Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

AGAMA
DISUSUN OLEH:
NAMA :ACHMAD KHUSNUL FAIZIN
NIM:2013.05.2.0002
ADMINISTRASI BISNIS

UNIVERSITAS HANG TUAH


SURABAYA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga makalah ini selesai dibuat sebagai bahan persentasi yang membahas tentang
manusia mukmin,musyrik ,dan kafir. Dan kami dapat menyelesaikan makalah ini berkat
dukungan dari teman dan rekan-rekan lainnya.

Sehubung dengan judul pembahasan kami ini,buku-buku yang dianggap sesuai dengan
judul kami inilah yang kami pakai dalam menulis makalah ini.semoga makalah ini dapat
berguna untuk pengembangan pengetahuan kita selanjutnya,kami mohon maaf apabila terjadi
kesalahan dalam penulisan makalah ini.

Akhirul kalam,komentar,kritik,saran,bahkan segala umpan balik dalam bentuk apapun


dari pembaca akan kami terima dengan senang hati demi untuk penyempurnaan makalah
ini.dan semoga makalah ini bermanfaat.

Surabaya,09 januari 2013

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ..........................................................................................................


DAFTAR ISI. ............................................................................................................
Bab I Pendahuluan ............................................................................................................
1.1 Latar belakang ............................................................................................................
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................
1.3 Tujuan masalah ............................................................................................................
Bab II pembahasan ............................................................................................................
2.1 Pengertian manusia mukmin dan musyrik .......................................................................
2.2 Pengertian manusia kafir..................................................................................................
Bab III penutup ............................................................................................................
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………..
3.2 Saran ………………………………………………………………………………..
Daftar pustaka……………………………………………………………………………..

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang
Sebagaimana yang kita ketahui ilmu merupakan harta yang paling penting dalam
hidup kita. Tanpa ilmu kita adalah termasuk orang yang paling termiskin di dunia ini.
Dalam ilmu pendidikan pelajaran agama islam merupakan pelajaran yang wajib dikuasi
oleh para peserta didik. Karena pelajaran agama islam merupakan pelajaran untuk dunia
dan akhirat. Untuk itu agar kita dapat memahami pelajaran agama islam kita harus bisa
memahami dan mengaplikasikan pelajaran ini didalam kehidupan sehari-hari.

Dan tidak hanya pemahaman yang baik yang harus kita kuasai kita juga harus
mengetahui beberapa dasar-dasar pelajaran agama ini.Oleh sebab itu dimakalah kami ini
kami akan membahas tentang manusia mukmin,musyrik,kafir.

Rumusan masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang masalah:
1.1.1 Apakah pengertian mukmin dan musyrik?
1.1.2 Apakah pengertian manusia kafir?

Tujuan makalah
Tujuan dibuatnya makalah ini secara umum :
1.1.3 Untuk mengetahui pengertian mukmin dan musyrik
1.1.4 Untuk mengetahui pengertian kafir

4
Manfaat
1.1.5 Sebagai bahan belajar bagi pembaca

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian mukmin dan musyrik


Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal
tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,
dan Sualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-
Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang
sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan
ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi
telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal
ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai
mahluk yang sempurna dan paling mulia.

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya,
tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena
adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari
adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia
dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di

5
bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari
dan bulan yang terus menerus beredar. Ada 3 golongan manusia dalam islam:

mukmin adalah seorang muslim yang sudah istiqamah atau konsisten dalam berpegang
kepada nilai-nilai kebenaran, sampai kepada hal-hal yang kecil. Dalam hadis Nabi disebutkan
bahwa iman itu mempunyai tujuhpuluh cabang, artinya indikator seorang mu'min itu ada
tujuhpuluh variabel. Di antara tujuhpuluh indikator itu antara lain; (1) seorang mukmin
hanya berbicara yang baik, (2) jika mendapati sesuatu yang mengganggu orang lewat ketika
ia melewati suatu jalan maka ia tidak akan meneruskan perjalanannya sebelum
menyingkirkan sesuatu yang mengganggu itu, (3) merasa sependeritaan dengan mukmin yang
lain, dan sebagainya. Sedangkan Muttaqin adalah orang mukmin yang telah menjiwai nilai-
nilai kebenaran dan allergi terhadap kebatilan. Seorang muttaqin adalah orang yan setiap
perbuatannya sudah merupakan perwujudan dari komitmen iman dan moralnya yang tinggi.
Menurut Fazlur Rahman, takwa adalah aksi moral yang integral.

Al-Qur’an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan tiga macam
istilah yang satu sama lain saling berhubungan, yakni al-insaan, an-naas, al-basyar, dan
banii Aadam. Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga
diperlukan teguran dan peringatan. Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata an-naws yang
berarti bergera; dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti
nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia.
Atau sekelompok manusia yang lainnya.
Manusia disebut Al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu
disabarkan dan didamaikan. Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan
pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan sadar akan jati
dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dank e mana ia akan kembali.
Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan hasil
evolusi dari makhluk anthropus(sejenis kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada
Adam

dalam Al-Qur’an oleh Allah dnegan huruf nidaa (Ya Adam!). demikian juga penggunaan
kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah selalu menggunakan kata tunggal
(anta) dan bukan jamak (antum) sebagaimana terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 35.

6
Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai
manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal
manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan
istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya
adalah pembawa dosa turunan. AL-Qur’an justru memuliakan manusia sebagai makhluk
surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi
di negri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat
melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai
makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik(positif,hanif).
Sifat-Sifat Orang Mukmin menurut Surat Al- Mukminun [23]: 1-11
Surat Al-Mukminun Ayat 1-11 yaitu:

1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,


2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tiada berguna,

MUSYRIK
Pengertian Musyrik
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain
Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut musyrik. Firman Allah ;
“IngatlahLuqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya:’Hai
anakku!janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah
adalah benar-benar kezaliman yang besar’ “ [Qs Luqman:13]

Dengan demikian org musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada Allah,
juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah.JAdi org musyrik itu ialah mereka yg
mempersekutukan Allah baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan), ucapan mahupun dalam
bentuk amal perbuatan. Mereka (org musyrik) menjadikan mahkluk yang diciptakan Allah ini
baik yang berupa benda mahupun manusia sebagai Tuhan dan menjadikan sebagai An dad,
Alihah, Thoughut dan Arbab:
1.Alihah ialah suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut keyakinannya
dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya. Misalnya kita memakai cincin merah
delima, dan kita yakin bahawa dengan memakainya dapat menghindarkan bahaya. Adapun

7
kepercayaan memelihara burung Terkukur dapat memberikan kemajuan dalam bidang
perniagaannya. Dan itulah dinamakan Alihah, yakni menyekutukan Allah dengan binatang
dan benda (Kepada Makhluk).

2. Andad, sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi daripada cintanya kepada
Allah, sehingga dapat memalingkan seseorang dari melaksanakan ketaatan terhadap Allah
dan RasulNya. Misalnya saja seorang yang senang mencintai kepada benda, keluarga, rumah
dan sebagainya, dimana cintanya melebihi cintai terhadap Allah dan RasulNya, sehingga
mereka melalaikan dalam melaksanakan kewajiban agama, kerana terlalu cintanya terhadap
benda tersebut (makhluk tersebut).

3.. Thoghut ialah orang yang ditakuti dan ditaati seperti takut kepada Allah, bahkan melebihi
rasa takut dan taatnya kepada Allah, walaupun keinginan dan perintahnya itu harus berbuat
derhaka kepadaNya.

4. Arbab, ialah para pemuka agama (ulama,ustad) yang suka memberikan fatwa, nasihat yang
menyalahi ketentuan (perintah dan Larangan) Allah dan RasulNya, kemudian ditaati oleh
para pengikutnya tanpa diteliti dulu seperti mentaati terhadap Allah dan RasulNya. Para
pemuka agama itu telah menjadikan dirinya dan dijadikan para pengikutnya Arbab (Tuhan
selain Allah).
Bentuk musyrik ini menyesatkan terhadap perilaku manusia. Dan dengan memiliki aqidah
seperti itu dapat menghilangkan Keimanan.

8
2.2 Pengertian manusia kafir
Kafir (bahasa Arab ‫ كافر‬kafir; plural ‫ كفار‬kuffar) secara harfiah berarti orang yang
menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini
digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat
Allah (Allah) (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur). Kafir
berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak.

Kalimat kafir berakar kata dari KFR (Kaf-Fa-Ra) yang berarti "menutup". Pada zaman
sebelum Islam istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di
ladang, menutup / mengubur dengan tanah. Sehingga kalimat kafir dapat dimplikasikan
menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri". Dalam bahasa Islam, kafir sebuah
kata yang digunakan untuk mejabarkan seseorang yang menolak / tidak memeluk agama
Islam.

Jadi menurut ajaran Islam, manusia kafir terdiri dari beberapa maksud, yaitu :

1. Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat,
2. Orang Islam yang tidak mau shalat,
3. Orang Islam yang tidak mau puasa,
4. Orang Islam yang tidak mau berzakat.

Kata kafir dalam Al-Qur'an


Di dalam Al-Qur'an, kitab suci agama Islam, kata kafir dan variasinya digunakan dalam
beberapa penggunaan yang berbeda :

 Kufur at-tauhid (Menolak tauhid): dialamatkan kepada mereka yang menolak bahwa
Tuhan itu satu. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

(Al-Baqarah ayat 6)

 Kufur al-ni `mah (mengingkari nikmat): dialamatkan kepada mereka yang tidak mau
bersyukur kepadaTuhan. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat

9
(pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku (la takfurun). (Surah Al-Baqarah ayat 152)
 Kufur at-tabarri (melepaskan diri). Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik
bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka
berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari
apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu (kafarna bikum )..."
(Surah Al-Mumtahanah ayat 4)
 Kufur al-juhud: Mengingkari sesuatu. .. maka setelah datang kepada mereka apa yang
telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar (kafaru) kepadanya. (Surah Al-Baqarah ayat
89)
 Kufur at-taghtiyah: (menanam / mengubur sesuatu). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan
anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar) (Al-
Hadid 20

kafir bermakna orang yang ingkar,yang tidak beriman (tidak percaya) atau tidak beragama
Islam. Dengan kata lain orang kafir adalah orang yang tidak mahu memperhatikan serta
menolak terhadap segala hukum Allah atau hukum Islam disampaikan melalui para Rasul
(Muhammad SAW) atau para penyampai dakwah/risalah. Perbuatan yang semacam ini
disebut dengan kufur.
Kufur pula bermaksud menutupi dan menyamarkan sesuatu perkara. Sedangkan menurut
istilah ialah menolak terhadap sesuatu perkara yang telah diperjelaskan adanya perkara yang
tersebut dalam Al Quran. Penolakan tersebut baik langsung terhadap kitabnya ataupun
menolak terhadap rasul sebagai pembawanya.
‘Sesungguhnya orang kafir kepada Allah dan RasulNya, dan bermaksud memperbezakan
antara Allah dan RasulNya seraya (sambil) mengatakan:’Kami beriman kepada yang
sebahagian (dari Rasul itu / ayat Al Quran) dan kami kafir (ingkar) terhadap sebahagian yang
lain. Serta bermaksud (dengan perkataanya itu) mengambil jalan lain diantara yang demikian
itu (iman dan kafir). Merekalah orang kafir yang sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan
untuk mereka itu seksaan yang menghinakan” [Qs An Nisa, 150-151]

10
Pembahagian Kafir.
1. Kafir yang sama sekali tidak percaya akan adanya Allah, baik dari segi zahir dan
batin seperti Raja Namrud dan Firaun.
2. Kafir jumud (ertinya membantah). Orang kafir jumud ini pada hatinya
(pemikirannya) mengakui akan adanya Allah TAPI tidak mengakui dengan lisannya,
seperti Iblis dan sebagainya.
3. Kafir ‘Inad .Orang kafir ‘Inad ini, adalah mereka pada hati (pemikiran) dan
lisannya (sebutannya) mengakui terhadap kebenaran Allah, TAPI tidak mahu
mengamalkannya , mengikuti atau mengerjakannya seperti Abu Talib.
4. Kafir Nifaq iaitu orang yang munafik. Yang mengakui diluarnya,pada lisannya saja
terhadap adanya Allah dan Hukum Allah, bahkan suka mengerjakannya Perintah Allah,
TAPI hatinya (pemikirannya) atau batinnya TIDAK mempercayainya.

Tanda Orang Kafir.


a.Suka pecah belahkan antara perintah dan larangan Allah dengan RasulNya.
b.Kafir (ingkar) perintah dan larangan Allah dan RasulNya.
c.Iman kepada sebahagian perintah dan larangan Allah (dari Ayat Al Quran),tapi
Mmenolak sebahagian daripadanya.
d.Suka berperang dijalan Syaitan (Thoghut).
e.Mengatakan Nabi Isa AL Masihi adalah anak Tuhan.
f.Agama menjadi bahan senda gurau atau permainan .
g.Lebih suka kehidupan duniawi sehingga aktiviti yang dikerjakan hanya mengikut hawa
nafsu mereka, tanpa menghiraukan hukum Allah yang telah diturunkan.
h.Mengingkari adanya hari Akhirat, hari pembalasan dan syurga dan neraka.
i.Menghalangi manusia ke jalan Allah

Hubungan Orang Kafir.


Berhubungan Muslim dengan Orang kafir adalah tidak dilarang, dicegah bahkan dibolehkan
oleh Islam, KECUALI adanya perhubungan (bertujuan) yang memusuhi Allah dan RasulNya
(Hukum Allah), termasuk merosakkan aqidah Islam.

11
Note: benda pusaka milik kerajaan majapahit yang d temukan
oleh guru pembimbing saya

12
Note: batu yang mirip dengan wajah manusia

13
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

III.1.1 Pengertian manusia mukmin dan musyrik

Manusia mukmin adalah manusia yang selalu beriman kepada allah yang mengerjakan segala
perintah allah dan menjauhi segala larangan yang dibenci oleh allah.sedangkan musyrik
adalah orang-orang yang menyekutukan allah yang menduakan allah perbuatan ini sangat
dibenci oleh allah karena allah tidak mengampuni orang-orang yang menyekutukannya
kecuali apabila ia sunggub-sungguh bertaubat.

III.1.2 pengertian kafir

Kafir (bahasa Arab ‫ كافر‬kafir; plural ‫ كفار‬kuffar) secara harfiah berarti orang yang
menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini
digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat
Allah (Allah) (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur). Kafir
berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak.

III.2 Saran
Faktor-faktor yang mendukung kesadaran peserta didik di dalam ilmu keagamaan dapat
membawa manusia kejalan yang penuh berkah dan tentram.

14
Note: pusaka gelang gajah mada yang di temukan oleh guru
pembingbing saya

15

Anda mungkin juga menyukai