Anda di halaman 1dari 11

ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2

Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAIN TENUN IKAT AINAN FEN MELALUI


PENERAPAN PRINSIP BISNIS DAN KELEMBAGAAN DI DESA OESENA
KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG

Wise Rogate Silalahi1, Yusinta N. Fina2, Yanuardi Longgo3


1
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka
2,3
Prodi Administrasi Publik, FHISIP Universitas Terbuka
Email: wise@ecampus.ut.ac.id

ABSTRACT

The Craftsmen of Ainan Fen Woven Group in Oesena Village, Amarasi Subdistrict, Kupang
Regency, is one of the craftsmen who has woven fabrics with good colors, sizes, shapes and
patterns. Although there are many enthusiasts of woven fabric products, the welfare of their
woven fabric craftsmen is still low, business development is not dynamic, and product demand
cannot be fulfilled because the craftsmen do not focus on the business carried out. The
community empowerment program of UT’s regional office of Kupang made improvements to
business and institutional management in the form of implementing business principles. As a
result, craftsmen were able to record the transactions of goods through simple bookkeeping, the
determination of competitive selling prices, cash arrangement of one-door organizations
through treasurers, the application of cash and carry sales systems, organizational
empowerment through the division of tasks and responsibilities, and one-door services through
chairman in dealing with buyers.

Keywords: empowerment, the implementation of bussiness principle, institutional development

ABSTRAK

Kelompok Pengrajin Kain Tenun Ainan Fen di Desa Oesena Kecamatan Amarasi Kabupaten
Kupang adalah salah satu pengrajin yang memiliki produk kain tenun dengan bagus baik dari sisi
ragam warna, ukuran, bentuk, dan corak. Meskipun banyak peminat produk kain tenun dari
luar, namun kesejahteraan pengrajin kain tenun Ainan Fen selama ini tetaplah rendah,
pengembangan usaha tidak dinamis, dan permintaan produk tidak dapat dipenuhi karena
pengrajin tidak fokus pada usaha yang dilakukan. Tim Pengabdian Masyarakat UPBJJ-UT Kupang
melakukan perbaikan pengelolaan bisnis dan kelembagaan berupa penerapan prinsip-prinsip
bisnis. Hasilnya, pengrajin mampu membuat pencatatan transaksi barang keluar dan masuk
melalui pembukuan sederhana, penetapan harga jual yang kompetitif, penataan kas organisasi
satu pintu melalui bendahara, penerapan sistem penjualan cash and carry, pemberdayaan
organisasi melalui pembagian tugas dan tanggung jawab, serta pelayanan satu pintu melalui
ketua dalam berhubungan dengan para pembeli.

Kata kunci: Pemberdayaan, penerapan prinsip bisnis, pengembangan kelembagaan

398
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

PENDAHULUAN dengan penghasilan sebesar Rp


232.631/kapita/bulan.
A. Analisis Situasi
Dalam dinamika kemajuan dan
Bagi masyarakat Provinsi Nusa
perkembangan saat ini, terdapat
Tenggara Timur (NTT), produk kain
beberapa kendala dan tantangan
tenun ikat adalah salah satu hasil
pengembangan tenun ikat dari berbagai
kearifan lokal yang menjadi ciri khas dan
faktor, yaitu masing-masing sebagai
kebanggaan, yang diminati oleh
berikut:
masyarakat luar NTT. Keunikan corak
a. Kelangsungan Usaha
dan kombinasi warna menjadi daya tarik
- Tidak adanya standarisasi harga
bagi masyarakat luar yang ingin
yang ditetapkan, sebagai sumber
memiliki kain tenun tersebut. Salah
pendapatan untuk kesejahteraan
satu kelompok yang memiliki kearifan
anggota. Pada awalnya harga jual
lokal dalam bentuk produk tenun ikat
adalah sama. Namun lembaga
yang diminati oleh masyarakat luar
tidak menetapkan harga minimal
adalah Kelompok Pengrajin Ainan Fen di
penjualan, dan membiarkan
Desa Oesena Kecamatan Amarasi
anggota menjual dengan harganya
Kabupaten Kupang. Kelompok ini
masing-masing. Sehingga tiap
memiliki 25 orang anggota sebagai
anggota dapat menjual dengan
pengrajin tenun yang merupakan mata
harga yang berbeda, terlebih jika
pencaharian unuk peningkatan
ditawar oleh pembeli.
kesejahteraan keluarga. Hal ini
- Rendahnya nilai jual yang
penting, sebab saat ini masyarakat
diperoleh karena produk yang
Kabupaten Kupang sebagian tergolong
dijual hanyalah kain tenun.
penduduk miskin. Berdasarkan data
Sementara pedagang mendapat
dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
nilai jual yang lebih tinggi,
Kupang Tahun 2016, jumlah penduduk
dikarenakan, setelah membeli dari
miskin mencapai 79.208 jiwa atau 20%
pengrajin, kemudian
dari total penduduk Kabupaten Kupang
menghasilkan beberapa produk
yang berjumlah 395.257 jiwa, yaitu
olahan melalui proses penjahitan

399
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

seperti tas, kemeja, dompet, dan dengan data keuangan pribadi


lain-lain. ketua atau sekretaris.
- Pengrajin tidak hanya fokus di kain c. Pengelolaan Keuangan
tenun. Jika musim panen hasil Tidak adanya pengelolaan
pertanian, maka pengrajin keuangan dan aturan baku dalam
mengalihkan kegiatannya ke pembelian oleh organisasi. Prinsip
pertanian. Cash and Carry tidak diterapkan
- Kurangnya keterlibatan generasi oleh penjual. Sementara
muda dalam kegiatan kain tenun, pembelian dengan kredit tidak
dikarenakan hasil penjualan yang disertai uang muka, pembebanan
kurang mendukung. bunga, serta aturan tegas
b. Administrasi Pembukuan mengenai batas waktu pelunasan.
Sebagai pendukung dari kegiatan Sehingga pada beberapa kasus,
yang bergerak dibidang usaha, produk yang sudah diambil namun
maka dibutuhkan adanya belum dibayar, sulit dalam
pembukuan dan pencatatan penagihannya karena tidak
berbagai transaksi seperti catatan dibatasi waktu dan komitmen dari
pengeluaran uang, penerimaan, pembeli.
saldo uang, ataupun peminjaman d. Kelembagaan
uang, yang terpisah dari keuangan - Belum adanya Anggaran Dasar
pribadi anggota. Selama ini di Kepengurusan, Struktur Kerja, dan
kelompok pengrajin Ainan Fen pembagian tugas pada kelompok
belum ada pencatatan dari Pengrajin Ainan Fen yang menjadi
kegiatan usaha yang dilakukan, pedoman pelaksanaan kegiatan.
baik pembelian bahan, penjualan Misalnya jangka waktu masa
kain tenun kepada pembeli. Yang jabatan Pengurus, hak dan
ada adalah data transaksi kewajiban anggota dan Pengurus,
keuangan belum tercatat di suatu dan lain-lain. Yang ada selama ini
buku dan masih bergabung hanya penunjukan Ketua dan
Sekretaris kelompok.

400
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

- Kurangnya pengendalian oleh UPBJJ-UT Kupang melakukan kegiatan


Ketua kelompok dalam mengelola ini.
anggota. Para pembeli selama ini Berkaitan dengan hal tersebut,
bebas langsung bertemu anggota untuk lebih mengingkatkan kesejateraan
tanpa sepengetahuan ketua masyarakat, maka para tenaga edukatif
sehingga organisasi berjalan UPBJJ-UT Kupang yang terdiri dari dosen
sendiri-sendiri. Hal ini FE dan FHISIP bermaksud mengadakan
menyebabkan tiap pembeli dapat kegiatan PkM terkait dengan kebutuhan
dengan mudah mengintervensi pengembangan usaha kerajinan tenun
penjual dengan ragam harga, tata ikat di Desa Oesena Kabupaten Kupang.
cara pembelian, dan keinginan Sesuai dengan pembidangan yang ada di
pembeli yang dapat merugikan UPBJJ-UT Kupang, maka pengabdian
anggota dan organisasi. dilakukan meliputi aspek-aspek
Untuk itu Kelompok Pengrajin penerapan prinsip bisnis untuk
Tenun Ikat Ainan Fen Desa Oesena pengembangan usaha serta
membutuhkan bantuan dan juga pengembangan kelembagaan.
pendampingan dan pembimbingan. Dari hasil observasi Tim PkM
Partner yang selama ini juga terlibat UPBJJ-UT Kupang, informasi yang
dalam memberikan pembimbingan diperoleh pada tahun 2017 ini jumlah
kepada pengrajin adalah Yayasan Alfa pengrajin di Desa Oesena berjumlah 25
Omega. Pembimbingan oleh Yayasan orang. Rendahnya tingkat penghasilan
Alfa Omega selama ini lebih kepada di Desa Oesena Kecamatan Amarasi
pemberian motivasi, pengenalan kepada merupakan salah satu permasalahan
pembeli, promosi, serta pengayaan tersendiri. Pengaruh tingkat
dalam teknik pembuatan kain tenun dan pendidikan, pengetahuan tentang
corak. Namun spesifik penerapan pemasaran, tidak adanya struktur kerja,
prinsip bisnis dan kelembagaan belum administrasi pencatatan, dan
optimal dilakukan. Untuk itulah tim pengetahuan tentang berbagai bahan
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) baku alami yang dapat dimanfaatkan

401
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

adalah aspek-aspek yang membuat 1. Para Pengrajin akan dibimbing


usaha ini tidak optimal. sehingga mereka mampu melihat
Perumusan masalah dalam diri mereka sendiri sebagai agen
kegiatan PkM ini adalah : Bagaimana penting yang dapat
meningkatkan kesejahteraan mempengaruhi perubahan;
masyarakat melalui penerapan prinsip 2. Berbagai kompetensi yang
bisnis dan kelembagaan untuk diperoleh atau diberikan pada
kelangsungan usaha kain tenun ikat para pengrajin akan dilakukan
Kabupaten Kupang. melalui pembimbingan melalui
Tujuan dan Sasaran praktik, khususnya pengalaman
diperolehnya peningkatan yang memberikan perasaan
kesejahteraan pengrajin Ainan Fen Desa mampu bagi perbaikan organisasi
Oesena Kecamatan Amarasi Kabupaten mereka masing-masing;
Kupang melalui kegiatan Pengabdian a) Jaringan sosial informal akan
Masyarakat berupa pengembangan selalu dimanfaatkan sebagai
usaha dan kelembagaan. sumber dukungan yang penting
bagi kompetensi.
B. Solusi Dan Target Luaran
b) Aparatur desa, keluarga pengrajin
1. Desain Program Desa Oesena akan dilibatkan

Program pemberdayaan adalah untuk berpartisipasi dalam

suatu proses kerjasama. Dalam hal ini, pemberdayaan tersebut.

UPBJJ-UT Kupang menjalin hubungan c) Proses pendampingan

kemitraan dengan Yayasan Alfa Omega kompetensi pengrajin akan

yang selama ini membantu para dilakukan melalui pembimbingan

pengrajin, dan juga pemerintah dan pendampingan selama proses

setempat yaitu aparatur Desa Oesena kegiatan.

dengan memperhatikan beberapa Pelaksanaan program harus

faktor yang determinan terhadap dilakukan berdasarkan tahapan

keberhasilan intervensi sebagai berikut: pelaksanaan yang komprehensif,


dimulai dari tahap persiapan,

402
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

pengorganisasian masyarakat, pemasaran, pembimbingan


identifikasi kebutuhan, implementasi, pembukuan suatu usaha.
pembimbingan dan pendampingan.
KAJIAN TEORI
2. Strategi Pemberdayaan Bisnis didefinisikan sebagai
Rancangan strategi peningkatan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu
usaha di desa Oesena Kecamatan baik barang maupon jasa (Elbert and
Amarasi Kabupaten Kupang, telah Griffin, 2009) Bisnis yanga baik adalah
disusun dalam kerangka waktu 6 (enam) yang mendatangkan keuantuingan (Fry
bulan yang meliputi 3 pokok faktor et al, 2001). Arti keuntungan di sini
kunci, yaitu: adalah total pendapatan yang diperoleh
1. Upaya pemberdayaan organisasi harus kebih besar dari pengeluaran
diselenggarakan, direncanakan, yang dilakukan
dan ditujukan langsung kepada Salah satu sumber pendapatan
peningkatan kompetensi pengrajin adalah dari hasil penjualan produk.
yang berjumlah 25 orang untuk Untuk melakukan penjualan dengan
mengatasi masalah keterampilan baik, pemasar harus memperhatikan
pembuatan kain tenun. strategi marketing mix atau bauran
2. Pada bulan ke-1 dan ke-2 tahun pemasaran yaitu berupa variabel-
2017, program intervensi akan variabel yang dipakai pemasar untuk
difokuskan pada aspek pelatihan memenuh kebutuhan konsumen,
yang meliputi pengenalan prinsip meliputi produk, harga, saluran
bisnis dan pengembangan distribusi, dan promosi (Kotler and
kelembagaan. Arsmtrong, 2006),. Elemen terkait
3. Bulan ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5 langsung dengan pendapatan adalah
tahun 2017 berupa kegiatan harga. yaitu berupa uang sebagai
pendampingan. sumber pendapatan.
4. Bulan ke-6 meliputi pembimbingan Penetapan harga jual yang baik
pembentukan struktur organisasi, adalah harga jual yang lebih tinggi dari
uraian tugas, pembimbingan teknik total pengeluaran poran,sehingga dapat
memberikan keuantungan Faktor-

403
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

faktor yang mempengaruhi penentuan organisasi, meliputi kejelasan


harga di antaranya adalah biaya pembagian tugas, hubungan pelaporan,
produksi, harga pesaing, tingkat pengelompokan individu.
permintaan. Semakin tinggi tingkat
permintaan sementara produk yang METODE PELAKSANAAN
ditawarkan tetap, akan menggeser titik Pelaksanaan program
keseimbangan (equiibrium) ke kanan pemberdayaan pengrajin Ainan Fen di
atau terjadi peningkatan harga. Desa Oesena keberhasilannya
Pendapatan dari harga jual ditentukan oleh penggunaan metode
dibutuhkan untuk perputaran uang pemberdayaan yang sesuai berdasarkan
organisasi. Prinsip cash and carry hasil identifikasi analisis kebutuhan
dibutuhkan untuk mempercepat yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh
perputaran uang. Jika tidak dilakukan karena program pemberdayaan adalah
secara tunai, maka perlu dilakukan suatu proses kolaboratif, maka metode
pengitungan nilai uang melalui faktor yang akan digunakan harus
diskonto. memperhatikan berbagai elemen yang
Sumber dan penggunaan dana mendukung pelaksanaan program
perlu diatur dengan baik. Struktur dan tersebut.
komposisi pendanaan dapat diihat dari A. Metode Pelatihan
Neraca, meliputi Aktiva dan Pasiva. Pada metode pelatihan, peserta
Manajer keuangan harus pelatihan yaitu para pengrajin
memperhataikan faktor liquiditas, agar akan diberi pembekalan berupa
organisasi tidak mengalami kesulitan teori dan praktik lingkup materi
keuangan ketika ada keperluan dana yang akan dilatihkan.
cash segera. Sehingga dana tunai yang B. Metode Non Pelatihan
ada jangan semuanya dialihkan ke Metode non pelatihan yang akan
dalam bentuk barang, digunakan adalah pelaksanaan
Struktur Organisasi disertai pembimbingan dan
dimaksudkan untuk memberikan supervisi periodik pada komunitas
kejelasan gambaran kegiatan aparatur kelembagaan di Desa

404
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

Oesena. Bentuk kegiatan yang ada beberapa kendala keuangan yang


dilakukan berupa Pembentukan kami catat, yaitu sbb.
Struktur Orrganisasi dan Uraian 1. Penerimaan uang di Oesena sering
Tugas Kelompok Pengrajin, tersendat/macet, karena penjualan
pembimbingan teknik pemasaran, kain tenun dititipkan ke ASPPUK
dan administrasi pembukuan. (Asosiasi Pendamping Perempuan
Usaha Kecil), di mana uang baru
HASIL DAN PEMBAHASAN diterima setelah ASPPUK berhasil

A. Pelaksanaan menjual, yang mana bisa mencapai

Kegiatan yang dilakukan adalah waktu 3 s.d. 4 bulan dari waktu

sosialisasi pada tanggal 3 Agustus 2017. penyerahan kain.

Kemudian dilanjutkan kunjungan pada 2. Pihak Pengrajin sering mengeluh,

tanggal 5 Agustus 2017 yaitu perjalanan karena setelah menerima uang

ke Pengrajin Tenun Ainan Fen Desa hasil penjualan, kemudian

Oesena Kecamatan Amarasi Kabupaten penggunaan uang tersebut oleh

Kupang. Pada tanggal 3 Agustus 2017, keluarga sering habis untuk

tim PkM melakukan pertemuan dengan membeli keperluan macam-

Yayasan Alfa Omega untuk menjelaskan macam, sehingga tidak ada dana

rencana perjalanan ke Desa Oesena dan tersisa. Mencari uang susah,

apa saja yang harus dipersiapkan. namun menghabiskannya cepat.

Yayasan Alfa Omaga banyak memberi 3. Pencatatan atas setiap pengeluaran

masukan mengenai kebutuhan belum dilakukan dalam bentuk

Pengrajin Ainan Fen, dan kendala pencatatan atau pembukuan, dan

lainnya. Selanjutnya pada tanggal 5 bukti-bukti penerimaan serta

Agustus 2017, tim melakukan pengeluaran belum tersimpan rapi.

perjalanan ke Desa Oesena, untuk Solusi untuk Desa Oesena adalah

penjelasan tugas kepada Pengurus sebagai berikut.

Kelompok pengrajin Ainan Fen. • Membuat data transaksi


Dari pengamatan terhadap sederhana untuk setiap
Pengelolaan keuangan di Desa Oesena, pembelian dan penjualan, dan

405
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

juga ada neraca keuangan keuntungan dan mengantisipasi ada


sederhana. produk tidak laku terjual.
• Transaksi sederhana meliputi • Penjualan bersifat cash and carry
sebagai berikut. Setiap barang yang keluar identik
Penerimaan: dengan uang yang masuk. Untuk saat
Nomor, tanggal penerimaan, ini, ketua telah melarang pembelian
jenis barang (ukuran, merek), volume secara kredit. Untuk masa mendatang
penerimaan, harga satuan, harga total, mungkin akan dipertimbangkan
keterangan tanda tangan. pembelian secara kredit, tetapi
Pengeluaran: dengan pemberian aturan
Nomor, tanggal pengeluaran, pembebanan bunga, adanya batas
jenis barang (ukuran, merek volume waktu pelunasan, Pengeloaan Sumber
pengeluaran, harga satuan, harga total, dan Penggunaan dana oleh Bendahara
keterangan, tanda tangga. Uang yang masuk hasil penjualan tidak
B. Luaran PkM seluruhnya diberikan kepada anggota,
tetapi ada 15 % yang disimpan sebagai
Ada beberapa luaran yang diperoleh
tabungan para pengrajin. Ini untuk
sebagai hasil pelaksanaan PkM di Desa
melatih jiwa menabung para
Oesena yaitu sebagai berikut:
Pengrajin. Uang dapat diambil
1. Pengelolaan Keuangan
sewaktu-waktu jika pengrajin
• Penetapan harga jual.
membutuhkan.
Ketua kelompok telah menetapkan
2. Pembukuan untuk Administrasi
harga jual yang harus dipatuhi anggota,
Usaha
dan ketentuan mengenai potongan
Pengetahuan dan keterampilan
harga yang dilakukan. Harga ditetapkan
dalam membuat pencatatan,
dengan mempertimbangkan harga di
pembukaan transaksi-transaksi
pasaran, serta mempertimbangkan
pembelian bahan, penjualan produk
total biaya yang sudah dikeluarkan.
hasil kain tenun, telah membantu
Ditetapkan bahwa harga adalah 2 kali
pengetahuan masyarakat pengrajin
dari total biaya dikeluarkan. Hal ini
tenun Ainan Fen.
untuk kebutuhan perolehan

406
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

3. Pembentukan Kelembagaan Tabel 2. Daftar Dokumen Pengelolaan


Ainan Fen
Struktur Organisasi, Uraian Tugas
No. Jenis Dokumen PJ
dan Tanggung Jawab Pengurus Buku
1
dan Anggota kelompok Ainan Fen Keanggotaan Ketua
Administrasi
telah diniliki oleh organisasi. Hak 2
Pembukuan Bendahara
File Bukti
dan Kewajiban Anggota juga telah 3
Pengeluaran Bendaraha
dibuat. File Bukti
4
Penerimaan Bendahara
- Masa kepengurusan telah 5 Arsip persuratan Sekretaris
ditetapkan yaitu selama masa 3
tahun Tabel 3. Dokumen kelembagaan Ainan
- Anggota wajib tunduk pada Fen
aturan dan ketentuan dari
No jenis Periode
Lembaga.
1 AD ART 2017 - 2019
2 Struktur Organisasi 2017 - 2019
HASIL DAN PEMBAHASAN 4 Uraian Tugas 2017 - 2019

Hasil
Ada beberapa hasil pencapaian Pembahasan Dari hasil di atas
pengrajin Ainan Fen baik dar sisi dapat dilihat kemajuan yang dicapai
Penerapan Bisnis maupun dari sisi Kelompok Tenun Ainan Fen. Penentuan
kelembagaan sebagaimana Tabel 1, 2, Harga jual sebagaimana Tabel 1
dan 3 di bawah ini. menunjukkan adanya pengaturan
Tabel 1 Daftar Harga Jual Produk Kain lembaga untuk menyeragamkan harga
Tenun Ainan Fen jual sebagai acuan, dan juga
Jenis Harga memberikan pembedaan antara lokasi
No.
Produk Oesena Oesao Amabi penjualan yang berbeda. Pengrajin
1 Kain dilarang menjual selain harga ang sudah
400.000 500.000 500.000
2 Selendang ditetapkan. Kemudian untuk merapikan
150.000 200.000 250.000
Sarung sistem administrasi, pencatatan dan
3 (utk
500.000 550.000 600.000 pembukuan, teah dibuat beberapa
sehari2)
4 Sarung(utk
budaya) 600.000 650.000 700.000 dokumen sebagaimana Tabel 2 sebagai

407
ISBN: 978-602-392-375-5 e-ISBN: 978-602-392-376-2
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka

bahan pertanggungjawaban lembaga • Meningkatnya kemampuan


atas bisnis yang diakukan. Kemudian Kelompok Pengrajin dalam
penerapan prinsip bisnis meliputi
dari sisi kelembagaan, kelompok Ainan
perolehan keuntungan dan
Fen telah membentuk suatu gambaran pengembangan usaha.
organisasi yang jelas meliputi Struktur B. Saran

Organisasi, AD ART, Uraian Tugas, dan Kegiatan PkM di Desa Oesena


kiranya dapat dilanjutkan oleh Tim PkM
Tanggung Jawab. Ada personil-personil
lainnya dalam waktu mendatang, untuk
yang ditunjuk dalam pengelolaan terus memberikan pembimbingan dan
Kelompok Ainan Fen. Hal ini pendampingan kepada masyarakat
pengrajin. Pengrajin masih memerlukan
menunjukkan adanya kemajuan yang
pembimbingan dan pendampingan
dicapai Ainan Fen. untuk meningkatkan kemampuan,
keterampilan, kemandirian, dalam
KESIMPULAN DAN SARAN kegiatan pembuatan kain tenun, untuk
melayani kebutuhan masyarakat.
A. Kesimpulan
Kegiatan Pengabdian kepada DAFTAR PUSTAKA
masyarakat yang berjudul
Suhartini. (2009). Kajian Kearifan Lokal
Pemberdayaan Kain Tenun Ikat Ainan
Masyarakat dalam Pengelolaan
Fen Melalui Penerapan Prinsip Bisnis Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
dan Kelembagaan di Desa Oesena Prosiding Seminar Nasional
Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Penelitian, Pendidikan dan
telah dilakukan dengan baik Penerapan MIPA. Yogyakarta:
Upaya pemanfaatan ilmu pengetahuan Fakultas MIPA, Universitas Negeri
dari para tenaga dosen sesuai bidang Yogyakarta.
Ebert, R.J. and Griffin, R.W. (2009).
ilmu untuk dibaktikan kepada
Business Essentials. 7th edition.
masyarakat dapat terlaksana dengan Singapore: Prentice Hall- Pearson
baik, untuk kebutuhan masyarakat. Educational International Inc.
Peningkatan itu di antaranya: Fry, F.L Stoner, C.R. and Hartwick, R.E.
• Meningkatnya kemampuan (2000). Business : An Integrative
kelompok Pengrajin dalam Approach, 2nd Edition. Singapore:
Irwin_Mc Graw Hill.
menyusun struktur organisasi dan
Kotler, P and Armstrong, G. (2006).
pembagian tugas.
Principles of Marketing. 10th edition.
• Meningkatnya kemampuan Upper Saddle River NJ: Pearson
Kelompok Pengrajin dalam Education
menyusun administrasi pembukuan
sederhana.

408

Anda mungkin juga menyukai