Anda di halaman 1dari 9

PNEUMONIA

No. Dokumen:

No. Revisi:
SOP Tanggal Terbit :

Halaman: 1/7

PUSKESMAS dr. H. Ris Mohammad


SEI MESA Abrar
NIP.
197405142005011013
1. Pengertian Pneumoni adalah proses infeksi akut yang mengenal
jaringan paru-paru (alveoli)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pneomoni
untuk penentuan klasifikasi pneumoni berat
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No.
18.107/SK/SM/2016Tentang Penunjang Pelayanan
Klinis Puskesmas Sei. Mesa

4. Referensi 1. Permenkes RI Nomor 25 tahun 2014


2. Permenkes RI Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
3. Pedoman TataLaksana Pnemonia Balita .Depkes RI
Dirjen pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan.
5. Langkah- Pedoman ini di gunakan untuk tenaga kesehatan :
langkah/prosed dokter, perawat, bidan, pengelola program P2 ISPA.
ur Dalam tatalaksana anak dengan bentuk dan atau
kesukaran bernafas.
Pola tatalaksana penderita pneumoni adalah balita
ngan gejala batuk disertai kesukaran bernafas. Yang
terdiri 4 bagian yaitu:
1. Pemeriksaan/ Penilai

Menilai berarti memperoleh informasitentang


penyakit anak dengan anamnesa mengajukan
pertanyaan kepada ibu). Tanya berapa umur anak,
apakah anak menderita batuk dan atau sukar
bernafas, apakah anak bias minum atau menetek,
apakah anak demam? Berapa lama?, apakah anak
kejang.

Pemeriksaan fisik belita dengan cara melihat,


adakah nafas cepat, adakah TTDK ( tarikan dinding
dada kebawah), kesadaran anak menurun, lihat
apakah gizi buruk. Dan mendengarkan , apakah
terdengar streIdor, apakah terdengar wheezing,
meraba, apakah badan anak deman/terlalu dingin.
2. Penentuan ada tidaknya tanda bahaya
Berupa tanda-tanda klinik : nafas cepat, tarikan
dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK) dan
suara nafas tambahan (wheezing dan stridor).
Anak menderita penyakit sangat berat bila dari
pemeriksaan ditemukan salah satu “tanda
bahaya”
 Tidak bias minum
 Kejang
 Kesadaran menurun atau sukar dibangunkan
 Stridor pada waktu anak tenang
 Gizi buruk.
3. Penentuan klasifikasi penyakit
Klasifikasiadalah kategori untuk menentukan
tindakan yang diambil oleh tenaga kesehatan
bukan sebagai diangnosis spesifik penyakit
Klasifikasi dibedakan menjadi 2 kelompok umur :

3.1. kelompok umur < 2 bulan


Klasifikasi dibagi atas pneumonia berat
dan bukan peneumonia
 Pneumonia berat ditandai nafas cepat
(fast breathing) ; frekuensi nafas 60 x
permenit atau lebih. Atau adanya
tarikan yang kuatpada dinding dada
bagian bawah kedalam (severe chest
indrawing)
 Bukan pneumonia, ditandai : penderita
balita dengan batuk yang tidak
menunjukkan gejala peningkatan
frekwensi nafas dan tidak menunjukkan
adanya TDDK.
3.2. Kelompok umur 2 bulan - <5 bulan
Klasifikasi dibagi atas : pneumonia berat,
pneumonia dan bukan pneumonia.
 Peneumonia berat ditandai : batuk
dan atau kesukaran bernafas atau
TDDK.(chest indrawing).
 Pneumonia ditandai : batuk atau
kesukaran bernafas disertai adanya
nafas sesuai umur (fast breathing)
Batas nafas cepat ; anak usia 2 bulan
-<1 tahun : 50X permenit
Anak usia 1-<5 tahun : 40 X
permenit
 Bukanpneumonia ditandai : batuk
tidak menunjukkan gejala
peningkatan frekwensi nafas dan
tidak ada TDDK.
Maka klasifikasi bukan pneumonia
mencakup penyakit ISPA lain seperti :
batuk filek. Bukan pneumonia (common
cold. Pharyngitis, tonsillitis, otitis).
4. Menentukan tindakan dan pengobatanc
Berarti mengambil tindakan pengobatan
terhadap infeksi bakteri yang dibedakan menjadi
:
4.1. Rujuk segera kerumah sakit
Bila ditemukan salah satu “tanda-tanda
bahaya” rujuk segera kerumah sakit.
Berikan 1 dosis antibiotic bila anak dirujuk
kerumah sakit sebelum meninggalkan
puskesmas.
Dianjurkan memberikan pengobatan pra
rujukan (atasi demam, wheezing,
kejang,dsb).
4.2. Pemberian antibiotik oral.
Pemberian antibiotik oral dirumah
 ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA :
AMOKSISILIN
 ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA :
ERITROMISIN
Dosis ;
 AMOKSILIN : 80-100mg/kg bb/hari dibagi 2 dosis
 ERITROMISIN : 40-60 kg bb/hari dibagi 3-4 dosis

Catatan : jika mampu melaksanakan pemberian antibiotik diselesa


individu jika tidak mampu laksanakan ikuti cara yang lebih sederh
label berikut ini.

UMUR AMOKSILIN ERITROMISIN


atau Beri 2 kali sehari selama Beri 2 kali
BERAT 3hari sehari selama
BADAN 3hari
TABLET TABLET Sirup/ Kap Sirup
DEWASA DEWASA 5ml 40 -let 125
80 mg 20 mg mg 500 mg/5ml
Tmp + Tmp + 80 Tmp + mg
400 mg mg Smz 200
Smz mg
Smz
2-,4 1/4 1 2,5 ml 1/4 5ml
BULAN 0,5 1
4-,6 kg sendok sendok
takar takar
4-<12 1/2 2 5ml 1/2 10ml
BULAN 1 2
6- sendok sendok
<10kg takar takar
1-,3 3/4 2,5 7,5 ml 2/3 12,5 ml
TAHUN 1,5 2,5
10- sendok sendok
<16kg takar takar
3-5 1 3 10 ml 3/4 15ml
TAHUN 2 3
16-<19 sendok sendok
kg takar takar

4.3. Beri perawatan dirumah


Perawatan dirumah, dengan demam
penatalaksanaannya tergantung dari apakah
demam itu tinggi atau rendah

DEMAM TIDAK DEMAM TINGGI


TINGGI (<38,50 C) (38,50C)
 Nasehat ibu agar  Berilah parastamol
memberi cairan  Nasehat ibu agar
lebih banyak memberi cairan lebih
banyak

Demam itu bukan indikasi untuk pemberian


antibiotik, kecuali pada bayi kurang dari 2 bulan.
Pada bayi kurang 2 bulan kalau ada demam harus
dirujuk ; jangan berikan parasetamol untuk
demamnya.

Dosis parasetamol
BERI PARASETAMOL UNTUK DEMAM TINGGI (->
380C)DIBETIKAN TIAP 6 JAM SAMPAI DEMAM
REDA

UMUR atau TABLET TABLET SIRUP 120


BERAT 500 mg 100 mg mg/5ml
BADAN
2 BULAN - 1/8 1/2 2,5 ml
<6 BULAN Setengah
(4-<7kg ) sendok takar

6 BULAN - 1/4 1 5 ml
< 3 TAHUN 1 sendok takar
(7-,14 kg)
3 TAHUN – 1/2 2 7,5 ml
5 TAHUN 11/2 sendok
14-19 kg takar

Salah satu tanda bahaya dan harus segera dirujuk


pada bayi umur ,2 bulan adalah wheezing.
Tapi pada kelompok umur 2 bulan-<5tahun:
penatalaksanaan wheezing dengan bronkhodilator
tergantung apakah wheezing merupakan episode
pertama atau berulang.
Bila anak mengalami disstres pernafasan maka
diberikan bronchodilator, adalah obat yang
membantu pernafasan anak dengan jalan
melebarkan saluran udara dan melonggarkan
spasme (penyempitan) bronchus.

Bronchodilator yang diberikan


 Bronchodilator kerja cepat, adalah salbutamol
nebulizer, Epineprin (adrenalin subkutan)

BRONKHODILATOR KERJA CEPAT


SALBUTAMOL DOSIS
NEBULISASI
5mg/ml 0,5 ml salbutamol = 2,0
ml; NaCl

Adrenalin subkutan

BRONKHODILATOR
JENIS OBAT DOSIS
Epinefrin 0,01ml per kg berat badan dosis
(adrenalin) maksimal 0,3 ml gunakan
subkutan semprit BCG jika tidak ada
1: 1000 = 0,1 perbaiakan setelah 20 menit,
% ulangi 1x lagi

 Bronchodilator oral. Adalah salbutamol tablet 2 & 4 miligram

SALBUTAMOLORAL 3 KALI SEHARI SELAMA 5


HARI
UMUR atau TABLET 2 mg TABLET 4
BERAT BADAN mg
2 BULAN -<12 1/2 1/4
BULAN (,10 kg)
1 TAHUN – 5 1 1/2
TAHUN (10-19
kg)

4.4. Rujukan
4.4.1. Pengobatan pra rujukan (antibiotic
dosis pertama)
Antibiotic oral pra rujukan untuk
kelompok umur <2 bulan dosisnya
UMUR KOTRIMOKSASOL AMIKSISILIN
TABL TABL Sirup Kaplet Sirup
ET ET /5ml 500mg 125
DEWA ANAK 40 mg mg/5m
SA 80 20 mg Tmp + l
mg Tmp + 200
Tmp + 80 mg mg
400 Smz Smz
mg
Smz
<2 1/8 1/2 1,25m 1/8 2,5ml
BULA l (1/2
N sendok
takar)

Jangan berikan kotrimokazol


 Bayi yang ikterik atau
 Bayi premature berumur
dibawah 1 bulan

4.4.2. Mencegah agar gula darah tidak turun


pada bayi <2 bulan
Penurunan gula darah sangat
berbahaya pada bayikarena dapat
menyebabkan kerusakan otak

MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN


kemudian RUJUK SEGERA
Jika bayi masih bias Ibu diminta tetap meneteki
menetek bayinya
Jika bayi tidak bias Beri ASI peras dengan
menetek tapi masih cangkir kecil atau sendok
bias menelan ; atau ditetesi pipet.
Berikan –+50ml sebelum
dirujuk. Jika tidak
memungkinkan, beri susu
pengganti atau gula.
jika bayi tidak buisa Beri 50 ml ASI peras, susu
menelan pengganti atau air gula
melalui pipa lambung
kecuali bayi juga
menderita GANGGUAN
SALURAN PENCERNA.
Jika bayi juga Bila memungkinkan segera
menderita beri infus dektrise 5%
GANGGUAN sesuai umur atau berat
SALURAN CERNA badan
4.4.3. Merujuk Anak
Menjelaskan pada ibu tetang pentingnya
rujukan.
Berikan intruksi dan peralatan yang
diperlukan untuk merawat anak selama
perjalanan ke RS.
 Bila rumah sakit jauh, beri ibu
antibiotik oral berikutnya, jika anak
masih bias minum, jelaskan kepada ibu
kapan antibiotic harus diberikan (sesuai
jadwal dosis).
 Ibu diminta jaga anak agar anak tetap
hangat selama perjalanan.
 Nasehati ibu untuk melanjutkan
meneteki/memberikan minum.
KONSELING BAGI IBU:
Ibu perlu mengetahui dan mengerti pentingnya
perawatan anak dirumah, yang berarti ibu harus :
 Memberikan obat oral (tablet/ sirup) dirumah
 Memberikan makan pada anak untuk
menghindari penurunan berat badan
 Menambah pemberian minum/cairan untuk
menghindari dehidrasi
 Meredakan sakit tenggorokan dan batuk pada
anakdengan obat yang aman
 Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin
timbul dan mengetahui kapan harus
membawa kembali kepetugas kesehatan.

6. Diagram Alir -

7. Unit terkait 1. Poli Anak


2. Poli Dewasa
3. MTBS
4. Apotek
DAFTAR TILIK
NO LANGKAH LANGKAH YA TIDAK
1. Apakah Petugas mempersilahkan
pasien mengambil nomor antrian
diloket

2. Apakah Petugas mempersilahkan


pasien untuk menunggu

3 Apakah Petugas memanggil


pasien sesuai nomor antrian
4. Apakah Petugas menanyakan
maksud kedatangan pasien
(apakah ingin berobat, imunisasi,
atau pelayanan KIA/KB)
5. Apakah Petugas menanyakan
kartu asuransi seperti JKN-KIS
atau Jamkesmas
6. Apakah Petugas memasukkan
nomor kartu JKN-KIS atau
Jamkesmas kedalam P-care
7. Apakah Petugas menanyakan
fotocopi KTP/Kartu Keluarga jika
pasien tidak mempunyai kartu
JKN-KIS atau Jamkesmas
8. Apakah Petugas mencatat
identitas pasien ke dalam buku
register dan kertas resep
9. Apakah Petugas mencatat dibuku
nomor indeks untuk
mendapatkan nomor indeks buku
rekam medis bagi pasien yang
tidak memiliki kartu berobat
10. Apakah Petugas membuatkan
kartu berobat
11. Petugas membuatkan status
rekam medis
12 Apakah Petugas menyerahkan
kartu berobat dan
memberitahukan kepada pasien
agar membawa kartu berobat jika
ingin berobat kembali dan kartu
dijaga agar tidak hilang

13. Apakah Petugas mempersilahkan


pasien untuk menunggu di depan
ruang pelayanan yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai