Anda di halaman 1dari 3

DIET PENDERITA DIABETES

MILETUS
No. Dokumen : /SOP/UKP/
S PKM-MR/2019
O No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman :1/1
UPTD Puskesmas
PINTA SERASIH GULO
Non Rawat Inap
NIP. 19870921 200804 2 001
Moro’o

Pengertian Kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja
insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
Tujuan Mencegah/mengurangi kenaikan glukosa dala darah
Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Non Rawat Inap Moro’o Nomor
445/….SK/PKM-MR/2019 tentang Standar Operasional Prosedur
Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Non Rawat Inap Moro’o.
Referensi 1. Buku pedoman penuntun diet, Sita Almatsier 2013.
2. Buku saku ahli gizi, Poltekkes Padang tahun 2005.
Prosedur/ 1. Petugas kesehatan melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit
Langkah-langkah sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang
berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi
(sering lapar), serta penurunan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi
lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh,
pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.
2. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah
penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren.
3. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan
GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
4. Petugas kesehatan menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila:
4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah
sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah
kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila
pasien menyetujui.
5. Petugas kesehatan melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM,
evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan
6. Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM:

6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis


maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-
2 kali/hari.
6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg
dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.4 Insulin : short acting atau long acting
7. Petugas kesehatan memberi edukasi sesuai dengan terapi non
farmakologi dan efek samping obat

Diagram Alir
Petugas kesehatan melakukan anamnesa

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah


penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren.

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan GDA, atau


GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan
HbA1C

Petugas kesehatan menegakkan diagnosa Diabetes

Petugas kesehatan melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit


DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan

Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM

Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM

Petugas kesehatan memberi edukasi sesuai


dengan terapi non farmakologi dan efek samping
obat

Unit Terkait Ruang pelayanan umum, KIA/KB, Gizi.


1/2

Anda mungkin juga menyukai