Anda di halaman 1dari 14

KASUS UJIAN

Otitis Media Supuratif Kronik Auricula Sinistra

Pembimbing :
Kol (Purn) dr. Tri Damijatno, Sp.THT-KL
Letkol CKM dr. Moh Andi F, Sp.THT-KL
dr. Taufani Dewi, Sp.THT-KL

Disusun oleh:

Amanda Putri
1102014017

KEPANITERAAN KLINIK ILMU TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN


RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
PERIODE 07 OKTOBER – 09 NOVEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 47 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Pondok Gede
Tanggal Pemeriksaan : 04 November 2019

II. ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berusia 47 tahun datang ke poliklinik THT
RS TK II Moh Ridwan Meuraksa pada tanggal 04 November, dengan :
A. Keluhan Utama
Telinga sebelah kiri terasa gatal dan keluar cairan sejak 6 bulan
SMRS.
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poliklinik THT RS MRM dengan keluhan telinga
sebelah kiri terasa gatal dan keluar cairan berwarna hijau kekuningan
dan kental sejak 6 bulan SMRS dan pilek, batuk dan demam disangkal.

Pasien mengatakan bahwa 6 bulan SMRS pasien sempat mengkorek


telinga terlalu dalam dengan cotton bud dikarenakan pasien merasa
telinga gatal. Menurut penuturan pasien setelah mengkorek telinganya
dengan cotton bud keluar cairan berwarna putih kekuningan dan kental.
Keluhan 6 bulan SMRS disertai dengan telinga yang berdengung, nyeri
dan bengkak. Keluhan tersebut dirasakan hilang timbul. Pasien
mengatakan bahwa tidak ada hal yang memperberat ataupun
memperingan keluhan yang dirasakan. Pasien mengatakan bahwa

1
pernah memiliki gejala serupa ketika kanak-kanak namun lupa pada saat
usia berapa. Pasien memiliki kebiasaan mengorek telinga dengan cotton
bud dan berenang.

C. Riwayat Penyakit Dahulu :


 Pasien pernah memiliki gejala yang serupa ketika
kanak-kanak.
 Riwayat alergi obat dan alergi makanan disangkal.
 Riwayat sering batuk dan flu disangkal.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
 Dikeluarga tidak ada penyakit serupa dengan pasien.
 Pasien tidak memiliki keturunan Diabetes Mellitus
dan Hipertensi

E. Riwayat Kebiasaan
 Pasien memiliki kebiasaan merokok satu bungkus
perhari
 Pasien memiliki kebiasaan mengorek telinga
menggunakan cotton bud
 Pasien memiliki kebiasaan berenang
F. Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi
Pasien sebagai PNS dan pasien berobat menggunakan BPJS.

2
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CM
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Frekuensi nadi : 80 ×/menit
Frekuensi nafas : 20 ×/menit
Suhu : 36o C
b. Pemeriksaan Sistemik
Kepala :
Normocephali, rambut hitam dan tidak mudah rontok, sudut nasolabialis
simetris.
a. Mata : edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+),
b. Hidung : sekret (+/-), napas cuping hidung (-/-)
c. Mulut dan Tenggorokkan : mukosa bibir anemis (-), sianosis (-), lidah
kotor (-), tonsil T1/T1 tenang, faring
hipermis (-)
d. Telinga : nyeri tekan tragus (-/-), gangguan pendengaran (-/-)

Leher :
Inspeksi : simetris, massa (-)
Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-)

Thoraks
Bentuk : normal, retraksi (-), gerakan dinding dada simetris
Cor Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler,

3
murmur (-), gallop (-)
Pulmo Inspeksi : Bentuk dan pergerakan pernafasan
kanan-kiri simetris
Palpasi : Fremitus raba dada kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+) wheezing (-
/-), ronkhi (-/-)

Abdomen
Inspeksi : datar, lemas, massa (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), teraba massa (-), hepar-lien tidak teraba
Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas
a. Superior : akral hangat, edema (-/-) sianosis (-/-), CRT < 2 detik,
reflex fisiologis (N), reflex patologis (-)
b. Inferior : akral hangat, edema (-/-), pitting edema (-/-), sianosis (-/-),
CRT < 2 detik, reflex fisiologis (N), reflex patologis (-)

Genitalia
Tidak diperiksa

4
STATUS LOKALIS THT

TELINGA
BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI
Kongenital Fistula (-), Fistula (-),
auricula asesoris (-) auricula asesoris (-)
Pre- Radang (-) (-)
aurikula Tumor (-) (-)
Trauma (-) (-)
Nyeri tekan tragus (-) (-)
Kongenital Mikro/makrotia (-) Mikro/makrotia (-)
Radang (-) (-)
Aurikula Tumor Ateroma (-), keloid (-), Ateroma (-), keloid (-),
kista (-) kista (-)
Trauma Hematoma (-) Hematoma (-)
Edema (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)
Retro- Hiperemis (-) (-)
aurikula Sikatriks (-) (-)
Fistula (-) (-)
Fluktuasi (-) (-)
Kongenital Atresia (-) Atresia (-)
Kulit Warna merah muda Warna kemerahan,
hiperemis(+)
Sekret (-) (-)
CAE Cerumen (+) konsistensi lunak, (+) konsistensi lunak,
berwarna kekuningan berwarna kekuningan
Edema (-) (-)
Jar. Granulasi (-) (-)
Massa (-) (-)

5
BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI
Membran Intak (+) (-)
timpani Warna Putih keabuan seperti Putih keabuan seperti
mutiara mutiara
Refleks cahaya (+) (-)
Gambar :

Dalam batas normal. Terdapat perforasi sentral,


Cone of light terlihat di perforasi terdapat pada
pukul 5. pars tensa, perforasi tebal,
membrane tidak
hiperemis, ukuran
perforasi 0,2x0,2mm

Cavum Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai


timpani

TES PENDENGARAN
TES Garpu Tala
Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach Diagnosis
+ Tidak ada Sama dengan Normal
lateralisasi pemeriksa

6
HIDUNG
PEMERIKS KANAN KIRI
AAN
Keadaan Bentuk & ukuran Bentuk biasa, asimetri (-), Bentuk biasa, asimetri (-),
luar deviasi (-), deformitas (-) deviasi (-), deformitas (-)
Edema (-) (-)
Hematom (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)
Krepitasi (-) (-)
Kel. Kongenital (-) (-)
Radang (-) (-)
Trauma (-) (-)
Tumor (-) (-)
Rhinoskopi Cavum nasi Lapang, sekret (-), Lapang, sekret (-),
anterior hiperemis(-) hiperemis(-)
Konka inferior Eutrofi, warna merah Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin muda, permukaan licin
Konka media Eutrofi, warna Eutrofi, warna merah
kemerahan, permukaan muda, permukaan licin
licin
Meatus nasi Sekret (-) Sekret (-)
Septum Lurus, deviasi (-) Lurus, deviasi (-)
Kelainan lain Tumor (-), korpus alienum Tumor (-), korpus alienum
(-), adhesi konka dengan (-), adhesi konka dengan
septum (-) septum (-)

7
Pasase udara Positif Positif

Rhinoskopi Mukosa
posterior Sekret
Koana
Torus tubarius
Fossa Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rossenmuler
Tumor
Ost.tuba
eustachius

8
CAVUM ORIS & OROFARING
BAGIAN KETERANGAN
Mukosa Warna merah muda
Lidah Normal, ulkus (-)
Gigi geligi Normal
Uvula Simetris
Pilar Simetris, Tenang
Halitosis (-)
Tonsil :
- Mukosa Tenang
- Besar T1 – T1
- Kripta (-/-)
- Detritus (-/-)
- Perlengketan (-/-)
Gambar :

Faring :
- Mukosa Hiperemis (-)
- Granula (-)
- Post nasal (-)
drip

9
Laring : Tidak dilakukan pemeriksaan
1. Epiglotis
2. Kartilago
arytenoid
3. Plika
aryeiglotika
4. Plika
vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea

MAKSILOFASIAL
BAGIAN KETERANGAN
Maksilofasial :
 Pemeriksaan pasif :
- deformitas (-)
- tanda radang (-)
- kemencongan pada wajah (-) /
wajah simetris
- nyeri tekan pada wajah (-)

 Pemeriksaan aktif :
- Tidak dilakukan

Nyeri tekan mastoid (-)

10
LEHER
BAGIAN KETERANGAN
Leher :
- Bentuk Normal, deformitas (-), tanda radang (-), edema (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), pembesaran KGB submandibular (-)
- Massa (-)

Gambar :

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak Dilakukan.

V. RESUME

Pasien laki-laki usia 47 tahun datang ke poliklinik THT RS MRM


dengan keluhan telinga sebelah kiri terasa gatal dan keluar cairan
berwarna kuning kehijauan dan kental sejak 6 bulan SMRS keluhan
pilek, batuk dan demam disangkal. Pasien mengatakan bahwa 6 bulan
SMRS pasien sempat mengkorek telinga terlalu dalam dengan cotton
bud karena pasien merasakan telinga sebelah kiri gatal. Menurut
penuturan pasien setelah mengkorek telinganya dengan cotton bud
keluar cairan berwarna putih kekuningan dan kental. Keluhan 6 bulan
SMRS disertai dengan telinga yang berdengung, nyeri dan bengkak.
Keluhan tersebut dirasakan hilang timbul. Pasien mengatakan bahwa
tidak ada hal yang memperberat ataupun memperingan keluhan yang

11
dirasakan. Pasien mengatakan bahwa pernah memiliki gejala serupa
ketika kanak-kanak namun lupa pada saat usia berapa. Pasien memiliki
kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud dan berenang.

Dari hasil pemeriksaan, status generalis dan tanda vital dalam batas
normal. Tes garpu tala pada telinga kanan dan kiri dalam batas normal,
pada status lokalis telinga sebelah kiri didapatkan liang telinga
hiperemis, terdapat massa berkonsistensi lunak dan berwarna
kekuningan, tidak terdapat edema maupun secret. Pada canalis
auditorius auricula sinistra ditemukan mmebran timpani perforasi
sentral, perforasi terdapat pada pars tensa, perforasi tebal, membrane
tidak hiperemis, ukuran perforasi 0,2x0,2mm, secret (-), terdapat
massa berkonsistensi lunak dan berwarna kekuningan.

DIAGNOSIS KERJA

Otitis Media Supuratif Kronik Auricula Sinistra Tipe Tenang

VI. DIAGNOSIS BANDING


Otitis Media Akut Stadium Perforasi

VII. INITIAL PLAN


Initial Plan Diagnostik
 Kultur
 Foto Rontgen Mastoid
Initial Plan Therapy
Medikamentosa:
 Cefixime 2x1
 Tarivid
 Asam Mefenamat 2x1
Non Medikamentosa:
 Larutan H2O2 3%

12
VIII. MONITORING
Subjektif :
1. Menilai apakah keluhan berkurang
2. Menilai apakah terapi sudah adekuat dan melihat adakah alergi obat
3. Monitoring hasil pemeriksaan fisik telinga : adanya keluar cairan lagi atau
tidak
Objektif:
1. Memantau hasil pemeriksaan penunjang

IX. EDUKASI
 Menjaga hygiene telinga
 Minum obat secara teratur
 Menghindari masuknya air ke telinga
 Jika ingin berenang, gunakan ear plug khusus untuk berenang agar
mencegah masuknya air kedalam telinga

X. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam

13

Anda mungkin juga menyukai