Anda di halaman 1dari 31

dr. Wani D.

Gunardi, SpMK
FK UKRIDA
• Menjelaskan flora normal yang berperan pada
traktus urinarius
• Menjelaskan mikroorganisma yang sering
menyebabkan infeksi traktus urinarius
• Menjelaskan sifat dan faktor virulensi dari
masing-masing mikroorganisma penyebab
infeksi traktus urinarius.
• Menjelaskan faktor hospes yang dapat
mempengaruhi terjadinya infeksi
traktusurinarius.
} Berdasarkan anatomi traktus urinarius :
◦ Lower UTI à kandung kemih dan urethra
◦ Upper UTI à ureter dan ginjal
} Pada daerah urethra terdapat flora normal
tubuh yang berkolonisasi pada sel epitehel
urethra bagian distal.
} Pada keadaan sehat à Daerah traktus
urinarius di atas dari urethra adalah steril.
• Patogen potensial :
– Enterobacteriaceae à batang Gram negatif, aerobik
– Yeast à Jamur
• Community :
– E.coli, K.pneumoniae, Staphylococcus saphrophyticus
– Complicated : Proteus sp., Pseudomonas sp., Klebsiella
sp., Enterobacter.
• Hospital aquired :
– E. coli, Klebsiella sp., Enterococcus sp. à pemakaian
kateter, obstruksi.
– 20% dari pemakaian kateter à UTI (infeksi nosokomial
dan bakteremia)
• Jarang : Acinetobacter sp., Alcaligenes sp.,
Gardnerella sp., Salmonella sp. (stadium awal
dari demam tifoid)
• Coagulase Negative Staphylococcus à S.
epidermidis.
• Streptococcus viridans & non haemolyticus
• Lactobacillus
• Diphteroids (Corynebacterium sp.)
• Neisseria sp. (non pathogenic)
• Kokus anaerobik
• Propionibacterium sp.
• Bacteroides sp. (batang Gram negatif anaerobik)
• Mycobacterium sp. (komensal)
• Mycoplasma sp. (komensal)
• Adanya bakteri dalam urin
• Dapat bersifat :
– Asimptomatik
– Simptomatik à timbul gejala akibat
perkembangbiakan bakteri pada traktus urinarius
yang mengganggu fungsi organ.
• Infeksi traktus urinarius à ditentukan oleh
parameter klinis dan tidak hanya dari
perhitungan kuantitatif jumlah koloni atau
identifikasi bakteri
} Klasifikasi UTI berdasarkan klinis :
◦ Episode pertama vs rekuren/ infeksi berulang
◦ Tanpa komplikasi vs komplikasi
• Bayi baru lahir à steril
• Usia 24 jam – 3 hari à
– Staphylococci, Enterococci, Diphteroids, M. smegmatis
• Usia 3 hari – beberapa minggu à
– Lactobacillus acidophillus (Doderlein bacillus)
• Prepubertas à
– Micrococci, Streptococci (α & no hemolitik), coliform,
Diphteroids
• Dewasa à
– Lactobacillus acidophillus (Doderlein bacillus),
S.epidermidis, Streptococci (α & no hemolitik), coliform,
Diphteroids, Jamur, Streptococci anaerobik, Listeria sp.,
Clostridium sp.
} Wanita hamil à
◦ S.epidemidis,Lactobacillus sp., Jamur
} Post menopause à
◦ Hampir sama dengan masa pre-pubertas
• Mikroorganisme patogen dapat menjadi
mikroorganisme transien yang berkolonisasi
di daerah uretra manusia :
– Bakteri batang Gram negatif (Enterobacteriaceae)
– Jamur (C.albicans)
• Diagnosis UTI :
– Kultur urin kuantitatif à menghitung koloni bakteri
– Membedakan adanya kontaminasi, kolonisasi atau
infeksi
• 10% manusia à Pernah mengalami UTI pada
satu masa dalam hidupnya.
• Prevalensi UTI berkaitan dengan usia dan
jenis kelamin
• Laki-laki :
– 0-1 tahun : sering terjadi (>> daripada perempuan)
– > 1 tahun : menurun
– > 60 tahun : meningkat kembali à BPH
} Perempuan :
◦ 5-14 tahun à bakteriuria 1-2%
◦ >14 tahun à 5%
◦ Dewasa à meningkat bertahap dari 10% menjadi
20%
◦ 20-40 tahun à 50% perempuan pernah mengalami
UTI akan kembali mengalami infeksi rekuren dalam
kurun waktu 1 tahun
} Wanita :
◦ Letak dan ukuran anatomi uretra
◦ Kelembaban daerah uretra
◦ Aktifitas seksual
◦ Perubahan hormonal à insiden bakteriuria
meningkat saat kehamilan
• UTI komplikasi penting dari :
– Penyakit metabolik diabetes
– Penyakit renal
– Transplantasi ginjal
– Kelainan struktural dan neurogenik yang
mengganggu aliran urin
• UTI merupakan penyebab tersering sepsis
dan bakteremia pasien Rumah Sakit à infeksi
nosokomial
• Komplikasi akibat pemakaian kateter urin di
Rumah Sakit
• E.coli
• S.saprophyticus
• Klebsiella sp.
• Proteus sp., Enterobacter sp. à infeksi
berulang
• Pseudomonas aeruginosa à infeksi berulang
• Virus : adenovirus 11 dan 21 à haemorrhagic
cystitis pada anak
• Parasit : T.vaginalis dan Schistosoma
haemobium
• Penyebab paling sering dari UTI
• Termasuk dalam Enterobacteriaceae : batang
enterik Gram negatif
• Flora normal usus :
– Fakultatif anaerob, oksidase negatif, toleran
terhadap empedu dan tahan suhu 44oC
– Mempunyai antigen O (somatik), H (flagel), K
(kapsul) à penting untuk karakterisasi strain,
contoh E.coli O7H157.
• Isolat dari urin :
– Agar darah à hemolisis à nefropatogenik E.coli karena
memproduksi hemolisin
– Agar Endo atau EMB àkoloni khas metalik à Meragi laktosa
– Indol positif
• Faktor virulensi :
– Endotoksin à lipopolisakarida
– Kapsul à antigen K1
– Adhesin à peranan penting pada UTI
– Eksotoksin à hemolisin
• Umumnya infeksi disebabkan oleh E.coli antigen O
• Antigen K berperan pada UTI bagian atas
• P pilus berperan pada patogenesis pielonefritis
} Kokus Gram positif
} Kemampuan adhesi lebih baik dibandingkan
CoNS lainnya
} Non hemolisis
} Tidak berpigmen
} Resisten novobiocin
} Kultur urin à jumlah sedikit mempunyai
makna yang signifikan
} Termasuk Enterobacteriaceae
} Karakteristik ;
◦ Pertumbuhan koloni mukoid à kapsul polisakarida
◦ Tidak bergerak
} Identifikasi laboratorium :
◦ Peragi laktosa
◦ Toleran terhadap empedu
◦ Oksidase negatif
◦ Tes sitrat dan VP (+)
} Penyebab infeksi berulang
} Gerak aktif à flagel peritrich
} Morfologi koloni menjalar
} Urease (+)
} P.mirabilis umumnya lebih sensitif terhadap
antimikroba (Penicillin) dibanding Proteus sp
lainnya.
} Penyebab infeksi berulang
} Lingkungan RS terutama daerah lembab
} Akibat penggunaan kateter atau irigasi cairan
} Batang negatif Gram, Gerak (+), aerob
obligat, grape odour, pigmen (pyocyanin,
pyoverdin, pyorubin, pyomelanin)
} Oksidase (+), tidak meragi KH
} Faktor virulensi :
◦ Pili, lipopolisakarida à endotoksin, eksotoksin A à
nekrosis jaringan
} E.coli à >> pada Community dan Hospital
acquired UTI
} Klebsiella sp.à 2nd Hospital acquired UTI
} Proteus mirabilisà 3rd Hospital acquired UTI
} Staphylococcus à 2nd Community acquired
UTi
} Enterobacteriaceae
} P. aeruginosa à 4th Hospital acquired UTI
} Enterococcus
} Komunikasi dokter klinisi dan dokter mikrobilogi
klinik di laboratorium à Penting !!
} Dokter klinisi mencurigai :
◦ Infeksi mikroorganisme tertentu naerob, virus
◦ Piuria steril à ditemukan bakteri pada pewarnaan Gram
tetapi Klutur (-)
} Penyebaran hematogen (<5%) à bakteremia atau inf
sistemik yang mencapai ginjal.
} Staphylococcus dan Salmonella sp. Mempunyai sifat
invasif à menembus ginjal dan menyebabkan
pielonefritis
} Pielonefritis à hematogen atau descending :
◦ Jamur, M.tbc., Salmonella sp., Leptospira sp., S.aureus
} Pasang kateter
} Uretra yang pendek
} Aliran yang terhambat:
◦ BPH
◦ Tumor, striktura, batu, neurologic bladder
} Mukosa VU
} pH urin yang rendah
} Konsentrasi urea >>
} Kandungan asam organik >>
} Miksi yang rutin à bakteri tidak berkembang
biak dalam jumlah besar
} Katup ureter dan VU à mencegah reflux
}
} Faktor virulensi
◦ Mempunyai adhesin, pili, hemolisin dan resisten
terhadap mekanisme imunitas seluler à E.coli
◦ Melekat pada mukosa ginjal à adhesi
◦ Memproduksi urease à pH urin meningkatà toksik
terhadap sel ginjal dan merangsang pembentukkan
batu ginjal à Proteus sp
◦ Motilitas bakteri
◦ Antigen K à Kapsul menghambat proses
fagositosis
◦ Kolonisasi bakteri
Migrasi
Migrasi Intralumen
Ekstralumen dari
dari kantong urin
flora normal
(aliran refluks)
periuretra

Migrasi
Kontaminasi Saat
intralumen dari
Pemasangan Kateter
Masuknya terbukanya
Bakteri ke sistim drainase
dalam Traktus
Urinarius
ream infection early, by direct inoculation when the catheter is inserted, or
unin et al. (12) later, by organisms ascending from the perineum by capillary
sociated with action in the thin mucous film contiguous to the external
ates, unrelated catheter surface. Intraluminal contamination occurs by
st CAUTIs are reflux of microorganisms gaining access to the catheter lumen
ation, and add from failure of closed drainage or contamination of urine in
of acute-care the collection bag.
ons commonly
erapy. CAUTIs
l reservoir of
0,15), the most
terobacteriacae
, Enterobacter,
osa; enterococci

heter-associated
990-92 (15)
Intensive
care units
% of total)
18
13
11
13
25

74 University of
2, USA; fax: 608- Figure l. Routes of entry of uropathogens to catheterized urinary
• Cara
Pemasangan
• Lama
penggunaan

Kontaminasi Simptomatik
Pemasangan Invasi
lumen UTI
Kateter mikroorganisme
kateter (Bakteriuria)

Bakteri plantonik,
• Intraluminal esp. Bakteri gram
• Ekstraluminal negatif dan
enterococci

Biofilm CAUTI
Producer
} Jawetz, Melnick : Medical Microbiology 23th
ed.
} Mahon CR : Textbook of Diagnostic
Microbiology, 2nd ec, 2000
} Forbes BA : Bailey & Scott s Diagnostic
Microbiology, 12th ed., 2008
} Miller JM, Specimen Management in Clinical
Microbiology, 1996

Anda mungkin juga menyukai