Anda di halaman 1dari 2

Firmansyah Dana K.

(180341617571)
Laila Maula H. (180341617516)
Offering A Biologi 2018 Selasa, 29 April 2019

Laporan Proyek

Permasalahan
Mengapa ranting pada tumbuhan dikotil tidak patah ketika terkena angin kencang?

Pembahasan

Gambar 1. Ranting Tumbuhan Nangka


Sumber : Doc. pribadi

Diatas merupakan gambar perbandingan antara struktur batang dengan struktur ranting. Kami
membandingkan kedua gambar tersebut karena ranting memiliki struktur yang sama dengan batang dan
cabang. Dari arah perifer ke dalam memiliki susunan jaringan seperti berikut ini : Peridermis, Korteks
(Parenkim dan Kolenkim), Jaringan Floem, Kambium, Xilem Sekunder, Xilem Primer, serta Empulur.

Gambar 3. Ranting Pohon Gambar 4. Ranting Pohon


Sumber : Doc. pribadi Sumber : Doc. pribadi
Gambar 3 dan 4 merupakan beberapa preparat ranting dari beberapa pohon. Setelah kami amati,
ranting-ranting tersebut memiliki struktur yang sama secara umum. Ranting termasuk organ yang
usianya muda, masih dapat bertumbuh dan berkembang lagi. Ranting tidak patah ketika tertiup angin
karena memiliki sifat yang elastis, kuat dan keras.
Sifat elastis yang dimiliki oleh ranting dikarenakan ranting masih memiliki sel-sel kolenkim
dan belum berdiferensiasi menjadi jaringan sklerenkim seperti pada batang. Fungsi dari sel kolenkim
ini adalah sebagai jaringan penguat pada organ-organ sukulen yang tidak banyak mengembangkan
jaringan berkayu, atau pada bagian-bagian tumbuhan berkayu yang masih muda dan lunak sebelum
berkembang menjadi jaringan yang lebih kuat di tempat ini. Kolenkim teristimewa cocok dalam
memberikan kekuatan pada organ-organ yang sedang tumbuh dan muda karena bagian-bagian yang
menebal pada dinding sel itu mempunyai kekerasan yang tinggi.
Lalu sifat keras dan kuat pada ranting diperoleh dari jaringan sklerenkim serta xilem primer dan
sekunder pada bagian stele-nya. Jaringan sklerenkin dan xilem merupakan jaringan yang mengalami
penebalan pada seluruh bagian dinding selnya.

Sumber
Setjo, S., Kartini, E., Saptasari, M., dan Sulisetijono. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang : Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai