Reumatik
Pendahuluan
Penyakit jantung rematik (PJR) adalah peradangan
jantung dan jaringan parut dipicu oleh reaksi
autoimun terhadap infeksi streptokokus beta
hemolitikus grup A.
Penyakit DR dan gejala sisanya, yaitu PJR,
merupakan jenis penyakit jantung didapat yang
paling banyak dijumpai pada populasi anak-anak dan
dewasa muda.
Definisi
Penyakit Jantung rematik (PJR) adalah
penyakit jantung sebagai akibat adanya
gejala sisa (sekuele) dari demam
reumatik, yang ditandai dengan
terjadinya cacat katup jantung.
Rheumatic Heart Disease (RHD) atau
Penyakit jantung reumatik (PJR)
merupakan kelainan katup jantung yang
menetap akibat demam reumatik akut
Epidemiologi
Dalam laporan WHO Expert Consultation Geneva, 29
Oktober–1 November 2001 yang diterbitkan tahun 2004
angka mortalitas untuk PJR 0,5 per 100.000 penduduk di
Negara maju hingga 8,2 per 100.000 penduduk di negara
berkembang di daerah Asia Tenggara diperkirakan 7,6 per
100.000 penduduk. Diperkirakan sekitar 2.000-332.000
penduduk yang meninggal diseluruh dunia akibat penyakit
tersebut.
Prevalensi demam rematik di Indonesia belum diketahui
secara pasti, 3 meskipun beberapa penelitian yang
pernah dilakukan menunjukkan bahwa prevalensi
penyakit jantung rematik berkisar antara 0,3 sampai 0,8
per 1.000 anak sekolah. 3
Etiologi
Miokarditis :
- Pembesaran jantung
- Tanda-tanda gagal jantung
Endokarditis :
Terjadi perubahan-perubahan pada daun katup menyebabkan
terjadinya bising yang berubah-ubah yang menandakan kelainan katup
belum menetap. Bila bising menetap berarti sudah terjadi gejala sisa
pada katup
POLIARTRITIS MIGRANS
Demam
Group A streptococcus (GAS) infection
-Rontgen Thoraks
-Doppler-
-Kultur tenggorok echocardiogram
-Tes deteksi cepat antigen - Kateterisasi
-Antibodi Jantung
Antistreptococcal
- C-reactive protein (CRP)
-Erythrocyte
sedimentation rate (ESR)
Terapi
Non-medikamentosa
Diet : Diet bernutrisi dan tanpa restriksi kecuali pada pasien
dengan gagal jantung, yang mendapat pembatasan cairan dan
asupan garam. Suplemen kalium mungkin diperlukan bila
digunakan steroid dan diuretik.
Aktivitas : Pasien tirah baring dan melakukan aktivitas didalam
rumah sebelum diperbolehkan bersekolah kembali. Aktivitas
sepenuhnya tidak diperbolehkan sampai fase akut reaktan
kembali normal.
Edukasi : Ketika diagnosis demam rematik akut ditegakkan,
diperlukan edukasi kepada pasien dan orang tuanya tentang
perlunya pemakaian antibiotik secara berkelanjutan untuk
mencegah infeksi streptokokus berikutnya.
Medikamentosa
antibiotik
Anti-inflamasi
Agen anti-inflamasi yang digunakan adalah dari golongan salisilat iaitu
Aspirin. Untuk karditis ringan hingga sedang, penggunaan aspirin saja
sebagai anti inflamasi direkomendasikan dengan dosis 4-8g/hari yang
dibagi dalam 4 sampai 6 dosis.Untuk arthritis, terapi aspirin selama 2
minggu dan dikurangi secara bertahap selama lebih dari 2 sampai 3
minggu.
Sydenham Chorea
Penanganan khorea Sydenham dilakukan dengan mengurangi stres fisik
dan emosional karena chorea adalah self-limiting. Jika chorea dengan
gejala yang parah chorea dapat diberikan antikonvulsi, seperti asam
valproik atau carbamazepine
Carditis
Pasien dengan demam rematik akut dan gagal jatung mendapat terapi
meliputi digoxin, diuretik, reduksi afterload, suplemen oksigen, tirah baring
dan retriski cairan dan natirum.
Glucocorticoids: Bila terdapat karditis sedang hingga berat di
indikasikan adanya kardiomegali, gagal jantung kongestif, blok jatung
derajat III, ganti salisilat dengan prednison per oral. Pemberian
prednison selama 2-6 minggu bergantung tingkat keparahan karditis
dan tapering prednisone selama minggu terakhir. Prednison diberikan
dengan dosis 1-2mg/kg/hari maksimal 80mg/hari dalam pemberian
tunggal atau dalam dosis terbagi. Diberikan selama 2-3 minggu
kemudia diturunkan 20-25% setiap minggunya.
Digoxin: Digoxin peroral atau IV dengan dosis 125-250mcg/hari.
Diuretics: Furosemid peroral atau IV dengan dosis 20-40mg/jam
selama 12-24 jam jika terdapat indikasi.
Agen pengurang afterload : ACE inhibitor-captopril mungkin efektif
untuk memperbaiki curah jantung, terutama dengan adanya
insufisiensi mitral dan aorta. Mulai dengan dosis initial yang kecil dan
berikan hanya bila telah dilakukan koreksi hipovolemia.
PENYAKIT KATUP
JANTUNG
Dua jenis gangguan
fungsional katup jantung:
1. Regurgitasi
Lesi campuran
2. Stenosis katup
Disfungsi katup me↑ kerja jantung
Insufisiensi Stenosis
Tersering
Demam rematik (sekuele faringitis akibat
streptokokus β-hemolitikus grup A, timbul jika
terjadi respon antibodi atau imunologis yang
bermakna terhadap infeksi streptokokus
sebelumnya
Proses degeneratif (kalsifikasi dan sklerosis
jaringan katup)
Etiologi lain
Destruksi katup oleh endokarditis bakterialis
Defek jaringan penyambung sejak lahir
Disfungsi atau rupture otot papilaris karena
aterosklerosis koroner
Malformasi congenital.
Patogenesis
Patofisiologi :
IM → aliran darah dr ventrikel kiri kembali
lagi ke atrium kiri selama sistole→ atrium kiri
membesar → ventrikel kiri berdilatasi
Penyebab : Kardiomiopati hipertropi, gagal
ventrikel kiri, prolap katup mitral, reumatic
fever.
Manifestasi klinik : angina, dispnea, fatigue,
orthopnea, edema perifer.
Urutan kejadian yang diperkirakan akan terjadi
pada paru-paru dan jantung kanan yang
terkena adalah:
(1) kongesti vena pulmonal;
(2) edema interstisial;
(3) hipertensi arteri pulmonalis;
(4) hipertrofi ventrikal kanan
Temuan yang dijumpai
pada regurgitasi mitral
Auskultasi : bising sepanjang fase sistol (bising
holosistolik atau pansistolik)
Ekokardiografi : memastikan pembesaran ruang
jantung, pemeriksaan aliran darah dengan warna
pada katup mitral memberikan pola gangguan aliran
darah akibat regurgitasi pada katup mitral.
EKG : pembesaran atrium kiri (P mitral) bila iramanya
sinus normal; fibrilasi atrium; hipertrofi ventrikel kiri.
Radiografi dada : pembesaran atrium kiri;
pembesaran ventrikel kiri; kongesti pembuluh darah
paru-paru dalam berbagai derajat.
Temuan hemodinamik : peningkatan tekanan atrium
kiri
3. Stenosis Aorta
Stenosis aorta menghalangi aliran darah dari
ventrikel kiri ke aorta (waktu sistolik
ventrikel)beban tekanan ventrikel kiri
meningkatventrikel kiri menjadi hipertrofi