Anda di halaman 1dari 15

ANESTESI PADA PRE-EKLAMPSIA

Oleh:
Amanda Putri

Pembimbing:
Letkol CKM dr. Agus Saptiady, Sp.An
Pendahuluan
◦ Pre-eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di
Indonesia. Pre-eklampsia diklasifikasikan ke dalam penyakit hipertensi yang disebabkan
karena kehamilan.
◦ Operasi seksio sesarea dilakukan jika kelahiran pervaginam mungkin akan menyebabkan
resiko pada ibu ataupun pada janin.
◦ Pelaksanaan seksio sesarea tentunya membutuhkan prosedur dan tindakan anestesi untuk
meringankan rasa sakit sehingga ibu merasa nyaman dan tidak terjadi keadaan yang tidak
diinginkan selama proses seksio berlangsung. Pilihan jenis anestesi perlu diperhatikan
keuntungan dan kerugiannya serta komplikasi yang mungkin timbul terutama pada pasien
dengan pre-eklampsia. Hal ini bergantung kepada keadaan umum pasien.
Definisi
◦ Preeklampsia ialah suatu sindrom spesifik pada kehamilan
yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu, pada
wanita yang sebelumnya normotensi. Keadaan ini ditandai
oleh peningkatan tekanan darah (140/90mmHg) yang
disertai oleh proteinuria.
Faktor Resiko
◦ Usia
◦ Riwayat hipertensi sebelum kehamilan
◦ Riwayat preeklampsia
◦ Memiliki ibu atau saudara perempuan dengan riwayat
preeklampsia
◦ Obesitas
Tanda dan Gejala
Komplikasi
• HELLP syndrome
• Edema paru
• Perdarahan
• Solusio plasenta
• Kematian
PENATALAKSANAAN ANESTESI
Pra Anestesi
 ANAMNESA
Umur, paritas, lama kehamilan, riwayat kesehatan maternal, riwayat anestesi terkait obstetrik,
dan masalah-masalah yang berkaitan dengan faktor risiko atau penyulit anesthesia.
 PEMERIKSAAN FISIK
Evaluasi TTV, penilaian jalan napas
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah: Hb, Ht, leukosit, trombosit, waktu perdarahan dan pembekuan
 Urin: protein
Pilihan Teknik Anestesi
Bergantung pada:
◦ Keadaan umum pasien
◦ Jenis operasi (Elektif? Darurat?)
◦ Perubahan fisiologi pada kehamilan
◦ Obat-obat anestesi yang dipakai
Obat-obatan Anestesi
 Anestesi lokal
 Lidokain, Bupivacain, Prokain
Menyebabkan vasodilatasi perifer sehingga memungkinkan terjadinya hipotensi
 Hipnotik (sedatif)
 Barbiturat
Untuk induksi pada GA. Efek depresan pada ibu dan janin
 Benzodiazepin
Merupakan ansiolitik dan antikonvulsi. Dapat menyebabkan hipotonia dan hipotermia janin
 Propofol
Untuk induksi GA, menyebabkan iritabilitas janin
 Ketamin
Sebagai analgesia dan sedatif, mempertahankan tekanan darah ibu dan tidak mendepresi janin
 Opiod
 Morfin, Fentanyl
Merupakan analgetik sistemik yang poten. Menyebabkan depresi napas pada ibu dan bayi
 Anestesi inhalasi
 N2O
Memberikan efek analgetik namun tidak memberikan analgesi yang cukup untuk
persalinan.
 Agen halotan
Merupakan obat anestesi inhalasi bersifat sedatif. Semua agen halogenated menyebabkan
depresi kardiovaskular dan respirasi
◦ Dengan anestesi umum, ibu tidak sadar dalam proses persalinan dan obat
anestesi yang digunakan dapat mempengaruhi seluruh tubuhnya serta bayi
yang akan dilahirkan.
◦ Resiko utama yang berhubungan dengan anestesi umum adalah permasalahan
pada jalan nafas.
◦ Intubasi menjadi lebih sulit dibandingkan dari pada pasien-pasien yang tidak
hamil, terutama pada ibu yang gemuk. Permasalahan lainnya adalah oedem
laring.
◦ Anestesia umum pada bedah Caesar pada preeklampsia dikatakan
berhubungan dengan peningkatan yang bermakna pada tekanan arteri sistemik
dan pulmoner pada saat induksi, jika dibandingkan dengan epidural anestesia.
◦ Pada anestesia umum juga potensial terjadinya aspirasi isi lambung, kesulitan
intubasi endotrakeal yang disebabkan karena adanya resiko edema faring
laring.
◦ Keuntungan dari spinal anestesi dibandingkan dengan anestesi epidural adalah kecepatan
onsetnya.
◦ Kerugian spinal anestesi adalah tingginya kejadian hipotensi, ada mual-muntah intrapartum,
kemungkinan adanya post spinal headache, serta lama kerja obat anestesi terbatas.
◦ Komplikasi yang paling umum ditemui dengan anestesi spinal adalah hipotensi, yang
disebabkan blokade sistem saraf simpatik.
◦ Akibatnya, penurunan resistensi vaskuler sistemik dan perifer terjadi penurunan cardiac
output.
◦ Dalam beberapa kasus, efek kardiovaskular dapat bermanifestasi sebagai hipotensi dan
bradikardia.
ANESTESI UMUM SAB EPIDURAL
Indikasi  Fetal distress yang Pasien yang mempunyai Sama dengan SAB
ekstrem kelainan paru-paru,
 Koagulopati yang diabetes melitus, penyakit
signifikan hati yang difus dan
 Hipovolemia / kegagalan fungsi ginjal
hemoraghi yang hebat
 Kontraindikasi anestesi
regional
Kontra Indikasi Pasien menolak • Kelainan tulang belakang Kelainan tulang belakang
• Hipotensi
Keuntungan Trias anestesi terpenuhi, • Teknik sederhana
nyaman untuk pasien dan • Onset cepat ∆ Intoksikasi minimal
operator • Intoksikasi minimal ∆ Pengaruh bayi <<
• Pengaruh ke bayi << ∆ Aspirasi <<
• Aspirasi <<
Kerugian Efek sedatif pada bayi, Perlu loading cairan >> Perlu keterampilan, lebih
gangguan kontraksi mahal
uterus
Komplikasi  Aspirasi isi lambung • Hipotensi
 Kegagalan intubasi • Sakit kepala
 Hipertensi berat • Paralisis diafragma
 Fetal distress • Gangguan miksi
 Meningkatkan resiko
perdarahan

Anda mungkin juga menyukai