Sari
PT. Rinjani Kartanegara telah melakukan kajian geoteknik dan sudah mengaplikasikan rekomendasi geoteknik dari hasil
kajian tersebut untuk penggalian batubara maupun penimbunan disposal. Namun seiring dengan perkembangan industri
pertambangan batubara secara umum yang berkaitan dengan market serta secara internal di PT. Rinjani Kertanegara juga
ada rencana kegiatan blasting dan kapasitas disposal yang harus dievaluasi kembali, maka diperlukan kajian lanjutan untuk
mendukung rekomendasi geoteknik yang sudah ada sebelumnya.
Kajian yang akan dilakukan pada section A, B, C, L1 dan L2. Simulasi pemodelan dilakukan pada masing-masing section
pada kondisi final. Input data model section A, B, C, L1 dan L2 dengan pendekatan lubang bor dari hasil pengeboran pada
kajian geoteknik PT. Rinjani Kartanegara, input data model dengan properties litologi dari Hasil Uji Laboratorium pada
kajian geoteknik PT. Rinjani Kartanegara. Kajian dilakukan pada asumsi kondisi air setengah jenuh. Hasil analisis
kesetimbangan batas berupa nilai faktor keamanan.
Analisis pengaruh getaran blasting terhadap stabilitas lereng dilakukan berdasarkan pendekatan permodelan terhadap lereng
keseluruhan dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
a) Lereng keseluruhan yang akan dikaji berupa lereng penggalian tanah penutup.
b) Model lereng keseluruhan dan properties yang digunakan diambil dari rekomendasi lereng pada Laporan Akhir
Kajian Geoteknik PT. Rinjani Kartanegara.
c) Nilai FK (Faktor Keamanan) yang dijadikan dasar dalam kondisi lereng mantap adalah FK > 1,20. (Canmet, 1979).
d) Nilai percepatan gravitasi (g) adalah representasi dari energy seismic yang menimbulkan getaran. Simulasi dilakukan
dengan memasukkan nilai g sebesar 0,05; 0,10; 0,15 dan 0,20.
Abstract
PT. Rinjani Kartanegara has conducted geotechnical studies and has applied geotechnical recommendations from the results
of the study for the coal excavation and backfilling disposal. But along with the coal mining industry in general with regard
to the internal market as well as in PT. Rinjani Kertanegara planning on blasting activity and disposal capacity should be re-
evaluated, further study is needed to support the existing geotechnical recommendations previously.
Assessment will be done in section A, B, C, L1 and L2. Simulation modeling is done on each section on the final conditions.
Data input section models A, B, C, L1 and L2 with the approach of the drill hole drilling results on geotechnical studies PT.
Rinjani Kartanegara, data input models with lithological properties of Laboratory Test Results on geotechnical studies PT.
Rinjani Kartanegara. The study was conducted on the assumption that half water saturated conditions. Limit equilibrium
analysis results in the form of a safety factor value.
Analysis of the influence of blasting vibration on slope stability modeling approach is based on the overall slope of the
provisions the following provisions:
a) Slope overall will be studied in the form of slope excavation of overburden.
b) the overall slope model and properties used are taken from the recommendations in the Final Report Assessment slope
Geotechnical PT. Rinjani mammal.
c) The value of FK (Safety Factor) which is used as the basis for steady slope condition is FK> 1.20. (CANMET, 1979).
d) The value of the acceleration of gravity (g) is a representation of the seismic energy that cause vibration. Simulations
carried out by entering a value of 0.05 g; 0.10; 0.15 and 0.20.
I. PENDAHULUAN
PT. Rinjani Kartanegara telah melakukan kajian
geoteknik dan sudah mengaplikasikan rekomendasi
geoteknik dari hasil kajian tersebut untuk penggalian
batubara maupun penimbunan disposal. Namun
seiring dengan perkembangan industri pertambangan
batubara secara umum yang berkaitan dengan market
serta secara internal di PT.
Rinjani Kertanegara juga ada rencana kegiatan Gambar 2. Section A, B, C, L1, L2 Design Pit
blasting dan kapasitas disposal yang harus Disposal dan Inpit
dievaluasi kembali, maka diperlukan kajian
lanjutan untuk mendukung rekomendasi geoteknik
yang sudah ada sebelumnya.
Kegiatan peledakan merupakan salah satukegiatan
yang umumnya dilakukan dalam menunjang
aktivitas pertambangan. Pada kegiatan peledakan,
hanya sebagian dari total energi yang dihasilkan
bahan peledak dikonsumsi untuk memecahkan
batuan, sementara sisanya menjadi waste energy
atau energi sisa.
Energi sisa ini berpotensi mengganggu kestabilan
lereng disekitarnya terutama dalam bentuk
getarantanah. Kegagalan dalam menjaga kestabilan Gambar3. Sampel hasil Pengeboran full coring
lereng dapat menyebabkan longsoran yang akan
mengganggu operasional pertambangan dan
membahayakan para pekerja di sekitarnya.
Mengingat hal di atas, kontrol terhadap getaran
hasil peledakan menjadi penting. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menghasilkan suatu batasan
yang dapat digunakan untuk menganalisis
pengaruh getaran tanah hasil peledakan terhadap
kestabilan lereng.
Parameter Parameter
V. PEMODELAN GEOTEKNIK
Analisis yang dilakukan memakai pendekatan
sebagai berikut:
Tabel 3. Properties Sidewall - Analisis dilakukan berdasarkan Section A, B, C,
L1, L2.
Parameter
- Analisis model yang dilakukan berupa model lereng Disposal 1,369 1,203 1,126 1,048 0,898
keseluruhan. A
Original 1,309 1,245 1,170 1,080 0,974
- Simulasi dlakukan dengan kondisi setengah jenuh
- Analisis menggunakan propertie Disposal 1,357 1,235 1,145 1,029 0,902
highwall, sidewall, beserta disposal di bagian atas B
Original 1,274 1,155 1,054 0,966 0,837
lereng, dan akan ditambahkan bundwall.
Disposal 1,485 1,368 1,302 1,247 1,143
- Simulasi getaran dengan memasukkan faktor g, antara
C
lain, 0,05 g, 0,1 g, 0,15 g, dan 0,2 g. Original 1,364 1,293 1,181 1,034 0,951
- Batasan kesetabilan lereng dengan nilai faktor keamanan
L1 Disposal 1,516 1,441 1,327 1,258 1,097
≥ 1,3.
L2 Disposal 1,412 1,264 1,154 0,985 0,773
DAFTAR PUSTAKA