Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM 6

PENGOLAHAN DATA PASANG SURUT


MENGGUNAKAN METODE ADMIRALTY

Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan pengolahan data
pasang surut (ocean tide) menggunakan metode admiralty.

Sub pokok bahasan


- Pengolahan data pasang surut
- Menentukan tipe pasang surut

Tujuan praktikum:
- Mahasiswa dapat melakukan pengolahan data pasang surut menggunakan
metode Admiralty
- Mahasiswa dapat menentukan tipe pasang surut

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek ini adalah
1. Komputer
2. Perangkat lunak Ms.Excel
3. Data pasang surut

Pendahuluan
Menurut Ongkosongo (1989) pasang surut laut (ocean tide) adalah fenomena
naik dan turunnya permukaan air laut secara periodik yang disebabkan oleh pengaruh
gravitasi benda benda langit terutama bulan dan matahari. Pengaruh gravitasi benda
benda langit terhadap bumi tidak hanya menyebabkan pasang surut laut, tetapi juga
mengakibatkan perubahan bentuk bumi dan atmosfer.
Gambar 1.Spring tide

Gambar 2.Neap tide


Sumber: http://life.bio.sunysb.edu

Pasang purnama (spring tide) (gambar 1) adalah pasang surut yang terjadi
pada saat posisi matahari, bumi, dan bulan berada dalam suatu garis lurus. Pada saat
itu, akan dihasilkan pasang maksimum yang sangat tinggi dan surut minimum yang
sangat rendah, juga dikenal dengan pasang besar (Surbakti, 2007).
Pasang perbani (neap tide) (gambar 2) adalah pasang surut yang terjadi pada
saat posisi bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus terhadap bumi. Pada
saat itu, akan dihasilkan pasang maksimum yang rendah dan surut minimum yang
tinggi, juga dikenal dengan pasang kecil (Surbakti, 2007).
Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide).
Dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut secara berurutan. Periode
pasang surut rata-rata 12 jam 24 menit. Pasang surut jenis ini terdapat di selat
malaka sampai laut andaman.
2. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide).
Dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Periode pasang surut
adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat karimata.
3. Pasang surut campuran condong keharian ganda (mixed tide prevailing
semidiurnal ).
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi
periodenya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terdapat perairan indonesia
timur.
4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing
diurnal ).
Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut,
tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua
kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Pasang surut jenis in
biasa terdapat di daerah selat kalimantan dan pantai utara jawa barat.

komponen pasang surut digunakan untuk menentukan pasang surut didasarkan


pada bilangan pada bilangan formzahl dimana :
(𝑂1) + (𝐾1)
𝐹=
(𝑀2) + (𝑆2)
Keterangan:
F = bilangan formzahl
K1 = konstanta harmonik tunggal oleh deklinasi bulan dan matahari
O1 = konstanta harmonik tunggal oleh deklinasi bulan
M2 = konstanta harmonik ganda oleh bulan
S2 = konstanta harmonik ganda oleh matahari

Klasifikasi sifat pasang surut tersebut adalah:


F ≤ 0,25 = semi diurnal
0,25 < F ≤ 1,5 = campuran condong semi diurnal
1,5 < F ≤ 3,0 = campuran condong diurnal
F > 3,0 = diurnal
Cara kerja :
Pengolahan data pasang surut dilakukan dengan Metode Admiralty dan di kerjakan
dengan menggunakan program Microsoft excel. Perhitungan pasang surut dengan
metode Admiralty dapat dilihat pada skema berikut :

Data pengamatan pasang surut selama 29


piantan

Penyusunan hasil perhitungan harga


X1,Y1,X2,Y2,X4, dan Y4

Penyusunan hasil perhitungan harga X dan Y

Penyusunan hasil perhitungan harga X dan Y menggunakan


konstanta pengali

Penyusunan hasil perhitungan harga X danY dari konstanta-


konstanta pasut

Penyusunan hasil perhitungan besaran besaran


V,VI,PR,P,F,V’,V’’,V’’’,u,p,r,w,(1+W),g,A dan g0 dari konstanta-
konstanta pasut

Perhitungan besaran besaran w dan (1+W)

Gambar 3. Metode pengolahan data pasang surut


a. Data pengamatan pasang surut selama 29 piantan
Sebelum dilakukan pengolahan data pasut dilakukan terlebih dahulu smooting data
yang diperoleh pada saat pengukuran. Hal ini di lakukan untuk menghilangkan noise
kemudian data dimasukan kedalam tabel 1, kekanan menunjukan pengamatan dari
pukul 00:00 sampai 23:00 dan kebawah merupakan tanggal selama 29 hari pengamatan,
b. Penyusunan hasil perhitungan harga X1,Y1,X2,Y2,X4, dan Y4
Pengisian data pada tabel 2 dilakukan dengan bantuan tabel 1 yaitu dengan
mengalikan nilai pengamatan dengan harga pengali pada daftar 1 untuk setiap hari
pengamatan.

Daftar 1

Tabel 2
c. Penyusunan hasil perhitungan harga X dan Y (Tabel 3).
Proses ini merupakan penjumlahan dari perhitungan pada langkah b.
1. Untuk X0 (+) merupakan penjumlahan semua data pada tanggal 1 mei 2015
sampai dengan 29 mei 2015.
2. Untuk X1,Y1,X2,Y2,X4, dan Y4 merupakan penjumlahan tanda (+) dan (-), untuk
mengatasi hasilnya tidak ada negatif maka ditambah dengan bilangan tertentu.
Hal ini dilakukan juga untuk kolom X1,Y1,X2,Y2,X4, dan Y4.
d. Penyusunan hasil perhitungan harga X dan Y menggunakan konstanta
pengali (Tabel 4).
Mengisi seluruh kolom penyusunan hasil perhitungan harga X dan Y menggunakan
konstanta pengali,diisi dengan data setelah penyelesaian hasil perhitungan harga X dan
Y dengan bantuan konstanta pengali untuk menghitung harga X00, X10, Y10.
X Y X Y
Index Tanda
Tambahan Jumlah
00 + 99733 99733
10 + 34395 65301
- 58000 58000 -23605 7301
12 + 19347 28187
- 15048 37114
(29) (-) 2000 2000 2299 -10927
1b + 9732 26338
- 18570 28236 -8838 -1898
13 + 18005 32907
- 16390 32394
(29) (-) 2000 2000 -385 -1487
1c + 16583 31397
- 16479 32229 104 -832
20 + 57525 56919
- 58000 58000 -475 -1081
22 + 30281 30775
- 27244 26144
(29) (-) 2000 2000 1037 2631
2b + 24696 23044
- 22836 23944 1860 -900
23 + 29719 29751
- 27806 27168
(29) (-) 2000 2000 -87 583
2c + 27773 27567
- 27717 27227 56 340
42 + 30039 30137
- 27962 27878
(29) (-) 2000 2000 77 259
4b + 23958 23942
- 24074 23954 -116 -12
44 + 29929 30209
- 28072 27806
(29) (-) 2000 2000 -143 403

4d + 24167 24024
IV - 23865 23872 302 152
e. Penyusunan hasil perhitungan harga X danY dari konstanta-konstanta pasut
menggunakan bantuan daftar 1a (Tabel 5 dan 6).
Mengisi kolom kolom pada Tabel 5 dan kolom kolom pada tabel 6 dengan bantuan
daftar 1a Tabel 5 dan Tabel 6 yang mempunyai 10 kolom, kolom kedua diisi pertama
kali sesuai dengan perintah pada kolom 1 dan angka angkanya dilihat pada Tabel 6.
Untuk kolom 3,4,5,6,7,8,9 dan 10 dengan melihat angka angka pada kolom 2 dikalikan
dengan faktor pengali sesuai dengan kolom yang ada pada daftar 1a.
Tabel 5 dan 6

f. Penyusunan hasil perhitungan besaran besaran


V,VI,PR,P,F,V’,V’’,V’’’,u,p,r,w,(1+W),g,A dan g0 dari konstanta- konstanta
pasut (Tabel 7).
Format isian tabel 7
So M2 S2 N2 K1 O1 M4 MS4
V : Pr R Cos r
VI: Pr Sin r

Daftar 3a :P
Hasil hitung : f
Hasil Hitung : 1+w

Hasil Hitung : V
Hasil Hitung : u
Hasil Hitung : w
Daftar 3a (3b) : p
Hasil Hitung : r
Jumlah : s
g
PR / [P X f X (1 + W)] = A
Pengisian kolom kolom pada Tabel 7 dilakukan dengan bantuan Tabel 5,6,7, dan 8.
1. Baris 1 untuk V : PR cos r, merupakan penjumlahan semua bilangan pada kolom
kolom V untuk masing masing kolom.
2. Baris 2 untuk VI : PR sin r, merupakan penjumlahan semua bilangan pada kolom
kolom V untuk masing masing kolom.
3. Baris 3 untuk PR dicari dengan rumus
PR2 = (PR sin r)2 + (PR cos r)2
4. Baris 4 untuk P didapat dari perhitungan harga X dan Y untuk masing masing S0,
M2, S2, N2,K1, 01, M4, dan MS4.
5. Baris 5 untuk f didapatkan dari daftar (table node factor f) atau dengan menggunakan
perhitungan berikut ini.
Dapatkan nilai s, h, p dan N dari persamaan berikut :
S = 277.02+(481267.89 * T )+(0.0011* T * T )
H = 280.19 + (36000.77* T ) + (0.0003* T * T)
P = 334.39 + (4069.04* T )+(0.0103* T ^2)
N = 259.16 - (1934.14* T ) + (0.0021* T * T)
Y = tahun dari tanggal tengah pengamatan
D = jumlah hari yang berlalu dari jam 00.00 pada tanggal 1 januari tahun tersebut
sampai jam 00.00 tanggal pertengahan pengamatan.
l = bagian integral tahun = ¼ ( Y – 1901 )
T = ( 365 * (Y - 1900) + (D – 1) + l )
contoh :
Y = 2015
D = (januari = 31) + (februari = 28) + (maret = 31) + (april = 30) +(mei (tanggal tengah
waktu pengamatan = 17) = 137
l = ¼ ( Y – 1901 )
= ¼ ( 2015 – 1901 ) = 28.5
T = ( 365 * (Y - 1900) + (D – 1) + l)
= ( 365 * (2015 – 1900) + (137 -1) + 28.5) / 36525
= 1.15
Setelah nilai Y,D, dan L didapatkan maka dilanjutkan dengan mencari nilai S,H,P,N
S = 277.02+(481267.89 * T )+(0.0011* T * T )
= 277.02+(481267.89 * 1.15 )+(0.0011* 1.15 * 1.15 )
= 555490.8
H = 280.19 + (36000.77* T ) + (0.0003* T * T)
= 280.19 + (36000.77* 1.15 ) + (0.0003* 1.15 * 1.15 )
= 41812.41
P = 334.39 + (4069.04* T )+(0.0103* T ^2)
= 334.39 + (4069.04* 1.15 )+(0.0103* 1.15 ^2)
= 5028.644
N = 259.16 - (1934.14* T ) + (0.0021* T * T)
= 259.16 - (1934.14* 1.15 ) + (0.0021* 1.15 * 1.15 )
= -1972.154
Kemudian buat tabel pembantu seperti dibawah ini :
trunc(h) h (deg) h (rad)
s= 555490,8 1543,030 10,850 0,189
h= 41812,41 116,146 52,413 0,915
p= 5028,644 13,968 348,644 6,085
N= -1972,154 -5,478 187,846 3,279
p'= 283,2049 0,787 283,205 4,943

trunc (h) = nilai s * 360


h (deg) = (trunc (h) -INT(trunc (h)))*360
h (rad) = ((trunc (h) -INT(trunc (h)))*360)/(180/PI())
Nilai f :
fM2 = 1,0004 – 0,0373 cos N + 0,0002 cos 2N
= 1,0004 – 0,0373 cos 3,279 + 0,0002 cos 2 (3,279)
= 1,038

fK2 = 1,0241 + 0,2863 cos N + 0,0083 cos 2N – 0,0015 cos 3N


= 1,0241 + 0,2863 cos 3,279 + 0,0083 cos 2(3,279 ) – 0,0015 cos 3,279
= 0,750
fO1 = 1,0089 + 0,1871 cos N + - 0,0147 cos 2N + 0,0014 cos 3N
= 1,0089 + 0,1871 cos 3,279 + - 0,0147 cos 2(3,279 ) + 0,0014 cos 3(3,279)
= 0,808

fK1 = 1,0060 + 0,1150 cos N – 0,0088 cos 2N + 0,0006 cos 3N


= 1,0060 + 0,1150 cos 3,279 – 0,0088 cos 2(3,279 ) + 0,0006 cos 3(3,279)
= 0,883
fS2 = 1,0 (Tetap)
fP1 = 1,0 (Tetap)
fN2 = fM2
fM4 = (fM2)2
fMS4 = fM2
6. Baris 6 untuk (1+W) ditunggu dulu karena pengisiannya merupakan hasil dari kolom
– kolom.
7. Baris 7 untuk V diperoleh dari persamaan berikut :
Nilai V :
V M2 = -2s +2h
= -2(10,850) + 2(52,413)
= 83,127
V K1 = h + 90
= 52,413 + 90
= 142,413
V O1 = -2s + h + 270
= -2(10,850) + 52,413 +270
= 300,714
V K2 = 2h
= 2 (52,413)
= 104,827
V S2 = 0 (Tetap)
V M4 = 2(V M2)
V MS4 = VM2 = -2s +2h
8. Baris 8 untuk nilai u diperoleh dari daftar atau berdasarkan persamaan berikut.
Pertama dapatkan nilai s, h, p dan N dari persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya
pada langkah ke-5. Setelah nilai s, h, p dan N diperoleh maka nilai u pada masing-
masing komponen dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Nilai u :
u M2 = -2,14 sin N
= -2,14 sin 3,279
= 0,293
u K2 = -17,74 sin N + 0,68 sin N – 0,04 sin 3N
= -17,74 sin 3,279 + 0,68 sin 3,279– 0,04 sin 3(3,279)
= 2,622
u K1 = -8,86 sin N + 0,68 sin 2N – 0,07 sin 3N
= -8,86 sin 3,279 + 0,68 sin 2(3,279 ) – 0,07 sin 3(3,279)
= 1,421
u O1 = 10,80 sin N – 1,34 sin 2N + 0,19 sin 3N
= 10,80 sin 3,279 – 1,34 sin 2(3,279 ) + 0,19 sin 3(3,279 )
= -1,912
u S2 = 0 (Tetap)
u P1 = 0 (Tetap)
u M4 = 2 (uM2)
u MS4 = u M2
u N2 = u M2
9. Baris 9 untuk w diperoleh dari skema-VIII.
10. Baris 10 untuk p diisi dengan harga p yang ada di daftar 1a sesuai dengan
masing – masing
𝑃𝑅 sin 𝑟
11. Baris 11 untuk r ditentukan dari : r arctan 𝑃𝑅 cos 𝑟

12. Baris 12 untuk g ditentukan dari : s = V + u + w + p + r


13. Baris 13 untuk g = s x 3600, maksudnya untuk mencari harga kelipatan 3600
terhadap g, besaran tersebut diisikan pada baris ke 13.
𝑃𝑅
14. Baris ke 14 untuk A ditentukan dengan rumus A = 𝑃𝑓(1+𝑤)
g. Perhitungkan besaran besaran w dan (1+w)
Tabel perhitungan besaran besaran w dan (1+w) dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Untuk menghitung (1+w) dan w untuk S2 dan MS4.

w dan (1 + W) untuk S2 , MS4


VII :
K1 V
VII :
K1 u
Jumlah
V+u
w/f
S2 :
W/f
F
W
K2
W
1+W

2. Untuk menghitung (1+w) dan w untuk K1


w dan (1 + W) untuk K1
VII : K1 : 2V
VII : K1 : u

Jumlah : 2V + u

K1 : wf
K1 : Wf
w
W .
1+W

3. Untuk menghitung (1+w) dan w untuk N2.

w dan (1 + W) untuk N2
VII : M2 : 3V
VII : N2 : 2V
selisih (M2 - N2)
N2 : w
N2 : 1+W
h. Interpolasi sudut untuk (1+w)
Komponen
S2:
A = (1+W) cos w = 1 + 0,272 cos (2h + uK2) + 0,059 cos (h - 282)
B = (1+W) sin w = 0,272 sin (2h + uK2) - 0,059 sin (h - 282)
W/f S2 = (B/sin(atan(B/A)))-1
w/f S2 = atan(B/A) w/f s2 *PI

Komponen
K1:
A = (1+W) cos w = 1 - 0,331 cos (2h + uK1)
B = (1+W) sin w = 0,331sin (2h-
uK1)
WfS2 = (B/sin(atan(B/A)))-1
wfK1 = atan (B/A) w/f K1 *PI

Komponen
N2:
A = (1+W) cos w = 1+ 0,189 cos (2h - 2p)
B = (1+W) sin w = 0,189 sin (2h - 2p)
(1+WN2) = sqrt(A*A+B*B)
wN2 = atan (B/A) w/f N2 *PI

i. Tahapan Perhitungan
1. Untuk menghitung (1+w) dan w untuk S2 dan MS4
a. Baris 1 adalah harga V untuk K1 (Baris ke 7 Tabel ke 7).
V = 142
b. Baris 2 adalah harga u untuk K1 (Baris ke 8 Tabel ke 7).
u= 1
c. baris 3 adalah penjumlahan V dan u atau (V+u) merupakan sudut.
V + u = 142 + 1
= 143
d. Baris 4 adalah w/f diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai w dan
(1+w).
e. Baris 5 adalah w/f diperoleh dengan cara interpolasi, didapatkan dari nilai
w/f S2 *PI
f. Baris 6 adalah f diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai f, didapatkan
dari nilai pada tabel interpolasi W/f S2
g. Baris 7 adalah w diperoleh dengan cara : w = w/f (baris 4/baris 6)
h. Baris 8 adalah W diperoleh dengan cara : W = W/f (baris 5) x f(baris 6).
i. Baris 9 adalah (1+w) diperoleh dengan cara : 1 +W (baris 8).

2. Untuk menghitung (1+w) dan w untuk K1:


a. Baris 1 adalah harga 2V untuk K1(Baris ke 7 Tabel ke 7).
b. Baris 2 adalah harga u untuk K1(Baris ke 8 Tabel ke 7).
c. Baris 3 adalah penjumlahan 2V dan u atau (2V + u) merupakan sudut.
d. Baris 4 adalah w/f diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai w dan 1+ w.
e. Baris 5 adalah W/f diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai w dan 1+ w.
f. Baris 6 adalah f diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai f.
𝑤
(𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 4)
𝑓
g. Baris 7 adalah w diperoleh dengan cara : w = 𝑓 (𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 6)
𝑊
(𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 4)
𝑓
h. Baris 8 adalah W diperoleh dengan cara : W = 𝑓 (𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 6)

i. Baris dalah (1+w) diperoleh dengan cara : 1+ W (baris 8)

3. Untuk menghitung (1+W) dan w untuk N2 :


a. Baris 1 adalah harga 3V untuk M2 (Baris ke 7 Tabel ke 7). .
b. Baris 2 adalah harga 2V untuk N2 (Baris ke 8 Tabel ke 7).
c. Baris 3 adalah selisih 3V dan 2V atau (3V-2V) merupakan sudut.
d. Baris 4 adalah w diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai w dan (1+w).
e. Baris 5 adalah 1 +W diperoleh dengan cara interpolasi menggunakan nilai w dan
(1+w).
Tabel akhir

KONSTANTA HARMONIK
So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4
A cm 143 6 2 1 0.6 54 46 18 1.4 1
g 110 241 150 241 137 24 137 226 330

Daftar Pustaka

Surbakti H. 2007. Pasang Surut. http://surbakti77.wordpress.com/2007/09/03/


pasang-surut/ [27 April 2015].

Ongkosongo, O., S, R. 1989. Asean- Australia Cooperative Program on marine science


ProjectI : tides and tidal phenomena: Pasang surut. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia Pusat Penelitian Dan Pengembangan Oseanologi. Jakarta

Wyrtki K.1961. Phyical Oceanography of the South East Asian Waters, Institute
Oceanography: California.

Anda mungkin juga menyukai