Disusun Oleh :
NADIA BALQIS
FAKULTAS GIZI
2019
BAB I
LINGKUNGAN KERJA
Dalam dunia kerja pada suatu perusahaan banyak sekali apsek penunjang yang
mendukung berjalanya suatu perusahaan antara lain contohnya adalah karyawan, peralatan kerja,
lingkungan kerja dan lain-lain. Hal-hal tersebut perlu sekali diperhatikan agar pencapaian tujuan
dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Yang akan kita bahas di sini adalah masalah lingkungan kerja karena lingkungan kerja
sangat berpengaruh terhadap keadaan karyawan yang ada pada suatu perusahaan. Dengan
memperhatikan lingkungan kerja diharapkan dapat menambah semangat dalam bekerja. Apabila
semangat kerja karyawan meningkat maka otomatis produktivitas karyawan juga akan
meningkat. Apabila hal ini dapat berjalan dengan baik ,maka pencapaian tujuan suatu perusahaan
akan berjalan dengan baik.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari lingkungan kerja yang dikemukakan oleh
beberapa ahli. Sedarmayanti berpendapat bahwa lingkungan kerja adalah “Keseluruhan alat
pekakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitar dimana ia bekerja, metode kerjanya baik
perorangan maupun kelompok”(Sedarmayanti, 1996:1). Menurut Ahmad Tohari “Lingkungan
kerja fisik walaupun di yakini bukanlah faktor utama dalam meningkatkan produktivitas
karyawan, namunfaktor lingkungan kerja fisik merupakan variabel yang perlu diperhitungkan
oleh para pakar manajemen dalam pengaruhnya untuk meningkatkan produktivitas” (Tohari,
2002:136-137).
Dari beberapa pendapat di atas maka jelaslah bahwa yang dimaksud dengan kondisi
lingkungan kerja adalah suatu kondisi atau keadaan yang ada disekitar lingkungan tempat
bekerja yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalammelaksanakan tugas-tugasnya baik
secara langsung maupun tidak langsung dan mempengaruhi optimalisasi hasil yang diperoleh
dan berpengaruh juga terhadap produktivitas perusahaan secara umum.
Dengan melihat adanya korelasi fisik terhadap mental, maka kita perlumendesain
lingkungan kerja yang kondusif untuk bekerja. Lingkungan kerja yangkondusif dapat dilihat dari
beberapa indikator antara lain penerangan, suhu udara,kelembaban udara, penggunaan warna,
ruang gerak dan keamanan. Hal-hal tersebutmerupakan faktor yang penting yang dapat membuat
karyawan memberikansemangat dan gairah dalam bekerja. Hal ini pula yang menjadi penunjang
dalammeningkatkan produktivitas.
Dari beberapa pendapat di atas maka jelaslah bahwa yang dimaksud dengankondisi
lingkungan kerja adalah suatu kondisi atau keadaan yang ada disekitarlingkungan tempat bekerja
yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalammelaksanakan tugas-tugasnya baik secara
langsung maupun tidak langsung danmempengaruhi optimalisasi hasil yang diperoleh dan
berpengaruh juga terhadap produktivitas perusahaan secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungankerja yang
mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :temperatur,kelembaban, sirkulasi udara,
pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap karyawan,maka langkah
pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik dantingkah lakunya maupun
mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai dasarmemikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
Menurut Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun
dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan
bawahan”. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak
bisa diabaikan. Menurut Nitisemito (2001) perusahan hendaknya dapat mencerminkan kondisi
yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status
jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana
kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri. Membina hubungan yang baik antara
sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan harus dilakukan karena kita saling membutuhkan.
Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.
1. Suhu
Suhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar.Dengan
demikian untuk memaksimalkan produktivitas, adalah penting
bahwa pegawai bekerja di suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian rupa sehingga be
rada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap individu
2. Kebisingan
Bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-suara yangkonstan atau
dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan prestasikerja sebaliknya
efek dari suara-suara yang tidak dapat diramalkan memberikan pengaruh negatif dan
mengganggu konsentrasi pegawai.
3. Penerangan
Bekerja pada ruangan yang gelap dan samara-samar akan menyebabkanketegangan pada
mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai dalammempelancar aktivitas
kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia pegawai.
Pencapaian prestasi kerja pada tingkat peneranganyang lebih tinggi adalah lebih besar untuk
pegawai yang lebih tua dibanding yanglebih muda
4. Mutu Udara
Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yangtercemar
membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi. Udara yangtercemar dapat menggangu
kesehatan pribadi pegawai. Udara yang tercemar dilingkungan kerja dapat menyebabkan sakit
kepala, mata perih, kelelahan, lekasmarah, dan depresi.
Menurut Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah
kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat.Sementara itu, manfaat yang
diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat
diselesaikan dengan tepat. Yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standard yang benar dan
dalam skala waktu yang ditentukan.Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang
bersangkutan, dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya
akan tinggi
.Lingkungan kerja yang baik yaitu lingkungan kerja yang kondusif.Lingkungan kerja
yang kondusif di tempat kerja adalah salah satu syarat untuk menciptakan kinerja perusahaan
yang lebih baik. Lingkungan kerja yang kondusif sendiri bisa tercipta jika adanya komunikasi
yang baik antara atasan dan bawahan maupun antar para bawahan sendiri.
Perusahaan juga harus bisa menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan
ataupun antar karyawan dalam arti para karyawan merasa tidak ada rasa saling curiga justru
saling menjaga. Jika sudah tercipta seperti ini maka lingkungan kerja yang kondusif akan lebih
mudah tercipta. Hal di atas inilah yang nantinya akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi
bagi setiap karyawannya, dan akhirnya kontribusi dari setiap karyawan semakin mudah
didapatkan.
Ada banyak hal untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, namun yang pasti
antara atasan atau pimpinan dan bawahan memiliki visi yang sama
bagaimana lingkungan kerja tersebut memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap orang yang
berada di dalamnya . Perusahaan perduli dan memperhatikan para karyawannya, demikian juga
sebaliknya. Yang akhirnya bisa menimbulkan motivasikerja karyawan dan kinerja perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Lingkungan kerja yang saya sukai yaitu lingkungan kerja yang kondusif.Lingkungan
kerja yang kondusif di tempat kerja adalah salah satu syarat untuk menciptakan kinerja
perusahaan yang lebih baik. Lingkungan kerja yang kondusif sendiri bisa tercipta jika adanya
komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun antar para bawahan sendiri.
Perusahaan juga harus bisa menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap bawahan
ataupun antar karyawan dalam arti para karyawan merasa tidak ada rasa saling curiga justru
saling menjaga. Jika sudah tercipta seperti ini maka lingkungan kerja yang kondusif akan lebih
mudah tercipta. Hal di atas inilah yang nantinya akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi
bagi setiap karyawannya, dan akhirnya kontribusi dari setiap karyawan semakin mudah
didapatkan.
Perusahaan akan banyak mengeluarkan biaya yang tidak terduga jika tidak dapat
menyeliakan lingkungan kerja yang baik karena jelas akan mempengaruhi kinerja karyawannya.
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian-kerugian akibat kematian dan
kecelakaan di tempat kerja dan kerugian menderita penyakit
penyakit yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA1.
Husen Umar (1997) Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi CetakanKetujuh, Gramedia
Pustaka, Jakarta6.