Anda di halaman 1dari 7

BAB 1.

PROPOSAL

1.1 Gambaran Umum Desa

Nama Desa Glagahwero berasal dari kata Glagah yang berarti jenis pepohonan dan Wero
yang berarti lebar. Masyarakat percaya bahwa nama Glagahwero merupakan nama desa
pemberian tokoh bernama kakek Joko Wono. Pada zaman dahulu Desa Glagahwero
merupakan hutan belantara, kemudian datang seorang kakek bernama Joko Wono kemudian
membabat hutan tersebut untuk dijadikan pemukiman dan bercocok tanam. Di daerah
tersebut dulunya banyak terdapat pohon bernama pohon glagah yang berdaun lebar (wero) ,
dari sinilah pemberian nama Desa Glagahwero terbentuk.

Desa Glagahwero merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kalisat,
Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa ini dibagi menjadi 4 dusun, yaitu dusun Krajan I,
Dusun Krajan II, Dusun Pasarean I dan Dusun Pasarean II. Glagahwero berada di wilayah
dataran rendah dengan Luas daerah wilayah sekitar 473 Ha. Jumlah penduduk di Desa
Glagahwero sebanyak 7210 jiwa. Dengan rincian penduduk di desa Glagahwero berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Glagahwero

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1 Laki-laki 3588 49,8 %
2 Perempuan 3622 50, 2 %
Jumlah 7210 100 %

Secara umum Mata pencaharian penduduk di Desa Glagahwero dapat teridentifikasi


ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti petani, buruh, pedagang/wiraswasta,
PNS dan Karyawan Swasta. Hasil alam yang paling menonjol di Desa Glagahwero adalah
hasil pertanian tembakau dan dari hasil perkebunan yaitu kayu sengon. Maka tak jarang jika
tingkat mata pencaharian yang paling tinggi di Desa Glagahwero yaitu sebagai petani.
Penduduk yang mendiami Desa Glagahwero dominan berasal dari suku Madura. Hal ini
ditandai dengan penggunaan bahasa daerah yang sangat kental yaitu bahasa Madura dan latar
kebudayaannya yaitu budaya dari Madura. Namun ada pula warga yang berasal dari suku
Jawa. Warga tersebut merupakan masyarakat pendatang yang berasal dari wilayah luar
Kecamatan Kalisat.
Desa Glagahwero memiliki banyak lembaga pendidikan yang ada, dimulai dari
tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA / MA. Oleh karena itu, jika dilihat dari segi pendidikan,
desa ini dapat dikatakan tidak tertinggal dari desa lainnya. Berbagai jenis disiplin ilmu, yang
juga didukung dengan akses desa yang mudah untuk dicapai karena berada di tengah tengah
pusat kecamatan, serta wilayah yang memiliki akses yang lengkap baik dalam bidang
komunikasi, sosial, ekonomi dan transportasi menjadikan desa ini tidak lebih dapat mudah
dalam meperoleh informasi terbaru dari dunia luar. Selain itu tidak hanya pendidikan negeri
yang ada, di Desa Glagahwero juga terdapat pendidikan swasta seperti pondok pesantren
yang berperan sebagai lembaga pendidikan keagamaan, salah satunyaa yaitu pondok
pesantren Mifttahul Ulum.

1.2 Analisis Situasi

Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember merupakan salah satu tempat
pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jember. Pada tahun 2019, program KKN yang
dilaksanakan merupakan program KKN Tematik DesaWisata dan Wirausaha. KKN Tematik
Wisata dan Wirausaha merupakan program kerjasama antara Universitas Jember dengan
Kabupaten Jember dalam pemanfaatan potensi sumber daya yang dimiliki dalam membangun
wisata dan wirausaha. Dalam segi kondisi geografis, luas Desa Glagahwero ialah 473 Ha dan
jumlah penduduk mencapai 7.210 jiwa. Adapun dari jumlah tersebut, terdiri dari 3.588
penduduk laki-laki dan 3.622 perempuan dengan sebagian besar penduduknya adalah suku
Madura. Dari jumlah total luas Desa Glagahwero sebagian besar adalah persawahan yang
merupakan sumber pendapatan utama sebagian besar masyarakat, sehingga mayoritas mata
pencaharian masyarakat adalah petani.

Potensi utama yang terdapat di Desa Galgahwero ialah bidang pertanian, diantaranya
adalah padi, tembakau, talas dan singkong. Selain itu, di bidang peternakan, terdapat
beberapa hewan ternak yang dimiliki oleh beberapa masyarakat. Sebagian besar hewan ternak
yang dipelihara oleh warga setempat adalah sapi.

Beberapa dusun di Desa Glagahwero memiliki sejumlah home industry yang


menghasilkan produk di bidang kuliner. Dusun krajan 1 dan 2 merupakan kawasan dimana
terdapat beberapa home industry yang memproduksi tahu. Tahu yang diproduksi tersebut
dipasarkan ke lingkungan kecamatan kalisat. Dalam sehari mereka dapat memproduksi tahu
hingga 2 kwintal. Tidak hanya tahu, masyarakat dusun krajan 1 juga memproduksi kue
tradisional khas pedesaan yaitu lepet. Dalam penjualannya pemilik industri lepet tersebut
tidak hanya memasarkan produknya di lingkungan kecamatan kalisat saja namun telah
dipasarkan hinga ke kota-kota terdekat seperti Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo. Di
Desa Parasarean 1 juga terdapat home industry yang memproduksi kue kacang, kripik
singkong dan kripik talas yang telah dipasarkan hingga ke Bali.

Dalam segi lingkungan, beberapa titik di Desa Glagahwero memiliki lingkungan yang
bersih namun juga banyak masyarakat yang masih memiliki kebiasaan membuang sampah di
pinggir sungai dan selokan-selokan. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa selokan
yang penuh dengan sampah sehingga saluran selokan menjadi tersumbat.

Dalam segi kesehatan daerah Desa Glagahwero umumnya sudah terdapat beberapa
fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas pembantu, bidan, dan posyandu. Dari adanya
fasilitas kesehatan tersebut, semua warga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Hal ini diketahui dengan banyaknya warga yang datang saat posyandu diadakan.

Petensi dan segala bentuk kemampuan yang dimiliki Desa seharusnya perlu untuk digali
dan dimanfaatkan secara lebih optimal lagi. Hal tersebut bertujuan untuk membangun dan
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Glagahwero. Oleh karenanya, melalui
kerjasama antara Universitas Jember dan pemerintah Kabupaten Jember ini mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan dapat menjadi sarana bagi Desa unuk mencipatakan
Desa Wisata dan Wirausaha. Selain itu, mahasiswa KKn yang terdiri dari berbagai disiplin
ilmu, diharapkan mampu menginterpretasikan arti pentingnya suatu pembangunan dalam
masyarakat dan berkewajiban untuk memberikan inovasi-inovasi bagi keberhasilan
pembangunan baik secara fisik maupun non fisik kepada masyarakat Desa Glagahwero.
Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat dapat berjalan dengan optimal.
1.3 Kerangka Survey Potensi

Adapun kerangka survey potensi yang didapat dari Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat
Jember diantaranya sebagai berikut :

Tabel 1.2 Kerangka Survey Potensi

No Potensi Desa Permasalahan yang ditemukan Rencana Intervensi


.

1. Industri Tahu di Desa Tahu yang dipasarkan hanya  Menciptakan resep dan
Krajan 1 dan Karajan 2 dalam bentuk mentah belum membuat produk
ada inovasi produk olahan nugget yang terbuat
yang terbuat dari bahan dasar dari bahan dasar tahu.
tahu.  Menciptakan resep dan
membuat produk
keripik yang terbuat
dari bahan dasar tahu.
 Melakukan dan
memberikan
penyuluhan kepada
masyarakat Desa
Glagahwero terkait
pembuatan produk
nuuget dan keripik
tahu

2. Industri Lepet  Kemasan lepet yang kurang  Membantu membuat


menarik dan informatif kemasan produk yang
bagi konsumen. menarik dan infomatif
 Alat produksi yang agar lebih menarik
digunakan masih tradisional minat konsumen.
dan mulai mengalami  Membantu
kerusakan. memberikan alat-alat
produksi melalui dana
yang didapatkan dari
sponsorship.

3. Industri Kue Kering  Kemasan dan label industri  Membantu mebuat


yang kurang menarik dan label dan kemasan
informatif bagi konsumen. produk yang menarik
 Industri belum memiliki dan infornatif bagi
PIRT konsumen.
 Membantu dalam
pengurusan PIRT.

4. Industri Keripik Talas  Kemasan produk yang  Membantu membuat


dan Keripik SIngkong kurang menarik dan belum label dan kemasan
memiliki label. produk yang menarik.
1.4 Program Kanvas
1.5 Poster

Anda mungkin juga menyukai