BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kanker ovary adalah jenis
kanker yang paling sulit dideteksi dan diobati, hal ini diakibatkan karena pada
tahap awalnya kanker ovary menunjukkan sedikit sekali gejala atau bahkan
tidak ada gejala sama sekali. Kondisi ini yang menyebabkan mereka yang
terkena penyakit ini ketika di diagnosis lebih dari setengahnya sudah berada
pada tahap lanjutan sehingga kegagalan pengobatan atau perawatannya lebih 3
tinggi. Salah satu pengobatan kanker ovarii yaitu dengan cara kemoterapi.
Klien yang sudah melakukan kemoterapi akan mengalami mual, muntah,
nafsu makan menurun, stomatitis, nefripenia, sehingga klien dengan
3
2. Manfaat
a. Mahasiswa dapat membuat proses asuhan gizi terstandar untuk
pasien Penyakit Ca ovarium + Asites grade 3 + Hipoalbuminemia
b. Mahasiswa dapat menentukan jenis diit untuk pasien Penyakit Ca
ovarium + Asites grade 3 + Hipoalbuminemia
c. Mahasiswa dapat mengetahui makanan yang dianjurkan dan
makanan yang harus dibatasi oleh pasien Penyakit Ca ovarium +
Asites grade 3 + Hipoalbuminemia
C. Kompetensi PKL
a. Melakukan penapisan gizi (nutritions screening) pada klien/pasien
Penyakit Ca ovarium + Asites grade 3 + Hipoalbuminemia
b. Melakukan pengkajian gizi (nuitritions assessment) pasien
Penyakit Ca ovarium + Asites grade 3 + Hipoalbuminemia
c. Membantu dalam pengkajian gizi (nutritions assessment) pasien
Penyakit Ca ovarium + Asites grade 3 + Hipoalbuminemia
d. Melaksanakan asuhan gizi untuk pasien sesuai kondisi: asupan
gizi, klinis, biokimia, social budaya dan kepercayaan dari berbagai
golongan umur.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi intervensi gizi pasien dan
tindak lanjut
d. mendidikPenyakit Ca ovarium + Asites grade 3 +
Hipoalbuminemia pencegahan penyakit dan terapi gizi untuk
kondisi tanpa komplikasi.
f. Berpenampilan (unjuk kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi.
g. Merujuk klien/pasien kepada ahli lain (dokter PJP atau dietisien
senior) pada saat situasi berada diluar kompetensinya.
h. Berpartisipasi dalam konferensi tim kesehatan untuk
mendiskusikan terapi dan rencana pemulangan pasien.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi
2. Patofisiologi
a. Faktor Genetik
b. Usia
c. Paritas
c. Hormonal
d. Faktor Reproduksi
e. Pil Kontrasepsi
3. Manifestasi klinis
1. Stadium Awal
a. Gangguan haid
2. Stadium Lanjut
a. Asites
c. Perut membuncit
g. Sesak nafas
4.Komplikasi
a.Asites
b. Hipoalbuminemia
A. Penatalaksanaan Diet
6. Seafood
Udang, kerang, kepiting, cumi mengandung kandungan lemak
tinggi. Penderita kanker atau tumor harus mengurangi makanan
yang mengandung lemak tinggi.
7. Daging Unggas
Biasanya untuk memacu pertumbuhan ternak atau ungags
digunakan obat-obatan kimia termasuk hormone yang
disuntikkan kedalam tubuh hewan sehingga ungags cepat
meningkat. Suntikan hormone yang diberikan pada ternak mirip
hormon anabolic pada manusia. Hormon ini diduga memicu
kanker prostat dan kanker kelenjar
8. Jengkol
konsumsi jengkol berlebihan dapat menyebabkan keracunan.
Gejala keracunan jengkol adalah nyeri pada perut dan kadang-
kadang muntah, serangan kolik dan nyeri waktu buang air kecil,
urin berdarah, pengeluaran urin sedikit dan terdapat titik-titik
putih seperti tepung, bahkan urin tidak bisa keluar sama
sekali.Keluhan pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam
setelah mengosumsi jengkol. Keluhan yang tercepat adalah 2
jam dan yang terlambat adalah 36 jam sesudah konsumsi biji
jengkol. Hal itu terjadi karena kandungan asam jengkolat
didalamnya.
Asam jengkolat merupakan salah satu komponen yang terdapat
pada biji jengkol. Strukturnya mirip dengan asam amino
(pembentuk protein), tetapi tidak dapat dicerna. Oleh karena itu
tidak dapat memberikan manfaat apa-apa pada tubuh. Bahkan
pada berbagai buku kimia pangan, asam jengkolat dianggap
sebagai salah satu racun yang dapat mengganggu tubuh
manusia.
Kandungan asam jengkolat pada biji jengkol bervariasi,
tergantung pada varietas dan umur biji jengkol. Jumlahnya
14