Anda di halaman 1dari 37

EARLY WARNING SYSTEM

Retno winarti
EARLY WARNING SCORE HARUS DITERAPKAN

Monitoring tanda-tanda vital dan mengatur


tim reaksi cepat untuk meningkatkan asuhan
secara klinis sehingga dapat mencegah
perburukan lebih lanjutpada pasien
EWS adalah sebuah sistem skoring
fisiologis yang umumnya digunakan
pada pasien dewasa sebelum pasien
mengalami kondisi kegawatan.
Skoring EWS disertai dengan
algoritme tindakan berdasarkan
hasil skoring dari pengkajian pasien
(Duncan & Mc Mullan, 2012).
Pendeteksian dini untuk melacak
atau menemukan pasien yang
mengalami perburukan kondisi dengan
hasil analisa tanda-tanda vital dalam
parameter fisiologis sesuai hasil
scoring. Dan memicu panggilan team
medik reaksi cepat untuk memberikan
intervensi secara cepat pada pasien
dengan status kondisi yang memburuk
(Kyriacos, Jelsma, Jordan, 2011).
Merupakan tools yang digunakan untuk
melakukan asesmen pada pasien dewasa yang
sakit.
Sistem yang sederhana yang menggunakan
parameter fisiologik.
Productnya dapat digunakan mengidentifikasi
pasien secara cepat, dimana pasien secara
klinis mengalami perburukan dan membutuhkan
intervensi segera.
Setiap parameter dinilai dan dijumlahkan
Jumlah parameter menunjukkan intervensi
SEJARAH SISTEM SKORING
Triase Teknik untuk menentukan dengan cara yang cepat,
prioritas pasien yang harus dilihat. Pada awalnya
digunakan pada saat terjadi korban massal dengan
kondisi awal pasien sangat baik atau sangat tidak
sehat. Secara teknis triase bukan suatu EWS, tetapi
suatu teknik yang divalidasi untuk menentukan
kecepatan pasien harus dinilai.
Illness Sistem ini menggunakan karakteristik individu atau
Identification kombinasi untuk menentukan faktor risiko memiliki
Systems suatu kondisi tertentu. Hal ini berlaku untuk penyakit
bakteri serius, tetapi dapat juga digunakan untuk
memprediksi masuk PICU.
Early Warning Secara tradisional digunakan di bangsal rumah sakit
untuk mengidentifikasi pasien anak yang berisiko
terjadi perburukan atau henti kardiopulmoner
(DEWI, 2016)
Tujuan EWS

• Terlaksana sistem peringatan dini untuk deteksi dini


kegawatdaruratan pada pasien
• Terlaksananya pelaksanaan EWS agar angka
pemanggilan code blue berkurang sebelum pasien
jatuh dalam kondisi cardiac arrest/ respiratory arrest
• Terhindar kejadian yang tidak diharapkan dan
meminimalkan dampak yang dialami pasien gawat
darurat dalam rangka keselamatan pasien
• Penurunan angka transfer emergency yang tidak
direncanakan ke ICU/Intensif
• Meningkatkan angka harapan hidup paska henti
jantung di rumah sakit
The levels of support care:

Level 0
Pasien yang membutuhkan perawatan di ruang rawat inap
biasa
Level 1
Pasien yang memiliki kondisi/beresiko mengalami
perburukan dan membutuhkan level perawatan dan
observasi yang lebih tinggi.
Level 2
Pasien yang membutuhkan monitoring invasif/intervensi
yang dapat membrikan suport pada kegagalan fungsi satu
sistem (excluding advanced respiratory support).
Level 3
Pasien yang membutuhkan  advanced respiratory
support (mechanical ventilation)
LIMA LANGKAH PENERAPAN EWS
MATI
IRU
ODIFIKASI
MPLEMENT
ASI
ONEV
1. AMATI
• Ada beberapa jenis tools yang mengukur
EWS
• Belum ada tool yang dianggap terbaik,
harus disesuaikan dengan kondisi rumah
sakit dan jenis pasiennya

Adanya EWS dapat digunakan untuk


penilaian awal perburukan pasien dan
memicu respon klinis
JENIS-JENIS PENILAIAN EWS
PADA ORANG DEWASA

National Early Modified Early


Warning Score Warning Score

Scottish
(Standardised) Wellington Early
Early Warning Warning Score
Score
PERBEDAAN PARAMETER
MEWS, MEWS,SEWS, WEWS
National Early Warning Score

• Smith GB, et al (2013) dalam penelitiannya berjudul


The ability of the National Early Warning Score
(NEWS) to discriminate patients at risk of early cardiac
arrest, unanticipated intensive care unit admission, and
death.
• Database dikembangkan dari tanda-tanda vital yang
dikumpulkan selama periode 2 tahun dari pasien yang
dirawat, peneliti membandingkan penilaian NEWS
dengan 33 skore penilaian yang lain
• Hasil penelitian menunjukan bahwa penilaian NEWS
dari 33 skore penilaian yang lain
National Early Warning Score
Modified Early Warning Score
 Mitchell IA, et al.(2010). Melakukan uji coba MEWS
pada 1157 pasien dewasa yang dirawat di bangsal
medis dan bedah di dua rumah sakit pendidikan
 Metode A prospective, controlled before-and-
after intervention
 Hasil
• Penurunan jumlah pasien ke ICU yang tidak
terencana (p = 0,006)
• Penurunan kematian di rumah sakit yang tidak
terduga (p = 0,03)
Modified Early Warning Score ..
Standardised Early Warning Scoring System
(SEWS)
 Peneliti Paterson, R, et all (2006)
 Judul penelitian “Prediction of in-hospital
mortality and length of stay using an early
warning scoring system: clinical audit”
 Subyek  848 pasien di unit medical bedah
 Jenis penelitian A sequential clinical audit
 Hasil
• dokumentasi parameter fisiologis,
berkorelasi dengan mortalitas di rumah sakit,
dan membantu memprediksi lama lama
rawat pasien
Standardised Early Warning Scoring System (SEWS)
Wellington Early Warning Score
2. TIRU
Kurang lebih ada 33 tools EWS Mana Yang
akan kita Pilih, disesuaikan dengan :
1. Jenis Rumah Sakit
2. Jenis Pasien yang ada
3. Evidence Based Practice
4. Lakukan Sosialisasi
5. Lakukan Uji Coba
Lakukan Sosialisasi EWS
Lakukan Uji Coba
EVALUASI UJI COBA

SETELAH INSTRUMEN
DILAKUKAN UJI COBA ,
SELANJUTNYA LAKUKAN
EVALUASI HASIL EVALUASI
DISOSIALISASIKAN KE
SELURUH UNIT TERKAIT

IMPLEMENTASI
Penggunaan parameter EWS
1. Pengukuran Skore oleh tenaga kesehatan
(dokter atau perawat), untuk setiap parameter
fisiologi yang meliputi 1) Tingkat kesadaran, 2)
Tekanan darah sistolik, 3) Nadi, 4) Pernafasan,
5) Suhu tubuh dan 6), pengeluaran urin
2. Berikan tanda titik dengan ball point tepat di
titik tengah kolom pada lembar observasi Early
Warning Score System sesuai dengan nilai hasil
ukur yang didapat serta perhatikan warna dan
jumlahkan nilai yang didapat.
3. Petugas kesehatan merata-ratakan hasil yang
didapat
IMPLEMENTASI
PENANGANAN
BILATERJADI HENTI NAFAS, HENTI JANTUNG
Tim code blue

• Adalah tim yang merupakan


kelompok satuan kerja di rumah sakit
yang terdiri dari dokter dan perawat
yang bertugas merespon terhadap
panggilan pasien kritis dengan skor
tertentu EWS, secara cepat dan tepat
untuk melakukan resusitasi secara
efektif dan mencegah kejadian henti
jantung
Tugas Tim Reaksi Cepat
1) Mengidentifikasi kondisi pasien yang
mengalami perburukan
2) Ketua Tim Perawat, melaporkan kepada
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
tentang kondisi pasien
3) Memberikan tindakan resusitasi yang
dibutuhkan dalam waktu kurang dari 5
menit.
4) Mendokumentasikan tindakan dan hasilnya di
rekam medik.
5) Memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien dan keluarga tentang tanda–tanda
perburukan
Referensi
 Cole, F.M.(2014)n 4). A modified early warning system obstetric. British Journal of
Midwifery. Vol 22(12)
 Dewi, R.(2016). Pediatric Early Warning Score: Bagaimana Langkah Kita Selanjutnya?. Sari
pediatri. Vol 8 (1)
 Doele, D.J (2018). Clinical Early Warning Scores: New Clinical Tools in Evolution. The Open
Anesthesia Journal, 12: 26-33
Duncan, K., & McMullan, C. (2012). Early Warning System. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins.
Mitchell IA, et al.(2010). A prospective controlled trial of the effect of a multi-faceted
intervention on early recognition and intervention in deteriorating hospital patients.
Resuscitation. 81(6):658-666.
Kyriacos U, Jelsma J, Jordan S (2011) Monitoring vital signs using early warning scoring
systems: a review of the literature. Journal of Nursing Management 19: 311–330
Paterson R, et al.(2006). Prediction of in-hospital mortality and length of stay using an early
warning scoring system: clinical audit. Clin Med (Lond).6(3):281-284.
Smith GB, et al.(2013). The ability of the National Early Warning Score (NEWS) to
discriminate patients at risk of early cardiac arrest, unanticipated intensive care unit admission,
and death. Resuscitation. 84(4):465-470.
Wahyudi, P Indriati., & Bayhakki.(2014). Gambaran skor pediatric early warning score (pews)
pada pola rujukan pasien anak di instalasi gawat darurat. JOM PSIK. VOL. 1 (2)
Subhan, N. (2019). Implementasi Early Warning Score pada Kejadian Henti Jantung di Ruang
Perawatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang Ditangani Tim Code Blue Selama Tahun.
Journal Anestesi Perioperatif . Volume 7 (1)

Anda mungkin juga menyukai