menyusun Kerja (Akuntabilitas) KBM dan bimbingan sejalan dengan
RPP dengan Kelompok pembelajaran agar siswa secara efektif nilai organisasi
model (LKK) mengetahui apa yang yaitu Berprestasi.
pembelajaran akan dipelajari. Saya
Team-Assisted menyusun langkah-
Individualizatio langkah kegiatan model
n (TAI) pembelajaran TAI
4. Konsultasi dengan cermat (Etika
dengan kepala Publik) agar
sekolah dalam pembelajaran yang
pemeriksaan terjadi di kelas menarik
akhir RPP serta efektif dan efisien
5. Menyempurnak (komitmen mutu). Saya
an RPP menyusun RPP dengan
6. Membuat penuh tanggung jawab
Lembar Kerja (akuntabilitas) dan
Kelompok menggunakan bahasa
(LKK) yang indonesia sesuai EYD
berisi soal-soal (nasionalisme)cinta
kontekstual. tanah air serta jujur
31

(anti korupsi) membuat


RPP hasil karya sendiri.
Hasil RPP yang telah
saya buat akan saya
konsultasikan dengan
kepala sekolah dengan
bahasa yang sopan dan
santun (etika publik).
Kemudian RPP tersebut
akan saya sempurnakan
berdasarkan arahan
Kepala Sekolah. Saya
membuat Lembar Kerja
Kelompok agar siswa
dapat belajar lebih
efektif dan efisien
(komitmen mutu).
2. Membuat dan 1. Menyiapkan 1. Tersediany Saya akan berkordinasi Membuat media Penguatan nilai
menyiapkan LCD a LCD dengan wakasek pembelajaran sejalan organisasi pada
media 2. Membuat 2. Tersediany Sarpras untuk meminta dengan misi sekolah kegiatan ini yaitu
pembelajaran bahan tayang a media izin menggunakan LCD yaitu melaksanakan berprestasi dan
power poin pembelajar sekolah dengan bahasa KBM dan bimbingan berdasarkan iman
an power yang santun (Etika secara efektif dan taqwa
poin Publik) dan setelah nanti
pembelajaran berakhir
saya akan segera
mengembalikan LCD
tersebut sebagai bukti
tanggung jawab
(Akuntabiltas)
Lalu saya akan membuat
32

power poin agar


pembelajaran lebih
efektif (Komitmen
mutu)
3. Melaksanaka 1.Mengucapkan 1. Terlaksanan Saya mengucapkan Penggunaan model Penguatan nilai
n kegiatan salam, sapa, ya proses salam dan menyapa pembelajaran TAI organisasi pada
pembelajaran dan presensi belajar siswa dengan sopan merupakan wujud misi kegiatan ini yaitu
2.Melaksanakan mengajar (etika publik). Sebelum sekolah yaitu beriman dan
doa pembelajaran dimulai, melaksanakan KBM bertaqwa
3. Melakukan terlebih dahulu berdoa dan bimbingan secara
kegiatan (nasionalisme) religius efektif Selain itu
apersepsi dilanjutkan dengan pelaksanaan berdoa
4. Menyampaikan menyampaikan tujuan bersama sebelum
tujuan pembelajaran dan memulai pelajaran
pembelajaran langkah kegiatan yang merupakah salah satu
dan langkah akan dilakukan. Saya kontribusi untuk
kegiatan yang melaksanakan menunjang misi
akan dilakukan pembelajaran di kelas sekolah yaitu
5. Membagi siswa menggunakan model Meningkatkan
menjadi pembelajaran TAI yaitu kegiatan Imtaq
beberapa dimulai dengan membagi
kelompok siswa menjadi beberapa
6. Menjelaskan kelompok (komitmen
secara umum mutu) inovasi. Saya
materi yang akan menjelaskan materi
akan diajarkan yang akan diajarkan
7. Membagikan secara umum. Setelah
Lembar Kerja itu saya membagikan
Kelompok LKK untuk didiskusikan
(LKK) untuk dalam kelompok agar
didiskusikan siswa dapat saling
33

8. Membantu dan bermufakat


membimbing (nasionalisme) mencari
siswa dalam jawaban yang terbaik
berkelompok dalam menyelesaikan
9. Memberikan LKK tersebut. Setelah
penghargaan LKK selesai dikerjakan
kepada siswa maka saya
kelompok mencabut nomor undi
diskusi terbaik untuk menentukan
10. Memberikan kelompok yang
kesimpulan presentasi di depan
dari kegiatan kelas dengan tidak
yang telah diskriminatif
dilaksanakan. (nasionalisme). Saya
dengan jujur (etika
publik), transparan
(akuntabilitas), dan
adil(anti korupsi) dalam
memberikan
penghargaan kepada
kelompok diskusi terbaik
serta memberikan
kesimpulan dari
kegiatan.
4. Membuat alat 1. Membuat soal 1. Soal Saya membuat soal Kegiatan menyusun Penguatan nilai
ukur/soal evaluasi evaluasi dengan cermat (etika alat ukur soal ini organisasi pada
sesuai tujuan individu 2. Kunci publik) dan konsisten merupakan kontribusi kegiatan ini yaitu
pembelajaran berdasarkan jawaban (akuntabilitas) sesuai terhadap visi sekolah: Berprestasi.
tujuan 3. Pedoman tujuan pembelajaran. “Terwujudnya lulusan
pembelajaran penilaian Bentuk soal dan yang berprestasi
2. Membuat penilaian yang saya dibidang akademik
34

kunci jawaban berikan sama antara dan non akademik


soal evaluasi siswa yang satu dengan berdasarkan iman
3. Membuat siswa lainnya dan taqwa”
pedoman (nasionalisme) tidak
penilaian diskriminatif
Saya membuat soal
yang efektif (komitmen
mutu) untuk mengukur
seberapa jauh
pemahaman siswa
terhadap materi.
5. Melakukan 1. Guru 1. Lembar Dalam melakukan Kegiatan melakukan Penguatan nilai
evaluasi membagikan jawaban evaluasi saya bersikap evaluasi pembelajaran organisasi pada
pembelajaran soal individu siswa adil (akuntabilitas) merupakan bentuk kegiatan ini yaitu
2. Guru 2. Daftar nilai terhadap semua siswa kontribusi terhadap visi Iman dan
mengawasi siswa agar hasil evaluasi salah satu visi sekolah taqwa.
siswa benar-benar menjadi yaitu Mewujudkan
menjawab soal gambaran tingkat lulusan yang
3. Mengoreksi penguasaan siswa berprestasi di bidang
lembar terhadap materi yang akademik
jawaban siswa diajarkan. berdasarkan iman
Saya memberikan dan taqwa
peraturan yang sama Dan sejalan dengan
tidak diskriminatif misi sekolah yaitu
(nasionalisme) kepada meningkatkan
seluruh siswa, yaitu tidak kegiatan imtaq
boleh mencontek.
Dalam melaksanakan
evaluasi, saya menjaga
rahasia (etika publik)
jawaban kepada siswa,
35

tidak menyampaikan
jawaban soal kepada
siswa.
Soal yang diberikan
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin
dicapai sehingga
pembelajaran menjadi
efektif (komitmen
mutu).
Dalam melakukan
evaluasi saya
mengaktualisasikan nilai
jujur (anti korupsi) yaitu
tidak mengurangi atau
menambah nilai hasil
belajar siswa

6. Melaksanaka 1. Menjelaskan 1. Daftar nilai Saya menjelaskan ulang Kegiatan Penguatan Nilai
n remedial kembali materi akhir hasil materi kepada siswa melaksanakan remedial organisasi dalam
dan 2. Menugaskan remedial yang nilainya belum dan pengayaan kegiatan ini adalah
pengayaan siswa yang tuntas (anti korupsi) memberikan kontribusi visi berprestasi
belum peduli. Saya terhadap terhadap
mencapai KKM bertanggungjawab salah satu misi sekolah
untuk (akuntabilitas) sebagai yaitu Melaksanakan
mengerjakan seorang guru untuk KBM dan bimbingan
soal kembali melakukan remedial bagi secara efektif
3. Memberi siswa yang belum
penilaian dari mencapai KKM, agar
hasil remedial semua siswa bisa
mencapai KKM dan
36

tujuan pembelajaranpun
bisa tercapai.
Dalam memberikan
penilaian hasil perbaikan
saya harus jujur (anti
korupsi).
Saya harus bisa
memastikan mutu
(komitmen mutu)
pembelajaran ini dengan
baik, sehingga saya
memberikan perbaikan
bagi siswa yang belum
mencapai KKM agar bisa
memperbaiki nilainya.
37

B. RENCANA PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.2 Rencana Penjadwalan Aktualisasi
NO. KEGIATAN JADWAL RENCANA
1. Merencanakan pembelajaran 1 s.d. 5 November 2019
2. Membuat dan menyiapkan media pembelajaran 6 s.d. 9 November 2019
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 10 s.d. 23 November 2019
4. Membuat alat ukur/ soal sesuai tujuan pembelajaran 20 s.d. 23 November 2019
5. Melakukan evaluasi pembelajaran 24 s.d. 27 November 2019
6. Melaksanakan remedial dan pengayaan 28 November s.d. 1 Desember 2019

C. RENCANA MATRIK PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.3 Rencana Matrik Pembelajaran Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

BULAN
NO. KEGIATAN
NOVEMBER DESEMBER
I II III IV V I
1. Merencanakan pembelajaran
2. Membuat dan menyiapkan media pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
4. Membuat alat ukur/ soal sesuai tujuan pembelajaran
5. Melakukan evaluasi pembelajaran
6. Melaksanakan remedial dan pengayaan
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Tim Fokusmedia. 2015. Undang-Undang SISDIKNAS Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : Fokus Media.

Tim Redaksi BIP. 2009. Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945. Jakarta : Kelompok Gramedia.

38

Anda mungkin juga menyukai