Disusun oleh :
0
IGD Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu bagian di RSUP
Dr. Kariadi memberikan pelayanan tindakan medis pertama kepada pasien dalam
pasien dalam kondisi kritis. Pada IGD terdapat Depo Farmasi Instalasi Gawat
jam. Alur pelayanan di Instalasi Gawat Darurat dimulai dari saat pasien datang ke
IGD kemudian pasien diterima di triase yang merupakan tempat penerimaan dan
lanjut maka pasien akan dipindahkan ke ruang Rawat Inap. Pasien yang belum
RSUP Dr. Kariadi menerapkan sistem triase di IGD. Sistem triase adalah
ketersediaan sumber daya. Australasian Triage Scale (ATS) merupakan salah satu
sistem triase yang digunakan di ruang gawat darurat rumah sakit di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Sistem triase sangat penting untuk diterapkan di setiap unit
pasien.
1
Kondisi yang mengancam kehidupan. Penanganan harus diberikan segera.
1. Henti jantung
2. Henti nafas
6. Tekanan darah sistolik < 80 mmHg (dewasa) atau syok berat pada anak
7. Pasien tidak berespon atau berespon hanya pada rangsangan nyeri (GCS < 9)
8. Overdosis obat
1. Bahaya jalan nafas: terdengar stridor yang kuat atau banyak sekret yang
3. Gangguan sirkulasi yang nyata: akral dingin dan lembab, perfusi jelek, Nadi <
50 atau > 150 kali/ menit pada dewasa, hipotensi dengan efek hemodinamik,
2
4. Nyeri dada yang tampak seperti masalah jantung
10. Mata terkena cairan asam atau basa (membutuhkan irigasi mata)
14. Pasien pasien dengan perilaku agresif dan violent dengan ancaman kekerasan
1. Hipertensi berat
4. Saturasi O2 90 – 95%
3
7. Demam dengan gangguan sistem imun ( pasien dengan cancer, patien yang
menggunakan steroid)
8. Dehidrasi
10. Trauma kepala dengan hilang kesadaran yang singkat ( saat ini sadar)
14. Limb injury dengan perubahan sensasi dan tidak ada pulsasi akut
1. Perdarahan ringan
4
9. Trauma limb minor seperti ankle sprain, kemungkinan fraktur,
Pemeriksaan dan penanganan dimulai dalam waktu 120 menit. Kondisi klinis
3. Luka minor, luka lecet, luka robek yang tidak memerlukan tindakan hecting
4. Kontrol luka
5. Imunisasi/ vaksin
Label Hitam
Label hitam adalah kamar mayat IGD. Apabila pasien tidak tertolong atau
meninggal maka pasien akan ditransitkan ke label hitam untuk selanjutnya dibawa
ke kamar jenazah, jadi pasien yang meninggal tidak langsung dibawa ke kamar
jenazah umum di RSUP Dr. Kariadi, kalau administrasi sudah dibereskan, dokter
jenazah, kalau pasien menular tidak boleh dimandikan di rumah, semisal pasien
HIV yang harus dimandikan dengan chlorine dan dengan peti khusus.
Apoteker dengan jam kerja selama 24 jam tiap harinya termasuk hari minggu dan
hari libur nasional. Pelayanan pada Depo IGD dibagi menjadi 3 shift dan tiap shift
5
- Siang dengan jam kerja 14.00-21.00 WIB
- Malam dengan jam kerja 21.00-07.00 WIB
B. PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
1. Perencanaan
Semua obat yang disediakan RSUP Dr. Kariadi sesuai dengan daftar obat di
(TTK) melakukan permintaan obat pada saat shift malam dengan mengecek obat
apa saja yang habis. Paginya Apoteker mengecek permintaan obat dan
stok obat yang telah diminta ke gudang obat IGD. Kemudian Petugas mengecek
Information System), disertai dengan surat atau lembar permintaan mutasi barang
yang ditanda tangani oleh Apoteker depo Farmasi IGD. Selanjutnya gudang
permintaan depo dan persediaan barang di gudang disertai print out bukti mutasi.
Jika terdapat perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tersedia di gudang
tersebut.
3. Penerimaan
Penerimaan barang dari gudang, dilakukan pengecekan kesesuaian jenis dan
jumlah barang dengan bukti mutasi yang diberikan oleh gudang. Jika sudah
6
Penyimpanan obat dan alat kesehatan di Depo Farmasi IGD diatur dan
dan ditata secara alfabetis berdasarkan bentuk sediaan obat (tablet, kapsul, sirup,
salep, obat tetes, injeksi, supositoria), temperatur (suhu ruangan: 15-250C dan
obat narkotika disimpan pada almari tersendiri yakni almari yang dibuat dengan
double pintu. Untuk obat High Allert disimpan pada almari tersendiri yang diberi
tanda khusus (garis merah). Karena gudang obat IGD yang terbatas, penyimpanan
obat HAM disimpan didalam Depo Farmasi IGD dan untuk obat narkotika
system limited ward floor stock dalam bentuk emergency kit dan Individual
Prescription. Emergency kit tersedia untuk ruang label merah dimana disediakan
dalam bentuk troli emergency untuk menangani pasien dalam keadaan darurat.
perawat yang bertugas di label merah. Setiap penggunaan emergency kit untuk
melakukan tindakan pada pasien akan dilakukan pencatatan oleh perawat, hal ini
perlu kontrol ketat sehingga tidak terjadi stock out (kekosongan stok). Tiap kali
pergantian shift, emergency kit harus dicek dan jika berkurang maka petugas Depo
Farmasi IGD mengganti sesuai jumlah yang dipakai pasien, sehingga jumlah
yaitu dokter akan menuliskan resep untuk masing-masing pasien yang kemudian
7
semua obat dalam resep tersebut akan disiapkan oleh Apoteker atau TTK di Depo
Farmasi IGD. Individual prescription berlaku untuk pasien gawat darurat, baik
pasien yang sedang di observasi maupun yang rawat jalan. Untuk pasien IGD obat
6. Pelaporan
Sistem pelaporan Depo Instalasi Farmasi IGD dilakukan setiap satu kali