Anda di halaman 1dari 50

1

STANDAR KOMPETENSI

2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan garis lurus

3. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier tiga


variabel

KOMPETENSI DASAR

2.2 Menganalisis kurva-kurva yang melalui beberapa titik untuk menyimpulkan


berupa garis lurus, garis-garis sejajar, atau garis-garis tegak lurus

3.3 Menyusun sistem persamaan linier tiga variabel dari masalah kontekstual.

3.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sistem persamaan


tiga variabel.

INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian gradien dan garis lurus

2. Menjelaskan persamaan-persamaan garis lurus

3. Menjelaskan pengertian sistem persamaan linier

4. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel dan sistem


persamaan linier tiga variabel

5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPLDV dan SPLTV dalam


kehidupan sehari-hari
2

GARIS LURUS

A. Gradien
Gradien dari sebuah garis lurus adalah rasio (perbandingan) antara
perubahan koordinat y terhadap perubahan koordinat x.
Umumnya untuk sebuah garis melalui A(x1, y1) dan B(x2, y2), dengan x1 ≠
x2, seperti gambar di bawah ini, kita definisikan kemiringan (slope) m dari
garis itu sebagai

kenaikan 𝑦2 − 𝑦1
m= =
kemajuan 𝑥2 − 𝑥1

Pada kasus garis yang membentuk sudut dengan sumbu-x positif seperti
pada gambar di atas, jika dihubungkan dengan definisi gradien dapat
diperoleh
𝑦2 − 𝑦1 ∆𝑦
m= = ∆𝑥 = tg α
𝑥2 − 𝑥 1
3

Kemiringan m adalah ukuran kecuraman suatu garis yang disebut


gradien. Berikut ini adalah beberapa sifat gradien.
1. Jika garis sejajar dengan sumbu-x maka nilai gradiennya adalah nol (0).
2. Jika garis sejajar dengan sumbu-y maka nilai gradien garis tersebut tidak
tedefinisi.
3. Setiap garis yang sejajar memiliki nilai gradien yang sama.
4. Hasil kali antara dua gradien dari dua garis yang saling tegak lurus
adalah negatif satu (-1).

B. Persamaan Garis Lurus


Garis lurus merupakan suatu garis yang dibentuk oleh himpunan titik-
titik secara linier. Sedangkan hubungan antara nilai-nilai x dan y pada
himpunan titik-titik (x,y) yang membentuk garis lurus disebut persamaan
garis lurus.
Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan:
Persamaan garis merupakan hubungan aljabar secara barisan aritmetika
yang ada di antara koordinat setiap (x,y) pada suatu garis.

Berikut adalah bentuk-bentuk persamaan garis lurus.


1. Persamaan garis lurus melalui titik asal O (0,0)
Gambar berikut menunjukkan garis OA dengan gradien m dan melalui
titik pangkal O.

𝑄𝑃
Gradien garis OA adalah m = 𝑂𝑄 dan melalui P(x, y), maka
𝑦
m = 𝑥 atau y = mx
4

Jadi, persamaan garis yang melalui titik pangkal O dengan gradien m


adalah y = mx.
Contoh :
Misalkan diketahui bahwa garis lurus OA melalui titik pangkal O
3 3
dengan gradient maka persamaan garis OA adalah y = x.
2 2

2. Persamaan garis melalui titik A(0,c) dan gradient m


Gambar berikut menunjukkan garis BA dengan gradien m memotong
sumbu-y di B(0, c).

𝑃𝑄
Gradien garis BA adalah m = 𝐵𝑄 dan melalui P(x, y), maka
𝑦−𝑐
m= 𝑥
⇔ mx = y – c atau y = mx + c

Jadi, persamaan garis yang memotong sumbu-y di (0, c) dengan


gradien m adalah y = mx + c.
Contoh :
Misalkan, diketahui garis BA memotong sumbu-y di (0, 4) dengan
1 1
gradien maka persamaannya adalah y = x + 4.
2 2
5

3. Persamaan garis melalui titik Q(a,b) dan gradient m

Gambar di atas menunjukkan garis AB dengan gradien m dan melalui titik


𝑃𝑅
Q(a, b). Misalkan P(x, y) pada garis AB, gradien garis AB adalah m = 𝑄𝑅
𝑦− 𝑏
m = 𝑥− ⇒ y – b = m(x – a)
𝑎

Jadi, persamaan garis yang melalui titik (a, b) dengan gradien m adalah
y– b = m(x – a).
Contoh :
1
Misalkan garis dengan gradien dan melalui (5, 8), persamaannya
2
1
adalah y – 8 = 2 (x – 5).

4. Persamaan garis melalui dua titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
6

Gambar di atas menunjukkan garis AB yang melalui dua titik M(𝑥1 ,


𝑦1 ) dan N(𝑥2 , 𝑦2 ). Misalkan P(x, y) pada garis AB, ∆PQM dan ∆NCM
sebangun, maka
𝑃𝑄 𝑀𝑄 𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
= ⇔ =
𝑁𝐶 𝑀𝐶 𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1

Jadi, persamaan garis yang melalui titik (𝑥1 , 𝑦1 ) dan (𝑥2 , 𝑦2 ) adalah
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
= .
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1

Contoh:
Misalkan garis yang melalui titik (2, −3) dan (−6, 10) persamaannya
adalah :
𝑦 − (−3) 𝑥− 2 𝑦+ 3 𝑥− 2
= ⇔ =
10 –(−3) −6 − 2 13 −8

⇔ −8y – 24 = 13x – 26

⇔ 13x + 8y – 2 = 0

5. Persamaan garis yang memotong sumbu-x di (a, 0) dan sumbu-y di (0, b)


dan melalui P(x, y).

∆AOB dan ∆PRB sebangun, maka:


𝑅𝑃 𝐵𝑅 𝑅𝑃 𝐵𝑂−𝑃𝑄
= 𝐵𝑂 ⇔ =
𝑂𝐴 𝑂𝐴 𝐵𝑂
𝑥 𝑏−𝑦
=
𝑎 𝑏
𝑥 𝑦 𝑥 𝑦
⇔ =1− atau +𝑏 =1
𝑎 𝑏 𝑎
7

Jadi, garis yang memotong sumbu-x di (a, 0) dan sumbu-y di (0, b)


𝑥 𝑦
maka persamaannya adalah + 𝑏 = 1.
𝑎

Contoh:
Misalkan garis AB memotong sumbu-x dan sumbu-y berturut-turut di titik
𝑥 𝑦
(6, 0) dan (0, 4), maka persamaannya adalah + 4 = 1.
6

6. Garis x = a dan y = b
Perhatikan gambar di bawah ini

 Garis AP sejajar sumbu-y dan berjarak a satuan dari sumbu-y.


 Karena garis AP sejajar sumbu-y, maka setiap titik (x, y) pada garis
AP berjarak a satuan dari sumbu-y; x = a.

Jadi, garis yang sejajar sumbu-y dan berjarak a satuan dari sumbu-y
adalah garis x = a.
8

Perhatikan pula gambar berikut ini.

 Garis BP sejajar sumbu-x dan berjarak b satuan dari sumbu-x.

 Karena garis BP sejajar sumbu-x, maka setiap titik (x, y) pada garis
BP berjarak b satuan dari sumbu-x; y = b.

Jadi, garis yang sejajar sumbu-x dan berjarak b satuan dari sumbu-x
adalah garis y = b.

7. Garis ax + by + c = 0 dalam bentuk linear


Bentuk linear ax + by + c = 0 merupakan persamaan garis lurus,
pernyataan ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
(1) ax + by + c = 0 ⇒ by = −ax – c

𝑎 𝑐
⇔ y = − 𝑏 x + (− 𝑏)

𝑎 𝑐
y = − 𝑏 x + (− 𝑏) setara dengan y = mx + n.

𝑎 𝑐
jadi, y = − 𝑏 x + (− 𝑏) mewakili suatu garis lurus dengan gradien m =
𝑎 𝑐
− 𝑏 serta melalui sumbu-y di titik (0, − 𝑏)
9

(2) Jika c = 0, maka ax + by + c = 0 ⇒ by = −ax

𝑎
⇔ y = − 𝑏 x setara dengan y = mx

𝑎 𝑎
Jadi y = − x mewakili suatu garis dengan gradien m = − dan
𝑏 𝑏

melalui titik pangkal O.

Dari uraian singkat di atas diperoleh suatu gambaran berikut.


 Persamaan ax + by + c = 0 dapat dinyatakan sebagai:

y = mx + n dan y = mx.

 ax + by + c = 0 adalah persamaan yang mewakili garis lurus.

 Oleh karena ax + by + c = 0 mewakiri garis lurus, maka dikatakan


persamaan itu persamaan linear.
10

SISTEM PERSAMAAN

A. Sistem Persamaan Linear


Sebuah himpunan terhingga persamaan linear dalam peubah-peubah 𝑥1 ,
𝑥2 , …, 𝑥𝑛 disebut sistem persamaan linear. Sembarang sistem m persamaan
linear dalam n peubah dapat ditulis sebagai
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚
Dengan 𝑥1 , 𝑥2 , …, 𝑥𝑛 adalah peubah, masing-masing a merupakan
koefisien dari masing-masing peubah dan b menyatakan konstanta.
1. Sistem persamaan linear dengan dua variabel
Bentuk umum dari sistem persamaan linear dengan dua peubah x
dan y adalah:
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
{
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2
Dengan 𝑎1 , 𝑏1 , 𝑐1, 𝑎2 , 𝑏2 , dan 𝑐2 adalah bilangan-bilangan real.
Untuk mengilustrasikan kemungkinan yang terjadi dalam
menyelesaikan sistem persamaan linear, dapat ditinjau suatu sistem
umum dua persamaan linear dalam peubah x dan y di atas.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Grafik persamaan-persamaan di atas berbentuk garis; sebutlah 𝑙1 dan


𝑙2 . Karena suatu titik (x, y) terletak pada suatu garis jika dan hanya jika
angka x dan y memenuhi persamaan garis tersebut, penyelesaian sistem
persamaan tersebut berpadanan dengan titik-titik potong 𝑙1 dan 𝑙2 .
11

Terdapat tiga kemungkinan:


 Garis 𝑙1 dan 𝑙2 mungkin sejajar, di mana tidak ada perpotongan
dan akibatnya tidak ada penyelesaian terhadap sistem tersebut.
 Garis 𝑙1 dan 𝑙2 mungkin berpotongan hanya di satu titik, di mana
sistem tersebut tepat mempunyai satu penyelesaian.
 Garis 𝑙1 dan 𝑙2 mungkin berimpitan, di mana terdapat tak hingga
titik potong dan akibatnya ada banyak penyelesaian untuk sistem
tersebut.
Ketiga kemungkinan tersebut di atas juga berlaku untuk sembarang
sistem persamaan linear.
a. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear dengan Metode Grafik
Jika ada suatu masalah, di mana ada dua variabel yang tidak
diketahui nilainya, kemudian dibutuhkan dua persamaan garis untuk
menentukan solusinya, maka solusinya akan tepat bila ada dua garis
lurus yang saling berpotongan. Untuk menentukan titik potong dari
dua garis lurus tersebut, hanya dibutuhkan tiga langkah yang mudah.

Contoh:
Tentukan koordinat titik potong sistem persamaan berikut ini.
𝑥−𝑦 =4
{
𝑥+𝑦 =6
Penyelesaian:
Langkah 1
Tentukan titik potong dengan sumbu-x dan sumbu-y.
x–y=4
x 0 4
y −4 0
12
x+y=6
X 0 6
Y 6 0

Langkah 2
Tariklah garis-garis yang melalui titik potong dengan sumbu-x dan
sumbu-y.
Langkah 3
Tulislah koordinat titik potong tersebut dalam pasangan berurutan
(x, y).
Berdasarkan grafik pada gambar berikut, terlihat bahwa titik potong
kedua garis adalah titik (5, 1).
(gambar grafik)

b. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear secara Aljabar


Metode atau cara yang umum untuk mementukan penyelesaian
sistem persamaan linear adalah substitusi, eliminasi dan gabungan
substitusi dan eliminasi.
1) Metode Substitusi
Metode atau cara substitusi, yaitu menggantikan
(substitusi) salah satu variabel persamaan dari variabel
persamaan lainnya. Dalam melakukan metode substitusi,
ubahlah salah satu persamaan ke dalam bentuk y = f(x) atau x =
f(y), kemudian substitusi bentuk y = f(x) atau x = f(y) ke
persamaan yang lain.

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan:
2𝑥 + 𝑦 = 5
{
3𝑥 − 2𝑦 = 4
Penyelesaian:
2𝑥 + 𝑦 = 5 ………….(1)
3𝑥 − 2𝑦 = 4 ………….(2)
Dari persamaan (1) diperoleh: y = 5 – 2x
Substitusi y = 5 – 2x ke persamaan (2) diperoleh:
13

⇒ 3x – 2(5 – 2x) = 4

⇒ 3x – 10 + 4x = 4

⇒ 7x = 14

⇒x=2

Dari x = 2 substitusikan ke persamaan (1) diperoleh:


⇒ 2(2) + y = 5 ⇒y=1

⇒4+y=5 jadi, HP = {(2, 1)}

2) Metode Eliminasi
Selain substitusi, cara sederhana yang sering digunakan
untuk menyelesaikan sistem persamaan linear adalah dengan
eliminasi atau “melenyapkan” satu variabel dengan menambah
atau mengurangi satu persamaan dari persamaan yang lainnya.
Koefisien dari variabel x atau y harus sama.

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan:
2𝑥 + 𝑦 = 5
{
3𝑥 − 2𝑦 = 4
Penyelesaian:
Langkah 1: mengeliminasi variabel y dengan menyamakan
koefisien dari variabel y tersebut.

2𝑥 + 𝑦 = 5 × 2 ⇒ 4𝑥 + 2𝑦 = 10

3𝑥 − 2𝑦 = 4 × 1 ⇒ 3𝑥 − 2𝑦 = 4

7x = 14 → x = 2
Langkah 2: mengeliminasi variabel x dengan menyamakan
koefisien dari variabel x.

2𝑥 + 𝑦 = 5 × 3 ⇒ 6𝑥 + 3𝑦 = 15

3𝑥 − 2𝑦 = 4 × 2 ⇒ 6𝑥 − 4𝑦 = 8

7y = 7 → y = 1
Jadi, HP = {(2, 1)}
14

3) Metode Gabungan Eliminasi dan Substitusi


Jika koefisien x atau y pada kedua persamaan tidak sama,
dapat menyamakannya dengan cara mengalikan salah satu
persamaan dengan suatu bilangan, atau mengalikan kedua
persamaan dengan dua bilangan yang berbeda sehingga
koefisien variabel yang dieliminasi menjadi sama. Setelah
mengeliminasi satu variabel, untuk mencari variabel yang lain
digunakan metode substitusi. Singkatnya, mengeliminasi salah
satu variabel (x atau y) sehingga diperoleh nilai salah satu
variabel (x atau y), kemudian nilai dari variabel yang telah
diketahui disubstitusikan ke salah satu persamaan.

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan:
2𝑥 + 𝑦 = 5
{
3𝑥 − 2𝑦 = 4
Penyelesaian:
Langkah 1 : metode eliminasi

2𝑥 + 𝑦 = 5 × 3 ⇒ 6𝑥 + 3𝑦 = 15

3𝑥 − 2𝑦 = 4 × 2 ⇒ 6𝑥 − 4𝑦 = 8

7y = 7 → y = 1
Langkah 2 : metode substitusi
Substitusikan y = 1 ke persamaan 2𝑥 + 𝑦 = 5 diperoleh :
⇒ 2x + 1 = 5

⇒ 2x = 4

⇒x=2

Jadi, HP ={(2, 1)}


15

c. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Metode Determinan


(Aturan Cramer)
Matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang dari bilangan-
bilang yang diatur pada baris dan kolom. Bilangan dalam matriks
disebut elemen matriks.

Ordo suatu matriks ditentukan dengan banyaknya basis diikuti


dengan banyaknya kolom dan ditulis:

Ordo = banyak baris x banyak kolom

Berikut ini diberikan sebuah matriks yang berordo dua kali tiga
(ditulis 2 x 3), yaitu: dua baris dan tiga kolom
Tiga kolom

𝑎 𝑏 𝑐
[ ] Dua baris
𝑑 𝑒 𝑓

Apabila suatu matriks mempunyai banyak baris sama dengan banyak


kolom maka matriks tersebut disebut matriks persegi atau matriks
bujur sangkar.

Sembarang matriks bujur sangkar A mempunyai sebuah nilai yang


unik yang berkaitan dengan matriks tersebut. Nilai itu disebut
determinan dan ditulis dengan det (A) atau |A|.

𝑎 𝑏
Jika matriks A = [ ], maka determinan dari matriks A
𝑐 𝑑
didefinisikan sebagai selisih dari perkalian diagonal matriks tersebut.

𝑎 𝑏
Det (A) = [ ] = ad –bc
𝑐 𝑑
Cara penyelesaian sistem persamaan linear dengan determinan
matriks beroordo 2x2

Perhatikan system persamaan berikut ini.

ax + by = c … (1)

dx + ey = f …(2)
16

dengan menyelesaikan y kita peroleh:

ax + by = c |x e| aex + bey = ce

dx + ey = f |x b| dbx + bey =b f _
(ae – db )x = (ce –bf)
𝑐𝑒 − 𝑏𝑓
∴ x= …(3)
𝑎𝑒−𝑑𝑏

Dengan menyelesaikan x kita peroleh:

ax + by = c | x (-d)| -adx - bdy = -cd

dx + ey = f |xa | adx + aey = af +

( -bd + ae )y = ( -cd + af )
−cd + af af−cd
∴ y= = 𝑎𝑒−𝑏𝑑 … (4)
−𝑏𝑑+𝑎𝑒

Jadi sistem persamaan diatas jika diselesaikan dengan metode


eliminasi mempunyai penyelesaian :
𝑐𝑒 − 𝑏𝑓 af−cd
x= y= =
𝑎𝑒−𝑑𝑏 𝑎𝑒−𝑏𝑑

dengan ae – db ≠ 0

Dengan mengubah pembilang dan penyebut dari penyelesaian di atas


kedalam bentuk determinan maka diperoleh aturan cramer.

Aturan cramer:

𝑐 𝑏 𝑎 𝑐
| | |𝑑
𝑓 𝑒 𝐷𝑥 𝑓| 𝐷𝑦
x= 𝑎 𝑏 = y= 𝑎 𝑏 =
| | 𝐷 | | 𝐷
𝑑 𝑓 𝑑 𝑒

Dengan D ≠ 0

Contoh :

Selesaikan SPLDV berikut dengan menggunakan aturan Cramer


17

2𝑥 + 𝑦 = 5
{
3𝑥 − 2𝑦 = 4

Penyelesaian :

2 1
D = | | =-4–3=-7
3 −2
5 1
Dx = | | = - 10 – 4 = - 14
4 −2
2 5
Dy = | | = 8 – 15 = -7
3 4

Sehingga :

Dx −14 Dy −7
x= = =2 y= = =1
𝐷 −7 𝐷 −7

∴ HP = {( 2, 1)}

2. Sistem Persamaan Linear dengan Tiga Variabel


Setiap persamaan yang berbentuk ax + by + cz = d; di mana a, b, c,
dan d adalah konstanta dan a, b, dan c tidak nol disebut Persamaan
Linear dengan Tiga Variabel. Himpunan titik-titik yang memenuhi
persamaan tersebut, yaitu
{(x, y, z) | ax + by + cz = d; a, b, c, d ∈ R; a, b, c ≠ 0}
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga variabel, yaitu:
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 = 𝑑1
{𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 = 𝑑2
𝑎3 𝑥 + 𝑏3 𝑦 + 𝑐3 𝑧 = 𝑑3
yang hanya mempunyai satu penyelesaian untuk x, y,dan z, yaitu (x, y, z).

Untuk mencari penyelesaiannya, serupa dengan persamaan linear


dua variabel, yaitu dengan metode substitusi, maupun gabungan
eliminasi dan substitusi dan metode determinan atau aturan cramer.
18

Langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga


variabel dengan metode substitusi adalah sebagai berikut.
a. Ambil salah satu persamaan dan nyatakan salah satu variabel ke
dalam variabel yang lain sehingga diperoleh suatu persamaan.

b. Substitusikan persamaan yang diperoleh dari langkah a ke


persamaan yang lain sehingga diperoleh sistem persamaan linear
dua variabel.

c. Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel tersebut dengan


metode substitusi sehingga diperoleh nilai dua variabel lainnya.

d. Substitusikan nilai-nilai variabel yang diperoleh dari langkah c ke


persamaan yang diperoleh dari langkah a sehingga diperoleh nilai
variabel yang belum diketahui.

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear di bawah
ini dengan metode substitusi.
2𝑥 + 3𝑦 − 𝑧 = 20 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (1)
{3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 20 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (2)
𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 15 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (3)
Penyelesaian:
Persamaan (3) diubah bentuk menjadi
𝑥 = −4𝑦 − 2𝑧 + 15
Lalu disubstitusi ke persamaan (1) dan persamaan (2)

 Ke persamaan (1)
𝑥 = −4𝑦 − 2𝑧 + 15 ke 2𝑥 + 3𝑦 − 𝑧 = 20
Diperoleh
2(−4𝑦 − 2𝑧 + 15) + 3𝑦 − 𝑧 = 20
⇔ −8y − 4z + 30 + 3y − z = 20

⇔ −5y − 5z = −10

⇒ −y – z = −2 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (4)
19

 Ke persamaan (2)
𝑥 = −4𝑦 − 2𝑧 + 15 ke 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 20
Diperoleh
3(−4𝑦 − 2𝑧 + 15) + 2𝑦 + 𝑧 = 20
⇔ −12y − 6z + 45 + 2y + z = 20

⇔ −10y − 5z = −25

⇒ −2y − z = −5 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (5)

Persamaan (4) diubah bentuknya menjadi


y = 2 – z lalu disubstitusi ke persamaan (5), diperoleh
−2(2 – z) – z = −5
⇔ −4 + 2z – z = −5

⇔ −4 + z = −5

⇔z = −1

Lalu z = −1 disubstitusi ke persamaan (4) atau persamaan (5) sehingga


diperoleh
−y – (−1) = −2 (ke persamaan (1))
⇔ −y + 1 = −2

⇔ −y = −3

⇔y =3

Sudah diperoleh y = 3 dan z = −1, lalu kedua nilai itu disubstitusi ke


persamaan (3) diperoleh
𝑥 = −4(3) − 2(−1) + 15 → x = 5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adala {(5, 3, −1)}.

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dengan


gabungan antara metode eliminasi dan metode substitusi, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut.
Langkah 1:
20

Eliminasikan salah satu peubah dari dua persamaan sehingga diperoleh


persamaan linear dengan dua variabel.
Langkah 2:
Dengan cara yang sama, eliminasikan variabel yang sama dengan
variabel yang dieliminasi pada langkah 1 dari dua persamaan yang
berbeda dari langkah 1 sehingga diperoleh persamaan linear dengan dua
variabel.
Langkah 3:
Selesaikan sistem persamaan linear dua variabel yang diperoleh pada
langkah 1 dan langkah 2 dengan gabungan metode eliminasi dan
substitusi sehingga diperoleh nilai dari dua variabel yang tidak
dieliminasi pada langkah 1 dan langkah 2.
Langkah 4:
Substitusikan nilai dua variabel yang diperoleh pada langkah 3 ke salah
satu dari ketiga persamaan sehingga diperoleh nilai variabel yang ketiga.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga


variabel berikut dengan metode eliminasi dan substitusi.
2𝑥 + 3𝑦 − 𝑧 = 20 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (1)
{3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 20 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (2)
𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 15 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (3)

Penyelesaian:

 Eliminasi z dari persamaan (1) dan persamaan (2), kemudian dari


persamaan (1) dan persamaan (3).
Persamaan (1) → 2𝑥 + 3𝑦 − 𝑧 = 20
Persamaan (2) → 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 20
5x + 5y = 40 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (4)
Persamaan (1) × 2 → 4𝑥 + 6𝑦 − 2𝑧 = 40
Persamaan (3) → 𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 15
21

5x + 10y = 55 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (5)
22

 Eliminasi y dari persamaan (4) dan persamaan (5).


Persamaan (4) × 2 → 10x + 10y = 80
Persamaan (5) → 5x + 10y = 55
5x = 25
x =5
 Substitusi x = 5 ke persamaan (4);
5x + 5y = 40
⇒ 5(5) + 5y = 40

⇔ 25 + 5y = 40

⇔ 5y = 15

⇔y =3

 Substitusi x = 5 dan y = 3 ke persamaan (3);


𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 15
⇒ (5) + 4(3) + 2z = 15

⇔ 5 + 12 + 2z = 15

⇔ 2z = −2

⇔z = −1

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(5, 3, −1)}.

Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel menggunakan


metode determinan atau aturan cramer

Pengertian determinan matriks ordo 3 × 3

𝑎𝑏𝑐
Diketahui 𝐴 = (𝑑 𝑒 𝑓 ) adalah matriks ordo 3 × 3, maka determinan
𝑔ℎ𝑖
matriks 𝐴 dituliskan dengan det(𝐴) atau |𝐴|:
23

𝑎 𝑏 𝑐 Diagonal pembantu bertanda −


det(𝐴) = |𝐴| = |𝑑 𝑒 𝑓 |
Diagonal utama bertanda +
𝑔ℎ𝑖

Untuk menghitung determinan matriks ordo 3 × 3 ini, kita dapat


menggunakan aturan Sarrus. Aturan Sarrus terdiri atas 2 jenis, yaitu
aturan Sarrus jenis I dan aturan Sarrus jenis II.
1. Aturan Sarrus jenis I
(i) Tuliskan/pindahkan dua kolom pertama dari determinan ke
sebelah kanan di luar tanda garis determinan.
(ii) Kalikan keenam diagonalnya; koefisien-koefisien pada garis-
garisnya yang sejajar dengan diagonal utama dikalikan dan diberi
tanda positif. Sedangkan koefisien- koefisien pada garis-garis
yang sejajar dengan diagonal pembantu dikalikan dan diberi
tanda negative.

Ilustrasi dari aturan Sarrus jenis I:

Diagonal utama bertanda + Diagonal pembantu bertanda −

− − −

𝑎𝑏𝑐 𝑎𝑏
| 𝑒 𝑓 |𝑑 𝑒 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑔𝑒𝑐 − ℎ𝑓𝑎 − 𝑖𝑑𝑏
𝑑
𝑔ℎ𝑖 𝑔ℎ
+++

2. Aturan Sarrus jenis II


(i) Di luar tanda garis determinan dituliskan koefisien-koefisien
kolom ketiga di sebelah kiri dan koefisien-koefisien kolom
pertama di sebelah kanan.
(ii) Koefisien-koefisien pada garis-garis yang sejajar dengan
diagonal utama dikalikan dan diberi tanda positif.
(iii) Koefisien-koefisien pada garis-garis yang sejajar dengan
diagonal pembantu dikalikan dan diberi tanda negatif.
24

Ilustrasi dari aturan Sarrus jenis II

Diagonal utama bertanda + Diagonal pembantu bertanda −


−−−

𝑐 𝑎𝑏𝑐 𝑎
𝑓 |𝑑 𝑒 𝑓 |𝑑 = 𝑐𝑑ℎ + 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 − 𝑖𝑑𝑏 − 𝑔𝑒𝑐 − ℎ𝑓𝑎
𝑖 𝑔ℎ𝑖 𝑔
+++

Langkah-langkah meenyelesaikan sistem persamaan linear dengan tiga


variabel menggunakan cara Cramer
Untuk menyelesaiakan sistem persamaan linear tiga variabel 𝑥, 𝑦, dan 𝑧
yang berbentuk:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑘
{ 𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 + 𝑓𝑧 = 𝑙
𝑔𝑥 + ℎ𝑦 + 𝑖𝑧 = 𝑚
Kita tentukan dahulu determinan-determinan matriks koefisien sebagai
berikut:
𝑎𝑏𝑐
𝐷 = | 𝑒 𝑓| , merupakan determinan matriks koefisien 𝑥, 𝑦 dan 𝑧.
𝑑
𝑔ℎ𝑖
𝑘𝑏𝑐
𝐷𝑥 = | 𝑙 𝑒 𝑓 | , merupakan determinan 𝐷 dengan koefisien pada kolom
𝑚ℎ𝑖
variabel 𝑥 diganti dengan kolom konstanta.
𝑎𝑘𝑐
𝐷𝑦 = | 𝑑 𝑙 𝑓 | , merupakan determinan 𝐷 dengan koefisien pada kolom
𝑔𝑚𝑖
variabel 𝑦 diganti dengan kolom konstanta.
𝑎𝑏𝑘
𝐷𝑧 = | 𝑑 𝑒 𝑙 | , merupakan determinan 𝐷 dengan koefisien pada kolom
𝑔ℎ𝑚
variabel z diganti dengan kolom konstanta.
25

Selanjutnya, nilai 𝑥, 𝑦 dan 𝑧 diperoleh dengan aturan/cara Cramer.

Aturan Cramer

𝑘𝑏𝑐 𝑎𝑘𝑐 𝑎𝑏𝑘


|𝑙 𝑒 𝑓| |𝑑 𝑙 𝑓| |𝑑𝑒𝑙|
𝑚ℎ𝑖 𝐷𝑥 𝑔𝑚𝑖 𝐷𝑦 𝑔ℎ𝑚 𝐷𝑧
𝑥= 𝑎𝑏𝑐 = 𝑦= 𝑎𝑏𝑐 = 𝑧= 𝑎𝑏𝑐 =
𝐷 𝐷 𝐷
|𝑑 𝑒 𝑓| |𝑑 𝑒 𝑓| |𝑑 𝑒 𝑓 |
𝑔ℎ𝑖 𝑔ℎ𝑖 𝑔ℎ𝑖

Contoh :

Gunakan aturan Cramer untuk menyelesaikan sistem persamaan berikut


ini:
2𝑥 + 3𝑦 − 𝑧 = 20 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (1)
{3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 20 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (2)
𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 15 ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ (3)
Penyelesaian:

Mula- mula kita menghitung 𝐷, 𝐷𝑥 , 𝐷𝑦 , 𝑑𝑎𝑛 𝐷𝑧

2 3 −1 2 3
𝐷 = |3 2 1 |3 2
1 4 2 1 4

𝐷 = 8 + 3 − 12 + 2 − 8 − 18 = −25

20 3 −1 20 3
𝐷𝑥 = |20 2 1 |20 2
15 4 2 15 4

𝐷𝑥 = 80 + 45 − 80 + 30 − 80 + 120 = −125
26

2 20 −1 2 20
𝐷𝑦 = |3 20 1 |3 20
1 15 2 1 15

𝐷𝑦 = 80 + 20 − 45 + 20 − 30 − 120 = −75

2 3 20 2 3
𝐷𝑧 = |3 2 20 |3 2
1 4 15 1 4

𝐷𝑧 = 60 + 60 + 240 − 40 − 160 − 135 = 25

Jadi, penyelesaiannya adalah:

𝐷𝑥 −125 𝐷𝑦 −75 𝐷𝑧 25
𝑥= = = 5, 𝑦 = = −25 = 3, 𝑧 = = −25 = −1
𝐷 −25 𝐷 𝐷

Penyelesaian sistem persamaan adalah (3,0, −2) 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑃 = {(5, 3, −1})

3. Masalah yang Melibatkan Sistem Persamaan Linear

Banyak masalah yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,


yang penyelesaiannya menggunakan sistem persamaan linear. Berikut
adalah beberapa contoh masalah tersebut dan penyelesaiannya.

Contoh 1 Suatu latihan perang melibatkan 1.000 personel tentara dan


100 ton perlengkapan perang. Untuk menuju lokasi latihan
disediakan:
a. Pesawat Hercules, yang kapasitasnya 50 orang (tentara)
dan 10 ton perlengkapan,
b. Helicopter yang kapasitasnya 40 orang (tentara) dan 3
ton perlengkapan.
Berapa banyak masing-masing tipe pesawat yang dibutuhkan
untuk mengangkut semua tentara dan perlengkapan dalam
satu kali keberangkatan?

Penyelesaian:
27

Misalkan x mewakili banyak pesawat Hercules dan y mewakili banyak


helicopter. Dari informasi tersebut dapat disusun sistem persamaan linear
(dua persamaan), yaitu:
 Personel tentara (orang)
50x + 40y = 1.000 ……………….. (1)
 Perlengkapan (ton)
10x + 3y = 100 ……………….. (2)
Dengan mengeliminasi variabel x, maka:
Persamaan (1) × 1 → 50x + 40y = 1.000
Persamaan (2) × 5 → 50x + 15y = 500
25y = 500
y= 20
kemudian substitusi y = 20 ke persamaan (2):
10x + 3y = 100
⇔ 10x + 3(20) = 100

⇔ 10x + 60 = 100

⇔ 10x = 40

⇔x=4

Jadi, diperlukan 4 pesawat Hercules dan 20 helikopter.

Contoh 2 Andi membeli pada toko buku berupa 3 buah pensil, 4 buah
buku, dan 1 buah pulpen dengan total harga Rp21.000,00,
dan di toko buku yang sama, Andi membeli 3 buah pensil dan
1 buah pulpen dengan total Rp7.000,00. Harga sebuah pulpen
adalah Rp2.500,00, maka berapakah harga 1 buah buku?
Penyelesaian:
Misal, x = harga 1 buah pensil
y = harga 1 buah buku
z = harga 1 buah pulpen
28

Berdasarkan informasi pada soal di atas, dapat disusun sistem persamaan


linear (tiga persamaan), yaitu:
 3x + 4y + z = 21.000 ……………… (1)
 3x + y = 7.000 ……………… (2)
 z = 2.500 ……………… (3)

Substitusi persamaan (3) ke persamaan (2):


3x + y = 7.000
⇔ 3x + 2.500 = 7.000

⇔ 3x = 4.500

⇔ x = 1.500 ……………… (4)

Kemudian, substitusi persamaan (3) dan persamaan (4) ke persamaan (1)


3x + 4y + z = 21.000
⇔ 3(1.500) + 4y + (2.500) = 21.000

⇔ 4.500 + 4y + 2.500 = 21.000

⇔ 4y + 7.000 = 21.000

⇔ 4y = 14.000

⇔ y = 3.500

Jadi, harga 1 buah buku adalah Rp3.500,00.


29

Soal dan Pembahasan

𝑎 2 𝑥 16
1. Jika dua garis yang memenuhi persamaan matriks ( ) (𝑦) = ( )
1 𝑏 −18
sejajar maka nilai dari ab = ...
Pembahasan:
𝑎 2 𝑥 16
↔( )( ) = ( )
1 𝑏 𝑦 −18
𝑎
 ax + 2y = 16 → m1 = − 2
1
 x + by = -18 → m2 = − 𝑏

↔ Karena sejajar, maka:


𝑎 1
m1 = m2 → (− 2) = (− 𝑏) → ab = 2

2. Diberikan segitiga ABC dengan 𝐴(1, 5), 𝐵(4,1), 𝐶(6,4). Persamaan garis
yang melalui titik A dan tegak lurus garis BC adalah....

Pembahasan :

 Gradien garis BC
𝑦 −𝑦 4−1 3
𝑚1 = 𝑥2 −𝑥1 = 6−4 = 2
2 1

 Garis melalui A tegak lurus BC


1 1 2
𝑚1 . 𝑚2 = −1 → 𝑚2 = − 𝑚 = − 3
= −3
1
2

 Persamaan garis melalui titik 𝐴(1,5)


𝑦 − 𝑦1 = 𝑚 (𝑥 − 𝑥1 )
2
𝑦 − 5 = − 3 . (𝑥 − 1)
3𝑦 − 15 = −2𝑥 + 2
2𝑥 + 3𝑦 − 17 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2𝑥 + 3𝑦 − 17 = 0.

(SPMB 2012)
30

3. Garis yang sejajar dengan garis 2𝑥 + 𝑦 = 15 memotong kurva 𝑦 = 6 +


𝑥 − 𝑥 2 di titik (4, −6) dan ….
Pembahasan :
 Gradien garis 𝑔
−𝑎 −2
2𝑥 + 𝑦 = 15 → 𝑚𝑔 = = = −2
𝑏 1

Garis k (Garis yang sejajar dengan garis 2𝑥 + 𝑦 = 15) sejajar dengan


garis 𝑔, sehingga gradiennya sama: 𝑚𝑘 = 𝑚𝑔 = −2
 Persamaan garis k
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚 (𝑥 − 𝑥1 ) → 𝑦 − (−6) = −2(𝑥 − 4) → 𝑦 = −2𝑥 + 2
 Menentukan titik potong garis k dan parabola
𝑦1 = 𝑦2
−2𝑥 + 2 = 6 + 𝑥 − 𝑥 2
𝑥 2 − 3𝑥 − 4 = 0
(𝑥 + 1)(𝑥 − 4) = 0
𝑥 = −1 ∨ 𝑥 = 4

𝑥 = −1 → 𝑦 = −2𝑥 + 2 = −2(−1) + 2 = 4
𝑥 = 4 → 𝑦 = −2𝑥 + 2 = −2(4) + 2 = −6
Sehingga titik potongnya: (4, −6) dan (−1,4)
Jadi, titik potong yang lain adalah (−1,4).
(Soal UMPTN 2001)

4. Titik (6, m) dan titik (-3, 3) terletak pada garis lurus yang sejajar garis
2x + 3y = 6. Nilai m yang memenuhi adalah ...
Pembahasan:
2
↔ 2x + 3y = 6 → m1 = −
3
2
Karena sejajar (//) → m1 = m2 = − 3

↔ Gradien garis melalui (6, m) dan (-3, 3) adalah:


2 𝑚−3
− 3 = 6−(−3)

−18 = 3m – 9 → m = -3
31

(𝑎 − 2)𝑥 + 𝑦 = 0
5. Jika penyelesaian sistem persamaan { tidak hanya
𝑥 + (𝑎 − 2)𝑦 = 0
(x, y) = (0, 0) saja, nilai a2 – 4a + 3 = ...
Pembahasan:
(𝑎 − 2)𝑥 + 𝑦 = 0
↔{ → penyelesaian kedua persamaan tersebut tidak
𝑥 + (𝑎 − 2)𝑦 = 0
hanya di (0, 0), artinya posisi kedua garis tersebut adalah harus
berimpit.
↔ Syarat berimpit adalah:
𝑎−2 1
= 𝑎−2 → (a – 2)2 = 1
1

a2 – 4a + 4 = 1
a2 – 4a + 3 = 0

6. Diketahui titik P(a, 2) terletak pada garis l: 3x – 2y + 1 = 0. Persamaan


garis melalui P dan tegak lurus garis l adalah ...
Pembahasan:
↔ Titik P(a, 2) pada garis 3x – 2y + 1 = 0 → 3a – 2(2) + 1 = 0 → a = 1
3
↔ Gradien garis l: 3x – 2y + 1 = 0 → m1 = 2
2
↔ Misal garis k l → mk . ml = -1 → mk = − 3
2
↔ Persamaan garis yang melalui titik P(1, 2) dengan gradien − 3
2
y – 2 = − 3 (x – 1)

2x + 3y – 8 = 0

3
7. Jika jarak dari (0, 0) ke garis y = − 𝑎 𝑥 + 3 sama dengan setengah panjang

potongan garis yang menghubungkan titik (a, 0) dan titik (0, 3) maka
harga a = ...
Pembahasan:
3
↔ y = − 𝑎 𝑥 + 3 → 3x + ay – 3a = 0

↔ d1 = jarak titik (0, 0) ke garis 3x + ay – 3a = 0


32

d2 = jarak titik (a, 0) ke (0, 3)


1
d1 = d2
2

3(0)+𝑎(0)−3𝑎 1
| | = 2 √(𝑎 − 0)2 + (0 − 3)2
√(3)2 +(𝑎)2

dikuadratkan dan dikali silang sehingga:


36a2 = (9 + a2) (9 + a2)
a4 – 18a2 + 81 = 0
(a2 – 9)2 = 0
a2 = 9
a=±3

8. Jika garis 4x + 2y = 5 tegak lurus pada garis mx + (2m-1)y = 9 maka nilai


m adalah…
Pembahasan :
↔ 4x + 2y = 5  m1 = -2
𝑚
mx + (2m-1)y = 9  m2 =
1−2𝑚

↔ Karena tegak lurus  m1 . m2 = -1


𝑚
(-2) . (1−2𝑚) = -1

-2m = 2m – 1
1
m =
4
1
Jadi nilai m tersebut adalah m =
4

9. Jika garis l dengan persamaan y = (a - √3 )x tegak lurus pada garis yang


𝜋
memotong sumbu X dengan sudut maka nilai a adalah…
3
Pembahasan :
↔ Garis l : y = (a - √3 )x
 m1 = (a – √3 )
𝜋
 m2 = tan = √3
3
33

↔ Karena tegak lurus  m1 . m2 = -1


(a – √3 ) . √3 = -1
√3a – 3 = -1
2
a = 3 √3

10. Jika A (-4, b) terletak pada garis dengan persamaan y = -x + 5, maka nilai
b adalah ...
Pembahasan :
y=-x+5
y = - (-4) + 5
y=9

11. Garis yang melalui titik (-2, -1) adalah ...


Pembahasan :
5x – 3y + 7 = 5(-2) – 3(-1) + 7
5x – 3y + 7 = -10 + 3 + 7
5x – 3y + 7 = 0

12. Tentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis y = 3x + 5 dan


melalui titik (2, 1)!

Pembahasan
Garis y = 3x + 5 memiliki gradien m = 3. Garis yang sejajar dengan ini
juga memiliki gradien sebesar 3. Sehingga:
y – y1 = m(x – x1)
y – 1 = 3(x – 2)
y – 1 = 3x -6
y = 3x – 5
atau
y – 3x + 5 = 0
34

13. Persamaan garis yang memotong parabola y = x2 - x - 3.


Di x =1 dan x=2 adalah…

Pembahasan :
Substitusikan nilai x = 1 dan x = 2 pada persamaan y = x2 - x – 3
Maka didapat titik (1,-3) dan (-2,3)
y - y1 = x-x1
y2 – y1 x2-x1
y+3 =x–1
6 -3
y+3 =x-1
-2 1
y+3 = -2x +2
y = -2x-1

14. Tentukan titik potong dari garis y = 2x – 7 dan garis y = 3x + 1!

Pembahasan:
Titik potong kedua garis saat:
y=y
3x + 1 = 2x – 7
3x -2x = -7 -1
x = -8

y = 3x + 1
y = 3(-8) + 1
y = -24 + 1
y = -23
Perpotongan kedua garis terjadi pada titik (-8, -23)
35

15. Koordinat titik potong antara garis 3x + y = 5 dan garis 2x – 3y = 7


adalah…

Pembahasan :
Ubah garis 3x + y = 5 menjadi y = 5 - 3x
Subtitusikan nilai y kedalam persamaan garis yang lain

2x-3y =7

2x-3(5-3x) =7

2x–15+9x =7

2x + 9x = 7 + 15

11x = 22

x =2

Subtitusikan nilai x ke dalam salah satu persamaan garis

3x + y =5
3(2) + y = 5
y =5–6
y = -1

Koordinat titik potong dua garis tersebut adalah (2, -1)

16. Persamaan garis yang melalui titik (4, 1) dan sejajar dengan garis y = 4 – x
adalah ...
Pembahasan :
g:y=4–x
g : y = -x + 4
mg = -1
Persamaan garis :
y – y1 = m (x-x1)
y–1 = -1 (x-4)
36

y–1 = -x + 4
x+y–1–4 =0
x+y–5 =0
17. Jika garis dengan persamaan (p√5 - 2√5) x – 3y + 4 = 0 sejajar dengan
garis 3√5 y – 5x + 2 = 0, maka nilai p sama dengan …
Penyelesaian:
 (p√5 - 2√5) x – 3y + 4 =0
m1 = -(p√5 - 2√5)
-3
 3√5 y – 5x + 2 = 0
m2 = - (-5)
3√5

Jika sejajar maka m1 = m2


-(p√5 - 2√5) = - (-5)
-3 3√5
-15 = -15p + 30
-45 = -15p
p =3

18. Dari segitiga sama sisi ABC, diketahui panjang sisinya adalah 2. Titik A
berimpit dengan titik O(0,0), titik B pada sumbu X positif, dan titik C di
kuadran pertama. Persamaan garis lurus yang melalui B dan C adalah…
Pembahasan :

↔ ∆𝐴𝐵𝐶 segitiga sama sisi


 Sudut ABC = 60º
𝛼 = 180º - 60º = 120º
↔ Garis BC adalah garis yang melalui (2,0) dengan gradient m = tan 𝛼 =
tan 120º = -√3 mempunyai persamaan :
y – yo = m (x – xo)
y – 0 = -√3 ( x – 2)
y = −√3𝑥 + 2√3
37

19. Garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 melalui titik 𝐴(1, −2), 𝐵(−5, 2), 𝑑𝑎𝑛 𝐶(10, −8). Jika
𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 tidak memiliki faktor persekutuan selain 1, maka 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = ⋯

Pembahasan:

Persamaan garis melaui dua titik:

𝐴(1, −2) sebagai (𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝐵(−5, 2) sebagai (𝑥2 , 𝑦2 )

y−𝑦1 x−𝑥1
=𝑥
𝑦2 −𝑦1 2 −𝑥1

y−(−2) x−1
= −5−1
2−(−2)

𝑦+2 𝑥−1
=
4 −6

−6𝑦 − 12 = 4𝑥 − 4

4𝑥 + 6𝑦 + 8 = 0

2𝑥 + 3𝑦 + 4 = 0

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Sehingga, 𝑎 = 2, 𝑏 = 3, 𝑐 = 4

𝑎+𝑏+𝑐 =2+3+4=9

(SNMPTN MatDas 2008)

20. Salah satu titik sudut persegi adalah (-4,5). Jika salah satu diagonalnya
terletak pada garis 4x – y +8 = 0 maka persamaan garis diagonal yang
lainnya…
Pembahasan :
Persamaan garis diagonal lain adalah garis yang melalui
(-4,5)  garis 4x – y + 8 =0
x + 4y = (-4) + 4(5)
x + 4y – 16 = 0
38

21. Jika garis ℎ: 𝑦 = 𝑎𝑥 + 1 dan 𝑔: 𝑦 = 2𝑥 − 1 berpotongan tegak lurus di


titik A, maka koordinat A adalah ….

Pembahasan:

 Menentukan nilai 𝑎
𝑦1 = 𝑎𝑥 + 1 → 𝑚1 = 𝑎 (gradien garis 1)
𝑦2 = 2𝑥 − 1 → 𝑚2 = 2 (gradien garis 2)
 Kedua garis tegak lurus, berlaku:
𝑚1 . 𝑚2 = −1
−1
𝑚1 . 𝑚2 = −1 → 𝑎. 2 = −1 → 𝑎 = 2
−1
Sehingga garis satu : 𝑦1 = 𝑥+1
2
 Menentukan titik potong kedua garis
𝑦1 = 𝑦2
−1
𝑥 + 1 = 2𝑥 − 1 (kali 2)
2

−𝑥 + 2 = 4𝑥 − 2
4
5𝑥 = 4 → 𝑥 = 5

4
 Substitusi nilai 𝑥 = 5 ke garis 2

4 3
𝑦 = 2𝑥 − 1 → 𝑦 = 2. 5 − 1 = 5

4 3
Sehingga titik potongnya adalah (5 , 5)

4 3
Jadi, titik A adalah (5 , 5).

(Soal SPMB Matdas 2006)

22. Grafik pabrik per tahun adalah garis lurus. Jika produksi pada tahun
pertama adalah 110 unit dan pada tahun ketiga adalah 150 unit, maka
produksi tahun ke- 15 ….
Pembahasan:
Menentukan persamaan garis yang melalui titik:
39

(𝑥1 , 𝑦1 ) = (1, 110) dan (𝑥2 , 𝑦2 ) = (3, 150)

y−𝑦1 x−𝑥1
=𝑥
𝑦2 −𝑦1 2
−𝑥1

y−110 x−1
=
150−110 3−1

𝑦−110 𝑥−1
=
40 2

2(𝑦 − 110) = 40𝑥 − 40

𝑦 − 110 = 20𝑥 − 20

𝑦 = 20𝑥 + 90

Sehingga pada tahun ke- 15, artinya 𝑥 = 15

𝑦 = 20𝑥 + 90 → 𝑦 = 20.15 + 90 = 300 + 90 = 390.

Jadi, produksi tahun ke- 15 adalah 390.

(Soal SPMB Matdas 2003)

23. Tujuh tahun yang lalu umur Ayah sama dengan 6 kali umur Budi. Empat
tahun yang akan datang 2 kali umur Ayah sama dengan 5 kali umu Budi
ditambah 9 tahun. Umur Ayah sekarang adalah ...
Pembahasan:
↔ Misal: a = Ayah dan b = Budi
(a – 7) = 6(b – 7)
a – 6b = -35 → dikali 2
2a – 12b = -70 ...(1)
↔ 2(a + 4) = 5(b + 4) + 9
2a – 5b = 21 ...(2)
↔ Jika (1) – (2) → -7b = -91
b = 13
↔ Substitusikan b = 13 ke persamaan (1) diperoleh:
a – 6(13) = -35
40

a = 78 – 35 = 43
↔ Umur Ayah sekarang = 43 tahun

24. Anang bekerja di toko pada pagi hari dan di rumah makan pada malam
hari. Setiap bulan ia memperoleh gaji dari toko obat sebesar
𝑅𝑝1.000.0000,00 dan bonus 10% dari penjualan, sedangkan dari rumah
makan ia memperoleh gaji sebesar 𝑅𝑝600.000,00 dan bonus 25% dari
penjualan. Jika bulan lalu pendapatan Anang dari rumah makan dua kali
pendapatannya dari toko obat, maka pendapatan Anang dari toko pada
bulan tersebut adalah ….

Pembahasan:

 Misalkan total penjualannya masing- masing sebesar 𝑝 rupiah.


Pendapatan di toko obat = 1.000.000 + 10%𝑝 = 1.000.000 + 0,1𝑝
Pendapatan di rumah makan = 600.000 + 25%𝑝 = 600.000 + 0,25𝑝
 Menentukan nilai 𝑝
Pendapatan di rumah makan = 2 kali pendapatan di toko obat
600.000 + 0,25𝑝 = 2(1.000.000 + 0,1𝑝
600.000 + 0,25𝑝 = 2.000.000 + 0,2𝑝
2.000.000 − 600.000 = 0,25𝑝 − 0,2𝑝
1.400.000 = 0,05𝑝
1.400.000
𝑝= 0,05

𝑝 = 28.000.000
 Sehingga pendapatan di toko obat:
Pendapatan = 1.000.000 + 0,1𝑝
= 1.000.000 + 0,1(28.000.000)

= 38.000.000
Jadi, pendapatan Anang di toko obat sebesar 𝑅𝑝3.800.000.

(Soal SBMPTN Matdas 2013)

25. Diketahui 5 buah truk. Truk A dan B masing- masing memuat 4 ton. Truk
C dan D masing- masing memuat 6 ton. Jika truk E memuat 1 ton lebih
41

dari rata- rata muatan kelima truk, maka muatan truk A + muatan truk E =
… ton.

Pembahasan:

Diketahui: 𝐴 = 4 𝑡𝑜𝑛, 𝐵 = 4 𝑡𝑜𝑛, 𝐶 = 6 𝑡𝑜𝑛, 𝑑𝑎𝑛 𝐷 = 6 𝑡𝑜𝑛.

 𝐸 memuat 1 ton lebih dari rata- rata muatan kelima truk:


𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
𝐸= + 1 … 𝑝𝑒𝑟𝑠 (𝑖)
5
 Menyelesaikan pers (i):
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷
𝐸= + 1 (kali 5)
5

5𝐸 = (𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷 + 𝐸) + 5
5𝐸 = 4 + 4 + 6 + 6 + 𝐸 + 5
4𝐸 = 25
𝐸 = 6,25
Sehingga: 𝐴 + 𝐸 = 4 + 6,25 = 10,25.

(Soal UM UGM tahun 2014)

26. Jika 2𝑥 − 𝑦 = 6, 2𝑦 + 3𝑧 = 4, dan 3𝑥 − 𝑧 = 8, maka nilai 5𝑥 + 𝑦 + 2𝑧


adalah ….
Pembahasan:
Langsung jumlahkan ketiga persamaan tanpa menentukan nilai masing-
masing.
2𝑥 − 𝑦 = 6
2𝑦 + 3𝑧 = 4
3𝑥 − 𝑧 = 8
+
5𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 18

Jadi, nilai 5𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 18 .

(SNMPTN tahun 2012)


42

𝑥+𝑦 =3
27. Sistem persamaan linier { −𝑥 + 3𝑦 = 1 mempunyai penyelesaian, jika
𝑎𝑥 + 4𝑏𝑦 = 4
nilai 𝑎 + 2𝑏 adalah….

Pembahasan:

𝑥+𝑦 =3
{ −𝑥 + 3𝑦 = 1
𝑎𝑥 + 4𝑏𝑦 = 4

 Eliminasi pers(i) dan pers(ii):


𝑥+𝑦 =3
−𝑥 + 3𝑦 = 1
+
4𝑦 = 4 ⟹ 𝑦 = 1
Pers(i): 𝑥 + 𝑦 = 3 ⇒ 𝑥 + 1 = 3 ⇒ 𝑥 = 2

(SNMPTN 2011)

28. Diketahui sistem persamaan


4 1
+ =8
𝑥+2 𝑦−3
3 2
+ 𝑦−3 = 1
𝑥+2

Nilai 3x + 4y =…
Pembahasan:
4 1 8 2
+ = 8 |x2| + = 16
𝑥+2 𝑦−3 𝑥+2 𝑦−3
3 2 3 2
+ = 1 |x1| + =1
𝑥+2 𝑦−3 𝑥+2 𝑦−3

-
5
= 15
𝑥+2

5 = 15x + 30
1 = 3x + 6
3x = -5
5
x =− 3
43

substitusi nilai x=-3 pada persamaan (1)


4 1
+ 𝑦−3 =8
𝑥+2
4 1
5 + 𝑦−3 =8
− +2
3

4 1
1 + 𝑦−3 =8
3

1
12 + 𝑦−3 =8
1
𝑦−3
= -4

1 = -4y +12
4y = 11

Maka 3x + 4y = -5 + 11 = 6

29. Persamaan garis ax + by – 9 = 0 melalui titik (3,2) dan (6,1).


Nilai dari a2 + b2 – 2ab adalah …

Pembahasan:
garis ax + by – 9 = 0 melalui titik (3,2) dan (6,1), sehingga berlaku :
3a + 2b – 9 = 0 … (1)
6a + b – 9 = 0 … (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh :
3a + 2b = 9 |x2| 6a + 4b =18
6a + b = 9 |x1| 6a + b = 9

3b = 9
b=3
substitusikan b=3 ke persamaan (2)

6a + b – 9 = 0
6a = 6
a=1
44

sehingga a2 + b2 – 2ab = 12 + 32 – 2 (1) (3) = 4

30. Uang Amir Rp 20.000,00 lebih banyak dibandingkan uang Budi ditambah
dua kali uang Doni. Jumlah uang Amir, Budi, dan Doni adalah Rp
100.000,00. Selisih uang Budi dan Doni adalah Rp 5.000,00. Uang Amir
adalah ...
Pembahasan:
↔ Misal: a = Amir, b = Budi, dan c = Doni
a = b – 20.000 + 2c
a – b – 2c = 20.000 ...(1)
a + b + c + = 100.000 ...(2)
b – c = 5.000 ...(3)
↔ Jika persamaan (2) + (3) diperoleh hasil:
a + 2b = 105.000 ...(4)
↔ Jika persamaan (2) dikali 2 diperoleh:
2a + 2b + 2c = 200.000 ...(5)
↔ Jika persamaan (1) + (5) diperoleh hasil:
3a + b = 220.000 → dikali 2
6a + 2b = 440.000 ...(6)
↔ Jika (4) – (6) diperoleh hasil:
-5a = -335.000 → a = 67.000

31. Jika {(x,y,z)} adalah himpunan penyelesaian system persamaan


2x + 2y = 6
x – 3z = -8
x + 5y = 11 maka nilai x + y +z =…

Pembahasan :
2x + 2y = 6 ↔ x + y = 3 … (1)
x – 3z = -8 … (2)
45

x + 5y = 11 … (3)

eliminasi persamaan (1) dan persamaan (3)


x+y=3
x + 5y = 11
-4y = -8
y=2
substitusikan nilai y=2 pada persamaan (1)
x+y=3
x+2=3
x=1
substitusikan nilai x=1 pada persamaan (2)
x – 3z = -8
1 – 3z = -8
- 3z = -9
z=3
maka nilai x + y +z = 1 + 2 + 3= 6

1
32. Jika x dan y memenuhi persamaan 3x+2y = 81 dan x – y = -1 maka

x + xy + y = ...
Pembahasan:
↔ 3x+2y = 3-4 → x + 2y = -4 ...(1)
x – y = -1 → x = y – 1 ...(2)
↔ Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2)
(y – 1) = -4
y = -1 dan x = -2
↔ Nilai x + xy + y = -2 + 2 – 1 = -1

𝑦 =𝑥+𝑐
33. Sistem persamaan { diketahui mempunyai penyelesaian
𝑦 = 𝑥 2 + 3𝑥
tunggal. Nilai c dan x + y berturut-turut adalah ...
46

Pembahasan:
↔ Kedua persamaan tersebut mempunyai penyelesaian ketika:
y1 = y2
x2 + 3x = x + c
x2 + 2x – c = 0
↔ Supaya punya penyelesaian tunggal maka:
D = 0 → (2)2 – 4(1) – c = 0
4 + 4c = 0 → c = -1
Untuk c = -1 → x2 + 2x – (-1) = 0
Untuk x = -1 → y = x + c = -1 – 1 = -2
↔ Nilai x + y = -1 – 2 = -3
3𝑥 + 𝑦 = 5
34. Sistem persamaan linear { 𝑥 − 𝑦 = −1 mempunyai penyelesaian jika
2𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 4
nilai a + b = ...
Pembahasan:
↔ 3x + y = 5
x – y = -1
4x = 4 → x = 1 dan y = 2
↔ titik (1, 2) penyelesaian persamaan
2ax + by = 4 → 2a + 2b = 4
a+b=2
𝑦 =𝑥−3
35. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan : {
𝑦 = 𝑥 2 − 4𝑥 + 3
adalah .....
Pembahasan :
Substitusikan persamaan y = x – 3 ke y = x2 – 4x + 3, diperoleh :
x – 3 = x2 – 4x + 3
↔ -x2 + 5x – 6 = 0
↔ x2 – 5x + 6 = 0
↔ (x–2)(x–3)=0
↔ x1 = 2 atau x2 = 3
47

Untuk x1 = x2 → y1 = 2 – 3 = -1
Untuk x2 = 3 → y2 = 3 - 3 = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya {(2,-1), (3,0)}

3𝑥 + 4𝑦 = 17
36. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan { adalah .....
5𝑥 + 7𝑦 = 28
Pembahasan :
Mengeliminasi x
3x + 4y = 17 | x5 | 15x + 20y = 85
5x + 7y = 28 | x3 | 15x + 21y = 84 –
-y = 1 ↔ y = -1

Substitusikan nilai y = -1 ke persamaan 3x + 4y = 17, di peroleh :


↔ 3x + 4 (-1) = 17

↔ 3x = 17 + 4

↔ 3x = 21

↔x=7

Jadi, penyelesaiannya adalah {(7, -1)}

37. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

𝑦 = 𝑥 2 − 2𝑥 − 3
{
𝑦 = −𝑥 2 − 2𝑥 + 5
adalah…

Pembahasan :
Substitusikan persamaan y = x2 – 2x – 3 ke persamaan y = -x2 – 2x + 5
x2 – 2x – 3 = - x2 – 2x + 5
↔ 2x2 – 8 =0
↔ 2(x2 – 4) =0
↔ 2(x + 2) (x – 2) =0
48

x = -2 atau x = 2
Untuk x = -2 → y = x2 – 2x – 3

↔ y = (-2)2 – 2 (-2) – 3

↔ y=4+4–3

↔ y=5

Untuk x = 2 → y =x2 – 2x – 3

↔ y = (2)2 – 2 (2) – 3

↔ y=4–4–3

↔ y = -3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(-2,5), (2,-3)}

38. Disebuah tok, Aprilia membeli 4 barang A dan 2 barang B dengan harga
Rp. 4000,- Julia membeli 10 barang A dan 4 barang B dengan harga
Rp9500,- Januar ingin membeli sebuah barang A dan sebuah barang B
dengan harga ...
Pembahasan :
Misal :
Barang A = A
Barang B = B
Diketahui Aprilia → 4A + 2B = 4000 .....(1)
Julia → 10A + 4B = 9500 .....(2)
Ditanyakan: A + B = ....?
Dengan menggunakan eliminasi :
Menyamakan koefisien B:
4A + 2B = 4000 | x2 | 8A + 4B = 8000
10A + 4B + 9500 | x1 | 10A + 4B = 9500 –
-2A = -1500
49

A = 750
Nilai A = 750 disubstitusikan ke persamaan (1), diperoleh
4(750) + 2B = 4000
↔ 3000 + 2B = 4000
↔ 2B = 1000
↔ B = 5000
Maka A+B = 750 + 500 = 1.250
Jadi, harga sebuah barang A dan sebuah barang B adalah Rp 1.250,-

39. Rahman mempunyai satu bundel tiket Piala Dunia untuk dijual. Pada hari
pertama terjual 10 lembar tiket, hari kedua terjual setengah dari tiket yang
tersisa, dan pda hari ketiga terjual 5 lembar tiket. Jika tersisa 2 lembar tiket
maka banyaknya tiket dalam satu bundle adalah…
Pembahasan :
↔ misal : x = banyaknya tiket
terjual hari I = 10 lembar
1
terjual hari II = 2 (x – 10) lembar

terjual hari III = 5 lembar


sisa yang tidak terjual = 2 lembar
1
↔ x = 10 + 2 (x – 10) + 5 + 2  dikali 2

2x = x + 24  x = 24
Jadi banyak tiket dalam satu bundel ada sebanyak 24 lembar

𝑦 =𝑥+𝑐
40. Sistem persamaan { diketahui mempunyai penyelesaian
𝑦 = 𝑥 2 + 3𝑥
tunggal. Nilai c dan x + y berturut-turut adalah…
Pembahasan :
↔ Kedua persamaan tersebut mempunyai penyelesaian ketika :
y1 = y2
x + c = 𝑥 2 + 3𝑥
x2 + 2x – c = 0
50

↔ Supaya punya penyelesaian tunggal maka :


D = 0  (2)2 – 4(1) – c = 0
4 + 4c = 0  c = -1
Untuk c = -1  x2 + 2x – (-1) = 0
(x + 1)2 =0  x = -1
Untuk x = -1  y = x + c = -1 – 1 = -2
↔ Nilai x + y = -1 – 2 = -3
Jadi nilai dari x + y = -3

Anda mungkin juga menyukai