Editing bukan hanya perkara memotong dan menyambung shot menjadi sebuah
kesatuan cerita.
banyak aspek yang harus diperhatikan oleh editor dalam melakukan pemotongan
dan penyambungan
Ini berarti Shot baru harus selalu memberikan informasi kepada penonton.
- Informasi gambar
- Karakter baru yang masuk ke dalam adegan
- Lokasi baru
- Sebuah acara (Kejadian) yang baru atau yang menjelaskan kejadian yang
sebelumnya
1. INFORMATION
Tertawa
Menangis
Menjerit ketakutan
2. MOTIVATION
komposisi shot ini dipengaruhi oleh “blocking” dari karakter yang ada dalam frame.
selain itu, terdapat juga faktor lainnya seperti mise en scene.
4. CAMERA ANGLE
Ini adalah salah satu elemen kunci dari shot yang akan membantu Anda dalam
menentukan apakah itu bisa atau harus dipotong ke shot lain.
Harus ada perbedaan yang wajar dalam sudut kamera sehingga adegan menjadi
"nyaman" ketika diedit berbarengan.
4. CAMERA ANGLE
5. CONTINUITY
Seringkali kita dihadapkan pada materi dimana screen direction tidak sesuai,
sehingga melanggar “continuity of movement” jika diedit.
BAGAIMANA MENGAKALINYA?
5. CONTINUITY
5.2 Continuity Of Movement
!Hal ini akan dapat diterima penonton dan membuat seolah olah
“screen direction” tidak dilanggar
5. CONTINUITY
5.3 Continuity Of Position
Suara menjadi aspek penting pada elemen ini, karena dengan adanya suara, dapat
memberikan “Dimensi” yang berbeda dalam film selain fungsinya yang juga sebagai
penunjang realitas.
Penggunaan Suara dapat diterapkan pada beberapa kondisi, seperti pada contoh-
contoh berikut.
6. SUARA
Anda mungkin memiliki suara dari shot pertama yang akan dibawa pada kedua.
Disebut juga picture leading sound. Namun, pada shot kedua ini gambarnya berbeda
walaupun audionya sama.
Contohnya: saat seorang pria menjatuhkan bola bowling di kakinya. Saat ia berteriak
kaget, Anda memotong ke Long Shot ekstrim dari puncak pohon-pohon di hutan